Anda di halaman 1dari 7

Adelia Meutia Putri, Syazili Mustofa, dan Giska Tri Putri|Identifikasi Citra Sidik Jari dengan Menggunakan

Metode Template Matching untuk Korban Bencana Alam


Identifikasi Citra Sidik Jari dengan Menggunakan Metode Template Matching
untuk Korban Bencana Alam
Adelia Meutia Putri1, Syazili Mustofa2 , Giska Tri Putri2
1
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Biokima, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Secara geografis, Indonesia berada pada posisi yang rawan bencana, khususnya gempa bumi. Karena itu identifikasi korban
merupakan proses yang penting bagi tim DVI (Disaster Victim Identification), baik penyidik maupun dokter. Metode
identifikasi yang efektif adalah dengan metode template matching. Template matching adalah suatu teknik dalam
pengolahan citra digital untuk menemukan bagian-bagian kecil dari gambar yang cocok dengan template gambar. Untuk
mengenali pola sidik jari yaitu arch, loop, dan whorl dengan metode template matching. Keunggulan dari metode ini adalah
waktu yang dibutuhkan lebih singkat dan dapat menghasilkan data yang akurat dibandingkan dengan metode lain.
Identifikasi yang cepat dan akurat bermanfaat bagi proses pengembalian jenazah korban kepada keluarga. Dengan
demikian, jenazah dapat dimakamkan oleh dengan keluarga dengan layak.

Kata kunci: citra digital, sidik jari, template matching.

Fingerprint Imagery Identification Using Template Matching Methods For


Disaster Victims
Abstract
Geographically, Indonesia is in a position prone to disasters, especially earthquakes. Therefore victim identification is an
important process for DVI (Disaster Victim Identification) teams, both investigators and doctors. An effective identification
method is the template matching method. Template matching is a technique in digital image processing to find small parts
of images that match the image template. To recognize fingerprint patterns namely arch, loop, and whorl with the template
matching method. The advantage of this method is that the time needed is shorter and can produce accurate data
compared to other methods. Fast and accurate identification is useful for the process of returning victims' bodies to
families. Thus, the corpse can be properly buried with the family.

Keywords: digital image, fingerprint, template matching

Korespondensi: Adelia Meutia Putri, alamat jalan Raden Imba Kesuma Gg Berkah No 47 Kemiling, Bandarlampung,
HP: 082177080858, e-mail: adeliameutiaputri@gmail.com

Pendahuluan halnya penentuan identitas tersangka pelaku


Secara geografis, Indonesia berada pada kejahatan merupakan bagian terpenting
posisi yang rawan bencana. Bencana yang dalam penyidikan. Identifikasi tersebut
sering terjadi adalah gempa bumi. Gempa penting sekali dilakukan terhadap korban
bumi berulang kali terjadi di Indonesia, mulai meninggal karena merupakan perwujudan
dari Aceh, Nias, Sumatera Barat, Bengkulu, HAM dan penghormatan terhadap orang yang
DIY, Yogyakarta, NTT (seperti di Alor), hingga sudah meninggal. Kitab Undang-Undang
Papua (misalnya di Nabire). Pada tanggal 28 Hukum Acara Pidana (KUHAP) Pasal 133 ayat
September 2018, terjadi gempa bumi besar tiga tertulis “Mayat yang dikirim kepada ahli
yang berkekuatan 7,5 skala Richter yang kedokteran kehakiman atau dokter pada
berpusat di darat 61 km arah utara Palu dan di rumah sakit harus diperlakukan secara baik
kedalaman 10 Km. Gempa tersebut dengan penuh penghormatan terhadap mayat
berdampak tsunami dan menimbulkan korban tersebut dan diberi label yang memuat
jiwa. Dengan begitu banyaknya bencana alam identitas mayat, dengan diberi cap jabatan
yang telah terjadi di Indonesia, identifikasi yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian
korban merupakan hal yang sangat penting lain badan mayat tersebut”. Dengan demikian,
bagi penyidik. dapat dipahami bahwa proses identifikasi
Identifikasi forensik merupakan upaya merupakan hal yang penting untuk
yang dilakukan dengan tujuan membantu dilaksanakan sebelum proses selanjutnya
penyidik untuk menentukan identitas yaitu pemeriksaan mayat (otopsi).
seseorang. Penentuan identitas korban seperti

