Bab 1 Laporan Eliza Oktalina - PKP - 2022
Bab 1 Laporan Eliza Oktalina - PKP - 2022
OLEH :
NAMA : Eliza Oktalina
NIM : 835032781
i
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
ii
Nama Mahasiswa : Eliza Oktalina
NIM : 835032781
rogram Studi : S1 PGSD
Judul :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TENTANG
KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA PADA MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
DI KELAS IV SD NEGERI 18 PULAU RIMAU
iii
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka
(UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP
ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik
yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Eliza Oktalina
NIM. 835032781
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan
iv
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) ini menurut waktu maupun sistematika
penulisannya. Pelaksanaan penelitian ini terkendala oleh adanya pendemi Covid
19 yang terjadi saat ini sehingga proses belajar mengajar tidak dilakukan seperti
biasa (dikelas). Peserta didik belajar dirumah dengan menonton video simulasi
yang buat oleh guru dan dibagikan kepada peserta didik melalui WA Grup dan
hasil dari tugas peserta didik juga dikirim melalui WA Grup kelas tersebut.
Pada pengantar ini izinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih
atas segala motivasi dan bantuan yang sangat berharaga, kepada :
1. Ibu Dr. Meita Istianda, S.Ip., M.Si selaku Direktur UPBJJ-UT Palembang;
2. Ibu Hartati, S.Si., M.Sc selaku Kordinator BBLBA;
3. Bapak Akhmad Rizqi Turama,S.Pd.,M.A selaku Supervisor 1 yang telah
memberikan pengetahuan dan bimbingan hingga laporan ini selesai;
4. Ibu Fatmawati.M.Pd, selaku Kepala SD Negeri 18 Pulau Rimau yang telah
memberikan saran dan kritik terhadap perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran di sekolah, sekaligus
memberikan fasilitas sarana dan prasarana penelitian;
5. Bapak/Ibu Guru SD Negeri 18 Pulau Rimau yang telah memberikan
motivasi dan semangatnya kepada penulis;
6. Orang Tua dan saudaraku yang telah memberikan doa serta memahami
keadaan dan kondisi kesibukan penulis dalam pembuatan PKP ini;
7. Teman sejawat, yang telah membantu dalam penyelesaian laporan PKP ini,
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga laporan PKP ini akan membantu guru, peserta didik, dan sekolah
dalam proses belajar mengajar umumnya, dan pada mata pelajaran IPS khususnya.
Akhirnya penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kemajuan pendidikan di SD Negeri 18 Pulau Rimau
v
Penulis,
Eliza Oktalina
NIM. 835032781
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ----------------------------------------------------------------- i
LEMBAR PENGESAHAN ---------------------------------------------------------- ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT --------------------------------- iv
KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------- v
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------- vii
DAFTAR TABEL -------------------------------------------------------------------- ix
DAFTAR DIAGRAM ---------------------------------------------------------------- x
DAFTAR GRAFIK ------------------------------------------------------------------ xi
vi
DAFTAR LAMPIRAN -------------------------------------------------------------- xii
ABSTRAK ----------------------------------------------------------------------------- xiii
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah -------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah --------------------------------------------------------- 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ----------------------------- 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran---------------------------- 4
II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar --------------------------------------------------------------- 6
B. Proses Belajar ------------------------------------------------------------- 6
C. Pembelajaran IPS --------------------------------------------------------- 7
D. Metode Pembelajaran ---------------------------------------------------- 9
E. Media Pembelajaran ------------------------------------------------------ 15
F. Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Pembelajaran IPS-------- 19
vii
DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------- 43
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 1. Rentang Nilai Peserta didik Siklus 1 -------------------------------- 35
ix
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Rentang Perolehan Nilai dan Persentase Ketuntasan Siklus 1------- 35
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
Lampiran 7. Format Analisis Video dari GPO
ABSTRAK
xii
Nilai rata-rata kelas siklus 1 adalah 67 dan meningkat pada siklus 2 yaitu 89,5. Dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pengetahuan konsep IPS yang diperoleh peserta didik hanya bersifat hafalan.
Pendekatan ekspositoris, menuntut seorang guru untuk selalu menambah
wawasan, baik itu dari membaca buku-buku pelajaran maupun dari media lain
yang berkaitan dengan materi pelajaran IPS. Dampaknya, bagi guru yang
kurang aktif, proses belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas sering
mengalami kegagalan. Hasil belajar peserta didik tidak sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Satu upaya penanganan masalah tersebut, diharapkan guru hendaknya
mengenal psikologi peserta didik dan berupaya meningkatkan hasil belajar
peserta didik terhadap pembelajaran IPS, ini mengandung implikasi bahwa
setiap guru harus menguasai pelajaran yang akan disajikan. Guru harus mampu
menciptakan suasana belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi
peserta didik dan usahakan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
agar peserta didik tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran IPS. Selama ini
yang dipraktikan di sekolah-sekolah masih banyak hanya menggunakan dengan
metode ceramah saja, dan peserta didik menganggap belajar IPS adalah
aktivitas yang membosankan yang hanya mendengarkan dan mencatat materi
Sekolah Dasar merupakan pondasi dasar suatu pendidikan, jika dari dasar
peserta didik mempunyai doktrin negatif terhadap IPS maka pada tingkatan
jenjang pendidikan yang lebih tinggi peserta didik akan lebih merasa malas,
bosan dalam mengikuti pelajaran IPS.
Berdasarkan observasi, diketahui bahwa sebanyak 10 orang dari 21 orang
peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 18 Pulau
Rimau Kabupaten Banyuasin masih rendah yaitu 48% belum mencapai
ketuntasan belajar. Seperti yang dijelaskan Mulyasa (2014: 131) suatu
pembelajaran dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 75% dari seluruh
peserta didik di kelas dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan kategori baik
Hal ini ditandai dari hasil belajar IPS peserta didik sebagian besar dibawah
KKM yaitu 70. Banyak faktor yang menyebabkan ketidaktuntasan
pembelajaran IPS peserta didik kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau, hasil
2
pengamatan yang penulis peroleh hal ini disebabkan karena guru selalu
menggunakan metode ceramah, guru tidak menggunakan media/alat peraga
dalam kegiatan pembelajaran, guru tidak mengembangkan model-model
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, guru juga kurang menguasai
materi dalam pembelajaran serta belum melibatkan peserta didik dalam proses
belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas, untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di
kelas IV maka penulis mengambil judul “Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Tentang Keragaman Budaya Indonesia Pada Mata
Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Di Kelas IV SD
Negeri 18 Pulau Rimau ”.
