Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR CEK MASALAH (DCM)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asesmen Bimbingan Konseling
Non-Tes
Dosen Pengampu: Dina Oktariana. M. Pd

Disusun Oleh :
Hilyatun Nisa : 2215068
Ramadhania : 2215041

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW, berkat beliaulah kita bisa sampai ke alam yang penuh
dengan ilmu Pendidikan.Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku
dosen pengampuh Assesmen Bimbingan Konseling Non-Tes yang telah memberikan
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul Daftar Cek Masalah (DCM).
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Petaling, 18 Oktober 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ II


DAFTAR ISI......................................................................................................................... III
BAB I ...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
A. Konsep Dasar DCM ....................................................................................................... 3
B. Peran dan Fungsi Konselor............................................................................................. 4
C. Langkah Pengadministrasian .......................................................................................... 6
D. Langkah Pengolahan dan Analisis ................................................................................. 8
E. Contoh .......................................................................................................................... 12
BAB III ................................................................................................................................. 20
PENUTUP ............................................................................................................................ 20
A. Simpulan .................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 21

III
IV
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daftar Cek Masalah (DCM) adalah serangkaian daftar periksa yang digunakan untuk
mengidentifikasi kemungkinan permasalahan atau persoalan.Hal ini biasa digunakan
dalam layanan konseling dan bimbingan untuk membantu individu mengungkapkan
masalah mereka dan untuk memfasilitasi identifikasi masalah.DCM adalah alat yang
dapat digunakan untuk mencatat pengamatan dan membantu individu
mengidentifikasi masalah mereka.Hal ini juga digunakan untuk mengklasifikasikan
berbagai masalah yang mungkin dihadapi siswa ke dalam kategori yang berbeda,
seperti kesehatan dan perkembangan fisik, kondisi kehidupan dan pekerjaan, serta
kegiatan sosial dan rekreasi.DCM merupakan alat efisien yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dengan cepat dan dapat membantu konselor untuk memahami
permasalahan siswanya.DCM juga dapat digunakan untuk menentukan layanan
konseling dan bimbingan yang tepat dan dibutuhkan oleh siswa.Namun, ada beberapa
keterbatasan dalam penggunaan DCM, seperti kemungkinan hilangnya beberapa
masalah dan perlunya tenaga profesional terlatih untuk mengelolanya. DCM
merupakan sekumpulan pernyataan masalah yang disusun untuk merangsang atau
memancing terungkapnya permasalahan yang pernah atau sedang dialami oleh
seorang individu. Penggunaan DCM dimaksudkan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang dialami siswa, yang kemudian dapat dijadikan dasar untuk
mengembangkan program bimbingan dan konseling yang disesuaikan dengan
kebutuhannya.1

1
Widiya Aris Radiani, Asesmen Psikologis Dan Nilai Budaya Sebagai Landasan Konseling Dalam
Pengembangan Diri Siswa, Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling Universitas Negeri
Malang, 2022.

1
2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar DCM

Daftar Cek Masalah (DCM) merupakan seperangkat daftar pernyataan


kemungkinan masalah yang disusun untuk merangsang atau memancing
pengutaraan masalah, yang pernah atau sedang dialami seorang individu.
Instrumen ini dikembangkan oleh Ross L. Mooney berisi 330 butir
pernyataan masalah yang terbagi dalam 11 bidang masalah, dimana setiap
bidang berisi 30 butir pernyataan masalah dan ditambah satu bidang
masalah lain-lain yang berisi 3 butir pertanyaan terbuka. Mengingat DCM
sudah tersedia, maka konselor dalam tidak melakukan penyusunan sendiri,
tetapi apabila berkeinginan mengembangkan sendiri tentu saja tetap terbuka
peluang untuk itu, bisa saja melakukan adaptasi ulang terhadap DCM yang
ada dengan mencobakannya pada populasi atau sempel peserta didik yang
berbeda tingkat pendidikan dan berbeda wilayah administratif. Bidang-
bidang yang ada di DCM meliputi:
1. Kesehatan dan perkembangan fisik (Health and physical development)
atau HPD.
2. Keadaan penghidupan dan keuangan (finance, living, conditions and
employment) atau FLE.
3. Reaksi dan hobi (social and recreational activities) atau SRA

