Nama Kelompok :
Dosen Pembimbing :
Ns. Hanipa,S.Kep.M.Kep
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunian-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Makalah ini kami
tujukan kepada pembaca, kami susun sebagai bentuk pengetahuan.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartispasi
dalam penyusunan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna serta dapat dikembangkan.
ii
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan ......................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................ 2
iii
BAB III KASUS
A. Pengkajian Biodata...................................................................... 22
B. Pengkajian Fisik.......................................................................... 24
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 32
B. Saran............................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap
keterbatasannya, pasti akan dialami oleh seseorang bila ia panjang umur.
Pada usia lanjut, terjadi penurunan kondisi fisik/biologis, kondisi psikologis,
serta perubahan kondisi sosial.
Inkontinensia urin merupakan salah satu kondisi umum yang terjadi
pada lansia yang disebabkan karena faktor degeneratif, maupun lainnya, yang
mengenai setidaknya 14 % wanita berumur di atas 30 tahun. Selain itu,
masalah pada sistem pencernaan juga tak jarang ditemui pada lansia, salah
satunya adalah konstipasi. Menurut National Health Interview Survey pada
tahun 1991, konstipasi merupakan keluhan saluran cerna terbanyak pada usia
lanjut. Terjadi peningkatan dengan bertambahnya usia dan 30-40 % orang di
atas 65 tahun mengeluhkan konstipasi.
Inkontinensia urine pada populasi lansia merupakan masalah serius.
Definisi paling sederhana inkontinensia urine yaitu berkemih nonvolunter,
iv
ketika tekanan di dalam kandung kemih lebih besar dari resistansi uretra.
Sedangkan Konstipasi adalah kondisi sulit atau jarang untuk defekasi.
Konstipasi merupakan keluhan paling sering dalam praktik klinis.
Inkontinensia urin maupun konstipasi yang dialami oleh pasien dapat
menimbulkan dampak yang merugikan pada pasien, seperti gangguan
nyamanan akibat nyeri, kecemasan maupun menimbulkan rasa rendah diri
pada pasien
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Inkontinensia
urine dan Konstipasi ?
C. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
Untuk menjelaskan Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Gangguan
SistemPerkemihan dan Pencernaan.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep inkontinensia urin pada lansia.
b. Menjelaskan konsep konstipasi pada lansia.
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan
Gangguan Sistem Perkemihan dan Pencernaan.dengan Gangguan
SistemPerkemihan dan Pencernaan.
2. Mahasiswa dapat memahami konsep pada gangguan sistem perkemihan
dan pencernaan.
3. Mahasiswa dapat memahami konsep inkontinensia urin pada lansia.
4. Mahasiswa dapat memahami konsep konsep konstipasi
v
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
c. Faktor usia
f. Frekuensi melahirkan
i. Obesitas
ISK
Persalinan pervaginan Proses menua Peningkatan
produksi urin
(DM)
Refluks
Peregangan otot Kadar hormon urovesikal
jaringan / robekan menurun
jalan lahir Hiperglikemia MK :
gangguan
rasa nyaman/ Menyebarnya
Otot dasar nyeri infeksi dari
Melemahnya otot panggul rusak Perpindahan uretra
dasar panggul cairan
intraseluler
Posisi kandung secara osmotik MK : risiko
Tidak dapat menahan kemih prolap tinggi infeksi
Sfingter dan
air kencing
otot dasar
panggul
Ginjal MK :
terganggu
Melemahnya reabsorbsi kekurangan
tekanan / tekanan kelebihan volume
akhiran kemih glukosa cairan
keluar Pengosongan
kandung
kemih tidak
MK : kelelahan sempurna
INKONTINENSIAPoliuria
URIN
Glukosuria
Urgensi
Desakan berkemih
MK : isolasi
Mengompol sosial Nokturia
1. Pengkajian
Pengkajian asuhan keperawatan pada lansia secara menyeluruh menurut
Rosidawati, (2011) yaitu :
a. Karakteristik demografi
1) Identitas pasien, meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
agama, suku bangsa, status perkawinan, alamat sebelumnya, dan
hobi.
2) Riwayat keluarga, keluarga yang bisa dihubungi, jumlah saudara
kandung, jumlah anak, riwayat kematian keluarga dalam satu
tahun, dan riwayat kunjungan keluarga.
3) Riwayat pekerjaan dan status ekonomi, pekerjaan sebelumnya dan
sumber pendapatan saat ini.
Ny.W berusia 63 tahun dengan BB 76kg ketika datang kerumah sakit Dr.
