Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, pikiran dan kemampuan,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis
A. Kelompok 1 (KONSEP-KONSEP OLAHRAGA USIA LANJUT)
Jurnal 1
Pentingnya Olahraga Bagi Lansia
Oleh: Suryanto
Masalah yang dihadapi para lansia adalah penurunan organ secara sistemik,
seperti penurunan fungsi ginjal, fungsi janmng, mata maupun fungsi kognitif
(intelekmal), yang harus diperhatikan sebelum merencanakan diet dan olahraga
yang sesuai. Perubahanperubahan tersebut menurut jeffry Tenggara (2009: 3-4)
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Jantung
Jantung adalah organ maskular (sebagian besar adalah otot) yang berperan
dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung yang mengalami beban berat
secara kronik akibat penyakit akan mengalami pembesaran otot. Berbeda dengan
otot bisep yang bisa dilatih hingga membesar dan bertambah kuat, pembesaran otot
jantung akan mengakibatkan kelelahan otot dan failure dalam memompa darah.
Apabila hal ini telah mencapai batas ambang yang dapat ditoleransi akan
menimbulkan keluhan seperti lelah, sesak nafas, dan pada kondisi berat dapat
terjadi henti jantung
2. Ginjal
Ginjal adalah organ yang memiUki fungsi utama untuk menyaring darah
dan Pendngnya Olahraga Bagi Lansia (Suryanto) 26 membuang racun hasil
metabolisme maupun racun yang kita konsumsi secara tidak sengaja. Pada lansia
sehat, ginjal akan tetap berfungsi baik. Namun bila ginjal mengalami kerusakan
yang diakibatkan terutama oleh hipertensi, kencing manis, infeksi berulang, atau
batu ginjal, akan terjadi perubahan dalam struktur dan fungsinya.
3. Kognitif otak
Menurut Akhmadi (2008: 1-2) agar lanjut usia tetap sehat, bahagia, berguna
dan berkualitas, maka beberapa hal harus diperhatikan. Ada sebuah singkatan yang
sangat baik yang menggambarkan kunci menuju lansia yang sehat adalah B-A-H-
A-G-l-A. Kata tersebut mengandung makna yang sangat dalam unmk menjaga
mbuh agar tetap sehat dan berguna, sedangkan kepanjangan dari B-A-H-A-G-I-A
adalah B= Berat Badan, A= Amrlah, H= Hindari, A= Agar, G= Gairah, 1= Ikuti,
dan A= Awasi. Adapun penjabaran dari dap huruf yang terkandung di dalamnya
secara rinci adalah sebagai berikut:
2. Huruf A aturlah makan yang sesuai kebutuhan tubuh. Makaniah makanan dengan
gizi yang seimbang yaitu zat gizi yang sesuai tubuh lansia. Mengurangi konsumsi
lemak adalah salah satu tindakan yang pendng. Langkah tersebut juga akan
membantu mengurangi pemasukan kalori.
4. Huruf A yaitu agar terus merasa berguna dengan mempunyai kegiatan/hobi yang
bermanfaat. Untuk mengisi waktu luang bagi lansia alangkah baiknya kalau
menyalurkan hobi, seperti ketika waktu masih muda. Salurkan hobi tersebut pada
haUhal yang menyehatkan dan bermanfaat.
5. Huruf G yaitu gairah hidup akan semarak jika kegiatan tersebut dilakukan
bersama. Untuk dapat hidup bergairah dan bersemangat, maka kondisi tubuh agar
tetap fit dan sehat. Agar tubuh fit dan sehat, lakukanlah olahraga yang ringan tetapi
teratur. Berikut ini ada beberapa alasan agar kita berolahraga. Berbagai penelitian
memperUhatkan bahwa olahraga yang teratur dapat membantu menurunkan risiko
terkena penyakit Jantung, Stroke/lumpuh, Diabetes, Darah tinggi, dan
Osteoporosis/rapuh tulang. Namun demikian, minta petunjuk dokter sebelum anda
mulai menjalankan program olahraga anda. Olahraga bersifat aerobik cenderung
memberi keuntungan yang terbesar, namun beberapa diantaranya, seperd jogging
sering terlalu berat untuk persendian bagi orang yang mulai lansia. Tetapi ada
beberapa jenis olahraga yang mengunmngkan namun ddak terlalu sulit untuk
dikerjakan oleh lansia. Olahraga tersebut antara lain: berenang, berjalan, senam.
Olahraga yang baik dapat mempengaruhi sebagai berikut:
a. Memperlambat proses degenerasi karena perubahan lansia.
b. Mempermudah kesehatan jasmani dalam kehidupan.
c. Berfungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan ketika sakit.
