Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH FIKIH KONTEMPORER

“Zakat Jual Beli Online”

Dosen Pengampu:

Rifanto Bin Ridwan , Lc., MA., Ph.D

Disusun Oleh:

Shella Anggraini

Sindi Apriyani(21531146)

Supandi

FAKULTAS TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala pu ji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan
karunia nikmatnya. Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Zakat Jual Beli Online
”dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah fiqih
kontemporer yang dibimbing oleh Bapak Rifanto Bin Ridwan , Lc., MA., Ph.D

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya
bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai dengan
pengetahuan yangkami peroleh baik dari buku maupun sumber-sumber yang lain.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua, masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.Bila ada kesalahan tulisan
atau kata-kata di dalam makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya

Curup, Oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

A. Latar Belakang ......................................................................................................


B. Rumusan Masalah .................................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Setiap muamalah pasti terjadi di antara dua orang (pihak), tidak lepas dari kemungkinan berupa
pertukaran barang dengan barang: atau barang dengan sesuatu yang berada dalam tanggungan; atau
tanggungan dengan tanggungan.

Jual Beli merupakan salah satu tuntunan Rasulullah SAW untuk mencari nafkah dan rizky demi
melanjutkan kehidupan sekaligus menjalankan kodrat manusia sebagai khalifah di muka bumi ini yang
tak lain adalah sebagai ciptaan Allah yang ditakdirkan untuk memanfaatkan kekayaan yang ada di alam
semesta ini demi melangsungkan kehidupannya. Nabi Muhammad SAW yang sejatinya lebih dikenal
sebagai seorang Rasul, pemimpin masyarakat dan pendakwah ternyata sangat ulung sebagai "Tajirr"
atau pedagang. Itu tercatat di berbagai literatur-literatur sejarah kebudayaan Islam yang pernah kita
pelajari di sekolah maupun di perkuliahan.

Aktifitas jual beli sudah menjadi pokok utama dalam peradaban ekonomi manusia yang ada di dunia,
analoginya adalah pondasi sebuah bangunan, apabila pondasinya rapuh maka bangunannya pun pula
rapuh, apabila aktifitas jual beli ini menurun maka peradaban ekonomi manusia pun terhambat atau
tidak berkembang

Sifat manusia yang pada dasarnya serakah dan selalu mengikuti hawa nafsunya mengarahkan kepada
macam-macam praktek yang tidak baik bahkan diharamkan seperti penipuan, praktek gharar dan riba.
Oleh karena itu agama Islam melalui produk fiqh muamalahnya mencoba memecahkan permasalahan
mengenai isu-isu degradasi moral dalam jual beli ini.

Di era perkembangan teknologi yang semakin pesat ini, tentunya banyak perusahaan-perusahaan
marketplace yang mulai tumbuh berkembang, oleh karena itu praktek jual beli secara online sudah
mulai dilakukan oleh masyarakat dan tentunya muncul resiko akan ada benih benih kejahatan dalam
bermuamalah, seperti penipuan. Akad dalam fiqh muamalah yang berhubungan dengan jual beli online
adalah Akad Salam. Salam adalah salah satu bentuk jual beli dimana uang harga barang dibayarkan
secara tunai, sedangkan barang yang dibeli belum ada, hanya sifat-sifat, jenis dan ukurannya sudah
disebutkan pada waktu perjanjian dibuat.

Hasil penelitian Kaspersky Lab dan B2B International, sebanyak 26 persen konsumen Indonesia
kehilangan uang karena menjadi sasaran tindak penipuan online. Indonesia menjadi negara dengan
korban tertinggi disusul Vietnam 26 persen dan India 24 persen. Ros Horgan (Pimpinan Global Divisi
Pencegahan Penipuan Kapersky Lab) mengatakan bahwa bentuk ancaman keuangan online terhadap
konsumen semakin berkembang. Selain penipuan online dengan gaya tradisional terdapat pula para
penjahat siber yang mengeksploitasi serta mencari cara baru untuk menipu konsumen.

Oleh karena itu pada makalah ini akan dijelaskan salah satu dari beberapa degradasi moral yang ada
pada jual-beli yaitu jual beli yang dilarang karena kerugian yang disebabkannya yakni penipuan. Dan
permasalahan-permasalahan yang diangkat adalah dari isu-isu kontemporer.
B.Rumusan Masalah

1.Apakah yang dimaksud dengan jual beli secara online?

2.

C.Tujuan

1.menjelaskan yang dimaksud jual beli online

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Jual Beli Online

Kegiatan jual beli online saat ini semakin marak, apalagi situs yang digunakan untuk melakukan
transaksi jual beli online ini semakin baik dan beragam. Namun, seperti yang kita ketahui bahwa dalam
sistem jual beli online produk yang ditawarkan hanya berupa penjelasan spesifikasi barang dan gambar
yang tidak bisa dijamin kebenarannya. Untuk itu sebagai pembeli, maka sangat penting untuk mencari
tahu kebenaran apakah barang yang ingin dibeli itu sudah sesuai atau tidak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual,
yakni pihak yang menyerahkan barang, dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang
dijual.

Rahmat Syafe’i, secara bahasa jual beli adalah pertukaran sesuatu dengan sesuatu yang lain.kata Online
terdiri dari dua kata, yaitu On (Inggris) yang berarti hidup atau didalam, dan Line (Inggris) yang berarti
garis, lintasan, saluran atau jaringan. Secara bahasa online bisa diartikan “didalam jaringan” atau dalam
koneksi. Online adalah keadaan terkoneksi dengan jaringan internet.
Dalam keadaan online, kita dapat melakukan kegiatan secara aktif sehingga dapat menjalin komunikasi,
baik komunikasi satu arah seperti membaca berita dan artikel dalam website maupun komunikasi dua
arah seperti chatting dan saling berkirim email. Online bisa diartikan sebagai keadaan dimana sedang
menggunakan jaringan, satu perangkat dengan perangkat lainnya saling terhubung sehingga dapat
saling berkomunikasi.

Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jual beli online adalah persetujuan
saling mengikat melalui internet antara penjual sebagai pihak yang menjual barang dan pembeli sebagai
pihak yang membayar harga barang yang dijual. Jual beli secara online menerapkan sistem jual beli di
internet. Tidak ada kontak secara langsung antara penjual dan pembeli. Jual beli dilakukan melalui suatu
jaringan yang terkoneksi dengan menggunakan handphone, komputer, tablet, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai