Laporan Kerja Lapangan ADJIE ABDI MAULANA 19064004
Laporan Kerja Lapangan ADJIE ABDI MAULANA 19064004
Oleh :
ADJIE ABDI MAULANA
NIM : 19064004/2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
INDUSTRI TEMPAT KERJA PRAKTEK
PEMELIHARAAN EKSITASI
di PT. PLN (Persero) UPK TELUK SIRIH
Oleh :
Adjie Abdi Maulana
19064004
Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Pengalaman Lapangan Industri di PT.
PLN (Persero) UPK PLTU TELUK SIRIH, pada tanggal Maret 2022
Disahkan Oleh : Disetujui Oleh
Manajer Bagian Pemeliharaan Supervisor Har. Listrik
Diketahui Oleh :
Manajer
2
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh:
Adjie Abdi Maulana
19064004
Pembimbing PLI :
Irma Husnaini,ST,MT
NIP. 197209291999032002
3
KATA PENGANTAR
4
12. Rekan-rekan selama Praktek Lapangan Industri di PT. PLN (Persero) UPK
Teluk Sirih (Wanda, Adella, Ratih, Alfath, Abill, dan Aqsal) yang telah
membantu dalam pengerjaan laporan praktek lapangan industri ini.
13. Serta rekan-rekan yang berada dari Politeknik Negeri Padang (Lisa, Andra,
Afdalul, Fadly, Ichsan, dan Fauzan) dan rekan-rekan yang berada dari
Universitas Negeri Padang (Fadli, Wandi, dan Rio) yang turut memberikan
dorongan, motivasi, dan semangatnya kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan laporan praktek lapangan industri ini.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan praktek lapangan industri ini masih
terdapat banyak kekurangan serta kesalahan. Untuk itu penulis meminta maaf dan juga
mengharapkan adanya masukan berupa kritik dan saran dari pihak untuk dapat
menyelesaikan laporan ini.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Penulis
5
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................Error!
Bookmark not defined.
DAFTAR ISI................................................................................................................6
BAB I............................................................................................................................9
PEDAHULUAN..........................................................................................................9
1. Latar Belakang Pelaksanaan PLI FT UNP Padang............................................9
1.1 Latar Belakang.........................................................................................9
1.2 Tujuan......................................................................................................10
1.3 Batas Masalah.........................................................................................10
1.4 Metode Penelitian...................................................................................10
2. Deskripsi PT PLN ( Persero) Sektor Pembangkit Teluk Sirih.........................11
2.1 Sejarah Perusahaan................................................................................11
2.2 Visi,Misi dan Motto Perusahaan...........................................................13
2.3 Struktur Organisasi................................................................................13
2.4 Manajemen Perusahaan.........................................................................15
2.5 Fasilitas Penunjang.................................................................................16
3. Pelaksanaan Pengalaman Industri......................................................................17
4. Sistem Pengoperasian PLTU Sektor Pembangkit Teluk Sirih.........................19
4.1 Sistem Kelistrikan...................................................................................21
BAB II........................................................................................................................22
PEMBAHASAN........................................................................................................22
1. Aspek Teoritis .......................................................................................................22
1.1 Defenisi PLTU.........................................................................................22
1.2 Bagian-bagian PLTU..............................................................................23
1.3 Pengertian Eksitasi..................................................................................32
1.4 Prinsip Kerja Sistem Eksitasi.................................................................33
1.5 Jenis-jenis Eksitasi...................................................................................38
1.6 Eksitasi Di PLTU Teluk Sirih.................................................................41
1.7 Pemeliharaan Eksitasi Di PLTU Teluk Sirih........................................43
6
1.8 Pemeliharaan Sistem Eksitasi Teluk Sirih............................................44
BAB III.......................................................................................................................48
PENUTUP..................................................................................................................48
1.Kesimpulan.............................................................................................................48
2.Saran.......................................................................................................................48
DAFTAR PUSAKA..................................................................................................50
LAMPIRAN..............................................................................................................51
7
DAFTAR GAMBAR
8
BAB I
PENDAHULUAN
9
Untuk memperluas wawasan sekaligus menerapkan ilmu – ilmu di
bidang teknik Elektro yang telah diperoleh dalam perkuliahan,berdasarkan
uraian diatas maka penulis mengangkat judul “PEMELIHARAAN
EKSITASI “DI PLTU TELUK SIRIH
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan Laporan Pengalaman Industri (PLI) ini
adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma di
Universitas Negeri Padang.
2. Sebagai perbandingan dan penerapan antara ilmu yang telah didapatkan
pada perkuliahan yang dijalani dengan ilmu yang didapatkan pada industri
selama masa Pengalaman Lapangan Industri (PLI).
3. Mengetahui struktur organisasi perusahaan tempat dilakukannya
Pengalaman Lapangan Industri.
4. Meningkatkan wawasan pada bidang teknologi khususnya mengenai
pembangkitan energi listrik.
5. Mengetahui sistem kelistrikan pada PLTU sektor Teluk Sirih.
6. Mengetahui jenis, fungsi, sistem dan pemeliharan eksitasi pada PLTU
Teluk Sirih.
10
1. Observasi
Melakukan penelitian secara langsung ke lapangan untuk memperoleh data
yang terkait dengan permasalahan.
2. Wawancara dan diskusi
Melakukan Tanya jawab terkait permasalahan dengan berbagai sumber
yang memahami permasalahan tersebut.
3. Study literature
Mendapatkan data-data yang bersangkutan dengan permasalahan yang
dihadapi melalui referensi yang dibaca.
PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih merupakan salah satu dari
sembilan sektor pembangkitan yang menyuplai energi listrik untuk
Sumatera Bagian Selatan. Organisasi PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih
didirikan berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor :
618.K/DIR/2012 pada tanggal 12 Desember 2012 [1].
11
PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih terletak pada koordinat Geografi:
01°04’32” LS dan 100°22’36” BT. PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih (2
x 112 MW) terletak di desa Teluk Sirih RT 01/RW 04, Kelurahan Teluk
Kabung Tengah, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang,
Sumatera Barat. Lokasi PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih berjarak ± 30
km sebelah selatan dari Pusat Kota Padang. PT PLN (Persero).
UPK Teluk Sirih terdiri atas dua unit:
1. Unit 1
Unit 1 PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih menghasilkan energi listrik
sebesar 1x112 MW. Pembangunan unit 1 memakan waktu selama 30 bulan
dan selesai pada 23 Oktober 2012.
2. Unit 2
Unit 2 PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih menghasilkan energi listrik
sebesar 1x112 MW. Pembangunan unit 2 memakan waktu selama 33 bulan
dan selesai pada 22 Januari 2012.
12
2.2 Visi, Misi dan Motto Perusahaan
2.2.1 Visi
“Menjadi perusahaan pembangkit terkemuka dan unggul di Indonesia
dengan kinerja kelas dunia yang bertumpu pada potensi insani”
2.2.2 Misi
1. Menjalankan usaha pembangkitan energi listrik yang efisien, handal,
dan berwawasan lingkungan.
2. Menerapkan tata kelola pembangkit kelas dunia yang didukung oleh
SDM berpengalaman dan berpengetahuan.
3. Menjadikan budaya perusahaan sebagai tuntunan di dalam pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab.
13
Mempunyai tugas melakukan perencanaan dan evaluasi pengoperasian
pemeliharaan pembangkitan tenaga listrik. Manager Engineering dibantu
oleh 2 orang supervisor yaitu :
• Supervisor SO ( System Owner)
• Supervisor TO ( System Technology Owner)
2. Manager Bagian Pemeliharaan
Mempunyai tugas dalam pelaksanaan pemeliharaan pembangkitan tenaga
listrik.Manager Bagian Pemeliharaan dibantu oleh 5 orang Supervisor,
yaitu:
• Supervisor II Pemeliharaan Turbin.
• Supervisor II Pemeliharaan Boiler.
• Supervisor II Pemeliharaan Listrik Supervisor Pemeliharaan
Kontrol dan Instrument.
• Supervisor II Logistik.
3. Manager Bagian Operasi
Mempunyai tugas dalam pelaksanaan pengoperasian unit pembangkit
tenaga listrik dengan rencana dan prosedur yang ditetapkan. Manager
Bagian Operasi dibantu oleh 3 orang Supervisor, yaitu:
• Supervisor Operasi Shift A/B/C/D
• Supervisor Analisis Kimia
• Supervisor Pengelolaan Bahan Bakar
4. Manager Bagian Coal dan ASH Handling
Mempunyai tugas dalam pelaksanaan pemeliharaan dan pengoperasian
Pembangkitan Tenaga Listrik bagian Coal dan ASH. Manager Bagian Coal
dan ASH dibantu 3 orang supervisor :
• Supervisor Coal dan ASH Handling
• Supervisor Operasi Coal dan ASH Handling
• Supervisor Pengelolaan Bahan Bakar
5. Manager Bagian KEU, SDM dan Administrasi
14
Mempunyai tugas tata usaha sekretaris, kepegawaian, anggaran dan
keuangan, akutansi, pergudangan serta perbekalan. Manager Bagian
Keuangan SDM dan ADM dibantu oleh 3 orang Supervisor, yaitu:
• Supervisor SDM dan UMUM
• Supervisor Keuangan
15
kecil pada masing-masing unit dibuat dan dilaksanakan oleh masing-
masing unit itu sendiri yang kemudian dilaporkan kepada pimpinan.
16
2. Musholla
Musholla di PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih terdapat satu buah berada
di sebelah timur gedung administrasi.
3. Workshop
Gedung workshop di PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih berada di
sebelah barat. Pada workshop ini berisi alat-alat khusus dan umum yang
digunakan untuk proses perawatan pada unit.
4. Lapangan Volly
Lapangan volly di PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih terdapat satu
buah yang berada di sebelah barat gedung administrasi. Lapangan Volly ini
digunakan untuk para pegawai sector teluk sirih melaksanakan olahraga.
5. Tempat Parkir
Tempat Parkir di PLTU Teluk Sirih terdapat dua buah, yaitu tempat
parkir 1 berada di sebelah barat pos 1 dimana tempat ini diperuntukan pada
para pekerja sector teluk sirih sedangkan tempat parkir 2 berada di dekat
gedung administrasi yang diperuntukan kepada para pegawai sector teluk
sirih.
3. Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri
Metode kerja dalam pelaksanaan Pengalaman Lapangan Kerja relay
sensor suhu pada transformator ESP pada PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih,
terdiri dari beberapa tahapan diantaranya:
1. Pengenalan Perusahaan
Pada pengenalan perusahaan ini terdapat beberapa kegiatan yaitu:
1. Pengenalan perusahaan dan bagian bagiannya.
2. Pengenalan aturan-aturan perusahaan.
3. Pengenalan lokasi kerja perusahaan.
4. Pengenalan alat-alat safety perusahaan.
5. Pengenalan system kerja dan komponen – komponen yang ada PT.PLN
( Persero ) UPK Teluk Sirih.
17
2. Survey Lapangan
Survey lapangan adalah kegiatan yang pertama kali dilakukan setelah
perkenalan pada perusahaan, dimana disini pembimbing memperkenalkan
semua area kerja, peraturan-peraturan, bagian-bagian dan alat-alat yang
menjadi tanggung jawab area statiun press tersebut. Serta menjelaskan alat-
alat safety yang digunakan pada saat melakukan pekerjaan dilapangan demi
keselamatan kerja dan kelancaran praktek kerja lapangan ini.
3. Study Literatur
Study literatur adalah langkah yang penulis gunakan untuk mendapatkan
teori-teori yang akan dibahas dalam penelitian dan tuntuna pada saat
melakukan kerja praktek lapangan. Dengan cara mempelajari referensi-
referensi melalui jurnal maupun data yang telah diberikan oleh perusahaan
tersebut.
4. Pengumpulan Laporan
Pengumpulan data – data pada kerja praktek ini didapati dari berbagai cara
yaitu:
1. Penelitian atau pengamatan di lapangan.
2. Pengambilan sampel dilapangan.
3. Pengumpulan data dari arsip – arsip proyek
4. Study
5. Penyusunan Laporan
Setelah melakukan bimbingan kepada pembimbing dan semua
data yang diperlukan telah dikumpulkan selanjutnya melakukan
penyusunan laporan sesuai dengan format yang diterapkan di panduan kerja
praktek.
Kegiatan penyusunan laporan ini dilakukan pada minggu-minggu
terakhir. Pengalaman Lapangan Industri (PLI). Penyusunan laporan
18
dilakukan berdasarkan wawancara dengan pembimbing lapangan sesuai
dengan langkah yang penulis buat dalam hasil pembahasan pada laporan
kerja praktek. Penyusanan laporan juga dibantu oleh para teknisi agar tidak
adanya kesalahan dalam penulisan laporan.
