Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fetti Nur Diyanti

Nim : 119041 / Semester 3

Kelas : B

Prodi : S1 Keperawatan

TUTORIAL SKENARIO A
STEP 1 ( MENCARI KATA SULIT)

- Dimensi respon : kemampuan perawat merespon terhadap kondisi pasien sebelum


melakukan komunikasi dalam asuhan keperawatan.

STEP 2 ( MEMBUAT PERTANYAAN DARI KASUS)

1. Mengapa pasien B harus didahulukan oleh perawat?


2. Bagaimana dimensi respon dan tindakan perawat yang tepat dalam menangani
kondisi tersebut?
3. Mengapa pasien B ketika batuk mengeluh sesak napas?
4. Apa yang dilakukan perawat saat pasien mengeluh sesak ketika batuk?
5. Mengapa sesak bisa terjadi pada pasien B ketika mengalami batuk?

STEP 3 (MENJAWAB PERTANYAAN)

1.
- karena pasien B mengalami sesak napas
- Karena pasien B masuk kedalam golongan pasien yang harus mendapat pertolongan
pertama
2.
- melakukan tindakan ke pasien yang mengalami sesak napas
- menghormati pasien dan kesegeraan terhadap pasien yang mengalami sesak napas
3.
- adanya penyempitan di saluran pernafasan
- organ paru paru yang mengalami gangguan (kekurangan suplai udara)
- adanya penumpukan sekret
4.
- mengkaji fungsi pernafasan
- memberikan terapi oksigen
v
- menganjurkan pasien untuk latihan batuk efektif dan nafas dalam
- memantau TTV dan kolaborasi dengan dokter
- mengatur posisi pasien dengan cara duduk dan condong kedepan
- menempatkan pasien ke posisi nyaman dan melonggarkan pakaian pasien
5.
- adanya sputum sehingga menghalangi jalan nafas
- kondisi paru-paru yang memburuk

STEP 4 (MEMBUAT PERNYATAAN)

pasien B mengalami sesak napas sehingga masuk kedalam golongan pasien mendapat
pertolongan pertama.

Dimensi respon dan tindakan yang dilakukan perawat yaitu perawat melakukan tindakan ke
pasien yang mengalami sesak nafas dan menghormati pasien.

Pasien mengalami sesak nafas karena organ paru-paru mengalami gangguan (kekurangan
suplai oksigen) ditandai dengan penyempitan saluran nafas dan adanya sekret.

mengkaji fungsi pernafasan, memberikan terapi oksigen, menganjurkan pasien untuk latihan
batuk efektif dan nafas dalam, memantau TTV dan kolaborasi dengan dokter, mengatur
posisi pasien dengan cara duduk dan condong kedepan, menempatkan pasien ke posisi
nyaman dan melonggarkan pakaian pasien merupakan tindakan yang dilakukan perawat
ketika pasien sesak ketika batuk.

sesak bisa terjadi karena adanya sputum yang menghalangi jalan nafas sehingga bisa
menyebabkan kondisi paru-paru memburuk.

STEP 5 (MEMBUAT PERTANYAAN)

1. Sebutkan dimensi respon apa saja yang terdapat dalam perawat ?


2. Bagaimanakah penerapan komunikasi yang baik terhadap pasien?
3. Bagaimana dimensi respon dan tindakan yang tepat dalam mengatasi pasien yang
ingin didahulukan?
4. Jelaskan apa yang dimaksud komunikasi terapeutik?
5. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang termasuk dlm dimensi respon dan dimensi
tindakan!
6. Apa tujuan dimensi respon yang dilakukan perawat kepada pasien ?
7. Bagaimana tahapan komunikasi terapeutik dilakukan?
8. Jelaskan prinsip-prinsip komunikasi terapeutik

STEP 6 (MENJAWAB PERTANYAAN)


1. Dimensi respon adalah sikap perawat secara psikologis dalam berkomunikasi dengan klien
berupa respon perawat yang tulus, menghargai, empatik, dan konkrit meliputi : kesejatian,
empati , respek / hormat, konkrit.
2. - Mendengarkan dengan utuh
- Menjawab dengan sabar dan pengertian
- Penjelasan singkat, jelas, dan mudah dimengerti
- Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
- Diam ketika pasien menceritakan sesuatu yang dikeluhkan
- komunikasi dapat tepat sasaran dan mencapai tujuan
- menawarkan diri ke pasien
3. Dimensi respon :

- Perawat harus terbuka kepada pasien

- Perawat harus menghormati apa yang disampaikan oleh pasien

- Perawat harus dapat memiliki sifat empati yang bisa merasakan apa yang dirasakan pasien
dan dapat terjun membantu pasien tsb

- Perawat harus menggunakan kata-kata yang jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman.