1. Identifikasi Masalah
Dari pemaparan latar belakang permasalahan tersebut diatas maka
ditemukan berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran peserta
didik yaitu
1) Peserta didik tidak bisa menjawab pertanyaan guru;
2) Peserta didik tidak merespon saat pembelajaran berlangsung;
3) Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran;
4) Kurangnya minat dan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran;
5) Hanya sebagian kecil peserta didik yang bisa menjawab pertanyaan;
6) Peserta didik tidak mengerjakan tugas;
7) Peserta didik kurang berpartisipasi dalam menerima pembelajaran;
8) Sarana dan prasaran kurang memadai.
2. Analisis Masalah
Dari hasil pengamatan, penulis memperoleh penyebab ketidaktuntasan
peserta didik pada pembelajaran IPS adalah sebagai berikut :
1) Guru menggunakan metode pembelajaran yang tidak tepat;
2) Guru tidak menggunakan media / alat peraga dalam kegiatan
pembelajaran;
3
3) Guru kurang menguasai materi dalam pelajaran;
4) Guru belum melibatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut diatas penulis
mengambil altenatif pemecahan masalah yang akan digunakan di kelas agar
peserta didik dapat memahami pembelajaran yang diberikan.
1) Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPS
, guru harus melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran;
2) Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, guru harus menggunakan
media pembelajaran yaitu media gambar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
penulisan adalah “Bagaimana Penggunaan Media Gambar Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Tentang Keragaman Budaya
Indonesia Pada Mata Pelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 18
Pulau Rimau ?”
4
2. Bagi Peserta Didik
1) Menambah semangat dan minat belajar peserta didik;
2) Meningkatkan kreatifitas, aktifitas dan pemahaman;
3) Meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik kelas IV SDN 18
Pulau Rimau
3. Bagi Sekolah
1) Sebagai acuan dalam melakukan inovasi pembelajaran guna
mengoptimalkan ketercapaian tujuan dalam pembelajaran;
2) Kualitas peserta didik menjadi lebih baik sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai, diharapkan dapat tercapai, sekaligus
dapat meningkatkan mutu pendidikan.
4. Bagi Lembaga
1) Hasil penulisan dapat digunakan sebagai konstribusi dalam
meningkatkan minat, motivasi dan sikap dari peserta didik
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar bagi peserta
didiknya.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan
dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar merupakan pengalaman
yang dimiliki peserta didik setelah mengalaminya (Sudjana, 2004 : 22).
Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi
tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2).
Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22).
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan sikap dan
keterampilan yang diperoleh peserta didik setelah peserta didik menerima
perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
7
masalah kehidupan manusia di masyarakat. Tekanan yang dipelajari IPS
berkenaan dengan gejala dan masalah kehidupan masyarakat bukan
pada teori dan keilmuannya, melainkan pada kenyataan kehidupan
kemasyarakatan. Dari gejala dan masalah tadi di telaah, dianalisis
faktor-faktornya sehingga dapat dirumuskan jalan pemecahannya.
Memperhatikan kerangka kerja IPS, seperti yang dikemukakan di atas
dapat ditarik pengertian IPS sebagai berikut.
8
dalam buku Teaching Social Studies (1952) mengartikan Studi Sosial
“those portions or aspect of social sciences that heve been selected and
adapted for used in the school or in other instructional situation”
(bagian atau aspek-aspek ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan
dengan maksud digunakan di sekolah atau situasi pengajaran lain.
9
dalam rangka upaya pencapaian tujuan di berbagai jenjang pendidikan.
Berbagai realitas tersebut dijelaskan melalui pendekatan multi dimensi
arah dalam melakukan berbagai prinsip dan generalisasi yang terdapat
dalam ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi
sosial, geografi dan ilmu politik.
10
dikenal berbagai metode pembelajaran untuk memenuhi tuntutan perbedaan
tersebut (Shaffat, 2009:41). Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan
guru untuk melaksanakan pembelajaran. Berikut ini beberapa metode
pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan proses
belajar mengajar.
11
3. Guru sulit menyimpulkan bahwa peserta didik mengerti dan
memahami materi pelajaran;
4. Materi yang dapat dikuasai peserta didik sebagai hasil dari ceramah
akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
12
metode pembelajaran dengan memberikan latihan-latihan kepada peserta
didik untuk memperoleh suatu keterampilan. Metode dapat juga diartikan
sebagai suatu cara mengajar di mana peserta didik melaksanakan kegiatan-
kegiatan latihan, agar peserta didik memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Metode latihan ini biasanya digunakan bertujuan untuk:
1. Memiliki keterampilan motoris/gerak;
2. Mengembangkan kecakapan intelek.
Metode Latihan (Drill) memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan
serta kecepatan pelaksanaan;
2. Memperoleh kecakapan motoris;
3. Memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat.
13
2. Peserta didik memiliki kesempatan untuk berlatih mengemukakan
pendapatnya di depan kelas secara sistematik, mendengarkan dan
menunggu giliran secara tertib serta memberikan tanggapan pendapat
peserta didik yang lain secara kritis.
Metode diskusi juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu:
1. Dalam kelompok yang heterogen maka peserta didik yang lebih
pandai akan mendominasi dalam kegiatan diskusi sedangkan peserta
didik yang kurang pandai cenderung pasif dan menjadi pendengar
saja;
2. Jika dalam kelompok tidak ada yang pandai maka proses belajar
tidak akan efektif;
3. Waktu yang diperlukan untuk melakukan metode diskusi sangat
banyak bahkan sangat membuang waktu bila topik tidak menarik
yang didiskusikan.
14
Metode ekspositori juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu:
1. Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap
peserta didik yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak
secara baik;
2. Sulit mengembangkan kemampuan peserta didik dalam hal
kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, dan kemampuan
berpikir kritis karena banyak diberikan melalui ceramah;
3. Gaya komunikasi metode pembelajaran ini lebih banyak terjadi satu
arah (one- way communication). (Majid, 2013:220-221)
2.4.6. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu metode untuk memberi
motivasi pada peserta didik agar membangkitkan pemikirannya untuk
bertanya selama mendengarkan pelajaran, atau guru yang mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan peserta didik yang menjawab. Metode tanya
jawab digunakan untuk merangsang berpikir peserta didik dan
membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan.
Metode tanya jawab memperlihatkan adanya hubungan timbal balik
secara langsung antara guru dan peserta didik (Majid, 2013:210). Metode
tanya jawab biasanya digunakan untuk: (1) bermaksud mengulang bahan
pelajaran, (2) ingin membangkitkan perhatian belajar peserta didik, (3)
sebagai selingan metode ceramah, (4) untuk mengarahkan proses berpikir
(Sabri, 2005:57)
2.4.7. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus menekankan pada pengembangan proses belajar
mengajar untuk mencari dan menemukan masalah, konteks, penjelasan
mengenai sebuah masalah sehingga peserta didik mampu memperoleh
penguatan dan pemahaman secara komprehensif dengan data-data yang
lengkap terhadap sebuah fenomena. Metode ini juga bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, kemampuan komunikasi
secara verbal dan tertulis serta melatih peserta didik untuk bekerja sama
dalam tim. Melalui metode ini diharapkan peserta didik terbiasa
15
mengungkapkan pendapatnya disertai dengan data yang lengkap baik data
dari perpustakaan (referensi) maupun data dari lapangan (Khilmiyah,
2005:86).
16
1. Fungsi atensi, menarik perhatian peserta didik dengan menampilkan
sesuatu yang menarik dari media tesebut;
2. Fungsi motivasi, menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk lebih
giat belajar;
3. Fungsi afeksi, menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap peserta didik
terhadap materi pelajaran dan orang lain;
4. Fungsi kompensatori, mengakomodasi peserta didik yang lemah dalam
menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau
verbal;
5. Fungsi psikomotorik, mengakomodasi peserta didik untuk melakukan
suatu kegiatan secara motorik;
6. Fungsi evaluasi, mampu menilai kemampuan peserta didik dalam
merespons pembelajaran.
Selain memiliki berbagai fungsi, media pembelajaran juga memiliki
berbagai manfaat. Suprihatiningrum (2013: 321) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran juga memiliki manfaat antara lain: memperjelas proses
pembelajaran, meningkatkan ketertarikan dan interaktivitas meningkatkan
kualitas hasil belajar peserta didik.
Selain itu, Aqib (2013 :51) mengungkapkan manfaat umum media
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyeragamkan penyampaian materi;
2. Pembelajaran lebih jelas dan menarik;
3. Proses pembelajaran lebih interaksi;
4. Efisisensi waktu dan tenaga;
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar;
6. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja;
7. Menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi belajar;
8. Meningkatkan peran guru ke arah yang lebih positif.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli,
penulis menyimpulkan bahwa fungsi dan manfaat media pembelajaran
adalah memudahkan guru dalam proses pembelajaran yang memungkinkan
17
terjadinya pengalaman belajar pada diri peserta didik dengan menggerakkan
segala sumber belajar yang efektif dan efisien. Media yang ditampilkan
diharapkan membuat peserta didik merasa tertarik terhadap materi
2.5.3. Media Gambar dalam Pembelajaran
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini
dikarenakan peserta didik lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi
jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan gambar
yang baik, sudah barang tentu akan menambah semangat peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran. Media gambar adalah media yang
paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat
dimengerti dan dinikmati dimana-mana (Sadiman,1996:29). Media gambar
merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk,
rupa, serta ukurannya relatif terhadap lingkungan (Soelarko,1980:3).
2.5.4. Fungsi Media Gambar
18
3. Fungsi ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi
kerja secara maksimal;
4. Fungsi politis, berpengaruh pada politik pembangunan;
5. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan
menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi
kemediaan yang modern (Hamalik, 1994:12).
Adapun kelebihan dari media gambar adalah sebagai berikut.
1. Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok
masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal;
2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu;
3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita;
4. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang
tanpa memandang umur;
5. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang
tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan
kesalahpahaman;
6. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan.
(Sadiman,1996:31)
Selain kelebihan yang dimiliki, media gambar memiliki kelemahan,
diantaranya sebagai berikut.
1. Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya
dapat terlihat oleh sekelompok peserta didik;
2. Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif;
3. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang
efektif dalam pembelajaran. (Rahadi, 2003:27)
19
nilai-nilai positif kepada peserta didik sebagai subjek yang belajar.
Sebagai wujud dari keprofesional sebagai guru maka dalam rangka
memotivasi guna meningkatkan minat peserta didik terhadap
pembelajaran IPS yang dianggap sangat kurang dapat dilakukan beberapa
upaya sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada peserta didik bahwa
IPS bukan merupakan pelajaran yang membosankan. Dan memberikan
penjelasan bahwa IPS merupakan ilmu yang sangat penting karena
secara langsung ataupun tidak langsung IPS mempunyai keterkaitan
dengan pelajaran yang lain.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
IPS, guru hendaknya memotivasi baik ekstrinsik maupun intrinsik.
Misalnya:
a. Kompetensi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan
diantara peserta didiknya untuk meningkatkan prestasi belajarnya,
berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan
mengatasi prestasi orang lain.
b. Pada awal kegiatan belajar mengajar guru hendaknya terlebih dahulu
menyampaikan kepada peserta didik tujuan pembelajaran IPS yang akan
dicapainya sehingga dengan demikian peserta didik berusaha untuk
mencapai tujuan pembelajaran IPS tersebut.
c. Guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk meraih sukses dengan usaha sendiri, tentu saja dengan
bimbingan guru.
d. Pada umumnya semua peserta didik mau belajar dengan tujuan
memperoleh nilai yang baik. Jadi angka atau nilai itu merupakan
motivasi yang kuat bagi peserta didik.
3. Pengajaran IPS hendaknya dimulai dari hal-hal yang kongkrit kehal
yang abstrak, dari hal-hal yang mudah menuju hal-hal yang sulit dan
akhirnya akan memotivasi peserta didik untuk belajar IPS karena
kemudahan tersebut. Pusat pengajaran lebih diutamakan kepada murid,
20
tidak lagi kepada guru.
4. Memberikan gairah dan semangat peserta didik untuk belajar IPS
dengan berbagai pendekatan dan metode serta penggunaan media
pengajaran.
5. Perencanaan pembelajaran yang terstruktur dengan baik diantaranya
dengan:
a. Guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk meraih sukses dengan usaha sendiri, tentu saja dengan
bimbingan guru.
b. Pada umumnya semua peserta didik mau belajar dengan tujuan
memperoleh nilai yang baik. Jadi angka atau nilai itu merupakan
motivasi yang kuat bagi peserta didik.
c. Pengajaran IPS hendaknya dimulai dari hal-hal yang kongkrit kehal
yang abstrak, dari hal-hal yang mudah menuju hal-hal yang sulit dan
akhirnya akan memotivasi peserta didik untuk belajar IPS karena
kemudahan tersebut. Pusat pengajaran lebih diutamakan kepada
murid, tidak lagi kepada guru.
d. Memberikan gairah dan semangat peserta didik untuk belajar IPS
dengan berbagai pendekatan dan metode serta penggunaan media
pengajaran.
e. Perencanaan pembelajaran yang tersturktur dengan baik diantaranya
dengan:
21
dan menimbulkan perhatian peserta didik agar terpusat pada hal-hal
yang akan dipelajari. Guru dapat membuat kaitan antara materi
kegiatan yang telah dikuasai oleh peserta didik dengan bahan baru
yang akan dipelajari. Peserta didik yang siap belajar adalah peserta
didik yang mengetahui tujuan, masalah pokok, langkah kegiatan
belajar dan batas batas tugas yang harus dikerjakan, dan kebutuhan
akan minat peserta didik. Membuka pelajaran dengan menarik
perhatian peserta didik melalui gaya mengajar, penggunaan alat
bantu dan interaksi yang bervariasi.
3. Keterampilan Menjelaskan
Guru tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit dan guru
menghindari penggunaan kata-kata yang meragukan dan berlebih-
lebihan. Guru memberikan contoh yang cukup untuk menanamkan
pengertian dalam penjelasannya. Contoh yang digunakan guru sesuai
dengan usia, pengetahuan dan latar belakang peserta didik.
Guru menunjukan dengan jelas pola atau struktur sajian khususnya
hubungan antara contoh dengan generalisasi, hukum dan rumus IPS,
dan memberikan ikhtisar butir–butir yang penting dari suatu materi..
Guru mengadakan variasi suara dalam memberikan penekanan pada
hal-hal penting dalam penjelasannya. Penekanan yang berbeda
diberikan pula dengan mimik, isyarat ataupun dengan gerakan
selama pelajaran berlangsung. Dan guru mengajukan pertanyaan
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik, minat
peserta didik, atau sikap peserta didik tentang relevansi atau
kegunaan suatu penjelasan.
4. Keterampilan Bertanya
Guru memberikan pertanyaan disesuaikan dengan taraf psikologi,
pengetahuan anak, dalam mengajukan pertanyaan guru dapat
bertanya ke seluruh kelas, ke peserta didik tertentu dan giliran
respons jawaban teman. Keterampilan bertanya diharapkan
mendorong interaksi antar peserta didik ataupun interaksi antara
22
guru dengan peserta didik.
5. Keterampilan Menutup Pelajaran
Cara yang dapat dilakukan guru untuk menutup pelajaran adalah
meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti
pelajaran dan membuat ringkasan. Serta mengevaluasi pembelajaran
yang sudah disampaikan.
23
BAB III
PELAKSANA PENULISAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
24
keluarga, karena kesibukan orang tua bekerja peserta didik kurang mendapat
perhatian dan dukungan selama peserta didik menempuh pendidikan, serta
rendahnya pendidikan yang ditempuh orang tua juga sangat mempengaruhi
kesadaran orang tua dalam memberikan motivasi serta arahan kepada anak
selama mengenyam pendidikan. Sehingga hasil belajar peserta didik masih
terbilang rendah dalam proses pembelajaran.
2. Tempat Penulisan
Penulisan ini bertempat di SD Negeri 18 Pulau Rimau , yang
beralamatkan di Teluk Betung Kelurahan teluk Betung Kecamatan Pulau
Rimau Kabupaten Banyuasin.
3. Waktu Penulisan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPS dilaksanakan tanggal 11
April 2022 sampai dengan 16 April 2022 di kelas IV SD Negeri 18 Pulau
Rimau Kabupaten Banyuasin. Jadwal pelaksanaannya sebagai berikut,
Tabel 1.
Jadwal Kegiatan Penulisan Perbaikan Pembelajaran
No Tanggal Kegiatan Materi Keterangan
1. 11 April Siklus 1 Keragaman Budaya Peserta didik
2022 Indonesia Menonton Video
( Rumah Adat) Guru Melalui WA
Grup
2. 16 April Siklus 2 Keragaman Budaya Peserta didik
2022 Indonesia Menonton Video
( Rumah Adat) Guru Melalui WA
Grup
25
penulisan, dan Bapak/Ibu guru di SD Negeri 18 Pulau Rimau yang telah
mendukung penulis dalam perbaikan kegiatan pembelajaran ini.
26
dipersiapkan dan disepakati.
Dalam penulisan ini tindakan yang dilaksanakan sebagai upaya
perbaikan pembelajaran dengan prioritas pemecahan masalah meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
3. Observasi
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran,
namun karena adanya pandemi covid-19 ini pengamatan hanya dapat
dilakukan selama proses pembelajaran jarak jauh melalui Grup Whatsapp
peserta didik yaitu dengan memberikan soal evaluasi kepada peserta didik,
karena mengingat peserta didik harus belajar dirumah untuk kebaikan
bersama dan bukan di kelas.
4. Refleksi
Di dalam penulisan ini, desain prosedur penulisan dilaksanakan
dengan menggunakan siklus-siklus tindakan (daur ulang) yang diawali
dengan perencanaan (Planning), tindakan (Action), mengobservasi
(Observation), dan melakukan refleksi (Reflection), hingga mengalami
peningkatan yang diharapkan tercapai. Desain atau model yang diterapkan
dalam Penulisan Tindakan Kelas (PTK) di kelas IV SD Negeri 18 Pulau
Rimau ini mengacu pada Hopkins dalam Arikunto (2008:14) yang dapat
dilihat pada gambar 1 berikut:
Gambar 1.
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
27
Secara rinci pelaksanaan penulisan tindakan kelas ini meliputi
langkah-langkah sebagai berikut
SIKLUS 1
Kegiatan pada siklus pertama diawali dengan pembuatan perangkat
pembelajaran, kemudian rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi agar efisien dan efektif dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus 1 adalah sebagai berikut :
1) Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1;
2) Guru menyiapkan perlengkapan dan peralatan pembelajaran
untuk demonstrasi sesuai yang dibuat dalam RPP sebagai
pendukung guru dalam penyampaian materi;
3) Guru menyiapkan instrumen pengumpulan data,seperti lembar tes
peserta didik, dan lembar penilaian peserta didik (daftar nilai).
2. Pelaksanaan
Kegiatan Siklus 1 dilakukan pada tanggal 11 April 2022
dengan materi keragaman budaya berupa rumah adat . Pada Siklus 1
metode yang digunakan yakni metode ceramah, demonstrasi, tanya
jawab dan penugasan. Guru memberikan materi pembelajaran dengan
menggunakan video agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Siklus 1 adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal
Guru mengawali pembelajaran dengan membuka salam,
menanyakan kabar dan memberikan motivasi serta dukungan
agar peserta didik dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh
melalui Grup Whatsapp dengan baik dan tetap semangat;
28
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
setelah mempelajari materi keragaman budaya berupa rumah
adat .
2. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan konsep materi tentang keragaman budaya
berupa rumah adat dan memberikan arahan agar melihat buku
tema agar mudah memahami;
Guru mengajak peserta didik mengamati gambar yang ada di
buku tentang contoh keragaman budaya berupa rumah adat ;
Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang pengertian
keragaman budaya berupa rumah adat ;
Guru memberikan contoh nyata keragaman budaya berupa
rumah adat melalui dorongan dan tarikan pada penghapus.
3. Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik memberikan rangkuman materi
pembelajaran tentang keragaman budaya berupa rumah adat ;
Guru melaksanakan penilaian berupa soal yang harus
dikerjakan oleh peserta didik dirumah dan dikumpulkan
melalui Grup Whatsapp kelas IV.
3. Pengamatan/ Observasi
Pengamatan dilakukan dengan melihat dan mengamati hasil belajar
peserta didik melalui WA Grup.
4. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi terhadap perbaikan
pembelajaran melalui video siklus 1 adalah sebagai berikut :
Kelebihan :
29
1. Intonasi penyampaian guru sudah baik;
2. Guru sudah menggunakan media gambar;
3. Guru sudah menggunakan apersepsi.
Kelemahan :
1. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran pada pendahuluan;
2. Kurang kurang menguasai kelas;
3. Guru hanya fokus pada buku paket;
4. Pembelajaran yang diberikan guru masih berfokus kepada guru .
SIKLUS 2
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus 1 adalah sebagai berikut :
Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran tentang pokok
bahasan keragaman budaya masyarakat Indonesia;
Guru menyiapkan materi pembelajaran dan media gambar serta
soal tes yang akan diberikan kepada peserta didik pada proses
pembelajaran daring.
2. Pelaksanaan
Kegiatan siklus 2 dilakukan pada tanggal 16 April 2022,
dengan materi keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia. Pada
siklus 2 metode yang digunakan yakni metode ceramah, tanya jawab
dan penugasan. Guru memberikan materi pembelajaran dengan
menggunakan video karena dampak dari covid-19 yang mengharuskan
proses belajar mengajar dari jarak jauh atau daring dan agar peserta
didik lebih mudah memahami materi yang diajarkan guru. Kegiatan
yang dilakukan pada tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus
2 adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal
Guru mengawali pembelajaran dengan membuka salam,
30
menanyakan kabar dan memberikan motivasi serta dukungan
agar peserta didik dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh
melalui Grup Whatsapp dengan baik dan tetap semangat;
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
setelah mempelajari materi keragaman sosial budaya
masyarakat Indonesia.
2. Kegiatan Inti
Guru mengajak peserta didik berdiskusi tentang keragaman
yang ada di Indonesia;
Guru menampilkan gambar-gambar rumah adat dari berbagai
provinsi yang ada di Indonesia;
Guru menjelaskan tentang rumah adat sebagai keragaman
budaya masyarakat Indonesia;
Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi tentang
keunikan setiap rumah adat yang ada di Indonesia.
3. Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
hari ini;
Guru melaksanakan penilaian berupa soal yang harus
dikerjakan oleh peserta didik dirumah dan dikumpulkan
melalui Grup Whatsapp kelas V.
3. Pengamatan/ Observasi
Pengamatan dilakukan dengan melihat dan mengamati hasil
belajar peserta didik melalui WA Grup.
4. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi terhadap perbaikan
pembelajaran melalui video siklus 2 adalah sebagai berikut :
31
Kelebihan
1) Guru sudah menggunakan media yang tepat;
2) Guru menggunakan media gambar yang besar.
Kelemahan
1) Dampak dari covid-19 membuat peserta didik belajar jarak jauh
dan guru membuat video untuk peserta didik agar peserta didik
belajar melalui video tersebut. Video tersebut terlihat agak kurang
jelas karena guru hanya menggunakan media hp untuk merekam
videonya.
❑
∑
❑
Skor yang diperoleh
Ketuntasan Belajar= ❑ x 100 %
∑
❑
Skor Maksimal
32
Pulau Rimau. Sedangkan ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
❑
∑
❑
Siswa yang tuntas belajar
Ketuntasan Klasikal= ❑ x 100 %
∑
❑
Seluru h siswa
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Siklus
Pelaksanaan siklus ini memuat tentang skenario perbaikan yang
dilaksanakan pada Siklus I dan Siklus II serta pelaksanaan simulasi perbaikan
pembelajaran yang dilakukan.
Skenario perbaikan yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II adalah
dengan menyiapkan perencanaan perbaikan pembelajaran sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I dan siklus II
dengan materi keragaman adat di Indonesia berupa rumah adat.
b. Guru menyiapkan instrumen berupa format refleksi siklus I, refleksi siklus
II dan format laporan simulasi.
c. Guru menyiapkan alat tes (evaluasi) dan lembar penilaian peserta didik.
