Anda di halaman 1dari 85

IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TENTANG


KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA PADA MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
GAMBAR DI KELAS IV SD NEGERI 18 PULAU RIMAU

OLEH :
NAMA : Eliza Oktalina
NIM : 835032781

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BIDANG ILMU (PGSD S1 )


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBBJ-UT PALEMBANG
POKJAR PANGKALAN BALAI
2021/2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TENTANG


KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA PADA MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
GAMBAR DI KELAS IV SD NEGERI 18 PULAU RIMAU

Nama Mahasiswa : Eliza Oktalina


NIM : 835032781
Program Studi : PGSD S1
Kelompok Belajar : Pangkalan Balai
Tempat Mengajar : SD Negeri 18 Pulau Rimau
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Senin, 11 April 2022
Siklus 2, Sabty, 16 April 2022

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :


1. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS materi keragaman
budaya Indonesia pada peserta didik kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau
2. Meningkatkan hasil belajar peserta didik tentang materi keragaman
budaya Indonesia pada peserta didik kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau
Banyuasin, Mei 2022
Supervisor 1, Mahasiswa,

Akhmad Rizqi Turama,S.Pd.,M.A Eliza Oktalina


NIDP.0004049009 NIM. 835032781

LEMBAR PENGESAHAN

ii
Nama Mahasiswa : Eliza Oktalina
NIM : 835032781
rogram Studi : S1 PGSD

Masalah yang merupakan fokus perbaikan :

Judul :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TENTANG
KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA PADA MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
DI KELAS IV SD NEGERI 18 PULAU RIMAU

Pangkalan Balai, Mei 2022


Menyetujui, Mahasiswa,
Supervisor 1

Akhmad Rizqi Turnama,S.Pd.,M.A Eliza Oktalina


NIDP.0004049009 NIM 835032781

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

iii
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka
(UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP
ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik
yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Banyuasin, Mei 2022


Yang membuat pernyataan,

Eliza Oktalina
NIM. 835032781

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan

iv
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) ini menurut waktu maupun sistematika
penulisannya. Pelaksanaan penelitian ini terkendala oleh adanya pendemi Covid
19 yang terjadi saat ini sehingga proses belajar mengajar tidak dilakukan seperti
biasa (dikelas). Peserta didik belajar dirumah dengan menonton video simulasi
yang buat oleh guru dan dibagikan kepada peserta didik melalui WA Grup dan
hasil dari tugas peserta didik juga dikirim melalui WA Grup kelas tersebut.
Pada pengantar ini izinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih
atas segala motivasi dan bantuan yang sangat berharaga, kepada :
1. Ibu Dr. Meita Istianda, S.Ip., M.Si selaku Direktur UPBJJ-UT Palembang;
2. Ibu Hartati, S.Si., M.Sc selaku Kordinator BBLBA;
3. Bapak Akhmad Rizqi Turama,S.Pd.,M.A selaku Supervisor 1 yang telah
memberikan pengetahuan dan bimbingan hingga laporan ini selesai;
4. Ibu Fatmawati.M.Pd, selaku Kepala SD Negeri 18 Pulau Rimau yang telah
memberikan saran dan kritik terhadap perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran di sekolah, sekaligus
memberikan fasilitas sarana dan prasarana penelitian;
5. Bapak/Ibu Guru SD Negeri 18 Pulau Rimau yang telah memberikan
motivasi dan semangatnya kepada penulis;
6. Orang Tua dan saudaraku yang telah memberikan doa serta memahami
keadaan dan kondisi kesibukan penulis dalam pembuatan PKP ini;
7. Teman sejawat, yang telah membantu dalam penyelesaian laporan PKP ini,
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga laporan PKP ini akan membantu guru, peserta didik, dan sekolah
dalam proses belajar mengajar umumnya, dan pada mata pelajaran IPS khususnya.
Akhirnya penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kemajuan pendidikan di SD Negeri 18 Pulau Rimau

Pulau Rimau Mei 2022

v
Penulis,

Eliza Oktalina
NIM. 835032781

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ----------------------------------------------------------------- i
LEMBAR PENGESAHAN ---------------------------------------------------------- ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT --------------------------------- iv
KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------- v
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------- vii
DAFTAR TABEL -------------------------------------------------------------------- ix
DAFTAR DIAGRAM ---------------------------------------------------------------- x
DAFTAR GRAFIK ------------------------------------------------------------------ xi

vi
DAFTAR LAMPIRAN -------------------------------------------------------------- xii
ABSTRAK ----------------------------------------------------------------------------- xiii

I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah -------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah --------------------------------------------------------- 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ----------------------------- 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran---------------------------- 4

II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar --------------------------------------------------------------- 6
B. Proses Belajar ------------------------------------------------------------- 6
C. Pembelajaran IPS --------------------------------------------------------- 7
D. Metode Pembelajaran ---------------------------------------------------- 9
E. Media Pembelajaran ------------------------------------------------------ 15
F. Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Pembelajaran IPS-------- 19

III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN- -


A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu ----- 23
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ------------------------------ 24
C. Teknik Analisis Data ------------------------------------------------------ 31

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pelaksanaan Siklus -------------------------------------------------------- 33
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus------------------------------------------- 39

V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


A. Simpulan ------------------------------------------------------------------- 41
B. Saran-------------------------------------------------------------------------- 41

vii
DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------- 43
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ---------------- 24

Tabel 2. Hasil Belajar Siklus 1 ---------------------------------------------------- 34

Tabel 3. Hasil Belajar Siklus 2 --------------------------------------------------- 36

viii
DAFTAR DIAGRAM

Halaman
Diagram 1. Rentang Nilai Peserta didik Siklus 1 -------------------------------- 35

Diagram 2. Rentang Nilai Peserta didik Siklus 2 -------------------------------- 38

Diagram 3. Ketuntasan Belajar Peserta didik Siklus 1 dan Siklus 2 ---------- 39

ix
DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 1. Rentang Perolehan Nilai dan Persentase Ketuntasan Siklus 1------- 35

Grafik 2. Rentang Perolehan Nilai dan Persentase Ketuntasan Siklus 2------- 38

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Refleksi Awal/ Studi Pendahuluan

Lampiran 2. Rancangan 1 Siklus (R1S) Siklus 1 dan 2

Lampiran 3. Skenario Perbaikan Siklus 1 dan 2

Lampiran 4. RPP Perbaikan Siklus 1 dan Siklus 2

Lampiran 5. Format Observasi Simulasi Siklus 1 dan Siklus 2

Lampiran 6. Format Refleksi Siklus 1 dan 2

xi
Lampiran 7. Format Analisis Video dari GPO

Lampiran 8. Jurnal Pembimbingan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media gambar


dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi keragaman sosial budaya masyarakat
Indonesia pada peserta didik kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin
tahun pelajaran 2021/2022. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD
Negeri 18 Pulau Rimau yang terdiri dari 8 peserta didik laki-laki dan 13 peserta didik
perempuan. Penelitian ini dilakukan pada semester genap pada tahun 2021/2022. Jenis
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus
yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi dengan menggunakan media gambar. Hasil penelitian
menunjukkan dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran IPS materi keragaman budaya Indonesia. Hal ini dapat
dilihat dari ketuntasan belajar peserta didik. Jumlah siwa yang mencapai nilai KKM pada
siklus 1 sebanyak 11 peserta didik (52%), dan siklus 2 sebanyak 20 peserta didik (95%).

xii
Nilai rata-rata kelas siklus 1 adalah 67 dan meningkat pada siklus 2 yaitu 89,5. Dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS.

Kata Kunci : Hasil Belajar, IPS, Media Gambar

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau


kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263).