19
Uap yang dihasilkan boiler drum masih berupa uap basah, sedangkan
uap yang akan dialirkan ke turbin haruslah uap kering bertekanan tinggi, karena
dengan tekanan yang sedemikian tinggi jika uap mengandung air maka akan
sangat membahayakan bagi sirip-sirip turbin. Oleh karena itu untuk
mendapatkan uap kering dan supaya didapat uap yang mengandung panas yang
tinggi, maka uap tersebut dipanasi terlebih dahulu sehingga menjadi uap kering
panas lanjut (super heater steam). Pemanasan dilakukan pada sekelompok pipa-
pipa super yang dipasang dibagian atas ruang bakar (furnace). Uap kering
dengan tekanan tinggi kemudian dialirkan untuk memutar turbin dengan
tekanan yg telah ditetapkan. Apabila tekanan uap hasil pembakaran dari ruang
boiler terlalu tinggi, maka tekanannya dikurangi melalui turbin by-pass.
20
besar. Ketika uap bertekanan tinggi ini menyentuh sirip baling-baling ini, turbin
akan berputar dengan kencang dan memutar bagian generator yang dikopel ke
turbin. Generator yang berputar akan menghasilkan listrik.
Listrik yang dihasilkan oleh generator mempunyai tegangan 13.800
Volt (13,8 Kv) yang akan dinaikan tegangannya menjadi 150.000 Volt (150kV)
melalui step-up transformer sesuai dengan sistem interkoneksi di Sumatera dan
dialirkan ke Gardu Induk (substation) untuk didistribusikan. Kenaikan
tegangan tersebut diperlukan untuk keperluan pendistribusian hingga ratusan
kilometer ke wilayah lain melalui jaringan transmisi.
Dalam sistem siklus terbuka, air pendingin dipasok secara kontinyu dari sumber
tak terbatas seperti sungai, danau atau laut yang dipompakan ke kondensor
untuk akhirnya dibuang kembali keasalnya. Dengan menggunakan pompa, air
dari sumber
21
BAB II
TOPIK PEMBAHASAN
1. Aspek Teoritis
1.1 Defenisi PLTU
Pusat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada saat ini menjadi
pilihan dalam konversi tenaga dengan skala besar dari bahan bakar
konvensional menjadi daya dalam memenuhi kebutuhan permintaan beban
yang besar. Bahan bakar konvensional yang digunakan adalah batubara,
minyak, gas alam, atau nuklir yang digunakan untuk membangkitkan panas
dan uap pada boiler. Uap yang dihasilkan dari pembakaran tersebut
digunakan untuk memutar turbin yang dikopel langsung dengan generator
singkron.
Dalam menghasilkan listrik, suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
membutuhkan beberapa komponen yang dapat dilihat dari gambar.
22
Dari siklus utama tersebutlah proses PLTU berjalan. Poros
generator (rotor) yang diputar oleh LP turbin akan menembus medan
magnet yang dihasilkan oleh stator dan dari situlah listrik dihasilkan. Medan
magnet pada generator dibuat selalu kuat dengan bantuan alat eksitasi.
Eksitasi adalah sistem mengalirkan pasok listrik DC untuk penguat medan
rotor alternator. Dengan mengalirnya arus DC ke kumparan rotor, maka
rotor menjadi magnet dengan jumlah kutub sesuai jumlah kumparannya.
Alat untuk membangkitkan arus eksitasi disebut eksiter. Listrik yang
dihasilkan oleh 1 generator (1 unit) adalah sebesar 112 MW pada 100% load
dengan tegangan 13,8 kV. Kemudian oleh Trafo Step Up tegangan
dinaikkan menjadi 150 kV sebelum dialirkan ke kabel SUTT (Saluran
Udara Tegangan Tinggi).
23
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang
berfungsi untuk merubah air menjadi uap. Pada PT PLN (Persero)
UPK Teluk Sirih boiler ini menggunakan dua boiler yang berbahan
bakar batu bara yang menggunakan sistem CFB. Proses yang dilalui
pada boiler ini merubah air menjadi uap yang akan di alirkan pada
pipa-pipa yang ada. Pembakaran yang dilakukan secara kontinyu
didalam ruang bakar tersebut dengan menggalirkan batu bara dan
udara dari luar. Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut
dengan steam generator (pembangkit uap) mengingat arti kata boiler
hanya pendidih, sementara pada kenyataannya dari boiler dihasilkan
uap superheat bertekanan tinggi.
