Anda di halaman 1dari 23

MATKUL : KETERAMPILAN

DASAR SEKOLAH DASAR

CRITICAL BOOK REPORT


( Dosen Pengampu : Drs. Robenhart Tamba, M.pd )

Disusun Oleh :
ARIQAH NABILA TAMA NST
1192111001
PGSD Reguler A 2019

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penyusunan Critical Book Review ini dapat
diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah "Keterampilan Dasar
Pendidikan di SD". Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Robenhart Tamba,
M.pd, sebagai dosen mata kuliah ini yang senantiasa membimbing kami. Tak lupa juga ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua dan para sahabat sehingga dapat
terselesaikannya tugas ini.

Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas ini. Penulis berharap Critical Report ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Medan, 25 September 2019

Ariqah Nabila Tama

(1192111001)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

Rasionalisasi Pentingnya CBR....................................................................................... 4

Tujuan CBR...................................................................................................................... 4

Manfaat CBR................................................................................................................... 4

Identitas Buku................................................................................................................. 5

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

ISI BUKU........................................................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN

Kelebihan & Kekurangan Buku.......................................................................................20

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................................................22

Saran................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................23

3
BAB I

Pendahuluan

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang
lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang
kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi informasi yang
terkandung di dalamnya.

Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi. Selain itu, salah satu faktor yang melatarbelakangi
penulis mereview buku ini adalah agar kita bisa berpikir kritis dan mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari sebuah buku.

B. Tujuan CBR

• Untuk mengkritisi buku "Keterampilan Dasar Pendidikan di SD"

• Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Pendidikan di SD

• Untuk Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku Keterampilan Dasar Pendidikan di SD

• Mencari dan mengetahui informasi yang ada didalam buku.

C. Manfaat CBR

• Menambah pengetahuan para pembaca

• Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku

• Menambah wawasan penulis.

• Melatih penulis berpikir kritis.


4
D. Identitas Buku

1. Buku Utama

1). Judul buku. :Keterampilan Dasar Pendidikan di SD


2). Penulis. : DR. Naeklan Simbolon, M.Pd
Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd
Drs. Robenhart Tamba, M.Pd
3). Penerbit : Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed
4). Tahun terbit. : 2019
5). Terbit : Medan
6). Edisi : Pertama
7). Jumlah Halaman : 122 halaman
8). ISBN :-

5
2. Buku Pembanding

1). Judul buku. : Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar


2). Penulis. : Ahmad Susanto
3). Penerbit : Prenada Media Group
4). Tahun terbit. : 2013
5). Terbit : Jakarta
6). Edisi : Pertama
7). Jumlah Halaman : 310 halaman
8). Tebal Buku : 13,5 × 20,5 cm
9). ISBN : 978-602-7985-11-7

6
Bab II

Ringkasan Isi Buku

Bab 1 ( Pendidikan Dasar Di Indonesia )

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia.


Dimanapun dan kapanpun didunia, dalam aktivitas manusia tersebut selalu berhubungan dengan
pendidikan. Pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan
manusia itu sendiri, yaitu untuk membudidayakan manusia.

Pendidikan adalah suatu proses interaksi manusiawi antara pendidik dengan subjek didik
untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses ini berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan
menggunakan berbagai macam tindakan yang disebut alat pendidikan.

Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk
memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. Peraturan pemerintah RI
dalam Tilaar (2004:56-57) Nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar Bab I Ketentuan
Umum Pasal 1 ayat 1 menyatakan pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya 9
tahun, diselenggarakan selama 6 tahun di Sekolah Dasar dan 3 tahun di Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama atau satuan pendidikan sederajat.

Tujuan umum pendidikan sekolah dasar menurut Hamdani, (2011:152) adalah agar lulusan
memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar yang dimasukkan untuk melanjutkan
pelajaran bekerja di masyarakat, serta mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan
seumur hidup.

