KELAS VIII
PENYUSUN
Dra. Dihliz Zuna’im
Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah yang
telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan buku ini. Semoga kita semua berada dalam rida-Nya. Amin.
Kurikulum mata pelajaran Al-Qur’an Hadis selama ini , baik KBK maupun KTSP
masih lebih banyak ditekankan pada aspek kognitif, yaitu penguasaan materi
secara teoritis sehingga peserta didik hanya terpaku pada konsep yang bersifat
teoritis belaka.
Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya
dengan pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai agama dan akhlakul
karimah. Kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan standar kompetensi (SK)
sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD). Sebagai gantinya,
Kurikulum 2013 telah menyusun Kompetensi Inti (KI). Kompetensi inti adalah
tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap kelas atau program (PP No. 32/2013).
Kompetensi Inti memuat kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar.
Perubahan perilaku dalam pengamalan ajaran agama dan budi pekerti menjadi
perhatian utama.
Dalam kurikulum 2013 ini, peran guru mata pelajaran sangat penting, guru harus
dapat memotivasi peserta didik agar menguasi keterampilan secara praktis dan
memiliki sikap positif yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, peran guru
juga sebagai uswah hasanah, sebagai figure yang akan dicontoh peserta didik
dalam tutur kata dan perbuatan.
Tujuan penyusunan Buku Ajar Siswa adalah memberikan pegangan bagi
peserta didik dalam memudahkan untuk belajar mandiri dalam proses
pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Dalam buku ini terdapat delapan hal penting
yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu Amati gambar/cerita/ayat,
Ungkapkan Rasa Ingin Tahu, Bukalah Wawasanmu, kembangkan pikiranmu,
Akhirnya Aku Tahu, Mutiara Hikmah, Rangkuman dan Berlatihlah.
Dengan demikian tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai secara
optimal dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kami menyadari, bahwa penyusunan buku ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sangat berguna bagi
penyusunan dan penyempurnaan selanjutnya, ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada semua fihak yang telah memabantu dalam penyusunan buku
ini.
Tim Penyusun
PEMETAAN KI-KD
AL-QUR’AN HADIS KELAS 8 MADRASAH TSANAWIYAH
No KI KD KI/KD TEMA/MATERI ALOKAS Keterangan
I
1 1 1.1 Meyakini Kugapai Rezeki- 4 Semester 1
bahwa setiap Mu Dengan
rizki telah Ikhtiar
ditentukan
Allah
3 3.1 Memahami isi
kandungan Q.S.
al-Quraisy dan
Q.S. al-Insyiraah
(94) tentang
ketentuan rezeki
dari Allah
2 1 1.3 Menghayati 8
keutamaan
tolong
menolong dan
menyantuni Gemar menolong
anak yatim dan Sayang Anak
2 2.1 Memiliki sikap Yatim Wujud
peduli sebagai Kepedulian
implementasi dari Sosialku
pemahaman Q.S.
Al Kautsar (108)
dan Q.S. Al
Maa’un (107).
2.2 Memiliki sikap
peduli sebagai
implementasi dari
pemahaman Q.S.
Al Kautsar (108)
dan Q.S. Al
Maa’un (107).
3 3.2 Memahami isi
kandungan hadis
tentang perilaku
keseimbangan
hidup di dunia
dan akhirat
riwayat Ibnu
Asakir dari Anas (
ليس بخيركم من
ترك دنياه آلخرته...)
dan hadis riwayat
Muslim dari Abu
Hurairah ( المؤمن
القوي خير و أحب
إلى اهلل من المؤمن
الضعيف...) dan
hadis riwayat
Bukhori dari
Zubair bin
Awwam (يأخذ ألن
أحدكم أحبال فيأخذ
خزمة من حطب...)
4 4.2 Menulis hadis
tentang tolong-
menolong dan
mencintai anak
yatim
4.3 Menerjemahkan
hadis tentang
tolong-
menolong dan
mencintai anak
yatim
4.4 Menghafal
hadis tentang
tolong-
menolong dan
mencintai anak
yatim
3 4 4.1 Menerapkan Kuperindah 6
hukum bacaan Bacaan Al-
mad ‘iwadl, Qur’an dengan
mad layin, dan Tajwid ( Hukum
mad ‘aridh Bacaan Mad
lissukuun dalam Iwadl, Mad
Al-Qur’an Layyin dan Mad
Surat-surat Arid Lis-Sukun
pendek pilihan
4 1 1.1 Meyadari akibat 6 Semester 2
sikap buruk Kuraih
sebagaimana Ketenangan
kandungan Q.S. Hidup Dengan
al-Humazah (104)
dan at-Takaatsur Menghindari sifat
(102) tamak .
2 2.1 Terbiasa
menghindari
perilaku buruk
sesuai isi
kandungan Q.S. al-
Humazah (104) dan
at-Takaatsur (102)
dalam fenomena
kehidupan sehari-
hari dan akibatnya
3 3.1 Memahami isi
kandungan Q.S.
al-Humazah (104)
dan at-Takaatsur
(102) tentang sifat
cinta dunia dan
melupakan
kebahagian hakiki
.
5 1 1.1 Menyadari 8
pentingnya
menerapkan pola
hidup seimbang Keseimbangan
antara dunia dan Hidup Dunia dan
akhirat akhirat
2 2.2 Memiliki perilaku
keseimbangan
hidup dunia dan
akhirat
3 3.2 Memahami isi
kandungan hadis
tentang perilaku
keseimbangan
hidup di dunia
dan akhirat
riwayat Ibnu
Asakir dari Anas (
ليس بخيركم من
ترك دنياه آلخرته...)
dan hadis riwayat
Muslim dari Abu
Hurairah ( المؤمن
القوي خير و أحب
إلى اهلل من المؤمن
الضعيف...) dan
hadis riwayat
Bukhori dari
Zubair bin
Awwam (يأخذ ألن
أحدكم أحبال فيأخذ
خزمة من حطب...)
4 4.2 Menulis hadis
tentang tolong-
menolong dan
mencintai anak
yatim
4.3 Menerjemahkan
hadis tentang
keseimbangan
hidup di dunia dan
akhirat
4.4 Menghafalkan
hadis tentang
keseimbangan
hidup di dunia dan
akhirat
6 4 4.1 Menerapkan Kuperindah 4
hukum bacaan Bacaan Al_-
lam dan ra' dalam Qur’an dengan
Q.S. al-Humazah Tajwid( Hukum
(104) dan at- Bacaan Lam dan
Takaatsur (102) ra)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Sambutan
Pedoman Transliterasi
Petunjuk Penggunan
Daftar Isi
Daftar Pustaka
Glosarium
BAB I
KUGAPAI REZEKI-MU
DENGAN IKHTIAR
http://pasarkutradisional.blogspot.com
C. Indikator
IKATOR
1. Membaca Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94)
2. Menerjemahkan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94)
3. Menjelaskan isi kandungan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94)
tentang ketentuan rezeki dari Allah.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu membaca,
menerjemahkan dan memahami isi kandungan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S.
al- Insyirah (94) tentang ketentuan rezeki dari Allah.
E. Materi Pokok
Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar atau
menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
5. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang cocok
digunakan antara lain Card short (sortir kartu). Metode ini merupakan
kegiatan kolaboratif bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
penggolongan, sifat fakta tentang suatu obyek, atau mengulang informasi.
Gerakan fisik yang dilakukan peserta didik dapat membantu untuk
memberi energi kepada kelas yang telah letih. Metode ini menggunakan
teknik ”belajar sambil bermain”. Pada materi menerjemahkan Q.S.
Quraisy (106) dan al- Insyirah (94) tentang ketentuan rezeki dari Allah,
dapat menggunakan metode ini, yaitu dengan menggunakan kartu induk
dan kartu rincian. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai KI/KD
( menerjemahkan Q.S. Quraisy (106) dan al- Insyirah (94)).
b. Kartu terdiri dari kartu induk dan kartu rincian, jumlah kartu harus
sesuai dengan jumlah peserta didik .
c. Seluruh kartu di kocok agar campur.
d. Bagikan kartu kepada pserta didik dan pastikan masing-masing
memperoleh kartu.
e. Instruksikan seluruh peserta didik bergerak mencari kartu induknya
dengan mencocokkan kepada kawan sekelasnya.
f. Setelah kartu induk dan kartu rinciannya ketemu perintahkan masing-
masing membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya di papan tulis
secara urut.
g. Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan
hasilnya.
h. Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan
hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok
lainnya.
i. Berikan apresiasi setiap hasil kerja dari peserta didik.
j. Lakukan klarifikasi penyimpulan dan tindak lanjut.
6. Sedangkan pada aspek membaca Q.S. Quraisy (106) dan al- Insyirah (94)
guru mendemostrasikan cara membaca dengan tartil kemudian peserta
didik menirukan atau bisa menggunakan metode pembelajaran tutor
sebaya (Peer Lesson), dengan langkah sederhana yaitu peserta didik yang
sudah mahir bisa membantu mengajari cara membaca Q.S. Quraisy (106)
dan al- Insyirah (94) kepada peserta didik yang belum mampu membaca
dengan tartil.
Pelaksanaan
1 Pengamatan Gambar
HALAL DISIPLIN
HARUS ! YES !
Setelah peserta didik mengamati, guru meminta kepada peserta didik untuk
mengeluarkan pendapatnya, langah-langkahnya sebagai berikut :
1. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
1. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan gambar. Dan peserta lain
mendengarkan.
2. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan
peserta didik tentang hasil pengamatannya.
33 Menambah Wawasan
Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa menjadikan
pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.
4 4 Penalaran
Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu peserta didik
untuk mengembangkan potensi berfikirnya. Sehingga peserta didik semakin kuat
pemahaman dan berkembang daya nalarnya. (kondisional, guru dapat menugaskan
peserta didik dengan skala prioritas mana tugas penalaran yang dapat digunakan, salah
satu alternatif kegiatan yang dapat dilakukan dalam kolom ini adalah diskusi, berdiskusi
bisa dilakukan di kelas maupun diluar kelas, misalnya di taman, atau di bawah pohon )
DISKUSI
1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang dalam setiap kelompok.
2. Teknis pembagian kelompok, guru bisa melihat nomor absensi peserta didik
kemudian menentukan kelompoknya, atau bisa dengan cara lain misalnya dengan
menempuh langkah-langkah berikut :
a. Guru meminta kepada semua peserta didik untuk maju ke depan.
b. Guru menginstruksikan agar peserta didik berhitung secara berurutan dari nomer
satu sampai lima.
c. Setelah selesai guru meminta kepada peserta didik mengelompok berdasarkan
angka yang dia sebut dalam berhitung tadi.
d. Guru meminta kepada tiap-tiap kelompok agar menentukan ketua dan sekretaris.
e. Setiap kelompok berdiskusi dengan mengkaji kolom “bukalah
wawasanmu”atau melihat sumber lain atau pendapat pribadi peserta didik .
f. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya dilembar yang telah disediakan oleh
guru atau dari peserta didik).`
g. Guru menginformasikan batasan waktu untuk berdiskusi.
3. Guru membagikan lembar soal berupa soal studi kasus untuk bahan diskusi kepada
tiap kelompok.
4. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. dengan menggunakan
Format penilaian “Unjuk kerja”.
5. Setelah selesai berdiskusi, Instruksikan setiap kelompok melalui juru bicara
yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam forum kelas.
6. Berikan apresiasi setiap hasil kerja dari peserta didik.
7. Lakukan klarifikasi penyimpulan dan tindak lanjut.
AYO BERDISKUSI!
Diskusikan soal studi kasus berikut bersama kelompokmu, dan jangan lupa menuliskan
hasil diskusi pada kolom dibawah ini!
Bahan Diskusi 1
1. Dalam surah al- Jumu’ah ayat 10 disebutkan “ketika kita telah selesai
mengerjakan salat maka bertebaranlah di muka bumi”. Ini memerintahkan
kepada kita untuk senantiasa produktif, mampu memanfaatkan waktu dan
Namatidak
anggota kelompok:
bermalas-masalasan dalam menggapai rezeki Allah, bagaimana
pendapatmu? Agar bisa produktif apa yang harus kamu persiapkan?
h.
Bahan Diskusi 2
Allah mengingatkan kepada nabi Muhammad dan umatnya agar tidak cepat puas
dengan hasil usahanya dan mengingatkan apabila telah menyelesaikan suatu
urusan maka segeralah untuk menyelesaikan urusan yang lain, bagaimana
tanggapan Rasulullah dengan pernyataan Allah tersebut? Nilai-nilai karakter apa
yangi.dapat kalian kembangkan dari pernyataan Allah tersebut?
5 Berlatihlah
Dalam rubrik ini, guru berkesempatan menguji ranah kognitif peserta didik
dengan berbagai macam alternatif latihan, guru juga dapat menambah tugas-tugas
lain yang bersifat kognitif kepada peserta didik sesuai dengan sarana prasarana
madrasah setempat dan kebutuhan peserta didik. Beberapa alternatif latihan
adalah sebagai berikut:
a. Uji kompetensi dalam bentuk soal penalaran. ( terdapat di buku siswa)
َِر ْحلَة
1 : Bepergian
2
الشِّتَ ِاء : Musim dingin
3
فِ الصْي
َّ َو
: Musim panas
6 ٍ ِمن خو
ف : Dari ketakutan
َْ ْ
7 : Melapangkan
نَ ْشَر ْح
8
ِو ْز َر َك : Bebanmu
9
الْعُ ْس ِر : Kesulitan
10 : Kemudahan
يُ ْسًرا
6 Refleksi
Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan sudah
memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat mengaplikasikan
dalam kesehariannya.
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan yang yang diajukan guru, seperti:
a. Apakah rezeki itu?
b. Bagaimanakah hubungan antara rezeki dengan ikhtiyar?
c. Macam-macam rezeki Allah itu apa saja?
d. Dan seterusnya.
2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya.
Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya.
3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata
“bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau
mengungkapkan pendapatnya.
4. Meminta peserta didik untuk mengerjakan uji kompetensi yang terdapat
pada buku ajar peserta didik.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca tahmid bersama-sama.
Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubrik rencana aksi
yang diisi sebagai bukti outentik peserta didik telah menerapkan apa yang telah
dipahaminya. Dalam tema ini, peserta didik diharapkan mengevaluasi apa yang
sudah diperbuat dari rutinitas mereka dalam kesehariannya, dan mencoba untuk
senantiasa meningkatkan kualitas amal perbuatan mereka. Untuk itu guru harus
memotivasi peserta didik untuk menulis hal-hal yang sudah menjadi rutinitas
mereka. Gunakan tabel di bawah ini untuk mempermudah muhasabah mereka.
Ttd
Rezeki Allah Cara mensyukuri Orang
NO
Tua
1 Kesehatan Disiplin melaksanakan shalat tepat
waktu
2 Akal fikiran Belajar dengan tekun.
Menghormati pendapat orang lain.
3 Fisik yang sempurna Menggunakan untuk hal-hal yang
bermanfaat
4 Iman dan islam Memperbanyak membaca kalimat
Thoyyibah
5 Umur panjang Berbakti kepada orang tua
dst
Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul dari siswa dan mengevaluasinya.
G. Penilaian
1. Pengamatan Sikap
Aktifitas
No Nama Kerjasama Keaktifan Pengendali Inisiatif Skor
Peserta an Emosi
didik 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
b. Rubrik penilaian
a. Pedoman Pen-skoran
a. Format Penilaian
Pedoman Pen-Skoran
3. Penilaian “Berlatihlah”
a. Format Penilaian “Berlatihlah”
Ketuntasa Tindak
Aspek yang dinilai Skor
No. Nama siswa Nilai n Lanjut
Maks.
1 2 3 T TT R P
a. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:
Pedoman Pen-Skoran
a.Format Penilaian
Pedoman Pen-Skoran
H Pengayaan
3. Sِ ب َه َذا الَْبْي
)٣( ت َّ َف ْلَي ْعبُ ُدوا َر (Maka hendaklah mereka menyembah
Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
Jelaskan maksud yang terkandung pada ayat tersebut !
4. )٢( ك ِو ْز َر َك
َ ض ْعنَا َعْن
َ َو َو (dan Kami telah menghilangkan daripadamu
bebanmu)
Jelaskan yang maksud dengan beban pada ayat tersebut !
KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:
NO JAWABAN
1 A
2 B
3 A
4 A
5 C
Soal Uraian:
NO JAWABAN SKOR
1 Jalur perdagangan pada musim panas : Mekah-Madinah- 3
Damaskus-; Mekah-Hunain-Badar-Ma’an (Syirqil Urdun)
Jalur perdagangan pada musim dingin: Mekah-Taif- ’Asir- San’a 3
(Yaman)
2 Pokok kandungan : Allah menjelaskan wujud kasih sayangNya 5
kepada para hambaNya. Manusia diperintah taat kepada Allah
dengan dua alasan. Pertama, karena Allah telah memberi makan
kepada orang-orang Quraisy khususnya dan umumnya kepada
semua manusia. Allah telah menjadikan ka’bah sebagai kiblat
peribadatan umat Islam dan setiap tahun selalu dikunjungi orang
yang beribadah haji. Hal ini akan membawa rezeki tersendiri
bagi mereka. Kedua, Allah telah memberikan rasa aman kepada
suku Quraisy. Allah berjanji bahwa kota Makah akan dijaga
keamanannya dari gangguan.
3 Maksudnya : Allah mengingatkan kepada suku Quraisy 5
khususnya dan umat Islam pada umumnya agar selalu bersyukur
atas rezeki yang telah diberikan kepadaNya, mereka
diperintahkan untuk beribadah kepada Tuhannya.
4 Yang dimaksud dengan beban ialah kesusahan-kesusahan yang 4
diderita Nabi Muhammad s.a.w. dalam menyampaikan risalah.
5 Meninggikan nama Nabi Muhammad s.a.w maksudnya ialah 5
meninggikan derajat dan mengikutkan namanya dengan nama
Allah dalam kalimat syahadat, Menyertakan keimanan seseorang
kepada Allah tdak akan bernilai tanpa disertai keimanan kepada
beliau .
Skor maksimal 25
Nilai:
a. Skor = @1 X 5 = 5
b. Skor maksimal 25
c. Nilai Akhir = (skor a + skor b ) X 100 = 100
3
.................... ........................................
I. Remidial
Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang “Bentangan rezekimu kusambut
dengan ikhtiyar”. Guru akan melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah
dipersiapkan.
Remedia test bisa dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran
(30 menit setelah jam pelajaran selesai).
http://pantiasuhanmiftakhuljannah.wordpress.com/visi-dan-misi/
3.2 Memahami isi kandungan Q.S. al-Kautsar (108) dan Q.S. al-Maa’un
(107) tentang kepedulian sosial dan isi kandungan hadis tentang
perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari Abdullah ibnu Umar
(المسلم أخو المسلم اليظلمه وال يسلمه... ) dan hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah
(من نفس عن مؤمن كربة نفس هللا عنه كربة.. ) dan hadis tentang mencintai anak
yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad (تيمjjل اليjjأنا وكاف...) dan hadis
riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah (خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم..)
dalam fenomena kehidupan dan akibatnya.
4.2 Menulis hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.
4.3 Menerjemahkan hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak
yatim.
4.4 Menghafal hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari
Abdullah ibnu Umar ( لمه33 ه وال يس33 لم اليظلم33 و المس33 لم أخ33 المس... ) dan hadis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah ( ه33 3ة نفس اهلل عن33 3 كرب3ؤمن33 3من نفس عن م
كربة.. ) dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl
bin saad (تيم33 3ل الي33 3ا وكاف33 3 أن...) dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu
Hurairah (خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم..)
C C. Indikator
1 Menjelaskan isi kandungan Q.S. al- Kautsar (108) dan al- Ma’un (107)
tentang kepedulian sosial dan isi kandungan hadis tentang perilaku
tolong menolong riwayat Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar Umar (
المسلم أخو المسلم اليظلمه وال يسلمه... ) dan hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah ( كربة نفس اهلل عنه كربة3من نفس عن مؤمن.. ) dan hadis tentang
mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad ( )أنا وكافل اليتيم
dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah ( خير بيت في المسلمين بيت
)فيه يتيم
E. Materi Pokok
1. Q.S. al- Kautsar (108) dan al-Ma’un (107) tentang kepedulian sosial
2. Isi kandungan Q.S. al- Kautsar (108) dan al-Ma’un (107) tentang kepedulian
sosial
3. Hadis riwayat Bukhari لمه333ه وال يس333لم اليظلم333و المس333لم أخ333 )المسdan riwayat
Muslim ( ) من نفس عن مؤمن كربة نفس اهلل عنه كربةtentang tolong menolong.
4. Hadis riwayat Bukhari ( تيم33ل الي33ا وكاف33 ) أنdan hadis riwayat Ibnu Majah ( ير33خ
)بيت في المسلمين بيت فيه يتيمtentang mencintai anak yatim.
F. Proses Pembelajaran
Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Menggunakan multimedia berbasis ICT/alat peraga/alat bantu bisa berupa
tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah
dilihat/dibaca), atau media lainnya.
Untuk menguasai kompetensi ini satu model pembelajaran yang cocok di
antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk
ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of
model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga
dengan active learning atau whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar
pendidik yang
5. Untuk menguasai kompetensi ini satu model pembelajaran yang cocok di
antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk
ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of
model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga
dengan active learning atau whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar
pendidik yang mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan mengajarkan
memberikan koreksi, dan memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini
dipadukan dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan
untuk mengetahui daya serap peserta didik).
Atau model pembelajaran Index Card Mach ( Mencari jodoh kartu tanya
jawab). Penerapan model pembelajaran ini untuk melatih peserta didik agar
lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok,
memberi pengalaman kongkrit dari apa yang telah dipelajari dan menumbuhkan
minat / motivasi belajar peserta didik, serta belajar menjalin kerjasama.
Pelaksanaan
1 Pengamatan Gambar
https://www.google.com/search?q=gambar+orang+memberi+bantuan+untuk+korban+bencana
https://www.google.com/search?q=menyantuni+anak+yatim&espv =
Setelah peserta didik mengamati, guru meminta kepada peserta didik untuk
mengeluarkan pendapatnya, langah-langkahnya sebagai berikut :
1. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
2. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan kasusnya. Dan peserta lain
mendengarkan.
3. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
4. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan
peserta didik tentang hasil pengamatannya.
Guru berusaha mendorong peserta didik agar kritis dalam mengamati atau menyimak
sesuatu. Sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan sebanyak mungkin dan sedetail mungkin. setelah mendengarkan pendapat
temannya dan penguatan dari guru serta menghubungkannya dengan materi ketentuan
rezeki Allah dalam kehidupan manusia. Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan
pertanyaan:
3 Menambah Wawasan
Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa menjadikan
pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.
44Penalaran Penalaran
a. Diskusi
Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu peserta
didik untuk mengembangkan potensi berfikirnya. Sehingga peserta didik semakin
kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya. (kondisional, guru dapat
menugaskan peserta didik dengan skala prioritas mana tugas penalaran yang dapat
digunakan, salah satu alternatif kegiatan yang dapat dilakukan dalam kolom ini adalah
dengan berdiskusi, berdiskusi bisa dilakukan di kelas maupun diluar kelas, misalnya di
taman, atau di bawah pohon. Jika peserta didik menghendaki diskusi di ruang kelas,
guru bisa mengatur posisi tempat duduk model “Huruf U” atau model “Corak Tim”
(cara ini dengan mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran), atau bisa juga
dengan model “meja konfrensi”.
BERDISKUSI
Hasil Diskusi
10.Guru membagikan lembar soal berupa soal studi kasus untuk bahan diskusi kepada
tiap kelompok.
11.Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. dengan menggunakan
Format penilaian “Unjuk kerja”.
12. Setelah selesai berdiskusi, Instruksikan setiap
kelompok melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam
forum kelas.
13.Berikan apresiasi setiap hasil kerja dari peserta didik.