Sistem pengaturan tekanan ruang bakar (furnace pressure)
biasa disebut draft atau tekanan statik didalam ruang bakar dimana
proses pembakaran bahan bakar berlangsung. PLTU dengan
pressurised boiler (tekanan ruang bakar positif) digunakan untuk
pembakaran bahan bakar minyak atau gas. Tekanan dalam ruang
bakar yang positif diakibatkan oleh hembusan udara dari kipas tekan
paksa (forced draft fan / FDF). Gas buang keluar dari ruang bakar
ke atmosfir karena perbedaan tekanan.
24
PLTU dengan balanced draft boiler (tekanan
berimbang) biasa digunakan untuk pembakaran bahan bakar
batubara. Tekanan ruang bakar dibuat sedikit dibawah tekanan
atmosfir, biasanya sekitar – 10 mmH2O. Tekanan ini hasil dari
pengaturan dua buah kipas, yaitu kipas hisap paksa (induced
draft fan/IDF) dan FDF. IDF berfungsi untuk menghisap gas dari
ruang bakar dan membuang ke atmosfir melalui cerobong.
1.2.2 Turbin
Prinsip Kerja Turbin
25
menjadi uap kembali. Hasil dari putaran yang di alami oleh turbin
digunakan sebagai penggerak generator.
1.2.3 Generator
Prinsip Kerja Generator
Generator adalah suatu komponen yang dapat
menghasilkan energi listrik. Produksi energi listrik merupakan
target dari proses konversi energi di PLTU.Generator yang dikopel
26
langsung dengan turbin akan menghasilkan tegangan listrik
manakala turbin berputar.
Proses konversi energi didalam generator adalah dengan
memutar medan magnet didalam kumparan. Rotor generator
sebagai medan magnet menginduksi kumparan yang dipasang pada
stator sehingga timbul tegangan diantara kedua ujung kumparan
generator. Untuk membuat rotor agar menjadi medan magnet, maka
dialirkan arus DC ke kumparan rotor. Sistem pemberian arus DC
kepada rotor agar menjadi magnet ini disebut eksitasi.Generator
terdiri dari bagian yang diam disebut stator dan bagian berputar
disebut rotor. Stator terdiri dari casing yang berisi kumparan dan
rotor yang merupakan medan magnet listrik terdiri dari inti yang
berisi kumparan.
27
1.2.4 Kondensor
Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air.
Proses perubahan ini dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke
dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir di
luar pipa-pipa sedangkan air mengalir di dalam pipa-pipa.
Kondensor seperti ini disebut surface (permukaan). Kebutuhan air
untuk pendingin di kondensor sangat besar sehingga dalam
perencanaan biasanya sudah diperhitungkan. Air pendingin diambil
dari sumber yang cukup persediaannya, yaitu danau, sungai, atau
laut. Posisi kondensor umumnya terletak dibawah turbin sehingga
memudahkan aliran.
Uap keluar turbin untuk masuk ke kondensor karena
gravitasi. Laju perpindahan panas pada aliran air pendingin,
kebersihan pipa-pipa dan perbedaan temperature antara uap dan air
pendingin. Proses perubahan uap air terjadi pada tekanan dan
temperature jenuh, dalam hal ini kondensor berada pada kondisi
vacum. Karena temperature air pendingin sama dengan temperature
udara luar, maka temperature air kondensatnya maksimum
mendekati temperature udara luar. Apabila laju perpindahan panas
terganggu, maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan
temperature.
28
menggunakan membran semipermeable yang akan menghasilkan
air tawar dengan cara menyaring garam pada air laut.
29
menggunakan conveyor ke coal yard. Coal yard merupakan tempat
penampungan batubara sebelum dikirim ke coal bunker. Coal yard
PLTU teluk sirih memiliki kapasitas penampungan 4200kkal/kg dan
5200 kkal/kg. Batu bara yang berada di coal yard disusun
menggunakan stacker. Batubara diambil menggunakan reclaimer
dan ditampung sementara di coal bunker sebelum dipasok ke ketel
untuk diolah. PLTU Teluk Sirih memiliki 5 coal bunker untuk setiap
unitnya.
7. Fan
Fan terdiri dari Induced Draft Fan (ID Fan) berfungsi sebagai
pengendali tekanan di ruang bakar, Primary Air Fan (PA Fan)
sebagai pendorong bahan bakar menuju ruang bakar, dan Forced
Draft Fan (FD Fan) sebagai penuplai udara ke dalam ruang bakar.
