CONTOH KALIMAT :
Menurut Willis (2013: 122) tujuan dasar dari pendekatan ini adalah bekerja dengan
struktur kontrak yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga terhadap konselor. Secra umum
kontrak- kontrak ini memiliki tujuan suatu strukturkeluarga yng independen dan fungsional.
(Dr. Henni Syafriana Nasution & Dr. Abdillah S.ag, 2009)
Konseling Keluarga
Konseling keluarga memandang keluarga sebagai kelompok tunggal yang tidak dapat
terpisahkan sehingga diperlukan sebagai satu kesatuan. Maksudnya adalah apabila terdapat
salah satu anggota keluarga yang memiliki masalah maka hal ini dianggap sebagai symptom
dari sakitnya keluarga, karena kondisi emosi salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi
seluruh anggota keluarga yang lainnya. Anggota keluarga yang mengembangkan simptom ini
disebut sebagai “identified patient” yang merupakan product dan kontributor dari gangguan
interpersonal keluarga. Berdasaran keterangan tersebut.
Untuk memahami lebih jauh lagi tentang konseling keluarga, dengan keterlibatan
seluruh anggota keluarga dalam konseling akan menanamkan rasa tanggung jawab kepada
setiap anggota keluarga untuk memecahkan masalah bersama. Dengan demikian klien tidak
lagi memecahkan permasalahanya sendiri melainkan memperoleh dukungan dan kerja sama
yang baik dari keluarganya sendiri.
Dari sinilah diusahakan agar masing-masing suami istri itu dapat mengungkapkan perasaan,
kemarahan, kesedihan, kekesalan, keterhinaan dan keterancaman. Ungkap seluas-luasnya sehingga
dia kembali normal. Jika hal ini dapat terjadi maka akan muncul pikiran sehatnya. Dia akan ingat
anak-anak akibat perceraian yaitu yang akan menderita adalah anak-anak, jika terjadi 30
permufakatan maka perceraian dapat dihindarkan. Dari sinilah maka bimbingan dan konseling
keluarga hadir sebagai salah satu upaya untuk memberikan bantuan sehingga terwujud keluarga
bahagia. (Dra. Faizah Noer Laela, 2017)
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Henni Syafriana Nasution, M., & Dr. Abdillah S.ag, M. (2009). Bimbingan Konseling “Konsep, Teori
dan Aplikasinya ". Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia.
Dra. Faizah Noer Laela, M. (2017). Bimbingan Konseling Keluarga dan remaja Edisi Revisi. Surabaya:
UIN Sunan Ampel Press.