Jawaban PPH OP Brevet C Essay - Andyra Salma Rahmatika
Jawaban PPH OP Brevet C Essay - Andyra Salma Rahmatika
Jawaban PPH OP Brevet C Essay - Andyra Salma Rahmatika
1. Berikut ini 5 contoh kondisi Penghasilan Istri digabung dengan Penghasilan Suami
dalam perhitunga Pajak Tahunan:
- Suami Kerja, Istri Kerja di 1 Pemberi Kerja, tidak dipotong PPH 21. Tidak ada
hubungan usaha dan PEK-BEB suami, NPWP Istri sama dengan Suami.
- Suami Kerja, Istri Kerja di 1 Pemberi Kerja, sudah dipotong PPH 21. Ada hubungan
usaha dan PEK-BEB suami, NPWP Istri sama dengan Suami.
- Suami Kerja, Istri Kerja di 1 Pemberi Kerja, sudah dipotong PPH 21. Tidak ada
hubungan usaha dan PEK-BEB suami, NPWP Istri beda dengan Suami.
- Suami Kerja, Istri Kerja di 2 Pemberi Kerja, sudah dipotong PPH 21. Ada hubungan
usaha dan PEK-BEB suami, NPWP Istri sama dengan Suami.
- Suami Kerja, Istri Usaha dan Omzet tahun lalu >4,8 Milyar
Untuk Pemengan saham Badan dengan Dividen sebesar 1%, dianggap sebagai
bukan objek pajak sesuai PMK 18/2021.
4. Karena permohonan Mr. Delpiero disetujui oleh KPP, maka Mr. Delpiero dapat
dikenakan pajak penghasilan hanya atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia
terhitung sejak 02 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2024.
Atas penghasilan bunga obligasi dari Italia, Mr. Delpiero tidak dapat memanfaatkan
P3B Indonesia dan Italia sejak diterbitkannya surat persetujuan atas permohonan
pengenaan PPh hanya atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari Indonesia.
Apabila Mr. Delpiero memanfaatkan P3B atas penghasilan bunga tersebut di tahun
2021, Mr. Delpiero dikenai PPh atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia dan
luar Indonesia untuk Tahun Pajak 2021.
5. Perlakuan:
a. Biaya PPh Pasal 21 Karyawan Ditanggung Perusahaan tidak dapat dibiayakan
secara fiskal.
b. Pemberian Natura/ Kenikmatan bagi Karyawan selain yang dikecualikan dalam
UU No. 36/2008 maka harus dikoreksi fiskal.
c. Biaya Promosi harus dibuatkan Dafnom dan dilampirkan dalam SPT Tahunan PPh
atau sudah dipotput, yang dapat dibiayakan secara fiskal.
d. Biaya Entertaiment yang benar-benar dikeluarkan dan ada hubungannya dengan
kegiatan usaha wajib pajak serta dibuatkan Dafnom dan dilampirkan dalam SPT
Tahunan PPh dapat dibiayakan secara fiskal.
e. Biaya Sumbangan yang diberikan kepada lembaga resmi yang ditunjuk
pemerintah dapat dibiayakan secara fiskal kecuali yang disebutkan dalam Pasal
9(1) UU PPh.