Anda di halaman 1dari 2

Penandaan Asset Lancar : Bauran Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Cara asset perusahaan didanai melibatkan keuntungan dan kerugian antara risiko dan
profitabilitas. Demi tujuan analisis, sebagai awalnyamari asumsikan bahwa perusahaan telah
membuat kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran pembelian, tenaga kerja, pajak., serta
berbagai biaya lainnya. Jadi, jumlah utang usaha dan pembyaran yang dimasukkan dalam
liabilitas jangka pendek bukanlah variabel keputusan yang aktif. Liabilitas jangka pendek ini
dianggap sebagai pendanaan spontan (spontaneous financing) dan merupakan topik Bab II.

Perusahaan mendanai sebagian asset lancarnya dan cenderung memfluktuasikannya


dengan jadwal produksi dan, dalam hal utang pajak, dengan laba. Sejalan dengan
pertumbuhan asset lancar, utang usaha dan pembayaran akan cenderung naik. Sehingga
sebagian mendanai pembangunan asset. Perhatian dalam bab ini adalah cara menangai asset
yang tidak didukung dengan pendanaan spontan. Kebutuhan pendanaan residual ini berkaitan
dengan investasi neto dalam aset setelah pendanaan spontan dikurangkan.

Pendekatan Lindung Nilai

Jika perusahaan mempraktikkan pendekatan lindung nilai [penyesuaian waktu jatuh


tempo] (hedging {maturity approach]} untuk pendanaan, setiap aset akan diseimbangkan
dengan instrumen pendanaan yang waktu jatuh temponya sama dan berdekatan. Perubahan
jangka pendek atau musiman dalam aset lancar serta semua aset tetap lainnya akan didanai
dengan utang jangka panjang atau dengan ekuitas. Jika kebutuhan total dana berprilaku
seperti dengan yangditunjukkan, hanya fluktuasi jangka pendek yang diperlihatkan pada
bagian atau figur tersebut yang akan didanai dengan utang jangka pendek. Alasan untuk hal
ini adalah jika utang jangka panjang digunakan untuk mendanai kebutuhan jangka pendek,
perusahaan akan masih membayar bunga untuk penggunaan dana tersebut tidak dibutuhkan.

Jelas bahwa pendapatan dapat diterapkan dalam berbagai periode musiman terendah
yaitu ketika tidak dibutuhkan. Dengan pendekatan lindung nilai untuk pendanaan, jadwal
peminjaman dan pembayaran untuk pendanaan jangka pendek akan diatur agar sesuai dengan
perkiraan perubahan dalam aset lancar, dikurangi dengan pendanaan spontan.

Pendekatan lindung nilai (penyesuaian waktu jatuh tempo) dalam pendanaan


menunjukkan bahwa di luar cicilan untuk utang jangka panjang, perusahaan akan
menunjukkan tidak adanya pinjaman jangka pendek pada kondisi musiman untuk kebutuhan
aset.

Sejalan dengan bergesernya perusahaan ke dalam periode kebutuhan aset musiman,


perusahaan akan meminjam dana jangka pendek, membayar semua pinjaman dengan kas
yang dilepaskan karena aset sementara yang didanai terakhir pada akhirnya akan dikurangi.
Contohnya, penambahan musiman persediaan (dan piutang) untuk penjualan natal akan
didanai dengan pinjaman jangka pendek. Sejalan dengan berkurangnya persediaan melalui
penjualan, piutang akan naik. Kas yang dibutuhkan untuk membayar kembali pinjaman akan
datang dari tagihan piutang tersebut. Semua hal ini akan terjadi dalam beberapa tahun.
Melalui cara ini, pendanaan akan digunakan hanya jika dibuthkan. Pinjaman yang
diperuntukkan bagi kebutuhan musiman akan mengikuti prinsip likuidasi otomatis (self –
liquidating). Artinya, pinjaman diperuntukkan bagi operasi yang normal. (Bahkan, baru saja
dibahas mengenai ‘’pinjaman bank ideal’’-berjangkapendek (shot-term) dan secara inherent
terlikuidasi secara otomatis (inherent selg liquidating), disebut sebagai ‘’STISL-short- term,
inherent self liquidating. Kebutuhan permanen akan didanai sebagai dengan utang jangka
panjang dan ekuitas. Dalam situasi ini, profitabilitas aset yang didanailah akan dihitung untuk
membayar pwmbiayaan jangka panjang. Dalam perusahaan yang berkembang, pendanaan
permanen akan ditingkatkan untuk menyesuaikan dengan peningkatan dalam kebutuhan aset
permanen.

Pendanaan Jangka Pendek Versus Jangka Panjang

Walaupun penyesuaian yang tepat kerja sama jadwal arus kas neto peusahaan di masa
depan dengan jadwal pembayaran utang, cukup tepat dalam kondisi penuh kepastian, biasnya
hal ini tidak tepat jika terdapat ketidakpastian. Arus kas neto akan menyimpang dari
perkiraan arus sesuai dengan risiko bisnis perushaan. Akibatnya, jadwal jatuh tempo utang
sangatla penting dalam nilai keuntungan dan kerugian profabilitas serta risiko.

Risiko Relatif Yang Dilibatkan

Secara umum, semakin pendek jadwla jatuh tempo liabilitas utang perusahaan,
semakin besar risiko perusahaan tidak mampu memenuhi pembayaran prinsipal dan
bunganya. Bayangkan jika perusahaan meminjam dana jangka pendek untuk membayar suatu
pinjaman. Akibatnya, perusahaan akan menanggung risiko bahwa pihak pemberi pinjaman
tidak akan meneruskan (memperbarui) pinjaman tersebut untuk jangka panjang – yang
merupak an perkiraan arus kas jangka panjang yang cukup untuk melunasi utang secara
teratur. Jadi, mengikat dana ke aset jangka panjang dan meminjam dana berjangka pendek
membawa risiko perusahaan tidak mampu memperbaruipinjamannya. Jika perusahaan jatuh
dalam masa sulit, para kreditur akan menganggap pembaruan sebagai terlalu berisiko dan
meminta pembayaran segera. Akhirnya, hal ini akan menyebabkan perusahaan melakukan
penibatasan, mungkin dengan menjual berbagai aset untuk mendapatkan kas, atau
menyatakan diri bangkrut.

Selain risiko pendanaan kembali, juga terdapat ketidakpastian yang berhubungan


dengan biaya bunga. Ketika perusahaan mendanai dirinya dengan utang jangka panjang.
Perusahaan tersebut tahu dengan tepat biaya bunganya selama periode waktu tertentu yang
harus didanainya. Jika perusahaan mendanai dirinya dengan utang jangka pendek, perusahaan
tersebut tidak tahu pasti biaya bunga untuk pendanaan kembali. Jadi, pada kenyataanya
ketidakpastian biaya bunga mewakili risiko bagi pihak peminjam.

Telah diketahui bahwa tingkat bunga jangka pendek berfluktuasi jauh lebih banyak
daripada tingkat bunga jangka panjang. Perusahaan terpaksa mendanai kembali utang jangka
pendeknya dalam suatu periode yang tingkat bunganya naik, mungkin membayar keseluruhan
biaya bunga dengan utang jangka pendek lebih tinggi daripada untuk utang jangka panjang.
Oleh karenanya, tidak mengetahui biaya peminjaman jangka pendek untuk masa mendatang
merupakan risiko bagi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai