Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NEFROLITIASIS (BATU GINJAL)

Dosen Pengampu : Ns.Mutia Dwi Sagita,S.Kep.,M.Kep


Mata Kuliah : KMB II
Oleh : Selvi Elfa Yenti (19010013)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
T.A 2021
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

(SAP)

Topik : Nefrolitiasis (Batu Ginjal)

Waktu : 09.00 WIB

Sasaran : Pasien Dan Keluarga Pasien

A. Latar Belakang

Nefrolitiasis atau batu ginjal yaitu penyakit pada ginjal keika ditemukan komponen
krital dan matriks organic yang terkandung dalam batu yang disebabkan karena saluran
kemih yang mengalami kelainan. Batu ginjal sering ditemukan di pelvis, atau kaliks dan
apabila keluar akan menyebakan penyumbatan pada ureter juga kandung kemih. Kalsium,
batu oksalat, batu kalsium fosfat adalah komponen yang dapat membentuk batu ginjal.
Kalsium adalah batu ginjal yang paling sering terjadi. Belum diketahui penyebab penyebab
pasti terbentuknya batu ginjal, maka dari itu banyak faktor yang dilibatkan. Supersaturasi
dan nukleasi adalah dua proses yng diduga terlibat dalam pembentukan batu ginjal.
Supersaturasi terjadi bila di dalam urine terdapat substansi yang besar, yaitu saat volume
urine dan kimia urine dapat menyebabkan bentuk batu mengecil. Pada nukleasi, terbentuk
inti natrium hidrogen urat, asam urat dan kristal hidroksipatit. Nukleasi heterogen atau
campuran batu terbentuk dari inti ion kalsium dan oksalat yang merekat (adhesi) (Fauzi et
al., 2016)
Pada kasus batu ginjal saat ini semakin sering dijumpai, di Ameika Serikat ditemukan
kasus bantu ginjal sebanyak 5-10%. Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) pada
tahun 2013 mencatat di Indonesia terdapat kasus batu ginjal mencapai angka kasus baru
mencapai 37.635 dengan 58.958 orang kunjungan. Masyarakat di Indonesia 10% beresiko
mengalami batu ginjal dan 50% akan kembali kambuh pada individu yang sebelumnya
pernah mengidap batu ginjal sebelumnya. Indonesia dicurigai terjadi fenomena gunung es
yang artinya akibat dari pengetahuan masyarakat yang kurang dan pelayanan kesehatan
yang masih rendah menyebabkan jumlah kasus yang terdeteksi lebih sedikit daripada kasus
yang tidak terdeteksi. Pada tahun 2013 terdapat 116 pasien di rumah sakit Dr. Kariadi
Semarang datang dengan masalah medis batu ginjal. (Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin,
2017).
B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan,keluarga mampu memahami tentang masalah


pada pasien Nefrolitiasis.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 25 menit diharapkan keluarga dapat:

1. Memahami pengertian Nefrolitiasis

2. Memahami penyebab Nefrolitiasis

3. Memahami tanda dan gejala Nefrolitiasis

4. Memahami pengobatan Nefrolitiasis

5. Memahami diet yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan pasien dengan


Nefrolitiasis

D. Materi Penyuluhan

1. Pengertian Nefrolitiasis

2. Penyebab Nefrolitiasis

3. tanda dan gejala Nefrolitiasis

4. pengobatan Nefrolitiasis

5. diet yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk Nefrolitiasi

E. Metode

1. Ceramah dan tanya jawab

Pembelajaran dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan


memberikan pendidikan kesehatan kepada Keluarga dapat mengajukan pertanyaan setelah
penyampain materi selesai.

F. Media

Leaflet

G. Sasaran

1. Pasien dan keluarga pasien


H. Setting Tempat

: Pemateri

: Moderator

: Fasilitator

: Notulen

C : Pendokumentasi

: Pasien dan Keluarga Pasien

I. Pengorganisasian

1. Pemateri : Bertugas memberikan penjelasan materi yang akan disampaikan


kepada pasien dan keluarga pasien

2. Moderator : Mengawali dan mengawasi jalannya diskusi yang menjadi


tanggung jawabnya agar berjalan sesuai dengan topiknya.
3. Fasilitator : Memecahkan suatu masalah jalan keluarnya kegiatan

