Anda di halaman 1dari 134

BUKU GURU

KELAS VIII

PENYUSUN
Dra. Dihliz Zuna’im

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK


INDONESIA
Kata Pengantar

Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah yang
telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan buku ini. Semoga kita semua berada dalam rida-Nya. Amin.
Kurikulum mata pelajaran Al-Qur’an Hadis selama ini , baik KBK maupun KTSP
masih lebih banyak ditekankan pada aspek kognitif, yaitu penguasaan materi
secara teoritis sehingga peserta didik hanya terpaku pada konsep yang bersifat
teoritis belaka.
Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya
dengan pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai agama dan akhlakul
karimah. Kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan standar kompetensi (SK)
sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD). Sebagai gantinya,
Kurikulum 2013 telah menyusun Kompetensi Inti (KI). Kompetensi inti adalah
tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap kelas atau program (PP No. 32/2013).
Kompetensi Inti memuat kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar.
Perubahan perilaku dalam pengamalan ajaran agama dan budi pekerti menjadi
perhatian utama.
Dalam kurikulum 2013 ini, peran guru mata pelajaran sangat penting, guru harus
dapat memotivasi peserta didik agar menguasi keterampilan secara praktis dan
memiliki sikap positif yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, peran guru
juga sebagai uswah hasanah, sebagai figure yang akan dicontoh peserta didik
dalam tutur kata dan perbuatan.
Tujuan penyusunan Buku Ajar Siswa adalah memberikan pegangan bagi
peserta didik dalam memudahkan untuk belajar mandiri dalam proses
pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Dalam buku ini terdapat delapan hal penting
yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu Amati gambar/cerita/ayat,
Ungkapkan Rasa Ingin Tahu, Bukalah Wawasanmu, kembangkan pikiranmu,
Akhirnya Aku Tahu, Mutiara Hikmah, Rangkuman dan Berlatihlah.
Dengan demikian tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai secara
optimal dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kami menyadari, bahwa penyusunan buku ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sangat berguna bagi
penyusunan dan penyempurnaan selanjutnya, ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada semua fihak yang telah memabantu dalam penyusunan buku
ini.

Jakarta, …………. 2013

Tim Penyusun

Petunjuk Penggunaan Buku


Dalam rangka untuk mengoptimalkan penggunaan buku ini, perhatian
tahapan-tahapan berikut:
1. Pertama, bacalah bagian pendahuluan untuk memahami konsep utuh
kurikulum mata pelajaran Al-Qur’an Hadis. serta memahami kompetensi
inti dan kompetensi dasar dalam rangka kurikulum 2013
2. Setiap bab berisi : Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Tujuan
Pembelajaran, Amati gambar/cerita/ayat, Ungkapkan Rasa Ingin Tahu,
Bukalah Wawasanmu, kembangkan pikiranmu, Akhirnya Aku Tahu,
Mutiara Hikmah, Rangkuman dan Berlatihlah.
3. Pada subbab tertentu, penomoran Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
tidak berurutan. Hal itu menyesuaikan dengan tahap pencapaian
kompetensi Dasar.
4. Guru perlu mendorong peserta didik untuk memperhatikan kolom-kolom
yang terdapat dalam buku teks pelajaran sehingga menjadi fokus perhatian
peserta didik. Kolom-kolom tersebut adalah sebagai berikut ;
a. Amati gambar/ kisah/ayat : untuk menguatkan peserta didik agar dapat
mewujudkan pengetahuan dalam perilaku.
b. Ungkapkan rasa ingin tahu: untuk menggali kemampuan peserta didik
untuk berfikir kritis, kreatif setelah mengadakan pengamatan.
c. Bukalah wawasan : memberi kesempatan kepada peserta didik belajar
secara mandiri, menemukan hal-hal baru berdasarkan kemampuan
berfikir kritis dengan bimbingan guru.
d. Kembangkan pikranmu : memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan daya nalar agar semakin kritis dan mampu
menemukan sesuatu yang baru berdasarkan pengembangan
pemahaman terhadap materi dalam bentuk soal studi kasus.
e. Akhirnya aku tahu : memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dalam bentuk
rubrik rencana aksi dalam fenomena kehidupan sehari-hari.
f. Mutiara hikmah : untuk memberikan nasihat-nasihat kepada peserta
didik yang diambil dari Al-Qur’an, Hadis atau kata mutiara.
g. Rangkuman : merupakan intisari dari setiap materi pelajaran agar
mempermudah peserta didik mengingat materi pembelajaran.
h. Berlatihlah : untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi
pembelajaran yang sudah dipelajari
Dalam proses pelaksanaan guru sangat dituntut melakukan pengembangan yang
disesuaikan dengan potensi peserta didik yang heterogin, sarana madrasah,
sumber dan media belajar yang tersedia serta kebutuhan peserta di daerah masing-
masing.

PEMETAAN KI-KD
AL-QUR’AN HADIS KELAS 8 MADRASAH TSANAWIYAH
No KI KD KI/KD TEMA/MATERI ALOKAS Keterangan
I
1 1 1.1 Meyakini Kugapai Rezeki- 4 Semester 1
bahwa setiap Mu Dengan
rizki telah Ikhtiar
ditentukan
Allah
3 3.1 Memahami isi
kandungan Q.S.
al-Quraisy dan
Q.S. al-Insyiraah
(94) tentang
ketentuan rezeki
dari Allah
2 1 1.3 Menghayati 8
keutamaan
tolong
menolong dan
menyantuni Gemar menolong
anak yatim dan Sayang Anak
2 2.1 Memiliki sikap Yatim Wujud
peduli sebagai Kepedulian
implementasi dari Sosialku
pemahaman Q.S.
Al Kautsar (108)
dan Q.S. Al
Maa’un (107).
2.2 Memiliki sikap
peduli sebagai
implementasi dari
pemahaman Q.S.
Al Kautsar (108)
dan Q.S. Al
Maa’un (107).
3 3.2 Memahami isi
kandungan hadis
tentang perilaku
keseimbangan
hidup di dunia
dan akhirat
riwayat Ibnu
Asakir dari Anas (
‫ليس بخيركم من‬
‫ترك دنياه آلخرته‬...)
dan hadis riwayat
Muslim dari Abu
Hurairah ( ‫المؤمن‬
‫القوي خير و أحب‬
‫إلى اهلل من المؤمن‬
‫الضعيف‬...) dan
hadis riwayat
Bukhori dari
Zubair bin
Awwam (‫يأخذ‬ ‫ألن‬
‫أحدكم أحبال فيأخذ‬
‫خزمة من حطب‬...)
4 4.2 Menulis hadis
tentang tolong-
menolong dan
mencintai anak
yatim

4.3 Menerjemahkan
hadis tentang
tolong-
menolong dan
mencintai anak
yatim

4.4 Menghafal
hadis tentang
tolong-
menolong dan
mencintai anak
yatim
3 4 4.1 Menerapkan Kuperindah 6
hukum bacaan Bacaan Al-
mad ‘iwadl, Qur’an dengan
mad layin, dan Tajwid ( Hukum
mad ‘aridh Bacaan Mad
lissukuun dalam Iwadl, Mad
Al-Qur’an Layyin dan Mad
Surat-surat Arid Lis-Sukun
pendek pilihan
4 1 1.1 Meyadari akibat 6 Semester 2
sikap buruk Kuraih
sebagaimana Ketenangan
kandungan Q.S. Hidup Dengan
al-Humazah (104)
dan at-Takaatsur Menghindari sifat
(102) tamak .
2 2.1 Terbiasa
menghindari
perilaku buruk
sesuai isi
kandungan Q.S. al-
Humazah (104) dan
at-Takaatsur (102)
dalam fenomena
kehidupan sehari-
hari dan akibatnya
3 3.1 Memahami isi
kandungan Q.S.
al-Humazah (104)
dan at-Takaatsur
(102) tentang sifat
cinta dunia dan
melupakan
kebahagian hakiki
.
5 1 1.1 Menyadari 8
pentingnya
menerapkan pola
hidup seimbang Keseimbangan
antara dunia dan Hidup Dunia dan
akhirat akhirat
2 2.2 Memiliki perilaku
keseimbangan
hidup dunia dan
akhirat
3 3.2 Memahami isi
kandungan hadis
tentang perilaku
keseimbangan
hidup di dunia
dan akhirat
riwayat Ibnu
Asakir dari Anas (
‫ليس بخيركم من‬
‫ترك دنياه آلخرته‬...)
dan hadis riwayat
Muslim dari Abu
Hurairah ( ‫المؤمن‬
‫القوي خير و أحب‬
‫إلى اهلل من المؤمن‬
‫الضعيف‬...) dan
hadis riwayat
Bukhori dari
Zubair bin
Awwam (‫يأخذ‬ ‫ألن‬
‫أحدكم أحبال فيأخذ‬
‫خزمة من حطب‬...)
4 4.2 Menulis hadis
tentang tolong-
menolong dan
mencintai anak
yatim
4.3 Menerjemahkan
hadis tentang
keseimbangan
hidup di dunia dan
akhirat
4.4 Menghafalkan
hadis tentang
keseimbangan
hidup di dunia dan
akhirat
6 4 4.1 Menerapkan Kuperindah 4
hukum bacaan Bacaan Al_-
lam dan ra' dalam Qur’an dengan
Q.S. al-Humazah Tajwid( Hukum
(104) dan at- Bacaan Lam dan
Takaatsur (102) ra)
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Sambutan
Pedoman Transliterasi
Petunjuk Penggunan
Daftar Isi

BAB I : KUGAPAI REZEKI-MU DENGAN IKHTIAR

A. Kompetensi Inti (KI) …………………………………………


1
B. Kompetensi Dasar (KD) ………………………………………
1
C. Indikator ……………………………………………………….
1
D. Tujuan Pembelajaran …………………………………………
1
E. Materi Pokok …………………………………………………
1
F. Proses Pembelajaran …………………………………………
2
G. Penilaian………………………………………………………
11
H. Pengayaan ……………………………………………………
15
I. Remedial ……………………………………………………
19
J. Interaksi Guru dengan Orangtua ……………………………
19

BAB II : GEMAR MENOLONG DAN SAYANG ANAK YATIM WUJUD


KEPEDULIAN SOSIALKU
A. Kompetensi Inti (KI) …………………………………………
20
B. Kompetensi Dasar (KD)
…………………………………………………………… 20
C. Indikator……………….. …………………………………….
21
D. Tujuan Pembelajaran …………………………………………
21
E. Materi Pokok …………………………………………………..
22
F. Proses Pembelajaran …………………………………………..
22
G. Penilaian ………………………………………………………
31
H. Pengayaan ……………………………………………………
34
I. Remedial………………………………………………………
36
J. Interaksi Guru dengan Orangtua ……………………………..
37

BAB III : KUPERINDAH BACAAN AL-QUR’AN DENGAN TAJWID


( HUKUM BACAAN MAD IWAD, MAD LAYYIN DAN MAD
ARID LIS-SUKUN
A. Kompetensi Inti (KI) …………………………………………
38
B. Kompetensi Dasar (KD) ………………………………………
38
C. Indikator ………………………………………………………
38
D. Tujuan Pembelajaran …………………………………………
38
E. Materi Pokok …………………………………………………
39
F. Proses Pembelajaran ………………………………………
39
G. Penilaian ……………………………………………………
46
H. Pengayaan ……………………………………………….....
49
I. Remedial ……………………………………………………
52
J. Interaksi Guru dengan Orangtua …………………………...
52

BAB IV : KURAIH KETENANGAN HIDUP DENGAN MENGHINDARI


SIFAT TAMAK
A. Kompetensi Inti (KI) ………………………………………
53
B. Kompetensi Dasar (KD) ……………………………………
53
C. Indikator ……………………………………………………
53
D. Tujuan Pembelajaran ………………………………………
54
E. Materi Pokok ………………………………………………
54
F. Proses Pembelajaran ………………………………………
54
G. Penilaian ……………………………………………………
62
H. Pengayaan …………………………………………………
66
I. Remedial …………………………………………………
68
J. Interaksi Guru dengan Orangtua …………………………
69

BAB V : KESIMBANGAN HIDUP DI DUNIA DAN AKHIRAT

A. Kompetensi Inti (KI)


……………………………………………………………..
70
B. Kompetensi Dasar (KD) …………………………………
70
C. Indikator ……………………………………………………
71
D. Tujuan Pembelajaran ………………………………………
71
E. Materi Pokok ………………………………………………
71
F. Proses Pembelajaran ……………………………………… .
72
G. Penilaian ……………………………………………………
81
H. Pengayaan …………………………………………………
85
I. Remedial …………………………………………………
87
J. Interaksi Guru dengan Orangtua …………………………
88

BAB VI : KUPERINDAH BACAAN AL-QUR’AN DENGAN TAJWID


( HUKUM BACAAN LAM DAN RA)

A. Kompetensi Inti (KI) ……………………………………………………..


89
B. Kompetensi Dasar (KD)…………………………………………………..
89
C. Indikator ………………………………………………………………….
89
D. Tujuan Pembelajaran …………………………………………………….
89
E. Materi Pokok …………………………………………………………….
90
F. Proses Pembelajaran ……………………………………………………..
90
G. Penilaian ………………………………………………………………
100
H. Pengayaan ………………………………………………………………..
103
I. Remedial ……………………………………………………………… …
105
J. Interaksi Guru dengan Orangtua …………………………………………
106

Daftar Pustaka
Glosarium
BAB I
KUGAPAI REZEKI-MU
DENGAN IKHTIAR

http://pasarkutradisional.blogspot.com

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Meyakini bahwa setiap rezeki telah ditentukan oleh Allah


3.1 Memahami isi kandungan Q.S. Quraisy (106)dan Q.S. al- Insyirah (94)
tentang ketentuan rezeki Allah

C. Indikator
IKATOR
1. Membaca Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94)
2. Menerjemahkan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94)
3. Menjelaskan isi kandungan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94)
tentang ketentuan rezeki dari Allah.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu membaca,
menerjemahkan dan memahami isi kandungan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S.
al- Insyirah (94) tentang ketentuan rezeki dari Allah.

E. Materi Pokok

1. Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al-Insyirah (94)


2. isi kandungan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al-Insyirah (94) tentang
ketentuan rezeki dari Allah.
F. Proses Pembelajaran

 Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar atau
menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
5. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang cocok
digunakan antara lain Card short (sortir kartu). Metode ini merupakan
kegiatan kolaboratif bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
penggolongan, sifat fakta tentang suatu obyek, atau mengulang informasi.
Gerakan fisik yang dilakukan peserta didik dapat membantu untuk
memberi energi kepada kelas yang telah letih. Metode ini menggunakan
teknik ”belajar sambil bermain”. Pada materi menerjemahkan Q.S.
Quraisy (106) dan al- Insyirah (94) tentang ketentuan rezeki dari Allah,
dapat menggunakan metode ini, yaitu dengan menggunakan kartu induk
dan kartu rincian. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai KI/KD
( menerjemahkan Q.S. Quraisy (106) dan al- Insyirah (94)).
b. Kartu terdiri dari kartu induk dan kartu rincian, jumlah kartu harus
sesuai dengan jumlah peserta didik .
c. Seluruh kartu di kocok agar campur.
d. Bagikan kartu kepada pserta didik dan pastikan masing-masing
memperoleh kartu.
e. Instruksikan seluruh peserta didik bergerak mencari kartu induknya
dengan mencocokkan kepada kawan sekelasnya.
f. Setelah kartu induk dan kartu rinciannya ketemu perintahkan masing-
masing membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya di papan tulis
secara urut.
g. Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan
hasilnya.
h. Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan
hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok
lainnya.
i. Berikan apresiasi setiap hasil kerja dari peserta didik.
j. Lakukan klarifikasi penyimpulan dan tindak lanjut.
6. Sedangkan pada aspek membaca Q.S. Quraisy (106) dan al- Insyirah (94)
guru mendemostrasikan cara membaca dengan tartil kemudian peserta
didik menirukan atau bisa menggunakan metode pembelajaran tutor
sebaya (Peer Lesson), dengan langkah sederhana yaitu peserta didik yang
sudah mahir bisa membantu mengajari cara membaca Q.S. Quraisy (106)
dan al- Insyirah (94) kepada peserta didik yang belum mampu membaca
dengan tartil.
 Pelaksanaan

1 Pengamatan Gambar

Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar berikut :

HALAL DISIPLIN
HARUS ! YES !

Setelah peserta didik mengamati, guru meminta kepada peserta didik untuk
mengeluarkan pendapatnya, langah-langkahnya sebagai berikut :
1. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
1. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan gambar. Dan peserta lain
mendengarkan.
2. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan
peserta didik tentang hasil pengamatannya.

2 U Ungkapkan Rasa Ingin Tahumu

Dalam kolom “Ungkapkan Rasa Ingin Tahumu”, guru berusaha mendorong


peserta didik agar kritis dalam mengamati atau menyimak sesuatu. Sehingga dapat
memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan setelah
mendengarkan pendapat temannya dan penguatan dari guru serta menghubungkannya
dengan materi ketentuan rezeki Allah dalam kehidupan. Beberapa contoh yang bisa
menjadi acuan pertanyaan antara lain sebagai berikut:

NO Kata tanya Pertanyaan


1 Apa Apa yang dimaksud dengan rezeki ?
Apa sajakah macam-macam rezeki Allah itu?
2 Siapa Siapa yang menentukan rezeki ?
Siapa saja yang berhak mendapatkan rezeki?
3 Mengapa Mengapa orang perlu berikhtiyar mencari rezeki?
4 Bagaimana Bagaimana cara orang berikhtiyar mencari rezeki?
Bagaimana cara mensyukuri rezeki Allah?
5 dst
Catatan:
1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan menggali pertanyaan-
pertanyaan sebanyak mungkin dan guru tidak perlu mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya secara tertulis.
3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua pertanyaan-
pertanyaan yang merupakan hasil pengamatannya di papan tulis atau meminta salah
satu peserta didik untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan tersbut di depan .
4. Guru dan peserta didik menyimak dan memberi apresiasi lewat tepuk tangan.
5. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. guru meminta melakukan kegiatan
selanjutnya.

33 Menambah Wawasan

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan


tersebut di kolom “Bukalah wawasanmu”
2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah kolom “Bukalah
wawasanmu”
3. Guru meminta peserta didik untuk menulis jawaban-jawaban pertanyaan
berdasarkan materi di kolom “Bukalah wawasanmu”
4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru memperbolehkan peserta
didik bertukar pikiran dengan teman sebangku atau guru bisa memberikan
penjelasan singkat atau memberikan arahan kepada peserta didik untuk
melakukan studi pustaka dengan memberi tahu sumber-sumber bacaan yang
dapat mereka gali.

Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa menjadikan
pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

4 4 Penalaran

Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu peserta didik
untuk mengembangkan potensi berfikirnya. Sehingga peserta didik semakin kuat
pemahaman dan berkembang daya nalarnya. (kondisional, guru dapat menugaskan
peserta didik dengan skala prioritas mana tugas penalaran yang dapat digunakan, salah
satu alternatif kegiatan yang dapat dilakukan dalam kolom ini adalah diskusi, berdiskusi
bisa dilakukan di kelas maupun diluar kelas, misalnya di taman, atau di bawah pohon )
DISKUSI
1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang dalam setiap kelompok.
2. Teknis pembagian kelompok, guru bisa melihat nomor absensi peserta didik
kemudian menentukan kelompoknya, atau bisa dengan cara lain misalnya dengan
menempuh langkah-langkah berikut :
a. Guru meminta kepada semua peserta didik untuk maju ke depan.
b. Guru menginstruksikan agar peserta didik berhitung secara berurutan dari nomer
satu sampai lima.
c. Setelah selesai guru meminta kepada peserta didik mengelompok berdasarkan
angka yang dia sebut dalam berhitung tadi.
d. Guru meminta kepada tiap-tiap kelompok agar menentukan ketua dan sekretaris.
e. Setiap kelompok berdiskusi dengan mengkaji kolom “bukalah
wawasanmu”atau melihat sumber lain atau pendapat pribadi peserta didik .
f. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya dilembar yang telah disediakan oleh
guru atau dari peserta didik).`
g. Guru menginformasikan batasan waktu untuk berdiskusi.

3. Guru membagikan lembar soal berupa soal studi kasus untuk bahan diskusi kepada
tiap kelompok.
4. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. dengan menggunakan
Format penilaian “Unjuk kerja”.
5. Setelah selesai berdiskusi, Instruksikan setiap kelompok melalui juru bicara
yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam forum kelas.
6. Berikan apresiasi setiap hasil kerja dari peserta didik.
7. Lakukan klarifikasi penyimpulan dan tindak lanjut.

AYO BERDISKUSI!

Diskusikan soal studi kasus berikut bersama kelompokmu, dan jangan lupa menuliskan
hasil diskusi pada kolom dibawah ini!

Bahan Diskusi 1

1. Dalam surah al- Jumu’ah ayat 10 disebutkan “ketika kita telah selesai
mengerjakan salat maka bertebaranlah di muka bumi”. Ini memerintahkan
kepada kita untuk senantiasa produktif, mampu memanfaatkan waktu dan
Namatidak
anggota kelompok:
bermalas-masalasan dalam menggapai rezeki Allah, bagaimana
pendapatmu? Agar bisa produktif apa yang harus kamu persiapkan?
h.
Bahan Diskusi 2

Allah mengingatkan kepada nabi Muhammad dan umatnya agar tidak cepat puas
dengan hasil usahanya dan mengingatkan apabila telah menyelesaikan suatu
urusan maka segeralah untuk menyelesaikan urusan yang lain, bagaimana
tanggapan Rasulullah dengan pernyataan Allah tersebut? Nilai-nilai karakter apa
yangi.dapat kalian kembangkan dari pernyataan Allah tersebut?

j. Hasil Diskusi 1 dan 2


k.
1. l. Nama
Setuju. anggota
Pokok kelompok:------------------------------------------
kandungan dalam surah al- Jumu’ah tersebut Allah memerintahkan
1. Ketua = ________________________________
kepada manusia untuk segera menjemput rezeki Allah yang sudah terbentang luas,
2. Sekretaris = ________________________________
manusia dilarang bermalas-malasan sehingga tidak produktif. Agar bisa produktif
ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
a. Melakukan segala sesuatu harus didasari dengan ilmu.
b. Mempunyai etos kerja yang prima dan selalu optimis.
c. Mohon pertolongan Allah, dan
d. Tawakkal kepada Allah.
2. Rasulullah sangat apresiatif dengan pernyataan Allah tersebut terbukti setelah
Rasulullah mampu menaklukkan kota Mekah, Rasulullah segera giat
mengembangkan dakwah Islam sehingga Islam semakin berkembang ke seluruh
jazirah Arab, bahkan ke luar dari negara Arab. Nilai-nilai karaternya adalah kita
dituntut untuk produktif, inovatif, optimis, dinamis, beorientasi pada tujuan, kreatif,
mempunyai konsep yang jelas dan bijaksana.
MEMPERLUAS WAWASAN
Dalam kolom ini guru memotivasi peserta didik untuk bisa menemukan
dan mengidentifikasi macam-macam rezeki Allah, sebab rezeki Allah itu sangat
luas dan tidak terbatas hanya pada materi saja. Hal ini dimaksudkan agar semakin
luaslah wawasan peserta didik dan pemahamannya tentang rezeki Allah.

No Macam-macam Rezeki Allah


1 Makanan dan minuman yang beraneka macam
2 Pemberian hak hidup dan menikmati kehidupan
3 Kesehatan jasmani dan ruhani
4 Oksigen yang selalu kita hirup dengan bebas
5 Agama sebagai petunjuk bagi manusia menuju jalan yang
lurus

5 Berlatihlah

Dalam rubrik ini, guru berkesempatan menguji ranah kognitif peserta didik
dengan berbagai macam alternatif latihan, guru juga dapat menambah tugas-tugas
lain yang bersifat kognitif kepada peserta didik sesuai dengan sarana prasarana
madrasah setempat dan kebutuhan peserta didik. Beberapa alternatif latihan
adalah sebagai berikut:
a. Uji kompetensi dalam bentuk soal penalaran. ( terdapat di buku siswa)

No Soal Contoh alternatif Jawaban


1 Usaha Rasulullah yang gigih dalam 1 Nama beliau disejajarkan
menjalankan risalah dakwah dengan Allah swt,
akhirnya membuahkan hasil yang sebagaimana yang terdapat
gemilang oleh karena itu Allah pada lafal syahadat, adzan dan
memberikan penghargaan berupa iqamah.
pengangkatan nama beliau,
2 Keimanan seseorang tidak
sebagaimana pernyataan Allah dalam
berarti tanpa disertai keimanan
surah al- Insyirah ayat 4, dan
penghargaan itu belum pernah kepada beliau.
diberikan kepada orang lain, terletak 3 Belaiau dijadikan suri tauladan
dimana sajakah pengangkatan nama bagi seluruh manusia.
tersebut? 4 Allah, Malaikat dan seluruh
umat Islam bersalawat kepada
beliau.

2 Isi kandungan Surah Quraisy dan 1. Memanfaatkan waktu sebaik-


surah al- Insyirah mempunyai baiknya untuk kegiatan yang
keterkaitan yang erat, sebutkan bermanfaat.
bagaimana penerapan isi kandungan
2. Berusaha dengan sungguh-
kedua surah tersebut dalam
sungguh dalam mencari rezeki
kehidupan sehari-hari!
dari Allah.
3. Memanfaatkan hasil yang
diperoleh sebaik-baiknya
untuk kepentingan agama dan
memanusiaan.
b. Contoh soal penugasan ( Pengembangan dari guru )
1) membaca Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94) dengan tartil.
2) Menerjemahkan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94)

Contoh menerjemahkan secara mufradat :


No Lafal Terjemah

َ‫ِر ْحلَة‬
1 : Bepergian

2
‫الشِّتَ ِاء‬ : Musim dingin

3
‫ف‬ِ ‫الصْي‬
َّ ‫َو‬
: Musim panas

4 : Memberi makan kepada mereka


‫َأطْ َع َم ُه ْم‬
5
ٍ ‫ِم ْن ُج‬
‫وع‬ : Dari lapar

6 ٍ ‫ِمن خو‬
‫ف‬ : Dari ketakutan
َْ ْ
7 : Melapangkan
‫نَ ْشَر ْح‬
8
‫ِو ْز َر َك‬ : Bebanmu

9
‫الْعُ ْس ِر‬ : Kesulitan

10 : Kemudahan
‫يُ ْسًرا‬
6 Refleksi

Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan sudah
memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat mengaplikasikan
dalam kesehariannya.
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan yang yang diajukan guru, seperti:
a. Apakah rezeki itu?
b. Bagaimanakah hubungan antara rezeki dengan ikhtiyar?
c. Macam-macam rezeki Allah itu apa saja?
d. Dan seterusnya.
2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya.
Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya.
3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata
“bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau
mengungkapkan pendapatnya.
4. Meminta peserta didik untuk mengerjakan uji kompetensi yang terdapat
pada buku ajar peserta didik.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca tahmid bersama-sama.

Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubrik rencana aksi
yang diisi sebagai bukti outentik peserta didik telah menerapkan apa yang telah
dipahaminya. Dalam tema ini, peserta didik diharapkan mengevaluasi apa yang
sudah diperbuat dari rutinitas mereka dalam kesehariannya, dan mencoba untuk
senantiasa meningkatkan kualitas amal perbuatan mereka. Untuk itu guru harus
memotivasi peserta didik untuk menulis hal-hal yang sudah menjadi rutinitas
mereka. Gunakan tabel di bawah ini untuk mempermudah muhasabah mereka.

Ttd
Rezeki Allah Cara mensyukuri Orang
NO
Tua
1 Kesehatan Disiplin melaksanakan shalat tepat
waktu
2 Akal fikiran Belajar dengan tekun.
Menghormati pendapat orang lain.
3 Fisik yang sempurna Menggunakan untuk hal-hal yang
bermanfaat
4 Iman dan islam Memperbanyak membaca kalimat
Thoyyibah
5 Umur panjang Berbakti kepada orang tua

6 ilmu Mengamalkan dalam bentuk


perbuatan.

dst

 Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul dari siswa dan mengevaluasinya.

G. Penilaian

1. Pengamatan Sikap

a. Format Penilaian Individu

Aktifitas
No Nama Kerjasama Keaktifan Pengendali Inisiatif Skor
Peserta an Emosi
didik 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

b. Rubrik penilaian

No Indikator Penilaian Skor


Belum memperlihatkan kerjasama dengan 1
1 Kerjasama temannya
Mulai memperlihatkan kerjasama dengan 2
temannya
Mulai berkembang kerjasama dengan 3
temannya
Mulai membudayakan kerjasama dengan 4
temannya
Belum memperlihatkan keaktifannya dalam 1
2 Keaktifan berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
Mulai memperlihatkan keaktifannya dalam 2
berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
Mulai berkembang keaktifannya dalam 3
berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
Mulai membudayakan keaktifannya dalam 4
berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
Tidak mau menghargai pendapat orang lain 1
3 Pengendalian dan menyampaikan pendapatnya dengan
emosi bahasa yang kurang santun
Kurang dapat menghargai pendapat orang lain 2
dan kurang santun
Menghargai orang lain namun kurang santun 3
dalam menanggapi pendapat
Menghargai orang lain dan menanggapi 4
pendapat dengan santun
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
4 Inisiatif mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16

a. Pedoman Pen-skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal (16)

2. Format Penilaian “kembangkan pikiranmu”

a. Format Penilaian

Nama Aspek yang Ketuntas Tindak


Skor an Lanjut
No. peserta dinilai Nilai
Maks.
didik 1 2 3 T TT R P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

a. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

No Indikator Penilaian Skor


Memberikan kejelasan dan kedalaman 30
Kejelasan informasi lengkap dan sempurna
dan Memberikan penjelasan dan kedalaman 20
1 kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna
informasi. Memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap 10
berperan sangat aktif dalam diskusi 30
2 Keaktifan
dalam berperan aktif dalam diskusi 20
diskusi kurang aktif dalam diskusi 10
mempresentasikan dengan sangat jelas dan 30
rapi
Kejelasan dan mempresentasikan dengan jelas dan rapi, 20
3 mempresentasikan dengan sangat jelas dan 10
kerapian
presentasi. kurang rapi
Jumlah skor maksimal 180

Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

3. Penilaian “Berlatihlah”
a. Format Penilaian “Berlatihlah”

Ketuntasa Tindak
Aspek yang dinilai Skor
No. Nama siswa Nilai n Lanjut
Maks.
1 2 3 T TT R P
a. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

No Indikator Penilaian Skor


Tepat waktu dalam penyerahan tugas 26 – 30
1 Kedisiplinan Terlambat dalam penyerahan tugas 10 – 25
Sangat antusias dalam mengerjakan 26 – 30
2 Antusiaisme
tugas
Biasa saja dalam mengerjakan tugas 16 – 25
Enggan mengerjakan tugas 10 – 15
Hasil tugas yang diserahkan sangat rapi 31 – 40
dan jelas
Kejelasan dan Hasil tugas yang diserahkan cukup rapi 21 – 30
3 dan jelas
kerapian hasil
tugas Hasil tugas yang diserahkan tidak jelas 10 – 20
dan asal-asalan

Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

4. Format penilaian Tilawah/membaca

a.Format Penilaian

Aspek yang Ketuntas Tindak


Skor
No. Nama siswa dinilai Nilai an Lanjut
Maks.
1 2 3 T TT R P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5. Aspek dan rubrik penilaian tilawah ( membaca al- Qur’an dengan
tartil):

No Indikator Penilaian Skor


Melafalkan setiap huruf hijaiyyah dengan 30
Makharijul benar sesuai dengan hak-hak hurufnya
Huruf Beberapa huruf hijaiyyah tidak dibaca 20
1 sesuai dengan hak-hak hurufnya
Banyak dari huruf-huruf hijaiyyah yang
tidak dibaca sesuai hak-hak hurufnya 10
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an sesuai 30
2 Tajwid
tajwid yang benar
Beberapa lafal ayat dibaca dengan tidak 20
menggunakan tajwid yang benar
Banyak hukum-hukum bacaan tajwid yang 10
tidak digunakan
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan jelas 30
dan tartil
Tartil Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan 20
3 cukup jelas dan tartil
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an kurang jelas 10
dan tidak tartil
Skor maksimal 90

Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

H Pengayaan

Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan


yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
“Bentangan rezeki-Mu kusambut dengan ikhtiyar” (Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan).

Contoh Soal uji kompetensi


Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x)

1. Suku yang mendapatkan kehormatan untuk memelihara Kakbah


adalah....
a. Quraisy
b. Badui
c. khorroz
d. Nadzir
2. Lafal “  “ pada Q.S. Quraisy berarti….
a. musim panas
b. musim dingin
c. musim semi
d. musim kemarau
3. Tradisi orang-orang Quraisy pada musim panas mereka mengadakan
perjalanan perdagangan ke negeri ...
a. Yaman
b. Kuffah
c. Basroh
d. Syam (Suriah)
4. Lafadz  yag terdapat pada Q.S. al- Insyirah (94) berarti ....
a. bebanmu
b. Dadamu
c. Punggungmu
d. Tanganmu
5. Pernyataan berikut ini yang merupakan contoh perilaku yang
mencerminkan pernerapan isi kandungan QS. al-Insyirah dalam
kehidupan sehari-hari adalah ... .
a. menghindari kesulitan yang dihadapinya
b. berusaha lari dari kesulitan yang dihadapinya
c. berdo’a kepada Allah ketika menghadapi kesulitan
d. selalu gigih dalam menghadapi kesulitan yang ada

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Sebutkan jalur perdagangan yang dilakukan oleh suku Quraisy pada
musim panas dan musim dingin !
2. Sebutkan pokok kandungan surah Quraisy ayat ke empat!

3. Sِ ‫ب َه َذا الَْبْي‬
)٣( ‫ت‬ َّ ‫َف ْلَي ْعبُ ُدوا َر‬ (Maka hendaklah mereka menyembah
Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
Jelaskan maksud yang terkandung pada ayat tersebut !

4. )٢( ‫ك ِو ْز َر َك‬
َ ‫ض ْعنَا َعْن‬
َ ‫َو َو‬ (dan Kami telah menghilangkan daripadamu
bebanmu)
Jelaskan yang maksud dengan beban pada ayat tersebut !

5. )٤( ‫ك ِذ ْكَر َك‬


َ َ‫َو َر َف ْعنَا ل‬
(dan Kami tinggikan bagimu sebutan
(nama)mu)

Jelaskan maksud yang terkandung pada ayat tersebut !

KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:
NO JAWABAN
1 A
2 B
3 A
4 A
5 C

Soal Uraian:
NO JAWABAN SKOR
1 Jalur perdagangan pada musim panas : Mekah-Madinah- 3
Damaskus-; Mekah-Hunain-Badar-Ma’an (Syirqil Urdun)
Jalur perdagangan pada musim dingin: Mekah-Taif- ’Asir- San’a 3
(Yaman)
2 Pokok kandungan : Allah menjelaskan wujud kasih sayangNya 5
kepada para hambaNya. Manusia diperintah taat kepada Allah
dengan dua alasan. Pertama, karena Allah telah memberi makan
kepada orang-orang Quraisy khususnya dan umumnya kepada
semua manusia. Allah telah menjadikan ka’bah sebagai kiblat
peribadatan umat Islam dan setiap tahun selalu dikunjungi orang
yang beribadah haji. Hal ini akan membawa rezeki tersendiri
bagi mereka. Kedua, Allah telah memberikan rasa aman kepada
suku Quraisy. Allah berjanji bahwa kota Makah akan dijaga
keamanannya dari gangguan.
3 Maksudnya : Allah mengingatkan kepada suku Quraisy 5
khususnya dan umat Islam pada umumnya agar selalu bersyukur
atas rezeki yang telah diberikan kepadaNya, mereka
diperintahkan untuk beribadah kepada Tuhannya.
4 Yang dimaksud dengan beban ialah kesusahan-kesusahan yang 4
diderita Nabi Muhammad s.a.w. dalam menyampaikan risalah.
5 Meninggikan nama Nabi Muhammad s.a.w maksudnya ialah 5
meninggikan derajat dan mengikutkan namanya dengan nama
Allah dalam kalimat syahadat, Menyertakan keimanan seseorang
kepada Allah tdak akan bernilai tanpa disertai keimanan kepada
beliau .
Skor maksimal 25

Nilai:
a. Skor = @1 X 5 = 5
b. Skor maksimal 25
c. Nilai Akhir = (skor a + skor b ) X 100 = 100
3

Contoh Lembar Portofolio


Selain peserta didik diberi tugas seperti yang ada di buku ajar, peserta didik
juga diberi tugas tidak terstruktur dalam bentuk portofolio tentang laporan
kegiatan membaca Al- Quran dalam sehari-hari.
Format bentuk laporan sebagai berikut :
Nama : Kelas :
NIS : Bulan :

Ayat yang dibaca Paraf ket


NO Hari/Tanggal Ju Surah ayat Hlm Iqra’ Hlm Guru/
z ortu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
.........., ............ 20....
Mengetahui
Guru Mapel Orang Tua peserta didik

.................... ........................................

Catatan Orang tua...........................................................................................


........................................................................................................................

I. Remidial

Pada dasarnya ada banyak sekali program remedial (remedial teaching)


yang dapat digunakan, diantara yang sering banyak dilakukan guru, yaitu:
1) Mengajarkan kembali (re-teaching) materi yang sama, tetapi dengan cara
penyajian yang berbeda;
2) Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh teman
sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya peserta didik lebih mudah
menyerap materi pelajaran dari teman akrabnya maupun dari orang yang
lebih dekat hubungan emosionalnya dari pada guru yang disegani atau
bahkan ditakutinya;
3) Remidial test, guru mengadakan penilaian kembali dengan soal sejenis, atau
soal dengan standar yang sama

Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang “Bentangan rezekimu kusambut
dengan ikhtiyar”. Guru akan melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah
dipersiapkan.
Remedia test bisa dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran
(30 menit setelah jam pelajaran selesai).

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua

Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Berlatihlah” dan


“Akhirnya Aku Tahu” dalam buku teks kepada orang tuanya. Cara lainnya
dapat juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang
berisi tentang perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran atau berkomunikasi baik langsung, maupun memalui telepon,
tentang perkembangan perilaku anaknya. Guru dapat pula menambahkan
kolom tanda tangan dan masukan/catatan orang tua di setiap lembar
portofolionya
BAB II
GEMAR MENOLONG
DAN SAYANG ANAK
YATIM WUJUD
KEPEDULIAN
SOSIALKU

http://pantiasuhanmiftakhuljannah.wordpress.com/visi-dan-misi/

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 2 Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar , dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1.2 Menghayati keutamaan tolong menolong dan menyantuni anak yatim.


2.1 Memiliki sikap peduli sebagai implentasi dari pemahaman Q.S. al-
Kautsar (108) dan al- Ma’un (107).
2.2 Memiliki sikap tolong menolong dan mencintai anak yatim.

3.2 Memahami isi kandungan Q.S. al-Kautsar (108) dan Q.S. al-Maa’un
(107) tentang kepedulian sosial dan isi kandungan hadis tentang
perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari Abdullah ibnu Umar
(‫المسلم أخو المسلم اليظلمه وال يسلمه‬... ) dan hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah
(‫من نفس عن مؤمن كربة نفس هللا عنه كربة‬.. ) dan hadis tentang mencintai anak
yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad (‫تيم‬jj‫ل الي‬jj‫أنا وكاف‬...) dan hadis
riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah (‫خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم‬..)
dalam fenomena kehidupan dan akibatnya.
4.2 Menulis hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.
4.3 Menerjemahkan hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak
yatim.
4.4 Menghafal hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari
Abdullah ibnu Umar ( ‫لمه‬33 ‫ه وال يس‬33 ‫لم اليظلم‬33 ‫و المس‬33 ‫لم أخ‬33 ‫المس‬... ) dan hadis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah ( ‫ه‬33 3‫ة نفس اهلل عن‬33 3‫ كرب‬3‫ؤمن‬33 3‫من نفس عن م‬
‫كربة‬.. ) dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl
bin saad (‫تيم‬33 3‫ل الي‬33 3‫ا وكاف‬33 3 ‫أن‬...) dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu
Hurairah (‫خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم‬..)

C C. Indikator
1 Menjelaskan isi kandungan Q.S. al- Kautsar (108) dan al- Ma’un (107)
tentang kepedulian sosial dan isi kandungan hadis tentang perilaku
tolong menolong riwayat Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar Umar (
‫المسلم أخو المسلم اليظلمه وال يسلمه‬... ) dan hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah (‫ كربة نفس اهلل عنه كربة‬3‫من نفس عن مؤمن‬.. ) dan hadis tentang
mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad ( ‫)أنا وكافل اليتيم‬
dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah ( ‫خير بيت في المسلمين بيت‬
‫)فيه يتيم‬

2 Menulis hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim


3 Menerjemahkan hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak
yatim
4 Menghafal hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori
dari Abdullah ibnu Umar (‫المسلم أخو المسلم اليظلمه وال يسلمه‬... ) dan hadis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah ( ‫ كربة نفس اهلل عنه‬3‫من نفس عن مؤمن‬
‫كربة‬.. ) dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl
bin saad (‫ )أنا وكافل اليتيم‬dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah (
‫)خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم‬
D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengekspolarasi, mengasosiasi dan


mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan isi
kandungan Q.S. al- Kautsar (108) dan al- Ma’un (107) tentang kepedulian
sosial, dan, menulis, menerjemahkan, menghafal dan memahami isi
kandungan hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhari dari
Abdullah Ibnu Umar Umar (‫لمه‬33‫ه وال يس‬33‫لم اليظلم‬33‫و المس‬33‫لم أخ‬33‫المس‬... ) dan hadis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah ( ‫من نفس عن مؤمن كربة نفس اهلل عنه كربة‬.. ) dan
hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad ( ‫أنا وكافل‬
‫ )اليتيم‬dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah ( ‫خير بيت في المسلمين بيت‬
‫)فيه يتيم‬,

E. Materi Pokok

1. Q.S. al- Kautsar (108) dan al-Ma’un (107) tentang kepedulian sosial
2. Isi kandungan Q.S. al- Kautsar (108) dan al-Ma’un (107) tentang kepedulian
sosial
3. Hadis riwayat Bukhari ‫لمه‬333‫ه وال يس‬333‫لم اليظلم‬333‫و المس‬333‫لم أخ‬333‫ )المس‬dan riwayat
Muslim (‫ ) من نفس عن مؤمن كربة نفس اهلل عنه كربة‬tentang tolong menolong.
4. Hadis riwayat Bukhari ( ‫تيم‬33‫ل الي‬33‫ا وكاف‬33‫ ) أن‬dan hadis riwayat Ibnu Majah ( ‫ير‬33‫خ‬
‫ )بيت في المسلمين بيت فيه يتيم‬tentang mencintai anak yatim.

F. Proses Pembelajaran
 Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Menggunakan multimedia berbasis ICT/alat peraga/alat bantu bisa berupa
tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah
dilihat/dibaca), atau media lainnya.
Untuk menguasai kompetensi ini satu model pembelajaran yang cocok di
antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk
ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of
model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga
dengan active learning atau whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar
pendidik yang
5. Untuk menguasai kompetensi ini satu model pembelajaran yang cocok di
antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk
ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of
model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga
dengan active learning atau whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar
pendidik yang mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan mengajarkan
memberikan koreksi, dan memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini
dipadukan dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan
untuk mengetahui daya serap peserta didik).
Atau model pembelajaran Index Card Mach ( Mencari jodoh kartu tanya
jawab). Penerapan model pembelajaran ini untuk melatih peserta didik agar
lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok,
memberi pengalaman kongkrit dari apa yang telah dipelajari dan menumbuhkan
minat / motivasi belajar peserta didik, serta belajar menjalin kerjasama.

 Pelaksanaan

1 Pengamatan Gambar

https://www.google.com/search?q=gambar+orang+memberi+bantuan+untuk+korban+bencana
https://www.google.com/search?q=menyantuni+anak+yatim&espv =

Setelah peserta didik mengamati, guru meminta kepada peserta didik untuk
mengeluarkan pendapatnya, langah-langkahnya sebagai berikut :
1. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
2. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan kasusnya. Dan peserta lain
mendengarkan.
3. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
4. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan
peserta didik tentang hasil pengamatannya.

2 Ungkapkan Rasa Ingin Tahu

Guru berusaha mendorong peserta didik agar kritis dalam mengamati atau menyimak
sesuatu. Sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan sebanyak mungkin dan sedetail mungkin. setelah mendengarkan pendapat
temannya dan penguatan dari guru serta menghubungkannya dengan materi ketentuan
rezeki Allah dalam kehidupan manusia. Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan
pertanyaan:

NO Kata tanya Pertanyaan


1 Apa Apa tujuan tolong menolong?
Apa tujuan menyantuni anak yatim?
Pahala apa yang akan didapat dari menyantuni anak yatim?
2 Siapa Siapakah anak yatim itu?
Siapakah orang yang harus di tolong lebih dahulu, kerabat atau
tetangga?
3 Mengapa Mengapa masih banyak orang yang enggan menolong
saudaranya hanya karena ada konflik di keluarga?
Mengapa masih ada orang yang tega menelantarkan anak yatim?
4 Bagaimana Bagaimana cara kita menyantuni anak yatim?
Bagaimana hukumnya kalau ada orang menolong tidak ikhlas
karena Allah tetapi justru karena ingin dapat sanjungan orang
lain?
dst
Catatan:
1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki pertanyaan-
pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya secara tertulis.
3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua pertanyaan-
pertanyaan tersebut di papan tulis atau meminta salah satu peserta didik untuk
membacakan pertanyaan-pertanyaannya di depan .
4. Guru dan peserta didik menyimak dan memberi apresiasi lewat tepuk tangan.
5. Guru memberi penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta
didik.
6. Setelah peserta mengumpulkan tugas tersebut. Guru meminta melakukan kegiatan
selanjutnya.

3 Menambah Wawasan

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan


tersebut di “bukalah wawasanmu”
2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “Bukalah wawasanmu”
3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan
“Bukalah wawasanmu”
4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru memperbolehkan peserta
bertukar pikiran dengan teman sebangku atau guru bisa memberikan penjelasan
singkat atau memberikan arahan kepada peserta didik untuk melakukan studi
pustaka dengan memberi tahu sumber-sumber bacaan yang dapat mereka gali.

Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa menjadikan
pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

44Penalaran Penalaran

a. Diskusi
Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu peserta
didik untuk mengembangkan potensi berfikirnya. Sehingga peserta didik semakin
kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya. (kondisional, guru dapat
menugaskan peserta didik dengan skala prioritas mana tugas penalaran yang dapat
digunakan, salah satu alternatif kegiatan yang dapat dilakukan dalam kolom ini adalah
dengan berdiskusi, berdiskusi bisa dilakukan di kelas maupun diluar kelas, misalnya di
taman, atau di bawah pohon. Jika peserta didik menghendaki diskusi di ruang kelas,
guru bisa mengatur posisi tempat duduk model “Huruf U” atau model “Corak Tim”
(cara ini dengan mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran), atau bisa juga
dengan model “meja konfrensi”.

BERDISKUSI

1. Menghardik anak yatim termasuk kategori pendusta Agama? Apa saja


yang termasuk kategori “menghardik anak yatim” itu?
2. Bagaimana sikap kalian terhadap anak yatim yang mempunyai
penyimpangan akhlak misalnya bertemperamen emosial sehingga
gemar berkelahi?

Hasil Diskusi

1. Menghardik ada dua yaitu secara verbal dan nonverbal. Hardikan


dengan verbal artinya seseorang menghardik anak yatim dengan
kata-kata kasar, mengejek, dan menghina mereka.
Sedangkan, hardikan dengan nonverbal artinya menghardik anak
yatim dengan menzalimi secara tindakan atau perbuatan. Contoh
bertutur kata lembut dengan anak yatim , tetapi tidak memberikan
makan dan pakaian yang layak bagi mereka. Juga memakan harta
anak untuk kepentingan pribadi.
Menghardik tidak hanya kata-kata kasar, tetapi juga mengganggu
mereka secara psikologis. Artinya, mereka bisa saja memberikan
makan, tetapi dengan cara tidak santun dengan melemparnya.
2. Bersikap sabar, dengan tutur kata yang santun menasihati mereka
agar tidak suka berkelahi. Memperhatikan kebutuhan psikologisnya
yaitu mencoba berbicara dari hati ke hati apa sebenarnya yang
menjadikan motivasi dia untuk berkelahi? Setelah itu member jalan/
solusi agar dia bisa berprilaku baik.
Pengantar diskusi :
8. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang dalam setiap kelompok.
9. Teknis pembagian kelompok, guru bisa melihat nomor absensi peserta didik
kemudian menentukan kelompoknya, atau bisa dengan cara lain misalnya dengan
menempuh langkah-langkah berikut :
m. Guru meminta kepada semua peserta didik untuk maju ke depan.
n. Guru menginstruksikan agar peserta didik berhitung secara berurutan dari nomer
satu sampai lima.
o. Setelah selesai guru meminta kepada peserta didik mengelompok berdasarkan
angka yang dia sebut dalam berhitung tadi.
p. Guru meminta kepada tiap-tiap kelompok agar menentukan ketua dan sekretaris.
q. Setiap kelompok berdiskusi dengan mengkaji kolom “bukalah
wawasanmu”atau melihat sumber lain atau pendapat pribadi peserta didik .
r. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya dilembar yang telah disediakan oleh
guru atau dari peserta didik).`
s. Guru menginformasikan batasan waktu untuk berdiskusi.

10.Guru membagikan lembar soal berupa soal studi kasus untuk bahan diskusi kepada
tiap kelompok.
11.Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. dengan menggunakan
Format penilaian “Unjuk kerja”.
12. Setelah selesai berdiskusi, Instruksikan setiap
kelompok melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam
forum kelas.
13.Berikan apresiasi setiap hasil kerja dari peserta didik.
14.Lakukan klarifikasi penyimpulan dan tindak lanjut.

b. Memperluas Wawasan
Dalam kolom ini guru memotivasi peserta didik untuk bisa menemukan dan
mengidentifikasi dampak positif dari tolong menolong dan mencintai anak
yatim. Hal ini dimaksudkan agar semakin luaslah wawasan peserta didik dan
pemahamannya tentang “gemar menolong dan sayang anak yatim wujud
kepedulian sosialku”, dan semakin mantap peserta didik melakukan amal
sholeh.

No Dampak Positif

1 Keberkahan Allah akan selalu menyertai orang yang gemar


menolong dan sayang anak yatim

2 Hubungan persaudaraan sesama manusia dapat terjalin dengan kuat

3 Terwujudnya konsep Rahmatan lil ‘alamin dalam Islam

4 Terwujudnya pemerataan kesejahteraan

5 Menghilangkan rasa dengki dan dendam


6. Menemukan Peristiwa
Dalam kolom ini guru memotivasi peserta didik untuk bisa menemukan
Asbabun Nuzul dari surah al-Kautsar dan surah al-Ma’un dengan tujuan
supaya pengetahuan dan keyakinan peserta didik terhadap Al-Qur’an
semakin mantap.
Nama Surah Asbabun Nuzul Paraf guru

Surah al- Menurut Ibnul Munzr yang bersumber


Kautsar dari Ibnu Juraij, surah ini turun
berkaitan dengan wafatnya putra
Rasulullah saw., yaitu Ibrahim. Kaum
Quraisy berkata:” Sekarang Muhammad
menjadi abtar (terputus keturunannya)”.
Hal ini menyebabkan Rasulullah
bersedih hati, maka turunlah surah al-
Kaursar:1-3 sebagai penghibur
Rasulullah. ( Sumber : Asbabun Nuzul
latar belakang Historis turunnya ayat-
ayat Alqur’an. Pengarang: K.H.Q.
Shaleh dan H.A.A. Dahlan. dkk.
Halaman 681)
Surah al-Ma’un Menurut Ibnul Munzir dari Tharif bin
Abi Thalhah yang bersumber Ibnu
Abbas, surah al-Ma’un ayat 4-7 turun
berkenaan dengan perbuatan kaum
munafikin yang suka mempertontonkan
salat (ria) kepada kaum mukminin dan
meninggalkannya apabila tudak ada
yang melihatnya serta menolak
memberikan bantuan ataupun pinjaman.
Ayat ini turun sebagai peringatan
kepada orang-orang yang berbuat
seperti itu ( Sumber : Asbabun Nuzul
latar belakang Historis turunnya ayat-
ayat Alqur’an. Pengarang: K.H.Q.
Shaleh dan H.A.A. Dahlan. dkk.
Halaman 677)

55 b Berlatih
Dalam kolom ini, guru membimbing peserta didik mengerjakan kegiatan latihan.
Latihan dengan berbagai alternatif tugas dan pertanyaan, untuk menambah pemahaman
peserta didik . Guru dapat juga menambah tugas-tugas yang sesuai dengan kondisi
peserta didik di daerah masing-masing.
Tugas bisa berupa :
1. Menulis hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.
7. Menghafal hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.
Membaca Q.S. al- Kautsar (108) dan al-Ma’un (107) tentang kepedulian sosial
3. Uji kompetensi, ( berbentuk penalaran/ analisis) tujuannya untuk menguji sejauh mana
kemampuan daya nalar peserta didik terhadap pemahaman tentang isi kandungan Q.S.
al- Kautsar (108) dan al-Ma’un (107) tentang kepedulian sosial serta hadis
tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim. Bentuk uji kompetensinya
sebagai berikut :

No Soal Contoh alternatif Jawaban


1 Setelah kalian memahami isi Menyayangi anak yatim dengan
kandungan hadis tentang mencintai sepenuh hati, memperhatikan
anak yatim, apa yang harus kamu kebutuhan fisik dan psikologisnya.
lakukan agar kamu mampu meraih
surga bersama Rasulullah yang
diibaratkan dekatnya bagai jari
telunjuk dan jari tengah?

Memberi perhatian kepada anak yatim Karena anak yatim sangat


tidak terbatas pada kebutuhan fisik saja merindukan figur ayah/ibu yang
tapi lebih dari itu perhatian dalam menjadi tempat mengadu dan
bentuk psikologis sangat ditekankan, bermanja. Oleh karena itu
mengapa demikian? Jelaskan pemberian bantuan tidak cukup
pendapatmu hanya berupa bantuan fisik juga
disertai dengan komunikasi
pribadi yang intens untuk
memahami kebutuhan
psikologis ataupun
pengembangan bakat minat
anak.

6 Refleksi

Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan sudah
memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat mengaplikasikan
dalam kesehariannya.
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi
dengan menjawab pertanyaan yang diajukan guru, seperti:
a. Apakah yang dimaksud dengan anak yatim?
b. Apa saja yang bisa kamu lakukan dalam rangka mencintai anak yatim?
c. Sebutkan isi kandungan Q.S. al- Ma’un!
d. Dan lain-lain
2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan
memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau
komentarnya.
3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari
untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat”
atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.
4. Meminta peserta didik untuk mengerjakan uji kompetensi yang terdapat
pada buku ajar peserta didik.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca tahmid bersama-sama.

Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubrik rencana aksi
yang diisi sebagai bukti outentik peserta didik telah menerapkan apa yang telah
dipahaminya. Dalam tema ini, siswa diharapkan mengevaluasi apa yang sudah
diperbuat dari rutinitas mereka dalam kesehariannya, dan mencoba untuk
senantiasa meningkatkan kualitas amal perbuatan mereka. Untuk itu guru harus
memotivasi peserta didik untuk menulis hal-hal yang sudah menjadi rutinitas
mereka. Gunakan tabel di bawah ini untuk mempermudah muhasabah mereka.

Ttd
NO Kepedulian Sosial Tujuan Orang
Tua
1 Menyeberangkan orang tua Membantu agar terhindar dari Laka
di Jalan
2 Mendengarkan keluh Membantu memberi solusi terhadap
kesah teman masalah yang sedang dihadapi
3 Berinfak di “Jum’at Membantu meringankan beban
beramal” teman.
4 Dan lain-lain

 Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul dari siswa dan mengevaluasinya.
G. Penilaian

1. Pengamatan Sikap
a. Format Penilaian Individu

Aktifitas
No Nama Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif Skor
Peserta 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
didik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

b. Aspek dan rubrik penilaian

No Indikator Penilaian Skor


Belum memperlihatkan kerjasama dengan 1
1 Kerjasama temannya
Mulai memperlihatkan kerjasama dengan 2
temannya
Mulai berkembang kerjasama dengan 3
temannya
Mulai membudayakan kerjasama dengan 4
temannya
Belum memperlihatkan keaktifannya dalam 1
2 Keaktifan berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
Mulai memperlihatkan keaktifannya dalam 2
berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
Mulai berkembang keaktifannya dalam 3
berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
Mulai membudayakan keaktifannya dalam 4
berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
Tidak mau menghargai pendapat orang lain 1
3 Pengendali dan menyampaikan pendapatnya dengan
an emosi bahasa yang kurang santun
Kurang dapat menghargai pendapat orang 2
lain dan kurang santun
Menghargai orang lain namun kurang santun 3
dalam menanggapi pendapat
Menghargai orang lain dan menanggapi 4
pendapat dengan santun
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
4 Inisiatif mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16

a. Pedoman Pen-skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal (16)

1. Format Penilaian “Hafalan Hadis”

a. Format Penilaian
Aspek yang Ketuntas Tindak
dinilai Skor an Lanjut
No. Nama Nilai
Maks.
1 2 3 T TT R P
b. Aspek dan rubrik penilaian hafalan hadis:

No Indikator Penilaian Skor


Melafalkan setiap lafal hadis dengan benar 30
Ketepatan dan tepat
Melafalkan sebagian besar dari lafal 20
1
hadidengan benar dan tepat
Banyak kesalahan dalam pelafalan hadis 10
Menghafalkan hadis dengan sangat lancar 30
2 Kelancaran
Menghafalkan hadis dengan cukup lancar 20
Menghafalkan hadis kurang lancar dan 10
terbata-bata
Menghafalkan terjemahan hadis dengan 30
sangat lancar dan benar
Terjemahan Menghafalkan terjemahan hadis dengan 20
3
cukup lancar dan benar
Menghafalkan terjemahan hadis kurang 10
lancar dan ada kesalahan

c. Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100


Jumlah Skor maksimal

2. Menulis Hadis
a. Format penilaiannya sebagai berikut:

Aspek yang Skor Nilai Ketuntasan Tindak


No Nama dinilai Maks Lanjut
1 2 T TT R P

b. Aspek dan rubrik yang dinilai

No Indikator Penilaian Skor


1 Kaidah penulisan Dapat menulis sesuai dengan kaidah 30
penulisan dengan sempurna.
Dapat menulis sesuai dengan kaidah 20
tapi kurang sempurna
Dapat menulis tidak sesuai dengan 10
kaidah dan tidak sempurna
2 Kerapihan Sangat rapi 25
Rapi 15
Kurang rapi 10

Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100


Jumlah Skor maksimal

H. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan yang telah
disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang Keesaan Allah bahan
nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).

Contoh Soal uji kompetensi


Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )
1. Tolong-menolong dalam kehidupan sangat dibutuhkan, kesadaran seseorang
bahwa ia tidak akan mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri,
mendorong seseorang memiliki sikap .....
a. pesimis
b. egois
c. pemaaf
d. suka menolong
2. ‫اجتِ ِه‬ ِ ِ ِ ‫ومن َكا َن يِف ح‬
َ ‫اجة َأخيه َكا َن اللَّهُ يِف َح‬
َ َ ْ ََ Hadis tesebut menjelaskan
adanya himbauan kepada setiap muslim untuk ....
a. memelihara anak yatim
b. memberikan sedekah
c. membantu saudaranya
d. menjaga persatuan
3. ‫م‬Sِ ِ‫َأخو الْ ُم ْسل‬ ِ
ُ ‫م‬Sُ ‫الْ ُم ْسل‬ Terjemahan Hadis tersebut ialah ....
a. orang Islam itu memiliki kedudukan yang tinggi
b. seorang muslim adalah saudara muslim yang lain
c. orang Islam harus berakhlak mulia
d. setiap orang Islam akan selamat

4. Pak Amiruddin seorang kaya di kampungnya. Kehidupan masyarakat di


sekitarnya mayoritas kekurangan. Siapa saja yang meminjam uang kepadanya
selalu diberi dengan syarat mengembalikannya harus ada kelebihan 5 %. Sikap
Pak Amiruddin jika dikaitkan dengan tolong menolong ialah .....
a. dapat dipahami karena menolong pasti mendapat imbalan
b. pandai memanfaatkan kesempatan
c. tidak memperdulikan nasib masyarakat di sekitarnya
d. memperlihatkan sikap tolong menolong yang benar

‫الد ْنيَاواْالَ ِخر ِة و َم ْن سَتر ُمسلِماسَترهُ اهلل ىِف‬


5.
َ َ ً ْ َ َ َ َ َ ُّ Potongan Hadis tersebut berisi tentang
janji Allah terhadap muslim yang menjaga rahasia saudaranya yaitu …
a. Allah akan menyembunyikan keserakahannya nanti pada hari kiamat
b. Allah akan menutupi aibnya nanti pada hari kiamat
c. Allah akan menyembunyikan rahasianya di dunia
d. Allah akan menutupi rasa malunya nanti di hari kiamat

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Jelaskan mengapa orang islam wajib memiliki kepedulian sosial?
2. Jelaskan bagaiman perwujudan rasa syukur terhadap nikmat Allah
menurut surah al- Kautsar!
3. Sebutkan 5 dampak positif sikap tolong menolong dan mencintai anak
yatim dalam kehidupan!
4. Sebutkan 3 contoh perilaku orang yang mendustakan agama yang terjadi
di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari!
5. Sebutkan 3 keterkaitan kandungan hadis tentang tolong menolong dan
mencintai anak yatim dalam kehidupan!

KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:

NO JAWABAN
1 D
2 C
3 B
4 C
5 B

Soal Uraian:

NO JAWABAN SKOR
1 Sebab manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa 5
mengadakan hubungan dengan sesama , manusia juga makhluk
yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan
orang lain, untuk memenuhi kebutuhannya manusia perlu
mengadakan hubungan kerja sama dengan pihak lain. Kerjasama
dengan orang lain dapat terbina dengan baik jika masing-masing
pihak mempunyai kepedulian sosial.
2 Perwujudan rasa syukur atas nikamat yang telah diberikan 5
kepada kita menurut surah al-Kautsar adalah dengan
melaksanakan salat dan berkurban. Salat sebagai bukti
kehambaan manusia dihadapan Allah, berkurban merupakan
ibadah yang mempunyai dua dimensi, yaitu ibadah kepada Allah
yang mementingkan ketaatan dan keihlasan. Kurban juga
memiliki nilai ibadah sosial karena sebagian daging kurban
dibagikan kepada masyarakat, fakir miskin utamanya.

3 a. Terwujudnya Islam sebagai rahmatan lil alamin 5


b. Terjalinnya hubungan persaudaraan yang erat di masyarakat
c. Menciptakan kondisi masyarakat yang kuat dan harmonis
d. terwujudnya pemerataan kesejahteraan
e. menghilangkan jurang pemisah antara si miskin dan si kaya.
4 a. Menyia-nyiakan anak yatim
b. Tidak peduli terhadap nasib orang miskin
c. orang yang mengabaikan salat dan ria ketika beribadah
5 a Tolong menolong dan mencintai anak yatim merupakan bukti 5
pelaksanaan terhadap ajaran islam, sebab jika mengabaikan
termasuk sebagai pendusta agama
b. Tolong menolong dan mencintai anak yatim memiliki nilai
ibadah yang berdimensi sosial.
c. Sikap gemar menolong dan peduli dengan nasib anak yatim
merupakan dakwah bil hal sehingga akan menarik simpati
dari orang-orang yang lemah imannya.
Skor maksimal 25

Nilai:
d. Skor = @1 X 5 = 5
e. Skor maksimal 25
f. Nilai Akhir = (skor a + skor b ) X 100 = 100
3

I. Remidial

Pada dasarnya ada banyak sekali program remedial (remedial teaching)


yang dapat digunakan, diantara yang sering banyak dilakukan guru, yaitu:
1) Mengajarkan kembali (re-teaching) materi yang sama, tetapi dengan cara
penyajian yang berbeda;
2). Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh teman
sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya peserta didik lebih mudah
menyerap materi pelajaran dari teman akrabnya maupun dari orang yang
lebih dekat hubungan emosionalnya dari pada guru yang disegani atau
bahkan ditakutinya;
4) Remidial test, guru mengadakan penilaian kembali dengan soal sejenis, atau
soal dengan standar yang sama.

Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang “Tolong-menolong dan mencintai
anak yatim”. Guru akan melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah
dipersiapkan.
Remedia test bisa dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran
(30 menit setelah jam pelajaran selesai).

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Berlatihlah” dan “Akhirnya
Aku Tahu” dalam buku teks kepada orang tuanya. Cara lainnya dapat juga dengan
menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan
perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi
langsung , maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku peserta didik.
BAB -III
KUPERINDAH
BACAAN
AL-QUR’AN
DENGAN TAJWID
(HUKUM BACAAN MAD
IWADL, MAD LAYYIN DAN
MAD ARID LIS-SUKUN)
http://www.carigold.com

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar (KD)

4.1 Menerapkan hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-
sukundalam al-Qur’an

C. Indikator
DIKA
1. Menjelaskan ketentuan hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad
arid lis-sukun dalam al-Qur’an
2. Menerapkan hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-
sukundalam al-Qur’an
3. Melafalkan contoh hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid
lis-sukun dalam al-Qur’an.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan


mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan ketentuan
hukum bacaan mad mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun dalam al-
Qur’an, mampu menunjukkan contoh hukum bacaan mad iwadl, mad layyin,
dan mad arid lis-sukundalam al-Qur’an dan mampu mendemonstrasikan
bacaan lafal mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukundalam al-Qur’an.
E. Materi Pokok

1. Mad iwadl
2. Mad layyin
3. Mad arid lis-sukun

F. Proses Pembelajaran`

 Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar
atau menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
5. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung)
yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral
systems family of model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi
langsung; dikenal juga dengan active learning atau whole-class teaching
mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran
kepada peserta didik dengan mengajarkan memberikan koreksi, dan
memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan
dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan
untuk mengetahui daya serap peserta didik).

 Pelaksanaan

1 Mencermati ayat

Guru mengajak peserta didik mencermati Ayat-ayat berikut:

NO LAFAL HUKUM BACAAN

ِ
ْ ‫ِإ َذا ُر َّجت‬
1 Mad Iwadl
‫ض َر ًّجا‬
ُ ‫األر‬
2   Mad Layyin
3
‫ني‬ ِ ِ Mad Arid Lis-Sukun
َ ‫ُه ًدى ل ْل ُمتَّق‬
1. Guru mengajak peserta didik mencermati ayat Al-Qur’an yang tersaji di atas.
2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatannya. Dan peserta lain
mendengarkan.
4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan
peserta didik tentang hasil pengamatannya, dan mengaitkannya dengan tema
“Hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun”

2 Ungkapan Rasa Ingin Tahu

Dalam kolom ini guru berusaha untuk menstimulasi peserta didik agar kritis
mencermati ayat-ayat tersebut. Sehingga dapat memotivasi peserta didik
untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan, setelah mendengarkan pendapat
temannya dan penguatan dari guru serta menghubungkannya dengan “Hukum
bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun”
Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan:

No Kata tanya Pertanyaan


.
1 Apa Apakah mad iwadl itu?
Apakah mad arid lis-sukun itu?
2 Mengapa Mengapa disebut mad aridh lissukun?
Mengapa disebut mad iwadl?
Mengapa di dalam ilmu tajwid terdapat banyak sekali
hukum bacaan mad?
3 Bagaimana Bagaimana cara melafalkan bacaan mad layyin?
Bagaimana cara melafalkan bacaan mad iwadl?
Dan lain-lain

Catatan:

1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan menggali
pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan guru tidak perlu
mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua
pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
4. Guru beserta peserta didik memberi apresiasi dengan tepuk tangan.
5. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta
melakukan kegiatan selanjutnya.
3 Menambah Wawasan

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-


pertanyaan tersebut di “Bukalah wawasanmu”
2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “Bukalah
wawasanmu”
3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan
“Bukalah wawasanmu”
4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan
penjelasan singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa
peserta didik dapatkan.

Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

4 Penalaran

Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menalar dan mengembangkan pikirannya. Sehingga
peserta didik semakin kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya.
(kondisional, guru dapat menugaskan peserta didik dengan skala prioritas mana
tugas penalaran yang dapat digunakan atau mungkin dapat dilakukan semua).

BERDISKUSI
Mempelajari ilmu tajwid memang tidak mudah perlu ketekunan dan kecermatan,
namun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat akan
bermanfaat yaitu mampu tartil dalam membaca al-Qur’an. Salah satu materi
diskusi yang dapat dikembangkan adalah menganilisis dan mengidentifikasi lafal
al-Qur’an yang mengandung hukum bacaan mad iwadl, mad layyin dan mad aridh
lissukun, di sini peserta didik bertukar pendapat sehingga semakin memperdalam
pemahaman mereka terhadap materi hukum bacaan mad iwadl, mad layyin dan
mad arid lis-sukun.
Hasil identifikasi hukum bacaan sebagai berikut :

No Lafadz Hukum Bacaan Keterangan

1
‫بِيَ ِد َك اخْلَْي ُر‬ Mad Layyin

ِ ِ
ً ‫يِف دي ِن اللَّه َأْف َو‬
2 Mad Iwadl
‫اجا‬
3
‫يم‬ِ Mad Aridh lissukun
ٌ ‫َعل‬
4 Mad Aridh Lissukun
‫َع َّما َت ْع َملُو َن‬
5
‫األمو ِر‬ ِ ِ Mad aridh Lissukun
ُ ‫م ْن َع ْزم‬
6
ُ َ‫ت اجْلِب‬
‫ال بَ ًّسا‬ ِ ‫وب َّس‬
َُ
Mad Iwadl

7 ِ ‫ض‬
‫وب‬ ُ ‫َغرْيِ الْ َم ْغ‬
Huruf Layyin

8 ِ ‫الصْي‬
‫ف‬ َّ ‫َو‬ Mad Layyin

ِ
ْ ‫ِإ َذا ُر َّجت‬
9 Mad Iwadl
‫ض َر ًّجا‬
ُ ‫األر‬
10
‫حُمْ ِسنُو َن‬ Mad Aridh Lissukun

1. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain


a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.
b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan mengkaji “Bukalah
Wawasanmu”atau melihat sumber lain.
c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa
disediakan oleh guru atau dari peserta didik).`
d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.
e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil
diskusi kelompok lain.
2. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung dengan
menggunakan Format penilaian “Unjuk kerja”.
3. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil
diskusi kelompok lain.
4. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing.
5. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan
dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain.
6. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana
yang paling baik hasil diskusinya.
7. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik.
8. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan klarifikasi dan penguatan serta
menghargai semua usaha peserta didik.

MEMPERLUAS WAWASAN
Dalam kolom ini guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca al-
Qur’an. Meminta peserta didik untuk membaca Q.S. al-Waqiah kemudian
menuliskan bacaan mad iwadl dan bacaan mad arid lis-sukun serta
melafalkannya dihadapan orang tua, atau teman untuk menguji sejauh mana
kemampuan membaca sudah tartil atau belum. Hal ini dimaksudkan agar
semakin luaslah wawasan peserta didik dan pemahamannya tentang “hukum
bacaan mad iwadl dan Mad Arid Lis-Sukun”.

No Lafal Hukum Ayat pelafalan Paraf


bacaan ke benar salah orang
tua
1  Mad Iwadl 4 V
2  Mad Aridh 14 V
Lissukun

3

10

5 Berlatih

Dalam kolom ini, guru membimbing peserta didik mengerjakan kegiatan


latihan. Latihan dengan berbagai alternatif tugas dan pertanyaan, untuk menambah
pemahaman peserta didik . Guru dapat juga menambah tugas-tugas yang sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di daerah masing-masing. Salah satu
alternatif kegiatan yang dapat dikembangkan adalah dengan uji kompetensi yang
bersifat memperdalam penalaran peserta didik.
No Soal Contoh Jawaban

1 Rasulullah saw bersabda: ” Siapa yang Pahala yang dimaksud


membaca satu huruf dari kitab Allah, adalah pahala bagi orang
maka mendapat kebaikan dan tiap
yang membaca al-Qur’an
kebaikan mempunyai pahala berlipat
sepeluh. Pahala kebajikan apakah yang dengan melafalkan satu
dimaksud dalam hadis tersebut? huruf alquran akan
mendapat pahala satu
kebaikan dari satu pahala
kebaikan tersebut dilipat
gandakan menjadi sepuluh
pahala kebajikan.
2 Menurutmu apakah ada perbedaan Ada, sebab orang yang
pahala bagi orang yang membaca membaca al-Qur’an dengan
dengan tartil dengan yang tidak tartil?
tartil pastilah orang tersebut
faham masalah ilmu tajwid,
berarti membaca al-
Qur’annya didasari ilmu .
Syarat ibadah yang diterima
oleh Allah adalah ibadah
yang didasari oleh ilmu.

6 Refleksi

Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan


sudah memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat
mengaplikasikannya dalam fenomena kehidupan sehari-hari.
6. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan yang diajukan guru, seperti:
a. Apa pengertian mad iwadl itu?
b. Jelaskan cara membaca mad aridh lissukun!
c. Beriah contoh lafal yang mengandung bacaan mad layyin!
d. Dan lain-lain
7. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya.
Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya.
8. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata
“bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau
mengungkapkan pendapatnya.
9. Meminta peserta didik untuk mengerjakan uji kompetensi yang terdapat
pada buku ajar peserta didik.
10. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca tahmid bersama-sama.

Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubric rencana aksi
yang diisi sebagai bukti outentik peserta didik telah menerapkan apa yang telah
dipahaminya. Dalam tema ini, peserta didik diharapkan mengevaluasi apa yang
sudah diperbuat dari rutinitas mereka dalam kesehariannya, dan mencoba untuk
senantiasa meningkatkan kualitas amal perbuatan mereka. Untuk itu guru harus
memotivasi peserta didik untuk mengkaji dan mengidentifikasi hukum bacaam
mad iwadl, mad layyin dan mad arid lis-sukun yang terdapat dalam al-Qur’an.
Gunakan tabel di bawah ini untuk mempermudah mereka dalam
mengidentifikasi.

No Lafal Hukum bacaan Surat dan ayat ke


1
‫يما‬ ِ Mad Iwadl Q.S. Annisa’: 40
ً ‫َأجًرا َعظ‬
ْ
2
‫بِيَ ِد َك اخْلَْيُر‬ Mad Layyin Q.S. Ali Imran: 26

3  Mad Aridh Lissukun Q.S.Al- Baqarah:


72
4
5
6
7
8
9
10
G. Penilaian
1. Pengamatan Sikap

a. Format Penilaian Individu


Aktifitas
No Nama Kerjasama Keaktifan Partisipasi
Inisiatif Skor
Peserta 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
didik
1
2
3
4
5
6

a. Rubrik penilaian:

No Indikator Penilaian Skor


Belum memperlihatkan kerjasamanya 1
1 Kerjasama Mulai memperlihatkan kerjasamanya 2
Mulai berkembang kerjasamanya 3
Mulai membudayakan kerjasamanya 4
Belum memperlihatkan keaktifannya 1
2 Keaktifan Mulai memperlihatkan keaktifannya 2
Mulai berkembang keaktifannya 3
Mulai membudayakan keaktifannya 4
Belum memperlihatkan Partisipasinya 1
3 Partisipasi Mulai memperlihatkan partisipasinya 2
Mulai berkembang partisipasinya 3
Mulai membudayakan partisipasinya 4
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
4 Inisiatif mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16

b. Pedoman Pen-skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal (16)
2. Format Penilaian “Kembangkan Pikiranmu”

b. Format Penilaian

Nama Aspek yang Ketuntas Tindak


Skor an Lanjut
No. peserta dinilai Nilai
Maks.
didik 1 2 3 T TT R P
1
2
3
4
5

c. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

No Indikator Penilaian Skor


Memberikan kejelasan dan kedalaman 30
Kejelasan informasi lengkap dan sempurna
dan Memberikan penjelasan dan kedalaman 20
1 kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna
informasi. Memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap 10
berperan sangat aktif dalam diskusi 30
2 Keaktifan
dalam berperan aktif dalam diskusi 20
diskusi kurang aktif dalam diskusi 10
mempresentasikan dengan sangat jelas dan 30
rapi
Kejelasan dan mempresentasikan dengan jelas dan rapi, 20
3 mempresentasikan dengan sangat jelas dan 10
kerapian
presentasi. kurang rapi
Jumlah skor maksimal 180

Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal
3. Format Penilaian “TILAWAH AYAT”

a. Format Penilaian

Nama Aspek yang Ketuntas Tindak


dinilai Skor an Lanjut
No. peserta Nilai
Maks.
didik 1 2 3 T TT R P

b. Aspek dan rubrik penilaian tilawah ayat:

No Indikator Penilaian Skor


Melafalkan setiap lafal dengan benar dan 30
1 Tajwid tepat
Melafalkan sebagian besar dari lafal 20
dengan benar dan tepat
Banyak kesalahan dalam pelafalan ayat 10
Melafalkan ayat dengan sangat lancar 30
2 Fashahah
Menghafalkan ayat dengan cukup lancar 20
Menghafalkan ayat kurang lancar dan 10
terbata-bata
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan jelas 30
dan tartil
Tartil Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan 20
3 cukup jelas dan tartil
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an kurang jelas 10
dan tidak tartil

Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal
4. Penilaian “Berlatihlah”

b. Format Penilaian “Berlatihlah”

Ketuntasa Tindak
Nama Peserta Aspek yang dinilai Skor
No. Nilai n Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
1
2
3
4
5

b. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

No Indikator Penilaian Skor


Tepat waktu dalam penyerahan tugas 26 – 30
1 Kedisiplinan Terlambat dalam penyerahan tugas 10 – 25
Sangat antusias dalam mengerjakan 26 – 30
2 Antusiaisme
tugas
Biasa saja dalam mengerjakan tugas 16 – 25
Enggan mengerjakan tugas 10 – 15
Hasil tugas yang diserahkan sangat rapi 31 – 40
dan jelas
Kejelasan dan Hasil tugas yang diserahkan cukup rapi 21 – 30
3 dan jelas
kerapian hasil
tugas Hasil tugas yang diserahkan tidak jelas 10 – 20
dan asal-asalan

Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal
H. Pengayaan

Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan yang
telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
“Kuperindah bacaan al-Qur’an dengan tajwid” (Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan).
Contoh soal Uji Kompetensi

Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X)
1. Mad layyin terjadi apabila ada ya atau wau sukun berada sesudah huruf
yang berharakat ….
a. Fathah
b. sukun
c. damah
d. kasrah
2. Panjang bacaan mad layyin adalah …. alif
a. tiga setengah
b. satu setengah
c. dua setengah
d. empat
3. Bacaan mad arid lis-sukun terdapat pada lafal….
a. ‫خْيٌر‬
َ
b. ‫َرهِّبِ ْم‬
‫ِم ْن‬
c. ‫َو َعلَى مَسْعِ ِه ْم‬
d. ‫ْذبُو َن‬ِ ‫يك‬
َ
4. Panjang bacaan mad Iwadl adalah ….
a. empat
b. tiga
c. dua
d. enam
5. ‫ُمْنبَثًّا‬
ً‫ت َهبَاء‬
ْ َ‫فَ َكان‬
Lafadz yang bergaris bawah pada ayat di atas mengandung hukum
bacaan ….
a. mad iwadl
b. Mad Arid Lis-Sukun
c. mad badal
d. mad layyin

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Jelaskan pengertian mad arid lis-sukun menurut istilah!
2. Jelaskan cara membaca mad arid lis-sukun!
3. Sebutkan 3 contoh bacaan mad iwadl!
4. Jelaskan pengertian mad layyin menurut bahasa!
5. Jelaskan cara membaca mad layyin!

KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:

NO JAWABAN
1 A
2 D
3 D
4 C
5 A

Soal Uraian:

NO JAWABAN SKOR
1 Mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau,ya, dan alif) yang 5
berada di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf.

2 Cara membacanya adalah boleh dipanjangkan dua,empat atau 5


enam harakat. Yang lebih utama enam harakat.

3 6
‫بَ ًّسا‬
ً ‫َأْف َو‬
‫اجا‬
‫يما‬ ِ
ً ‫َعظ‬
4 Mad artinya panjang, Layyin artinya lunak 4
5 Dipanjangkan dua, emapat atau enam harakat. 5

Skor maksimal 25

Pedoman penskoran:

Nilai:
g. Skor = @1 X 5 = 5
h. Skor maksimal 25
i. Nilai = (skor a + skor b )/30 X 100 = 100
I. Remidial

Pada dasarnya banyak sekali program remedial (remedial teaching) yang


dapat digunakan, diantara yang sering banyak dilakukan guru, yaitu:
5) Mengajarkan kembali (re-teaching) materi yang sama, tetapi dengan cara
penyajian yang berbeda;
6) Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh teman
sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya peserta didik lebih mudah
menyerap materi pelajaran dari teman akrabnya maupun dari orang yang
lebih dekat hubungan emosionalnya dari pada guru yang disegani atau
bahkan ditakutinya;
7) Remidial test, guru mengadakan penilaian kembali dengan soal sejenis, atau
soal dengan standar yang sama.

Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru tentang materi “Kuperindah bacaan al-Qur’an
dengan tajwid”. Guru akan melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah
dipersiapkan.
Remedial test bisa dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran
(30 menit setelah jam pelajaran selesai).

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Berlatihlah” dan
“Akhirnya Aku Tahu” dalam buku teks kepada orang tuanya. Cara lainnya
dapat juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang
berisi tentang perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun memalui
telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya. Guru dapat pula
menambahkan kolom tanda tangan dan masukan/catatan orang tua di setiap
lembar portofolionya.
BAB -IV
KURAIH
KETENANGAN HIDUP
DENGAN
MENGHINDARI SIFAT
TAMAK
http://himmatunayat.org.

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 2 Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1.2 Menyadari akibat sikap buruk sebagaimana kandungan Q.S. al-


Humazah (104) dan Q.S. at- Takatsur (102).
2.1 Terbiasa menghindari sikap buruk sesuai isi kandungan Q.S. al-
Humazah (104) dan Q.S. at-Takatsur (102) dalam fenomena kehidupan
sehari-hari dan akibatnya.
3.1 Memahami isi kandungan Q.S. al- Humazah (104) dan at-Takatsur
(102) tentang sifat cinta dunia dan melupakan kebahagiaan hakiki.

C. Indikator

1 Menjelaskan isi kandungan Q.S. al-Humazah (104) Q.S.at- Takatsur


(102) tentang sifat cinta dunia dan melupakan kebahagiaan hakiki.
2 Menunjukkan perilaku menghindari sifat-sifat buruk sesuai isi
kandungan Q.S. al-Humazah (104) Q.S. at- Takatsur (102) dalam
fenomena kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan


mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan isi
kandungan Q.S. al-Humazah (104) Q.S.at-Takatsur (102) tentang sifat cinta
dunia dan melupakan kebahagiaan hakiki, serta mampu menunjukkan contoh
perilaku menghindari sifat-sifat buruk sesuai isi kandungan Q.S. al-Humazah
(104) Q.S. at-Takatsur (102) dalam fenomena kehidupan sehari-hari.

E. Materi Pokok

 Tamak terhadap harta


a. Pengertian Tamak
Tamak terhadap harta adalah suatu keinginan yang amat besar
untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Keinginan untuk
memperoleh harta itu didorong oleh kecintaan terhadap harta
melebihi yang lain.
b. Akibat buruk dari sifat Tamak terhadap Harta
Prilaku-perilaku negatif yang ditimbulkan oleh sifat tamak antara
lain :
1) Bakhil yaitu sikap terlalu sayang terhadap harta sehingga enggan
memberikan kepada orang lain.
2) Egois yaitu suatu sikap yang mementingkan diri sendiri
3) Individualis yaitu suatu sikap yang tidak peduli dengan
lingkungannya.
4) Ambisius yaitu keinginan berlebih-lebihan untuk memperoleh
harta sebanyak-banyaknya.
5) Menjadikan harta sebagai ”berhala” ( suatu yang dipuja-puja,
diimpi-impikan) sehingga melalaikan tujuan kehidupan hakiki
(akhirat).
Sifat tamak sangat dibenci oleh Allah, sebagaimana yang terkandung
dalam Surat al-Humazah dan at-Takatsur.
 Kandungan surah al- Humazah dan at-Takatsur.
a. Surah al- Humazah
1) Lafal dan terjemah surah al- Humazah
2) Asbabun Nuzul
3) Penjelasan Ayat
b. Surah at- Takatsur
1) Lafal dan terjemah surah at- Takatsur
2) Asbabun Nuzul
3) Penjelasan Ayat.

F. Proses Pembelajaran
 Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa
gambar atau menggunakan multimedia berbasis ICT atau media
lainnya.
5. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran
langsung) yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the
behavioral systems family of model). Direct instruction diartikan
sebagai instruksi langsung; dikenal juga dengan active learning atau
whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang
mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan mengajarkan
memberikan koreksi, dan memberikan penguatan secara langsung pula.
Model ini dipadukan dengan model artikulasi (membuat/mencari
pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik).

 Pelaksanaan

1 Mencermati Cerita

Kisah Qarun

Ingatkah kalian tentang kisah Qarun? Qarun adalah orang yang


sangat kaya raya. Harta kekayaannya sangat melimpah namun dia
termasuk orang yang kikir, sombong dan tamak terhadap harta. Karena
kekayaan yang dimilikinya itu ia tidak mau menyembah Tuhannya dan
enggan mengeluarkan zakat. Dia beranggapan bahwa apa yang dimiliki
semata-mata adalah karena jerih payahnya sendiri dan ilmu yang
dimiliki sehingga menganggap tidak ada keterlibatan Tuhan di
dalamnya. Akibat keserakahannya dan ketamakannya terhadap harta
itu, Allah kemudian mengadzab dengan menenggelamkan harta
kekayaan yang ia miliki bersama dirinya ke dalam tanah. Kisah tersebut
menggambarkan sikap seseorang yang menjadikan harta kekayaan
sebagai tujuan hidup dan menjadikan harta sebagai “berhala” yang
selalu dipuja-puja sehingga melahirkan sikap kikir dan serakah. Hidup
di dunia yang sementara seharusnya kita jadikan sebagai jembatan
menuju kehidupan akhirat yang hakiki. Kehidupan dunia merupakan
lahan tempat kita menanam kebajikan yang hasilnya akan kita panen di
kehidupan akhirat nanti.
1. Guru mengajak peserta didik mencermati cerita yang berkaitan dengan
tamak terhadap harta
2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan terhadap kisah. Dan peserta
lain mendengarkan.
4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan
peserta didik tentang hasil pengamatannya

2 Ungkapkan Rasa Ingin Tahu

Dalam kolom “ Ungkapkan Rasa Ingin Tahu” guru berusaha untuk


menstimulasi peserta didik agar kritis dalam mengamati atau menyimak kisah.
Sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan setelah mendengarkan pendapat dari temannya dan penguatan dari
guru serta menghubungkannya dengan sikap tidak tamak terhadap harta.
Beberapa contoh pertanyaan yang bisa menjadi acuan dalam kegiatan ini
adalah sebagai berikut:

NO Kata tanya Pertanyaan

1 Apa Apa penyebab utama terjadinya perilaku tamak


terhadap harta?
Faktor apa yang menyebabkan Qorun terkena
adzab dari Allah?

2 Siapa Siapa Qorun itu?


Siapa yang dimaksud orang yang tamak terhadap
harta?

3 Mengapa Mengapa Qarun terkena adzab dari Allah?


Mengapa orang bisa tamak terhadap harta?

4 Bagaimana Bagaimana cara agar terhindar dari tamak tehadap


harta?

5 dst
Catatan:

1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dalam menggali
pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua
pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
4. Guru dan peserta didik menyimak kemudian memberi apresiasi lewat tepuk
tangan
5. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta
melakukan kegiatan selanjutnya

3 Menambah Wawasan

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-


pertanyaan tersebut di “Bukalah Wawasanmu”
2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “Bukalah
Wawasanmu”
3. Guru meminta peserta didik untuk menulis jawaban-jawaban berdasarkan
“Bukalah Wawasanmu”
4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan
penjelasan singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa
peserta didik dapatkan.

Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

4 Penalaran

Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menalar dan mengembangkan pikirannya. Sehingga
peserta didik semakin kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya.
(kondisional, guru dapat menugaskan peserta didik dengan skala prioritas mana
tugas penalaran yang dapat digunakan atau mungkin dapat dilakukan semua).
Setelah memahami konsep Islam tentang tamak terhadap harta, guru memotivasi
peserta didik untuk berdiskusi tentang penanganan beberapa kasus yang
merupakan fenomena kehidupan di sekeliling kita. Diharapkan hasil diskusi dapat
memotivasi peserta didik untuk berlomba menambah kebaikan dan mengurangi
keburukan.
BERDISKUSI

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang di tiap


kelompoknya.
2. Guru membaginya dengan cara menyebutkan angka. Caranya
a. Peserta didik berhitung secara berurutan dan masing-masing
menghafalkan nomornya.
b. Jadikan angka 1 sampai sepuluh menjadi dua kelompok yaitu
kelompok angka ganjil dan kelompok angka genap.
c. Jadikan angka 11 sampai angka 20 menjadi dua kelompok yaitu
kelompok ganjil dan kelompok genap.
d. Begitu seterus. Sesuaiakan dengan jumlah peserta didik dalam satu
kelas
e. Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah peserta didik.
3. Guru membagikan soal studi kasus /lembar diskusi kepada tiap kelompok.
4. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain
a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.
b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan menkaji “Bukalah
Wawasanmu”atau melihat sumber lain.
c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa
disediakan oleh guru atau dari peserta didik).`
d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.
e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil
diskusi kelompok lain.
5. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan
Format penilaian “Unjuk kerja”.
6. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil
diskusi kelompok lain.
7. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing.
8. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan
dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain.
9. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana
yang paling baik hasil diskusinya.
10. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik.
11. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan klarifikasi dan
penguatan sehingga semakin sempurna pemahaman peserta didik terhadap
materi.

Contoh soal studi kasus yang bisa dikembangkan dalam kolom diskusi :

NO KASUS HASIL DISKUSI SKOR


1 Sikap cinta terhadap dunia seperti Sikap cinta terhadap dunia,
tamak terhadap harta, bermegah- seperti bermegah-megahan
megahan serta membangga- dan sejenisnya sangat
banggakan harta bisa melupakan dilarang dalam Islam karena
tujuan hidup yang hakiki yaitu perilaku-perilaku tersebut
kehidupan akhirat, mengapa mendorong seseorang untuk
demikian? berusaha mencukupi
kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan agar bisa hidup
mewah, megah yang
adakalanya dalam
mencapai tuntutan tersebut
seseorang terlalu sibuk
bekerja sehingga tidak
mengenal waktu. Setiap
waktu digunakan untuk
bekerja keras sehingga lupa
untuk salat, lupa untuk
istirahat. Padahal salat
adalah kewajiban bagi
seorang hamba yang kelak
akan dihisab oleh Allah
paling awal. Inilah kerugian
terbesar manusia yang
berusaha mengejar
kehidupan dunia tapi
melupakan kehidupan yang
hakiki, yaitu kehidupan di
akhirat.
2 Realitas kehidupan di masyarakat Tidak, sebab realitas
ada anggapan yang menyatakan, kehidupan membuktikan
apabila seseorang mempunyai tidak selalu harta yang
harta kekayaan yang lebih banyak dalam jumlah besar bisa
akan memberikan jaminan memberikan kontribusi
kesejahteraan hidup, Benarkah? terhadap tercapainya
kesejahteraan hdup yang
diidamkan. Memang diakui
bahwa harta kekayaan
merupakan salah satu
komponen hidup yang
mempunyai peranan dalam
mewujudkan kesejahteraan.
Akan tetapi, andil itu tidak
selalu mutlak. Suatu bukti,
ada orang yang mempunyai
harta melimpah tetapi
mengalami krisis dan
kegoncangan jiwa dalam
hidupnya.
Temukan Peristiwa

No Kisah Nilai Karakter


1 Sikap dan tindakan sahabat Dermawan, ikhlas,
Abdurrahman bin Auf sungguh mulia, gemar berbuat
ketika Rasulullah menganjurkan kepada kebajikan, tidak ria
masyarakat untuk membelanjakan dalam beramal dan
hartanya untuk keperluan perang tawakkal kepada
Tabuk, maka Abdurrahman bin Auf Allah.
mengikhlaskan uang sebanyak 4000
Dirham, katanya, “Ya Rasulullah,
simpanan uangku sebanyak 8000
dirham, setengahnya saya pergunakan
untuk kebutuhan keluargaku dan
setengahnya lagi ku dermakan untuk
keperluan perang Tabuk. Jawab Rasul:”
semoga Allah memberkati semua
hartamu, baik yang dibelanjakan untuk
keluarga atau yang didermakan untuk
keperluan sabilillah.” (Sumber Duratun
Nasihin hal. 77-78)
2 Sahabat Ali bin Abi Thalib punya uang Taat kepada
4 dirham, ketika dianjuran untuk Rasulullah, tidak takut
bersedekah , maka ia berikan 1 dirham kekurangan, taqwa
di malam hari, 1 dirham di siangnya dan kepada Allah, gemar
1 dirham dirahasiakan memberinya, berbuat kebajikan,
sedang 1 dirham lagi diberikan secara dermawan dan ikhlas.
terang-terangan ( maksudnya boleh di
umumkan kepada masyarakat) Sumber:
Duratun Nasihin, hal.78

5 Berlatih

Dalam rubrik ini, guru berkesempatan menguji ranah kognitif peserta didik
dengan berbagai macam alternatif latihan, guru juga dapat menambah tugas-tugas
lain yang bersifat kognitif kepada peserta didik sesuai dengan sarana prasarana
madrasah setempat dan kebutuhan peserta didik. Beberapa alternatif latihan antara
lain sebagai berikut:

1. Uji Kompetensi berupa penalaran ( Terdapat di buku siswa)


a. Pokok kandungan surah at- Taktsur adalah perintah tidak boleh
bermegah-megahan, artinya dalam hidup kita harus menanamkan pola
hidup sederhana. Bagaimana pendapatmu dengan perilaku selebritis yang
mengeluarkan uang Rp 200.000.000, hanya untuk membeli sepasang
sepatu?
b. Bagaimana pendapatmu dengan koruptor-koruptor yang ada di negara
kita, apakah motivasi mereka melakukan perbuatan tercela dengan
korupsi termasuk dampak negatif dari pola hidup bermegah-megahan?
Jelaskan pendapatmu!

2. Tugas ( Pengembangan dari guru )


Bacalah surah al-Humazah dan at-Takatsur dengan tartil!

6 Refleksi

Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan


sudah memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat
mengaplikasikan dalam kesehariannya.
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta
melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada.
a. Apakah pengertian tamak terhadap harta?
b. Apa dampak negative dari sifat tamak terhadap harta?
c. Bagaimana cara kalian menghindari dari sifat tamak terhadap
harta?
2. Guru meminta sebagain peserta didik menyampaikan hasil
refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa
menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.
3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan
kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta
didik mau mengungkapkan pendapatnya.
4. Dan rubrik rencana aksi diisi sebagai bukti otentik peserta didik telah
menerapkan apa yang telah dipahaminya
5. Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul dari peserta didik dan
mengevaluasinya.
Contoh rencana aksi
Larangan untuk berperilaku tamak terhadap harta merupakan sinyal kuat bagi
pikiran cerdasku untuk berperilaku dermawan, berempati terhadap teman dan
mendorongku untuk berbagi kebahagian bersama mereka. Kuraih ketenangan
hidup dengan tidak tamak terhadap harta. Karena itu saya harus bisa melakukan
kegiatan – kegiatan positif dan saya tahu tujuannya.

No Jenis Kegiatan Tujuan


1 Membantu korban bencana banjir Meringankan beban penderitaaan
2 Membantu teman yang rumahnya Ta’awun
terendam banjir
3 dst
4
5

G. Penilaian

6. Pengamatan Sikap
c. Format Penilaian Individu

Aktifitas
Kerjasama Keaktifan Kepedulian Inisiatif
No Nama Peserta
dan Skor
didik
kesantunan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
d. Rubrik penilaian:
No Indikator Penilaian Sko
r
Belum memperlihatkan kerjasama dengan teman satu 1
1 Kerjasama kelompok
Mulai memperlihatkan kerjasama dengan teman satu 2
kelompok
Mulai berkembang kerjasama dengan teman satu 3
kelompok
Mulai membudayakan kerjasama dengan teman satu 4
kelompok
Belum memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi 1
2 Keaktifan dan selama proses melaksanakan tugas
Mulai memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi 2
dan selama proses melaksanakan tugas
Mulai berkembang keaktifannya dalam berdiskusi 3
dan selama proses melaksanakan tugas
Mulai membudayakan keaktifannya dalam berdiskusi 4
dan selama proses melaksanakan tugas
Tidak mau menghargai pendapat orang lain dan 1
3 Kepedulian menyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang
dan kurang santun
kesantunan Kurang dapat menghargai pendapat orang lain dan 2
kurang santun
Menghargai orang lain namun kurang santun dalam 3
menanggapi pendapat
Menghargai orang lain dan menanggapi pendapat 4
dengan santun
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
4 Inisiatif mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16

c. Pedoman Pen-skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal (16)
7. Format Penilaian “kembangkan pikiranmu” (Berdiskusi –
Menemukan Peristiwa)

d. Format Penilaian
Aspek yang Ketuntas Tindak
Nama peserta Skor
No. dinilai Nilai an Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P

e. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:


No Indikator Penilaian Sko
r
Memberikan kejelasan dan kedalaman 30
kedalaman informasi lengkap dan sempurna
informasi. Memberikan penjelasan dan kedalaman 20
1 informasi lengkap dan kurang sempurna
Memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap 10
berperan sangat aktif dalam diskusi 30
2 Keaktifan
dalam berperan aktif dalam diskusi 20
diskusi/tugas kurang aktif dalam diskusi 10
mempresentasikan dengan sangat jelas dan 40
rapi
Kejelasan dan mempresentasikan dengan jelas dan rapi, 30
3 mempresentasikan dengan sangat jelas dan 20
kerapian
presentasi/ kurang rapi
jawaban mempresentasikan dengan kurang jelas dan 10
tidak rapi

Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100


Jumlah Skor maksimal

8. Penilaian “Berlatihlah”
c. Format Penilaian “Berlatihlah”

Aspek yang Ketuntas Tindak


Nama peserta Skor
No. dinilai Nilai an Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
c. Aspek dan rubrik penilaian :

No Indikator Penilaian Skor


Tepat waktu dalam penyerahan tugas 26 – 30
1 Kedisiplinan Terlambat dalam penyerahan tugas 10 – 25
Sangat antusias dalam mengerjakan 26 – 30
2 Antusiaisme
tugas
Biasa saja dalam mengerjakan tugas 16 – 25
Enggan mengerjakan tugas 10 – 15
Hasil tugas yang diserahkan sangat rapi 31 – 40
dan jelas
Kejelasan dan Hasil tugas yang diserahkan cukup rapi 21 – 30
3 dan jelas
kerapian hasil
tugas Hasil tugas yang diserahkan tidak jelas 10 – 20
dan asal-asalan

Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

9. Format Penilaian “TILAWAH SURAH”

c. Format Penilaian

Nama Aspek yang Ketuntas Tindak


dinilai Skor an Lanjut
No. peserta Nilai
Maks.
didik 1 2 3 T TT R P
d. Aspek dan rubrik penilaian tilawah surah

No Indikator Penilaian Skor


Melafalkan setiap lafal surah dengan benar 30
1 Tajwid dan tepat
Melafalkan sebagian besar dari lafal 20
surahdengan benar dan tepat
Banyak kesalahan dalam pelafalan suarh 10
Melafalkan surah dengan sangat lancar 30
2 Fashahah
Menghafalkan surah dengan cukup lancar 20
Menghafalkan surah kurang lancar dan 10
terbata-bata
Membaca surah dengan jelas dan tartil 30
Membaca surah dengan cukup jelas dan 20
Tartil tartil
3 Membaca surah kurang jelas dan tidak tartil 10

Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

H. Pengayaan

Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan


yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
tamak terhadap harta (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
Contoh Uji Kompetensi :
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X)

1. Al- Humazah artinya….


a. Orang yang sombong
b. Pengumpat
c. Pengecut
d. Penyebar fitnah
2. Surah al-Humazah terdiri dari .... ayat
a. 7
b. 5
c. 9
d. 7

3. Orang yang sibuk mengumpulkan harta, selalu menghitung-hitungnya


sehingga melupakan kehidupan akhirat kelak akan ditempatkan di
neraka Hutamah. Hal ini dijelaskan dalam surat al-Humazah ayat ....
a. 8
b. 6
c.4
d. 2
4. Orang yang tamak terhadap harta mempunyai kecenderungan untuk....
a. egois
b. optimis
c. qanaah
d. tinggi hati
5. Harta yang dimegah-megahkan ketika di dunia, kelak akan dimintai
pertanggung jawaban oleh Allah, hal terungkap dalam surah at-Takatsur
ayat....
a. 6
b. 8
c. 7
d. 5

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar !


1. Jelaskan bagaimana cara mensyukuri harta kekayaan yang diberikan
oleh Allah?
2. Jelaskan pokok kandungan surah at-Takatsur!
3. Sebutkan 2 keterkaitan kandungan surat al-Humazah dan at-Takatsur!
4. Sebutkan 3 penerapan isi kandungan suarat al- Humazah dan at-
Takatsur dalam kehidupan sehari-hari!
5. Apa yang kamu lakukan untuk menghindari kecintaan terhadap dunia?

KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:

NO JAWABAN
1 B
2 C
3 D
4 A
5 C
Soal Uraian:

NO JAWABAN SKOR
1 Cara mensyukurinya antara lain menggunakan harta kekayaan 5
tersebut untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dalam rangka
meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
2 Menjelaskan tentang sikap manusia yang menyibukkan dirinya 5
dengan membangga-banggakan status sosial sehingga lalai
terhadap kewajibannya. Surah ini mempertegas bahwa Allah
mencela kesombongan mereka, Allah juga menjelaskan akibat
perbuatan mereka itu di neraka jahim dan mereka akan kekal di
dalamnya.
3 a. Kedua surah tersebut sama-sama membicarakan tentang orang 5
yang bangga dengan kehidupan dunia dan melupakan
kehidupan akhirat.
b. Sama- sama membicarakan ancaman siksa neraka bagi
mereka yang berlebih-lebihan dalam mencintai harta dan
melupakan kehidupan akhirat.

4  Bersikap wajar dalam bekerja mencari rezeki Allah 5


dengan tetap memperhatikan norma-norma agama.
 Berusaha memanfaatkan rezeki yang diperoleh sesuai
petunjuk agama
 Bersiakap qana’ah

5  Tidak terlalu sibuk mengejar harta 5


 Tidak terpengaruh denga sikap hidup mewah yang
cenderung pada kufur nikmat.
 Dalam urusan dunia, selalu melihat orang yang lebih
rendah, dalam urusan agama melihat orang yang lebih
tinggi.
Skor maksimal 25

Nilai:
j. Skor = @1X 5 = 5
k. Skor maksimal 25
l. Nilai = (skor a + skor b )/30 X 100 = 100

I. Remidial

Pada dasarnya ada banyak sekali program remedial (remedial teaching)


yang dapat digunakan, diantara yang sering banyak dilakukan guru, yaitu:
8) Mengajarkan kembali (re-teaching) materi yang sama, tetapi dengan cara
penyajian yang berbeda;
9) Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh teman
sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya peserta didik lebih mudah
menyerap materi pelajaran dari teman akrabnya maupun dari orang yang
lebih dekat hubungan emosionalnya dari pada guru yang disegani atau
bahkan ditakutinya;
10) Remidial test, guru mengadakan penilaian kembali dengan soal sejenis, atau
soal dengan standart yang sama

Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang tamak terhadap . Guru akan
melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah dipersiapkan.

I. Interaksi Guru Dengan Orang Tua

Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Berlatihlah” dan


“Sekarang Aku Tahu” dalam buku teks kepada orang tuanya. Cara lainnya
dapat juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung , maupun memalui telepon, tentang perkembangan
perilaku peserta didik. Guru dapat pula menambahkan kolom tanda tangan dan
masukan/catatan orang tua di setiap lembar portofolionya.
BAB - VI
KUPERINDAH
BACAAN AL-
QUR’AN DENGAN
TAJWID
( Hukum Bacaan Lam
dan Ra)
http://www.carigold.com.

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 2 Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar , dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar ( KD)

a. Menerapkan hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah (104)
dan at-Takatsur (102)

C. Indikator

4. Menjelaskan ketentuan hukum bacaan lam dan ra.


5. Menerapkan hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah (104)
dan , dan at-Takatsur (102) .
6. Melafalkan contoh hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah
(104) dan , dan at-Takatsur (102) .
OR

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengekspolarasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan,
menerapkan dan melafalkan contoh hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S.
al- Humazah (104) dan , dan at-Takatsur (102)

E. Materi Pokok

Membaca al-Qur’an harus benar sesuai dengan hukum-hukum ketentuan


membaca al-Qur’an. Apabila salah dalam membaca akan merusak arti dan
makna yang terkandung didalamnya. Membaca al-Qur’an dengan benar juga
akan menambah kekhusu’an dan menambah pahala ibadah. Selain itu nantinya
akan menjadikan kita mendapat syafa’at di akherat nanti.

Agar Umat Islam mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar telah
tersusun qaidah-qaidah atau peraturan-peraturan yang diberi nama Ilmu
Tajwid. Salah satu pembahasan Ilmu Tajwid yang perlu dipahami adalah
hukum bacaan Lam dan Ra.

A. Hukum Bacaan Lam ( ‫) ل‬


Di dalam Ilmu Tajwid hukum membaca Lam ada dua macam, yaitu :

1. Lam tafkhim ( ‫تفحيم‬ ) tebal / Mufakhkhamah

2. Lam Tarqiq (‫ترقيق‬ ) Tipis / Muraqqaqah


B. Hukum Bacaan Ra ( ‫) ر‬
Hukum membaca huruf ra ( ‫ ) ر‬dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Tafhim ( ‫ ) تفحيم‬artinya tebal / Mufakhkhamah
2. Tarqiq ( ‫ ) ترقيق‬tipis / Muraqqaqah
3. Jawazul Wajhain ( ‫ ) جواز الوجهين‬artinya boleh dibaca tebal dan boleh
dibaca tipis

C. Menerapkan Hukum Bacaan Lam dan Ra Dalam Al- Qur’an Surah al-
Humazah dan at- Takatsur.

F. Proses Pembelajaran`
 Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar atau
menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
5. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang cocok di
antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk
ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of
model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga
dengan active learning atau whole-class teaching mengacu kepada gaya
mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan
mengajarkan memberikan koreksi, dan memberikan penguatan secara langsung
pula. Model ini dipadukan dengan model artikulasi (membuat/mencari
pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik).

 Pelaksanaan

1 Mencermati Ayat

No Lafadz Hukum bacaan


1 ‫َش َعاِئَر اللَّ ِه‬ Lam tafkhim

2 ‫َّهَر احْلََر َام‬ْ ‫َوال الش‬ Ra tafkhim

3 ‫َوال جَيْ ِر َمنَّ ُك ْم‬ Ra Tarqiq

ُ ‫َو َّات ُقوا اللَّهَ ِإ َّن اللَّهَ َش ِد‬


ِ ‫يد الْعِ َق‬
4 ‫اب‬ Lam Tafkhim

5 ‫َو َما ُِأه َّل لِغَرْيِ اللَّ ِه‬ Lam Tarqiq

6
‫ِم ْن ُك ِّل فِْرقٍَة‬ Jawazul Wajhain

ٍ ‫ِئ‬
ٌ‫َي ْو َم ذ خَلَبِري‬
7 Ra Tarqiq

ِ ِ ِ
َ ‫َعلَى َْأدبَار ُك ْم َفَتْن َقلبُوا َخاس ِر‬
8 ‫ين‬ Ra Tarqiq
1. Guru mengajak peserta didik mencermati kisah tersebut:
2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan kasusnya. Dan peserta lain
mendengarkan.
4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan
peserta didik tentang hasil pengamatannya, dan mengaitkannya dengan tema
“Konsep Keseimbangan Hidup Dunia dan Akhirat”

2 Ungkapan Rasa Ingin Tahu

Dalam hal ini guru berusaha untuk menstimulasi peserta didik agar kritis dalam
ayat-ayat tersebut. Sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temannya dan penguatan
dari guru serta menghubungkannya dengan Konsep Keseimbangan Hidup Dunia
dan Akhirat
Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan:

No. Kata tanya Pertanyaan


1 Apa Apa yang dimaksud hukum bacaan lam?
Apa syarat lam di baca tebal
2 mengapa Mengapa ra bisa dibaca tafkhim, tarqiq dan jawazul
wajhain?
3 Dan lain-lain

Catatan:

1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki pertanyaan-
pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua pertanyaan-
pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
4. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta melakukan kegiatan
selanjutnya.
3 Menambah Wawasan

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan


tersebut di “Bukalah Wawasanmu”
2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “Bukalah Wawasanmu”
3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan “Bukalah
Wawasanmu”
4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan penjelasan
singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa peserta didik dapatkan.

Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

4 Penalaran

Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menalar dan mengembangkan pikirannya. Sehingga peserta
didik semakin kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya. (kondisional, guru dapat
menugaskan peserta didik dengan skala prioritas mana tugas penalaran yang dapat
digunakan atau mungkin dapat dilakukan semua)

Untuk lebih memahami dan mendalami materi tersebut di atas, berdiskusilah


dengan teman kalian dengan langkah-langkah berikut :
a. Berkelompoklah 5 orang setiap kelompok!
b. Siapkan alat tulis untuk mencatat hasil diskusi!
c. Hargai pendapat temanmu!
d. Presentasikan hasil diskusi di depan kelompok lain,

No Lafal Hukum Bacaan Keterangan

1 ‫اه ْم‬ Ra Tafkhim


ُ َ‫َر َز ْقن‬
2 ِ ِ‫وب‬
‫اآلخَر ِة‬ Ra Tafkhim
َ
3 ‫ك الَّ ِذي َخلَ َق‬ ْ ِ‫ا ْقَرْأ ب‬
َ ِّ‫اس ِم َرب‬
Ra Tafkhim

4 ‫َحىَّت ُز ْرمُتُ الْ َم َقابَِر‬ Ra Tafkhim

5
‫األمو ِر‬ ِ ِ Ra Tarqiq
ُ ‫م ْن َع ْزم‬
َ ُ‫قُ ْل ُه َو اللَّه‬
6 ‫َأح ٌد‬ Lam Tahkhim

7 ‫يِف َسبِ ِيل اللَّ ِه‬ Lam Tarqiq

8 ‫ض ِاة اللَّ ِه‬


َ ‫َم ْر‬
Lam Tarqiq

ُ‫يَُبنِّي ُ اللَّه‬
9 Lam Tafkhim

10 ‫َو ْج ِه اللَّه‬ Lam Tarqiq

Tanggal Nilai Paraf Orang Paraf Guru


Penilaian Tua

1. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain


a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.
b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan menkaji “Bukalah
Wawasanmu”atau melihat sumber lain.
c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa
disediakan oleh guru atau dari peserta didik).`
d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.
e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil diskusi
kelompok lain.
2. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan Format
penilaian “Unjuk kerja”.
3. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil
diskusi kelompok lain.
4. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing.
5. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan dan
perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain.
6. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana yang
paling baik hasil diskusinya.
7. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik.
8. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan
menghargai semua usaha peserta didik.
5 Berlatih

1. Rasul bersabda “ Bacalah al- Qur’an! Sesungguhnya al-Qur’an akan


datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi para pembacanya”.
Jelaskan pendapatmu apa yang dimaksud syafaat dalam hadis tersebut?
Upaya-upaya yang harus kamu tempuh untuk mendapatkan syafaat itu?
2. Aflakukhur Ridho berpendapat bahwa mempelajari ilmu tajwid tidak
perlu sebab ilmu tajdwid berkembang setelah rasulullah wafat.
Bagaimana pendapatmu terhadap pernyataan tersebut? Jelaskan!

Didalam Al Qur’an banyak sekali kalimat yang mengandung hukum bacaan Lam
dan Ra saya akan mencari dan akan saya catat dalam daftar berikut ini:

Hasil pencarian hukum bacaan Lam dan Ra dalam Al Qur’an:

N
Lafadz Hukum bacaan Surat/Ayat ke
o
1
2
3
4
5
6
7

6 Refleksi

Dalam kolom “akhirnya aku tahu” seluruh peserta didik diharapkan sudah memahami
seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat mengaplikasikan dalam
kesehariannya.
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi
dengan menjawab pertanyaan yang yang diajukan guru, seperti:
a. Apakah pengertian tafkhim?
b. Sebutkan syarat ra dibaca tafkhim!
c. Dan lain-lain
2. Guru meminta sebagain peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan
memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau
komentarnya.
3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari
untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat”
atau kata-kata yangmemotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.
4. Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul dari peserta didik dan
mengevaluasinya

Contoh rencana aksi


Didalam Al Qur’an banyak sekali kalimat yang mengandung hukum bacaan Lam
dan Ra saya akan mencari dan akan saya catat dalam daftar berikut ini:

G. Pengayaan

Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan


yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
Al-Qur’an dan Al-Hadis sebagai pedoman hidupku (Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan).
Contoh Uji Kompetensi :
A. Pilihlah a, b, c, atau d jawaban yang paling benar dengan memberi tanda
silang ( X)
1. Hukum bacaan lam di bagi menjadi …. Macam
a. 2
b. 3
c. 5
d. 6
2. Lafadz ‫فِي قُلُوبِ ِه ْم َم َرضٌ فَزَ ا َد ْتهُ ْم‬ hukum bacaannya adalah ….
a. Tarqiq
b. Tafkhim
c. Jawazul wajhain
d. Iqlab
3. Hukum bacaan ra dibagi menjadi ….
a. 1
b. 4
c. 6
d. 3
4. Huruf yang makhrajnya terletak pada pangkal lidah sebelah atas
disebut….
a. Tarqiq
b. Jawazul wajhain
c. Isti’la
d. Tafkhim
5. Lafal-lafal berikut yang mengandung bacaan ra tarqiq adalah ….
a. ‫جعُوا‬ ‫ِإ‬
َ ‫َذا َر‬
b. ِ ‫َمَّر ًة َْأو َمَّر َتنْي‬
c. ‫َوال ُه ْم يَ َّذ َّك ُرو َن‬
d. ‫َوَأنْ ِذ ْر بِِه‬
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian lafdzul jalalah!
2. Sebutkan 5 syarat ra di baca tafkhim!
3. Berilah 3contoh lafal yang mengandung hukum bacaan ra tafkhim!
4. Sebutkan huruf-huruf hijaiyyah yang termasuk hruf isti’la’!
5. Kapankah huruf lam harus di baca tarqiq?
F. Penilaian

10. Pengamatan Sikap

b. Format Penilaian Individu


Aktifitas
Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
No Nama Peserta Skor
didik 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3

b. Rubrik penilaian:

No Indikator Penilaian Skor


Belum memperlihatkan kerjasamanya 1
1 Kerjasama Mulai memperlihatkan kerjasamanya 2
Mulai berkembang kerjasamanya 3
Mulai membudayakan kerjasamanya 4
Belum memperlihatkan keaktifannya 1
2 Keaktifan Mulai memperlihatkan keaktifannya 2
Mulai berkembang keaktifannya 3
Mulai membudayakan keaktifannya 4
Belum memperlihatkan Partisipasinya 1
3 Partisipasi Mulai memperlihatkan partisipasinya 2
Mulai berkembang partisipasinya 3
Mulai partisipasinya 4
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
4 Inisiatif mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16

d. Pedoman Pen-skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal (16)
11.Format Penilaian “kembangkan pikiranmu” (Berdiskusi – Menemukan
Peristiwa)

f. Format Penilaian
Tindak
Nama peserta Aspek yang dinilai Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P

g. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:


No Indikator Penilaian Skor
Memberikan kejelasan dan kedalaman 30
kedalaman informasi lengkap dan sempurna
informasi. Memberikan penjelasan dan kedalaman 20
1
informasi lengkap dan kurang sempurna
Memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap 10
berperan sangat aktif dalam diskusi 30
2 Keaktifan
dalam berperan aktif dalam diskusi 20
diskusi/tugas kurang aktif dalam diskusi 10
mempresentasikan dengan sangat jelas dan 40
rapi
Kejelasan dan mempresentasikan dengan jelas dan rapi, 30
3 kerapian
mempresentasikan dengan sangat jelas dan 20
presentasi/ kurang rapi
jawaban mempresentasikan dengan kurang jelas dan 10
tidak rapi

Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100


Jumlah Skor maksimal

12.Penilaian “Berlatihlah”
d. Format Penilaian “Berlatihlah”

Tindak
Nama peserta Aspek yang dinilai Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
d. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

No Indikator Penilaian Skor


Tepat waktu dalam penyerahan tugas 26 – 30
1 Kedisiplinan Terlambat dalam penyerahan tugas 10 – 25
Sangat antusias dalam mengerjakan 26 – 30
2 Antusiaisme
tugas
Biasa saja dalam mengerjakan tugas 16 – 25
Enggan mengerjakan tugas 10 – 15
Hasil tugas yang diserahkan sangat rapi 31 – 40
dan jelas
Kejelasan dan Hasil tugas yang diserahkan cukup rapi 21 – 30
3
kerapian hasil dan jelas
tugas Hasil tugas yang diserahkan tidak jelas 10 – 20
dan asal-asalan

Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100


Jumlah Skor maksimal

13.Penilaian “Berlatihlah”
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan,
nilai 80.
H. Remidial

Pada dasarnya ada banyak sekali program remedial (remedial teaching)


yang dapat digunakan, diantara yang sering banyak dilakukan guru, yaitu:
11) Mengajarkan kembali (re-teaching) materi yang sama, tetapi dengan cara
penyajian yang berbeda;
12) Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh teman
sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya peserta didik lebih mudah
menyerap materi pelajaran dari teman akrabnya maupun dari orang yang
lebih dekat hubungan emosionalnya dari pada guru yang disegani atau
bahkan ditakutinya;
13) Remidial test, guru mengadakan penilaian kembali dengan soal sejenis, atau
soal dengan standart yang sama

Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang hukum bacaan lam dan ra Guru akan
melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah dipersiapkan.

I. Interaksi Guru Dengan Orang Tua

Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Berlatihlah” dan


“Sekarang Aku Tahu” dalam buku teks kepada orang tuanya. Cara lainnya
dapat juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya. Guru dapat pula menambahkan kolom tanda
tangan dan masukan/catatan orang tua di setiap lembar portofolionya.

Contoh rencana aksi


Didalam Al Qur’an banyak sekali kalimat yang mengandung hukum bacaan Lam
dan Ra saya akan mencari dan akan saya catat dalam daftar berikut ini:

Hasil pencarian hukum bacaan Lam dan Ra dalam Al Qur’an:

No Lafadz Hukum bacaan Surat/Ayat ke


1
2
3
4
5
6
7
BAB -V
KESEIMBANGAN
HIDUP DI DUNIA
DAN AKHIRAT

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar , dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Menyadari pentingnya menerapkan pola hidup seimbang antara dunia


dan akhirat
2.2 Memiliki perilaku keseimbangan hidup dunia dan akhirat
3.2 Memahami isi kandungan hadis tentang perilaku keseimbangan hidup
di dunia dan akhirat riwayat Ibnu Asakir dari Anas (…. ‫ليس بخيركم من ترك‬
‫ )دنياه آلخرته‬dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah (‫المؤمن القوي خير و‬
‫ )أحب إلى اهلل من المؤمن الضعيف‬dan hadis riwayat Bukhori dari Zubair bin
Awwam (‫)ألن يأخذ أحدكم أحبال فيأخذ خزمة من حطب‬
4.2 Menulis hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan diakhirat
4.3 Menerjemahkan hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan
akhirat
4.4 Menghafalkan hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat

C. C. Indikator

1Menulis hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan diakhirat


2Menerjemahkan hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan
akhirat
Memah
3 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang perilaku keseimbangan
hidup di dunia dan akhirat riwayat Ibnu Asakir dari Anas (….‫ليس بخيركم‬
‫ )من ترك دنياه آلخرته‬dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah ( ‫المؤمن‬
‫ )القوي خير و أحب إلى اهلل من المؤمن الضعيف‬dan hadis riwayat Bukhori dari
Zubair bin Awwam (‫)ألن يأخذ أحدكم أحبال فيأخذ خزمة من حطب‬
4 Menghafalkan hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat
OR

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan


mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menulis,
menerjemahkan, menjelaskan isi kandungan dan menghafalkan hadis tentang
perilaku keseimbangan hidup di dunia dan akhirat riwayat Ibnu Asakir dari
Anas (….‫اه آلخرته‬33 3‫رك دني‬33 3 ‫يركم من ت‬33 3 ‫ )ليس بخ‬dan hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah (‫عيف‬33‫ؤمن الض‬33‫ير و أحب إلى اهلل من الم‬33‫وي خ‬33‫ؤمن الق‬33‫ )الم‬dan hadis riwayat Bukhori
dari Zubair bin Awwam (‫)ألن يأخذ أحدكم أحبال فيأخذ خزمة من حطب‬

E. Materi Pokok

A. Memahami isi kandugan hadis tentang keseimbangan hidup di dunia


dan akhirat
1. Lafal hadis
a. H.R. Ibnu Asakir dari Anas.
b. H.R. Muslim dari Ibnu Umar
c. H.R. al- Bukhari dari Zubair bin Awwam.
2. Terjemah Hadis
3. Penjelasan Hadis
B. Keterkaitan kandungan hadis dalam perilaku keseimbangan hidup di
dunia dan akhirat dalam fenomena kehidupan.
2. Keterkaitan Kandungan Hadis
3. Dampak positif dari penerapan isi kandungan hadis.
F. Proses Pembelajaran`

 Persiapan
6. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
7. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
9. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar
atau menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
10. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung)
yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral
systems family of model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi
langsung; dikenal juga dengan active learning atau whole-class teaching
mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran
kepada peserta didik dengan mengajarkan memberikan koreksi, dan
memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan
dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan
untuk mengetahui daya serap peserta didik).

 Pelaksanaan

1 Mencermati Kisah

Kisah Khalifah Umar Bin Khatab

Sahabat Umar bin Khatab sewaktu menjadi khalifah pernah sangat marah ketika
melihat orang yang hanya berada di masjid untuk ibadah tetapi mengabaikan tugas
dan tanggung jawabnya terhadap keluarga, ia rajin beribadah tapi untuk kebutuhan
sehari-hari bergantung kepada saudaranya. Beliau bertanya :" Kenapa kamu
berdiam diri di masjid dan tidak bekerja untuk mencari rezeki dari Allah?. Jawab
orang tersebut:” Wahai Khalifah, kebutuhan sehari-hariku sudah dipenuhi oleh
saudara saya, karena itu hidupku hanya untuk Allah, kugunakan hari-hariku untuk
salat dan membaca Alqur’an serta iktikaf di masjid”. Mendengar jawaban
tersebut Khalifah berkata :”Kalau begitu pahala saudaramu lebih besar dari
pahalamu. Sebab kamu tidak mungkin bisa menjalankan ibadah di masjid seperti
ini tanpa ada bantuan dari saudaramu yang setiap hari bekerja untuk mencukupi
kebutuhan dirinya dan kebutuhanmu".
Sumber : Dinamika kehidupan religius
Pngrang : Muhammad Tholchah Hasan
6. Guru mengajak peserta didik mencermati kisah tersebut:
7. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
8. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan kasusnya. Dan peserta lain
mendengarkan.
9. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
10. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan
peserta didik tentang hasil mencermati kisah, dan mengaitkannya dengan
tema Konsep Keseimbangan Hidup Dunia dan Akhirat

2 Ungkapan Rasa Ingin Tahu

1. Dalam hal ini guru berusaha untuk menstimulasi peserta didik agar kritis dalam
ayat-ayat tersebut. Sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temannya
dan penguatan dari guru serta menghubungkannya dengan Konsep
Keseimbangan Hidup Dunia dan Akhirat
Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan:sebagai berikut:

No. Kata tanya Pertanyaan


1 Apa Apa yang menyebabkan khalifah Umar marah?
2 mengapa Mengapa pahala orang ibadah justru sedikit
disbanding orang yang bekerja?
3 Apakah Apakah pengertian konsep keseimbangan hidup
dunia dan akhirat?
4 Bagaimana Bagaimana penerapan polo hidup yang seimbang
antara kehidupan di dunia dan akhirat?

Catatan:

6. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki
pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu
mengomentarinya.
7. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
8. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua
pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
9. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta
melakukan kegiatan selanjutnya
3 Menambah Wawasan

5. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-


pertanyaan tersebut di “Bukalah Wawasanmu”
6. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “Bukalah
Wawasanmu”
7. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan
“Bukalah Wawasanmu”
8. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan
penjelasan singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa
peserta didik dapatkan.

Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

4 Penalaran

Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menalar dan mengembangkan pikirannya. Sehingga
peserta didik semakin kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya.
(kondisional, guru dapat menugaskan peserta didik dengan skala prioritas mana
tugas penalaran yang dapat digunakan atau mungkin dapat dilakukan semua).
Salah satu bentuk kegiatan untuk menambah wawasan dan pemahaman terhadap
materi pembelajaran adalah dengan diskusi, misalnya peserta didik diminta
melakukan studi pustaka untuk menemukan tokoh yang mempunyai konsep
hidup seimbang antara dunia dan akhirat.

Diskusi
Dengan memahami materi di atas, ada hal-hal yang perlu kalian lakukan
agar pengetahuanmu terhadap materi semakin lengkap dan sempurna.
Berkelompoklah, lakukan studi pustaka cari kisah teladan dari sahabat
nabi, tokoh masyarakat yang mampu menyeimbangkan antara
kehidupan dunia dan akhirat! Tulis kisahnya kemudian diskusikan
dengan teman kalian tentang nilai-nilai karakter apa saja yang bisa
diteladani dan bagaimana cara yang harus ditempuh untuk bisa
mewujudkan nilai-nilai karakter tersebut. Jangan lupa cantumkan
sumbernya ( dari mana kamu mendapat kisah tersebut).