14.Lakukan klarifikasi penyimpulan dan tindak lanjut.
b. Memperluas Wawasan
Dalam kolom ini guru memotivasi peserta didik untuk bisa menemukan dan
mengidentifikasi dampak positif dari tolong menolong dan mencintai anak
yatim. Hal ini dimaksudkan agar semakin luaslah wawasan peserta didik dan
pemahamannya tentang “gemar menolong dan sayang anak yatim wujud
kepedulian sosialku”, dan semakin mantap peserta didik melakukan amal
sholeh.
No Dampak Positif
55 b Berlatih
Dalam kolom ini, guru membimbing peserta didik mengerjakan kegiatan latihan.
Latihan dengan berbagai alternatif tugas dan pertanyaan, untuk menambah pemahaman
peserta didik . Guru dapat juga menambah tugas-tugas yang sesuai dengan kondisi
peserta didik di daerah masing-masing.
Tugas bisa berupa :
1. Menulis hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.
7. Menghafal hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.
Membaca Q.S. al- Kautsar (108) dan al-Ma’un (107) tentang kepedulian sosial
3. Uji kompetensi, ( berbentuk penalaran/ analisis) tujuannya untuk menguji sejauh mana
kemampuan daya nalar peserta didik terhadap pemahaman tentang isi kandungan Q.S.
al- Kautsar (108) dan al-Ma’un (107) tentang kepedulian sosial serta hadis
tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim. Bentuk uji kompetensinya
sebagai berikut :
6 Refleksi
Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan sudah
memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat mengaplikasikan
dalam kesehariannya.
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi
dengan menjawab pertanyaan yang diajukan guru, seperti:
a. Apakah yang dimaksud dengan anak yatim?
b. Apa saja yang bisa kamu lakukan dalam rangka mencintai anak yatim?
c. Sebutkan isi kandungan Q.S. al- Ma’un!
d. Dan lain-lain
2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan
memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau
komentarnya.
3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari
untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat”
atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.
4. Meminta peserta didik untuk mengerjakan uji kompetensi yang terdapat
pada buku ajar peserta didik.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca tahmid bersama-sama.
Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubrik rencana aksi
yang diisi sebagai bukti outentik peserta didik telah menerapkan apa yang telah
dipahaminya. Dalam tema ini, siswa diharapkan mengevaluasi apa yang sudah
diperbuat dari rutinitas mereka dalam kesehariannya, dan mencoba untuk
senantiasa meningkatkan kualitas amal perbuatan mereka. Untuk itu guru harus
memotivasi peserta didik untuk menulis hal-hal yang sudah menjadi rutinitas
mereka. Gunakan tabel di bawah ini untuk mempermudah muhasabah mereka.
Ttd
NO Kepedulian Sosial Tujuan Orang
Tua
1 Menyeberangkan orang tua Membantu agar terhindar dari Laka
di Jalan
2 Mendengarkan keluh Membantu memberi solusi terhadap
kesah teman masalah yang sedang dihadapi
3 Berinfak di “Jum’at Membantu meringankan beban
beramal” teman.
4 Dan lain-lain
Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul dari siswa dan mengevaluasinya.
G. Penilaian
1. Pengamatan Sikap
a. Format Penilaian Individu
Aktifitas
No Nama Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif Skor
Peserta 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
didik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
a. Pedoman Pen-skoran
a. Format Penilaian
Aspek yang Ketuntas Tindak
dinilai Skor an Lanjut
No. Nama Nilai
Maks.
1 2 3 T TT R P
b. Aspek dan rubrik penilaian hafalan hadis:
c. Pedoman Pen-Skoran
2. Menulis Hadis
a. Format penilaiannya sebagai berikut:
Pedoman Pen-Skoran
H. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan yang telah
disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang Keesaan Allah bahan
nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:
NO JAWABAN
1 D
2 C
3 B
4 C
5 B
Soal Uraian:
NO JAWABAN SKOR
1 Sebab manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa 5
mengadakan hubungan dengan sesama , manusia juga makhluk
yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan
orang lain, untuk memenuhi kebutuhannya manusia perlu
mengadakan hubungan kerja sama dengan pihak lain. Kerjasama
dengan orang lain dapat terbina dengan baik jika masing-masing
pihak mempunyai kepedulian sosial.
2 Perwujudan rasa syukur atas nikamat yang telah diberikan 5
kepada kita menurut surah al-Kautsar adalah dengan
melaksanakan salat dan berkurban. Salat sebagai bukti
kehambaan manusia dihadapan Allah, berkurban merupakan
ibadah yang mempunyai dua dimensi, yaitu ibadah kepada Allah
yang mementingkan ketaatan dan keihlasan. Kurban juga
memiliki nilai ibadah sosial karena sebagian daging kurban
dibagikan kepada masyarakat, fakir miskin utamanya.
Nilai:
d. Skor = @1 X 5 = 5
e. Skor maksimal 25
f. Nilai Akhir = (skor a + skor b ) X 100 = 100
3
I. Remidial
Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang “Tolong-menolong dan mencintai
anak yatim”. Guru akan melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah
dipersiapkan.
Remedia test bisa dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran
(30 menit setelah jam pelajaran selesai).
4.1 Menerapkan hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-
sukundalam al-Qur’an
C. Indikator
DIKA
1. Menjelaskan ketentuan hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad
arid lis-sukun dalam al-Qur’an
2. Menerapkan hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-
sukundalam al-Qur’an
3. Melafalkan contoh hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid
lis-sukun dalam al-Qur’an.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Mad iwadl
2. Mad layyin
3. Mad arid lis-sukun
F. Proses Pembelajaran`
Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar
atau menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
5. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung)
yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral
systems family of model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi
langsung; dikenal juga dengan active learning atau whole-class teaching
mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran
kepada peserta didik dengan mengajarkan memberikan koreksi, dan
memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan
dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan
untuk mengetahui daya serap peserta didik).
Pelaksanaan
1 Mencermati ayat
ِ
ْ ِإ َذا ُر َّجت
1 Mad Iwadl
ض َر ًّجا
ُ األر
2 Mad Layyin
3
ني ِ ِ Mad Arid Lis-Sukun
َ ُه ًدى ل ْل ُمتَّق
1. Guru mengajak peserta didik mencermati ayat Al-Qur’an yang tersaji di atas.
2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatannya. Dan peserta lain
mendengarkan.
4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan
peserta didik tentang hasil pengamatannya, dan mengaitkannya dengan tema
“Hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun”
Dalam kolom ini guru berusaha untuk menstimulasi peserta didik agar kritis
mencermati ayat-ayat tersebut. Sehingga dapat memotivasi peserta didik
untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan, setelah mendengarkan pendapat
temannya dan penguatan dari guru serta menghubungkannya dengan “Hukum
bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun”
Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan:
Catatan:
1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan menggali
pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan guru tidak perlu
mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua
pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
4. Guru beserta peserta didik memberi apresiasi dengan tepuk tangan.
5. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta
melakukan kegiatan selanjutnya.
3 Menambah Wawasan
Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.
4 Penalaran
Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menalar dan mengembangkan pikirannya. Sehingga
peserta didik semakin kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya.
(kondisional, guru dapat menugaskan peserta didik dengan skala prioritas mana
tugas penalaran yang dapat digunakan atau mungkin dapat dilakukan semua).
BERDISKUSI
Mempelajari ilmu tajwid memang tidak mudah perlu ketekunan dan kecermatan,
namun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat akan
bermanfaat yaitu mampu tartil dalam membaca al-Qur’an. Salah satu materi
diskusi yang dapat dikembangkan adalah menganilisis dan mengidentifikasi lafal
al-Qur’an yang mengandung hukum bacaan mad iwadl, mad layyin dan mad aridh
lissukun, di sini peserta didik bertukar pendapat sehingga semakin memperdalam
pemahaman mereka terhadap materi hukum bacaan mad iwadl, mad layyin dan
mad arid lis-sukun.
Hasil identifikasi hukum bacaan sebagai berikut :
1
بِيَ ِد َك اخْلَْي ُر Mad Layyin
ِ ِ
ً يِف دي ِن اللَّه َأْف َو
2 Mad Iwadl
اجا
3
يمِ Mad Aridh lissukun
ٌ َعل
4 Mad Aridh Lissukun
َع َّما َت ْع َملُو َن
5
األمو ِر ِ ِ Mad aridh Lissukun
ُ م ْن َع ْزم
6
ُ َت اجْلِب
ال بَ ًّسا ِ وب َّس
َُ
Mad Iwadl
7 ِ ض
وب ُ َغرْيِ الْ َم ْغ
Huruf Layyin
8 ِ الصْي
ف َّ َو Mad Layyin
ِ
ْ ِإ َذا ُر َّجت
9 Mad Iwadl
ض َر ًّجا
ُ األر
10
حُمْ ِسنُو َن Mad Aridh Lissukun
MEMPERLUAS WAWASAN
Dalam kolom ini guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca al-
Qur’an. Meminta peserta didik untuk membaca Q.S. al-Waqiah kemudian
menuliskan bacaan mad iwadl dan bacaan mad arid lis-sukun serta
melafalkannya dihadapan orang tua, atau teman untuk menguji sejauh mana
kemampuan membaca sudah tartil atau belum. Hal ini dimaksudkan agar
semakin luaslah wawasan peserta didik dan pemahamannya tentang “hukum
bacaan mad iwadl dan Mad Arid Lis-Sukun”.
10
5 Berlatih
6 Refleksi
Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubric rencana aksi
yang diisi sebagai bukti outentik peserta didik telah menerapkan apa yang telah
dipahaminya. Dalam tema ini, peserta didik diharapkan mengevaluasi apa yang
sudah diperbuat dari rutinitas mereka dalam kesehariannya, dan mencoba untuk
senantiasa meningkatkan kualitas amal perbuatan mereka. Untuk itu guru harus
memotivasi peserta didik untuk mengkaji dan mengidentifikasi hukum bacaam
mad iwadl, mad layyin dan mad arid lis-sukun yang terdapat dalam al-Qur’an.
Gunakan tabel di bawah ini untuk mempermudah mereka dalam
mengidentifikasi.
a. Rubrik penilaian:
b. Pedoman Pen-skoran
b. Format Penilaian
Pedoman Pen-Skoran
a. Format Penilaian
Pedoman Pen-Skoran
Ketuntasa Tindak
Nama Peserta Aspek yang dinilai Skor
No. Nilai n Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
1
2
3
4
5
Pedoman Pen-Skoran
Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan yang
telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
“Kuperindah bacaan al-Qur’an dengan tajwid” (Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan).
Contoh soal Uji Kompetensi
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X)
1. Mad layyin terjadi apabila ada ya atau wau sukun berada sesudah huruf
yang berharakat ….
a. Fathah
b. sukun
c. damah
d. kasrah
2. Panjang bacaan mad layyin adalah …. alif
a. tiga setengah
b. satu setengah
c. dua setengah
d. empat
3. Bacaan mad arid lis-sukun terdapat pada lafal….
a. خْيٌر
َ
b. َرهِّبِ ْم
ِم ْن
c. َو َعلَى مَسْعِ ِه ْم
d. ْذبُو َنِ يك
َ
4. Panjang bacaan mad Iwadl adalah ….
a. empat
b. tiga
c. dua
d. enam
5. ُمْنبَثًّا
ًت َهبَاء
ْ َفَ َكان
Lafadz yang bergaris bawah pada ayat di atas mengandung hukum
bacaan ….
a. mad iwadl
b. Mad Arid Lis-Sukun
c. mad badal
d. mad layyin
KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:
NO JAWABAN
1 A
2 D
3 D
4 C
5 A
Soal Uraian:
NO JAWABAN SKOR
1 Mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau,ya, dan alif) yang 5
berada di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf.
3 6
بَ ًّسا
ً َأْف َو
اجا
يما ِ
ً َعظ
4 Mad artinya panjang, Layyin artinya lunak 4
5 Dipanjangkan dua, emapat atau enam harakat. 5
Skor maksimal 25
Pedoman penskoran:
Nilai:
g. Skor = @1 X 5 = 5
h. Skor maksimal 25
i. Nilai = (skor a + skor b )/30 X 100 = 100
I. Remidial
Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru tentang materi “Kuperindah bacaan al-Qur’an
dengan tajwid”. Guru akan melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah
dipersiapkan.
Remedial test bisa dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran
(30 menit setelah jam pelajaran selesai).
C. Indikator
E. Materi Pokok
F. Proses Pembelajaran
Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa
gambar atau menggunakan multimedia berbasis ICT atau media
lainnya.
5. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran
langsung) yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the
behavioral systems family of model). Direct instruction diartikan
sebagai instruksi langsung; dikenal juga dengan active learning atau
whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang
mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan mengajarkan
memberikan koreksi, dan memberikan penguatan secara langsung pula.
Model ini dipadukan dengan model artikulasi (membuat/mencari
pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik).
Pelaksanaan
1 Mencermati Cerita
Kisah Qarun
5 dst
Catatan:
1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dalam menggali
pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua
pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
4. Guru dan peserta didik menyimak kemudian memberi apresiasi lewat tepuk
tangan
5. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta
melakukan kegiatan selanjutnya
3 Menambah Wawasan
Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.
4 Penalaran
Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menalar dan mengembangkan pikirannya. Sehingga
peserta didik semakin kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya.
(kondisional, guru dapat menugaskan peserta didik dengan skala prioritas mana
tugas penalaran yang dapat digunakan atau mungkin dapat dilakukan semua).
Setelah memahami konsep Islam tentang tamak terhadap harta, guru memotivasi
peserta didik untuk berdiskusi tentang penanganan beberapa kasus yang
merupakan fenomena kehidupan di sekeliling kita. Diharapkan hasil diskusi dapat
memotivasi peserta didik untuk berlomba menambah kebaikan dan mengurangi
keburukan.
BERDISKUSI
Contoh soal studi kasus yang bisa dikembangkan dalam kolom diskusi :
5 Berlatih
Dalam rubrik ini, guru berkesempatan menguji ranah kognitif peserta didik
dengan berbagai macam alternatif latihan, guru juga dapat menambah tugas-tugas
lain yang bersifat kognitif kepada peserta didik sesuai dengan sarana prasarana
madrasah setempat dan kebutuhan peserta didik. Beberapa alternatif latihan antara
lain sebagai berikut:
6 Refleksi
G. Penilaian
6. Pengamatan Sikap
c. Format Penilaian Individu
Aktifitas
Kerjasama Keaktifan Kepedulian Inisiatif
No Nama Peserta
dan Skor
didik
kesantunan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
d. Rubrik penilaian:
No Indikator Penilaian Sko
r
Belum memperlihatkan kerjasama dengan teman satu 1
1 Kerjasama kelompok
Mulai memperlihatkan kerjasama dengan teman satu 2
kelompok
Mulai berkembang kerjasama dengan teman satu 3
kelompok
Mulai membudayakan kerjasama dengan teman satu 4
kelompok
Belum memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi 1
2 Keaktifan dan selama proses melaksanakan tugas
Mulai memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi 2
dan selama proses melaksanakan tugas
Mulai berkembang keaktifannya dalam berdiskusi 3
dan selama proses melaksanakan tugas
Mulai membudayakan keaktifannya dalam berdiskusi 4
dan selama proses melaksanakan tugas
Tidak mau menghargai pendapat orang lain dan 1
3 Kepedulian menyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang
dan kurang santun
kesantunan Kurang dapat menghargai pendapat orang lain dan 2
kurang santun
Menghargai orang lain namun kurang santun dalam 3
menanggapi pendapat
Menghargai orang lain dan menanggapi pendapat 4
dengan santun
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
4 Inisiatif mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16
c. Pedoman Pen-skoran
d. Format Penilaian
Aspek yang Ketuntas Tindak
Nama peserta Skor
No. dinilai Nilai an Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
Pedoman Pen-Skoran
8. Penilaian “Berlatihlah”
c. Format Penilaian “Berlatihlah”
Pedoman Pen-Skoran
c. Format Penilaian
Pedoman Pen-Skoran
H. Pengayaan
KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:
NO JAWABAN
1 B
2 C
3 D
4 A
5 C
Soal Uraian:
NO JAWABAN SKOR
1 Cara mensyukurinya antara lain menggunakan harta kekayaan 5
tersebut untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dalam rangka
meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
2 Menjelaskan tentang sikap manusia yang menyibukkan dirinya 5
dengan membangga-banggakan status sosial sehingga lalai
terhadap kewajibannya. Surah ini mempertegas bahwa Allah
mencela kesombongan mereka, Allah juga menjelaskan akibat
perbuatan mereka itu di neraka jahim dan mereka akan kekal di
dalamnya.
3 a. Kedua surah tersebut sama-sama membicarakan tentang orang 5
yang bangga dengan kehidupan dunia dan melupakan
kehidupan akhirat.
b. Sama- sama membicarakan ancaman siksa neraka bagi
mereka yang berlebih-lebihan dalam mencintai harta dan
melupakan kehidupan akhirat.
Nilai:
j. Skor = @1X 5 = 5
k. Skor maksimal 25
l. Nilai = (skor a + skor b )/30 X 100 = 100
I. Remidial
Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang tamak terhadap . Guru akan
melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah dipersiapkan.
a. Menerapkan hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah (104)
dan at-Takatsur (102)
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengekspolarasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan,
menerapkan dan melafalkan contoh hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S.
al- Humazah (104) dan , dan at-Takatsur (102)
E. Materi Pokok
Agar Umat Islam mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar telah
tersusun qaidah-qaidah atau peraturan-peraturan yang diberi nama Ilmu
Tajwid. Salah satu pembahasan Ilmu Tajwid yang perlu dipahami adalah
hukum bacaan Lam dan Ra.
C. Menerapkan Hukum Bacaan Lam dan Ra Dalam Al- Qur’an Surah al-
Humazah dan at- Takatsur.
F. Proses Pembelajaran`
Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar atau
menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
5. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang cocok di
antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk
ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of
model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga
dengan active learning atau whole-class teaching mengacu kepada gaya
mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan
mengajarkan memberikan koreksi, dan memberikan penguatan secara langsung
pula. Model ini dipadukan dengan model artikulasi (membuat/mencari
pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik).
Pelaksanaan
1 Mencermati Ayat
6
ِم ْن ُك ِّل فِْرقٍَة Jawazul Wajhain
ٍ ِئ
ٌَي ْو َم ذ خَلَبِري
7 Ra Tarqiq
ِ ِ ِ
َ َعلَى َْأدبَار ُك ْم َفَتْن َقلبُوا َخاس ِر
8 ين Ra Tarqiq
1. Guru mengajak peserta didik mencermati kisah tersebut:
2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan kasusnya. Dan peserta lain
mendengarkan.
4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan
peserta didik tentang hasil pengamatannya, dan mengaitkannya dengan tema
“Konsep Keseimbangan Hidup Dunia dan Akhirat”
Dalam hal ini guru berusaha untuk menstimulasi peserta didik agar kritis dalam
ayat-ayat tersebut. Sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temannya dan penguatan
dari guru serta menghubungkannya dengan Konsep Keseimbangan Hidup Dunia
dan Akhirat
Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan:
Catatan:
1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki pertanyaan-
pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua pertanyaan-
pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
4. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta melakukan kegiatan
selanjutnya.
3 Menambah Wawasan
Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.
4 Penalaran
Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menalar dan mengembangkan pikirannya. Sehingga peserta
didik semakin kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya. (kondisional, guru dapat
menugaskan peserta didik dengan skala prioritas mana tugas penalaran yang dapat
digunakan atau mungkin dapat dilakukan semua)
5
األمو ِر ِ ِ Ra Tarqiq
ُ م ْن َع ْزم
َ ُقُ ْل ُه َو اللَّه
6 َأح ٌد Lam Tahkhim
ُيَُبنِّي ُ اللَّه
9 Lam Tafkhim
Didalam Al Qur’an banyak sekali kalimat yang mengandung hukum bacaan Lam
dan Ra saya akan mencari dan akan saya catat dalam daftar berikut ini:
N
Lafadz Hukum bacaan Surat/Ayat ke
o
1
2
3
4
5
6
7
6 Refleksi
Dalam kolom “akhirnya aku tahu” seluruh peserta didik diharapkan sudah memahami
seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat mengaplikasikan dalam
kesehariannya.
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi
dengan menjawab pertanyaan yang yang diajukan guru, seperti:
a. Apakah pengertian tafkhim?
b. Sebutkan syarat ra dibaca tafkhim!
c. Dan lain-lain
2. Guru meminta sebagain peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan
memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau
komentarnya.
3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari
untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat”
atau kata-kata yangmemotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.
4. Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul dari peserta didik dan
mengevaluasinya
G. Pengayaan
b. Rubrik penilaian:
d. Pedoman Pen-skoran
f. Format Penilaian
Tindak
Nama peserta Aspek yang dinilai Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
Pedoman Pen-Skoran
12.Penilaian “Berlatihlah”
d. Format Penilaian “Berlatihlah”
Tindak
Nama peserta Aspek yang dinilai Skor Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
d. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:
Pedoman Pen-Skoran
13.Penilaian “Berlatihlah”
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan,
nilai 80.
H. Remidial
Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang hukum bacaan lam dan ra Guru akan
melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah dipersiapkan.
C. C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pokok
Persiapan
6. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
7. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
9. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar
atau menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
10. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung)
yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral
systems family of model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi
langsung; dikenal juga dengan active learning atau whole-class teaching
mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran
kepada peserta didik dengan mengajarkan memberikan koreksi, dan
memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan
dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan
untuk mengetahui daya serap peserta didik).
Pelaksanaan
1 Mencermati Kisah
Sahabat Umar bin Khatab sewaktu menjadi khalifah pernah sangat marah ketika
melihat orang yang hanya berada di masjid untuk ibadah tetapi mengabaikan tugas
dan tanggung jawabnya terhadap keluarga, ia rajin beribadah tapi untuk kebutuhan
sehari-hari bergantung kepada saudaranya. Beliau bertanya :" Kenapa kamu
berdiam diri di masjid dan tidak bekerja untuk mencari rezeki dari Allah?. Jawab
orang tersebut:” Wahai Khalifah, kebutuhan sehari-hariku sudah dipenuhi oleh
saudara saya, karena itu hidupku hanya untuk Allah, kugunakan hari-hariku untuk
salat dan membaca Alqur’an serta iktikaf di masjid”. Mendengar jawaban
tersebut Khalifah berkata :”Kalau begitu pahala saudaramu lebih besar dari
pahalamu. Sebab kamu tidak mungkin bisa menjalankan ibadah di masjid seperti
ini tanpa ada bantuan dari saudaramu yang setiap hari bekerja untuk mencukupi
kebutuhan dirinya dan kebutuhanmu".
Sumber : Dinamika kehidupan religius
Pngrang : Muhammad Tholchah Hasan
6. Guru mengajak peserta didik mencermati kisah tersebut:
7. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan
pendapatnya.
8. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan kasusnya. Dan peserta lain
mendengarkan.
9. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.
10. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan
peserta didik tentang hasil mencermati kisah, dan mengaitkannya dengan
tema Konsep Keseimbangan Hidup Dunia dan Akhirat
1. Dalam hal ini guru berusaha untuk menstimulasi peserta didik agar kritis dalam
ayat-ayat tersebut. Sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temannya
dan penguatan dari guru serta menghubungkannya dengan Konsep
Keseimbangan Hidup Dunia dan Akhirat
Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan:sebagai berikut:
Catatan:
6. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki
pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu
mengomentarinya.
7. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
8. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua
pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
9. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta
melakukan kegiatan selanjutnya
3 Menambah Wawasan
Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.
4 Penalaran
Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menalar dan mengembangkan pikirannya. Sehingga
peserta didik semakin kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya.
(kondisional, guru dapat menugaskan peserta didik dengan skala prioritas mana
tugas penalaran yang dapat digunakan atau mungkin dapat dilakukan semua).
Salah satu bentuk kegiatan untuk menambah wawasan dan pemahaman terhadap
materi pembelajaran adalah dengan diskusi, misalnya peserta didik diminta
melakukan studi pustaka untuk menemukan tokoh yang mempunyai konsep
hidup seimbang antara dunia dan akhirat.
Diskusi
Dengan memahami materi di atas, ada hal-hal yang perlu kalian lakukan
agar pengetahuanmu terhadap materi semakin lengkap dan sempurna.
Berkelompoklah, lakukan studi pustaka cari kisah teladan dari sahabat
nabi, tokoh masyarakat yang mampu menyeimbangkan antara
kehidupan dunia dan akhirat! Tulis kisahnya kemudian diskusikan
dengan teman kalian tentang nilai-nilai karakter apa saja yang bisa
diteladani dan bagaimana cara yang harus ditempuh untuk bisa
mewujudkan nilai-nilai karakter tersebut. Jangan lupa cantumkan
sumbernya ( dari mana kamu mendapat kisah tersebut).
Siti Khadijah
binti Khuwailid
Fatimah binti
Muhammad
saw
Mu’adz bin
Jabal
Imam al-
Ghazali
Abu Hanifah al-Nu'man
Abu Hanifah al-Nu'man bin Stabit bin Zautha dilahirkan di Kufah pada tahun 80
H/699. Orang tuanya berasal dari keturunan Persia dan ketika ia masih dalam
kandungan di bawa pindah ke Kufah dan menetap disini hingga Abu Hanifah
lahir. Abu Hanifah memiliki ilmu yang luas dalam semua kajian Islam hingga ia
merupakan seorang mujtahid besar (imamul a"zdam ) sepanjang masa. Karya
karyanya yang sampai kepada kita adalah kitab al-Fiqul Akbar, Kitab Al-Risalah,
kitab Al- 'Alim wal Mutallim dan kitab Al-washiyah. Meskipun demikian ia
hidup sebagaimana layaknya dengan melakukan usaha berdagang dalam rangka
menghidupi keluarga. Dengan prinsip berdiri di atas kemampuan sendiri.
Meskipun ia berdagang ia hidup sebagai kehidupan sufi dengan zuhud, wara, dan
taat ibadah. Abu Hanifah hidup dengan ilmu dan bimbingan umat dengan penuh
kreatif, hidup dengan kemampuan sendiri tidak memberatkan orang lain.
Disamping menjalankan usaha dagangnya. ia juga hidup dengan ibadah yang
intensif siang dan malam. Pada suatu kerika Abu Hanifah mengirim barang
dagangan kepada kongsinya. Didalam barang dagangan itu ada sehelai kain yang
cacat. Abu Hanifah mensyaratkan kepada kongsinya supaya menerangkan cacat
kain itu. Lalu sipembeli tidak mengetahui. Ketika Abu Hanifah mengetahui hal itu
maka ia segera bersedekah sebanyak 30.000 dirham.Dalam kehidupan, disamping
memiliki akhlak dan tingkah laku mulia, ia selalu menjaga kesucian diri dan harta,
disamping ia selalu dalam peribadahan selama 40 tahun Abu Hanifah memenuhi
malam malamnya dengan shalat dan selama itu shalatnya subuh dilaksanakan
dengan wudhu pada waktu isya. Dan dalam shalatnya itu dibacanya al-Quran dan
konon kerika ia meninggal ia telah menghatamkan al-Quran 7000 kali.
Sumber : http://alkisahteladan.blogspot.com/2009/09/abu-hanifah-al-numan.html
9. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain
f. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.
g. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan menkaji “Bukalah
Wawasanmu”atau melihat sumber lain.
h. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa
disediakan oleh guru atau dari peserta didik).`
i. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.
j. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil
diskusi kelompok lain.
10. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan
Format penilaian “Unjuk kerja”.
11. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil
diskusi kelompok lain.
12. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing.
13. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan
dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain.
14. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana
yang paling baik hasil diskusinya.
15. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik.
16. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan
menghargai semua usaha peserta didik.
5 Berlatih
6 Refleksi
Dalam kolom “akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan sudah
memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat
mengaplikasikan dalam kesehariannya.
11. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan yang yang diajukan guru, seperti:
a. Apakah pengertian keseimbangan hidup itu?
b. Jelaskan maksud konsep keseimbangan hidup dunia akhirat?
c. Dan lain-lain
12. Guru meminta sebagain peserta didik menyampaikan hasil refleksinya.
Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya.
13. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata
“bagus” atau “hebat” atau kata-kata yangmemotivasi peserta didik mau
mengungkapkan pendapatnya.
Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubric rencana aksi
yang diisi sebagai bukti otentik peserta didik telah menerapkan apa yang telah
dipahaminya. Dalam tema ini, siswa diharapkan mengevaluasi apa yang
sudah diperbuat dari rutinitas mereka dalam kesehariannya, dan mencoba
untuk senantiasa meningkatkan kualitas amal perbuatan mereka. Untuk itu
guru harus memotivasi peserta didik untuk menulis hal-hal yang sudah
menjadi rutinitas mereka. Gunakan tabel di bawah ini untuk mempermudah
muhasabah mereka.
Contoh rencana aksi :
Di dalam Al Qur’an tentunya banyak sekali ayat- ayat yang mengajarkan
tentang konsep keseimbangan hidup dunia akhirat, saya akan mencari dan
akan saya pahami kandungannya dan saya catat dalam daftar berikut ini:
(Q.S. Ibrahim:7)
3
ني ِ ِ ِ Sِ هوSب ال َّش ِ ُزيِّ َن لِلن manusia cenderung pada
َ اء َوالْبَنSات م َن النِّ َس َ َ ُّ َّاس ُح kesenangan hidup dunia.
َّ ب َوالْ ِف
ِةS S S S Sض ِ ذ َهSَّ S S S Sر ِة ِمن الSS S S Sَاط ِري الْم َقْنطS
َ َ ُ
ِ S S S Sَوالْ َقن
َ
Namun di akhir ayatnya
Allah mengingatkan kita
ِ
ُاعSSَك َمتS َ S َواخْلَْي ِل الْ ُم َس َّو َم ِة َواأل ْن َع ِام َواحْلَْر ِث َذل
bahwa manusia akan
kembali pada Allah
ِ الد ْنيا واللَّهُ ِعْن َده حسن الْم ِ
آب َ َ ُّ احْلَيَاة
sehingga semua
َ ُُْ ُ kesenangan dunia itu
)Q.S. Ali Imran:14( akan ditinggalkan. Oleh
karena itu tidak ada yang
lebih baik selain tempat
kembali yang paling baik
yaitu surga.
4 dst
14. Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul dari peserta didik dan
mengevaluasinya.
G. Penilaian
1. Pengamatan Sikap
b. Rubrik penilaian:
c. Pedoman Pen-skoran
h. Format Penilaian
Aspek yang Ketuntas Tindak
Nama peserta Skor
No. dinilai Nilai an Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
j. Pedoman Pen-Skoran
c. Pedoman Pen-Skoran
c. Format Penilaian
Nama Aspek yang Ketuntas Tindak
dinilai Skor an Lanjut
No. Peserta Nilai
Maks.
Didik 1 2 3 T TT R P
17. Aspek dan rubrik penilaian hafalan hadis:
Pedoman Pen-Skoran
c. Pedoman Pen-Skoran
H. Pengayaan
KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:
NO JAWABAN
1 C
2 A
3 D
4 A
5 A
Soal Uraian:
NO JAWABAN SKOR
1 Kehidupan di dunia adalah sarana untuk mencapai kehidupan di 5
akhirat. Seseorang sulit mencapai kebahagian hidup di akhirat
tanpa memanfaatkan sarana hidup yang dianugerahkan oleh
Allah di dunia, dengan menyeimbangkan kepentingan hidup di
dunia dan di akhirat, Allah akan berjanji akan memberikan
kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat. Dalam hidup di
dunia kita dilarang membebani dan memberatkan orang lain
karena keadaaan kita yang lemah, karena itu harus berusaha agar
bisa mencukupi kebutuhan hidup sendiri sesuai kemampuan
yang dimiliki.
2 Orang yang sukses dibidang perniagaan tapi dia juga tidak lalai 5
dalam beribadah kepada Allah. Contoh ketika menjalankan
bisnisnya, ketika terdengar adzan segera wudlu dan
melaksanakan salat.
3 Sama-sama menjelaskan tentang pentingnya menselaraskan 5
kehidupan di dunia dan di akhirat, untuk bisa mencapai
kebahagian akhirat kehidupan dunialah yang menfasilitasinya
karena itu setiap mukmin tidak boleh lemah, harus kuat, kuat
iman, kuat fisik, kuat ilmu, kuat ekonomi dan kuat semangat
( optimis) jika demikian hidupnya akan berkuwalitas dan tidak
menjadi beban orang lain.
4 Sebab mukmin yang kuat iman, kuat fisik, kuat ilmu, kuat 5
ekonomi dan kuat semangatnya akan mempunyai masa depan
yang lebih baik dari pada mukmin yang lemah. Contoh mukmin
yang lemah ekonomi sangat mungkin akan menjual
keimanannya untuk sekedar bisa mempertahankan hidup. Hal ini
pernah diingatkan oleh oleh rasulullah ” Kefakiran sangat dekat
dengan kekufuran”
5 Karena kalau kita menjadi beban orang lain karena kelemahan 5
kita yang disebabkan karena tidak mau berusaha berarti hidup
kita tidak mempunyai nilai, baik dihadapan sesama maupun di
hadapan Allah, padahal menurut Rasulullah ”sebaik-baik
manusia adalah yang mempunyai nilai manfaat bagi
sesamanya”.
Skor maksimal 25
Nilai:
Skor = @1 X 5 = 5
Skor maksimal 25
Nilai = (skor a + skor b )/30 X 100 = 100
I. Remidial
Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang kesimbangan hidup di dunia dan di
akhirat. Guru akan melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah
dipersiapkan.
BAB - VI
KUPERINDAH
BACAAN AL-
QUR’AN DENGAN
TAJWID
( Hukum Bacaan
Lam dan Ra)
http://www.carigold.com.
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan ketentuan
hukum bacaan lam dan ra, menerapkan dan melafalkan contoh hukum
bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah (104) dan Q.S. at-Takatsur
(102)
E. Materi Pokok
Membaca al-Qur’an harus benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Apabila
salah dalam membaca tentu akan merubah maknanya. Membaca al-Qur’an
dengan tartil dapat menambah kekhusukan dalam beribadah. Setiap huruf dari
ayat-ayat al-Qur’an yang kita baca akan mendapat pahala dari Allah yang
berlipat, dan kelak al-Qur’an akan datang pada hari kiamat memberi syafaat
bagi para pembacanya.
Agar Umat Islam mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar telah
tersusun kaidah-kaidah atau peraturan-peraturan yang diberi nama Ilmu
Tajwid. Salah satu pembahasan Ilmu Tajwid yang perlu kalaian pahami adalah
hukum bacaan Lam dan Ra.
D. Hukum Bacaan Ra ( ) ر
Hukum membaca huruf ra ( ) رdibagi menjadi tiga macam, yaitu :
4. Tafhim ( ) تفحيمartinya tebal / Mufakhkhamah
5. Tarqiq ( ) ترقيقtipis / Muraqqaqah
6. Jawazul Wajhain ( ) جواز الوجهينartinya boleh dibaca tebal dan boleh
dibaca tipis
C. Menerapkan Hukum Bacaan Lam dan Ra Dalam Al- Qur’an Surah al-
Humazah dan at- Takatsur.
F. Proses Pembelajaran`
Persiapan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Pelaksanaan
1 Mencermati Ayat
6
ِم ْن ُك ِّل فِْرقٍَة Jawazul Wajhain
ٍ ِئ
ٌَي ْو َم ذ خَلَبِري
7 Ra Tarqiq
ِ ِ ِ
َ َعلَى َْأدبَار ُك ْم َفَتْن َقلبُوا َخاس ِر
8 ين Ra Tarqiq
Dalam hal ini guru berusaha untuk menstimulasi peserta didik agar kritis dalam
ayat-ayat tersebut. Sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temannya dan penguatan
dari guru serta menghubungkannya dengan Konsep Keseimbangan Hidup Dunia
dan Akhirat
Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan:
1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan menggali
pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan guru tidak perlu
mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua pertanyaan-
pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
4. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta melakukan
kegiatan selanjutnya.
3 Menambah Wawasan
Catatan:
Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.
4 Penalaran
a. Diskusi
Pada kegiatan ini, terdapat berbagai pilihan kegiatan yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menalar dan mengembangkan pikirannya. Sehingga
peserta didik semakin kuat pemahaman dan berkembang daya nalarnya.
(kondisional, guru dapat menugaskan peserta didik dengan skala prioritas
mana tugas penalaran yang dapat digunakan atau mungkin dapat dilakukan
semua)
َخلَ َق
4 َحىَّت ُز ْرمُتُ الْ َم َقابَِر Ra Tafkhim
5
األمو ِر ِ ِ Ra Tarqiq
ُ م ْن َع ْزم
َ ُقُ ْل ُه َو اللَّه
6 َأح ٌد Lam Tahkhim
ُيَُبنِّي ُ اللَّه
9 Lam Tafkhim
k. Perluas wawasan
Didalam Al Qur’an banyak sekali kalimat yang mengandung hukum
bacaan lam dan ra saya akan mencari dan akan saya catat dalam daftar
berikut ini:
5 Berlatih
Dalam rubrik ini, guru berkesempatan menguji ranah kognitif peserta didik
dengan berbagai macam alternatif latihan, guru juga dapat menambah tugas-tugas
lain yang bersifat kognitif kepada peserta didik sesuai dengan sarana prasarana
madrasah setempat dan kebutuhan peserta didik. Beberapa alternatif latihan antara
lain sebagai berikut:
a. Uji Kompetensi dalam bentuk soal penalaran ( terdapat di buku siswa)
6 Refleksi
Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubrik rencana aksi. Dalam
kolom ini guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca al-Qur’an.
Meminta peserta didik untuk membaca Q.S. al-Fajr kemudian mengidentifikasi
hukum bacaan lam dan ra juga melafalkannya dihadapan orang tua, atau teman
untuk menguji sejauh mana kemampuan membacanya sudah tartil atau belum.
Hal ini dimaksudkan agar semakin luaslah wawasan peserta didik dan
pemahamannya tentang “hukum bacaan lam dan ra”,
No Lafal Hukum Ayat pelafalan Paraf
bacaan ke benar salah orang tua
1
َوالْ َف ْج ِر Ra tarqiq 1
2
َع ْش ٍر Ra tarqiq 2
3
َوالْ َوتْ ِر Ra tarqiq 3
4 dst
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
G. Penilaian
1. Pengamatan Sikap
b. Rubrik penilaian:
c. Pedoman Pen-skoran
k. Format Penilaian
Aspek yang Ketuntas Tindak
Nama peserta Skor
No. dinilai Nilai an Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
m. Pedoman Pen-Skoran
3. Penilaian “Berlatihlah”
a. Format Penilaian “Berlatihlah”
c. Pedoman Pen-Skoran
e. Format Penilaian
Pedoman Pen-Skoran
H. Pengayaan
KUNCI JAWABAN
Pilihan ganda:
NO JAWABAN
1 A
2 B
3 D
4 C
5 D
Soal Uraian:
NO JAWABAN SKOR
1 Yaitu huruf lam yang berada pada lafal Allah 4
Skor maksimal 25
Nilai:
Skor = @1 X 5 = 5
Skor maksimal 25
Nilai = (skor a + skor b )/30 X 100 = 100
I. Remidial
Jadi dalam hal ini peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang hukum bacaan lam dan ra Guru akan
melakukan penilaian dengan soal-soal yang sudah dipersiapkan.
J. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Aib : Kejelekan
Asbabun Nuzul : Sebab-sebab turunnya ayat/surah dalam Al-
Qur’an
Egois : Mementingkan diri sendiri
Huruf Isti/la : Huruf yang makhrajnya terletak pada pangkal
lidah
Ikhtiyar : Usaha, upaya
Ilmu Tajwid : Ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur’an
yang baik
Individualis : Sikap tidak peduli terhadap lingkungan
Loba : Serakah
Peduli : Perhatian
Simpati : Rasa senang
Spirit : Dorongan semangat
Thayyibah : Baik, bagus
Rakus : Ingin memperoleh harta lebih banyak dari yang
dibutuhkan
Qana’ah : Rela menerima kenyataan hidup apa
adanya/ikhlas
DAFTAR PUSTAKA