8. Heater
Low Pressure Heater merupakan alat pemanas awal bertekanan
rendah yang berfungsi memanaskan air kondensat untuk
meningkatkan efisiensi siklus. High Pressure Heater merupakan
30
pemanas awal bertekanan tinggi yang berfungsi menaikkan
temperature air.
9. Air Preheater
Air preheater memanfaatkan flue gas untuk memanaskan udara dari
FD Fan yang akan menghasilkan udara primer dan sekunder.
11. Dearator
Dearator berfungsi meningkatkan temperatur air kondensat,
menghilangkan oksigen, serta mencegah korosi pipa pada sistem.
31
1.3 Pengertian Eksitasi
Eksitasi adalah bagian dari sistem dari generator yang fungsi
membentuk/menghasilkan fluksi yang berubah terhadap waktu, sehingga
dihasilkan satu GGL induksi. Setelah generator AC mencapai kecepatan
nominal, medannya dieksitasi dari catu DC. Ketika kutub lewat di bawah
konduktor jangkar, fluksi medan yang memotong konduktor
menginduksikan GGL pada konduktor jangkar.
Besarnya GGL yang dibangkitkan tergantung pada laju pemotongan
garis gaya (kecepatan rotor) dan kuat medan. Karena generator kebanyakan
berkerja pada kecepatan konstan, maka besarnya GGL yang dibangkitkan
menjadi bergantung pada eksitasi medan. Eksitasi medan dapat langsung
dikendalikan dengan mengubah besarnya tegangan eksitasi yang dikenakan
pada kumparan medan generator.
Arus medan merupakan arus searah yang diberikan pada belitan
rotor. Pemberian arus medan ini bertujuan untuk menghasilkan fluks dan
medan pada kumparan rotor. Berdasarkan hukum Faraday, jika suatu
penghantar yang dialiri
arus listrik yang digerakkan di sekitar kumparan, maka pada kumparan
tersebut timbul GGL induksi. Sama halnya dengan kumparan rotor
(kumparan medan) yang dialiri arus listrik kemudian diputar, maka medan
di sekitar kumparan medan akan memotong batang-batang konduktor pada
stator (kumparan jangkar).
Apabila pada ujung-ujung kumparan stator (terminal stator) diberi
beban, maka akan timbul GGL induksi pada kumparan stator dan
menghasilkan tegangan listrik pada terminal stator yang dihubungkan ke
beban tadi.
32
Gambar 2.6 Eksitasi Unit I PT.PLN UPK Teluk Sirih
1.4 Prinsip kerja sistem eksitasi
Sistem eksitasi
Untuk membangkitkan medan magnit pada rotor, maka diperlukan
arus searah ( DC ) yang umumnya disebut penguat. Perangkat yang
berfungsi untuk mensupplai arus penguat ini disebut eksiter ( Exciter ) /
sistem eksitasi.Sistem ini merupakan sistem yang vital pada proses
pembangkitan listrik dan pada perkembangannya, sistem Eksitasi pada
generator listrik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)
2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).
33
Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator
AC atau menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan
magnetnya adalah magnet permanent. Dalam lemari penyearah,
tegangan listrik arus bolak balik diubah atau disearahkan menjadi
tegangan arus searah untuk mengontrol kumparan medan eksiter
utama (main exciter).Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main
exciter ke rotor generator menggunakan slip ring dan sikat arang,
demikian juga penyaluran arus yang berasal dari pilot exciter ke
main exciter .
34
Nilai arus penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak
menimbulkan masalah.Pengaturan besarnya arus penguatan
generator utama dilakukan dengan pengatur tegangan otomatis
supaya nilai tegangan klem generator konstan.
35
7) Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus exciter atau
kabel tidak memerlukan pondasi
36
utama. Pada sistem Eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul jika
terjadi hubung singkat atau gangguan hubung tanah di rotor dan jika
ada sekering lebur dari dioda berputar yang putus, hal ini harus
dapat dideteksi. Gangguan pada rotor yang berputar dapat
menimbulkan distorsi medan magnet pada generator utama dan
dapat menimbulkan vibrasi (getaran) berlebihan pada unit
pembangkit.
