Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asesmen Bimbingan Konseling
Non-Tes
Dosen Pengampu: Dina Oktariana. M. Pd
Disusun Oleh :
Hilyatun Nisa : 2215068
Ramadhania : 2215041
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW, berkat beliaulah kita bisa sampai ke alam yang penuh
dengan ilmu Pendidikan.Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku
dosen pengampuh Assesmen Bimbingan Konseling Non-Tes yang telah memberikan
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul Daftar Cek Masalah (DCM).
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
II
DAFTAR ISI
III
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daftar Cek Masalah (DCM) adalah serangkaian daftar periksa yang digunakan untuk
mengidentifikasi kemungkinan permasalahan atau persoalan.Hal ini biasa digunakan
dalam layanan konseling dan bimbingan untuk membantu individu mengungkapkan
masalah mereka dan untuk memfasilitasi identifikasi masalah.DCM adalah alat yang
dapat digunakan untuk mencatat pengamatan dan membantu individu
mengidentifikasi masalah mereka.Hal ini juga digunakan untuk mengklasifikasikan
berbagai masalah yang mungkin dihadapi siswa ke dalam kategori yang berbeda,
seperti kesehatan dan perkembangan fisik, kondisi kehidupan dan pekerjaan, serta
kegiatan sosial dan rekreasi.DCM merupakan alat efisien yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dengan cepat dan dapat membantu konselor untuk memahami
permasalahan siswanya.DCM juga dapat digunakan untuk menentukan layanan
konseling dan bimbingan yang tepat dan dibutuhkan oleh siswa.Namun, ada beberapa
keterbatasan dalam penggunaan DCM, seperti kemungkinan hilangnya beberapa
masalah dan perlunya tenaga profesional terlatih untuk mengelolanya. DCM
merupakan sekumpulan pernyataan masalah yang disusun untuk merangsang atau
memancing terungkapnya permasalahan yang pernah atau sedang dialami oleh
seorang individu. Penggunaan DCM dimaksudkan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang dialami siswa, yang kemudian dapat dijadikan dasar untuk
mengembangkan program bimbingan dan konseling yang disesuaikan dengan
kebutuhannya.1
1
Widiya Aris Radiani, Asesmen Psikologis Dan Nilai Budaya Sebagai Landasan Konseling Dalam
Pengembangan Diri Siswa, Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling Universitas Negeri
Malang, 2022.
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
7. Kehidupan keluarga (home and family) atau HF
8. Agama dan moral (morals and religion) atau MR
10. Masa depan dan cita-cita pendidikan/ jabatan (the future vocational and
educational) atau FVE
11. Penyesuaian terhadap kurikulum (curriculum and teaching precedures)
atau CTP
12. Lain-lain.2
2
Karsih Gantina komalasari, Wahyudi, Asesmen Teknik Nontes Dalam Persefektif BK Komperhensif
(Jakarta: PT. Indeks, 2020).
4
4. Melakukan tindak lanjut dari hasil assessment dalam membuat program
layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Dengan adanya aplikasi DCM (daftar cek masalah) dapat membantu guru
bimbingan konseling untuk medapatkan berbagai informasi terkait dengan
permasalahan yang dialami peserta didik. Daftar Cek Masalah dipergunakan
oleh Guru Bimbingan dan Konseling untuk mengidentifikasi peserta didik yang
mengalami masalah dan dipergunakan untuk menyusun Program
Bimbingan sesuai dengan Kebutuhan peserta didik. Daftar cek masalah
(DCM) terdiri dari 240 butir pernyataan dan 3 butir pertanyaan yang
terbagi dalam 4 ( Empat ) bidang, sesuai dengan bidang bimbingan yakni :
Pribadi, Sosial, Belajar dan Karir. Sedangkan aspek -aspek yang berusaha
diungkap lewat DCM ini meliputi 12 aspek, antara lain
1 Kesehatan
2 Keadaan Ekonomi
3 Kehidupan Keluarga
4 Agama dan Moral
5 Rekreasi dan Hobi
6 Hubungan Pribadi
7 Kehidupan Sosial dan Keaktifan Berorganisasi
8 Masalah Remaja
9 Penyesuaian Terhadap Sekolah
10 Penyesuaian Terhadap Kurikulum
11 Kebiasaan Belajar
12 Masa Depan dan Cita-cita.3
3
Siti Divinubun and Sawal Mahaly, Pelatihan Penggunaan DCM ( Daftar Cek Masalah ) Bagi Guru
Bimbingan Konseling Dalam Mengidentifikasi Masalah Siswa, Jurnal Pustaka Mitra, 2021, I.
