(SAP)
A. Latar Belakang
Nefrolitiasis atau batu ginjal yaitu penyakit pada ginjal keika ditemukan komponen
krital dan matriks organic yang terkandung dalam batu yang disebabkan karena saluran
kemih yang mengalami kelainan. Batu ginjal sering ditemukan di pelvis, atau kaliks dan
apabila keluar akan menyebakan penyumbatan pada ureter juga kandung kemih. Kalsium,
batu oksalat, batu kalsium fosfat adalah komponen yang dapat membentuk batu ginjal.
Kalsium adalah batu ginjal yang paling sering terjadi. Belum diketahui penyebab penyebab
pasti terbentuknya batu ginjal, maka dari itu banyak faktor yang dilibatkan. Supersaturasi
dan nukleasi adalah dua proses yng diduga terlibat dalam pembentukan batu ginjal.
Supersaturasi terjadi bila di dalam urine terdapat substansi yang besar, yaitu saat volume
urine dan kimia urine dapat menyebabkan bentuk batu mengecil. Pada nukleasi, terbentuk
inti natrium hidrogen urat, asam urat dan kristal hidroksipatit. Nukleasi heterogen atau
campuran batu terbentuk dari inti ion kalsium dan oksalat yang merekat (adhesi) (Fauzi et
al., 2016)
Pada kasus batu ginjal saat ini semakin sering dijumpai, di Ameika Serikat ditemukan
kasus bantu ginjal sebanyak 5-10%. Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) pada
tahun 2013 mencatat di Indonesia terdapat kasus batu ginjal mencapai angka kasus baru
mencapai 37.635 dengan 58.958 orang kunjungan. Masyarakat di Indonesia 10% beresiko
mengalami batu ginjal dan 50% akan kembali kambuh pada individu yang sebelumnya
pernah mengidap batu ginjal sebelumnya. Indonesia dicurigai terjadi fenomena gunung es
yang artinya akibat dari pengetahuan masyarakat yang kurang dan pelayanan kesehatan
yang masih rendah menyebabkan jumlah kasus yang terdeteksi lebih sedikit daripada kasus
yang tidak terdeteksi. Pada tahun 2013 terdapat 116 pasien di rumah sakit Dr. Kariadi
Semarang datang dengan masalah medis batu ginjal. (Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin,
2017).
B. Tujuan Instruksional Umum
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Nefrolitiasis
2. Penyebab Nefrolitiasis
4. pengobatan Nefrolitiasis
E. Metode
F. Media
Leaflet
G. Sasaran
: Pemateri
: Moderator
: Fasilitator
: Notulen
C : Pendokumentasi
I. Pengorganisasian
J. Kegiatan Penyuluhan
f. Mempersilahkan untuk
bertanya kepada pasien
a. Mengajukan pertanyaan a. Menjawab pertanyaan
tentang materi
b. Mendengarkan dan
penyuluhan
Penutup memperhatikan
3 (5 Menit) b. Memberikan
c. Menjawab salam
09.25-09.30 kesimpulan
c. Menutup penyuluhan
d. Memberi salam
K. Evaluasi
a. Evaluasi structural
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
3) keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala Masalah nefrolitiasis (batu ginjal).
4) keluarga dapat menjelaskan tentang pengobatan nefrolitiasis (batu ginjal)
5) keluarga dapat menjelaskan diet yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan
MATERI PENYULUHAN
NEFROLITIASIS (BATU GINJAL)
1. Pengertian
Nefrolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal batu-batu tersebut
dibentuk oleh kristalisasi larutan urin (kalsium oksolat asam urat, kalium fosfat, struvit dan
sistin). Ukuran batu tersebut bervareasi dari yang granular (pasir dan krikil) sampai
sebesar buah jeruk. Batu sebesar krikil biasanya dikeluarkan secara spontan, pria lebih
sering terkena penyakit ini dari pada wanita dan kekambuhan merupakan hal yang
mungkin terjadi.
2. Penyebab Nefrolitiasis
e. Obstruksi kronik oleh benda asing di dalam traktus urinarius dan kelebihan absorbsi
oksalat pada penyakit inflamasi usus atau ileastomi.
b. Nyeri kolik dari pinggang menjalar ke depan dan ke arah kemaluan, disertai nausea
dan muntah.
a. Minum banyak cairan/air putih akan meningkatkan pembentukan air kemih dan
membantu membuang beberapa batu
b. Makan makanan yang rendah protein karena protein akan memacu eksresi kalsium
urine.
5. Bahan Makanan
1) Beras, roti
2) Mie,makaroni, bihun
3) Telur, daging
4) Ikan tanpa tulang
5) Gula, buah-buahan
1) Kentang
2) Susu, keju, kepiting, ikan asin, sardine
3) Bayam, daun mlinjo, daun pepaya,
4) Buah-buahan yang dikeringkan
5) minuman
DAFTAR PUSTAKA
Suyono Slamet, Dr. Prof. SpPo KE, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II”,
FKUI,Jakarta, 2001.
Henderson M.A “Ilmu Bedah Untuk Perawat” Yayasan Essensia Medika, Yogyakarta,
1991.
Mansjoer Arif, “Kapita Selecta Kedokteran” Edisi Kedua Medika Aesculapius, FKUI,
Jakarta, 2000.
Marilynn E. Dongoes, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi tiga, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
LEAFLET
NEFROLITIASIS (BATU GINJAL)