Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Teori umum

Kimia organik adalah Percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai
struktur,sifat,komposisi,reaksi, dan sintesis senyawa organik (Subandi,2020).

Ilmu kimia adalah mempelajari sifat-sifat materi dan energi,serta hukum-hukum dasar yang
berlaku pada materi dan perubahannya (Sulakhudin.2019)

Labolatorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan,Pengujian


teoritis,pembuktian uji coba penelitian dan sebagainya menggunakan alat bantu yang menjadi
kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai (Depdiknas, 2002).

Alkalihida adalah Senyawa yang mempunyai struktur heterosiklik yang bersifat mengadung
atom N di dalam intinya dan bersifat basa,karena itu dapat larut dalam asam-asam serta membentuk
garamnya (Pranowo.2020).

Ada beberapa macam -macam alkalihida yaitu:

a. Alkalihida quinolin
Memiliki dua cincin karbon dengan satu atom nitrogen.
b. Alkalihida isquinolin
Memiliki dua cincin karbon dengan mengandung satu atom nitrogen
c. Alkalihida Tropan
Mengandung atom nitrogen dengan gugus metilnya (NCH-3) (Sumardjo.2009).

Faktor- faktor yang mempengaruhi Alkalihida yaitu:


a. Tidak dapat terdeteksi dengan pereaksi pengendap
b. Jumlah total senyawa- senyawa yang melebihi kelarutannya dalam pelarut tertentu jadi dapat
mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume pelarutnya yang lebih banyak untuk
melarutkannya
c. Tidak di ketahui senyawannya dan tidak mengandung nitrogen (Pranowo.2020)

Ikatan primer adalah ikatan yang secara umum terdiri atas ikatan kovalen, ikatan ion, dan ikatan
logam Ikatan primer juga dapat di katakan ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif
besar. Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

Ikatan sekunder berkaitan dengan suatu rantai polipeptida.ikatan sekunder yang terbentuk dari
ikatan hidrogen yang terjadi dengan gugus-gugus amina dengan atom hidrogen pada rantai samping
asam amino sehingga membentuk lipatan lipatan.

Ikatan tersier merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier
kebanyakan berupa gumpalan. Beberapa molekul protein mampu berinteraksi secara fisik tanpa
ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan
membentuk ikatan kuartener (Subandi.2010)

Warna primer adalah yang pertama,yang terutama,atau yang pokok.warna primer juga dapat di
artikan sebagai warna pertama dan warna utama yang menjadi dasar terciptanya warna-warna lain
dan terdapat tiga warna primer yang menjadi dasar untuk membentuk warna lainnya,yakni
biruh,merah,dan kuning ketiga warna tersebut dapat menghasilkan warna lain apabila dapat di
campurkan dengan cara berbeda beda sehingga hasil yang di dapatkanpun berbeda pula.

Warna sekunder dapat di artikan sebagai warna turunan dari hasil campuran warna pertama atau
warna primer.warna sekunder terdiri dari warna ungu,jingga (oranye),dan hijau namun begitu hasil
yang di dapat pada warna sekunder tergantung dari seberapa banyak warna primer yang di
campurkan.

Warna tersier merupakan hasil pencampuran dari warna primer dan sekunder.warna ini
dihasilkan dari pencampuran warna hijau dan merah. Dengan perbandingan yang berbeda-beda
pada setiap pencampuran maka akan ada banyak jenis warna kecokelatan.warna kecoklatan
tersebut nantinya bisa menjadi tidak terbatas karena perbandingan pada setiap pencampuran akan
berbeda beda (Putri dan Rengga.2021)

Pereaksi kimia, reaktan, atau reagen adalah bahan yang menyebabkan atau dikonsumsi dalam
suatu reaksi kimia. Sebagai contoh, asam klorida adalah sebuah pereaksi yang bereaksi dengan
logam seng menghasilkan hidrogen, atau bereaksi dengan kalsium karbonat menghasilkan karbon
dioksida.pereaksi reagen juga digunakan untuk menunjuk pada zat kimia dengan kemurnian yang
cukup untuk sebuah analisis atau percobaan. Sebagai contoh, sebuah reagen air tidak boleh
mengandung banyak ketidakmurnian seperti ion natrium, klorida, atau bakteri, dan juga memiliki
tahanan listrik yang tinggi (Sastrohamidjojo.2018).

Reaktif adalah zat-zat yang bereaksi secara liar jika dicampurkan dengan zat lain, seperti logam
alkali yang reaktif terhadap air atau campuran asam kuat dan basa yang tidak cocok.reaktif juga
dapat di kategorikan sebagai bahan yang bisa bereaksi sendiri atau berpolimerisasi dapat
menghasilkan api atau gas toksik ketika ada perubahan tekanan atau suhu,gesekan, atau kontak
dengan uap dan lembab (Lerrick.2022).

Anda mungkin juga menyukai