Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

ALIYAH AL-WASHLIYAH

PERDANGAN

TAHUN 2022

Sebagai tugas Bahasa Indonesia

Disusun oleh kelompok 1:

1. Hjdvjhcdhjhcg (ketua)

2. Hjdgcjsgsgc (anggota)

3. Nbvcjhgsdg (anggota

4. Ddsjbkjsdk (anggota)

5. Dsmhgjgfjgj (anggota )
MADRASAH ALIYAH AL-WASHLIYAH PERDAGANGAN

T.P 2021/2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan
Rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga proposal ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga proposal ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Proposal ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 10 Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A.      Latar Belakang Masalah...................................................................................................1
B.       Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C.      Tujuan Penelitian..............................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................6
A.      Pengetian Handphone.......................................................................................................6
B.       Pengertian Pelajar............................................................................................................7
C.    Sejarah handphone..............................................................................................................8
D.    Perkembangan Handphone.................................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................................12
A. Waktu danLokasi Penelitian................................................................................................12
B. Subjek, Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................................12
C. Metode Penelitian................................................................................................................12
D. Langkah-langkah Penelitian................................................................................................12
E. Teknik Analisis Data

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................17
A.      Kesimpulan.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG MASALAH


Dengan akal pikirannya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan
menciptakan teknologi yang diingininya. Oleh sebab itu, antara ilmu dan teknologi saling
berkaitan erat karena tanpa ilmu tidak ada penerapan baru untuk teknologi dan tanpa
teknologi tidak ada yang akan menikmati penemuan ilmu.
Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang dengan pesatnya. Berkat perkembangan dari kemajuan IPTEK,
manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai
kegiatan sehingga dalam kegiatan hidupnya tersedia berbagai kemudahan yang
memungkinkan kegiatannya lebih efektif.
Namun demikian, dengan perkembangan dan kemajuan IPTEK pun disatu sisi
kita merasa gembira karena kita dapat mengakses informasi dalam waktu yang relatif
singkat dengan biaya yang murah, tetapi disisi lain sangat memerihatinkan karena
kemajuan IPTEK semacam ini dapat menimbulkan negatif bagi generasi muda kita
khususnya para pelajar. Sebagai contoh; dengan adanya perkembangan dan kemajuan
IPTEK yang sedemikian canggih di bidang telekomunikasi khususnya handphone.
Dengan handphone yang melalui fitur-fitur lengkap membuat pelajar mampu
mengakses informasi yang ada di seluruh penjuru dunia dalam waktu yang relatif singkat
dan hampir bersamaan serta dengan biaya yang relatif murah sehingga dapat membantu
sisa dalam mengakses informasi yang berhubungan dengan materi- materi pembelajaran
yang diberikan di sekolah alhasil prestasi belajar pelajar dapat meningkat. Namun di lain
pihak, handphone pun dapat menimbulakan dampak negatif terhadap prestasi belajar
pelajar. Hal ini dikarenakan penyalahgunaan penggunaan handphone oleh para pelajar
sehingga handphone juga dapat membuat prestasi sebagian pelajar menurun.

B.  RUMUSAN MASALAH
1. Apa dampak positif penggunaan handphone bagi pelajar?
2. Apa dampak negatif penggunaan handphone bagi pelajar?
3. Apa upaya yang harus dilakukan agar pelajar tidak salah dalam memanfaatkan
handphone?

1
C.  TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah  sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dampak positif penggunaan handphone bagi pelajar.
2. Untuk mengetahui dampak negatif penggunaan handphone bagi pelajar.
3. Untuk memberikan upaya yang harus dilakukan agar pelajar tidak salah dalam
memanfaatkan handphone. 

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis : penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi,
khususnya tentang pengaruh penggunaan handphone terhadap prestasi belajar
peserta didik di sekolah.
2. Manfaat Praktis : hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaat bagi pihak
sekolah untuk mengatasi pengaruh negative terhadap prestasi belajar peserta
didik.

