Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INSTRUKSIONAL DAN

DEMONSTRASI PEMBELAJARAN
SYSTEM INSTRUCTIONAL

Pembelajaran tidak terjadi begitu saja; sebab bagaimanapun kegiatan belajar-mengajar


harus dikonsepkan. System pembelajaran harus dirancang dan terprogram untuk mencapai apa
yang menjadi tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, gurulah yang harus berperan dalam merancang
konsep pembelajaran. Selanjutnya, untuk pengembangan-pengembangan dan proses kegiatan
pembelajaran akan diputuskan bersama dengan siswanya melalui interaksi aktif untuk
menghadirkan pengetahuan-pengetahuan dan informasi baru sesuai dengan ketrampilan dan
kreatifitas masing-masingAdapun system intruksional yang perlu dihadirkan dalam proses
pembelajaran; yaitu pembelajaran kooperatif, permainan, simulasi, permainan simulasi, instruksi
yang diprogramkan, program tutor. Komponen-komponen dari semua sistem-sistem instruksi
mencakupi sasaran (isi untuk dipelajari), metode-metode, media, peralatan, lingkungan belajar,
dan orang.

Sistem-Sistem Instruksi

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, diperlukan serangkaian komponen-komponen yang


berhubungan dan bekerja sama secara efektif dan secar reliable, disampin juga terdapat kerangka
khusus untuk menyediakan keperluan dalam aktifitas belajar-mengajar. Tipe-tipe dari sistem
instruksional terbagi dalam beberapa kategori—metode kelas (kehidupan, tatap muka), metode
rekaman (televisi dan radio), paket instruksi sendiri (belajar sendiri), Instruksi berdasarkan Web
(intranet/ internet), aktivitas lab, lokakarya, seminar, widiawisata, komputer (latihan komputer/
layar multimedia), dan telekonferensi.

Komponen-Komponen dari Sebuah Sistem Instruksi

Sebuah sistem instruksi memiliki sebuah objek. Objek yang dimaksud dalam hal ini
adalah pengetahuan, keterapilan-keterampilan, dan sikap-sikap untuk diajarkan. Objektif adalah
apa yang anda ingin ajarkan dan/ atau siswa ingin pelajari. Tujuan dan objektif akan sering
mengindikasikan hakekat dari pesan dan aktivitas belajar. Untuk menyertakan banyak metode-
metode ini kedalam sebuah sistem instruksi, diperlukan media. Tetapi komponen yang sangat
penting dari sistem-sistem instruksi ini adalah orang/ manusia. Bagaimana guru sebagai mahluk
berakal menggunakan logikanya untuk menerapkan dan memilih metode dan media yang tepat
dan cocok sesuai dengan materi yang disajikan agar siswa dapat memahami dengan mudah tanpa
merasa bosan dengan pemaparan oleh guru.

Ciri-ciri dari sebuah Sistem Instruksi

Sistem-sistem instruksi memiliki banyak ciri-ciri yang menambahkan dan membedakan


nya dari komponen-komponennya. Sebagai contoh, instruksi berupa penerimaan satu arah
(menghadirkan sebuah presentasi or buku bacaan) atau interkasi dua arah (komunikasi dengan
siswa yang lain dan pemberi instruksi). Sistem instruksi dapat terjadi pada waktu yang
diinginkan atau pula tidak.

Kategori-kategori dari sistem instruksi

Instruksi yang berhasi dapat bekerja sama dengan sejumlah prinsip-pronsip umum; seperti
Partisipasi dan Interaksi aktif

 Latihan
 Instruksi per individu
 Penguatan dan umpan balik
 Konteks yang realistic
 Kelompok-kelompok yang bekerja sama

Untuk menentukan apakah usaha khusus untuk diterapkan seperti prinsip-prinsip dalam
sebuah sistem instruksi sebenarnya bekerja, perancang instruksi encoba konsep kasar atau bentuk
dasar dengan grup-grup pandu test dari pelajar untuk menemukan kerja dan apa saja yang
membutuhkan revisi.

Cooperative Learning
Cooperative learning melibatkan kelompok kecil dari siswa heterogen yang bekerja saa
untuk mencapai tujuan umum pendidikan atau latihan disementara bekerja bersama untuk beljar
kolaborasi dan keahlian sosial. Cooperative learning melibatkan partisipasi aktif dari siswa.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Computer-based cooperative learning dan Online
collaborative leraning.

Games

Istilah-istilah game, simulasi, dan simulasi game sering digunakan secara bergantian.
Perbedaan antara permainan dan realita adalah apa yang membuat permainan menghibur.
Meskipun kebanyakan guru tidak merancang instruksi permainan baru dari goresan kertas,
mereka sering mengadaptasi permainan yang ada dengan mengubah materi pokok disamping
mempertahankan struktur permainan tersebut.

Simulasi
Simulasi adalah abstraksi or bentuk sederhana dari beberapa situasi atau proses dalam kehidupan
nyata. Sebuah simulasi biasanya memainkan sebuah peran yang melibatkannya dalam interaksi-
interaksi dengan orang lain atau dengan unsur dari lingkungan simulasi tersebut.
Instruksi yang diprogramkan Instruksi yang diprogramkan secara kronologis adalah sistem
instruksi yang pertama dan sebuah aplikasi yang jelas dari prinsip/ asas dari teori belajar—teori
pengkondisian atau teori penguatan.

Permainan simulasi

Sebuah permainan simulasi mengkombinasikan atribut-atribut dari sebuah


simulasi(permainan peran, contoh realita) dengan atribut-atribut dari sebuah permainan
(berusaha kearah tujuan, aturan-aturan khusus). Seperti simulasi, permainan simulasi dapat
berupa contoh yang relatif tinggi atau rendah dari realita. Seperti permainan, permainan simulasi
dapat atau juga tidak melibatkan kompetisi.

Program tutor
Program tutor (juga mengacu sebagai tutor terstruktur) adalah sebuah tipe dari sistem
instruksi yang menyediakan interaksi satu per satu. Dalam program tutor, respon-respon dari
tutor di program didepan dalam bentuk cetakan struktur instruksi yang hati-hati. Dalam sebuah
tipe program, tutor dan siswa menempuh materi pelajaran bersama. Buku milik tutor
mengandung jawaban terhadap latihan-latihan di dalamnya; sedangkan buku milik siswa tidak.

Kesimpulan
Dalam bab ini anda belajar bagaimana menghasilkan pengembangan dari pengetahuan yang
baru, keterampilan-keterampilan atau sikap-sikap (belajar) melalui sistem instruksi, serangkaian
komponen yang berhubungan yang bekerja sama untuk menyediakan keperluan aktivitas belajar
untuk mencapai sebuah tujuan belajar. Komponen-komponen dari semua sistem instruksi
mencakup sasaran (isi yang akan dipelajari), metode-metode, peralatan, lingkungan belajar, dan
manusia.

1. Demonstrasi

Ditinjau dari segi etimologi (bahasa) metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”, yang
terdiri dari kata ”metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau
cara. Maka metode mempunyai arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukan.

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan
untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Metode dalam sistem pembelajaran
memegang peranan yang sangat penting. Keberhasilan implementasi pembelajaran sangat
tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran. Suatu strategi pembelajaran
dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.

Metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan
peserta didik pada saat berlangsungnya pengajaran. Peranan metode mengajar sebagai alat untuk
menciptakan proses belajar dan mengajar. Melalui metode diharapkan tumbuh berbagai kegiatan
belajar peserta didik sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Terciptanya interaksi edukatif
ini, guru berperan sebagai penggerak dan pembimbing. Sedangkan peserta didik berperan
sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan lebih baik jika peserta
didik banyak aktif dibandingkan dengan guru. Metode mengajar yang baik adalah metode yang
dapat menumbuhkan kegiatan belajar peserta didik.

