Anda di halaman 1dari 5

RESUME BIOTEKNOLOGI MODERN

BIDANG LINGKUNGAN

Disusun Oleh:

Kelompok 4

1. ST. Rahma (200101510009)


2. Nurhana (200101510010)
3. Arif Posimpin (200101511007)
4. Sumarni (200101511011)
5. Asriadi (200101511012)
6. Aliyah Khairunnisa (200101511013)
7. Putri Regina Pratiwi (200101512002)
8. Muftihul Hijrah (200101512003)
9. Maulidiyah Ananda Nasrul (200101512009)
10. Nurul Ulfah Syaharuddin (200101512011)

Kelas C

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENDIDIKAN MATEMATIKA BILINGUAL

2020/2021
Bioteknologi adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Makhluk hidup yang dipakai dalam bioteknologi disebut sebagai agen
bioteknologi yaitu berupa mikroorganisme yang dapat membantu proses bioteknologi, seperti:
bakteri, fungi, virus dan lain-lain.

Bioteknologi sudah digunakan selama lebih dari 6000 tahun untuk menghasilkan produk
yang diinginkan dengan menggunakan mikroorganisme, seperti roti, kecap, keju, dan lain-lain.
Bioteknologi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu bioteknologi konvensional (sederhana) dan
bioteknologi modern.

Bioteknologi konvensional menerapkan biologi, biokimia, atau rekayasa masih dalam


tingkat yang terbatas. Sedangkan yang modern sudah menggunakan teknik rekayasa tingkat
tinggi dan terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik.

Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik atau perairan yang
mengendalikan proses-proses yang terjadi dilingkungan akuatik. Seperti akuakultura, yang dapat
menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber
makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh
akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk
menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan
ikan yang lain. Contoh lainnya yaitu salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan
secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan lebih cepat dengan waktu yang
relatif singkat.

Bioteknologi yang berperan dalam mengatasi pencemaran lingkungan seperti: xantomonas


campestris adalah mikroorganisme yang berperan untuk mengumpulkan tumpahan minyak yang
telah diberi gum xanthan untuk mengentalkan. Alcaligeneseutrophus serta aure ubasidium,
merupakan suatu bakteri yang dapat menghasilkan plastik yang dapat terurai atau disebut
biodegradable. Methanomacter, berupa bakteri yang bermanfaat untuk menghasilkan biogas serta
limbah organik rumah tangga ataupun kotoran ternak.
Contoh bioteknologi lingkungan:

1. Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob). Komponen biogas antara lain
sebagai berikut: ±60% CH4 (metana), ±38% CO2 (karbon dioksida) dan ±2% N2, O2,
H2, & H2S.

Pembuatan Biogas:
 Biogas dibuat dengan memanfaatkan kotoran ternak, karena itu dapat mengurangi
pencemaran oleh kotoran ternak, dan sisa-sisa biogas dapat dimanfaatkan untuk
pupuk.
 Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara
anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar
adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon
dioksida, gas inilah yang disebut biogas.

Bakteri yang membantu pembentukan biogas:

 Bakteri fermentatif
 Bakteri asetogenik
 Bakteri metana
2. Cacing Tanah
Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang
belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk kelas oligochaeta. Di indonesia, cacing
tanah telah banyak diternakkan. Sentra peternakan cacing terbesar terdapat di jawa barat
khususnya bandung-sumedang dan sekitarnya.

Manfaat cacing tanah:


 Mengurangi pencemaran sampak organik
 Menyuburkan tanah
 Memperbaiki aerasi dan struktur tanah
 Meningkatkan ketersediaan air tanah
 Makanan manusia

3. Mikroorganisme Pengolah Limbah


Mikroorganisme dapat dimanfaatkan oleh kalangan industri untuk mengolah limbah
sebelum limbahnya dibuang ke lingkungan. Misalnya, industri yang limbahnya
mengandung lemak dapat memanfaatkan mikroorganisme pencerna lemak sebelum
membuang limbah ke sungai. Proses pengolahan limbah dengan metode biologi adalah
metode yang memnfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material
yang terkandung didalam air limbah. Mikroorganisme yang digunakan umumnya bakteri
aerob.
Proses pengolahan air limbah:

 Pengumpulan
 Pemilahan
 Pengaliran limbah
 Pengendapan
 Proses aerob
 Kucuran air
 Proses anaerob
 Sumber energi
 Pembuangan sampah

Anda mungkin juga menyukai