Landasan-landasan pendidikan dasar ada 4 yaitu :

a. Landasan Filosofis Pendidikan di Indonesia

Landasan ini berkenaan dengan sistem nilai. sistem nilai merupakan pandangan
seseorang tentang sesuatu terutama berkenaan dengan arti kehidupan.
7
b. Landasan Psikologis Pendidikan

Istilah psikologis berasal dari kata Psyche (jiwa, roh, mental), dan Logos (ilmu).
psikologi merupakan kajian ilmiah atau ilmu tentang jiwa, roh atau mental.

c. Landasan Sosial Budaya

Proses belajar-mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan sosial. Itulah sebabnya,


kegiatan belajar mengajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat di mana kegiatan
tersebut berlangsung.

d. Landasan Hukum

Dengan memahami landasan hukum, guru lebih siap menerima penyesuaian yang perlu
dilakukan dan kemungkinan dapat diadakan inovasi dalam bidang pendidikan.

Banyak orang menganggap pendidikan sebagai gerbang emas untuk perbaikan nasib di
masa depan, hal ini hanyalah masalah persepsi. Jika semua orang mengangkat demikian, jadilah
ia sebuah kebenaran. Kenyataannya, pendidikan tidak berkorelasi secara langsung dengan masa
depan yang lebih. Untuk kasus Indonesia, masih ada faktor lain yang harus diperhatikan. Faktor
ini antara lain kepemilikan modal (dari orang tua), relasi, usaha keras dan tentu saja nasib baik.

Banyak ahli yang mengemukakan batasan atau rumusan kurikulum. Rumusan yang
dikemukakan itu mengikuti zaman dan orientasi masing-masing. Mohamad Ali dalam Arbi &
Syahrun (1991) menyirikan :

a. Kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran.

b. Kurikulum ialah pengalaman belajar yang didapat murid dari sekolah.

c. Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar murid.

Adapun struktur kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut :

a. Struktur kurikulum SD/MI Final (yang diujicobakan)

b. Beban belajar

c. Organisasi Kompetensi Dasar dalam Mata Pelajaran

8
d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

e. Kompetensi Dasar

f. Pendekatan Pembelajaran Tematik Integratif di SD

Sekolah dasar di Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang tertentu


menurut Suharjo (2006). Dilihat dari segi pengelolaannya, dapat dibedakan sekolah dasar negeri
dan sekolah dasar swasta.

Selanjutnya dilihat dari segi sistem penyelenggaraan proses belajar mengajarnya,


sekolah dasar di indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :

a. Sekolah Dasar Konvensial/Reguler

b. Sekolah Dasar Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)

c. SD Pamong

d. SD Kecil

Anak sekolah dasar memiliki kecenderungan dalam belajar. Adapun bentuk-bentuk


karakteristik siswa sd diantaranya senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam
kelompok, dan juga senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung.

Seorang guru harus dapat menerapkan suatu metode pembelajaran yang sesuai dengan
keadaan siswanya, maka sangat penting bagi seorang guru mengetahui karakteristik siswanya.
Selain karakteristik yang perlu diperhatikan juga adalah kebutuhan peserta didik. pemahaman
terhadap karakteristik siswa dan tugas-tugas perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal
untuk menentukan tujuan pembelajaran di SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam
memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak itu sendiri.

Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah dan guru
seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya dalam rangka
pencapaian perkembangan diri siswa. Seperti pemenuhan fisiologis, pemenuhan kebutuhan rasa
aman, pemenuhan kebutuhan kasih sayang atau penerimaan, pemenuhan kebutuhan harga diri,
maupun pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri.

9
Kecenderungan belajar anak usia SD berbeda dengan usia lainnya. Untuk itu guru harus
memiliki kemampuan meramu metode, model, ataupun strategi pembelajaran di sekolah tersebut
dengan menyenangkan. cara belajar anak di sekolah dasar itu memiliki tiga ciri dalam Panduan
Lengkap KTSP (2008:252-253), yaitu :

1). Konkret

Mengandung makna bahwa proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret yakni yang
dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar.

2). Integratif

Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu
keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu. hal ini
melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni sari hal umum kebagian demi bagian.

3). Hirearkis

Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari
hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Oleh karena itu, maka perlu diperhatikan
mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.

Bab 2 ( Keterampilan Belajar Di SD )

Keterampilan belajar adalah suatu keterampilan yang dapat mengembangkan


kemandirian siswa dalam belajar (Dean, 1977 dalam Maher & Zins, 1987). Secara khusus,
keterampilan belajar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh,
mempertahankan, serta mengungkapkan pengetahuan dan merupakan cara untuk menyelesaikan
persoalan (Marshal & Burkle, 1981 dalam Maher & Zins, 1987). Dalam memperoleh
keterampilan belajar, siswa akan menyadari bagaimana cara belajar yang terbaik sehingga
menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya.

Hakikat keterampilan belajar meliputi 4 unsur utama yaitu : Transformasi Persepsi


Belajar dalam berbagai hal guna meningkatkan keahlian belajar dalam basic skills (membaca,
menulis dan mendengar) ataupun dalam menangani rasa takut dan kecemasan. transformasi ini

10
tidak hanya melati kemampuan kognitif saja akan tetapi juga meliputi domain afektif dan
psikomotorik dari setiap orang. sehingga mampu menunjukkan pemahaman tentang keterampilan
dan strategi belajar yang diperlukan untuk sukses di sekolah.

1. Keterampilan Manajemen Pribadi

Kemampuan menerapkan pengetahuan keterampilan belajar dan kekuatan (potensi)


belajar yang dimilikinya untuk mengembangkan strategi guna memaksimalkan pembelajaran
sehingga dapat meraih kesuksesan belajar di sekolah menengah.

2. Interpersonal dan Keterampilan Kerjasama Tim

Kemampuan mengidentifikasi dan menjelaskan pengetahuan dan keterampilan yang


diperlukan untuk sukses dalam hubungan interpersonal dan kerjasama tim.

3. Kesempatan eksplorasi

Mengembangkan portofolio dokumen yang terkait dengan penilaian diri, penelitian, dan
eksplorasi karir yang diperlukan untuk merencanakan jalur untuk keberhasilan sekolah
menengah.

Keempat unsur itu merupakan ciri keterampilan belajar yang untuk sebenarnya tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. dalam proses pembelajaran keterampilan belajar keempat unsur
itu diharapkan dapat muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses internal di sesi
keterampilan belajar di dalam sikap belajarnya secara utuh dan sempurna sehingga dapat
mengurangi kemungkinan kebuntuan dalam belajar (learning shutdown).

Tujuan penerapan keterampilan belajar adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

2. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

3. Membentuk peserta didik yang mandiri dalam belajar.

Adapun aspek-aspek keterampilan belajar yaitu sebagai berikut :

1. Keterampilan Membaca

11
Ada banyak metode membaca, metode ini merupakan hasil riset dari para ilmuwan
tentang cara membaca yang efektif. Salah satunya adalah metode SQ3R.

a. Survey atau meninjau

b. Question atau bertanya

c. Read atau membaca

d. Recite atau menuturkan

e. Review atau mengulang

2. Keterampilan Menulis

Ada beberapa bentuk keterampilan menulis yaitu :

a. Mencatat Standar/Linier

b. Catatan Tulis Susun (TS)

c. Mind Map (Peta Pikiran)

3. Keterampilan Bertanya

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan
yang tersusun dengan baik dan teknik terlontar and yang tepat akan memberikan dampak positif
terhadap siswa.

4. Keterampilan Mengatur Waktu dan Lingkungan

Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan


pengawasan produktivitas waktu.

5. Keterampilan Mengikuti Ujian

Agar seorang siswa dapat mengerjakan ujian dengan baik, maka dia harus
mempersiapkan diri, baik persiapan secara psikologis, maupun untuk melakukan review
sebelumnya. Persiapan tes dapat dilakukan dengan persiapan mental, menjaga kesehatan tubuh,
dan percaya pada kemampuan diri sendiri.

12
Bab 3 ( Keterampilan Mengajar Di Sekolah Dasar )

Menurut Fathurrahman (2015:12) mengajar berasal dari kata dasar ajar. Kata ajar
bermakna memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan
sejenisnya kepada subjek tertentu untuk diketahui atau dipahami.

Selain itu Darmadi (2012:17) menyatakan bahwa mengajar merupakan suatu seni untuk
mentransfer pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pendidikan, kebutuhan-kebutuhan
individu siswa, kondisi lingkungan, dan keyakinan yang dimiliki oleh guru.

Dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah tindakan seseorang untuk mengatur


organisasi/lingkungan, suatu aktivitas, penciptaan sistem, dalam memberi petunjuk atau
menyampaikan informasi yang sebaik-baiknya, pengalaman, pengetahuan, atau sejenisnya
kepada subjek didik tertentu agar mereka mengetahui dan memahami nya serta menghubungkan
dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki.

Didalam mengajar dibutuhkan keterampilan yang harus dilaksanakan untuk berhasilnya


pengajaran tersebut. Seorang guru tidak bisa dikatakan guru jika tanpa keterampilan mengajar
yang memadai. Mengajar juga butuh keahlian dalam berkomunikasi. Di mana mengajar tidak
lepas dari yang namanya komunikasi antara siswa dan guru. Dari berkomunikasilah pesan materi
tersampaikan.

Untuk menjadi seorang komunikator yang efektif, diperlukan tiga keterampilan yang
berkaitan menurut Evertson & Emmer (2011:203-219) yaitu :

a. Kearsetifan Yang Konstruktif

Kearsetifan adalah keterampilan menegakkan hak seseorang yang sah dalam cara-cara
yang membantu memastikan bahwa orang lain tidak dapat mengembalikan atau menga kali
mereka. kata sifat konstruktif berarti bahwa guru yang asertif tidak mengejek atau menyerang
siswa.

b. Respon yang Empati

13
Keterampilan ini menunjukkan bahwa guru memahami dan menerima perspektif siswa,
serta berusaha mengupayakan klarifikasi dari masalah jika diperlukan. respon yang empati
membantu menjaga jalur komunikasi tetap terbuka antara guru dan para siswa sehingga masalah
dapat dipahami dan diselesaikan dalam cara yang sama-sama dapat diterima.

c. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah merupakan proses yang digunakan untuk menangani dan


menyelesaikan konflik. Sebuah percakapan untuk menyelesaikan masalah mengandung tiga
tahap : (1) Mengidentifikasi masalah, (2) Pilih sebuah solusi, (3) Mendapatkan sebuah
komitmen.

d. Berbicara dengan Orang Tua

Kearsetifan konstruktif, respon yang empati, dan pemecahan masalah dapat merupakan
strategi yang bermanfaat dalam interaksi guru dengan para siswa, dan mereka bisa efektif dalam
bekerja sama dengan orang tua.

Adapun keterampilan dasar mengajar di SD yaitu :

1. Keterampilan Bertanya ( questioning skills )

Teknik bertanya adalah sejumlah cara yang dapat digunakan oleh kita sebagai guru untuk
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik dan latar
belakang peserta didik. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang, peserta
didik akan terancam untuk berimajinasi sehingga dapat mengembangkan gagasan-gagasan
barunya.

2. Keterampilan Memberikan Penguatan ( reinforcement skills )

Penguatan adalah respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan


kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. manfaat penguatan bagi siswa untuk
meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku,
menumbuhkan rasa percaya diri, dan memelihara iklim belajar yang kondusif.

14
3. Keterampilan Mengadakan Variasi ( variations skills )

Variasi mengandung makna perbedaan. tujuan utama guru mengadakan variasi dalam
kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat
pada pelajaran.

4. Keterampilan Menjelaskan ( explaning skills )

Keterampilan menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu


siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya secara objektif,
membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa
kesempatan untuk menghayati proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman
siswa.

5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ( set inductionand closure )

Keterampilan membuka pelajaran dimaksudkan untuk menciptakan pra kondisi agar


mental dan perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran yang akan dipelajari mereka. sedangkan
keterampilan menutup pelajaran dilakukan dengan maksud untuk memusatkan perhatian siswa
pada akhir penggal kegiatan atau pada akhir pelajaran, misalnya merangkum atau membuat garis
besar materi yang baru saja dibahas.

6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan


berpikir dan berkomunikasi, meningkatkan disiplin, meningkatkan motivasi belajar,
mengembangkan sikap saling membantu dan meningkatkan pemahaman.

7. Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku


siswa yang diinginkan, mengulang atau meniadakan tingkah laku yang diinginkan, dengan
hubungan-hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional yang positif serta mengembangkan
dan mempermudah organisasi kelas yang efektif.

8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

15
Keterampilan ini bertujuan untuk adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan
sehat guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan
kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan
siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk
memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran.

Selain keterampilan mengajar dan telah diuraikan di atas, guru juga diharapkan
memiliki kemampuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. dimana pada
hakekatnya kurikulum teknologi informasi dan komunikasi menyiapkan siswa agar terlibat pada
perubahan yang pesat dalam dunia kerja maupun kegiatan lainnya yang mengalami penambahan
dan perubahan dalam variasi penggunaan teknologi. Siswa menggunakan perangkat TIK untuk
mencari, mengeksplorasi, menganalisis dan saling tukar informasi secara kreatif dan tanggung
jawab. Sehingga bukan hanya dapat belajar konsep dan sikap keterampilan, tetapi dapat juga
belajar teknologi informasi dan komunikasi dari gurunya.

Bab 4 ( Proses Pembelajaran Di SD )

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhannya. Belajar juga merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan, yang didalamnya ditunjang oleh


berbagai unsur-unsur pembelajaran sebagai tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, sarana
dan prasarana, situasi atau kondisi belajar, media pembelajaran, model pembelajaran serta
evaluasi.

Untuk dapat menampakkan belajar sebagai proses terpadu, ada beberapa hal yang harus di
perhatikan :

16
1. Belajar dapat berfungsi secara penuh untuk membantu perkembangan individu seutuhnya,
sesuai dengan irama perkembangannya.

2. Belajar sebagai aktivitas pemerolehan pengalaman menempatkan individu sebagai pusat


segala-galanya.

3. Belajar dalam hal ini lebih menuntut ke pada terciptanya suatu aktivitas yang memungkinkan
adanya lebih banyak keterlibatan siswa secara aktif dan intensif.

4. Belajar menempatkan individu pada posisi yang terhormat dalam suasana kebersamaan
didalam penyelesaian persoalan yang dihadapinya.

5. Belajar sebagai proses terpadu mendorong setiap siswa untuk terus menerus belajar. Dalam
konteks yang demikian siswa belajar tidak hanya sebatas berusaha untuk mendapatkan informasi,
melainkan juga yang lebih penting berusaha memperoleh informasi.

6. Belajar sebagai proses terpadu memberikan kemungkinan yang seluas-luasnya pada siswa
untuk memilih tugasnya sendiri, mengembangkan kecepatan belajarnya sendiri dan bekerja
berdasarkan standart yang ditentukan sendiri.

7. Belajar sebagai proses terpadu apat berfungsi dan berperan secara efektif bila dapat diciptakan
lingkungan belajar secara total yang tidak memberikan dukungan fasilitas terhadap peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan salah satu aspek saja melainkan semua juga aspek.

8. Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi tidak harus
dilakukan secara terpisah, melainkan dilaksanakan secara terpadu.

9. Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan adanya hubungan Antara sekolah dan keluarga.

Adapun teori-teori yang dibahas dalam perkembangan anak sekolah dasar yaitu:

a). Teori belajar behavioral

Dalam teori belajar ini ada sejumlah prinsip yang perlu dikaji lebih mendalam, yaitu
classical conditioning, operant conditioning, pembentukan kebiasaan (habituation), dan peniruan
( imitation ).

b). Teori Kognitif

17
a. Perbedaan pandangan kognitif dan behavioral

Pandangan kognitif meyakini bahwa pengetahuan itu dipelajari dan perubahan dalam
pengetahuan menyebabkan adanya perubahan perilaku itu sendiri yang dipelajari.

Tokoh behavioristic menyatakan bahwa pengukuhan sebagai sumber umpan balik.

b. Pengetahuan dan pandangan kognitif

Pengetahuan itu penting sekali untuk memahami dan mengingat informasi yang baru.
Studi Recht dan Leslie ( Woolfolk, 1993) menyatakan bahwa pembaca yang lemah mengetahui
baseball mengingat lebih banyak dari pada pembaca yang baik dengan sedikit pengetahuan
baseball. Dari hasil studi ini dapat dikatakan bahwa memiliki dasar pengetahuan yang lebih
penting dari pada memiliki strategi belajar yang baik dalam memahami dan mengingat.

c). Teori perkembangan kognitif

Teori perkembangan anak pada kesempatan ini menekankan pada pikiran rasional anak
yang sedang berkembang dan tahap-tahap pikiran.

d). Tahap perkembangan pikiran piaget

Pada dasarnya tahapan perkembangan pikiran terdiri atas : tahap sensomotorik (0-2 th),
tahap preoperasional (2-7 th), tahap operasional konkrit (7-11 th), dan tahap operasional formal
(11 keatas).

e). Tahap perkembangan kognitif Vygotsky

Vygotsky menegaskan bahwa kognitif anak tidak akan terjadi dalam tempat yang bebas
dari kehidupan sosial. dalam konteks ini praktek pembelajaran memungkinkan anak-anak dapat
mencapai tujuan melalui kolaborasi yang akrab dengan instrukturnya. Instruktur akan berfungsi
lebay efektif sebagai fasilitator anak-anak.

• Pemrosesan Informasi

18
Pemprosesan informasi anak berkenan denan proses dasar, seperti : persepsi, perhatian,
ingatan, dan berfikir. Dalam bagian ini akan dibahas hakekat pemprosesan informasi, proses
informasi dasar, proses informasi tingkat yang lebih tinggi, dan peranan pengetahuan.

• Karakteristik Belajar Anak Sekolah Dasar

Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga biasanya pertumbuhan
fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan
keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat
mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan
dan mata untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting.

19
BAB III

PEMBAHASAN

Kelebihan Buku
Buku Utama
Buku ini sangat cocok untuk pegangan kita sebagai calon pendidik.
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
Sistematika penulisan buku bagus.
Materi yang disampaikan baik dan bagus.
Isi buku ini juga sangat baik dan bagus.

Buku Pembanding
Cover buku menarik
Setiap bab selalu terdapat tujuan dari pembelajaran yang akan dibahas.
Setiap pembahasan selalu terdapat suatu contoh yang dapat dipahami pembaca.
Isi buku ini tidak hanya membahas tentang belajar dan pembelajaran tetapi buku ini sangat
mendalam lagi dari materinya.

Kekurangan Buku
Buku Utama
Cover & ukuran buku kurang menarik

Terkadang ada beberapa kalimat yang berisi materi-materi yang hampir semua orang
mengetahuinya, namun masih saja dibahas di buku ini.

Masih terdapat kesalahan dalam tanda baca.

20
Ada beberapa sub judul yang tidak diberi tanda bahwa itu sub judul, membuat para pembaca
menjadi bingung.

Buku Pembanding
Masih terdapat kesalahan dalam penulisan huruf awal pada kalimat/paragraf.
Tidak terdapat rangkuman pada setiap akhir bab.
Tidak terdapat evaluasi atau latihan soal pada setiap akhir bab.
Terlalu banyak materi yang dibahas sehingga membuat penulis bingung.

21
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Critical Book Report (CBR) ini maka penulis menyimpulkan bahwa
critical book merupakan kegiatan untuk mengkritis buku agar mengetahui kelemahan dan
kelebihan tersendiri baik dari segi keterkaitan, penulisan dalam buku dan sebaginya. Buku ini
juga sangat cocok dibaca untuk kalangan guru dan calon pendidik. Belajar merupakan proses
perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhannya. Belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu karena adanya interaksi
indiviu dengan yang lain.

B. Saran
Menyadari bahwa CBR ini masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber yang
dimiliki oleh penulis, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menjadikan critical book ini menjadi lebih baik. Dan penulis juga menyarankan calon pendidik
terkhususnya untuk tingkat SD agar dapat mempunyai buku pegangan seperti ini agar lebih
mengetahui apa yang di perlukan untuk peserta didik.

22
DAFTAR PUSTAKA

Dra. Simbolon Naeklan, M.Pd. Dra. Simanjuntak Betty Eva, M.Pd.Drs. Tamba Robenhart, M.Pd.
2019. Keterampilan Dasar Pendidikan di SD. Medan : Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed
Dr. Susanto ahmad, M.Pd. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di SD. Jakarta : Prenada Media
Group

23

Anda mungkin juga menyukai