37
Gambar 2.9 Eksitasi
38
1.5.2 Sistem Eksitasi Dinamik
Sistem Eksitasi dinamik adalah sistem eksitasi tersebut
disuplai dari eksiter yang merupakan mesin bergerak. Sebagai
eksiternya merupakan generator DC atau dapat juga menggunakan
generator AC yang kemudian disearahkan menggunakan rectifier.
Urutan sistem eksitasi dinamik yaitu PMG (Permanen magnet
generator), mengghasilkan arus eksitasi AC yang disearahkan
menggunakan rectifier pada stator AC exsiter kemudian arus
keluaran pada generator AC eksiter di searahkan menggunakan
rotating rectifier.
Hasilnya digunakan untuk memberikan arus eksitasi pada
generator utama. Jika tegangan sudah mencapai nilai yang
diinginkan untuk menjaga tegangan agar berada pada nilai
nominalnya menggunakan AVR (Automatic Voltage Regulator)
yang digunakan untuk memerintahkan PMG menaikkan atau
menurunkan arus eksitasinya.
39
bahwa untuk eksitasi generator disuplai dari generator AC eksiter
dengan melalui penyearah (rectifier wheel) yang terpasang pada
poros, sehingga arus eksitasi langsung terhubung dengan rotor
generator. Kemudian untuk eksitasi eksiter disuplai dari Pilot
Exciter dengan kemagnitan tetap atau biasa disebut PMG
(Permanent Magnet Generator).
Output dari pilot eksiter tersebut adalah arus bolak balik 3
phasa, kemudian dengan melalui penyearah pada regulator arus
eksitasi eksiter diatur besar kecilnya, sehingga dengan mengatur
sistem eksitasi eksiter, maka tegangan output generator utama akan
mengalami perubahan secara langsung.
40
1.6 Eksitasi Di PLTU Teluk Sirih
41
Untuk membangkitkan eksitasi, peralatan medan sesaat disuplai dari
sumber AC atau suplai medan sesaat DC. Konverter tenaga (SCR),
dikontrol oleh AVR, dan disuplai oleh transformator eksitasi yang
terhubung ke terminal generator, suplai secara kontinu dan arus eksitasi
yang masuk ke medan generator melalui pemutus medan (F.C.B) besarnya
dapat diubah-ubah. Untuk sistem Start up proses eksitasi di PLTU Kaltim
Teluk menggunakan battery, dibawah ini di jelaskan bagian-bagian dari
proses sistem eksitasi dengan sikat pada PLTU Kaltim Teluk. Struktur
Sistem eksitasi sebagian besar tersusun oleh lima komponen sebagai
berikut:
Komponen suplai tenaga eksitasi: transformator eksitasi (TE)
Komponen Kontrol automatic voltage regulator/Regulator
Cubicle(AVR)
Komponen tenaga: penyearah tenaga jembatan/Rectifier
cubicle(SCR)
Komponen medan sesaat dan de-eksitasi: lemari pemutus medan
(FCB)
Komponen Battery
Berikut ini adalah Tabel Sistem Eksitasi
NO Sistem Eksitasi Hasil yang di keluarkan
1 Rated field current Ifn = 789. A
2 No-load field current If0 = 33.5 A
3 Voltage transformer rate 13.8kV/ 100 V
4 Current transformer rate 8000/5A
5 Capacity of excitation rate Stro = 100 KVA
6 Rate of excitation transformer 13.8 kV/690V
7 CT rate of excitation trsnsformer 1000A/5A
8 Flashing power Uflash = 220 DC
42
Gambar 2.14 wiring Eksitasi
1.7 Pemeliharaan Eksitasi Di PLTU Teluk Sirih
Pemeliharaan PT sendiri berdasarkan panduan PLTU Teluk Sirih terbagi
menjadi 3 bahasan yaitu :
1.7.1 Preventive Maintenance (PM)
Preventive maintenance ini sering disebut dengan
preventativemaintenance ini adalah termasuk maintenance pencegahan,
dilakukanketika belum terjadi kerusakan. Biasanya dilakukan pengecekan
secaraberkala, dilakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection)
danpembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan
berkala. Kegiatan PM sendiri biasanya terdiri dari pemeliharaan harian,
mingguan, dan pemeliharaan bulanan.
43
padakomponen dapat diantisipasi sebelumnya. Predictive maintenance
adalah cara terbaik perawatan mesinyang dilakukan dengan tujuan
mengeliminasi gangguan pada mesinmelalui penerapan teknologi yang
sesuai, mengidentifikasi danmelaporkan kesalahan, serta memprediksi
waktu pelaksanaan tindakanperbaikan. Kegiatan PDM sendiri biasanya
dilakukan untuk pemeliharaan tahunan.
