Anda di halaman 1dari 3

Nama : jahrotul luluul khusna

Nim : 042938097

Jawaban1:

Di ketahui
AVC = 30.000
Mark-up = 50%
Ditanya : P ?
Dijawab :
Keuntungan : Biaya = Mark up
X : 30.000 = 0,5X
= 0,5 x 30.000X
= 15.000
keuntungan/keuntungan = 15.000
maka ;
Harga Jual = Harga pokok+keuntungan
Harga Jual = 30.000+15.000
Harga Jual = 45.000 Harga Jualnya Rp.45.000,
-Jadi, harga jual yang ditetapkan sebesar Rp 45.000.

Jawaban2:

Peak-LoadPricing

Beberapa produk mempunyai permintaan yang bervariasi menurut waktu. Jasa kereta
api pada pagi dan sore hari meningkat besar dibanding waktu-waktu lainnya. Pada saat
permintaan dalam kondisi peak,kapasitas jasa kereta api dia sumsikan tidak bisa ditingkatkan.
Pada saat permintaan tinggi, perusahaan jasa kereta api bisa menaikkan harga tiketnya.
Sebaliknya,pada saat permintaan rendah ,perusahaan jasa kereta api bisa menurunkan harga
tiketnya. Pricingini disebut peak load pricing

Gambar PeakLoadPricing

Gambar diatas menggambarkan peak load pricing. Diasumsikan bahwa ongkos


marjinalsama dengan dua hingga output sama dengan 8. Kapasitas maksimal produsen adalah
8.Diasumsikan bahwa kapasitas tidak dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, ongkos marjinal pada
kapasitas maksimal berbentuk vertikal .Jadi ,pada saat kapasitas maksimal ,harga hanya
bergantung pada permintaan(DH).Harga pada permintaan tinggi adalah 6. Jadi, apabila
permintaan tidak tinggi, harga output adalah 3. Apabila permintaan tinggi (peak), harga produk
sama dengan 6.Jasa parkir mobil dan pesawat mengadopsi peak-load pricing.

Peak load pricing berbeda dengan diskriminasi harga derajat tiga. Variasi besarnya
permintaan (segmentasipasar) dalam peak load pricing terjadi karena perbedaan waktu,
sedangkan variasi permintaan dalam diskriminasi harga derajat tiga terjadi berdasarkan
perbedaan geografis.

Jawaban3:

Pricing satu harga untuk semua produk menyisakan surplus konsumen. Monopoli
dapatmenangkap semua surplus konsumen yang tersisa tersebut dengan teknik dua harga (two
parttariff). Teknik dua harga adalah menghargai sebuah produk dengan dua harga. Harga
pertamamemberikan hak kepada pembeli untuk membeli produk, sedangkan harga kedua
adalah hargaprodukpersatuannya.

Gambar dibawah ini menunjukkan teknik two-part tariff pricing. Secara umum,
hargapertama adalah sebesar surplus konsumen yang ada apabila harga per satuan produk
sama dengan harga kedua, sedangkan harga kedua adalah sebesar ongkos marjinal
produknya. Untuk kasus diatas, harga pertama sebesar32, harga kedua adalah 2.Prosedur
penentuan dua harga adalah menentukan harga kedua terlebih dahulu (misalnya 2), kemudian
menentukan harga pertama,yaitu sebesar surplus konsumen apabila harga sama dengan
ongkos marjinalnya (yaitu32).

Two-PartTariff
Dengan two-parttariff ,produsen mengambil semua surplus konsumen sehingga two-
parttariff mengakibatkan surplus konsumen menjadi sama dengan nol.

Kasustwo- part tariff ini mirip dengan kasus diskriminasi hargaderajat


satu.Perbedaannya adalah bahwa dalam two-part tariff seorang konsumen membeli lebih dari
satu produk pada diskriminasi harga tingkat satu, seorang konsumen hanya membeli sebuah
produk.WTP konsumen dalam kasus two- part tariff seragam sehingga dapat diwakili dengan
sebuah kurva permintaan individual yang mewakili semua konsumen, sedangkan pada kasus
diskriminasi harga derajat satu ,konsumen mempunyai WTP yang berbeda. Kurva yang ada
pada diskriminasi harga derajat satu adalah kurva permintaan pasar,sedangkan kurva
permintaan pada kasustwo-parttariff adalah kurva permintaan individual.

Anda mungkin juga menyukai