6. Huruf I yaitu ikud nasehat dokter dan hindari situasi tegang. Saran-saran yang
dapat diberikan oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan lainnya adalah:
a. Berolahraga teramr agar tetap sehat dan bugar.
b. Makan makanan yang banyak mengandung serat.
c. Makan buah-buahan tetapi batasi untuk mengkon-sumsi buah apukat,
sawo, pisang, durian, karena mengandung kalori yang tinngi.
d. Biasakan makan pagi.
e. Hindari tekanan badn yang ddak perlu.
Jurnal 2
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KEMANDIRIANLANSIA DALAM MELAKUKAN ACTIVITY
DAILY LIVING (ADL) DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH
Marlita, L., Saputra, R., & Yamin, M. (n.d.). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Kemandirian Lansia Dalam melakukan activity daily living (ADL)
di UPT PSTW Khusnul Khotimah. Jurnal Keperawatan Abdurrab. Retrieved
October 13, 2022, from
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/378
Proses menua merupakan proses alamiah setelah tiga tahap kehidupan yaitu
masa anak, masa dewasa dan masa tua yang tidak dapat dihindari oleh setiap
individu (Wahit, 2006). Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak
hanya dimulai dari waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan
(Wahyudi, 2008).
Menua (aging) merupakan proses yang harus terjadi secara umum pada
seluruh spesies secara progresif seiring waktu yang menghasilkan perubahan yang
menyebabkan disfungsi organ dan menyebabkan kegagalan suatu organ atau sistem
tubuh tertentu (Fatmah, 2010).
• Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan biasanya disebabkan oleh degenerasi makular senilis,
katarak dan glaukoma.
• Hepar
Hati mengalami penurunan aliran darah sampai 35% pada usia 80 tahun
keatas, sehingga obat-obatan yang memerlukan proses metabolisme pada organ ini
harus ditentukan dosisnya secara seksama agar para lansia terhindar dari efek
samping yang tidak diinginkan.
• Ginjal
Ginjal merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melalui
air seni. Darah masuk ke ginjal kemudian disaring oleh unit terkecil ginjal yang
disebut nefron. Pada lansia terjadi penurunan jumlah nefron sebesar 5-7% per
dekade mulai usia 25 tahun. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan
ginjal untuk mengeluarkan sisa metabolisme melalui air seni termasuk sisa obat-
obatan.
• Sistem Kardiovaskular
Perubahan pada jantung dapat terlihat dari bertambahnya jaringan kolagen,
ukuran miocard bertambah, jumlah miokard berkurang, dan jumlah air jaringan
berkurang. Selain itu, akan terjadi pula penurunan jumlah sel-sel pacu jantung serta
serabut berkas His dan Purkinye. Keadaan tersebut akan mengakibatkan
menurunnya kekuatan dan kecepatan kontraksi miokard disertai memanjangnya
waktu pengisian diastolik. Hasil akhirnya adalah berkurangnya fraksi ejeksi sampai
10-20%.
Jurnal 2
Sari, M. T., & Susanti, S. (n.d.). Gambaran Kualitas Hidup Lansia di Panti Sosial
tresna werdha Budi Luhur Dan Lansia di kelurahan paal V -kota Jambi.
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. Retrieved October 13, 2022,
from http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/view/371
Jumlah lanjut usia di seluruh dunia saat ini di perkirakan lebih dari 629 juta jiwa
(1 dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun), dan pada tahun 2025 lanjut usia akan
mencapai 1,2 milyar (Nugroho, 2008). World Population Data Sheet yang dilansir
Population Reference Bureau (PRB) memperkirakan bahwa penduduk lansia di
dunia yang berusia 65 tahun ke atas pada tahun 2012 mencapai 8% dari 7 milyar
penduduk dunia atau berjumlah sekitar 564 juta jiwa.
Sebanyak 53% dari seluruh penduduk lansia dunia itu berada di Asia. Sampai
sekarang ini, penduduk di 11 negara anggota World Health Organization (WHO)
kawasan Asia Tenggara yang berusia di atas 60 tahun berjumlah 142 juta orang dan
di perkirakan akan terus meningkat hingga 3 kali lipat di tahun 2050 (WHO, 2012).
Jumlah penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 28 juta jiwa atau
sekitar delapan persen dari jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun 2014 jumlah
lansia tertinggi berada di daerah Jawa Timur yaitu berjumlah 2.7 juta jiwa. Pada
tahun 2025 diperkirakan jumlah lansia membengkak menjadi 40 jutaan dan pada
tahun 2050 diperkirakan akan melonjak hingga mencapai 71,6 juta jiwa (Badan
Pusat Statistik, 2014). Sedangkan Jumlah penduduk Lanjut Usia di propinsi Jambi
dapat dilihat pada table 1.
Hasil penelitian dari jurnal ini menggambarkan bawa kualitas hidup lansia
di PSTW Budi Luhur maupun di Kelurahan Paal V lebih banyak memiliki kualitas
hidup yang kurang baik, hal ini disebabkan karena faktor kesehatan fisik dan
psikologis. Kondisi lansia ini masih memerlukan upaya peningkatan kesehatan fisik
dan psikologisnya. Bila kesehatan fisik dan psikologisnya dapat ditingkatkan maka
akan tercapai kehidupan lanjut usia yang sejahtera, tentunya upaya ini harus
dilakukan secara menyeluruh.
Jurnal 1
Suryani, A. (2013, November 26). Profil Gaya Hidup Sehat Lansia Yang Aktif
Melakukan Olahraga Kesehatan. UPI Repository. Retrieved October 13,
2022, from http://repository.upi.edu/3413/
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran gaya hidup sehat yang
aktif melakukan olahraga kesehatan pada lanjut usia di Kelurahan Leuwigajah Kota
Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif , instrument
penelitian atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penyebaran angket penelitian yang memuat beberapa pertanyaan yang berhubungan
dengan masalah penelitian. Instrument yang digunakan adalah angket partisipasi
dalam olahraga dan angket gaya hidup. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lanjut usia di Kelurahan Leuwigajah Kota Cimahi sebanyak 30 orang
dengan menggunakan teknik sampling purposive. Dari hasil angket tersebut
dilakukan uji validitas serta uji reliabilitas, pengumpulan data dan analisis data.
Hasil yang diperoleh adalah terdapat gambaran secara umum mengenai gaya hidup
sehat lansia yang aktif melakukan olahraga kesehatan di Kelurahan Leuwigajah
Kota Cimahi dengan kriteria Cukup dan terdapat gambaran partisipasi lansia dalam
melakukan olahraga kesehatan di Kelurahan Leuwigajah Kota Cimahi dengan
kriteria Rendah. Kata kunci : olahraga kesehatan, gaya hidup lansia Penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui gambaran gaya hidup sehat yang aktif melakukan
olahraga kesehatan pada lanjut usia di Kelurahan Leuwigajah Kota Cimahi. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif , instrument penelitian atau alat
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyebaran angket
penelitian yang memuat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan masalah
penelitian. Instrument yang digunakan adalah angket partisipasi dalam olahraga dan
angket gaya hidup. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lanjut usia
di Kelurahan Leuwigajah Kota Cimahi sebanyak 30 orang dengan menggunakan
teknik sampling purposive. Dari hasil angket tersebut dilakukan uji validitas serta
uji reliabilitas, pengumpulan data dan analisis data. Hasil yang diperoleh adalah
terdapat gambaran secara umum mengenai gaya hidup sehat lansia yang aktif
melakukan olahraga kesehatan di Kelurahan Leuwigajah Kota Cimahi dengan
kriteria Cukup dan terdapat gambaran partisipasi lansia dalam melakukan olahraga
kesehatan di Kelurahan Leuwigajah Kota Cimahi dengan kriteria Rendah.
Olahraga kesehatan merupakan suatu bentuk kegiatan olahraga untuk tujuan
kesehatan. Olahraga kesehatan menunjukan adanya sumbangan yang sangat positif
terhadap aspek rohani dan sosial. Dapat digambarkan dengan jumlah pesertanya
yang masal yaitu banyaknya orang dalam suasana melakukan kegiatan olahraga
yaitu suasana sangat tidak formal atau santai, akan menimbulkan rasa gembira yang
akan memberikan pengaruh positif terhadap aspek rohani dan mendorong
terjadinya pergaulan yang lebih bebas, lepas dari hambatan-hambatan yang
bersumber pada perbedaan kedudukan sosial dan tingkat ekonomi yang berbeda.
Berbagai upaya dalam mencapai hidup yang lebih baik (gaya hidup sehat)
telah dilakukan oleh para lansia dalam mengisi sisa hidupnya dengan tetap berlatih
agar mereka dapat tetap sehat dan berguna baik bagi dirinya maupun lingkungannya,
terutama bagi mereka yang sudah tidak aktif bekerja mencari nafkah atau yang
sudah memasuki masa pensiun. Lanjut usia yang tidak aktif bekerja (pensiun) lebih
dominan melakukan olahraga secara teratur, pengaturan cara makan,
pengembangan hobi, pendalaman masalah keagamaan dan banyak pula yang di
jumpai para lanjut usia yang masih aktif pada organisasi-organisasi sosial tanpa
memperhitungkan keuntungan yang bersifat materi. Berdasarkan pemaparan
latarbelakang tersebut maka penulis memandang perlu melakukan penelitian
tentang gambaran gaya hidup sehat lansia yang aktif melakukan olahraga kesehatan
di Kelurahan Leuwigajah Kota Cimahi.
Pembahasan
Gaya hidup Gaya hidup adalah pola-pola tindakan yang membedakan satu
orang dengan yang lain (Chaney, 2004:40). Istilah gaya hidup, baik dari sudut
pandang individual maupun kolektif, mengandung pengertian bahwa gaya hidup
sebagai cara hidup mencakup sekumpulan kebiasaan, pandangan dan pola-pola
respons terhadap hidup, serta terutama perlengkapan hidup. Cara sendiri bukan
sesuatu yang alamiah melainkan hal yang ditemukan, diadopsi, atau diciptakan,
dikembangkan dan digunakan untuk menampilkan tindakan agar mencapai tujuan
tertentu. Untuk dapat dikuasai, cara harus diketahui, digunakan dan dibiasakan
(Donny Gabral Adlin (ed):2006: 37).
Menurut Nurlan Kusmaedi (2002: 38) gaya hidup sehat adalah suatu cara
atau metode bertindak atau berpenampilan yang diatur oleh standard-standard
kesehatan tertentu. Standard-standard kesehatan ini meliputi makan, minum dan
kerja (termasuk belajar) dan istirahat, olahraga atau latihan, hubungan sosial,
keseimbangan emosi/ mental, spiritual dan sesuai dengan norma-norma sosial
budaya daerah/ nasional. Gaya hidup sehat bersifat dapat mengubah dari gaya hidup
yang buruk menuju gaya hidup yang sehat dan harus dipelihara dan dipertahankan.
c. Lansia Lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas
(Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8). Pada lanjut usia akan terjadi proses
menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides,
1994). Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik
dan struktural disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan
mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4).
Jurnal 2
Juharna, Usman, & Umar, F. (n.d.). Hubungan peran Keluarga Dengan Konsep
Diri dan life style Lansia Yang Mengalami Penyakit Kronis di wilayah
Kerja Puskesmas Mangkoso Kabupaten Barru. Jurnal Ilmiah Manusia Dan
Kesehatan. Retrieved October 13, 2022, from
https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes/article/view/707
Life style atau gaya hidup merupakan keseluruhan diri seseorang yang
berinteraksi dengan lingkungan, pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan
dalam aktifitas, minat dan opini yang dimiliki. Gaya hidup sehat menggambarkan
pola perilaku sehari-hari yang mengarah pada upaya memeliharaan kondisi fisik,
mental dan sosial berada dalam keadaan positif. Sebagian orang sadar bahwa sehat
itu penting hanya di saat mereka sakit. Oleh karenanya banyak di antara mereka
melakukan perubahan kegiatan seharihari dengan menghindari merokok, makan
berlebih dan mulai memperlihatkan kandungan gizi makanan hanya ketika mereka
telah mendapatkan sakit dan ingin segera sembuh dari sakitnya tersebut. Lansia
yang memiliki penyakit konis akan kesulitan dan semakin lemah bahkan susah
untuk merawat dirinya sendiri sehingga harus di perhatikan oleh keluarga ataupun
perawatan khusus karna gangguan yang dimiliki akan mempengaruhi gaya hidup
(life style) pada lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Hasil penelitian yang diperoleh Peran keluarga ini memiliki hubungan yang
signifikan dalam pembentukan life style lansia yang mengalami penyakit kronis di
wilayah kerja Puskesmas Mangkoso Kabupaten Barru. Berdasarkan hasil analisis
yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, dari 39 responden diperoleh
nilai ρ-value (0,020) sama dengan nilai α (0,05). ρ-value (0,020) < α (0,05).
Jurnal 1
Menjadi Tua dan Sehat (Studi Fenomenologi Literasi Hidup
Sehat Lansia di Club Renang Oasis Bandung)
Ratna Suminar Retasari Dewi, J. (2018, July 18). Menjadi Tua Dan Sehat (studi
fenomenologi literasi Hidup Sehat Lansia di club Renang Oasis bandung).
Repository UNIKOM. Retrieved October 13, 2022, from
https://repository.unikom.ac.id/56799/
Ely Eko Agustina dan Ossie Happina Sari. (n.d.). Upaya Peningkatan Kualitas
Hidup Lansia melalui SENAM Sehat Jantung di Panti Pelayanan Lanjut
Usia (PPSLU) sudagaran banyumas. JURNAL PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT CAHAYA MANDALIKA (ABDIMANDALIKA) e-
ISSN 2722-824X. Retrieved October 13, 2022, from
https://ojs.cahayamandalika.com/index.php/abdimandalika/article/view/367