Disusun oleh :
NYOMAN AYU RADINA CINTA SALVIA
NIM : 045238287
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ DENPASAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Belajar agama bisa dengan mudah dan secara otodidak dilakukan dimanapun. Sehingga banyak
dari mereka yang belajar dengan otodidak dan tidak di dampingi oleh guru banyak yang tersesat
atau salah menafsirkan arti atau istilah-istilah yang ada. Salah satunya adalah E-learning atau
yang sering disebut dengan pembelajaran secara online yang digunakan oleh sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi salah satunya Universitas Terbuka dan Media yang banyak digunakan oleh
umat manusia, seperti sosial media belakangan ini banyak sekali tontonan tentang fenomena
kerauhan, baik itu anak muda maupun orang tua. Seolah-olah itu adalah hal yang membuat
dirinya terlihat istimewa dari yang lainnya. Tak hanya itu sering pula mereka melakukan
kekerasan dengan dalih kerauhan. Dengan demikian, perlunya pemahaman tentang beragama
yang bijak dan cerdas. Kecerdasan yang dimaksudkan adalah bagaimana orang beragama
memfungsikan akalnya dalam menginterpretasikan ilmu-ilmu agama dan bagaimana
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti bersyukur dan menyadari bahwa Tuhan
selalu ada dalam setiap nafas kehidupan. Dari bangun pagi hingga tidur, baik bekerja maupun
makan, sedih, senang selalu ada Tuhan.
Brahmawidya atau ilmu ke Tuhan adalah ilmu tertinggi dari semua ilmu. Brahmawidya adalah
ilmu mutlak adalah dia yang akan mengetahui segalanya dan penuh pengetahuan. Dia yang akan
memiliki pengalaman langsung.
Raja-vidya-raja guhyam
Pavitram idam uttamam
Pratyaksavagamam dharmyam
Su-sukham kartum avyayam
artinya :
Pengetahuan ini adalah raja pendidikan, yang paling rahasia diantara segala rahasia. Inilah
pengetahuan yang paling murni, pengetahuan ini adalah kesempurnaan dharma karena
memungkinkan seseorang melihat sang diri secara langsung melalui keinsafan. Pengetahuan ini
kekal dan dilaksanakan dengan riang.
BAB III
PENUTUP
Dapat disimpulkan dari pembahasan diatas adalah, bahwa ajaran Brahmawidya memang harus
diimplementasikan oleh umat Hindu dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menambah
keyakinan terhadap ajaran agama Hindu dan menumbuhkan rasa bakti kepada Tuhan. Di dalam
era digital diperlukan untuk mengingatkan diri bahwa setiap manusia mempunyai batasan dalam
semua hal dan kekurangan. Selalu menyertakan Tuhan dalam segala kegiatan, tidak menjadi
sombong dan tetap mawas diri dan tetap menyadari bahwa Tuhan adalah sumber ilmu
pengetahuan dan segala yang ada di dunia ini.
Karena secerdas apapun manusia pasti memiliki kekurangan, seperti para ahli farmasi yang dapat
menciptakan berbagai macam obat-obatan. Tetapi tidak paham bagaimana terciptanya tanaman
sebagai bahan dari obat-obatan. Atau siapakah yang menciptakan tanaman tersebut? Para
Ilmuwan banyak yang melakukan percobaan tentang cloning makanan, seperti buah dan sayur.
Saat ini sudah dijual bebas sayur bunga kol yang berwarna ungu, semangka yang manis dan tidak
memiliki biji. Mungkin bisa dijawab dengan adanya petani yang menanam. Tetapi dari mana kah
bibit itu berasal? Tanah yang digunakan untuk menanam, air yang digunakan untuk menyiram
tanaman, sinar matahari yang diperlukan tanaman untuk berfotosintesis, bagaimana sebuah
tanaman bisa menghasilkan oksigen di siang hari sedangkan pada malam hari menghasilkan
karbondioksida? Walaupun paham dan tahu, ilmu manusia tidak akan pernah bisa menjangkau
ilmu pengetahuan sebesar ini. Oleh karena itu manusia harus menyadari ajaran Brahmawidya
bahwa Tuhan yang maha mengetahui segalanya. Agar tetap bisa menjalankan hidup dijalan
Dharma diantara segala arus globalisasi yang semakin deras serta dapat menyaring informasi
yang ada di sosial media.
DAFTAR PUSTAKA
Subawa, Putu. 2020. Konsep Pendidikan Dalam Aajaran Agama Hindu Di Era Digital Volume 4.
Merliana, Ni Putu Eka. 2019. Peranan Sradha dan Bhakti Dalam Menangkal Pengaruh Negatif
Media Sosial. Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya.
Sudiani, Ni Nyoman, Untung Suhardi, Sukirno Hadi Raharjo. 2022. Pendidikan Agama Hindu
(BMP) Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.