BAB II

2
TINJAUAN PUSTAKA

A.       PENGERTIAN HANDPHONE


Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan
telepon fixed line sehingga konvesional namun dapat dibawa kemana-mana
( portable ) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan
kabel ( nirkabel, wireless ).
Generasi pertama system selular Analog yaitu AMPS ( Advance Mobile
Phone Service ). Versi dari AMPS dikenal sebagai Narrowband Advance Mobile
Phone Service ( NAMPS ) yang menggabungkan teknologi digital, sehingga
system ini dapat digunakan untuk membawa tiga kali lebih besar kapasitas pada
setiap panggilan versinya. Pada tahun 1981 muncul NMT ( Nordic Mobile
Telephone System ). Pada tahun 1982 muncullah GSM ( Global System For
Mobile Communination ).
Pada tahun 1990 jaringan Amerika Utara bergabung membentuk
standarisasi IS-54B dimana standarisasi ini adalah yang pertama kali
menggunakan dual mode seluler berdasarkan teknik penyebaran spectrum untuk
meningkatkan kapasitas yang disebut IS-95. Dengan menggunakan protocol
AMPS sebagai defaultnya, akan tetapi mempunyai cara kerja SEC. Normal yang
berbeda dengan analaog selular serta lebih canggih dibanding IS-54.
Pada awalnya disebutkan bahwa yang menggunakan teknologi sistem
Code Division Multiple Access ( CDMA ) secara digital akan meningkatkan
kapasitas hingga 10 sampai 20 kali pada sistem selularnya. Meskipun konsep
tersebut mengedankan hal inilah yang menjadikan sistem berdasarkan CDMA
menjadi metode transmisi pilihan pada pemasangan-pemasangan baru di atas
sistem CDMA. Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu GSM
dan CDMA tetapi sekarang ada era generasi baru Handphone yaitu era generasi
ke-3 ( 3G ). Dimana generasi ini telah merambah ke layanan internet secara
wireless.
Pada tahun 1990 jaringan Amerika Utara bergabung membentuk
standarisasi IS-54B dimana standarisasi ini adalah yang pertama kali
menggunakan dual mode seluler berdasarkan teknik penyebaran spectrum untuk

3
meningkatkan kapasitas yang disebut IS-95. Dengan menggunakan protocol
AMPS sebagai defaultnya, akan tetapi mempunyai cara kerja SEC. Normal yang
berbeda dengan analaog selular serta lebih canggih dibanding IS-54.
Pada awalnya disebutkan bahwa yang menggunakan teknologi sistem
Code Division Multiple Access ( CDMA ) secara digital akan meningkatkan
kapasitas hingga 10 sampai 20 kali pada sistem selularnya. Meskipun konsep
tersebut mengedankan hal inilah yang menjadikan sistem berdasarkan CDMA
menjadi metode transmisi pilihan pada pemasangan-pemasangan baru di atas
sistem CDMA. Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu GSM
dan CDMA tetapi sekarang ada era generasi baru Handphone yaitu era generasi
ke-3 ( 3G ). Dimana generasi ini telah merambah ke layanan internet secara
wireless.

B.       PENGERTIAN PELAJAR


Pelajar adalah istilah lain dari siswa / murid / peserta didik. Di dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian murid berarti orang (anak yang
sedang berguru (belajar, bersekolah). Sedangkan menurut Prof. Dr. Shafique Ali
Khan, pengertian siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk
memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Seorang pelajar adalah
orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana pun,
siapa pun, dalam bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk meningkatkan
intelek dan moralnya dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya
dan mengikuti jalan kebaikan.
Murid atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang
menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Di dalam proses belajar-
mengajar, murid sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan
kemudian ingin mencapainya secara optimal. Murid akan menjadi faktor penentu,
sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai
tujuan belajarnya.
Murid atau anak adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan
mengalami proses berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid
membutuhkan bantuan yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi

4
oleh anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan bersama dengan individu-individu
yang lain.
Dalam proses belajar-mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah
murid/anak didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu
menentukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang diperlukan,
bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat atau fasilitas apa yang cocok dan
mendukung, semua itu harus disesuaikan dengan keadaan/karakteristik murid.
Itulah sebabnya murid atau anak didik adalah merupakan subjek belajar.
Dengan demikian, tidak tepat kalau dikatakan bahwa murid atau anak
didik itu sebagai objek (dalam proses belajar-mengajar). Memang dalam berbagai
statment dikatakan bahwa murid/anak didik dalam proses belajar-mengajar
sebagai kelompok manusia yang belum dewasa dalam artian jasmani maupun
rohani. Oleh karena itu, memerlukan pembinaaan, pembimbingan dan pendidikan
serta usaha orang lain yang dipandang dewasa, agar anak didik dapat mencapai
tingkat kedewasaanya. Hal ini dimaksudkan agar anak didik kelak dapat
melaksanakan tugasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, warga
negara, warga masyarakat dan pribadi yang bertanggung jawab.
Pernyataan mengenai anak didik sebagai kelompok yang belum dewasa
itu, bukan berarti bahwa anak didik itu sebagai makhluk yang lemah, tanpa
memiliki potensi dan kemampuan. Anak didik secara kodrati telah memiliki
potensi dan kemampuan-kemampuan atau talent tertentu. Hanya yang jelas murid
itu belum mencapai tingkat optimal dalam mengembangkan talent atau potensi
dan kemampuannya. Oleh karena itu, lebih tepat kalau siswa dikatakan sebagai
subjek dalam proses belajar-mengajar, sehingga murid/anak didik disebut sebagai
subjek belajar.

