Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas Rahmat dan hidayah-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi Kesehatan” dengan
baik.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tatik Trisnowati selaku dosen
Mata Kuliah Dokumentasi Keperawatan dan teman-teman semua yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari ada banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah kami. Kami juga berharap makalah ini
bisa memberikan pengetahuan tentang “Kaitan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Dalam
Memahami Sistem Informasi Kesehatan”
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.3 Tujuan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian 3
2.2 Konsep-Konsep 4
BAB III 15
PENUTUP 15
3.1 Kesimpulan 15
3.2 Saran 15
Daftar pustaka 16
3
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang, teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam bidang industri
maupun kehidupan kita sendiri. Salah satu bidang industri yang memanfaatkan berkembangnya
teknologi informasi adalah bidang kesehatan.
Teknologi informasi sudah berkontribusi banyak dalam kehidupan kita, salah satu contohnya dalam
bidang kesehatan yaitu rekam medis elektronik (EMR) yang digunakan oleh dokter untuk
mengetahui riwayat penyakit anda, obat-obatan apa saja yang sudah pernah di konsumsi, apakah
anda mempunyai sebuah alergi, dan lain-lain.
Tanpa teknologi informasi, pengumpulan dan pengambilan data tersebut tidaklah mudah untuk
rumah sakit yang mempunyai ribuan pasien jika dilakukan secara manual. Teknologi informasi juga
memudahkan komunikasi jarak jauh dengan adanya internet. Seluruh rumah sakit akan mengakses
database yang berisi dengan data pasien, sehingga memudahkan pasien dan rumah sakit apabila
pasien menggunakan rumah sakit yang berbeda.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam peraturan pemerintah RI no.46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan,
disebutkan bahwa suatu sistem informasi kesehatan adalah seperangkat tatanan yang
meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi dan sumber daya
manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan
atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan. Dan untuk
mendukung penyelenggaran pembangunan kesehatan tersebut, diperlukan data, informasi
dan indikator kesehatan yang dikelola dalam sistem informasi kesehatan.
Menurut WHO dalam buku design and implementation of health information system,
sistem informasi kesehatan tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari suatu
sistem kesehatan. Suatu sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan
informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang. Sistem informasi harus
dijadikan sebagai alat yang efektif bagi manajemen.
Kerahasiaan informasi dan hak atas kekayaan intelektual yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Adapun tujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna memiliki arti yang sama dengan
tujuan mendukung proses kerja pemerintah, pemerintah daerah, dan fasilitas pelayanan
kesehatan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien.
Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan itu juga merupakan bentuk pertanggungjawaban
instansi terhadap penyelenggaraan pembangunan kesehatan
Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika
perkembangan organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwa
pengembangan sistem informasi tidak pernah berhenti.
3. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup sistem.
sistem informasi memiliki umur layak guna, maksudnya panjang pendeknya umur
layak guna sistem informasi ditentukan oleh :
4. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem
informasi itu sendiri.
Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika
dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk
melakukan integrasi sistem yang ada di dalam suatu organisasi menjadi satu sistem
yang utuh merupakan usaha yang berat dan harus dilakukan secara
berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam sistem informasi itu,
merupakan prasyarat yang mutlak untuk mendapatkan sistem informasi yang
terpadu.
7
Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku
kepentingan, data dan informasi yang dikumpulkan harus dapat ditelusuri
lebih dalam secara individual dan aggregate, sehingga dapat
menggambarkan perbedaan gender, status sosial ekonomi dan wilayah
geografi.
Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari
suatu organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penggunaan informasi
internal dan eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif, hal
tersebut karena keberadaan informasi menentukan kelancaran dan kualitas proses
kerja, dan menjadi ukuran kinerja organisasi atau perusahaan, serta menjadi acuan
yang pada akhirnya menentukan kedudukan atau peringkat organisasi tersebut
dalam persaingan lokal maupun global.
Adapun yang dimaksud dengan Informasi kesehatan disini adalah informasi yang
terdiri dari :
sistem
subsistem
modul
submodul
dan aplikasi
Sistem informasi rumah sakit tidak dapat lepas kaitannya dengan sisteminformasi
kesehatan karena sistem ini merupakan aplikasi dari sisteminformasi kesehatan itu sendiri.
Untuk itu, perlu kita mengetahui sedikittentang sistem informasi rumah sakit yang ada di
Rancang Bangun Rumah Sakit (SIRS), sangat bergantung kepada jenisdari rumah sakit
tersebut. Rumah sakit di Indonesia, berdasarkankepemilikannya dibagi menjadi 2,
sebagai berikut:
Sifat rumah sakit ini adalah tidak mencari keuntungan (non profit)
B. Rumah Sakit Swasta, yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah yayasan,baik yang
sifatnya tidak mencari keuntungan (non profit) maupun yangmemang mencari
keuntungan (profit). Berdasarkan sifat layanannya rumah sakit dibagi 2, sebagai
berikut:
a. Rumah Sakit Umum
Rumah sakit khusus ini banyak sekali ragamnya, rumah sakit inimelakukan
penanganan untuk satu atau beberapa penyakit tertentu danlayanan medis
subspesialistik tertentu. Yang masuk dalam kelompok ini diantaranya: Rumah Sakit
Karantina, Rumah Sakit Bersalin, dsb.
a) SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem KesehatanNasional dalam
memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepatwaktu.
b) SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arusinformasi dalam
jajaran Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu.
c) SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam prosesperencanaan
maupun pengambilan keputusan operasional padaberbagai tingkatan.
d) SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya-guna danhasil-guna
terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasirumah sakit yang telah ada
maupun yang sedang dikembangkan.
e) SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasiterhadap
perubahan dan perkembangan dimasa datang.
f) Usaha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadudengan biaya
investasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula denganhasil dan manfaat yang
berarti (rate of return) dalam waktu yangrelatif singkat.
12
3. Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien,konsultasi
dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaanseperti: ECG,
EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, danlain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat jalan,
rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi,rehab medik), baik secara
langsung maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga
mencatat transaksi harian pasien(laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang,
manajemen deposit danlain-lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dantransaksi obat-
obatan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem informasi kesehatan merupakan sarana untuk menunjang pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif
memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua
jenjang, bahkan di puskesmas atau di rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data,
bahkan juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan
dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA