DI SUSUN OLEH
Bambang Dermawan (60600121006)
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Hj.Dahlia Patiung, M.Pd
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Atas berkat dan karuninya saya
dapat menyelesaikan resume ini yang berjudul “KESANTUNAN BERBAHASA
SEBAGAI DASAR MEWUJUDKAN INTEGRASI NASIONAL DAN
HARMONI SOSIAL” dengan baik.
Tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang berkontribusi dengan memberikan bantuan baik materi maupun
pikirannya
Kami menyadari sepenuhnya bahwa resume ini masih jauh dari kata
sempurna karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga resume ini
memberikan manfaat khususnya menambah pengetahuan.
A. Pendahuluan
Kesantunan ( politeness ) atau kesopansantunan atau etiket adalah
tata cara , adat , atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat . Kesantunan
merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh
suatu masyarakat tertentu sehingga kesantunan sekaligus menjadi prasyarat
yang disepakati oleh perilaku sosial . Oleh karena itu , kesantunan ini biasa
disebut " tata krama " ( Muslich , 2006 ) .
B. Jenis Kesantunan
Kesantunan itu ada tiga macam, yaitu kesantunan berpakaian,
kesantunan berbuat, dan kesantunan berbahasa. Dalam kesantunan
berpakaian (berbusana , berdandan), ada dua hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, berpakaianlah dengan sopan di tempat umum, yaitu hindarilah
pakaian yang dapat merangsang orang lain terutama lawan jenis, seperti
pakaian tembus pandang (transparan), menampakkan bagian badan yang
pada umumnya ditutup, dan rok yang terlalu mini atau terbelah terlalu
tinggi. Kedua, berpakaianlah dengan rapi dan sesuai dengan keadaan , yaitu
berpakaian resmi pada acara resmi, berpakaian santai pada situasi santai,
berpakaian renang pada waktu berenang. Kesantunan perbuatan adalah tata
cara bertindak atau gerak-gerik ketika menghadapi sesuatu atau dalam
situasi tertentu .
C. Hubungan Kesantunan dan Budaya
Bahasa merupakan salah satu unsur pembentuk budaya. Di samping
itu, bahasa juga merupakan bagian dari budaya itu sendiri. Kesantunan itu
sendiri sebenarnya merupakan bagian integral bahasa. Karena kesantunan
itu merupakan bagian dari bahasa dan bahasa merupakan bagian dari budaya
, kesatunan tidak terpisahkan dari budaya. Tata cara berbahasa seseorang
dipengaruhi norma - norma budaya suku bangsa atau kelompok masyarakat
tertentu. Tata cara berbahasa orang Indonesia tentu berbeda dengan perilaku
berbahasa orang asing, seperti orang Amerika dan Inggris meskipun mereka
sama - sama berbahasa Inggris . Begitu juga , tata cara berbahasa orang Jawa
berbeda dengan tata cara berbahasa orang Bali , meskipun mereka sama -
sama berbahasa Indonesia . Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan yang
sudah mendarah daging pada diri seseorang berpengaruh pada pola
berbahasanya.