KHUTBAH PERTAMA
Artinya: “Memelihara (menjaga) hal lama yang baik, dan mengambil hal baru yang
lebih baik”
Jamaah Jumat rahimakumullah, Yang juga sangat penting kita sadari dan lakukan di
era saat ini adalah membekali para generasi muda kita dengan nilai-nilai spiritual,
karakter, dan akhlak yang baik di tengah gempuran berbagai macam hal negatif
akibat cepatnya perubahan zaman. Mau tidak mau, merekalah yang akan
meneruskan tongkat estafet kepemimpinan peradaban. Jika mereka tidak dibekali
dengan karakter mulia sejak dini, maka bisa jadi mereka akan terseret dan tergerus
oleh arus negatif perubahan zaman. Mestinya kita bisa melihat sendiri bagaimana
nilai-nilai etika, tata krama, kepedulian sosial sudah mulai pudar akibat sebagian
generasi sekarang lebih menikmati kehidupan di dunia maya. Mereka betah untuk
tidak bersosialisasii dengan orang lain di dunia nyata dan memilih menghabiskan
waktunya untuk berselancar di dunia maya. Secara tidak langsung mereka
menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh sehingga tidak peduli dengan
orang-orang di sekitarnya. Padahal Rasulullah sudah mengingatkan dalam
haditsnya agar kita menjaga akhlak yang baik kepada orang lain:
Artinya: “Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun berada. Iringilah perbuatan
buruk yang sudah dilakukan dengan perbuatan baik yang dapat menghapusnya.
Dan berakhlaklah kepada orang-orang dengan akhlak yang baik” (HR at-Tirmidzi).
Selain berubahnya akhlak dan sikap generasi muda, penetrasi budaya luar dari
derasnya konten yang mengalir melalui media sosial juga membawa dampak
semakin lunturnya nilai-nilai luhur warisan nenek moyang. Hal ini bisa terlihat dari
sikap, model, dan gaya pakaian generasi muda saat ini yang gampang terbawa tren
tanpa dilandasi nilai-nilai agama. Jika ini dibiarkan, bagaimana nasib masa depan
mereka dan peradaban dunia? Allah swt telah mengingatkan kita semua untuk
tidak boleh mewariskan generasi yang lemah dalam meneruskan dan merawat
peradaban. Agama Islam mendorong para generasi penerus untuk menjadi
generasi yang kuat dan mampu menunjukkan optimisme masa depan cerah serta
tidak mengkhawatirkan para orang tua. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an surat
An-Nisa ayat 9:
Semua ini menjadi bahan renungan dan menjadikan kita untuk lebih peduli pada
para generasi penerus dengan berupaya semaksimal mungkin melindungi dan
menjadikan mereka pribadi yang mengenal diri dan Tuhan. Perintah untuk
melindungi diri dan keluarga juga sudah ditegaskan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat
At-Tahrim ayat 6:
Wujud menjaga diri dan keluarga ini bisa dilakukan dengan terus mendekatkan diri
pada Allah swt melalui penguatan ketaatan menjalankan ibadah, memberi
pendidikan dan teladan yang terbaik untuk diri dan keluarga, memberi nafkah dari
rezeki yang halal, dan senantiasa berdoa agar keluarga dan keturunan-keturunan
kita senantiasa menjadi generasi yang shalih dan shalihah.
Akhirnya, marilah kita bina para generasi muda kita dengan akhlak yang baik dan
bekali mereka dengan kewaspadaan terhadap dampak negatif perubahan zaman.
Bukan harta atau materi duniawi yang menjadi warisan terbaik bagi mereka untuk
menghadapi peradaban di masa yang akan datang. Ilmu agama dan nilai-nilai
kemanusiaanlah yang harus kita wariskan sehingga masa depan peradaban akan
terus berada pada garis yang diridhai oleh Allah swt.