Contoh alternatif jawaban


Nilai-nilai Upaya yang
Catatan Kisah karakter ditempuh untuk
Nama Tokoh mewujudkan nilai-
nilai karakter
Abu Hanifah al- Terlampir  Ilmuwan  Belajar dengan
Nu'man tekun
 Wirausahawan  Menekuni profesi
dengan sungguh-
sungguh
 Mandiri/tidak  Bekerja dengan
bergantung ulet, tekun
dengan orang pantang
lain menyerah
 Jujur  Mengedepankan
nilai-nilai
kebenaran
 Taat kepada  Berpegang teguh
Allah kepada ajaran Al-
Qur’an dan Hadis
 Dermawan
 Menyisihkan
sebagaian rezeki
yang didapat
untuk
 Disiplin disedekahkan
 Memanfaatkan
waktu sebaik-
baiknya untuk
hal-hal yang
 Berakhlak bermanfaat.
mulia  Mengedepankan
akhlakul karimah

Siti Khadijah
binti Khuwailid

Fatimah binti
Muhammad
saw
Mu’adz bin
Jabal
Imam al-
Ghazali
Abu Hanifah al-Nu'man

Abu Hanifah al-Nu'man bin Stabit bin Zautha dilahirkan di Kufah pada tahun 80
H/699. Orang tuanya berasal dari keturunan Persia dan ketika ia masih dalam
kandungan di bawa pindah ke Kufah dan menetap disini hingga Abu Hanifah
lahir. Abu Hanifah memiliki ilmu yang luas dalam semua kajian Islam hingga ia
merupakan seorang mujtahid besar (imamul a"zdam ) sepanjang masa. Karya
karyanya yang sampai kepada kita adalah kitab al-Fiqul Akbar, Kitab Al-Risalah,
kitab Al- 'Alim wal Mutallim dan kitab Al-washiyah. Meskipun demikian ia
hidup sebagaimana layaknya dengan melakukan usaha berdagang dalam rangka
menghidupi keluarga. Dengan prinsip berdiri di atas kemampuan sendiri.
Meskipun ia berdagang ia hidup sebagai kehidupan sufi dengan zuhud, wara, dan
taat ibadah. Abu Hanifah hidup dengan ilmu dan bimbingan umat dengan penuh
kreatif, hidup dengan kemampuan sendiri tidak memberatkan orang lain.
Disamping menjalankan usaha dagangnya. ia juga hidup dengan ibadah yang
intensif siang dan malam. Pada suatu kerika Abu Hanifah mengirim barang
dagangan kepada kongsinya. Didalam barang dagangan itu ada sehelai kain yang
cacat. Abu Hanifah mensyaratkan kepada kongsinya supaya menerangkan cacat
kain itu. Lalu sipembeli tidak mengetahui. Ketika Abu Hanifah mengetahui hal itu
maka ia segera bersedekah sebanyak 30.000 dirham.Dalam kehidupan, disamping
memiliki akhlak dan tingkah laku mulia, ia selalu menjaga kesucian diri dan harta,
disamping ia selalu dalam peribadahan selama 40 tahun Abu Hanifah memenuhi
malam malamnya dengan shalat dan selama itu shalatnya subuh dilaksanakan
dengan wudhu pada waktu isya. Dan dalam shalatnya itu dibacanya al-Quran dan
konon kerika ia meninggal ia telah menghatamkan al-Quran 7000 kali.
Sumber : http://alkisahteladan.blogspot.com/2009/09/abu-hanifah-al-numan.html
9. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain
f. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.
g. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan menkaji “Bukalah
Wawasanmu”atau melihat sumber lain.
h. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa
disediakan oleh guru atau dari peserta didik).`
i. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.
j. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil
diskusi kelompok lain.
10. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan
Format penilaian “Unjuk kerja”.
11. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil
diskusi kelompok lain.
12. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing.
13. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan
dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain.
14. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana
yang paling baik hasil diskusinya.
15. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik.
16. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan
menghargai semua usaha peserta didik.

5 Berlatih

Dalam kolom ini, guru membimbing Peserta didik mengerjakan kegiatan


latihan. Latihan bisa dengan berbagai alternatif tugas dan pertanyaan, untuk
menambah pemahaman peserta didik, guru dapat juga menambah tugas-tugas
yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Contoh :

a. Uji Kompetensi dalam bentuk penalaran ( Latihan soal yang terdapat


di buku ajar)
1. Rasulullah sangat mencela orang-orang yang hanya tekun beribadah
tanpa mengenal waktu, mereka mengabaikan kewajiban-kewajibannya
sebagai makhluk hidup yang mempunyai tanggung jawab terhadap
dirinya dan orang lain. Rasulullah juga mencela orang-orang yang
tekun bekerja untuk semata-mata urusan dunianya saja, sehingga
mereka lupa kewajibannya kepada Allah. Rasulullah mengajarkan
agar menghindarkan diri dari sifat minta-minta dan berikhtiyar keras
untuk bekerja agar terhindar dari fakir, sebab kefakiran itu sangat
dekat dengan kekafiran. Sebagai pelajar apa wujud keseimbangan
hidup di dunia dan akhirat yang dapat kalian lakukan? Tulis jawaban
di kolom berikut:
NO Kegiatan Wujud keseimbangan hidup di
dunia dan akhirat
1 Menuntut ilmu di MTs Mempelajari materi pelajaran
Agama juga materi umum
secara imbang
2 Belajar Mempelajari ilmu umum juga
ilmu agama secara
proporsional
dst

2. Kebahagiaan hidup biasanya hanya diukur dari kesuksesan


kepemilikan materi sehingga adakalanya untuk mewujudkan hal
tersebut orang menempuh jalan sesat yaitu pergi ke dukun agar bisnis
yang di lakukan berhasil, bagaimana pendapatmu apakah perbuatan
tersebut diperbolehkan? Jelaskan alasanmu!

Contoh jawaban : Tidak diperbolehkan bahkan hukumnya haram!


Sebab memohon pertolongan selain kepada Allah termasuk perbuatan
syirik sehingga pelakunya dinamakan musyrik. Perbuatan syirik bisa
merusak iman.

b. Soal dalam bentuk tugas mandiri/kelompok. ( Informasikan


kepada siswa tentang aspek yang akan dinilai sehingga siswa akan
sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas)
1) Tulislah hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat
yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir, Muslim dan Bukhari!
2) Hafalkanlah hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat
yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir, Muslim dan Bukhari!

6 Refleksi

Dalam kolom “akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan sudah
memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat
mengaplikasikan dalam kesehariannya.
11. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan yang yang diajukan guru, seperti:
a. Apakah pengertian keseimbangan hidup itu?
b. Jelaskan maksud konsep keseimbangan hidup dunia akhirat?
c. Dan lain-lain
12. Guru meminta sebagain peserta didik menyampaikan hasil refleksinya.
Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya.
13. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata
“bagus” atau “hebat” atau kata-kata yangmemotivasi peserta didik mau
mengungkapkan pendapatnya.

Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubric rencana aksi
yang diisi sebagai bukti otentik peserta didik telah menerapkan apa yang telah
dipahaminya. Dalam tema ini, siswa diharapkan mengevaluasi apa yang
sudah diperbuat dari rutinitas mereka dalam kesehariannya, dan mencoba
untuk senantiasa meningkatkan kualitas amal perbuatan mereka. Untuk itu
guru harus memotivasi peserta didik untuk menulis hal-hal yang sudah
menjadi rutinitas mereka. Gunakan tabel di bawah ini untuk mempermudah
muhasabah mereka.
Contoh rencana aksi :
Di dalam Al Qur’an tentunya banyak sekali ayat- ayat yang mengajarkan
tentang konsep keseimbangan hidup dunia akhirat, saya akan mencari dan
akan saya pahami kandungannya dan saya catat dalam daftar berikut ini:

No Lafadz Ayat Al-Qur’an Pokok Kndungan/isi


1
‫س‬ ِ ‫اك اللَّه الد‬ ِ Perintah mencari apa
َ ‫َّار اآلخَر َة َوال َتْن‬
َ ُ َ َ‫يما آت‬ َ ‫َو ْابتَ ِغ ف‬ yang telah dianugerahkan
ِ ‫الد ْنيا و‬ ِ َ ‫صيب‬ ِ
ُ‫َأح َس َن اللَّه‬
Allah tentang kebahagian
ْ َ َ ُّ ‫ك م َن‬
ْ ‫َأحس ْن َك َما‬ َ َ‫ن‬ akhirat, dan larangan
‫ض ِإ َّن اللَّهَ ال‬ ْ ‫ك َوال َتْب ِغ الْ َف َس َاد يِف‬
ِ ‫األر‬ َ ‫ِإلَْي‬
melupakan kebahagiaan
duniawi dan anjuran
‫ين‬ ِِ ُّ ِ‫حُي‬
َ ‫ب الْ ُم ْفسد‬
berbuat baik kepada
orang lain sebagaimana
(Q.S. Qashshas :77) Allah telah berbuat baik,
kepada kita dan larangan
berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Karena
Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat
kerusakan
2
‫يدنَّ ُك ْم َولَِئ ْن‬
َ ‫َوِإ ْذ تََأذَّ َن َربُّ ُك ْم لَِئ ْن َش َك ْرمُتْ أل ِز‬
Perintah untuk bersyukur
atas nikmat Allah, dan
apabila kufur nikmat
‫َك َف ْرمُتْ ِإ َّن َع َذايِب لَ َش ِدي ٌد‬ sesungguhnya
Allah sangat pedih
adzab

(Q.S. Ibrahim:7)
3
‫ني‬ ِ ِ ِ Sِ ‫هو‬S‫ب ال َّش‬ ِ ‫ُزيِّ َن لِلن‬ manusia cenderung pada
َ ‫اء َوالْبَن‬S‫ات م َن النِّ َس‬ َ َ ُّ ‫َّاس ُح‬ kesenangan hidup dunia.
َّ ‫ب َوالْ ِف‬
‫ ِة‬S S S S S‫ض‬ ِ ‫ذ َه‬Sَّ S S S S‫ر ِة ِمن ال‬SS S S Sَ‫اط ِري الْم َقْنط‬S
َ َ ُ
ِ S S S Sَ‫والْ َقن‬
َ
Namun di akhir ayatnya
Allah mengingatkan kita
ِ
ُ‫اع‬SSَ‫ك َمت‬S َ S ‫َواخْلَْي ِل الْ ُم َس َّو َم ِة َواأل ْن َع ِام َواحْلَْر ِث َذل‬
bahwa manusia akan
kembali pada Allah
ِ ‫الد ْنيا واللَّهُ ِعْن َده حسن الْم‬ ِ
‫آب‬ َ َ ُّ ‫احْلَيَاة‬
sehingga semua
َ ُُْ ُ kesenangan dunia itu
)Q.S. Ali Imran:14( akan ditinggalkan. Oleh
karena itu tidak ada yang
lebih baik selain tempat
kembali yang paling baik
yaitu surga.
4 dst
14. Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul dari peserta didik dan
mengevaluasinya.
G. Penilaian

1. Pengamatan Sikap

a. Format Penilaian Individu


Aktifitas
No Nama Kerjasama Keaktifan Partisipasi
Inisiatif Skor
Peserta 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
didik
1
2
3

b. Rubrik penilaian:

No Indikator Penilaian Skor


Belum memperlihatkan kerjasamanya 1
1 Kerjasama Mulai memperlihatkan kerjasamanya 2
Mulai berkembang kerjasamanya 3
Mulai membudayakan kerjasamanya 4
Belum memperlihatkan keaktifannya 1
2 Keaktifan Mulai memperlihatkan keaktifannya 2
Mulai berkembang keaktifannya 3
Mulai membudayakan keaktifannya 4
Belum memperlihatkan Partisipasinya 1
3 Partisipasi Mulai memperlihatkan partisipasinya 2
Mulai berkembang partisipasinya 3
Mulai partisipasinya 4
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
4 Inisiatif mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16

c. Pedoman Pen-skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal (16)
14. Format Penilaian “kembangkan pikiranmu” (Berdiskusi –
Menemukan Peristiwa)

h. Format Penilaian
Aspek yang Ketuntas Tindak
Nama peserta Skor
No. dinilai Nilai an Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P

i. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:


No Indikator Penilaian Sko
r
Memberikan kejelasan dan kedalaman 30
kedalaman informasi lengkap dan sempurna
informasi. Memberikan penjelasan dan kedalaman 20
1 informasi lengkap dan kurang sempurna
Memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap 10
berperan sangat aktif dalam diskusi 30
2 Keaktifan
dalam berperan aktif dalam diskusi 20
diskusi/tugas kurang aktif dalam diskusi 10
mempresentasikan dengan sangat jelas dan 40
rapi
Kejelasan dan mempresentasikan dengan jelas dan rapi, 30
3 mempresentasikan dengan sangat jelas dan 20
kerapian
presentasi/ kurang rapi
jawaban mempresentasikan dengan kurang jelas dan 10
tidak rapi

j. Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100


Jumlah Skor maksimal

15. Penilaian “Berlatihlah”

a. Format Penilaian “Berlatihlah”

Aspek yang Ketuntas Tindak


Nama peserta Skor
No. dinilai Nilai an Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
b. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

No Indikator Penilaian Skor


Tepat waktu dalam penyerahan tugas 26 – 30
1 Kedisiplinan Terlambat dalam penyerahan tugas 10 – 25
Sangat antusias dalam mengerjakan 26 – 30
2 Antusiaisme
tugas
Biasa saja dalam mengerjakan tugas 16 – 25
Enggan mengerjakan tugas 10 – 15
Hasil tugas yang diserahkan sangat rapi 31 – 40
dan jelas
Kejelasan dan Hasil tugas yang diserahkan cukup rapi 21 – 30
3 dan jelas
kerapian hasil
tugas Hasil tugas yang diserahkan tidak jelas 10 – 20
dan asal-asalan

c. Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100


Jumlah Skor maksimal

16.Format Penilaian “Hafalan Hadis”

c. Format Penilaian
Nama Aspek yang Ketuntas Tindak
dinilai Skor an Lanjut
No. Peserta Nilai
Maks.
Didik 1 2 3 T TT R P
17. Aspek dan rubrik penilaian hafalan hadis:

No Indikator Penilaian Skor


Melafalkan setiap lafal hadis dengan benar 30
Ketepatan dan tepat
Melafalkan sebagian besar dari lafal 20
1 hadidengan benar dan tepat
Banyak kesalahan dalam pelafalan hadis 10
Menghafalkan hadis dengan sangat lancar 30
2 Kelancaran
Menghafalkan hadis dengan cukup lancar 20
Menghafalkan hadis kurang lancar dan 10
terbata-bata
Menghafalkan terjemahan hadis dengan 30
sangat lancar dan benar
Terjemahan Menghafalkan terjemahan hadis dengan 20
3 cukup lancar dan benar
Menghafalkan terjemahan hadis kurang 10
lancar dan ada kesalahan

Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100


Jumlah Skor maksimal

18. Menulis Hadis

a. Rubrik penilaiannya sebagai berikut:

Aspek yang Skor Nilai Ketuntasan Tindak


No Nama dinilai Maks Lanjut
Peserta 1 2 T TT R P
didik
1
2
3
dst

b. Aspek yang dinilai

No Indikator Penilaian Skor


1 Kaidah penulisan Dapat menulis sesuai dengan kaidah 30
penulisan dengan sempurna.
Dapat menulis sesuai dengan kaidah 20
tapi kurang sempurna
Dapat menulis tidak sesuai dengan 10
kaidah dan tidak sempurna
2 Kerapihan Sangat rapi 25
Rapi 15
Kurang rapi 10

c. Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100


Jumlah Skor maksimal

H. Pengayaan

Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan


yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
Keseimbangan hidup di dunia dan akhirat (Guru mencatat dan memberikan
tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).

Contoh Uji Kompetensi :


Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X)

1. Rasulullah menyatakan bahwa kehidupan dunia merupakan….


a. tempat bersenang-senang
b. tempat mengumpulkan harta kekayaan
c. sarana menuju kehidupan akhirat
d. tempat beribadah tanpa mengenal waktu

ِ ‫ َكاًّل َعلَى الن‬S‫َوالَ تَ ُك ْونُ ْوا‬


2. ‫َّاس‬
Arti lafal yang bergaris bawah adalah ….
a. Beban
b. Sarana
c. Keseimbangan
d. Kesempurnaan hidup
ِ
3. ‫ك‬ ْ ‫ا ْح ِر‬
َ ُ‫ص علَى َم َايْن َفع‬
Penggalan hadis di atas menjelaskan tentang ….
a. Perintah bekerja dengan tekun agar tidak miskin
b. Larangan bermaas-malas
c. Perintah untuk beribadah dengan tekun
d. Perintah untuk bersemangat dalam mencapai sesuatu yang bermanfaat
4. Kerjakanlah urusan duniamu seolah-olah kamu hidup selamanya, dan
laksanakanlah amalan akhiratmu seakan-akan kamu ….
a. akan mati besuk
b. hidup selama-lamanya
c. tetap muda dan kuat
d. menghamba kepada Allah
5. Perintah Allah tentang kesimbangan hidup terdapat pada surah ….
a. al-Qashash : 77
b. al- Waqiah :2
c. al- zalzalah :5
d. al - Qashash : 88
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan tujuan hidup menurut hadis Ibnu ‘asakir!
2. Berilah contoh perilaku hidup yang seimbang antara dunia dan akhirat!
3. Sebutkan keterkaitan hadis tentang perilaku kesimbangan hidup di dunia
dan akhirat!
4. Jelaskan mengapa Allah lebih mencintai mukmin yang kuat dari pada
mukmin yang lemah!
5. Mengapa dalam hidup kita dilarang untuk menjadi beban orag lain?

KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:

NO JAWABAN
1 C
2 A
3 D
4 A
5 A

Soal Uraian:

NO JAWABAN SKOR
1 Kehidupan di dunia adalah sarana untuk mencapai kehidupan di 5
akhirat. Seseorang sulit mencapai kebahagian hidup di akhirat
tanpa memanfaatkan sarana hidup yang dianugerahkan oleh
Allah di dunia, dengan menyeimbangkan kepentingan hidup di
dunia dan di akhirat, Allah akan berjanji akan memberikan
kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat. Dalam hidup di
dunia kita dilarang membebani dan memberatkan orang lain
karena keadaaan kita yang lemah, karena itu harus berusaha agar
bisa mencukupi kebutuhan hidup sendiri sesuai kemampuan
yang dimiliki.
2 Orang yang sukses dibidang perniagaan tapi dia juga tidak lalai 5
dalam beribadah kepada Allah. Contoh ketika menjalankan
bisnisnya, ketika terdengar adzan segera wudlu dan
melaksanakan salat.
3 Sama-sama menjelaskan tentang pentingnya menselaraskan 5
kehidupan di dunia dan di akhirat, untuk bisa mencapai
kebahagian akhirat kehidupan dunialah yang menfasilitasinya
karena itu setiap mukmin tidak boleh lemah, harus kuat, kuat
iman, kuat fisik, kuat ilmu, kuat ekonomi dan kuat semangat
( optimis) jika demikian hidupnya akan berkuwalitas dan tidak
menjadi beban orang lain.
4 Sebab mukmin yang kuat iman, kuat fisik, kuat ilmu, kuat 5
ekonomi dan kuat semangatnya akan mempunyai masa depan
yang lebih baik dari pada mukmin yang lemah. Contoh mukmin
yang lemah ekonomi sangat mungkin akan menjual
keimanannya untuk sekedar bisa mempertahankan hidup. Hal ini
pernah diingatkan oleh oleh rasulullah ” Kefakiran sangat dekat
dengan kekufuran”
5 Karena kalau kita menjadi beban orang lain karena kelemahan 5
kita yang disebabkan karena tidak mau berusaha berarti hidup
kita tidak mempunyai nilai, baik dihadapan sesama maupun di
hadapan Allah, padahal menurut Rasulullah ”sebaik-baik
manusia adalah yang mempunyai nilai manfaat bagi
sesamanya”.
Skor maksimal 25

Nilai:
Skor = @1 X 5 = 5
Skor maksimal 25
Nilai = (skor a + skor b )/30 X 100 = 100

I. Remidial

Pada dasarnya ada banyak sekali program remedial (remedial teaching)


yang dapat digunakan, diantara yang sering banyak dilakukan guru, yaitu:
14) Mengajarkan kembali (re-teaching) materi yang sama, tetapi dengan cara
penyajian yang berbeda;
15) Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh teman
sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya peserta didik lebih mudah
menyerap materi pelajaran dari teman akrabnya maupun dari orang yang
lebih dekat hubungan emosionalnya dari pada guru yang disegani atau
bahkan ditakutinya;
16) Remidial test, guru mengadakan penilaian kembali dengan soal sejenis, atau
soal dengan standar yang sama

Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang kesimbangan hidup di dunia dan di
akhirat. Guru akan melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah
dipersiapkan.

J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua

Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Berlatihlah” dan


“Sekarang Aku Tahu” dalam buku teks kepada orang tuanya. Cara lainnya
dapat juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya. Guru dapat pula menambahkan kolom tanda
tangan dan masukan/catatan orang tua di setiap lembar portofolionya.

BAB - VI
KUPERINDAH
BACAAN AL-
QUR’AN DENGAN
TAJWID
( Hukum Bacaan
Lam dan Ra)
http://www.carigold.com.

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar , dalam ranah konkret


(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar ( KD)


4.1 Menerapkan hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah (104)
dan at-Takatsur (102).

C. Indikator

7. Menjelaskan ketentuan hukum bacaan lam dan ra.


8. Menerapkan hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah (104)
dan , dan at-Takatsur (102) .
9. Melafalkan contoh hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah
(104) dan , dan at-Takatsur (102) .

