Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METODE INVENTORI DAN DAFTAR CEK MASALAH (DCM)


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pemahaman Individu
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
Nurlela Pitri Nasution 231414040

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “Metode Inventori dan
Daftar Cek Masalah (DCM)”.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki.
Penulis berharap semoga makalah yang disusun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Medan, April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Pengertian Metode Inventori............................................................................................3
2.2 INSTRUMEN METODE INVENTORI...........................................................................4
2.3 Pengertian Daftar Cek Masalah (DCM)...........................................................................6
2.4 Fungsi Daftar Cek Masalah (DCM).................................................................................6
2.5 Isi Daftar Cek Masalah dan Petunjuk Pengadministrasian DCM.....................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
A. Kesimpulan........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengajaran merupakan upaya guru secara konkret dilakukan untuk menyampaikan
bahan kurikulum agar dapat diserap oleh murid. Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri dari
berbagai komponen berupa tujuan, bahan, metode, dan alat serta penilaian. Metode dan alat
berperan sebagai alat pembantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan murid dalam
belajar. Sedangkan penilain dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana murid telah
mengalami proses pembelajaran yang ditujukan oleh perubahan perilakunya.
Hasil belajar dari proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi juga harus dinilai
oleh alat-alat non tes atau bukan tes. Teknik ini berguna untuk mengukur keberhasilan siswa
dalam proses belajar-mengajar yang tidak dapat diukur dengan alat tes. Penggunaan teknik
ini dalam evaluasi pembelajaran terutama karena banyak aspek kemampuan siswa yang sulit
diukur secara kuantitatif dan mencakup objektifitas. Saat ini penggunaan nontes untuk
menilai hasil dan proses belajar masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan penggunaan
alat melalui tes dalam menilai hasil dan proses belajar. Padahal ada aspek-aspek yang tidak
bisa terukur secara realtime dengan hanya menggunakan tes, seperti pada mata pelajaran
matematika. Pada tes, siswa dapat menjawab dengan tepat saat diberi pertanyaan tentang
langkah-langkah melukis sudut menggunakan jangka tanpa busur, tetapi waktu diminta
melukis secara langsung di kertas atau papan tulis ternyata cara menggunakan jangka saja
mereka tidak bisa. Jadi dengan menggunakan nontes guru bisa menilai siswa secara
komprehensif, bukan hanya dari aspek kognitif saja, tapi juga afektif dan psikomotornya.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka
diperlukan suatu langkah-langkah untuk penyusunan dan pengembangan instrumen non tes,
misalnya pengembangan instrumen evaluasi non tes jenis inventori. Salah satu alat ukur atau
teknik ukur yaitu inventori atau dalam psikologi lebih dikenal dengan inventori kepribadian.
Hal ini juga dapat digunakan untuk memperoleh tes yang valid, sehingga hasil ukurnya dapat
mencerminkan secara tepat hasil belajar atau prestasi belajar yang dicapai oleh masing-
masing individu peserta tes setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran.

1
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan Inventori?
3. Apa saja instrumen Inventori?
4. Apa yang dimaksud dengan Daftar Cek Masalah (DCM)?
5. Apa saja alasan dan fungsi Daftar Cek Masalah (DCM)?
6. Apa saja isi Daftar Cek Masalah (DCM) dan bagaimana petunjuk pengadministrasian
DCM?

1.3 Tujuan
2. Mengetahui dan memahami definisi Inventori.
3. Mengetahui apa saja instrumen Inventori.
4. Mengetahui dan memahami definisi Daftar Cek Masalah (DCM).
5. Mengetahui dan memahami alasan dan fungsi Daftar Cek Masalah (DCM).
6. Mengetahui dan memahami isi Daftar Cek Masalah (DCM) dan bagaimana petunjuk
pengadministrasian DCM.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Inventori


Inventori merupakan metode untuk mengadakan pengukuran/penilaian yang sejenis
dengan kuesioner, yaitu sama-sama merupakan daftar pertanyaan secara tertulis.
Perbedaannya ialah dalam kuesioner responden menulis jawaban-jawaban yang relatif
panjang terhadap sejumlah pertanyaan, sedangkan pada inventori responden memberi
jawaban dengan memberi lingkaran, tanda chek (√), mengisi nomor atau tanda-tanda lain
yang berupa jawaban-jawaban singkat terhadap sejumlah pertanyaan yang lengkap.
Metode inventori (Daftar Cek Masalah / DCM) merupakan alat pengumpul data yang
memuat pernyataan-pernyataan tentang masalah yang biasanya dialami individu. DCM
diadaptasi dari Mooney Problem Check List (MPCL) yang disusun oleh Ross L. Mooney dan
Leonard V. Gordon. Berdasarkan studi itu dapat diklasifikasikan beberapa jenis masalah,
yaitu 330 butir masalah yang diklasifikasikan ke dalam 11 klasifikasi masalah. Daftar Cek
Masalah ini dibuat dan digunakan karena beberapa pertimbangan-pertimbangan faktor
tertentu : (1) efisien; (2) Intensif; (3) valid dan reliabel. Inventori yang terkenal dan banyak
digunakan untuk menilai kepribadian seseorang ialah :
1. Gilford Zimme Temperament Survey
Inventori ini memuat sejumlah pertanyaan yang bertujuan menilai berbagai aspek
kepribadian, antara lain aktivitas, pengendalian diri, kepemimpinan, sosialibilitas, kestabilan
emosi, persahabatan, keberanian, dan lain-lain.
2. Edward Personal Preference Schedule
Inventori ini mencoba menilai kekuatan sejumlah aspek kepribadian, antara lain :
a. Usaha mencapai prestasi yang tinggi.
b. Kepatuhan terhadap peraturan.
c. Disiplin terhadap pekerjaan.
d. Kemampuan untuk menguasai orang lain, dan lain-lain.
3. Minnessota Multiphasic Inventory
Inventori ini bertujuan mengidentifikasi kelainan tingkah laku, antara lain :
a. Depresi : yaitu rasa takut menghadapi masa depan.
b. Histeria : yaitu gejala jasmaniah yang ditimbulkan oleh masalah kejiwaan yang
sukar dipecahkan.

3
c. Psikopatik : yaitu ketidakacuhan terhadap respons-respons sosial, dan lain-lain.
Inventori merupakan salah satu metode yang tergolong metode laporan diri (personal
report) atau deskripsi diri (self descriptive). Dalam metode inventori ada 10 aspek yang
diukur untuk siswa SD dan SLTP, sementara untuk siswa SLTA dan Perguruan tinggi ada 11
aspek, yaitu:
1. Landasan hidup religius
2. Landasan perilaku etis
3. Kematangan emosional
4. Kematangan intelektual
5. Kesadaran tanggung jawab
6. Peran sosial sebagai pria atau wanita
7. Penerimaan diri dan pengembangannya
8. Kemandirian perilaku ekonemi
9. Wawasan persiapan karir
10. Pematangan hubungan dengan teman sebaya
11. Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga
Angket Inventori Tugas Perkembangan (ITP) memiliki beberapa karakteristik yang khas,
yaitu:
1. ITP berbentuk angket terdiri dari kumpulan pernyataan, dimana setiap nomor terdiri
dari empat butir pernyataan yang mengukur satu subaspek.
2. Tingkat perkembangan siswa dapat dilihat dari skor yang diperoleh pada setiap aspek.
3. Besar skor yang diperoleh menunjukan tingkat perkembangan siswa.
Angket ITP untuk setiap tingkat pendidikan memiliki jumlah soal yang berbeda.
1. ITP SD dan SLTP = 50 soal (4 butir pilihan, yang diskor 40 soal, 10 butir soal untuk
mengontrol tingkat konsistensi)
2. ITP tingkat SLTA dan ITP = 77 soal (4 butir pernyataan pilihan, yang diskors 66 butir
soal, 11 butir soal untuk mengontrol tingkat konsistensi)

2.2 INSTRUMEN METODE INVENTORI


Beberapa macam instrumen daftar cek yang lazim digunakan yaitu: daftar cek
perorangan, daftar cek kelompok, daftar cek dalam skala penilaian, daftar cek masalah.
a) Daftar Cek Perorangan
Daftar cek yang digunakan sebagai alat bantu ketika mengobservasi seseorang. Bentuk
daftar cek perorangan adalah sebagai berikut :

4
Nama : ...........................
(plus identitas lain yang dipandang perlu)
No Aspek/Kegiatan Cek
1 Datang sekolah tepat waktu √
2 Mandiri √
3 Kerja sama dengan teman √
4 Tanggung jawab ----
5 Dan lain sebagainya

b) Daftar Cek Kelompok


Daftar cek yang digunakan sebagai alat bantu obsevasi individu dalam jumlah
banyak(kelompok), maka bentuknya bisa dikembangkan menjadi berikut :
N Nam Aspek
o a A B C D E F G dst
01
02
03
04
05
06
07

Keterangan :
Tujuan observasi: (misal) ingin mengetahui bagaimana perhatian siswa kelas X terhadap
pelajaran Y
Kode aspek yang diobservasi :
A: selalu mengikuti pelajaran sesuai jadwal yang ditetapkan.
B: perhatian ketika guru menjelaskan di depan kelas.
C: bertanya kepada guru ketika ada hal-hal yang kurang dipahami.
D: bertanya kepada teman yang dipandang lebih memahami.
c) Daftar Cek dalam Skala Penilaian

5
Daftar cek juga digunakan dalam skala penilaian terhadap diri sendiri atau orang lain, bentuk
ini sering digunakan sebagai instrumen skala psikologis.
d) Daftar Cek Masalah ( DCM)
a. Pengertian dan penggunaan
Daftar cek masalah berfungsi untuk (a) membantu individu menyatakan masalah yang
pernah dan atau yang sedang dihadapi, (b) mensistematisasi masalah yang dihadapi individu
atau kelompok, dan (c) memudahkan analisis dan pengambilan keputusan dalam penyusunan
program bimbingan lantaran jelas mana masalah yang menonjol dan perlu mendapat
preoritas, (d) memberi kemudahan terhadap konselor dalam menetapkan indvidu- individu
yang perlu mendapat perhatian khusus.

2.3 Pengertian Daftar Cek Masalah (DCM)


Daftar cek masalah (DCM) merupakan daftar cek yang khusus disusun untuk
merangsang atau memancing pengutaraan masalah-masalah atau problem-problem yang
pernah atau sedang dialami seseorang. Masalah siswa merupakan suatu hal yang penting
diketahui oleh konselor, sebab masalah inilah yang mungkin menjadi sebab-sebab terjadi hal-
hal yang tidak kita inginkan. Dan masalah merupakan starting point di dalam kita
memberikan layanan bimbingan konseling. Pada prinsipnya masalah yang menimpa diri
individu harus segera dipecahkan (diatasi) agar tidak mengganggu kehidupan individu yang
bersangkutan, dan mungkin pula individu-individu lainnya.
Penggunaan Daftar Cek Masalah (DCM) dilakukan atas dasar pertimbangan efisien, intensif,
validitas dan reliabilitas (Sutoyo & Supriyo, 2008).
1. Efisien, DCM dikatakan efisien, karena dengan DCM dapat diperoleh banyak data tentang
masalah dan kebutuhan siswa dalam waktu singkat
2. Intensif, karena data yang diperoleh melali DCM lebih teliti, mendalam dan luas.
Data semacam ini sulit diperoleh melalui teknik lain seperti observasi, otobiografi,
wawancara, sosiometri dan sebagainya
Validitas dan reliabilitas. DCM dikatakan valid dan reliabel, antara lain karena individu yang
bersangkutan mengecek sendiri masalah yang telah atau sedang dialami, di samping daftar
jumlah item kemungkinan masalah yang tersedia cukup banyak, sehingga individu dapat
mencermati dan memilih masalah yang sesuai dengan dirinya.

2.4 Fungsi Daftar Cek Masalah (DCM)

6
Fungsi DCM Sebagai salah satu cara untuk memahami individu dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, DCM mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Untuk memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan sedang dialami.
Dengan DCM memungkinkan individu mengingat kembali masalah-masalah yang pernah
dialaminya.
2. Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar memudahkan analisis dan
sintesis dengan cara/alat lain.
3. Untuk menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan dan konseling sesuai
dengan masalah individu atau kelompok pada saat itu.
Kegunaan DCM Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan DCM,
yaitu:
1. Untuk melengkapi data individu yang sudah ada
2. Untuk mengenal individu yang perlu segera mendapat bimbingan khusus
3. Sebagai pedoman penyusunan program bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok pada
umumnya
4. Untuk mendalami masalah individu maupun kelompok

2.5 Isi Daftar Cek Masalah dan Petunjuk Pengadministrasian DCM


Daftar Cek Masalah berisi:
1. Ruangan tempat identitas siswa yang mengerjakan DCM
2. Topik
3. Instruksi atau petunjuk cara mengerjakan
4. Topik-topik masalah dan butir-butirnya. Topik ini berdasarkan pengolahan tertentu tentang
masalah

Petunjuk Pengadministrasian DCM :


Agar hasil kegiatan ini valid dan reliabel perlu diberikan petunjuk pelaksanaan dan cara
mengerjakan DCM. Petunjuk yang harus diperhatikan itu meliputi petunjuk bagi instruktur
dan petunjuk bagi siswa.
1) Petunjuk bagi instruktur
Keterampilan konselor melaksanakan DCM ini mencakup: (1) Persiapan, yaitu sebelum
melaksanakan, dan (2) Pelaksanaan, yaitu menjelang dan pada waktu mengerjakan.
a. Hal-hal penting dalam persiapan adalah:
1. Menyiapkan bahan (buku DCM) sesuai dengan jumlah siswa
7
2. Menguasai petunjuk cara mengerjakan DCM
b. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan meliputi berbagai kegiatan,
antara lain:
1. Mengontrol situasi ruangan, siswa harus duduk tenang, menghindari suara yang
mengganggu, menyingkirkan benda-benda yang tidak perlu agar tidak mengganggu
pelaksanaan
2. Konselor menerangkan maksud menggunakan DCM itu, untuk menumbuhkan
kepercayaan, dan motivasi pada siswa
3. Menyuruh siswa mempersiapkan alat tulis
4. Membagikan lembar DCM
5. Menginstruksikan kepada siswa untuk menulis identitas dan tanggal pelaksanaan
DCM
6. Membagikan buku DCM, setiap siswa satu buku
7. Membacakan petunjuk cara mengerjakan DCM, sementara siswa memperhatikan
sambil membaca dalam hati petunjuk tersebut
8. Memberi contoh (misal dengan menulis di papan tulis atau di layar LCD) cara
mengerjakan DCM, yaitu memberi tanda cek (√) pada nomor di lembar jawaban yang
item nomor tersebut menjadi masalah bagi dirinya
9. Memberi instruksi mengerjakan DCM, mengingatkan agar para siswa mengerjakan
dengan tenang, teliti dan memberitahukan waktu yang disediakan cukup lama (+ 40
menit)
10. Mengontrol apakah siswa telah mengerjakan DCM dengan benar
11. Mengumpulkan pekerjaan siswa

2) Petunjuk bagi siswa


Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh siswa, yaitu:
1. Siswa harus mempunyai minat dan kemauan untuk mengutarakan masalah yang
sebenarnya
2. Siswa harus menyadari bahwa jika ia mengerjakan secara asal-asalan ataupun tidak serius,
hanya akan merugikan dirinya sendiri
3. Siswa harus menulis identitasnya sendiri
4. Siswa harus mematuhi tata cara mengerjakan DCM.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mengetahui atau mengukur tingakah laku manusia dapat menggunakan
beberapa tektik non testing dalam pengumpulan data, salah satu nya adalah daftar cek
masalah. Daftar cek masalah adalah skala untuk mengukur setiap karakteristik atau aktifitas
dari seseorang yang ingin diamati. Untuk dapat menggunakan daftar cek masalah dengat baik
maka sebelumnya kita harus memahami fungsi, ciri-ciri dan macam-macam penggunaan
daftar cek masalah. Setelah sudah melakukan pengumpulan data, tugas konselor selanjutnya
adalah menganalisis pekerjaan itu. Analisis ini dapat meliputi analisis individual dan
kelompok.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Adiputra, Sofyan. 20011. Macam-Macam Tes Inventori Kepribadian, (online),


(https://bkpemula.wordpress.com/2011/12/19/macam-macam-tes- inventori-
kepribadian/), diakses 13 November 2018.

Tarigan, Egia Anita. 2014. Inventori Kepribadian Laporan Diri, (online),


(http://egiatigan.blogspot.com/2014/05/inventori-kepribadian-laporan- diri.html),
diakses 14 November 2018.

10

Anda mungkin juga menyukai