PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mengetahui programprogram pelaksanaan K3 di Perusahaan.
Mendata masalahmasalah K3 dan melakukan pencegahan serta pengendalian
pada proses produksi.
Mengaplikasikan atau mempraktekkan teori yang diperoleh dalam perkuliahan dalam
bentuk praktek kerja lapangan dalam bidang kesehatan dan keselamatan
kerja.
1.3 Manfaat
Dapat memberikan gambaran secara umum keadaaan perusahaan serta pelaksanaan K3 di
Perusahaan tersebut, sehingga dapat dipergunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-
langkah pencegahan dan perbaikan bagi perusahaan.
BAB II
KEGIATAN LAPANGAN
3 Area proyek Tidak ada layout jalur Foto disertakan Memasang layout jalur
evakuasi evakuasi
Selasa/ Pengenalan tentang hot work (Plumbing dan Fire Fighting) yang
08 Des berada di area proyek (unit Tower A, unit Tower B dan unit
2020 Tower C)
3.1 K3 Kontruksi
a. Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung
Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan,
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja, keselamatan publik, harta benda, material, peralatan, konstruksi dan
lingkungan.
b. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat SMKK
adalah bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam
rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi.
c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disebut K3
Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja pada pekerjaan konstruksi.
d. Unit Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat UKK adalah unit pada
penyedia jasa pekerjaan konstruksi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
SMKK di proyek.
e. Rancangan Konseptual SMKK adalah dokumen telaahan tentang keselamatan
konstruksi yang disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi Pengkajian
dan/atau Perencanaan serta Perancangan.
f. Petugas Keselamatan Konstruksi adalah orang atau petugas K3 Konstruksi di dalam
organisasi Pengguna Jasa dan/atau organisasi Penyedia Jasa yang telah teregistrasi
mengikuti bimbingan teknis SMKK bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
dibuktikan dengan surat keterangan mengikuti pelatihan/bimbingan teknis yang
diterbitkan oleh unit kerja yang menangani Keselamatan Konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan/atau sertifikat pelatihan dan kompetensi
yang diterbitkan oleh lembaga atau instansi yang berwenang sesuai dengan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
g. Rencana Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RKK adalah dokumen
lengkap rencana penerapan SMKK dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen
kontrak.
h. Risiko Keselamatan Konstruksi adalah risiko konstruksi yang memenuhi satu atau
lebih kriteria berupa besaran risiko pekerjaan, nilai kontrak, jumlah tenaga kerja,
jumlah alat berat yang dipergunakan dan tingkatan penerapan teknologi yang
digunakan.
i. Penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi adalah perhitungan besaran potensi
berdasarkan kemungkinan adanya kejadian yang berdampak terhadap kerugian atas
jiwa manusia, keselamatan publik, harta benda, material, peralatan, konstruksi dan
lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada
pekerjaan konstruksi dengan memperhitungkan nilai kekerapan dan nilai keparahan
yang ditimbulkan.
j. Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan Konstruksi adalah kegiatan pemantauan dan
evaluasi terhadap kinerja penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi yang meliputi
pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan rekomendasi perbaikan penerapan
Keselamatan Konstruksi.
k. Komite Keselamatan Konstruksi adalah unit khusus yang bertugas membantu Menteri
dalam penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi.
3.2 Pekerjaan Finishing
a. Pengertian Umum
Pekerjaan finishing adalah pekerjaan akhir dari sebuah kegiatan pembangunan dalam
rangka menutupi, melapisi, dan memperindah dari sebuah bangunan atau konstruksi.
Pekerjaan finishing merupakan pekerjaan yang memakan biaya cukup besar dan
untuk mereduksi pekerjaan ini memang tidak mudah tetapi dapat dilakukan dengan
mengurangi kesalahan dan meningkatkan kualitas serta kompetensi tenaga kerja.
b. Jenis dan Macam Pekerjaan
Finishing Pekerjaan finishing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Pekerjaan finishing basah adalah pekerjaan finishing yang dalam aplikasinya
menggunakan air sebagai medianya yang meliputi pasangan batu bata,
plesteran, acian, pasangan tegel keramik, pasangan granit, dan pekerjaan
pengecatan.
2) Pekerjaan finishing kering adalah pekerjaan yang dalam aplikasinya tidak
menggunakan air sebagai medianya yang meliputi pekerjaan wallpaper,
dinding partisi, karpet, dinding enamel, dll.
c. Hazard dan resiko