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan ketentuan
hukum bacaan lam dan ra, menerapkan dan melafalkan contoh hukum
bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah (104) dan Q.S. at-Takatsur
(102)

E. Materi Pokok

Membaca al-Qur’an harus benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Apabila
salah dalam membaca tentu akan merubah maknanya. Membaca al-Qur’an
dengan tartil dapat menambah kekhusukan dalam beribadah. Setiap huruf dari
ayat-ayat al-Qur’an yang kita baca akan mendapat pahala dari Allah yang
berlipat, dan kelak al-Qur’an akan datang pada hari kiamat memberi syafaat
bagi para pembacanya.

Agar Umat Islam mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar telah
tersusun kaidah-kaidah atau peraturan-peraturan yang diberi nama Ilmu
Tajwid. Salah satu pembahasan Ilmu Tajwid yang perlu kalaian pahami adalah
hukum bacaan Lam dan Ra.

C. Hukum Bacaan Lam ( ‫) ل‬


Di dalam Ilmu Tajwid hukum membaca Lam ada dua macam, yaitu :
3. Lam tafkhim ( ‫ ) تفحيم‬tebal / Mufakhkhamah
4. Lam Tarqiq (‫ ) ترقيق‬Tipis / Muraqqaqah

D. Hukum Bacaan Ra ( ‫) ر‬
Hukum membaca huruf ra ( ‫ ) ر‬dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
4. Tafhim ( ‫ ) تفحيم‬artinya tebal / Mufakhkhamah
5. Tarqiq ( ‫ ) ترقيق‬tipis / Muraqqaqah
6. Jawazul Wajhain ( ‫ ) جواز الوجهين‬artinya boleh dibaca tebal dan boleh
dibaca tipis

C. Menerapkan Hukum Bacaan Lam dan Ra Dalam Al- Qur’an Surah al-
Humazah dan at- Takatsur.

F. Proses Pembelajaran`

 Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.


4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar
atau menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
5. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung)
yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral
systems family of model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi
langsung; dikenal juga dengan active learning atau whole-class teaching
mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran
kepada peserta didik dengan mengajarkan memberikan koreksi, dan
memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan
dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan
untuk mengetahui daya serap peserta didik).

 Pelaksanaan

1 Mencermati Ayat

No Lafadz Hukum bacaan


1 ‫َش َعاِئَر اللَّ ِه‬ Lam tafkhim

2 ‫َّهَر احْلََر َام‬ْ ‫َوال الش‬ Ra tafkhim

3 ‫َوال جَيْ ِر َمنَّ ُك ْم‬ Ra Tarqiq

ُ ‫َو َّات ُقوا اللَّهَ ِإ َّن اللَّهَ َش ِد‬


ِ ‫يد الْعِ َق‬
4 ‫اب‬ Lam Tafkhim
5 ‫َو َما ُِأه َّل لِغَرْيِ اللَّ ِه‬ Lam Tarqiq

6
‫ِم ْن ُك ِّل فِْرقٍَة‬ Jawazul Wajhain

ٍ ‫ِئ‬
ٌ‫َي ْو َم ذ خَلَبِري‬
7 Ra Tarqiq

ِ ِ ِ
َ ‫َعلَى َْأدبَار ُك ْم َفَتْن َقلبُوا َخاس ِر‬
8 ‫ين‬ Ra Tarqiq

1. Guru mengajak peserta didik mencermati kisah tersebut:


2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan kasusnya. Dan peserta lain
mendengarkan.
4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan
peserta didik tentang hasil pengamatannya, dan mengaitkannya dengan tema
“hukum bacaan lam dan ra.”

2 Ungkapkan Rasa Ingin Tahu

Dalam hal ini guru berusaha untuk menstimulasi peserta didik agar kritis dalam
ayat-ayat tersebut. Sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temannya dan penguatan
dari guru serta menghubungkannya dengan Konsep Keseimbangan Hidup Dunia
dan Akhirat
Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan:

No. Kata tanya Pertanyaan


1 Apa Apa yang dimaksud hukum bacaan lam?
Apa syarat lam di baca tebal?
2 mengapa Mengapa ra bisa dibaca tafkhim, tarqiq dan jawazul
wajhain?
3 Dan lain-lain
Catatan:

1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan menggali
pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan guru tidak perlu
mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua pertanyaan-
pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
4. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta melakukan
kegiatan selanjutnya.

3 Menambah Wawasan

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-


pertanyaan tersebut di “Bukalah Wawasanmu”
2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “Bukalah Wawasanmu”
3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan
“Bukalah Wawasanmu”
4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan
penjelasan singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa peserta
didik dapatkan.

Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

4 Penalaran

a. Diskusi
Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menalar dan mengembangkan pikirannya. Sehingga
peserta didik semakin kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya.
(kondisional, guru dapat menugaskan peserta didik dengan skala prioritas
mana tugas penalaran yang dapat digunakan atau mungkin dapat dilakukan
semua)

Untuk lebih memahami dan mendalami materi tersebut di atas, berdiskusilah


dengan teman kalian dengan langkah-langkah berikut :
e. Berkelompoklah 5 orang setiap kelompok!
f. Siapkan alat tulis untuk mencatat hasil diskusi!
g. Hargai pendapat temanmu!
h. Presentasikan hasil diskusi di depan kelompok lain,
No Lafal Hukum Bacaan Keterangan

1 ‫اه ْم‬ Ra Tafkhim


ُ َ‫َر َز ْقن‬
2 ِ ِ‫وب‬
‫اآلخَر ِة‬ Ra Tafkhim
َ
3 ‫ك الَّ ِذي‬ ْ ِ‫ا ْقَرْأ ب‬
َ ِّ‫اس ِم َرب‬
Ra Tafkhim

‫َخلَ َق‬
4 ‫َحىَّت ُز ْرمُتُ الْ َم َقابَِر‬ Ra Tafkhim

5
‫األمو ِر‬ ِ ِ Ra Tarqiq
ُ ‫م ْن َع ْزم‬
َ ُ‫قُ ْل ُه َو اللَّه‬
6 ‫َأح ٌد‬ Lam Tahkhim

7 ‫يِف َسبِ ِيل اللَّ ِه‬ Lam Tarqiq

8 ‫ض ِاة اللَّ ِه‬


َ ‫َم ْر‬
Lam Tarqiq

ُ‫يَُبنِّي ُ اللَّه‬
9 Lam Tafkhim

10 ‫َو ْج ِه اللَّه‬ Lam Tarqiq

Tanggal Nilai Paraf Orang Tua Paraf Guru


Penilaian
1. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain
a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.
b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan mengkaji “Bukalah
Wawasanmu”atau melihat sumber lain.
c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi
(bisa disediakan oleh guru atau dari peserta didik).`
d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.
e. Setiap kelompok bergeser ke kelompok lain untuk mengamati
hasil diskusinya.
2. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan
Format penilaian “Unjuk kerja”.
3. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil
diskusi kelompok lain.
4. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing.
5. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang
persamaan dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan
kelompok lain.
6. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok
mana yang paling baik hasil diskusinya.
7. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik.
8. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan
menghargai semua usaha peserta didik.

k. Perluas wawasan
Didalam Al Qur’an banyak sekali kalimat yang mengandung hukum
bacaan lam dan ra saya akan mencari dan akan saya catat dalam daftar
berikut ini:

Hasil pencarian hukum bacaan Lam dan Ra dalam Al Qur’an:

No Lafal Hukum bacaan Surat/Ayat ke


1  Ra tarqiq Al-Qariah: 1
2  Ra tafkhim Al- Qariah : 4
3 Dst
4
5
6
7
8
9
10

5 Berlatih

Dalam rubrik ini, guru berkesempatan menguji ranah kognitif peserta didik
dengan berbagai macam alternatif latihan, guru juga dapat menambah tugas-tugas
lain yang bersifat kognitif kepada peserta didik sesuai dengan sarana prasarana
madrasah setempat dan kebutuhan peserta didik. Beberapa alternatif latihan antara
lain sebagai berikut:
a. Uji Kompetensi dalam bentuk soal penalaran ( terdapat di buku siswa)

3. Rasul bersabda “ Bacalah al- Qur’an! Sesungguhnya al-Qur’an akan


datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi para pembacanya”.
Jelaskan pendapatmu apa yang dimaksud syafaat dalam hadis tersebut?
Upaya-upaya apa yang harus kamu tempuh untuk mendapatkan syafaat
itu?

Contoh Jawaban : Kelak di hari kiamat akan didatangkan pahala-


pahala orang yang membaca al-Qur’an dan yang mengamalkannya.
4. Aflakhur
Pahala-pahala itulah yang akan menjadi syafaat. Ridho
Upaya-upaya yang harus ditempuh yaitu membaca al-Qur’an dengan
tartil dan menghayati isi kandungannya kemudian mengamalkan isi
kandungan tersebut.

ilmu tajdwid berkembang setelah Rasulullah wafat. Bagaimana pendapatmu


terhadap pernyataan tersebut? Jelaskan!

Contoh Jawaban : tidak sependapat, sebab ilmu tajwid meskipun


berkembangnya setelah rasul wafat, namun pada dasarnya ilmu tajwid
itu merupakan suatu cabang ilmu yang dihasilkan dari pengamatan
terhadap bacaan AlQur’an, sehingga dari pengamatan itu tersusun
kaidah-kaidah yang berfungsi sebagai rumus yang pasti untuk
menghasilkan bacaan yang benar sesuai dengan bacaan Rasulullah.
b. Soal pengembangan dari guru :
1). Mengidentifikasi hukum bacaan lam dan ra pada surah al-Humazah dan
Surah at-Takatsur.
2) Melafalkan ayat yang mengandung hukum bacaan lam dan ra.

6 Refleksi

Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan


sudah memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapatDalam
kolom “Akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan sudah
memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat
mengaplikasikan dalam kesehariannya.
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan yang yang diajukan guru, seperti:
b. Apakah pengertian tafkhim?
c. Sebutkan Syarat ra dibaca tafkhim
d. Dan lain-lain
2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya.
Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya.
3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata
“bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau
mengungkapkan pendapatnya.
4. Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul dari peserta didik dan
mengevaluasinya

Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubrik rencana aksi. Dalam
kolom ini guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca al-Qur’an.
Meminta peserta didik untuk membaca Q.S. al-Fajr kemudian mengidentifikasi
hukum bacaan lam dan ra juga melafalkannya dihadapan orang tua, atau teman
untuk menguji sejauh mana kemampuan membacanya sudah tartil atau belum.
Hal ini dimaksudkan agar semakin luaslah wawasan peserta didik dan
pemahamannya tentang “hukum bacaan lam dan ra”,
No Lafal Hukum Ayat pelafalan Paraf
bacaan ke benar salah orang tua
1
‫َوالْ َف ْج ِر‬ Ra tarqiq 1 

2
‫َع ْش ٍر‬ Ra tarqiq 2 

3
‫َوالْ َوتْ ِر‬ Ra tarqiq 3 

4 dst
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
G. Penilaian

1. Pengamatan Sikap

a. Format Penilaian Individu


Aktifitas
No Nama Kerjasama Keaktifan Partisipasi
Inisiatif Skor
Peserta 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
didik
1
2
3

b. Rubrik penilaian:

No Indikator Penilaian Skor


Belum memperlihatkan kerjasamanya 1
1 Kerjasama Mulai memperlihatkan kerjasamanya 2
Mulai berkembang kerjasamanya 3
Mulai membudayakan kerjasamanya 4
Belum memperlihatkan keaktifannya 1
2 Keaktifan Mulai memperlihatkan keaktifannya 2
Mulai berkembang keaktifannya 3
Mulai membudayakan keaktifannya 4
Belum memperlihatkan Partisipasinya 1
3 Partisipasi Mulai memperlihatkan partisipasinya 2
Mulai berkembang partisipasinya 3
Mulai partisipasinya 4
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
4 Inisiatif mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16

c. Pedoman Pen-skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal (16)
2. Format Penilaian “kembangkan pikiranmu” (Berdiskusi –
Menemukan Peristiwa)

k. Format Penilaian
Aspek yang Ketuntas Tindak
Nama peserta Skor
No. dinilai Nilai an Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P

l. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

No Indikator Penilaian Sko


r
Memberikan kejelasan dan kedalaman 30
kedalaman informasi lengkap dan sempurna
informasi. Memberikan penjelasan dan kedalaman 20
1 informasi lengkap dan kurang sempurna
Memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap 10
berperan sangat aktif dalam diskusi 30
2 Keaktifan
dalam berperan aktif dalam diskusi 20
diskusi/tugas kurang aktif dalam diskusi 10
mempresentasikan dengan sangat jelas dan 40
rapi
Kejelasan dan mempresentasikan dengan jelas dan rapi, 30
3 mempresentasikan dengan sangat jelas dan 20
kerapian
presentasi/ kurang rapi
jawaban mempresentasikan dengan kurang jelas dan 10
tidak rapi

m. Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

3. Penilaian “Berlatihlah”
a. Format Penilaian “Berlatihlah”

Aspek yang Ketuntas Tindak


Nama peserta Skor
No. dinilai Nilai an Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
b. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

No Indikator Penilaian Skor


Tepat waktu dalam penyerahan tugas 26 – 30
1 Kedisiplinan Terlambat dalam penyerahan tugas 10 – 25
Sangat antusias dalam mengerjakan 26 – 30
2 Antusiaisme
tugas
Biasa saja dalam mengerjakan tugas 16 – 25
Enggan mengerjakan tugas 10 – 15
Hasil tugas yang diserahkan sangat rapi 31 – 40
dan jelas
Kejelasan dan Hasil tugas yang diserahkan cukup rapi 21 – 30
3 dan jelas
kerapian hasil
tugas Hasil tugas yang diserahkan tidak jelas 10 – 20
dan asal-asalan

c. Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

4. Format Penilaian “TILAWAH AYAT”

e. Format Penilaian

Nama Aspek yang Ketuntas Tindak


dinilai Skor an Lanjut
No. peserta Nilai
Maks.
didik 1 2 3 T TT R P
f. Aspek dan rubrik penilaian tilawah ayat:

No Indikator Penilaian Skor


Melafalkan setiap lafal dengan benar dan 30
1 Tajwid tepat
Melafalkan sebagian besar dari lafal 20
dengan benar dan tepat
Banyak kesalahan dalam pelafalan ayat 10
Melafalkan ayat dengan sangat lancar 30
2 Fashahah
Menghafalkan ayat dengan cukup lancar 20
Menghafalkan ayat kurang lancar dan 10
terbata-bata
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan jelas 30
dan tartil
Tartil Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan 20
3 cukup jelas dan tartil
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an kurang jelas 10
dan tidak tartil

Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

H. Pengayaan

Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan


yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
Al-Qur’an dan Al-Hadis sebagai pedoman hidupku (Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan).
Contoh Uji Kompetensi :
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X)
6. Hukum bacaan lam di bagi menjadi …. Macam
a. 2
b. 3
c. 5
d. 6
7. Lafal ‫ فِي قُلُوبِ ِه ْم َم َرضٌ فَزَ ا َد ْتهُ ْم‬hukum bacaannya adalah ….
e. Tarqiq
f. Tafkhim
g. Jawazul wajhain
h. Iqlab
8. Hukum bacaan ra dibagi menjadi ….
e. 1
f. 4
g. 6
h. 3
9. Huruf yang makhrajnya terletak pada pangkal lidah sebelah atas
disebut….
e. Tarqiq
f. Jawazul wajhain
g. Isti’la
h. Tafkhim
10. Lafal-lafal berikut yang mengandung bacaan ra tarqiq adalah ….
e. ‫جعُوا‬ ‫ِإ‬
َ ‫ذَا َر‬
f. ِ ‫َمَّر ًة َْأو َمَّرَتنْي‬
g. ‫َوال ُه ْم يَ َّذ َّك ُرو َن‬
h. ‫َوَأنْ ِذ ْر بِِه‬
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
6. Jelaskan pengertian lafdzul jalalah!
7. Sebutkan 5 syarat ra di baca tafkhim!
8. Berilah 3contoh lafal yang mengandung hukum bacaan ra tafkhim!
9. Sebutkan huruf-huruf hijaiyyah yang termasuk hruf isti’la’!
10. Kapankah huruf lam di baca tarqiq?

KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:

NO JAWABAN
1 A
2 B
3 D
4 C
5 D

Soal Uraian:

NO JAWABAN SKOR
1 Yaitu huruf lam yang berada pada lafal Allah 4

2  Jika ra berharakat fathah 6


 Jika ra berharakat dammah
 Jika ra berharakat sukun sedangkan huruf sebelumnya
berharakat fathah ata dammah
 Jika ra berharakat sukun didahului oleh huruf yang
berharakat kasra, tetapi bukan kasrah asli dari asal
perkataannya.
 Jika ra berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya
berharakat kasrah asli tetapi sesudah ra ada huruf isti’la
3 ِ ِ‫وب‬
‫اآلخَر ِة‬ 5
َ
‫اه ْم‬
ُ َ‫َر َز ْقن‬
‫َم َرض‬
4 ‫ ق‬- ‫ غ‬- ‫ خ‬- ‫ ظ‬- ‫ ط‬- ‫ض‬ -‫ص‬ 5

5  Lam yang terdapat pada Lafal Jalalah ( ‫ ) هللا‬dibaca tipis 5


jika didahului oleh huruf yang dikasrah.
 Semua Lam yang terdapat dalam lafal selain lafal jalalah

Skor maksimal 25

Nilai:
Skor = @1 X 5 = 5
Skor maksimal 25
Nilai = (skor a + skor b )/30 X 100 = 100

I. Remidial

Pada dasarnya ada banyak sekali program remedial (remedial teaching)


yang dapat digunakan, diantara yang sering banyak dilakukan guru, yaitu:
17) Mengajarkan kembali (re-teaching) materi yang sama, tetapi dengan cara
penyajian yang berbeda;
18) Tutoring sebaya, yaitu bentuk perbaikan yang diberikan oleh teman
sekelasnya yang pandai, sebab adakalanya peserta didik lebih mudah
menyerap materi pelajaran dari teman akrabnya maupun dari orang yang
lebih dekat hubungan emosionalnya dari pada guru yang disegani atau
bahkan ditakutinya;
19) Remidial test, guru mengadakan penilaian kembali dengan soal sejenis, atau
soal dengan standar yang sama

Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang hukum bacaan lam dan ra Guru akan
melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah dipersiapkan.
J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua

Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Berlatihlah” dan


“Akhirnya Aku Tahu” dalam buku teks kepada orang tuanya. Cara lainnya
dapat juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung , maupun memalui telepon tentang perkembangan
perilaku anaknya. Guru dapat pula menambahkan kolom tanda tangan dan
masukan/catatan orang tua di setiap lembar portofolionya.
GLOSARIUM

Aib : Kejelekan
Asbabun Nuzul : Sebab-sebab turunnya ayat/surah dalam Al-
Qur’an
Egois : Mementingkan diri sendiri
Huruf Isti/la : Huruf yang makhrajnya terletak pada pangkal
lidah
Ikhtiyar : Usaha, upaya
Ilmu Tajwid : Ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur’an
yang baik
Individualis : Sikap tidak peduli terhadap lingkungan
Loba : Serakah
Peduli : Perhatian
Simpati : Rasa senang
Spirit : Dorongan semangat
Thayyibah : Baik, bagus
Rakus : Ingin memperoleh harta lebih banyak dari yang
dibutuhkan
Qana’ah : Rela menerima kenyataan hidup apa
adanya/ikhlas
DAFTAR PUSTAKA

Ali Nashif, Mansyur. Mahkota Pokok-pokok Hadis Rasulullah saw jilid 2.


Bandung : Sinar Baru Al Gensindo,1994.
Al Mahally, Imam Jalauddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Tafsir Jalalain
Berikut Asbabun Nuzul Ayat, Surat. Bandung: Sinar Baru, 1990.
As’ad, Mahrus dkk. Ayo Memahami Al-Qur’an dan Hadis 2. Jakarta: Erlangga,
2009.
Asy’ari, Abdullah. Pelajaran Tajwid Qaidah Bagaimana Seharusnya Membaca
Al-Qur’an untuk Pelajaran Permulaan. Surabaya: Apollo, 1987.
Bahreisy, Salim. Riyadhus Shalihin, Bandung : PT. Al Ma’arif, 1987.
Ibrahim,T. dan H. Darsono, Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis untuk Kelas VIII.
Solo: PT. Tiga Serangkai Mandiri, 2009.
Hatta, Ahmad. Tafsir Qur’an Per Kata ( dilengkapi dengan Ababun Nuzul dan
Terjemah)
Shaleh, K.H.Q dan H.A.A. Dahlan dkk. Asbabun Nuzul Latar Belakang Historis
Turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2000.
Shihab, Umar. Konstektualitas Alqur’an Kajian Tematik atas Ayat-ayat Hukum
Dalam Al-Qur’an. Jakarta, Penamadani, 2008.
Shihab, Quraisy. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1994.
Silberman, Melvin L. Active Learning 101 Cara Belajar Aktif. Bandung :
Nusamedia, 1996.
Tholchah Hasan, Muhammad. Dinamika Kehidupan Religius. Jakarta: PT.
Listafariska Putra, 2000.
Umar, Nasaruddin. Ulumul Qur’an, Mengungkap makna-makna tersembunyi Al-
Qur’an. Jakarta: Al Ghazali Center, 2008.
Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Ikhtiyar Baru Van Hoeve, 2002.

Anda mungkin juga menyukai