44
1.8.1 Carbon brush
Carbon brush adalah komponen yang terbuat dari bahan
carbon/graphite yang berfunngsi menghantarkan/penghubung arus eksitasi
dari kabel yang diam ke bagian yang bergerak yaitu slipring rotor
generator jumlah carbon brush untuk setiap unit berjumlah 30 carbon
brush yang dimana diterbagi dalam 15carbon brush (+) dan 15 carbon brush
(-). sedangkan untuk Brush holdernya berjumlah 10. Tipe carbon brush
yang digunakan di PLTU Teluk Sirih adalah LFC 544.
45
1.8.2 Brush holder
Bagian brush holder utamanya terdiri dari 2 (dua) bagian cincin baja yang
dirancang khusus dan terpasang secara terisolasi menggunakan baut
penahan pada tumpuan Brush holder. Suppluy arus eksitasi ke brush
set berasal dari cubicle eksitai melalui kabel.
46
dari material synthetic resin, fan tersebut mensirkulasikan pendingin
udara pada area slipring dengan cara menarik udara dari power masuk
melalui saringan pleindung yang berfungsi mendinginkan slipring dan
peralatan brush, menarik keluar debu carbon dan menghembuskab kembali
udara ke power house melalui saringan. Dari slipring arus eksitasi mengalir
ke atas jalur pelat tembaga didalam shaft kemudian ke body rotor dan
selanjutnya mengalir ke belitan rotor generator.
.Gambar 2.18slipring
47
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Eksitasi adalah bagian dari sistem dari generator yang fungsi
membentuk/menghasilkan fluksi yang berubah terhadap waktu, sehingga
dihasilkan satu GGL induksi. Setelah generator AC mencapai kecepatan
nominal, medannya dieksitasi dari catu DC. Ketika kutub lewat di bawah
konduktor jangkar, fluksi medan yang memotong konduktor menginduksikan
GGL pada konduktor jangkar.
Sistem Eksitasi Terbagi Menjadi 2 Yaitu;
Sistem Eksitasi Menggunakan sikatt
Sistem Eksitasi menggunakan tanpa sikat
Kemudian Eksitasi Yang digunakan di PLN Teluk Sirih Yaitu Eksitasi
EXC9000 ysng bekerja secara statik dimana,sistem penyearahnya disuplai dari
out generator itu sendiri atau sumber lain melalui transformer. Sistem eksitasi
pada PLTU Teluk Sirih menggunakan sistem eksitasi dengan sikat (brush
excitation) dengan tipe regulator eksitasinya adalah EXC9000 dan tipe
eksitasinya FJL-5GAI-PADE2B. Dalam sistem eksitasi statis ini (eksitasi shunt
atau eksitasi sendiri), tenaga eksitasi diambil dari terminal generator, Output
dari generator yang sebesar 13,8KV di alirkan ke Generator Transformator
(GT) dan ke Auxilary trafo yang dimana dari auxilary trafo ini tegangan yang
dari 13,8KV di turunkan menjadi 6KV lalu dari auxilary trafo ini di alirkan lagi
ke trafo eksitasi yang besar teganganya di turunkan lagi menjadi 400V
2. Saran
Dengan Berakhirnya kegiatan lapangan industri (PLI) yang telah penulis
laksanakan, maka penulis memberikan saran dan harapan kepada pihak kampus
48
dan industri penulis berharap setelah melaksanakan kegiatan pengalaman
lapangan industri ini dapat menjadi mahasiswa yang lebih baik lagi.
A. Untuk pihak kampus diharapkan dapat lebih meninggkatkan kerja sama
dengan PLTU Teluk Sirih sehingga mahasiswa lulusan Universitas
Negeri Padang berkompetensi dalam dunia kerja.
B. Dalam melakukan perkerjaan diharapkan selalu mengutamakan safety
yang sesuai dengan standar K3
C. Pengecekan dan perbaharuan alat yang digununakan harus secara
berkala setiap alat optimal
D. Perawatan dan pemeliharaan Eksitasi lebih diperhatikan lagi
E. Perlu ada fasilitas belajar agar mendukung pelaksanaan PLI
49
DAFTAR PUSTAKA
50
LAMPIRAN
51
52
53