- Rasa empati perawat dapat mengidentifikasi kebutuhan klien

Dimensi tindakan :

- Perawat sensitive dengan perasan klien dan berkeinginan membantu dengan segera

- Perawat mendorong pasien agar pasien dapat membicarakan hal-hal yang mengganggunya
untuk mendapatkan efek terapeutik.

4. komunikasi terapeutik adalah komunikasi perawat menggunakan pendekatan


terencana dalam mempelajari kliennya yang bertujuan untuk kesembuhan klien.
5. Dimensi Respon(Andarwati, 2016)

• Ikhlas : Seorang perawat harus bersikap terbuka, jujur, tulus, dan berperan aktif ketika
berkomunikasi dengan pasien

• Menghargai : perawat tidak boleh menghakimi, mengejek, mengkritik, ataupun menghina pasien.

• Empati : Perawat harus berempati kepada pasien agar dapat memasuki pikiran dan perasaan
pasien sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan dan dipikirkan pasien.

Konkret : Ketika perawat berkomunikasi dengan pasien dapat menggunakan kata-kata yang spesifik,
jelas, da

Dimensi Tindakan(Suryani, 2017)

• Konfrontasi : Ekspresi perasaan perawat terhadap pasien yang dianggap tidak seharusnya

• Segera : Perawat harus segera dalam membantu pasien dan mempelajari fungsi pasien dalam
hubungan interpersonal

• Terbuka : perawat yang bersifat terbuka akan terlihat ketika memberikan informasi tentang diri, ide,
nilai, perasaan, dan sikapnya sendiri.

• Emosional katarsis : Pasien didorong untuk menyampaikan sesuatu yang mengganggunya


• Bermain peran : Melakukan peran untuk meningkatkan kesadaran dalam berhubungan dan
kemampuan melihat masalah pasien

6. Tujuan dimensi respon :


- untuk memperoleh pengertian klien dan membantu pemahaman klien terhadap diri sendiri.
- mengembangkan pribadi klien ke arah lebih baik positif / adaptif dan diarahkan pada
pertumbuhan klien.
- menciptakan rasa saling percaya dan terbuka antara perawat
- Membantu klien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada

7. Tahapan komunikasi terapeutik :


a) Pra interaksi merupakan tahap mengenali kemampuan yang dimiliki perawat sebelum
bertemu pasien
b) Orientasi merupakan tahap perawat mengenali yang dirasakan oleh pasien
c) Kerja merupakan hal paling utama untuk mencapai suatu tujuan
d) Terminasi merupakan tahap akhir dimana perawat menciptakan realita perpisahan,
mengevaluasi hasil tindakan yang dilakukan dan merencanakan kontak tindak lanjut
8. Prinsip komunikasi terapeutik :
a) Hubungan terapeutik perawat dengan klien
b) Menghargai keunikan klien
c) Menjaga harga diri
d) Hubungan saling percaya
KESIMPULAN
Sebagai perawat kita harus memahami apa saja dimensi respon dan tindakan yang
perlu kita ketahui. Kita juga tau cara menerapkan dimensi respon dan tindakan guna
memahami kasus yang sedang dialami pasien. Selain itu kita juga harus tahu bahwa secara
berkomunikasi dengan pasien tidak boleh asal-asalan, kita harus mampu diam atau
mendengarkan pasien saat bicara, menawarkan diri, memberikan pelayanan terbuk,
melakukan refleksi, eksplorasi perasaan, giving recignition, dan juga memfokuskan. Semua
itu tidak lepas dengan komunikasi teraupetik, karena komunikasi teraupetik adalah landasan
utama kita sebagai perawat untuk menjalin hubungan dengan pasien secara sadar sehingga
meningkatkan keterbukaan. Sedangkan dimensi respon, tindakan, cara berkomunikasi
adalah salah atu komponen untuk menciptakan keberhasilan hubungan teraupetik perawat
dengan pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Yusuf. (2007). Komunikasi Terapeutik dalam Asuhan Keperawatan.
http://repository.unair.ac.id/85671/1/Peran%20Komunikasi%20Terapiotik05022019.pdf
diakses pada 14 Oktober 2020

Anjaswarni, T. (2016). Komunikasi Dalam Keperawatan.


http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Komunikasi-
dalam-Keperawatan-Komprehensif.pdf diakses pada 14 Oktober 2020

Heru. (2017). 17 Prinsip Komunikasi Terapeutik Secara Umum.


https://pakarkomunikasi.com/prinsip-komunikasi-terapeutik diakses pada 14 Oktober
2020

Dfajar, N. (2012). Komunikasi Terapeutik.


https://www.slideshare.net/NurlinaDjafar/komunikasi-terapeut diakses pada 14 Oktober
2020

Anda mungkin juga menyukai