Laporan Pratikum Tanaman Jagung Yoan Frimansyah
Laporan Pratikum Tanaman Jagung Yoan Frimansyah
(Zea Mays)
OLEH :
YOAN FRIMANSYAH
204210161
LAPORAN PRATIKUM
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir pratikum
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
1
LAPORAN PRATIKUM TANAMAN JAGUNG MANIS
(Zea Mays)
NPM : 204210161
Kelas :B
Menyetujui
2
KATA PENGANTAR
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. T. Edi Sabli, M.Si selaku
dosen pembimbing mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman Pangan yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih saya ucapkan
kepada asisten dosen bang Hot Maruli Tua yang telah mengarahkan bagaimana tata
cara penanaman dan perawatan tanaman jagung dari penanaman hingga panen
jagung . Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Saya menyadari, bahwa laporan pratikum jagung yang saya buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.
Penulis
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR TABEL....................................................................................................5
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................7
1.1.Latar Belakang.......................................................................................7
1.2.Rumusan Masalah..................................................................................8
1.3.Tujuan Penulisan....................................................................................8
1.4.Manfaat Penulisan..................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10
2.1.Sejarah Jagung.....................................................................................10
2.2.Taksonomi Dan Morfologi...................................................................12
2.3.Syarat Tumbuh.....................................................................................14
BAB III BAHAN DAN METODE........................................................................16
3.1.Tempat Dan Waktu..............................................................................16
3.2.Alat Dan Bahan....................................................................................16
3.3.Tata Pelaksanaan Pratikum..................................................................17
3.4.Parameter Pengamatan.........................................................................17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................19
4.1.Tinggi Tanaman...................................................................................19
4.2.Umur Berbunga....................................................................................19
4.3.Umur Panen..........................................................................................20
4.4.Jumlah Tongkol....................................................................................20
4.5.Panjang Tongkol..................................................................................20
BAB V PENUTUP.................................................................................................21
5.1.Kesimpulan..........................................................................................21
5.2.Saran.....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
BIOGRAFI............................................................................................................25
4
DAFTAR TABEL
Tabel.1.Tinggi Tanaman........................................................................................19
Tabel.2.Umur Berbunga.........................................................................................19
Tabel.3.Umur Panen...............................................................................................20
Tabel.4.Jumlah Tongkol.........................................................................................20
Tabel.5.Panjang Tongkol.......................................................................................20
5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran.1.deskripsi tanaman jagung...................................................................23
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika
Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa
Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun
tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan
istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan
tepung tongkolnya).
Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku
pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam
sebagai penghasil bahan farmasi. Banyak pendapat dan teori mengenai asal
tanaman jagung, tetapi secara umum para ahli sependapat bahwa jagung berasal
dari Amerika Tengah atau Amerika Selatan. Jagung secara historis terkait erat
dengan suku Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan makanan sejak
10.000 tahun yang lalu (Iriany et all, 2011).
7
Namun demikian berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi
diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian
Selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu
teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang h
penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays
ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua
spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi
menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat
hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal
maupun kultivar (Anonim, 2011).
Tanaman jagung tumbuh optimal pada tanah yang gembur, drainase baik,
dengan kelembaban tanah cukup, dan akan layu bila kelembaban tanah kurang dari
40% kapasitas lapang, atau bila batangnya terendam air. Pada dataran rendah, umur
jagung berkisar antara 3-4 bulan, tetapi di dataran tinggi di atas 1000 m dpl berumur
4-5 bulan. Umur panen jagung sangat dipengaruhi oleh suhu, setiap kenaikan tinggi
tempat 50 m dari permukaan laut, umur panen jagung akan mundur satu hari (Hyene
1987).
1.2.Rumusan Masalah
Tujuan penulisan laporan ini adalah bertujuan untuk memahami bagaimana tata
cara dalam penanaman jagung (zey mays) dan juga dapat memahami bagaimana
cara merawat tanaman jagung dari benih sampai hingga panen.
8
1.4.Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan laporan ini agar pembaca bahwa dapat bagaimana cara
penanaman tanaman jagung (zey mays) yang baik dan benar. Dan bagi mahasiswa
sebagai menambah ilmu dalam pengelolaan tanaman jagung (zey mays).
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung, tetapi secara
umum para ahli sependapat bahwa jagung berasal dari Amerika Tengah atau
Amerika Selatan. Jagung secara historis terkait erat dengan suku Indian, yang telah
menjadikan jagung sebagai bahan makanan sejak 10.000 tahun yang lalu.berikut
beberapa teori mengatakan tentang sejarah tanaman jagung.