Medula|Volume 8|Nomor 1|April 2018|71


Adelia Meutia Putri, Syazili Mustofa, dan Giska Tri Putri|Identifikasi Citra Sidik Jari dengan Menggunakan
Metode Template Matching untuk Korban Bencana Alam
Identifikasi dapat dilakukan dalam tiga mempunyai kewajiban yaitu untuk
cara: visual (kerabat atau kenalan melihat mengambilkan atau mencetak sidik jari,
jenazah); data secara rinci (misalnya, data khususnya sidik jari pada korban yang tewas
ante-mortem yang cocok dengan informasi dan keadaan mayatnya yang telah membusuk,
yang dikumpulkan selama otopsi dan teknik pengembangan sidik jari pada jari yang
informasi situasional lainnya); dan secara keriput, serta mencopot kulit ujung jari yang
ilmiah atau objektif (misalnya, pemeriksaan telah mengelupas dan memasangnya pada jari
gigi, sidik jari, atau DNA). Salah satu teknik yang sesuai pada jari pemeriksa, baru
atau metode yang efektif dalam identifikasi kemudian dilakukan pengambilan sidik jari,
sidik jari adalah metode template matching. merupakan prosedur standar yang harus
Keunggulan dari metode template diketahui dokter. Pentingnya dokter
matching ini adalah waktu yang dibutuhkan memahami cara identifikasi sidik jari ini
untuk mendapatkan hasil yang akurat lebih khususnya metode template matching yaitu
cepat dibandingkan dengan identifikasi untuk membantu tim DVI (disaster victim
dengan menggunakan DNA. Metode ini identification) dalam proses identifikasi
membutuhkan peralatan yang mudah dan korban bencana.
murah, yang dapat didapatkan ketika Pemerintah Indonesia telah
seseorang membuat kartu tanda penduduk menerapkan metode template matching ini
elektronik (E-KTP). dengan melakukan perekaman sidik jari saat
Dari berbagai macam metode membuat Kartu Tanda Penduduk Elektronik
identifikasi yang dikenal, hanya metode (E-KTP). Setiap orang mempunyai template
penentuan jati diri dengan sidik sidik jari yang berbeda-beda, maka dari itu
jari (daktiloskopi) yang tidak lazim dikerjakan sidik jari dibuat menjadi patokan dari metode
oleh dokter, melainkan dilakukan oleh pihak ini. Alat yang digunakan sebagai perantara
kepolisian. Walaupun pemeriksaan sidik sidik jarinya adalah flexcode iSafe 4500.
jari tidak dilakukan oleh dokter, dokter masih

Gambar 1. Alat Perekam Sidik Jari

ISI bersifat khas pada setiap individu. Untuk


Sidik jari (fingerprint) atau dermatoglifii setiap identitas manusia (dermatoglif) yang
adalah hasil reproduksi tapak jari, baik yang terbentuk di bawah lapisan kulit atau dermal
sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, papillae, pola dasar nya tidak berubah, selama
maupun bekas yang ditinggalkan pada benda lapisan papillae masih berada di kulit dan sidik
karena pernah tersentuh kulit, telapak tangan, jari akan selalu ada. Dermatoglifi merupakan
atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada suatu manifestasi genetik yang dikendalikan
bagian telapak tangan mulai dari pangkal oleh polygenic, dimana pola dasarnya tidak
pergelangan sampai ke semua ujung jari, dan akan berubah selama hayatnya.
kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit Pola atau gambaran sidik jari terdiri dari
sampai ke ujung jari yang mana pada daerah 3 jenis, yaitu arch (lengkung), whorl
ttersebut terdapat garis halus menonjol yang (lingkaran), dan loop (sosok). Masing-masing
keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh pola terbagi beberapa subgroup dan yang
celah atau alur yang membentuk struktur membedakan adalah pada keberadaan core
tertentu. dan delta pada lukisan sidik jarinya. Populasi
Sidik jari terbentuk pada bulan ke sidik jari terbesar adalah loop (L), whorl (W)
empat di masa kehamilan dan tidak akan dan paling sedikit adalah arch (A).
berubah hingga setelah proses kelahiran. Sidik Arch adalah pola dermatoglifi yang
jari terbentuk dengan bantuan beberapa gen dibentuk oleh rigi epidermis yang berupa
yang berperan. Oleh karena itu, sidik jari garis-garis sejajar melengkung seperti busur.

Medula|Volume 8|Nomor 1|April 2018|72


Adelia Meutia Putri, Syazili Mustofa, dan Giska Tri Putri|Identifikasi Citra Sidik Jari dengan Menggunakan
Metode Template Matching untuk Korban Bencana Alam
Pola arch menjadi dua, yaitu plain arch dan whorl adalah pola dermatoglifi yang dibentuk
tented arch. Loop adalah pola dermatoglifi oleh garis-garis rigi epidermis yang memutar
berupa alur garis-garis ejajar yang berbali bentuk pusaran. Empat macam pola whorl
180o. Loop pada tangan dikenal loop radial yaitu plain whorl, central pocket loop, double
dan loop ulnar sedang pada kaki dikenal loop, dan accidental whorl.
dengan loop tibial dan loop fibular. Sedangkan

Gambar 2. Pola Dermatoglifi

Salah satu metode terbaik dalam tingkat kemiripan tertinggi dan nilai batas
melakukan identifikasi sidik jari adalah denga ambang pengenalan dari image objek
metode template matching. Template tersebut. Bila nilai tingkat kemiripan berada di
matching adalah suatu teknik dalam bawah nilai batas ambang maka image objek
pengolahan citra digital yang berfungsi untuk tersebut dikategorikan sebagai objek tidak
mencocokkan tiap-tiap bagian dari suatu citra dikenal.
dengan citra yang menjadi template (acuan). Sejarah perkembangan pemeriksaan
Metode ini sering digunakan untuk sidik jari dengan metode template matching
mengidentifikasi citra karakter huruf, angka, telah ada dari akhir abad ke 19. Perangkat
sidik jari (fingerprint) dan aplikasi – aplikasi yang paling populer di antara semua
pencocokan citra lainnya. perangkat identifikasi karena kemudahan
Pada dasarnya template matching dalam akuisisi, dan juga sejumlah sumber
adalah proses yang sederhana. Suatu citra yang tersedia untuk pengumpulan data. Ini
masukan yang mengandung template tertentu telah menemukan penggunaan yang luas
dibandingkan dengan template pada basis dalam penegakan hukum dan keperluan
data. Template ditempatkan pada pusat imigrasi. Dasar-dasar proses identifikasi ini
bagian citra yang akan dibandingkan dan berasal dari "titik Galton", yaitu karakteristik
dihitung seberapa banyak titik yang paling tertentu yang ditetapkan oleh Francis Galton,
sesuai dengan template. Langkah ini diulangi melalui mana sidik jari dapat diidentifikasi.
terhadap keseluruhan citra masukan yang Otomatisasi yang tepat dari teknologi ini
akan dibandingkan. Nilai kesesuaian titik yang dimulai pada tahun 1969 ketika FBI
paling besar antara citra masukan dan citra menginginkan sistem identifikasi
template menandakan bahwa template menggunakan sidik jari. Untuk ini FBI
tersebut merupakan citra template yang membuat perjanjian dengan Institut Nasional
paling sesuai dengan citra masukan. Dalam Standar dan Teknologi (NIST), untuk membuat
mencari ciri ridge dasar sidik jari dapat perkembangan pada pencarian, pencocokan
digunakan teknik template matching. Teknik serta proses scanning. Untuk ini, NIST bekerja
template matching berdasarkan corak dengan teknologi hal kecil, yang sebenarnya
merupakan teknik paling terkenal dan paling adalah versi kecil dari poin Galton untuk
banyak digunakan. mengembangkan teknologi pemindaian sidik
Prinsip metode ini adalah jari. Dua masalah utama yang mereka hadapi
membandingkan antara image objek yang adalah mengeluarkan hal-hal kecil dari setiap
akan dikenali dengan image template yang sidik jari dan juga membandingkan,
ada. Image objek yang akan dikenali pencocokan dan juga mencari daftar hal kecil
mempunyai tingkat kemiripan sendiri dari daftar besar sidik jari. Prototipe terbaik
terhadap masing-masing image template. pertama kali dipamerkan pada tahun 1975
Pengenalan dilakukan dengan melihat nilai oleh FBI. Sebuah teknik pemindaian kapasitif

Medula|Volume 8|Nomor 1|April 2018|73


Adelia Meutia Putri, Syazili Mustofa, dan Giska Tri Putri|Identifikasi Citra Sidik Jari dengan Menggunakan
Metode Template Matching untuk Korban Bencana Alam
digunakan sebagai dasar kerjanya. bekerja bersangkutan. Masing-masing keadaan
lebih untuk membuat sidik jari otomatis membutuhkan cara atau teknik penanganan
bertinta digital, kompresi gambar dan yang berbeda.
sebagainya tetap dilakukan. I. Pada jenazah yang baru
Semakin berkembangnya teknologi a. Pada jenazah dengan jari-jari yang
sejak pemeriksaan sidik jari pertama kali bisa digerakkan :
ditemukan, ditemukan pula bahwa i. Telungkupkan mayat
pengambilan sidik jari berbeda-beda ii. Jari seperti biasa
tergantung keadaan mayat yang

Gambar 3: Pengambilan Sidik Jari Pada Jenazah Yang Masih Segar

b. Pada jenazah dengan jari-jari yang sulit


digerakkan: II. Mayat telah kaku dan mulai membusuk:
i. Gunting Formulir AK-23 pada batas a. Jari-jari mayat meng-genggam:
kolom tangan kiri dan kanan tangan Tarik jari-jari mayat tersebut sehingga
kiri dan kanan. menjadi lurus; bila jari-jari sulit
ii. Jepit potongan formulir tersebut pada diluruskan, sayatlah pada bagian
kedua sisi sendok mayat bagian dalam jari pada ruas kedua sehingga
cekung dengan kolom sidik jari jari dapat diluruskan. Untuk ibu jari
menghadap ke luar (dapat juga pada sayatan antara ibu jari dan telunjuk.
bagian cembung). b. Ujung-ujung jari mayat sudah lembek
iii. Bersihkan jari mayat dengan hati-hati, (belum rusak tetapi sudah
kemudian bubuhkan tinta dengan mengkerut):
alat pembubuh tinta atau dengan Suntiklah jari tersebut dengan cairan
roller setelah tintanya diratakan. pengembang (tissue builder) atau air
iv. Capkan jari mayat tersebut dengan panas sehingga kulit jari
menekannya pada kolom sidik jari mengembang. Jarum suntik ditusuk
dari formulir yang terjepit di sendok pada ujung jari atau pada bagian
mayat. Geser formulir menurut dalam jari antara ruas pertama dan
kolom sidik jarinya sehingga semua kedua.
jari terekam. c. Mayat mulai membusuk /awal
v. Rekatkan hasil pengambilan tersebut dekomposisi (kulit ari mulai terlepas):
pada sehelai formulir AK-23 dan Periksa kulit jari tersebut apakah
rumuslah sidik jari tersebut. masih baik atau ada bagian yang
rusak. Bersihkan kulit jari tersebut
dengan hati-hati.

Medula|Volume 8|Nomor 1|April 2018|74


Adelia Meutia Putri, Syazili Mustofa, dan Giska Tri Putri|Identifikasi Citra Sidik Jari dengan Menggunakan
Metode Template Matching untuk Korban Bencana Alam

Gambar 4: Kondisi Kulit Tangan Yang Busuk Dan Terlepas

Gambar 5: Kulit Dipasang Kembali Pada Jari Mayat Atau Dimasukkan Dalam Jari Terugas Sehingga
Pengambilan Dapat Dilakukan.

Gambar 6: Kulit Yang Telah Dilepas Dari Tangan Jenazah

Gambar 7: Kulit Yang Telah Dilepas Dipasang Ke Tangan Petugas.

Gambar 8: Kulit Yang Telah Dilepas Diberi Tinta Dan Ambil Sidik Jari Seperti Cara Rutin

