Artikel 1
Artikel 1
DISUSUN OLEH :
UNIVRSITAS TADULAKO
2022
KEBIJAKAN EKONOMI LIBERAL.
LATAR BELAKANG
Masa demokrasi liberal ditandai dengan diberlakunya UUDS 1950 pasca pengakuan
kedaulatan. Berlakunya UUDS 1950 kemudian mengubah tatanan pemerintah Indonesia system
ekonomi pun kemudian tergeser kearah system politik dan ekonomi liberal. Masa ini disebut
masa liberal, karena dalam politik manapun system ekonominya menggunakan prinsip-prinsip
liberal. Perekonomian di serahkan kepada dasar teori-teori klasik yang menyatakan laissez faire
laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah, dan belum bisa bersaing dengan
pengusaha non pribumi terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya system ini hanya memperburuk
kondisi perekonomia Indonesia yang baru merdeka
Gagasan soetomo dituangkan dalam program kabinet nastir dalam wujud pencanangan
rencana urgensi perekonomian (RUP) disebut juga plan soemitro. Program ini antara lain
mencadangkan inport barang-barang tertentu bagi kelompok bisnis pribumi, serta membuka
kesempatan bagi para pedangang pribumi membangun bisnis modal dibawah perlindungan
pemerintah. Sayangnya, penyelewenganlain dalam pelaksanaan politik benteng yaitu
mendaftarkan perusahaan milik keturunan cina dengan menggunakan nama asli pribumi.
Perusahaan dan kerja sama ini bernama “ali baba”, ali mewakili pribumi dan baba mewakili cina.
Usaha lain untuk meningkatkan pengusaha pribumi melakukan melalui “gerakan asat”
yaitu, memberikan perlindungan khusus bagi warga Negara indonesia asli dan warga keturunan
cina pada khususnya, pernyataan pemerintah pada oktober 1956 bahwa pemerintah akan
memberikan lisensi khusus pada pengusaha pribumi. Pada tanggal 20 maret 1950, menteri
keuangan, syarifudin prawiranegara.mengambil kebijakan memotong uang dengan
memberlakukan nilai setengahnya untuk mata uang yang mempunyai nominal Rp.2,50 keatas.
Kebijakan ini dikenal dengan istilah gunting syarifudin.
PENDAHULUAN
Pada masa pemerintahan Orde Lama tahun 1945-1950, Indonesia tidak sepenuhnya
mengadaptasi sistem ekonomi kapitalisme, namun juga memadukannya dengan nasionalisme
ekonomi. Keadaan sistem ekonomi indonesia pada masa awal kemerdekaan amat buruk.
Buruknya perekonomian Indonesia selama Orde Lama di sebabkan oleh hancurnya infastruktur
ekonomi fisik maupun nonfisik selama penduduk jepang. Sistem ekonomi liberal adalah adalah
suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu
untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi dimana
pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah
ekonomi disebut laissez-faire. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah
menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
Dalam program kabinet Nasir ( September 1950- April 1951) ketika itu ia menjabat
sebagai mentri perdagangan. Program ini di kenal dengan sebutan program benteng. Gerakan
benteng yang telah dimulai pada bulan april 1950. Selama tiga tahun (1950-1953) lebih kurang
700 perusahaan bangsa Indonesia mendapat kredit bantuan dari program benteng ini.Program
pemerintah ini pada hakikatnya adalah kebijakan untuk melindungi pengusaha-pengusaha
pribumi. Namun, usaha ini tidak berhasil mencapai tujuannya.
Dalam program kabinet Nasir ( September 1950- April 1951) ketika itu ia menjabat
sebagai mentri perdagangan. Program ini di kenal dengan sebutan program benteng. Gerakan
benteng yang telah dimulai pada bulan april 1950. Selama tiga tahun (1950-1953) lebih kurang
700 perusahaan bangsa Indonesia mendapat kredit bantuan dari program benteng ini.Program
pemerintah ini pada hakikatnya adalah kebijakan untuk melindungi pengusaha-pengusaha
pribumi. Namun, usaha ini tidak berhasil mencapai tujuannya.
2. Kabinet Sukiman.
Krisis moneter yang dihadapi pemerintah ialah defisit anggaran belanja pada tahun 1952
sebanyak tiga miliar rupiah, ditambah dengan sisa defisit anggaran tahun sebelumnya 1,7 miliar
rupiah. Meskipun dilanda krisis moneter mentri keuangan masih memberikan perhatian kepada
para pengusaha dan pedagang nasional golongan ekonomi bantuan pinjaman uang. Dengan
memberikan bantuan tersebut diharapkan para pengusaha yang merupakan produsen dapat
menghemat devisa dengan mengurangi volume import
Kabinet ali lebih mengutamakan kebijakan indonesianisasi, yaitu mendorong tumbuh dan
berkembangnya pengusaha-pengusaha swasta nasional pribumi dalam usaha merombak ekonomi
Kolonial menjadi ekonomi nasional. Langkah yang diambil antara lain mewajibkan perusahaan
asing memberian pelatihan dan tanggung jawab kepada tenaga bangsa Indonesia agar dapat
menduduki jabatan staf, mendirikan perusahan Negara, menyediakan kredit dan lisensi bagi
usaha swasta nasional, agar mampu bersaing dengan perusahan asing yang ada. Kebijakan
pemerintah dibidang perekonomian Terutama mengenai lesensi istimewa yang menimbulkan
perdebatan di parlemen.
Kondisi ekonomi Indonesia pada masa liberal masih sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh hal-
hal sebagai berikut antara lain :
1. Setelah pengakuan kedaulatan dari belanda pada tanggal 27 desember 1949, bangsa
Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan seperti yang telah ditetapkan
dalam hasil-hasil KMB. Beban tersebut berupa uang luar negeri sebesar 1,5 triliun
rupiah dan utang dalam Negara sejumlah 2,8 triliun rupiah.
2. Politik keuangan pemerintah Indonesia tidak dibuat di Indonesia melainkan dirancang
di Belanda.
3. Pemerintah belanda tidak mewariskan ahli-ahli yang cakap untuk mengubah system
ekonomi colonial menjadi system ekonomi nasional.
4. Tidak stabilnya situasi politik dalam Negara mengakibatkan pengerluaran pemerintah
untuk operasi-operasi keamanan semakin meningkat.
5. Defisit yang harusnya ditanggung oleh pemerintah RI pada waktu itu sebesar 5,1
miliar.
Beberapa upaya untuk memperbaiki perekonomian pada masa demokrasi liberal adalah sebagai
berikut :
Pada masa perekonomian demokrasi liberal banyak masalah masalah dalam ekonomi
Indonesia.Sehingga hubungan internasional pada maa cabinet nasir adanya depresi dari amerika
dan eropa sehingga harga ekspor bahan mentah mengalami kemerosotan.Sedangkan pada tahun
1951 penerimaan pemerintah mulai berkurang disebabkan oleh menurunnya volume
perdagangan internasional.Terjadinya instabilitas tidak semata-mata terletak pada perluasan
program tapi di pengaruhi oleh dua faktor.Hal ini akibat dari politik kolonial belanda.Karena
pemerintah belanda tidak mewariskan ahli yang cukup sehingga mengubah system ekonomi dari
ekonomi kolonial ke ekonomi nasional tidak manghasilkan perubahan yang drastis.
Kabinet ali II menghadapi kesulitan adalah korban anti-cina di masyarakat dan adanya
kekacawan daerah. Permasalahan baru tentang nasib modal pengusaha belanda di
Indonesia.Banyak pengusaha belanda yang menjual perusahannya kepada orang cina karena
merekalah yang kuat ekonominya.Pada masa pemerintahan cabinet burhanudin harahap
dikirimkan masalah finensial-ekonomi antara pihak Indonesia dengan pihak belanda, hubungan
Indonesia-belanda didasarkan atas hubungan bilateral. Sejak masa demokrasi liberal, Indonesia
aktif dalam menggalang solidaritas dan kerja sama antar bangsa seperti konferensi Asia Afrika,
koferensi LONDON Deklarasi Djuanda.
KESIMPULAN.
Kebijakan ekonomi Indonesia pada masa ini merupakan upaya untuk menggantikan
struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional. Di dalam sistem perekonomian
Indonesia pada masa demokrasi liberal, banyak sekali pengaruh buruknya bagi perekonomian
Indonesia, namun berbagai upayapun juga dilakukan untuk memperbaikinya. Bercermin dari
sejarah ini, Indonesia haruslah menjadi negara yang lebih baik lagi.
Pada masa pemerintahan Orde Lama tahun 1945-1950, Indonesia tidak sepenuhnya
mengadaptasi sistem ekonomi kapitalisme, namun juga memadukannya dengan nasionalisme
ekonomi. Keadaan sistem ekonomi indonesia pada masa awal kemerdekaan amat buruk.
Buruknya perekonomian Indonesia selama Orde Lama di sebabkan oleh hancurnya infastruktur
ekonomi fisik maupun nonfisik selama penduduk jepang. Sistem ekonomi liberal adalah adalah
suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu
untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi dimana
pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah
ekonomi disebut laissez-faire. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah
menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
DAFTAR PUSTAKA
Herimanto. 2009. Sejarah 3: Pembelajaran Sejarah Interaktif. Solo: Platinum PT tiga Serangkai
Pustaka Mandiri..