Tanaman jagung yang ada di wilayah Asia diduga berasal dari Himalaya. Hal
ini ditandai oleh ditemukannya tanaman keturunan jali (jagung jali, Coix spp.)
dengan famili Andropogoneae. Kedua spesies ini mempunyai lima pasang
kromosom. Namun teori ini tidak mendapat banyak dukungan.
Tanaman jagung berasal dari dataran tinggi Andean Peru, Bolivia, dan Ekuador.
Hal ini didukung oleh hipotesis bahwa jagung berasal dari Amerika Selatan dan
jagung Andean mempunyai keragaman genetik yang luas, terutama di dataran
tinggi Peru. Kelemahan teori ini adalah tidak ditemukan kerabat liar jagung seperti
teosinte di dataran tinggi tersebut. Mangelsdorf seorang ahli biologi evolusi yang
mengkhususkan perhatian pada tanaman jagung menampik hipotesis ini.
Banyak ilmuwan percaya bahwa jagung berasal dari Meksiko, karena jagung dan
spesies liar jagung (teosinte) sejak lama ditemukan di daerah tersebut, dan masih
ada di habitat asli hingga sekarang. Hal ini juga didukung oleh ditemukannya fosil
tepung sari dan tongkol jagung dalam gua, dan kedua spesies mempunyai
keragaman genetik yang luas. Teosinte dipercaya sebagai nenek moyang
(progenitor) tanaman jagung.
10
Jagung telah dibudidayakan di Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan)
sekitar 8.000-10.000 tahun yang lalu. Dari penggalian ditemukan fosil tongkol
jagung dengan ukuran kecil, yang diperkirakan usianya mencapai sekitar 7.000
tahun. Menurut pendapat beberapa ahli botani, teosinte (Zea mays sp. Parviglumis)
sebagai nenek moyang tanaman jagung, merupakan tumbuhan liar yang berasal dari
lembah Sungai Balsas, lembah di Meksiko Selatan. Bukti genetik, antropologi, dan
arkeologi menunjukkan bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah dan dari
daerah ini jagung tersebar dan ditanam di seluruh dunia.
Proses domestikasi teosinte telah berlangsung paling tidak 7.000 tahun yang
lalu oleh penduduk asli Indian, dibarengi oleh terjadinya mutasi alami dan
persilangan antarsubspesies, sehingga masuk gen-gen dari subspesies lain, di
antaranya dari Zea mays sp. Mexicana. Karena adanya proses persilangan alamiah
tersebut menjadikan jagung tidak lagi dapat hidup secara liar di habitat hutan,
karena memerlukan sinar matahari penuh. Hingga kini diperkirakan terdapat 50.000
varietas jagung, baik varietas lokal maupun varietas unggul hasil pemuliaan. Sifat
tanaman jagung yang menyerbuk silang memungkinkan terjadinya perubahan
komposisi genetik secara dinamis. Varietas lokal terbentuk melalui proses isolasi
genotipe yang mengalami aklimatisasi dan adaptasi terhadap agroklimat spesifik.
11
2.2. Taksonomi dan Morfologi Jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Graminae
Genus : Zea
Hampir semua bagian dari tanaman jagung memiliki nilai ekonomis. Beberapa
bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan diantaranya, batang dan daun muda untuk
pakan ternak, batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau / kompos,
batang dan daun kering sebagai kayu bakar, buah jagung muda untuk sayuran,
perkedel, bakwan dan berbagai macam olahan makanan lainnya (Purwono dan
Hartono, 2007 Dalam Kurniawan, 2017).
1. Batang
Batang tanaman jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk batangnya silinder
dan terdiri atas beberapa ruas serta buku ruas. Adapun tingginya tergantung varietas
dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60 – 250 cm (Paeru dan Dewi, 2017).
2. Daun
Paeru dan Dewi, (2017) mengatakan bahwa tanaman jagung memiliki daun
yang panjang dan lebarnya agak seragam. Lembar daun berselang-seling dan
berbentuk seperti rumput. Tulang daun terlihat jelas dengan bentuk termasuk tulang
daun sejajar. Tanaman jagung memiliki jumlah daun 8 – 48 helai. Daun tanaman
jagung terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian kelopak daun, lidah daun, serta helai daun.
Kelopak daun umumnya membungkus batang. Antara kelopak daun dengan helaian
12
daun terdapat lidah daun yang memiliki bulu dan berlemak yang disebut ligula yang
memiliki fungsi untuk mencegah air untuk masuk kedalam kelopak daun dan
batang.
3. Bunga
Bunga jagung juga termasuk bunga tidak lengkap karena tidak memiliki
petal dan sepal. Alat kelamin jantan dan betinanya juga berada pada bunga yang
berbeda sehingga disebut bunga tidak sempurna. Bunga jantan terdapat di ujung
batang. Adapun bunga betina terdapat di ketiak daun ke -6 atau ke -8 dari bunga
jantan (Paeru dan Dewi, 2017).
Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret. Dua floret diabatsi oleh sepasang glumae (gluma). Bunga jantan
tumbuh dibagian pucuk tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk
sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol,
yang tumbuh dari buku di antara batang dan pelepah daun. Umumnya satu tanaman
hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah
betina.
Budiman, (2013) mangatakan bahwa pada biji jagung terdiri atas empat
bagian utama, yaitu: kulit luar (perikarp) (5 %), lembaga (12 %), endosperma (82
%) dan tudung biji (tin cap) (1 %). Kulit luar merupakan bagian yang banyak
mengandung serat kasar atau karobohidrat yang tidak larut (non pati), lilin dan
beberapa mineral. Lembaga banyak mengandung minyak. Total kandungan minyak
dari setiap biji jagung adalah 4 %. Sedangkan tudung biji dan endosperm banyak
13
mengandung apti. Pati dalam tudung biji adalah pati yang bebas sedangkan pati
pada endosperm terikat kuat dengan matriks protein (gluten).
1.Iklim
Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah
hujan ideal sekitar 85 – 200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan
dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung
ditanam di awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Dan tanaman jagung
menghendaki suhu antara 21 – 34 derajat C, namun idelanya pada suhu 23 – 27
derajat C. Sedangkan pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu
sekitar 30 derajat C (Budiman, 2013).
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis, tetapi karena banyak tipe dan variasi
sifat – sifat yang dimilikinya, jagung dapat tumbuh baik pada berbagai iklim. Iklim
yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalag daerah – daerah
beriklim sedang hingga daerah beriklim sub tropis atau tropis basah. Jagung dapat
tumbuh di daerah yang terletak antara 00 – 500 lintang utara hingga 00 – 400 lintang
selatan (AAK, 2006).
2. Ketinggian Tempat
3. Jenis Tanah
Paeru dan Dewi (2017), mengatakan bahwa tanaman jagung dapat tumbuh
secara optimum jika ditanam pada lahan yang subur, gembur, dan kaya akan humus
sehingga produktivitas nya pun akan tinggi serta tanaman jagung akan tumbuh
14
secara baik jika keasaman tanah (pH) berkisar antara 5,5 – 7 namun yang paling
baik adalah 6,8. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol
(berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah
dengan tekstur berat masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan
pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat
(latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman jagung tersebut
(Budiman, 2013).
15
BAB III
Alat dan bahan yang dgunakan dalam pratikum penggunaan NPK dan
POC nassa terhadap tanaman okra sebagai berikut :
Alat :
• Cangkul
• Garu
• Gembur
• Angkong
• Kamera handphone
• Penggaris
• Meteran
• Tali
• Plang nama
• Gelas plastik 200 Ml
• Sprayer
Bahan :
16
3.3.Tata Pelaksanaan Pratikum:
17
6 sampel untuk pengukuran tinggi tanaman jagung. Data hasil pengamatan
dianalisis secara tabel.
2. Umur Berbunga
3. Umur Panen
4. Jumlah tongkol
5. Panjang tongkol
18
BAB IV
19
4.3 Umur Panen
20
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Dari hasil pratikum tanaman jagung ini kita mengetahui bahwa dari enam
sampel tersebut kita dapat mengetahui bahwa jagung tersebut menghasilkan buah
jagung diberbeda waktu dan tergantung kondisi dari serangan hama tersebut. Dan
juga dapat mengetahui bagaimana cara melakukan penanaman jagung yang baik.
Dari pengolahan lahan ,pembuatan plot, pengukuran plot, penanaman , pemupukan,
perawatan, hingga pemanenan dan juga daoat mengetahui bagaimana bentuk
kriteria buah jagung saat panen.
5.2.Saran
Penanaman tanaman jagung harus menjaga tanaman dari serangan hama dan
penyakit bisa menggunakan pestisida dan selalu membuang gulma sekitar. Dan juga
melakukan penyiraman yaitu 2 kali sehari pagi dan sore.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Lampiran 1. Deskripsi tanaman jagung
23
24
BIOGRAFI
NPM : 204210161
Gender : Laki-Laki
G. Darah :B
Prodi : Agribisnis
Agama : islam
Baru timur
Jenjang Pendidikan :
TK : TK Provinsi Riau
SD : SD Negeri 6 Pekanbaru
25