Daftar Cek Masalah (DCM) dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain :
1. Daftar cek perorangan (individual) yaitu daftar cek yang digunakan untuk meneliti
individu (perorangan).
2. Daftar cek kelompok yaitu daftar cek yang digunakan untuk meneliti individu dalam
jumlah besar (kelompok) dengan membahas beberapa aspek mengenai sikap, tingkah
laku maupun situasi tertentu.
3. Daftar cek dalam skala penilaian yaitu daftar cek yang digunakan untuk
mengobservasi skala penilaian terhadap diri sendiri dan orang lain. Selain itu, daftar
cek ini juga dapat digunakan dalam instrumen skala psikologis.
4. Daftar cek masalah yaitu daftar cek yang berisi pertanyaan-pertanyaan berupa
masalah yang pernah atau sedang dialami individu maupun kelompok. Daftar Cek
Masalah (DCM) berfungsi untuk mendorong individu atau kelompok dalam
mengungkapkan masalah yang pernah dialaminya. Selain itu, daftar cek juga dapat
berfungsi di berbagai keadaan, seperti dalam kegiatan pembelajaran, sosialisasi antar
teman sebaya, pelaksanaan kerja kelompok, dan sebagainya.
Pada dasarnya dalam penyusunan Daftar Cek Masalah (DCM) konselor tidak melakukan
penyusunannya sendiri. Konselor bisa saja mengembangkan sendiri dengan melakukan
adaptasi ulang DCM yang ada, dengan melakukan observasi terhadap populasi atau sampel
peserta didik di tingkat pendidikan maupun wilayah administratif. Namun, konselor perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Mempersiapkan bahan atau data mengenai jumlah peserta didik yang akan
diobservasi.
2. Mampu menguasai panduan cara mengerjakan DCM secara tepat.
Apabila konselor telah menyelesaikan kegiatan penyusunan DCM, maka ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan saat melaksanakan pengerjaan DCM, antara lain :
Sumber :
Amanda, Khairuna, dkk. 2021. Daftar Cek Masalah. Bandung : UIN Gunung Djati Bandung.
Divinubun, Siti, dkk. 2021. Pelatihan Penggunaan DCM (Daftar Cek Masalah) Bagi Guru
Bimbingan Konseling Dalam Mengidentifikasi Masalah Siswa. Jurnal Pustaka Mitra :
Universitas Pattimura.