4. Notulen : Mencatat semua kegiatan yang berlangsung

5. Pendokumentasi : Mendokumentasikan selama kegiatan dilaksanakan

6. Pasien dan Keluarga Pasien: Mendengarkan dan memperhatiakan pemateri menyampaikan


materi

J. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan &


No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Waktu

a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam

b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan

Pembukaan c. Mengingatkan kontrak c. Pasien ingat dengan


1 (5 Menit) kontrak
d. Menjelaskan maksud
09.00-09.05
dan tujuan d. Pasien mengerti maksud
e. Menanyakan kesediaan dan tujuan

f. Apersepsi e. Pasien bersedia

a. Menjelaskan pengertian a. Mendengarkan dan


nefrolitiatis (batu ginjal) memperhatikan

b. Menyebutkan Penyebab b. Tanya jawab


Nefrolitiasis

c. Menjelaskan tanda dan


gejala Nefrolitiasis
Kegiatan Inti
2 (20 Menit) d. Menjelaskan

09.05-09.25 pengobatan Nefrolitiasis

e. Menjelaskan diet yang


diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan untuk
Nefrolitiasi

f. Mempersilahkan untuk
bertanya kepada pasien
a. Mengajukan pertanyaan a. Menjawab pertanyaan
tentang materi
b. Mendengarkan dan
penyuluhan
Penutup memperhatikan
3 (5 Menit) b. Memberikan
c. Menjawab salam
09.25-09.30 kesimpulan

c. Menutup penyuluhan

d. Memberi salam

K. Evaluasi

a. Evaluasi structural

1) Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan

2) Media sudah disiapkan yaitu lembar balik dan Leaflet

b. Evaluasi Proses

1) Keluarga yang hadir

2) Media dapat digunakan dengan baik

3) Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.

4) Respon keluarga terhadap materi

5) Keluarga dapat mengikuti sampai selesai

c. Evaluasi Hasil

1) keluarga dapat menjelaskan pengertian Masalah Nefrolitiasis (batu ginjal)

2) keluarga dapat menjelaskan penyebab nefrolitiasis (batu ginjal)

3) keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala Masalah nefrolitiasis (batu ginjal).
4) keluarga dapat menjelaskan tentang pengobatan nefrolitiasis (batu ginjal)

5) keluarga dapat menjelaskan diet yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan
MATERI PENYULUHAN
NEFROLITIASIS (BATU GINJAL)

1. Pengertian

Nefrolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal batu-batu tersebut
dibentuk oleh kristalisasi larutan urin (kalsium oksolat asam urat, kalium fosfat, struvit dan
sistin). Ukuran batu tersebut bervareasi dari yang granular (pasir dan krikil) sampai
sebesar buah jeruk. Batu sebesar krikil biasanya dikeluarkan secara spontan, pria lebih
sering terkena penyakit ini dari pada wanita dan kekambuhan merupakan hal yang
mungkin terjadi.

2. Penyebab Nefrolitiasis

a. Hiperkalsemia dan hiperkalsiuria yang disebabkan oleh hiperparatiroidisme, asidosis


tubulus renal, mieloma multiple.
b. Dehidrasi kronik.

c. Imobilitas yang lama.

d. Metabolisme purin ab normal (hiperuri semia dan pirai).

e. Obstruksi kronik oleh benda asing di dalam traktus urinarius dan kelebihan absorbsi
oksalat pada penyakit inflamasi usus atau ileastomi.

3. Tanda-Tanda Gejala Umum

a. Nyeri pinggang (kemeng) pada sudut kostavertebral

b. Nyeri kolik dari pinggang menjalar ke depan dan ke arah kemaluan, disertai nausea
dan muntah.

c. Hematuria : baik makroskopik maupun mikroskopik.

d. Disuria : oleh karena infeksi.

e. Demam disertai menggigil.

f. Retensi urine pada batu ureter atau leher buli-buli.

g. Dapat tanpa keluhan (“silent stone”).


4. Pengobatan

a. Minum banyak cairan/air putih akan meningkatkan pembentukan air kemih dan
membantu membuang beberapa batu
b. Makan makanan yang rendah protein karena protein akan memacu eksresi kalsium
urine.

5. Bahan Makanan

a. Yang boleh diberikan

1) Beras, roti
2) Mie,makaroni, bihun
3) Telur, daging
4) Ikan tanpa tulang
5) Gula, buah-buahan

b. Yang tidak boleh diberikan

1) Kentang
2) Susu, keju, kepiting, ikan asin, sardine
3) Bayam, daun mlinjo, daun pepaya,
4) Buah-buahan yang dikeringkan
5) minuman
DAFTAR PUSTAKA

Suyono Slamet, Dr. Prof. SpPo KE, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II”,
FKUI,Jakarta, 2001.
Henderson M.A “Ilmu Bedah Untuk Perawat” Yayasan Essensia Medika, Yogyakarta,
1991.
Mansjoer Arif, “Kapita Selecta Kedokteran” Edisi Kedua Medika Aesculapius, FKUI,
Jakarta, 2000.
Marilynn E. Dongoes, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi tiga, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
LEAFLET
NEFROLITIASIS (BATU GINJAL)

Anda mungkin juga menyukai