Soetomo dengan keluhan BAK terus menerus dan tidak bisa ditahan hingga
sampai ke toilet. Ny.W mengatakan kencing sebanyak lebih dari 10 kali dalam
sehari,dengan jumlah urine 1000-1500ml. Ny.W juga mengatakan bahwa dirinya
tidak bisa menahan kencingnya untuk sampai ke toilet dan terasa perih pada area
perianalnya. Karena sering mengompol, Ny.W mengaku mengurangi minum dan
sering menahan haus, dan mengalami penurunan BB sebanyak 5kg menjadi 71kg.
Ny.W merasa malu apabila keluar rumah karena mengompol dan bau air
kencingnya yang menyengat sehingga hanya tinggal di dalam rumah. Saat
ditanyakan tentang riwayat kehamilan, anak klien mengatakan bahwa klien
memiliki 2 orang anak, dan tidak pernah mengalami keguguran. Anaknya
mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit seperti itu
sebelumnya dan tidak ada penyakit keturunan. Dulunya klien adalah seorang
penjahit di rumahnya, namun beberapa tahun yang lalu sudah tidak lagi bekerja.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal pada Ny.W ditemukan membran mukosa
kering, turgor kulit kering dan keriput serta lecet-lecet pada kulitnya. Hasil dari
TTVnya adalah TD: 160/90 mmHg, Nadi 90x/menit, RR 19x/menit, dan Suhu
370C.
A. Pengkajian Biodata
Nama : Ny.W
Usia : 66 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Merdeka No.5
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Irt
Masuk Rs :
Tanggal pengkajian : 5 Oktober 2022
Penanggung jawab
Nama : Tn.M
Usia : 69 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Wirausaha
Hubungan dengan klien : Suami
Keluhan utama
Klien mengatakan BAK terus-menerus, tidak bisa menahannya sehingga
mengompol
Riwayat penyakit
Klien datang kerumah sakit dengan keluhan BAK terus menerus dengan
frekuensi lebih dari 10 kali dalam sehari. Klien tidak bisa menahan
kencingnya untuk pergi ke toilet sampai klien mengompol. Klien mengaku
mengurangi minum dan menahan rasa haus.
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmetis
TTV
Td :!60/90 mmhg
Nadi :90 x/menit
Rr : 19 x/menit
S : 37 C
B. Pengkajian fisik
a. Penampakan umum
Keadaan umum Klien tampak sakit sedang, klien tampak
lemas.
Kesadaran Composmentis
BB 71 kg TB : 155 cm
TD:160/90mmHg Suhu:370C RR:19x/ Nadi:90x/
menit menit
5 5
5 5
Keterangan :
0 : otot tak mampu bergerak.
1 : jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi.
2 : dapat menggerakan otot/bagian yang lemah sesuai perintah.
3 : dapat menggerakan otot dengan tahanan.
4 : dapat bergerak dengan melawan hambatan yang ringan.
5 : bebas bergerak dan dapat melawan hambatan
ANALISA DATA
Nama : Ny
Ruang :
Usia :
Diagnosa keperawatan
a. Risiko Hipovolemia b.d Kehilngan cairan secara aktif d.b Klien
mengatakan mengurangi haus dan sering merasa haus
b. Inkontinesia Urin Fungsional b.d Ketidakmampuan atau Penurunan
mengenali tanda-tanda berkemih d.b Klien sering mengompol
c. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b.d Kelembaban d.b tampak
kemerahan diarea perical
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Edukasi:
- ajurkan klien
eliminasi normal
dengan beraktivitas
dan olahraga sesuai
kemampuan
c.Gangguan Observasi:
Integritas - monitor tanda-
Kulit/Jaringan b.d tanda infeksi
Kelembaban d.b - berikan salep
tampak kemerahan pada daerah
diarea kemerahan
perical
Edukasi:
-jelaskan tanda dan
gejala infeksi
A. Kesimpulan
Inkontinensia urine adalah ketidak mampuan menahan air kencing.
Inkontinensia urin merupakan salah satu manifestasi penyakit yang
sering ditemukan pada pasien geriatri. Diperkirakan prevalensi
inkontinensia urin berkisar antara 15–30% usia lanjut di masyarakat
dan 20-30% pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit mengalami
inkontinensia urin, dan kemungkinan bertambah berat inkontinensia
urinnya 25-30% saat berumur 65-74 tahun. Inkontinensia urine bisa
disebabkan oleh karena komplikasi dari penyakit infeksi saluran
kemih, kehilangan kontrol spinkter atau terjadinya perubahan tekanan
abdomen secara tiba-tiba. inkontinensia urine dapat terjadi pada
pasien dari berbagai usia.
B. Saran
Kami selaku mahasiswa berharap dengan pembuatan paper
dalam bentuk makalah ini, dapat memberikan manfaat dalam proses
belaja mengajar. Dan tetap mengharapkan bimbingan lebih dalam lagi
dari para Dosen pembimbing mengenai penyakit “Inkontenensia Urin
BAK”.
DAFTAR PUSTAKA