4. Kehidupan sosial dan keaktifan organisasi (social psychological


relation) atau SPR
5. Hubungan pribadi (personal psychological relation) PPR

6. Muda mudi (courtsip, sex, marriage) atau CSM

3
7. Kehidupan keluarga (home and family) atau HF
8. Agama dan moral (morals and religion) atau MR

9. Penyesuian terhadap sekolah (adjustment to college work) atau ACW

10. Masa depan dan cita-cita pendidikan/ jabatan (the future vocational and
educational) atau FVE
11. Penyesuaian terhadap kurikulum (curriculum and teaching precedures)
atau CTP
12. Lain-lain.2

B. Peran dan Fungsi Konselor

Pada proses assesment menggunakan DCM, konselor memiliki peran


dan fungsi sebagai:
1. Perencanaan, yaitu mulai dari menetapakan tujuan pelaksanaan
assesment, menetapkan peserta didik sebagai sasaran assesment,
menyediakan angket DCM dan lembar jawaban sesuai jumlah peserta
didik sasaran, dan membuat satuan layanan assesment DCM.
2. Pelaksanaan, yaitu memberikan verbal setting (menjelaskan tujuan,
manfaat, dan kerahasiaan data), memandu peserta didik dalam cara
mengerjakan sehingga dapat dipastikan seluruh peserta didik
mengisinya dengan benar.
3. Melakukan pengolahan data mulai dari membuat tabulasi, menghitung,
merangking, dan mengklasifikasi persentase, membuat grafik
presentase, membuat deskrepsi analisis kualitatif hasil DCM.

2
Karsih Gantina komalasari, Wahyudi, Asesmen Teknik Nontes Dalam Persefektif BK Komperhensif
(Jakarta: PT. Indeks, 2020).

4
4. Melakukan tindak lanjut dari hasil assessment dalam membuat program
layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Dengan adanya aplikasi DCM (daftar cek masalah) dapat membantu guru
bimbingan konseling untuk medapatkan berbagai informasi terkait dengan
permasalahan yang dialami peserta didik. Daftar Cek Masalah dipergunakan
oleh Guru Bimbingan dan Konseling untuk mengidentifikasi peserta didik yang
mengalami masalah dan dipergunakan untuk menyusun Program
Bimbingan sesuai dengan Kebutuhan peserta didik. Daftar cek masalah
(DCM) terdiri dari 240 butir pernyataan dan 3 butir pertanyaan yang
terbagi dalam 4 ( Empat ) bidang, sesuai dengan bidang bimbingan yakni :
Pribadi, Sosial, Belajar dan Karir. Sedangkan aspek -aspek yang berusaha
diungkap lewat DCM ini meliputi 12 aspek, antara lain

1 Kesehatan
2 Keadaan Ekonomi
3 Kehidupan Keluarga
4 Agama dan Moral
5 Rekreasi dan Hobi
6 Hubungan Pribadi
7 Kehidupan Sosial dan Keaktifan Berorganisasi
8 Masalah Remaja
9 Penyesuaian Terhadap Sekolah
10 Penyesuaian Terhadap Kurikulum
11 Kebiasaan Belajar
12 Masa Depan dan Cita-cita.3

3
Siti Divinubun and Sawal Mahaly, Pelatihan Penggunaan DCM ( Daftar Cek Masalah ) Bagi Guru
Bimbingan Konseling Dalam Mengidentifikasi Masalah Siswa, Jurnal Pustaka Mitra, 2021, I.

5
C. Langkah Pengadministrasian

Pada penggunaan asesmen DCM, konselor perlu memahami prosedur


pengadministrasian yang benar, sehingga proses pelaksanaan berjalan baik
dan hasil data data yang diperoleh memiliki akurasi yang baik. Beberapa
prosedur yang harus dilakukan memiliki beberapa tahapan yaitu:
1. Perencanaan

a. Menetapkan waktu, sasaran dan jumlah peserta didik yang akan


mendapat layanan asesmen.
b. Menyiapkan lembar asesmen DCM sesuai jumlah peserta didik.

c. Menyiapkan lembar jawaban DCM.


d. Menyiapkan ruang situasi tenang, pencahayaan baik, pencahayaan
baik, kursi yang nyaman.
2. Pelaksanaan

a. Memberikan verbal setting sebelum mulai (menjelaskan tujuan,


manfaat, dan kerahasiaan).
b. Meminta individu menyiapkan alat tulis.

c. Membagi lembar asesmen dan lembar jawaban DCM.

d. Memberi instruksi cara pengerjaan DCM.

e. Menginformasikan bahwa pengerjaan DCM tidak memiliki batas


waktu.
f. Melakukan pemeriksaan ketetapan peserta didik dalam cara mengisi
DCM.

6
g. Mengumpulkan hasil pengisian DCM.

3. Pengolahan Hasil

a. Konselor melakukan pengolahan hasil DCM dengan melakukan


perhitungan secara kuantitatif menggunakan format tabulasi
pengolahan dan rumus yang telah ditetapkan.
b. Berdasarkan hasil pengolahan secara kuantitatif, konselor
melakukan analisis kualitatif.
c. Pengolahan hasil DCM harus dilakukan paling lambat satu minggu
stelah pengisian, menigngat permasalahan individu bersifat dinamis
dan bisa mengalami perubahan.4
Untuk memperoleh data atau informasi dalam studi kasus tentu perlu
dilakukan kegiatan pengumpulan data. Data sebagai informasi awal
yang dibutuhkan sebagai penunjang studi kasus, untuk itu diperlukan
data-data mengenai klien dalam aspek-aspek sebagai berikut :
1 Latar belakang keluarga
Data tentang orang tua, saudara-saudara, taraf sosial ekonomi
keluarga, suasana kehidupan keluarga, adapt istiadat, pola
asuh orang tua.
2 Riwayat sekolah
Jenjang pendidikan sekolah yang telah diselesaikan dalam waktu
berapa tahun, tamat dimana, tahu berapa, kesulitan belajar
yang dialami.

4
Dody dkk Hartanto, BUKU PANDUAN Teori Dan Praktik Pemahaman Individu Teknik Non Tes,
Bimbingan Dan Konseling- Universitas Ahmad Dahlan (Yogjakarta, 2020).

7
3 Taraf prestasi
bidang-bidang studi yang mempunyai relevansi bagi perencanaan
pendidikan lanjutan dan penentuan jabatan kelak. Taraf
kemampuan intelektual atau kemampuan akademik kemampuan
untuk mencapai prestasi disekolah yang didalamnya berpikir
memegang peranan pokok.
4 Bakat khusus
kemampuan untuk mencapai prestasi yang tinggi di bidang
tertentu. Minat terhadap bidang studi dan bidang pekerjaan
tertentu; kecenderungan menetap untuk merasa tertarik pada
sesuatu.
5 Pengalaman diluar sekolah
kegiatan dalam organisasi muda-mudi dan pengalaman kerja.
Dalam proses pengumpulan data tentu diperlukan sebuah alat atau
instrument pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi
dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan metode
test dan metode non test.5

D. Langkah Pengolahan dan Analisis

Untuk mendapat gambaran peta masalah dan intensitas masalah peserta


didik secara individual maupun kelompok, guru pembimbing harus melakukan
proses pengolahan dan analisis hasil pengisian DCM. Pengolahan dan analisis
hasil dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Adapun langkah
pengolahan akan diuraikan berikut ini:

5
Dunggio Arifah, Abd, Latif, Impelementasi Penggunaan Daftar Cek Masalah Oleh Guru Bimbingan
Dan Konseling, Malaysian Palm Oil Council (MPOC), 2020, XXI.

8
1. Untuk mengolah dan menganalisis DCM, haruslah sudah mendapatkan
data yang diperlukan berupa jawaban dari item pertanyaan yang dipilih
berdasarkan masalah yang dialami oleh siswa sehingga bisa dimasukan
dalama data. Isikan berurutan mulai dari masalah kesehatan sampai
terakhir masalah persiapan pernikahan dan kehidupan berumah tangga.
isikan data yang ada saja dan jangan menambah data atau mengurangi
data sehingga data yang dihasilkan akurat dan akuntabilitas dan bisa
dijadikan sebagai acuan pemberian layanan. Perhatikan gambar di
bawah ini:

Gambar 1
Contoh Pengisian Data DCM Pada Worksheet Ms. Excel
Dalam implementasi disekolah, guru bimbingan dan konseling atau konselor
diharapkan dapat mengidentifikasi permasalahan sesuai dengan kisi-kisi DCM yang
telah dibakukan.6

6
Aam Amailah, Deni Febrini, and Nurniswah, BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
(Praktik Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bengkulu), Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI), 2017.

9
- Perhatikan data diatas, dan data diatas merupakan contoh untuk
memasukan data.
- Masukkan Nomor pada kolom yang tersedia berdasarkan jumlah
yang ada
- Masukkan nama pada kolom yang terlah disediakan

- Pada kolom XI Masalah kebiasaan belajar (terdiri dari kolom kecil


nomor 1 sampai 15) disitu diisikan masalah yang dialami oleh siswa
yang diisi pada lembar jawaban DCM siswa yang bersangkutan.
(Contoh Rahmat mengalami masalah belajar nomor
1,2,4,8,12,13,14 artinya ia mempunyai masalah pada butir
pernyataan nomor tersebut)
- Kolom Mn Merupakan jumlah item yang sedang dialami atau
pernah dialami oleh siswa.7
- Untuk kolom “n, %, dan ket” akan berubah secara otomatis karena
sudah menggunakan fungsi otomatis.
- Disamping tertera butir pernyataan yang sedang dialami oleh siswa
2. Setelah semuanya diisi, dari mulai masalah kesehatan sampai masalah
terakhir, maka masuk ke data base :

7
Ibid.hlm 27

10
Gambar 2
Contoh Data Base Analisis Individu Daftar Cek Masalah
Nomor urut, Nama, Kelas, Jenis Kelamin, Tanggal Pengisian, Umur dan
nm disesuaikan dengan data yang ada dan tidak boleh terbalik satu pun,
dan jika sampai kebalik, maka data menjadi salah.8
3. Ketika semuanya sudah selesai dimasukan dalam data base maka
dilanjutkan ke dalam analisis individu.

8
Ibid. hlm 28

11
E. Contoh

1. Contoh Analisis Kelompok DCM

2. Contoh Rancangan Program Kerja berdasarkan Analisis DCM


TUJUAN ALTERNATIF METODE
KEBUTUHAN
LAYANAN KEGIATAN EVALUASI
Masalah Pribadi
Tidak suka bergaul Siswa mampu Jenis Layanan : Angket Tertutup
dengan orang memahami cara Layanan Informasi
yang bergaul dengan Format Layanan :
kedudukannya orang yang Klasikal
lebih tinggi kedudukannya Teknik : Diskusi
lebih tinggi Kelompok
Materi : “Tata Cara
Bergaul dengan
Orang yang
Kedudukannya
Lebih Tinggi”

12
Media : Video
Tidak Mengetahui Siswa mampu Jenis Layanan : Angket tertutup
Kelebihan dan memahami Layanan Informasi
Kelemahan Diri kelebihan dan Format Layanan :
kelemahan diri Klasikal
Teknik : Diskusi
Kelompok
Materi : “Kelebihan
dan Kelemahan
Diriku”
Media : “Self Card”
Tidak Memahami Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
Perbedaan memahami Layanan Informasi
Individual perbedaan Format Layanan :
individu yang satu Klasikal
dengan individu Teknik : Problem
yang lain Solving
Materi : “Berbeda
tapi satu”
Media : Kartu
Kasus

13
Sering merasa Siswa mampu Jenis Layanan : Observasi
curiga terhadap memiliki Layanan
orang lain pemikiran positif Bimbingan
terhadap orang Kelompok
lain dalam situasi Format Layanan :
kelompok Kelompok
Teknik :
Sosiodrama Materi
:
“Positif
Thinking, please!”
Media : Naskah
Sosiodrama
Bersikap kaku dan Siswa mampu Jenis Layanan : Observasi
tidak toleran bersikap tidak Layanan

kaku dan toleran Bimbingan


dalam situasi Kelompok
kelompok Format Layanan :
Kelompok
Teknik :
Sosiodrama Materi
:
“I’m
fleksible and
tolerance
personality!”

14
Media : Naskah
Sosiodrama

Enggan menerima Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara


tamu memiliki sikap Layanan
menerima tamu Bimbingan
dengan baik dalam Kelompok
situasi Format Layanan :
kelompok Kelompok
Teknik :
Sosiodrama
Materi : “Tamu
adalah Raja!”
Media : Naskah
Sosiodrama
Tidak suka bergaul Siswa mampu Jenis Layanan : Observasi
dengan orang menyelesaikan Layanan Konseling
yang kedudukannya masalah tidak suka Perorangan
lebih rendah bergaul dengan Format Layanan :
orang Individual
Teknik : Psikologi
Individual

15
yang
kedudukannya
lebih rendah

Sering merasa malu Siswa mampu Jenis Layanan : Observasi


dengan menyelesaikan Layanan Konseling
kawan lawan jenis masalah merasa Perorangan
malu dengan Format Layanan :
kawan lawan jenis Individual
Teknik : REBT
Tidak suka Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
bertamu menyelesaikan Layanan Konseling
masalah Perorangan
tidak suka Format Layanan :
bertamu Individual
Teknik : Psikologi
Individual
Bersikap Siswa mampu Jenis Layanan : Observasi
dingin menyelesaikan Layanan Konseling
dalam bergaul masalah bersikap Perorangan
dingin dalam Format Layanan :
bergaul Individual
Teknik : Psikologi
Individual

16
Sering menyesali Siswa mampu Jenis Layanan: Wawancara
diri sendiri menyelesaikan Layanan Konseling
masalah sering Perorangan
menyesali diri Format Layanan:
sendiri Individual
Teknik :Gestalt
Sering ingin bunuh Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
diri menyelesaikan Layanan Konseling
masalah sering Perorangan
ingin bunuh diri Format Layanan :
Individual
Teknik : REBT
Sering merasa iri Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
hati menyelesaikan Layanan Konseling
masalah sering Perorangan
merasa iri hati Format Layanan :
Individual
Teknik : CCT
Merasa pesimis Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
(tidak punya menyelesaikan Layanan Konseling
harapan) masalah merasa Perorangan
pesimis (tidak Format Layanan :
punya haraapan) Individual
Teknik : REBT

17
Saya ingin lebih Siswa mampu Jenis Layanan : Wawancara
menarik menyelesaikan Layanan Konseling
masalah Perorangan
ingin Format Layanan :
lebih menarik Individual
Teknik : REBT

F. Kelebihan dan Kekurangan

Penggunaan DCM dalam proses asesmen dan layanan bimbingan dan


konseling memiliki kelebihan dan kekurangan.

1. Kelebihan Daftar Cek Masalah


Penggunaan DCM memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a. Pada proses pelaksanaan bersifat efisien karena pelaksanaan DCM
dapat dilakukan secara klasikal, sehingga guru pembimbing dalam
waktu singkat dapat memperoleh data yang banyak.
b. Pada akurasi data yang diperoleh melalui DCM memiliki validitas
dan reliabilitas tinggi mengingat peserta didik yang mengisi dapat
lang- sung melakukan pengecekan sendiri kesesuaian masalah yang
dirs sakan atau dialami; selain itu karena penyediaan butir
permasalahan cukup banyak, maka memberi peluang data masalah
yang diungkap kan melalui DCM bersifat teliti, mendalam dan
meluas.
c. Dari segi fungsinya, penggunaan DCM memudahkan peserta didik
mengemukakan masalah, mengingat penyediaan butir permasalahan
yang banyak memudahkan peserta didik untuk mengenali permasa-
lahan yang sedang atau pernah dialaminya.

18
d. Sistemasi jenis masalah yang dikelompokkan dalam berbagai
bidang mempermudah guru pembimbing untuk melakukan analisis
dan sintesa data serta merumuskan kesimpulan masalah yang
dialami peser ta didik.
e. Penggunaan DCM memiliki banyak manfaat antara lain konselor
lebih. mengenal peserta didiknya yang membutuhkan bantuan
segera, konselor memiliki peta masalah individu maupun kelompok,
hasil DCM dapat digunakan sebagai landasan penetapan layanan
bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
peserta didik dan yang lebih penting lagi peserta didik dapat
memahami masalah yang dialami dan memahami apakah dirinya
memerlukan bantuan atau tidak.
2. Kekurangan Daftar Cek Masalah
Sebagai suatu metode asesmen tentu saja DCM juga memiliki kelemahan,
antara lain:
a. Membutuhkan waktu yang banyak untuk pengolahan hasil, sebagai
konsekuensi dari banyaknya jumlah bidang masalah dan jumlah
butir pernyataan masalah yang tersedia.
b. Data yang diungkapkan melalui DCM masih bersifat umum
berbentuk peta masalah dan banyaknya masalah yang dialami pada
setiap bidang, sehingga untuk mendalami pemahaman terhadap
masalah peserta didik, guru pembimbing perlu mengkombinasi
dengan metode asesmen lain seperti wawancara.9

9
Gantina komalasari, Wahyudi.Op.Cit, hlm 117-118

19
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Daftar Cek Masalah (DCM) adalah serangkaian daftar periksa


yang digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan permasalahan atau
persoalan. DCM merupakan alat efisien yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dengan cepat dan dapat membantu konselor untuk
memahami permasalahan siswanya.DCM juga dapat digunakan untuk
menentukan layanan konseling dan bimbingan yang tepat dan dibutuhkan
oleh siswa.Namun, ada beberapa keterbatasan dalam penggunaan DCM,
seperti kemungkinan hilangnya beberapa masalah dan perlunya tenaga
profesional terlatih untuk mengelolanya Pada proses assesment
menggunakan DCM, konselor memiliki peran dan fungsi .Pada
penggunaan asesmen DCM, konselor perlu memahami prosedur
pengadministrasian yang benar, sehingga proses pelaksanaan berjalan
baik.hasil data data yang diperoleh memiliki akurasi yang baik. Beberapa
prosedur yang harus dilakukan memiliki beberapa tahapan.Untuk
memperoleh data atau informasi dalam studi kasus tentu perlu
dilakukan kegiatan pengumpulan data.

20
DAFTAR PUSTAKA

Amailah, Aam, Deni Febrini, and Nurniswah, BIMBINGAN DAN KONSELING DI


SEKOLAH (Praktik Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bengkulu), Penerbit Samudra
Biru (Anggota IKAPI), 2017

Arifah, Abd, Latif, Dunggio, Impelementasi Penggunaan Daftar Cek Masalah Oleh Guru
Bimbingan Dan Konseling, Malaysian Palm Oil Council (MPOC), 2020, XXI

Divinubun, Siti, and Sawal Mahaly, Pelatihan Penggunaan DCM ( Daftar Cek Masalah )
Bagi Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengidentifikasi Masalah Siswa, Jurnal
Pustaka Mitra, 2021, I

Gantina komalasari, Wahyudi, Karsih, Asesmen Teknik Nontes Dalam Persefektif BK


Komperhensif (Jakarta: PT. Indeks, 2020)

Hartanto, Dody dkk, BUKU PANDUAN Teori Dan Praktik Pemahaman Individu Teknik Non
Tes, Bimbingan Dan Konseling- Universitas Ahmad Dahlan (Yogjakarta, 2020)

Radiani, Widiya Aris, Asesmen Psikologis Dan Nilai Budaya Sebagai Landasan Konseling
Dalam Pengembangan Diri Siswa, Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan
Konseling Universitas Negeri Malang, 2022

Anda mungkin juga menyukai