Sedangkan pelaksanaan simulasi perbaikan pembelajaran pada siklus I dan
siklus II yang dilakukan adalah sebagai berikut
33
a. Tanggal pelaksanaan : 11 April 2022 (Siklus I) dan 16 April 2022 (Siklus
II)
b. Kelas : IV (empat)
c. Sekolah : SDN 18 Pulau Rimau
d. Materi : Keragaman Adat di Indonesia (Rumah Adat)
e. Kegiatan : Perbaikan pembelajaran
f. Hasil : Video dikirim ke WA grup kelas
g. Alat tes : Soal dikirim ke WA grup kelas
Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran pada Siklus I dan
Siklus II berupa hasil evaluasi yaitu hasil belajar yang dilakukan dalam
pembelajaran matematika materi keragaman adat di Indonesia berupa rumah
adat di Kelas IV SDN 18 Pulau Rimau
34
No Nama Peserta didik Siklus 1 Ket
1 Aditia Nur Alif 60 Tidak Tuntas
2 Afifa Syahira 80 Tuntas
3 Afivah Aurellia 80 Tuntas
4 Aldi Aditya 80 Tuntas
5 Alfian Pratama 80 Tuntas
6 Andriansyah 60 Tidak Tuntas
7 Anggun Nia Azzahra 60 Tidak Tuntas
8 Assifah Nurcahyani 40 Tidak Tuntas
9 Azalia Kayyasah Alsi 80 Tuntas
10 Dinda Putri Keysah 80 Tuntas
11 Hanim Ellyana Putri 80 Tuntas
12 M. Irham Romadhon 60 Tidak Tuntas
13 M. Rizky Alyando 60 Tidak Tuntas
14 Meysha Miftahul Jannah 80 Tuntas
15 Nanda Panhalen 60 Tidak Tuntas
16 Nandini Ayu Pratiwi 80 Tuntas
17 Nuzulia 60 Tidak Tuntas
18 Rani Novita Ronal 40 Tidak Tuntas ,
19 Susilawati 40 Tidak Tuntas
20 Zakiyyah Daniyah 80 Tuntas
21 Zul Hendri 80 Tuntas
Jumlah 1.420
Rata-Rata 67
Presentase Ketuntasan 52%
Presentase Tidak 48%
Tuntas
Keterangan KKM=70
35
Rentang Nilai Peserta Didik
12
10
8
6 Jumlah Siswa
4
2
0
20 - 49 50 - 69 70 - 89 90 - 100
Nilai Siswa
Grafik. 1
Rentang Perolehan Nilai dan Presentase Ketuntasan Siklus 1
Keterangan KKM = 70
Ket:
T: Tuntas
TT: Tidak Tuntas
Dari data hasil belajar peserta didik yang berjumlah 21 (dua pulu
satu) peserta didik ketuntasan nilai yang mencapai KKM hanya 11 (sebelas)
peserta didik (52%) dan yang tindak mencapai ketuntasan sebanyak 10
(sepuluh) peserta didik (48%). Berdasarkan hasil penulisan yang telah
dilakukan hasil belajar peserta didik pada siklus 1 hasil belajar peserta didik
masih banyak yang belum mencapai ketuntasan sehingga dilakukan kembali
perbaikan di siklus II .
36
tersebut guru memberi tahu kepada peserta didik bahwa soal dikirimkan
melalui WA grup dan peserta didik mengerjakannya, hasil pekerjaan peserta
didikdikirim ke WA grup berupa foto. Hasil tes siklus II ini disajikan dalam
bentuk soal tertulis untuk memperoleh hasil belajar peserta didik.Data hasil
siklus II ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan perbaikan
pembelajaran yang telah dilakukan serta untuk mengetahui tingkat
pemahaman belajar peserta didik setelah mengikuti perbaikan
pembelajaran.Hasil evaluasi dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut.
Tabel . 3
Hasil Belajar Siklus II
37
Presentase Ketuntasan 52% 95%
Presentase Tidak Tuntas 48% 5%
Keterangan KKM=70
Diagram. 2
Rentang Nilai Peserta didik Siklus 2
Grafik. 2
Rentang Perolehan Nilai dan Presentase Ketuntasan Siklus 2
38
JUMLAH PESERTA DIDIK
50 - 69 (1 siswa)
5%
20 - 49 (0 siswa)
50 - 69 (1 siswa)
70 - 89 (9 siswa)
90 - 100 (11 70 - 89 (9 siswa
siswa) 52% ) 43% 90 - 100 (11 siswa)
Keterangan KKM = 70
Ket:
T: Tuntas
TT: Tidak Tuntas
Pada siklus II berdasarkan data hasil belajar peserta didik yang
berjumlah 21 (dua pulu satu ) peserta didik ketuntasan nilai yang mencapai
KKM 20 (Dua Puluh) peserta didik (95%) dan yang tidak mencapai
ketuntasan sebanyak 1 (satu) peserta didik (5%). Berdasarkan pada siklus II
hasil belajar peserta didik sangat meningkat terlihat dengan guru
mengunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran sehingga peserta didik termotivasi untuk
belajar.Sehingga perbaikan pembelajaran pada siklus II ini sudah dianggap
berhasil.
39
pada siklus 1 dan siklus 2 tersebut dapat dilihat pada Diagram 3 Ketuntasan
Belajar Peserta didik Kelas IV Pada Perbaikan Pembelajaran di bawah ini :
Diagram 3
11 11
12
9
10
7
8
Jumlah Siswa6
3
4
1
2 0 0
0
Siklus 1 Siklus 2
40
peserta didik yang kurang memuaskan karena dari 21 peserta didik hanya
11 peserta didik yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan persentase ketuntasan belajarnya 52% dengan
rerata hasil belajar peserta didik 67 yang belum mencapai indikator
ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal.
Pada siklus 1 ini masih ada kelemahan atau kekurangan dari video
simulasi yaitu tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, guru kurang
leluasa dalam penyampaian materi dan guru hanya berfokus pada buku
paket sehingga peserta didik kurang memahami materi yang diberikan
guru, serta guru yang tidak memberikan tugas secara rinci kepada peserta
didik. Sehingga banyak peserta didik yang belum tuntas KKM.
Pada perbaikan pembelajaran siklus 2 diperoleh data hasil belajar
peserta didik yang sudah memuaskan karena dari 21 peserta didik, 20
peserta didik yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dengan persentase ketuntasan belajarnya 95% sedangkan yang
tidak tuntas hanya 1 peserta didik dengan persentase ketidaktuntasan
sebesar 5% dan rerata hasil belajar peserta didik 80 di atas indikator
ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal.
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Berdasarkan rancangan perbaikan pembelajaran yang telah disusun serta
hasil perbaikan yang telah dilaksanakan pada pelajaran IPS dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
a. Guru menggunakan media gambar untuk menjelaskan materi keragaman
budaya Indonesia berupa rumah adat.
b. Penggunaan media gambar memberikan manfaat bagi peserta didik.
c. Ketidaktuntasan hasil belajar peserta didik disebabkan ada beberapa yang
masih bingung teantang keragaman budaya Indonesia berupa rumah adat
42
sehingga mengalami kesulitan sehingga belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
d. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada materi keragaman budaya Indonesia berupa rumah adat di
kelas IV SDN 18 Pulau Rimau . Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
persentase ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I yaitu 52%
menjadi 93,3 % pada siklus II dengan kata lain meningkat sebesar 33,3 %.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
a. Bagi Guru
1. Guru harus mampu memilih metode yang tepat untuk mengajarkan
IPS. Sehingga kalau media menarik dan lebih mudah dipahami,
mereka akan lebih semangat dalam belajar.
2. Dengan suasana pandemi Covid-19, guru harus lebih kreatif lagi
misalnya membuat video simulasi pembelajaran yang kreatif dan
efektif serta mencari solusi yang terbaik untuk peserta didik yang
tidak memiliki smartphone ataupun paket internet.
43
DAFTAR PUSTAKA
44
Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hanfiah & Suhana. (2010). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Refika
Aditama.
Hasibuan & Moedjiono (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Idris, M. & Barizi, A. (2009). Menjadi Guru Unggul. Jogjakarta: Ar Ruzz Media.
Ischak, Sugandi,D, & Sardiyo (2008). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sadiman, Arief. (2006). Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
45
LAMPIRAN
46
Lampiran 1. Format Refleksi Awal/Studi Pendahuluan
47
Masalah yang Alasan pemilihan
Penyebab Rencana Solusi
dipilih masalah
Guru tidak Guru tidak Karena banyak Guru harus
menggunakan menggunakan yang ditemukan melakukan
media media lain selain masalah yang refleksi diri dan
pembelajaran yang buku dan sama sehingga menggunakan
tepat dalam melibatkan siswa harus segera di media
menyampaikan saat menjelaskan identifikasi pembelajaran
pelajaran tersebut materi. masalah yang yang tepat
sehingga ada di kelas sehingga siswa
kurangnya minat tersebut. mudah menyerap
dan perhatian materi pelajaran
siswa terhadap tersebut.
pembelajaran.
Eliza Oktalina
NIM 835032781
48
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : 1 (Satu)
Semester : 2 (Dua)
Tema/ Sub Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku
2. Indahnya Keragaman Budaya Negeriku
Muatan Pelajaran : IPS
Hari/ Tanggal : Senin, 11 April 2022
I. Tujuan Perbaikan :
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang
Keragaman Budaya Masyarakat Indonesia melalui penggunaan media gambar di
Kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau.
II. Identifikasi Masalah :
1. Siswa tidak bisa menjawab dan merespon pertanyaan guru saat
pembelajaran berlangsung;
2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan kurangnya minat serta
perhatian siswa terhadap pembelajaran;
3. Hanya sebagian kecil siswa yang bisa menjawab pertanyaan dan ada siswa
yang tidak mengerjakan tugas;
4. Siswa kurang berpartisipasi dalam menerima pembelajaran;
5. Sarana dan prasarana kurang memadai.
Siklus : 2 (Dua)
Semester : 2 (Dua)
Tema/ Sub Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku
2. Indahnya Keragaman Budaya Negeriku
49
Muatan Pelajaran : IPS
Hari/ Tanggal : Selasa, 12 April 2022
I. Tujuan Perbaikan :
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang
Keragaman Budaya Masyarakat Indonesia melalui penggunaan media gambar di
Kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau
II. Identifikasi Masalah :
6. Siswa tidak bisa menjawab dan merespon pertanyaan guru saat
pembelajaran berlangsung;
7. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan kurangnya minat serta
perhatian siswa terhadap pembelajaran;
8. Hanya sebagian kecil siswa yang bisa menjawab pertanyaan dan ada siswa
yang tidak mengerjakan tugas;
9. Siswa kurang berpartisipasi dalam menerima pembelajaran;
10. Sarana dan prasarana kurang memadai.
50
A. Kompetensi Dasar :
3.2. Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di
provinsi setempat sebagai bangsa indonesia serta hubungannya dengan
karakteristik ruang dengan tepat.
B. Indikator :
3.2.1. Mengetahui dan memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan
agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya
dengan karakteristik ruang dengan tepat.
C. Materi Essensial :
Keragaman beberapa rumah adat di Indonesia
D. Media Belajar :
Media Gambar
Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
- Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
- Selanjutnya doa dipimpin oleh ketua kelas.
- Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan kegiatan tanya jawab.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Penutup 10 Menit
- Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran.
- Guru melaksanakan penilaian.
- Guru memberikan pekerjaan rumah (PR).
- Guru menutup pelajaran.
51
Pangkalan Balai, Mei 2022
Mengetahui Mahasiswa,
Kepala SDN 18 Pulau Rimau
SUPERVISOR 1
52
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Keragaman Rumah Adat
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 12 April 2022
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan
Media : Gambar
A. Kompetensi Dasar :
3.2. Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di
provinsi setempat sebagai bangsa indonesia serta hubungannya dengan
karakteristik ruang dengan tepat.
B. Indikator :
3.2.1. Mengetahui dan memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan
agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya
dengan karakteristik ruang dengan tepat.
C. Materi Essensial :
Keragaman beberapa rumah adat di Indonesia
D. Media Belajar :
Media Gambar
Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
- Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
- Selanjutnya doa dipimpin oleh ketua kelas.
- Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan kegiatan tanya jawab.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Penutup 10 Menit
- Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran.
- Guru melaksanakan penilaian.
53
- Guru memberikan pekerjaan rumah (PR).
- Guru menutup pelajaran.
SUPERVISOR 1
54
Lampiran 4. RPP Perbaikan Siklus 1 dan Siklus 2.
55
Muatan Terpadu : IPS
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit
Hari / Tanggal : Senin ,11 April 2022
1. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
2. KOMPETENSI DASAR
3. INDIKATOR
3.2.1. Mengetahui dan memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis
dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia
serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat.
4. TUJUAN
1. Setelah mengamati gambar beberapa rumah adat di Indonesia, siswa
mampu menceritakan daerah asal dan keunikan dari setiap rumah adat
dengan tepat.
6. MATERI
-Menunjukkan gambar dari rumah-rumah adat yang ada di Indonesia.
-Menceritakan daerah asal dan keunikan dari setiap rumah adat.
56
7. METODE PEMBELAJARAN
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Penugasan
8. MEDIA PEMBELAJARAN
- Media Gambar
11.PENILAIAN
a. Prosedur Tes : Tes Akhir
b. Jenis Tes : Tes Tertulis
c. Bentuk Tes : Isian
d. Soal Tes
57
2. Bagaimana bentuk rumah adat tersebut?
3. Apa bahan pembuatnya?
4. Apa sajakah keunikan dari rumah adat tersebut?
e. Kriteria Penilaian
f. Kunci Jawaban
1. Rumah Gadang
2. Atap berbentuk runcing menyerupai tanduk kerbau
3. Sebagian besar terbuat dari kayu
4. Dalam pembuatannya tidak menggunakan paku dalam pembangunan rumah.
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas IV,
Eliza Oktalina
NIM. 835032781
Fatmawati, M.Pd
NIP. 196910282001032002
58
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2
1. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
59
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
2. KOMPETENSI DASAR
3. INDIKATOR
3.2.1. Mengetahui dan memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis
dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia
serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat.
4. TUJUAN
1. Setelah mengamati gambar beberapa rumah adat di Indonesia, siswa
mampu menceritakan daerah asal dan keunikan dari setiap rumah adat
dengan tepat.
6. MATERI
-Menunjukkan gambar dari rumah-rumah adat yang ada di Indonesia.
-Menceritakan daerah asal dan keunikan dari setiap rumah adat.
7. METODE PEMBELAJARAN
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Penugasan
8. MEDIA PEMBELAJARAN
- Media Gambar
60
- Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
- Selanjutnya doa dipimpin oleh ketua kelas.
- Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan kegiatan tanya jawab.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menjelaskan tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia seperti
keragaman rumah adat.
- Siswa diminta mengamati gambar.
- Guru menanyakan kepada siswa tentang bentuk, bahan pembuat dan keunikan
dari rumah adat daerah mereka.
- Siswa menjelaskan kepada siswa tentang bentuk, bahan pembuat dan keunikan
rumah adat seperti rumah adat sumatera selatan dan sumatera barat.
- Guru membimbing siswa mengamati gambar beberapa rumah adat di
Indonesia.
- Siswa mencari informasi daerah asal rumah adat tersebut serta keunikannya
melalui gambar yang di perlihatkan guru.
- Setelah siswa telah mengetahui daerah asal rumah adat. Kemudian, guru
meminta siswa menuliskan keunikan yang terlihat pada setiap rumah adat.
Kegiatan Akhir (10 Menit)
- Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran.
- Guru melaksanakan penilaian.
- Guru memberikan pekerjaan rumah (PR).
- Guru menutup pelajaran.
11.PENILAIAN
a. Prosedur Tes : Tes Akhir
b. Jenis Tes : Tes Tertulis
c. Bentuk Tes: Isian
d. Soal Tes
a. Kriteria Penilaian
61
4 25
Jumlah 100
b. Kunci Jawaban
1. Rumah Gadang
2. Atap berbentuk runcing menyerupai tanduk kerbau
3. Sebagian besar terbuat dari kayu
4. Dalam pembuatannya tidak menggunakan paku dalam pembangunan
rumah.
Eliza Oktalina
NIM. 835032781
Fatmawati. M,PD
NIP .196910282001032002
62
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP
63
3. Penggunaan Media rinci agar siswa lebih
4. Pemberian Tugas/latihan mudah dalam mengerjakan
5. Umpan Balik tugas.
C. Kegiatan Penutup C. Kegiatan Penutup
1. Meringkas/Merangkum Tugas harusnya dijelaskan
2. Evaluasi secara rinci.
3. Pemberian Tugas
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/HASIL
TIDAK
DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan
2. Alas kaki yang digunakan
3. Ekspresi/ mimic wajah
4. Sikap/ gerak tubuh saat
Berdiri
5. Bahasa yang digunakan
Pendamping Mahasiswa
Lampiran :
1. Foto Kegiatan Awal
2. Foto Kegiatan Inti
3. Foto Kegiatan Penutup
4. Foto Saat Aktivitas Diskusi Bersama Pendamping
64
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP
65
2. Evaluasi
3. Pemberian Tugas
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/HASIL
TIDAK
DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan
2. Alas kaki yang digunakan
3. Ekspresi/ mimic wajah
4. Sikap/ gerak tubuh saat
berdiri
5. Bahasa yang digunakan
Lampiran :
1. Foto Kegiatan Awal
2. Foto Kegiatan Inti
3. Foto Kegiatan Penutup
4. Foto Saat Aktivitas Diskusi Bersama Pendamping
66
Foto Guru Saat Membuat Video Simulasi RPPS1
67
Link Video Mengajar Simulasi RPPS1 :
68
Link Video Mengajar Simulasi RPPS2 :
SIKLUS 1.
Guru tersebut sudah melakukan interaksi terhadap
siswa kelas 4 ,tetapi siswa di kelas tersebut kurang
merespon .
SIKLUS 2.
Guru tersebut sudah melakukan interaksi dan
berpenampilan dengan baik sehingga proses kegiatan
belajar mengajar menjadi aktif.
69
Guru tersebut sudah memiliki strategi menarik
perhatian anak didik dengan mengajak anak didik
untuk interaktif berpakaian rapi dan bersemangat
dalam membuka pelajaran berlangsung.
KELEMAHAN/ KEKURANGAN
SIKLUS 1.
Apa yang di lakukan guru tersebut tidak menunjukan
contoh yang baik kepada siswa dalam bersikap dan
berpenampilan rapi.
SIKLUS 2.
Guru tersebut sudah berpenampilan rapi tapi kurang
menguasai strategi pembelajaran yang baik sehingga
masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
apa yang di sampaikan.
70
Lampiran 8. Jurnal Pembimbingan
71
72