Ada beberapa metode dalam pembelajaran. Salah satu metode yang digunakan adalah metode
demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang sangat efektif, karena dapat
membantu peserta didik untuk melihat secara langsung proses terjadinya sesuatu. Metode
demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai penjelasan lisan.

Metode demonstrasi adalah metode mengajar di mana seorang guru atau orang lain yang sengaja
diminta peserta didik sendiri memperlihatkan kepada seluruh anak di dalam kelas, suatu kaifiyah
melakukan sesuatu.

Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah suatu metode
mengajar dimana seorang guru atau orang lain bahkan murid sendiri memperlihatkan kepada
seluruh kelas tentang suatu proses melakukan atau jalannya suatu proses perbuatan tertentu.
Contohnya proses berwudlu.

2. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi

Langkah-langkah perencanaan dan persiapan yang perlu ditempuh agar metode demonstrasi
dapat dilaksanakan dengan baik adalah:

a. Perencanaan
Hal yang dilakukan adalah:

 Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan
dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir.
 Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan.
 Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
 Selama demonstrasi berlangsung, seorang guru hendaknya introspeksi diri apakah:

 Keterangan-keterangannya dapat didengar dengan jelas oleh peserta didik.


 Semua media yang digunakan ditempatkan pada posisi yang baik sehingga setiap
peserta didik dapat melihat.
 Peserta didik disarankan membuat catatan yang dianggap perlu.

 Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan peserta didik.

b. Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

 Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.


 Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik.
 Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai
sasaran.
 Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan
baik.
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan lebih lanjut
tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan.
 Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu menciptakan suasana
yang harmonis.

c. Evaluasi

Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering diiringi dengan kegiatan-kegiatan
belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan,
menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu, guru dan peserta didik
mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan, apakah sudah berjalan efektif sesuai
dengan yang diharapkan.
Sedangkah langkah-langkah penerapan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :

 Persiapkan alat-alat yang diperlukan.


 Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan
dikerjakan.
 Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan
penjelasan yang cukup singkat.
 Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan alasan setiap
langkah.
 Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi sendiri langkah demi
langkah dan disertai penjelasan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode demonstrasi

a. Kelebihan metode demonstrasi

 Terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, siswa disuruh langsung memperhatikan


bahan pelajaran yang dijelaskan.
   Proses pembelajaran akan lebih menarik
 Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan.

b. Kekurangan metode demonstrasi

 Memerlukan keterampilan guru secara khusus. 


 Memerlukan waktu yang banyak.
 Memerlukan kematangan dalam perancangan atau persiapan.
 Keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang harus dikondisikan dan
waktu untuk mendemonstrasikan.

Dalam buku Ramayulis menyebutkan kebaikan dan kelemahan metode demonstrasi


adalah sebagai berikut:
a. Kebaikan Metode Demonstrasi
   Keaktifan peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau ada peserta didik yang
diikutsertakan.
 Pengalaman peserta didik bertamba. 
 Dapat membantu peserta didik mengingat lebih lama tentang materi pelajaran yang
disampaikan, karena peserta didik tidak hanya mendengar, tetapi melihat dan
mempraktekkannya secara langsung.
 Dapat memfokuskan pengertian peserta didik terhadap materi pelajaran dalam waktu
relatif singkat.
   Dapat memusatkan perhatian anak didik.
 Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit.
 Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena
mereka ikut serta berperan secara langsung.
   Menghindari "coba-coba/gagal" yang banyak memakan waktu belajar.

b. Kelemahan Metode Demonstrasi

 Memerlukan waktu yang cukup lama, tempat dan peralatan yang cukup.
 Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efektif.
 Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama alat.
 Membutuhkan tenaga dan kemampuan yang optimal dari pendidik dan peserta didik.
 Bila peserta didik tidak aktif, metode demonstrasi tidak efektif.

Anda mungkin juga menyukai