Medula|Volume 8|Nomor 1|April 2018|75


Adelia Meutia Putri, Syazili Mustofa, dan Giska Tri Putri|Identifikasi Citra Sidik Jari dengan Menggunakan
Metode Template Matching untuk Korban Bencana Alam
Berikut adalah beberapa penelitian akurat lebih cepat dibandingkan dengan
Identifikasi citra sidik jari dengan metode lain. Sebagai dokter penting untuk
menggunakan metode template matching : memahami teknik ini khususnya dalam
1. Terdapat penelitian pada tahun 2011 mendapatkan sidik jari dari mayat yang
yang mengklasifikasi sebanyak 61 citra berbeda-beda cara pemeriksaannya
masukan sidik jari dengan masing- tergantung kondisi mayat tersebut.
masing 5 format citra yaitu *.bmp, Pemahaman teknik ini dengan baik akan
*.gif, *.jpg, *.png, dan *.tif. mempermudah identifikasi dan
menunjukkan bahwa pada jenis penanggulangan bencana alam.
template plain arch, plain whorl dan
double loop menunjukkan bahwa Simpulam
tingkat keberhasilannya sebesar Template matching merupakan metode
100%. Pada tented arch didapatkan identifikasi korban bencana yang efektif.
tingkat keberhasilan tertinggi pada Keunggulan nya adalah waktu yang diperlukan
format citra *.png, .tif dan pada radial untuk mendapatkan hasil yang akurat lebih
loop tingkat keberhasilan tertinggi cepat dibandingkan dengan metode lain.
pada format citra *.bmp, *.png, dan
*.tif. Daftar Pustaka
2. Pada penelitian lain yang 1. Isnanto RR, Hidayatno A, Hadi MN.
mengklasifikasikan sebanyak 30 citra Identifikasi sidik jari menggunakan teknik
masukan sidik jari menunjukkan pencocokan template tapis gabor.
bahwa pengujian pada jenis template Telkomnika. 2007;5(1):1-8.
plain whorl, plain arch dan double 2. Pradana HI. Klasifikasi citra sidik jari
loop menunjukkan tingkat berdasarkan enam tipe pattern
keberhasilannya tertinggi menggunakan metode euclidean
dibandingkan dengan template lain. distance. E-Jurnal DINUS. 2015;1(1):1-5.
Menurut Afriansyah, (2016) 3. Leksono B, Hidayatno A, Isnanto RR.
menerangkan bahwa solusi yang bisa untuk Aplikasi metode template matching
mengenalinya diantaranya dengan tes untuk klasifikasi sidik jari. Transmisi.
kecocokan DNA dan sidik jari, tetapi test DNA 2011;13(1):1-6.
membutuhkan biaya yang besar dan itu 4. Swaroop P, Tech M, Vidhyapeeth B. An
menjadi masalah materi terhadap instansi- overview of various template matching
instasi terkait seperti kepolisian atau methodologies in image processing.
basarnas. Solusi yang tepat untuk mengenali International Journal of Computer
korban bencana dengan biaya yang terjangkau Application. 2016;153(10):8-14.
yaitu dengan pengenalan sidik jari dengan 5. Saliyah, Kusuma SE. Pengambilan sidik
sistem yang sudah merekam data-data jari pada jenazah guna identifikasi.
penduduk. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan. 15-
Keunggulan dari metode template 16 Juli 2017; Pekanbaru. Riau: PIT; 2017.
matching ini adalah waktu yang dibutuhkan 6. Hidayati F. Variasi pola sidik jari pada
untuk mendapatkan hasil yang akurat lebih populasi Jawa dan Papua.
cepat dibandingkan dengan identifikasi AntroUnairdotnet. 2015;4(1):30-41.
dengan menggunakan metode lain. 7. Siburian J, Anggraeini E, Hayati SF.
Identifikasi yang cepat dan akurat bermanfaat Analisis pola sidik jari tangan dan jumlah
bagi proses pengembalian jenazah korban sulur serta besar sudut ATD penderita
kepada keluarga. Dengan demikian, jenazah diabeter mellitus di Rumah Sakit Umum
dapat dimakamkan oleh dengan keluarga Daerah Jambi. Biospecies. 2010.;2(2):12-
dengan layak. 7.
8. Masni RT, Megahari RRP, Wati M.
Ringkasan Dermatoglifi ujung jari dan telapak
Template matching ini merupakan tangan penderita hemophilia di Sumatera
metode identifikasi korban bencana yang Barat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa.
efektif. Keunggulan nya adalah waktu yang 2014;1(1):1-5.
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang

Medula|Volume 8|Nomor 1|April 2018|76


Adelia Meutia Putri, Syazili Mustofa, dan Giska Tri Putri|Identifikasi Citra Sidik Jari dengan Menggunakan
Metode Template Matching untuk Korban Bencana Alam
9. Fajrin T, Nurina AF. Analisis sistem 13. Darujati C, Syam R, Hariadi M. Deteksi
presensi dengan sidik jari siswa SMK citra sidik jari terotasi menggunakan
Negeri 2 Karanganyar. Speed Sentra metode phase-only correlation. Jurnal
Penelitian Engineering dan Edukasi. Sains dan Seni ITS. 2012:1-5.
2011;3(3):78-83. 14. Wardhana AW, Prayudi Y. Penggunaan
10. Marpaung TD, Triwani, Jaya H. Hubungan metode template matching untuk
pola dermatoglifi dengan diabetes identifikasi kecacatan pada PCB.
mellitus tipe II di RSUP Dr Mohammad Workshop Nasional Aplikasi Teknologi
Hoesin. Jurnal Kedokteran Dan Informasi, 21 Juni 2008; Yogyakarta, DI
Kesehatan. 2015;2(3):297-304. Yogyakarta. Indonesia. hlm. 47-50.
11. Azis A, Kurniawan T. Identifikasi pola sidik 15. Atmaja. Aplikasi verifikasi data penduduk
jari dengan jaringan syaraf tiruan korban bencana dengan fingerprint.
bidirectional associative memory. Berkala Surakarta: Universitas Muhammadiyah
MIPA. 2006;16(3):7-12. Surakarta; 2017.
12. Mundijo T, Purwoko M. Dominasi
pewarisan pola sidik jari whorl dalam
keluarga karyawan fakultas kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Jurnal Kedokteran Brawijaya.
2017;29(04):312-5.

Medula|Volume 8|Nomor 1|April 2018|77

Anda mungkin juga menyukai