Skor Nilai :
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................………………………………….…….……………………….…............ 1
1.2 Tujuan penulisan CBR .……….………………………….………………………………………................ 1
1.3 Manfaat CBR ……..…………….………………….…………………………………………………................ 1
2.1BAB 1 …………………………..…………………………..………………………………………………….........
2.2 BAB 2 ……….…………………………….…………………………………………………………………..........
2.3 BAB 3 …….……………………………………………………………………………………………………........
2.4 BAB 4 …….………………………………………………………………………………………….………..….....
2.5 BAB 5 …….………………………………………………………….....................................…….…..….….......
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..…………………………………………………………………………..……………….............
4.2 Saran ..................……………………………………………………………………………………...................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Critical book report bukan hanya laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi
buku tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi(penjelasan dan analisis) kita mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan dapat
menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tersebut. Materi yang dikritik
adalah mengenai Pengembangan Pembelajaran Kreatif.
Dengan adanya critical book report ini diharapkan mahasiswa dapat berpikir
lebih kritis dan sistematis, dan bisa lebih memperdalam kajian tentang pembelajaran
kreatif serta pengembangan kreativitas melalui pembelajaran.
1.2 Tujuan
Mengkritisi/membandingkan satu topik materi konsep dasar pendidikan luar
sekolah dalam dua buku yang berbeda untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi
buku, memahami isi buku tersebut. Kemudian manfaatnya untuk memenuhi tugas
kuliah Pembelajaran Kreatif, serta untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana
mengkritik buku dengan baik dan benar.
1.3 Manfaat
• Untuk menambah wawasan tentang pembelajaran kreatif
• Untuk mengetahui teori-teori belajar
• Untuk mengetahui pengembangan kreativitas dan hambatannya
• Untuk mengetahui ciri-ciri kreatif
• Untuk mengetahui pengembangan bakat dan kreativitas
• Untuk mengetahui tips menghadapi tantangan kreatif
1
IDENTITAS BUKU
Buku Utama
Buku Pembanding
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
2.1 BAB 1
Hakekat Belajar, Mengajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses yang terjadi sepanjang hidup manusia, oleh karenanya
melalui belajar diharapkan manusia dapat berkembang menjadi manusia dewasa yang
matang. Pada umumnya para ahli mengatakan belajar adalah perubahan tingkah laku
(dalam arti luas) sebagai suatu hasil usaha yang bertahan dalam jangka waktu relatif
lama. Pengertian belajar ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Belajar bukan suatu yang terjadi tiba tiba secara kebetulan melainkan suatu
prise yang sistematis yang mengandung pemahaman ada pengalaman atau ada
usaha.
2. Belajar menghasilkan suatu tingkah laku. Tingkah laku disini diartikan secara
luas, bukan hanya perbuatan dan tindakan melainkan dapat bersifat kognitif
maupun afektif dan perilaku/perbuatan.
3. Perubahan tingkah laku harus berlangsung dalam jangka waktu yang relatif
lama. Kata relatif menunjukkan bahwa tidak ada batasan waktu tegas tentang
keberagaman perolehan hasil belajar yang disebut sebagai hasil belajar.
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah adanya perubahan hasil dari pengalaman atau
usaha yang bertahan dalam jangka waktu relatif lama. Suatu perubahan dapat dikatakan
sebagai hasil atau perolehan belajar apabila memenuhi ciri - ciri berikut : pertama,
perubahan terjadi dalam aspek kogbitif,afektif,perilaku, baik sebagian maupun
keseluruhan aspek tersebut. Kedua, perubahan merupakan hasil dari usaha bukan
disebabkan oleh zat - zat tertentu. Ketiga perubahan yang terjadi bertahan dalam jangka
waktu relatif lama dan bersifat progresif.
Belajar dapat dibedakan berdasarkan jenis - jenisnya, yaitu belajar bagian, belajar
dengan insight, belajar diskriminatif,belajar global,belajar insidental belajar
instrumental, belajar internasional, belajar laten, belajar mental, belajar prosuktif, dan
belajar verbal. (Slameto, 2003)
2. Pengertian Mengajar
3
3. Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar.
Berdasarkan pandangan bahwa siswa adalah pusat pengajaran maka mengajar tidak
diartikan sebagai proses menyampaikan materi semata melainkan lebih dipandang
sebagai proses mengatur lingkungan agar siswa dapat belajar sesuai dengan
potensinya.
3. Pengertian pembelajaran
Faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor psikis dan fisik. Faktor - faktor
psikologis yang mempengaruhi belajar adalah kondisi tubuh, seperti kondisi kesehatan
penglihatan, kondisi pendengaran, stamina rubuh, kelelahan tubuh, penyakit yang
diderita. Faktor psikologis adalah kecerdasan, minat, sikap, motivasi belajar,motivasi
berprestasi.
Kecerdasan : kecerdasan yang tinggi menjadi modal peserta didik untuk mencapai
prestasi yang cemerlang
Minat : berminat pada bidang yang dipelajari yang memungkinkan siswa bertaha. Lama
mempelajari atau melakukan sesuatu.
Motivasi belajar : motivasi belajar yang kuat memungkinkan peserta didik berprestasi
4
Guru : merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.
Teman sekolah : teman sekolah berperan sebagai pendorong belajar dan tempat siswa
belajar bersama.
2.2 BAB 2
Teori-Teori Belajar
Teori belajar adalah usaha untuk menjelaskan cara manusia belajar. Teori-teori
belajar dilahirkan melalui penelitian- penelitia yang dilaukan oleh para ahli terhadap
manusia dan hewan. Sedangkan pengertian dari teori adalah serangkaian proposisi
yang di dalamnya mengandung ide-ide, konsep-konsep, prosedur, prinsip-prinsip, yang
saling berhubungan satu sama lain, yang dapat dianalisis dan diuji kebenarannya.
Patrick Suppes (1979) dalam Uno (2008) mengemukakan empat fungsi utama
teori yaitu: 1. Memberikan kerangka kerja untuk melakukan penelitian: 2. Kerangka
kerja bagi pengorganisasian butir-butir informasi tertentu: 3. Mengungkapkan
kekompleksan peristiwa-peristiwa; 4. Mengorganisasikan kembali pengalaman-
pengalaman sebelumnya.
Pada saat teori Pavlov diaplikasikan dalam pembelajaran, maka berlaku sebagai
berikut: 1. Belajar pada hakekatny aadalah pembentukan asosiasi antar kesan yang
ditangkap oleh pancaindera dengan perilaku; 2. Tujuan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran ditentukan oleh pendidik; 3. Materi pembelajaran disusun secara
hierarkhi; 4. Pembelajaran dan evaluasi berdasarkan pada apa yang dapat diamati; 5.
Kebiasaan dilakukan melalui pengulangan dan latihan-latihan.
2.2 Jean Piaget dari Aliran Teori Belajar Kognitif atau Aliran Teori Belajar
Konstruktivisme
Pada teori kognitif Piaget, belajar dipelajari dari ranah kemampuan belajar
individu, bukan mempelajari persoalan hubungan S-R sperti pada teori Ivan Pavlov.
Untuk menghindari kesalahpahaman dari teori piaget. Secara berurut dikemukakan
sebagai berikut:
6
perkiraan (tidak berlaku ketat) pada seluruh individu, oleh karena ada
percepatan perkembangan. Keempat taraf perkembangan kognisi
tersebut adalah periode sensori-motor, periode preopersional, periode
konkrit operasional, dan periode formal-operation.
7
2.3 BAB III
Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Stemberg mengemukakan bahwa banyak defenisi tentang kreativitas, namun
kebanyakan para peneliti di bidang kreativitas mendefenisikan kreativitas secara
luas sebagai prosese memproduksi sesuatu yang orisinil dan bernilai.Reed
mengemukakan bahwa kreativitas adalah menciptakan sebuah produk yang unik
dan bermanfaat atau solusi.Kreativitas tersebut menyiratkan bahwa solusi tidak
hanya benar, tetapi juga unik dan berguna.Munandar mengemukakan bahwa
kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan,
orisinalitas berpikir, dan kemampuan mengolaborasi suatu gagasan.
Hurlock mengemukakan bahwa dari banyak pengertian kreativitas yang
diberikan oleh para ahli, ada delapan yang popular, yaitu sebagai berikut :
1. Pengertian kreativitas yang menekankan pembuatan sesuatu yang
baru dan berbeda
2. Kreativitas sebagai kreasi sesuatu yang baru dan orisinal, termasuk
yang didapat secara kebetulan
3. Kreativitas sebagai hasil cipta yang baru dan berbeda dari yang telah
ada,karenanya bersifat unik
4. Kreativitas sebagai proses mental yang unik, yang semata mata
dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dan
orisinil
5. Kreativitas merupakan salah satu aspek kecerdasan
6. Kreativitas diartikan sebagai sarana kejeniusan yang diwariskan
kepada seseorang, yang tidak ada kaitannya dengan belajar atau
lingkungan
7. Kreativitas merupakan kegiatan otak yang teratur, komprehensif, dan
imajinatif menuju suatu yang orisinil
8. Kreativitas diartikan sebagai pencipta, bukan pengikut (penurut)
Unsur – unsur kreativitas sebagai berikut :
1. Kreativitas merupakan proses, bukan hasil
2. Proses itu mempunyai tujuan yang mendatangkan keuntungan bagi
orang itu sendiri atau kelompok social
3. Kreativitas mengarah ke penciptaan sesuatu yang baru, berbeda dan
karenanya unik bagi orang itu, baik itu berbentuk lisan atau tulisan,
maupun konkret atau abstrak
4. Kreativitas timbul dari pemikiran divergen, sedangkan konformitas
dan pemecahan masalah sehari hari timbul dari pemikiran konvergen
5. Kreativitas merupakan suatu cara berpikir
6. Kemampuan untuk mencipta bergantung pada perolehan
pengetahuan yang diterima
7. Kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikan yang
menjurus kearah beberapa bentuk prestasi
8
2. Karakteristik Kreativitas
Menurut Stemberg, individu yang kreatia adalah “mereka yang
meproduki temuan temuan baru, temuan temuan penuh insiht, karya artistic,
paradigma-paradigma revolusioner atau produk produk lain yang orisinil dan
bernilai. Menuruh Stephen, “kreativitas membutuhkan kemampuan kognitif, dan
penilaian kesesuaian yang biasanya berasal korteks prefrontal.
Guilford membedakan karakteristik kreativitas karakteristik kognitif dan
nonkognitif. Karakteristik kreativitas (kognitif) meliputi :
1. Kemampuan berpikir lancer
2. Keterampilan berpikir luwes, orisinal
3. keterampilan merinci atau mengurangi
4. memperkaya dan mengembangkan gagasan
Ciri ciri Afektif
1. Rasa ingin tahu
2. Imajinatif
3. Merasa terganggu oleh kemajemukan
4. Berani mengambil resiko
5. Sikap menghargai
9
5.Masalah Individu Kreatif
Berbakat kreatif yang kemudian memperoleh dukungan lingkungan,maka akan
menghasilkan kebehagiaan serta kepuasan individu. Sebaliknya bakat kreatif dapat
menjadi maslah ketidak nyamanan hubungan sosial,bahkann ketegangan diri bagi orang
lain
1) Masalah dapat bersumber dari lingkungan belajar atau pemebelajaran yang
terlalu membatasi perkembangan nya dan mewujud nya kreativitas
2) Sekolah dapat menjadi msalah indidvidu kreatif,Karena memndang individu
sebagai anak orang /orang yang tidak dapat di percaya melakukan sesuatu,dapat
pula mencemaskan sehingga individu kurang percaya did untuk menyalurkan
bakat kreativitas nya.
3) Terbatas nya fasilatas untuk kreatif dapat mengjhambat perkembnagan
kreativitas namun bagi individu yang kreatif akan lebih mudah mengatasi nya
dengan mencari alternate-alternatif lainya.
1) Tes yang mengukur kepribadian secara langsung: misalnya tes daari Torrance
untuk mengukur pemikiran kreatif
2) Tes mengukur unsur-unsurb kreatifias: Unsur-unsur kreatifitas ialah dimensi
kognitif,dimensi afektif,dimensi pisikomotor
3) Tes yang mengukur ciri kepribadian kreatif: contoh tes Figure Prefence
4) Pengukuran potensi kreatif secra nontest: contoh daftar pengalaman ( DP)
5) Pengalaman langsung terhadap kinerja kreatif
Tes ini merupakan tes yang kreativitas verbal yang mengukur kreativitas.
Berdasarkan pada pendapat para ahli dapat di ketahui bahwa kreativitas berhubungan
dengan untelegensi.Kreativitas anataralain dapat dilihat dari indicator kemampuan
berpikir divergen.kemampuan berpikir divergen berkorelasi dengan kemampuan
berpikir konvergen. Pemikiran kovergen adalah pemikiran yang menghasilkan banyak
jawaban atas pertanyaan
11
7.2 Prestasi Sekolah Dan Kreativitas
Hanya sedikit bukti bahwa anak yang kreatif sulit untuk menyesuikan diri atau
kesepian,sebgaimna yang di yakini selama ini
7.5 Pengetahuan, pola asuh orang tua, status ekonomi, dan kreativitas
1) pengetahuan dan pola asuh orang tua
Memadai pengetahuan orangtua tentang pentingnya kreativitas dan terampil
mengembangkan kreativitas anak, membuat orangtua menjadi sumber perkembangan
kreativitas anak. Kondisi kondusif ini diberikan oleh orang tua antara lain melalui pola
asuh yang demokratis, perilaku merespon yang membangun kreativitas anak.
2) status sosial ekonomi
Keluarga dengan status sosial ekonomi sejahtera mempunyai peluang lebih
besar dalam mengembangkan kreativitas anak melalui sarana dan media kreatif yang
dapat diberikan pada anak.
12
kota, anak terbiasa untuk hidup lebih mandiri dan lebih leluasa mengembangkan diri
sesuai minatnya.
13
3. Teknik kreatif tingkat III
Pemecahan masalah secara kreatif
Proses lima tahap : a. Orientasi, b)Persiapan, c)Penggagasan,
d)Penilaian e. Pelaksanaan atau Implementasi
2.4 BAB IV
Mengembangkan kreativitas dan Hambatannya
1. Mengembangkan kreativitas
Terdapat pandangan ahli yang mengemukakan bahwa pengembangan
kreativitas memperhatikan pembinaan yang bersifat aptitude traits ( pembinaan
terhadap sifat sifat kepribadian yang cenderung dibawa/telah tertentu sejak
lahir ) dan pembinaan non aptitude traits ( pembinaan atas Sifat sifat
kepribadian yang cenderung diperoleh individu dari lingkungan, seperti
keterampilan melakukan tugas.
a. Peran keluarga dalam membina kreativitas anak
Menerapkan pola asuh demokratis, yakni memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpendapat, berbuat, dan menentukan dirinya.
Menghindari kata kata yang dapat melemahkan aktivitas kreatif anak
Tidak mengukur keberhasilan anak dari produk yang dihasilkan saja
melainkan lebih mengutamakan pada proses kreatif anak
Memberi reward atas prestasi kreatif anak agar lebih termotivasi
Khusus pada kanak kanak , pengembangan kreativitas penting sekali
dilakukan melalui perlakuan :
Memberi kesempatan untuk dapat berbicara
Bermain drama
Membuat mobilan dari plastisin
Memberi kesempatan melamun
Memberi kesempatan melucon
Memberi kesempatan untuk bercerita
b. Peran sekolah dalam mengembangkan kreativitas siswa
Guru mengidentifikasi siswa siswanya berbakat kreativitas
Guru menciptakan iklim belajar yang menyenangkan
Guru membangun rasa percaya diri agar siswa aktif mewujudkan potensi
nya
14
Sistem pembelajaran yang menumbuh kembangkan kreativitas
mahasiswa yang meliputi pendekatan, strategi, model, metode
pembelajaran
Pengembangan budaya kreatif di kampus
Penyediaan kegiatan ekstrakurikuler beserta fasilitas nya
Pelatihan pelatihan membangun kreativitas mahasiswa dan dosen
Studi banding antar perguruan tinggi, yang dapat menstimulasi
kreativitas mahasiswa.
d. Peran masyarakat dalam membina kreativitas
Suasana masyarakat yang kreatif merupakan sosialisasi budaya yang sangat
mendukung pembentukan kreativitas individu.suasana yang dapat diciptakan
melalui model kreatif tersebut.
2.5 Bab V
15
Pembelajaran Kreatif
16
Peserta didik generasi ditigal memiliki karakteristik tersendiri yang
berbeda dari generasi sebelumnya, khususnya dalam komunikasi dan
teknologi. Mereka merupakan siswa yang sangat peduli dengan identitas diri
melalui penggunaan produk-produk teknologi saat ini. Misalnya dari pengguna
handphone konvensional menjadi pengguna smarthphone. Perubahan ilmu
pengetahuan, komunikasi, dantekhnologi tersebut, masuk kedalam dunia
pendidikan/pembelajaran. Padabagian model pembelajaran digital ini,
dikemukakan tiga bagian sebagai berikut :
- Pembelajaran digital online
- Blended learning
- Aplikasi pembelajaran digital
1. Pembelajaran Digital Secara Online
Pembelajaran digital merupakan salah satu alternatif model pembelajaran
yang mengikuti perkembangan informasi, komunukasi, dan teknologi terkini,
yang menembus batas jarak, tempat, ruang, dan waktu. Belajar juga dapat
dilakukan sesuai dengan ketersediaan waktu, yakni dapat dilakukan dini hari,
malam, sore, siang, pagi hari, aktivitas belajar demikian ini disebut digital
learning.
Pembelajaran digital member kesempatan yang sangat luas untuk
interaksi antara pengajar dengan peserta didik, antara peserta didik dengan
peserta didik, dan antara peserta didik dengan media, dengan dukungan E-
Learning, chatting, sharing, application, video converense, kelompok diskusi.
2. Blended Learning
Blended learning muncul oleh kondisi era perkembangan teknologi yang
kemajuannya sangat cepat dan canggih (sophisticated). Blended learning
bertujuan untuk memudahkan proses belajar, meningkatkan hasil belajar,
pencapaian tujuan pembelajaran.
Secara singkat, blended learning adalah belajar yang menggunakan cara-cara
konvensional tatap muka langsung dan belajar berbasis teknologi dalam
jaringan (daring).
Istilah lain yang digunakan untuk maksud yang sama dengan blended
learning adalah hybrid course. Pembelanjaran konvensional tetap diperlukan,
sebab melalui pembelajaran tatap muka langsung dapat diperoleh hal-hal yang
tidak dapat diperoleh melalui pembelajaran menggunakan online semata.
Pembelajaran online mempunyai kekuatan dalam hal yang dapat mengatasi
kelemahan belajar yang terbatasi oleh tempat, waktu, ruang dan kelas, serta
mengatasi keterbatasan materipembelajaran. Blended learning yang
mengkombinasikan antara tatap muka dan e-learning memiliki 5 komponen
berikut :
1. Pembelajaran tatap muka
2. Pembelajaran mandiri
3. Pembelajaran berbasis masalah
17
4. Pembelajaran kolaboratif
5. Evaluasi
BAB III
18
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan Isi Buku
Buku Utama
• Dari segi tata bahasa, bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan tidak berbelit-
belit.
• Penulis dalam menyajikan buku ini disertai dengan menurut para ahli. Hal ini tentu
menjadi nilai plus bagi buku ini, dan menjadikan para pembaca lebih banyak
mendapatkan informasi.
• Penjelasan di dalam buku ini cukup terperinci dan jelas sehingga mudah dipahami dan
dapat meningkatkan peminat pembaca.
• Cetakan buku yang rapi dan jelas dan tidak buram sehingga pembaca merasa nyaman
membacanya.
Buku 2
• Dari segi tampilan depan (cover) semua sudah jelas dipaparkan pada covernya, ada
judul, nama pengarang, serta penerbitnya sehingga pembaca tidak perlu membuka
halaman lainnya untuk mencari identitas buku.
• Tampilan covernya juga cukup menarik minat pembaca untuk membacanya.
• Penjelasan di dalam buku ini cukup terperinci dan jelas sehingga mudah dipahami.
•Terdapat biodata penulis di bagian cover belakang, sehingga pembaca bisa mengetahui
informasi tentang penulis/editor buku tersebut.
• Cetakan buku yang rapi dan jelas dan tidak buram sehingga pembaca merasa nyaman
membacanya.
• Terdapat latihan di setiap bab yang berguna untuk mengasah kemampuan si pembaca
untuk menjawab pertanyaan seputar materi yang dibahas pada bab tersebut.
• Penulis dalam menyajikan buku ini disertai dengan menurut para ahli. Hal ini tentu
menjadi nilai plus bagi buku ini, dan menjadikan para pembaca lebih banyak
mendapatkan informasi.
19
Buku 2
•Tidak tertera standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada bab tersebut.
• Tidak adanya gambar yang dilampirkan dari penjelasan yang ada di materi
pembahasan.
BAB IV
20
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Persamaan kedua buku ini adalah sama-sama membahas pentingnya berpikir
kreatif, inovasif, dan mengembangkan kreativitas bagi peserta didik di dalam
pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai, serta
bagaimana proses sehingga seseorang dapat berpikir kreatif.
Pada buku pertama membahas tentang hakikat belajar, mengajar dan
pembelajaran, menejelaskan teori-teori belajar serta tokoh aliran teori belajar, latar
belakang pentingnya kreativitas bagi seseorang dan faktor yang mempengaruhi
kreativitas, bagaimana cara menyesuaikan diri dengan kreativitas, teknik dan
pemecahan masalah secara kreatif.
4.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya
sumberyang dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan
saran yang membangun agar critical buku ini menjadi lebih baik lagi untuk masa
yang akan datang, dan juga untuk menanggapi terhadap pembahasan dan
kesimpulan dari bahasa critical buku yang telah di jelaskan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
21
TIM DOSEN UNIMED. 2019. Pembelajaran Kreatif.
Soesilo, Tritjahjo Danny. 2014. Pengembangan kreativitas Melalui Pembelajaran.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
22