Anda di halaman 1dari 10

1.

Landasan yuridis merupakan


pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan
yang dibentuk untuk mengatasi
permasalahan hukum atau mengisi
kekosongan hukum dengan
mempertimbangkan aturan yang telah
ada, yang akan diubah, atau yang
akan dicabut guna menjamin
kepastian hukum dan rasa keadilan
masyarakat

-Landasan filosofis merupakan


pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan
yang dibentuk mempertimbangkan
pandangan hidup, kesadaran, dan cita
hukum yang meliputi suasana
kebatinan serta falsafah bangsa
Indonesia yang bersumber dari
Pancasila dan Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (“UUD 1945”)

-Landasan sosiologis merupakan


pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan
yang dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam
berbagai aspek. Landasan sosiologis
sesungguhnya menyangkut fakta
empiris mengenai perkembangan
masalah dan kebutuhan masyarakat
dan negara.

 
- Kultural Kebudayaan sebagai
gagasan dan karya manusia
beserta hasil budi dan karya itu
akan selalu terkait dengan
pendidikan
- engertian Landasan Historis
Pendidikan Yang dimaksud dengan
landasan historis pendidikan
adalah sejarah pendidikan di masa
lalu yang menjadi acuan terhadap
pengembangan pendidikan di masa
kini

secara etimologis kata “Pancasila”


yang dimaksudkan adalah adalah
istilah “Panca Syilla” dengan vokal i
pendek yang memilki makna leksikal
“berbatu sendi lima” atau secara
harfiah “dasar yang memiliki lima
unsur”
Secara Historis proses perumusan
Pancasila diawali ketika dalam sidang
BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu
masalah, khususnya akan dibahas
pada sidang tersebut.

3. Sila pertama Pancasila berbunyi


“Ketuhanan yang Maha Esa”.

Arti sila pertama “Ketuhanan yang


Maha Esa” ini adalah bangsa
Indonesia meyakini keberadaan Tuhan
yang Maha Esa.

Masyarakat Indonesia juga memiliki


kebebasan memeluk agama dan
menjalankan kewajiban pada Tuhan
tanpa paksaan.
-Arti sila kedua “Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab” ini adalah sesama
manusia kita harus saling menghargai
satu sama lain.

Meski saling memiliki perbedaan,


seluruh rakyat Indonesia harus
bersikap adil dan menjunjung nilai
kemanusiaan satu sama lain.

-Arti sila kedua “Persatuan Indonesia”


yaitu rakyat Indonesia harus bersatu
dan menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan.

Selain itu, bangsa Indonesia tidak


boleh mudah terpecah belah karena
perbedaan atau keragaman bangsa
seperti suku, agama, budaya, dan
yang lainnya.
-Arti sila keempat “Kerakyatan yang
Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan”
adalah bahwa keputusan pemimpin
melalui musyawarah wakil rakyat
harus mengutamakan seluruh rakyat
Indonesia.

-Arti sila kelima “Keadilan Sosial bagi


Seluruh Rakyat Indonesia” yaitu
seluruh masyarakat Indonesia berhak
mendapatkan keadilan tanpa dibeda-
bedakan latar belakangnya.

Sebagai sesama manusia, kita juga


harus berlaku adil terhadap satu sama
lain.
4. Peraturan perundang-undangan
tidak hanya melakukan fungi
pembaharuan terhadap peraturan
perundang-undangan (yang telah ada).
Peraturan perundang-undangan dapat
pula dipergunakan Sebagai sarana
memperbaharui yurisprudensi

5.identitas nasional ciri-ciri, tanda-


tandaatau jatidiri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu
yangmembedakannya dengan yang
lain

6. Konsep Demokrasi Demokrasi


adalah suatu bentuk pemerintahan
politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat,
baik secara langsung atau melalui
perwakilan.

. pengertian HAM adalah hak yang


dilindungi secara internasional (yaitu
deklarasi PBB Declaration of Human
Rights), seperti hak untuk hidup, hak
kemerdekaan, hak untuk memiliki, hak
untuk mengeluarkan pendapat.

8. Pengertian Hak dan Kewajiban


Warga Negara Tiap warga negara di
sebuah negara tertentu tentu memiliki
hak dan kewajiban masing-masing.
Hak merupakan sesuatu yang
didapatkan oleh warga negara,
sementara kewajiban harus dilakukan
oleh tiap warga negara.
9. Indonesia juga termasuk salah satu
negara yang menerapkan konstitusi
dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Dalam hal ini, konstitusi
yang dianut Indonesia tidak lain
adalah Undang-Undang Dasar 1945.
UUD 1945 memuat dasar-dasar dan
tujuan negara yang dibentuk pada
masa awal pemerintahan Indonesia.

10. Upaya-upaya pemberantasan atau


pencegahan tindak pidana korupsi
dapat diwujudkan dalam bentuk
sebagai berikut : 1.Pengawasan oleh
lembaga masyarakat 2.Lembaga
pengawas seperti DPR, DPRD, BPK,
BPKP, dan Bawasda 3.Lembaga
pengawas Independen seperti KPK

Anda mungkin juga menyukai