Setiap organisasi atau perusahaan yang dibangun memiliki tujuan serta pencapaian.
Perusahaan yang berorientasi pada keuntungan finansial maupun perusahaan yang bergerak
dibidang sosial mempunyai cara tersendiri dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Kontribusi sumber daya manusia menjadi salah satu komponen utama keberlangsungan
operasional dalam organisasi sehingga harus dikelola dengan baik. Sebagaimana yang
dijelaskan Daft (2002:520) bahwa peranan penting dari manajemen sumber daya manusia
adalah menyeimbangkan kebutuhan akan tenaga kerja di masa depan dengan penciptaan
iklim yang stabil bagi pekerja-pekerja yang tersisa.
Dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak akan lepas dari konflik. Konflik bisa
terjadi karena perbedaan dalam pemaknaan yang salah satunya berakibat dari perbedaan
pengalaman.Menurut Eisenhardt dan Tang dalam Wartini (2015,p.65), semakin besar
organisasi, dan semakin terspesialisasi kegiatannya, maka semakin besar pula potensi
kemungkinan terjadinya konflik.Penelitian oleh Nuzulia (2014, p.78), menemukan bahwa
mayoritas karyawan (85%) harus berurusan dengan konflik. Penyebab paling umum dari
konflik adalah perang perbedaan ego dan kepribadian (86%), kepemimpinan yang buruk
(73%), kurangnya kejujuran (67%), stres (64%), dan perbedaan dalam nilai-nilai (59%).
Dengan adanya konflik dalam perusahaan tersebut maka di perlukan cara penyelesaian
konflik dalam perusahaan. Maka dari uraian diatas penulis tertarik mengambil judul makalah
“FUNGSI KEPEMIMPINAN, KONFLIK DALAM ORGANISASI SERTA UU TENTANG
PENYEKESAIAN PERSELISIHAN”.