5
C. Langkah Pengadministrasian
6
g. Mengumpulkan hasil pengisian DCM.
3. Pengolahan Hasil
4
Dody dkk Hartanto, BUKU PANDUAN Teori Dan Praktik Pemahaman Individu Teknik Non Tes,
Bimbingan Dan Konseling- Universitas Ahmad Dahlan (Yogjakarta, 2020).
7
3 Taraf prestasi
bidang-bidang studi yang mempunyai relevansi bagi perencanaan
pendidikan lanjutan dan penentuan jabatan kelak. Taraf
kemampuan intelektual atau kemampuan akademik kemampuan
untuk mencapai prestasi disekolah yang didalamnya berpikir
memegang peranan pokok.
4 Bakat khusus
kemampuan untuk mencapai prestasi yang tinggi di bidang
tertentu. Minat terhadap bidang studi dan bidang pekerjaan
tertentu; kecenderungan menetap untuk merasa tertarik pada
sesuatu.
5 Pengalaman diluar sekolah
kegiatan dalam organisasi muda-mudi dan pengalaman kerja.
Dalam proses pengumpulan data tentu diperlukan sebuah alat atau
instrument pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi
dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan metode
test dan metode non test.5
5
Dunggio Arifah, Abd, Latif, Impelementasi Penggunaan Daftar Cek Masalah Oleh Guru Bimbingan
Dan Konseling, Malaysian Palm Oil Council (MPOC), 2020, XXI.
8
1. Untuk mengolah dan menganalisis DCM, haruslah sudah mendapatkan
data yang diperlukan berupa jawaban dari item pertanyaan yang dipilih
berdasarkan masalah yang dialami oleh siswa sehingga bisa dimasukan
dalama data. Isikan berurutan mulai dari masalah kesehatan sampai
terakhir masalah persiapan pernikahan dan kehidupan berumah tangga.
isikan data yang ada saja dan jangan menambah data atau mengurangi
data sehingga data yang dihasilkan akurat dan akuntabilitas dan bisa
dijadikan sebagai acuan pemberian layanan. Perhatikan gambar di
bawah ini:
Gambar 1
Contoh Pengisian Data DCM Pada Worksheet Ms. Excel
Dalam implementasi disekolah, guru bimbingan dan konseling atau konselor
diharapkan dapat mengidentifikasi permasalahan sesuai dengan kisi-kisi DCM yang
telah dibakukan.6
6
Aam Amailah, Deni Febrini, and Nurniswah, BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
(Praktik Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bengkulu), Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI), 2017.
9
- Perhatikan data diatas, dan data diatas merupakan contoh untuk
memasukan data.
- Masukkan Nomor pada kolom yang tersedia berdasarkan jumlah
yang ada
- Masukkan nama pada kolom yang terlah disediakan
7
Ibid.hlm 27
10
Gambar 2
Contoh Data Base Analisis Individu Daftar Cek Masalah
Nomor urut, Nama, Kelas, Jenis Kelamin, Tanggal Pengisian, Umur dan
nm disesuaikan dengan data yang ada dan tidak boleh terbalik satu pun,
dan jika sampai kebalik, maka data menjadi salah.8
3. Ketika semuanya sudah selesai dimasukan dalam data base maka
dilanjutkan ke dalam analisis individu.
8
Ibid. hlm 28
11
E. Contoh
12
Media : Video
Tidak Mengetahui Siswa mampu Jenis Layanan : Angket tertutup
Kelebihan dan memahami Layanan Informasi
Kelemahan Diri kelebihan dan Format Layanan :
kelemahan diri Klasikal
Teknik : Diskusi
Kelompok
Materi : “Kelebihan
dan Kelemahan
Diriku”
Media : “Self Card”
Tidak Memahami Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
Perbedaan memahami Layanan Informasi
Individual perbedaan Format Layanan :
individu yang satu Klasikal
dengan individu Teknik : Problem
yang lain Solving
Materi : “Berbeda
tapi satu”
Media : Kartu
Kasus
13
Sering merasa Siswa mampu Jenis Layanan : Observasi
curiga terhadap memiliki Layanan
orang lain pemikiran positif Bimbingan
terhadap orang Kelompok
lain dalam situasi Format Layanan :
kelompok Kelompok
Teknik :
Sosiodrama Materi
:
“Positif
Thinking, please!”
Media : Naskah
Sosiodrama
Bersikap kaku dan Siswa mampu Jenis Layanan : Observasi
tidak toleran bersikap tidak Layanan
14
Media : Naskah
Sosiodrama
15
yang
kedudukannya
lebih rendah
16
Sering menyesali Siswa mampu Jenis Layanan: Wawancara
diri sendiri menyelesaikan Layanan Konseling
masalah sering Perorangan
menyesali diri Format Layanan:
sendiri Individual
Teknik :Gestalt
Sering ingin bunuh Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
diri menyelesaikan Layanan Konseling
masalah sering Perorangan
ingin bunuh diri Format Layanan :
Individual
Teknik : REBT
Sering merasa iri Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
hati menyelesaikan Layanan Konseling
masalah sering Perorangan
merasa iri hati Format Layanan :
Individual
Teknik : CCT
Merasa pesimis Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
(tidak punya menyelesaikan Layanan Konseling
harapan) masalah merasa Perorangan
pesimis (tidak Format Layanan :
punya haraapan) Individual
Teknik : REBT
17
Saya ingin lebih Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
menarik menyelesaikan Layanan Konseling
masalah Perorangan
ingin Format Layanan :
lebih menarik Individual
Teknik : REBT
18
d. Sistemasi jenis masalah yang dikelompokkan dalam berbagai
bidang mempermudah guru pembimbing untuk melakukan analisis
dan sintesa data serta merumuskan kesimpulan masalah yang
dialami peser ta didik.
e. Penggunaan DCM memiliki banyak manfaat antara lain konselor
lebih. mengenal peserta didiknya yang membutuhkan bantuan
segera, konselor memiliki peta masalah individu maupun kelompok,
hasil DCM dapat digunakan sebagai landasan penetapan layanan
bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
peserta didik dan yang lebih penting lagi peserta didik dapat
memahami masalah yang dialami dan memahami apakah dirinya
memerlukan bantuan atau tidak.
2. Kekurangan Daftar Cek Masalah
Sebagai suatu metode asesmen tentu saja DCM juga memiliki kelemahan,
antara lain:
a. Membutuhkan waktu yang banyak untuk pengolahan hasil, sebagai
konsekuensi dari banyaknya jumlah bidang masalah dan jumlah
butir pernyataan masalah yang tersedia.
b. Data yang diungkapkan melalui DCM masih bersifat umum
berbentuk peta masalah dan banyaknya masalah yang dialami pada
setiap bidang, sehingga untuk mendalami pemahaman terhadap
masalah peserta didik, guru pembimbing perlu mengkombinasi
dengan metode asesmen lain seperti wawancara.9
9
Gantina komalasari, Wahyudi.Op.Cit, hlm 117-118
19
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
20
DAFTAR PUSTAKA
Arifah, Abd, Latif, Dunggio, Impelementasi Penggunaan Daftar Cek Masalah Oleh Guru
Bimbingan Dan Konseling, Malaysian Palm Oil Council (MPOC), 2020, XXI
Divinubun, Siti, and Sawal Mahaly, Pelatihan Penggunaan DCM ( Daftar Cek Masalah )
Bagi Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengidentifikasi Masalah Siswa, Jurnal
Pustaka Mitra, 2021, I
Hartanto, Dody dkk, BUKU PANDUAN Teori Dan Praktik Pemahaman Individu Teknik Non
Tes, Bimbingan Dan Konseling- Universitas Ahmad Dahlan (Yogjakarta, 2020)
Radiani, Widiya Aris, Asesmen Psikologis Dan Nilai Budaya Sebagai Landasan Konseling
Dalam Pengembangan Diri Siswa, Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan
Konseling Universitas Negeri Malang, 2022