C.    SEJARAH HANDPHONE


Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang
pekerja di pabrikan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun sering disebut-sebut
penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat
Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh
Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara
fleksibel.

5
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua
material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya.
Akhirnya sebuah handphone pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua
kilogram. Untuk membuatnya,  Pabrikan Motorola membutuhkan biaya kurang lebih
US$1 juta. “Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta)
setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya
adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam
tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz
spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah
Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai
pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942)
dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama
43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima
lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching.
Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke
wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau
berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan
Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.

D.    PERKEMBANGAN HANDPHONE


a) Generasi awal
Sejarah penemuan handphone tidak lepas dari perkembangan radio. Awal
penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian
Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian,
pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu
arah pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2MHz.
Pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua
arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)
mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat
komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0
telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan.

6
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin
Manufactory Corporation mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah
pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S.
Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak
operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF
untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTNlandline. Kelemahan
sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan
usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur
dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon
hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan
pada 1960-an.

b) Generasi 1
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon
genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola
Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3
April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons
atau sekitar 800 gram.
Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang
digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS
menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada
Band800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih
bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya
yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan
keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G
masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan
panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
c) Generasi 2
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika
sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan

7
teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi
1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang
lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital.
Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara,
panggilan tunggu, dan SMS.
Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan
lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil
juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari
generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih
rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membahayakan pengguna.
d) Generasi 3
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk
memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik
video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia
telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-
CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang
relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya
teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya
sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap
bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian,
Android dan Windows Mobile
e) Generasi 4
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem
ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang
mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband
(WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G
berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk
menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan
penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global,
dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G
memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai
aplikasi multimedia seperti, video conferencing,online game, dan lain-lain.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN


Penelitian ini dilaksanakan setelah jam pulang sekolah. lokasi Penelitian
ini dilakukan di lingkungan sekolah Aliyah Al-Washliyah Perdagangan.

B. Subjek, Populasi, dan Sampel penelitian


Subjek penelitian ini adalah siswa/siswi Aliyah Al-Washliyah
Perdagangan dengan populasi subjek sebanyak 3 kelas dan masing-masing
kelas terdiri dari 40 siswa. Untuk memudahkan pengambilan data penelitian
maka diambil sampel penelitian sebanyak 5 siswa pada masing-masing kelas.

C. METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, penelitian ini menggunakan
bentuk penelitian observasi. Alasan saya menggunakan metode ini karena
metode ini sangat mudah dan dapat menghemat waktu dan tenaga peneliti,
bahkan data yang saya butuhkan dapat saya peroleh dengan cepat dari para
responden.

D. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Data Primer : data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
sumber pertama. Data ini di dapat dari observasi dan angket atau
kuesioner.
Data Sekunder : data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh
melalui studi kepustakaan yaitu makalah atau dokumen yang bersangkutan
dengan pengaruh penggunaan handphone.

E. TEKNIK ANALISIS DATA


Teknik analisis data pada penelitian ini adalah berupa deskriptif.
Penulis menggambarkan dan menjelaskan data yang sudah diperoleh

9
berdasarkan kegiatan penelitian langsung. Penjelasan hasil penelitian
dijabarkan berdasarkan data dan fakta yang ada.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Handphone merupakan salah satu dari produk iptek yang canggih dewasa
ini. Hal ini dikarenakan handphone mampu mengakses informasi yang ada di
seluruh penjuru dunia dalam waktu yang relatif singkat dan hampir bersamaan
serta biaya yang relatif murah. handphone dapat menimbulkan dampak positif
dan negatif terhada prestasi belajar siswa.oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh handphone bagi pelajar,
baik pengaruh positif maupun negatif .

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai