Kelompok 5 Tugas Pak Saelan
Kelompok 5 Tugas Pak Saelan
KELOMPOK 5:
1. Agung Laksono Febryanto (S19010)
2. Fransiska Febriyola (S19018)
3. Musriati Arum Munawaroh (S19027)
4. Riky Sukarman Wutress (S19035)
5. Siska Oktarina (S19043)
6. Vivi Prabandari (S19051)
+ + + +
Keterangan :
+ : Meninggal
: Menikah
8 : Klien
c. Tipe keluarga
a.) Jenis tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.E adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri
ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah
b.) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
-Ketidaktahuan orng tua akan masalah kesehatan yang sedang dialami anaknya
-Keresahan keluarga akan sanitasi yang buruk disekitar rumahnya yang
dekat dengan pembuangan sampah
-Ketidaktahuan orangtua akan pemenuhan kebutuhan anak akan
pertumbuhan dan pekembanganya sesuai dengan tahap usianya.
d. Suku bangsa
a.) Asal suku bangsa
Tn.E dan istrinya adalah orang yang berasal dari
suku jawa.
b.) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Tn E mengatakan tidak ada yang bertentangan dalam budaya suku
bangsa jawa yang bertentangan atau bertolak belakang dengan kesehatan
e. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Agama keluarga Tn.E ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam
yang bertentangan dengan kesehatan.
f. Status sosial ekonomi Keluarga
-Anggota Keluarga yang mencari nafkah
Adalah Tn.E (Kepala Keluarga ) seorang pengusaha alumunium, dan Ny N
(istri) seorang pedagang.
-Penghasilan
Penghasilan keluaraga Tn. E setiap bulan sekitar Rp 30.000.000
-Upaya Lain
Tn E selain pengusaha juga mempunyai sampingan kerja membuat usaha
lapangan footsal, Usaha itu Tn E berkolaborasi dengan direktur yang mengelola WBL
(Wisata Bahari Lamongan).
-Harta benda yang dimiliki
Tn E mempunyai alat transportasi pribadi (mobil) untuk kebutuhan
keluarganya, dan perabotan rumah yang memadai.
-Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Pada keluarga Tn.E pengeluaran tiap bulanya untuk mencukupi kebutuhan
keluarga sekitar Rp. 5.000.000 ini untuk membayar rekening listrik, air dan belanja
bahan makanan sebulan, biaya sekolah anak tiap bulanya, dan uang saku buat anak
tiap harinya.
-Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi hanya saat cuti bersama saja Tn E
menyempatkan waktu bersama keluaganya untuk rekreasi ke tempat-tempat wisata.
Rekreasi yang bias dilakukan dirumah adalah menonton TV bersama anak dan
istrinya sepulang kerja nya.
3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
- Luas rumah: 15X9 m2
- Type rumah:
permanen, dua tingkat, terbuat dari semen, berpagar, dan sudah memilik ventilasi
yang bagus.
- Kepemilikan:
Tanah rumahnya sudah milik pribadi Tn E, hal ini dibuktikan dengan surat tanah atas
nama kepemilikan Tn E.
- Jumlah dan rasio kamar/ruangan:
Terdapat 4 kamar, 2 kamar di tingkat satu, dan 2 kamar di tingkat dua
- Ventilasi/cendela:
Ventilasi mamadai, candela ada disetiap ruangan rumah.
- Pemanfaatan ruangan:
Setiap ruangan tertata dengan baik: bagian depan ada ruang tamu, bagian tengah ada
tempat ibadah, tempat istirahat bersama keluarga, tempat tidur, bagian belakang ada
dapur dan wc. Dan yang paling belakang terdapat kolam ikan.
- Septic tank: ada
Letak : bagian belakang didalam rumah bersebelahan dengan dapur rumah.
- Sumber air minum:
Dibelakang rumah terdapat sumur
- Kamar mandi/WC:
ada 2 kamar mandi, tingkat bawah satu dan tingkat atas satu
- Sampah:
sampah dibuang disamping rumhnya yang juga tempat pembuangan sampah yang
nantinya akan dibakar.
limbah RT:
limbah masyarakat juga dibuang disamping rumah Tn E, karena tempat pembuangan
sampah disamping rumah Tn E adalah fasilitas umum untuk warga desa itu.
- Kebersihan lingkungan:
rumah tampak terlihat bersih, hal ini dikuatkan dengan Ny N mengatakan setiap pagi
selalu membesihkan rumhnya, menyiram halaman rumah dan tanaman yang tumbuh
hijau didepan rumahnya.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
- Kebiasaan:
Keluarga Tn.E tinggal didesa, rasa persaudaraan antar sesama warga tinggi, penduduk
disekitar rumah adalah penduduk asli jawa yang datang dari berbagai daerah,
umumya interaksi banyak terjadi pada sore hari karena pada siang banyak tetangga
yang sibuk bekerja.
- Aturan/kesepakatan:
Didalam lingkungan RT sudah ditetapkan beberapa aturan dan masing anggota
masyarakat mampu menaati peraturan tersebut. Salah satunya seiap 1 bulan sekali
diadakan gotong royong bersama memebersihkan limbah sampah di lingkungn
sekitar.
- Budaya:
Dalam budaya didesa Tn E karena mayoritas semua asli jawa dan islami karena
banyak pondok pesantren dan para sesepuh kiyai, sehingga tidak pernah terjadi
perlawanan akibat perbedaan budaya.
c. Mobilitis Geografis Keluarga
Keluarga Tn.E sudah menempati rumah hasil keringat sendiri sejak melahirkan anak
pertamanya (An W), sekitar 10 bulan awal berumah tangga baru pindah di rumah
baru hasil usahanya sendiri, dan sampai sekarang, dan tidak pernah berpindah-pindah
rumah.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn E, menyempatkan untuk berkumpul dengan warga saat ada kegiatan rutinitas
pengkajian dimasjid tiap 1 minggu sekali. Guna meningkatkan jalinan ukhuwah
persaudaraan sesama umat muslim. Ny. H masuk dalam organisasi fatayat yang mana
kegiatan rutinitasnya setiap seminggu sekali dzibaiyah dan tahlil keliling (bergantian).
Ny H dan suaminya Tn E juga pandai dalam berinteraksi dengan masyarakat karena
jiwa sosialnya yang tinggi.
e. System Pendukung Keluarga
Apabila An.W sesak kambuh, maka Ny.N hanya meminta bantuan kakanya yang
berprofesi seorang perawat yang juga bekerja di puskesmas dekat rumahnya.
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa jawa yang jelas.
Karena karakter Tn E yang tegas, jika ada suatu masalah dalam keluarga maka
dimusyawarahkan dengan baik, saling terbuka dan didiskusikan dengan orang tua dan
bersama-sama mencari solusinya.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Sebelumnya keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah satu anggota
keluarga yang salah, namun karena tuntutan pekerjaan masing-masing harus mencari
nafkah, sehingg dampaknya kurangnya hak asuh anak sebagai kebutuhan primer
anaknya, sehingga yang dirasakan anak kurangnya perhatian orangtua terhadap
tumbub kembnag anak.
c. Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)
Dalam Keluarga Peran Tn.E berjalan dengan baik sebagai Kepala keluaga mencari
nafkah untuk membiayai keluarga. Dan peran terhadap tanggung jawabnya yang
kurang dari Ny.H sebagai Ibu rumah tangga, akibat kesibukan Ny H dengan
pekerjaaanya sehingga tanggung jawabnya untuk memantau tumbuh kembang anak
sesuai pertambahan usia anak kurang diperhatikan., sehingga berdampak terhadap
perilaku anak, anak menjadi kurang perhatian dan kasih sayang.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarkan kepercayaan yang dianut yaitu
islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi. begitu juga dengan nilai dan norma
yang berlaku dimasyarakat juga menjadi pedoman dalam ketentuan keluarga dan
masing-masing keluarga wajib untuk mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam,
memakai pakaian yang sopan baik didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga
perilaku yang tidak menyimpang. Namun kalau dari segi hak dan kewajiban yang
seharusnya didapatkan anak, anak kurang mendapatkan itu dikarenakan kesibukan ke
dua orangtuanya dalam pekerjaanya.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-masing peran
b. Fungsi sosialisasi
- Kerukunan hidup dalam keluarga:
Keluaga Ny N tidak pernah bertengkar karena setiap ada permasalahan, Tn E
langsung bersikap tegas mendiskusikan bersama-sama dan segera mencari solusi
bersama.
- Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
masing-masing anggota keluarga pola interaksinya bagus, saling bekerjasama satu
sama lain. Namun dalam hal perhatian orang tua pada fokus tumbuh kembang anak
kurang didapatkan dari anak akibat kesibukan orang tuanya.
- Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan masing-masing anggota memiliki hak untuk
berpendapat namun dari hasil beberapa pendapat tadi didiskusikan bersama dan hasil
akhirnya diputuskan oleh Tn E selaku kepala keluarga.
- Kegiatan keluarga waktu senggang:
Diwaktu senggang Ny N dan Tn E menyibukkan dirinya dengan anak-anaknya (An
W dan An S), mereka lebih sering mengajak anka-ananya rekreasi ke tempat wisata
dan kunjungan ke tempat-tempat yang bersejarah. .
Semua itu mereka lakukan karena Tn E dan Ny N tahu akan tanggung jawabnya yang
kurang dalam mengasuh anak, oleh karena itu setiap ada waktu senggang mereka
berusaha untuk mencurahkan waktu senggangnya untuk anak-anak.
- Partisipasi dalam kegiatan social:
Ny N dan Tn E memiliki jiwa sosial yang tinggi, meskipun keduanya sibuk dengan
pekerjaanya. Hal ini dibuktikan dengan Tn E, menyempatkan untuk berkumpul
dengan warga saat ada kegiatan rutinitas pngkajian dimasjid tiap 1 minggu sekali.
Guna meningkatkan jalinan ukhuwah persaudaraan sesama umat muslim.
Ny.N masuk dalam organisasi fatayat yang mana kegiatan rutinitasnya setiap
seminggu sekali dzibaiyah dan tahlil keliling (bergantian). Ny H dan suaminya Tn E
juga pandai dalam berinteraksi dengan masyarakat karena jiwa sosialnya yang tinggi.
c. Fungsi perawatan kesehatan
- Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya: Ny N khawatir ketika melihat kondisi anakanya mengalami sesak yang
hilang timbul, Setahu Ny N kalau orang sesak pasti mengarahnya ada masalah di
paru-parunya. Ny N tidak tahu menahu bagaimana tatalaksana dalam menangani
kondisi tersebut. Oleh karena itu, Ny N langsung membawa An W ke puskesma
dekat rumahnya.
- Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat:
Ketidaktahuan Ny N dn keluarga tentang masalah yang dialami An W, ketakutan Ny
N akan munculnya komplikasi yang lebih parah apabila tidak dilakukan
tindakan cepat maka keluarga memutuskan untuk segera dibawa ke puskesmas
dekat rumahnya.
Masalah yang dihadapi oleh Tn.E dan Ny N dalam waktu pendek adalah khawatir dan
cemas dengan An W akan pertumbuhan dan perkembangan anak yang seharusnya sangat
butuh pengawasan dari orang tua. Akibat orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, An W
sering terlihat merokok dirumah dan sering keluyuran ketika orangtua tidak drumah.
a. Stressor jangka panjang
Tn E dan Ny N resah dengan masa depan An W nanti kalau An W masih memiliki
kebiasaan yang sama seperti saat ini: keluyuran, merokok, dan setiap arahan dari orangtua
masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.
b. Respon keluarga terhadap stressor
Tn E dan Ny N selalu berdo’a untuk anaknya menjadi anaknyang berbakti dan menyakini
bahwa anaknya mampu mengerti kondisi orangtua dan belajar menjadi anak yang dewasa
dan mandiri.
c. Strategi Koping
Keluarga dalam menangani masalah, mereka menyempatkan waktu untuk
memusyawarahkan masalah dan mengambil solusi bersama-sama.
d. Strategi Adaptasi fungsional
Meskipun An W sedikit sulit untuk diberi arahan oleh orang tua, Ny N sealau memantau
perkembangan anak dirumah melalui ibu Tn E (nenek) yang rumahnya sebelahan dengan
rumah Tn E untuk selalu memnatau apapun yang dilakukan anak setiap harinya.
c. PRIORITAS MASALAH
a. Diagnosa Keperawatan:
Perubahan pertumbuhan dan perkembanagan anak berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
NO Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah: 2 1 2/3X1=2/3 - Ny N dan Tn E
-Ancaman mengatakan jarang memantau
kesehatan/resiko kondisi anak karena kesibukan
dalam pekerjaanya.
- An.W sering ketahuan
merokok dirumah, dan jarang
dirumah.
- Ny N kawatir An N
terjerumus kedalam pergaulan
bebas dan kebiasaan
merokoknya berakibat
terhadap kesehatan paru-parunya
2. Kemungkinan 1 2 1/2X2=2/2=1 -Ny N mengatakan sering
memberikan petuah kepada An
masalah dapat diubah: W namun seakantidak
-Sebagian dipedulikan .
-Ny N juga sudah menyerahkan
tanggung jawabnya kepada
nenek An W yang ruamhnya
dekat dengan Ny N untuk
memantau pergerakan An W
ketika Ny N sedang bekerja, dan
memberikan teguran apabila An
W merokok atau main keluar
rumah. Namun An W masih
tidak dipedulikan
3. Potensi masalah 3 1 3/3X1=1 Ny N mengatakan resah
untuk dicegah: dengan
-Tinggi kondisi An W berdampak
terhadap masa depan dan
kesehatan An W
4. Menonjolnya maslaah: 2 1 2/2X1=1 Ny N berusaha untuk
-Masalah berat mengatasimasalah An W,
harus apabila tidak segera diatasi akan
diatasi berdampak berat terhadap
masa
depan dan kesehatannya
TOTAL
11/3=3,6
7
b. Diagnosa Keperawatan
- Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal
kebutuhan dalam pengembangan remaja
NO Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah: 2 1 2/3X1=2/3 -An W merasan” akibat kurang
-Ancaman mendapatkan perhatian dari
kesehatan/resiko orangtua, giliran dirumah
bisanya hanya marah-marah
terus, An W berperilaku
sebaliknya dari harapan
orangtua, dia menjadi nakal,
jarang belajar dan sering
keluar rumah bersama teman-
temanya.
2. Kemungkinan 1 2 1/2X2=2/2=1 -Persepsi Ny N dengan
pengetahuanya yang terbatas
masalah dapat diubah: tentang pengembangan anak
-Sebagian remaja
-Ny N mendidik An W selama
ini karena Ny N takut An W
terjerumus ke dalam pergaulan
bebas karena sepengetahuan ibu,
usia remaja adalah penentu
masa
depanya nanti”.
3. Potensi masalah 3 1 3/3X1=1 -Ny N tetap memantau belajar
untuk dicegah: An W, kadang ibu memarahi An
-Tinggi W ketika An W tidak mahu
belajar atau nilai peringkatnya
menurun.
-Ibu juga tidak segan-segan
marah ketika An W sering
bermain keluar dengan teman-
temanya kadang kalau An W
membangkang ibu
bisa memukulnya.
4. Menonjolnya maslaah: 2 1 2/2X1=1 -Penerimaan An W terhadap
-Masalah berat sikap yang diberikan Ny N
harus kepadanya tidak membuat An
diatasi W jenuh
-Namun, perilaku An W
semkain menyimpang dari
harapan orang tua
TOTAL
11/3=
3,67
A. KESIMPULAN
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
a. Pertumbuhan Fisik:
- Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
- Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
- Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh memanjang
b. Sosial Emosional
- Kemampuan bersosialisasi meningkat.
- Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
- Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan
dan di samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri.
- Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada
teman sebaya
c. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya melalui sepak bola, basket,
badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-buku.
d. Pola minat dan seks -
e. minat pada perubahan
f. suka lawan jenis
B. SARAN
Dalam mengerjakan asuhan keperawatan komunitas keluarga dibutuhkan Dalam memberika
asuhan keperawatan komunitas tentang keluarga kepada anak remaja, keluarga harus tahu
tahapan tumbuh kembang anak.Orang tua harus bisa menempatkan diri dalam menghadapi
anak remaja agar tidak terjadi perselisihan.
DAFTAR PUSTAKA