Pelaksanaan pendidikan secara formal di sekolah dan mempunyai tanggung


jawab yang cukup berat dan kompleks. Di satu sisi perannya penyampai ilmu
pengetahuan, di sisi lain guru harus mengetahui keseluruhan perkembangan
pribadi anak didiknya. Dalam mengembangkan metode pembelajaran, peranan
guru sangat fleksibel dalam menerapkan strategi konsep metode pembelajaran
yang akan disampaikan kepada peserta didiknya.
Dalam mata pelajaran IPS, metode pembelajaran apa yang akan
disampaikan? Proses belajar mengajar yang baik harus melibatkan keaktifan
peserta didik secara total, artinya melibatkan pikiran pendengaran, penglihatan,
dan keterampilan yang dimiliki. Dalam proses belajar mengajar seorang guru
berperan mengajak peserta didik untuk memperhatikan, mendengarkan
penyajian peraga yang dapat dilihat dan memberi kesempatan pada peserta
didik untuk bertanya terhadap materi yang belum dipahami atau memberi
tanggapan, sehingga terjadi proses belajar yang aktif, kreatif, edukatif, dan
menyenangkan. Iklim belajar mengajar seperti ini hanya dapat tercipta bila guru
menggunakan pendekatan partisipatoris.
Proses belajar mengajar IPS yang menghendaki adanya keaktifan peserta
didik, sampai saat ini sering diabaikan oleh guru. Dalam pembelajaran di kelas
banyak guru (khususnya di daerah atau desa) masih banyak yang menggunakan
pendekatan ekspositoris. Pendekatan pembelajaran ini banyak dipilih karena
sarana dan prasarana pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS di daerah
yang masih belum memadai. Sebagai akibat penerapan pendekatan ini

1
pengetahuan konsep IPS yang diperoleh peserta didik hanya bersifat hafalan.
Pendekatan ekspositoris, menuntut seorang guru untuk selalu menambah
wawasan, baik itu dari membaca buku-buku pelajaran maupun dari media lain
yang berkaitan dengan materi pelajaran IPS. Dampaknya, bagi guru yang
kurang aktif, proses belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas sering
mengalami kegagalan. Hasil belajar peserta didik tidak sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Satu upaya penanganan masalah tersebut, diharapkan guru hendaknya
mengenal psikologi peserta didik dan berupaya meningkatkan hasil belajar
peserta didik terhadap pembelajaran IPS, ini mengandung implikasi bahwa
setiap guru harus menguasai pelajaran yang akan disajikan. Guru harus mampu
menciptakan suasana belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi
peserta didik dan usahakan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
agar peserta didik tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran IPS. Selama ini
yang dipraktikan di sekolah-sekolah masih banyak hanya menggunakan dengan
metode ceramah saja, dan peserta didik menganggap belajar IPS adalah
aktivitas yang membosankan yang hanya mendengarkan dan mencatat materi
Sekolah Dasar merupakan pondasi dasar suatu pendidikan, jika dari dasar
peserta didik mempunyai doktrin negatif terhadap IPS maka pada tingkatan
jenjang pendidikan yang lebih tinggi peserta didik akan lebih merasa malas,
bosan dalam mengikuti pelajaran IPS.
Berdasarkan observasi, diketahui bahwa sebanyak 10 orang dari 21 orang
peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 18 Pulau
Rimau Kabupaten Banyuasin masih rendah yaitu 48% belum mencapai
ketuntasan belajar. Seperti yang dijelaskan Mulyasa (2014: 131) suatu
pembelajaran dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 75% dari seluruh
peserta didik di kelas dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan kategori baik
Hal ini ditandai dari hasil belajar IPS peserta didik sebagian besar dibawah
KKM yaitu 70. Banyak faktor yang menyebabkan ketidaktuntasan
pembelajaran IPS peserta didik kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau, hasil

2
pengamatan yang penulis peroleh hal ini disebabkan karena guru selalu
menggunakan metode ceramah, guru tidak menggunakan media/alat peraga
dalam kegiatan pembelajaran, guru tidak mengembangkan model-model
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, guru juga kurang menguasai
materi dalam pembelajaran serta belum melibatkan peserta didik dalam proses
belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas, untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di
kelas IV maka penulis mengambil judul “Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Tentang Keragaman Budaya Indonesia Pada Mata
Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Di Kelas IV SD
Negeri 18 Pulau Rimau ”.

1. Identifikasi Masalah
Dari pemaparan latar belakang permasalahan tersebut diatas maka
ditemukan berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran peserta
didik yaitu
1) Peserta didik tidak bisa menjawab pertanyaan guru;
2) Peserta didik tidak merespon saat pembelajaran berlangsung;
3) Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran;
4) Kurangnya minat dan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran;
5) Hanya sebagian kecil peserta didik yang bisa menjawab pertanyaan;
6) Peserta didik tidak mengerjakan tugas;
7) Peserta didik kurang berpartisipasi dalam menerima pembelajaran;
8) Sarana dan prasaran kurang memadai.

2. Analisis Masalah
Dari hasil pengamatan, penulis memperoleh penyebab ketidaktuntasan
peserta didik pada pembelajaran IPS adalah sebagai berikut :
1) Guru menggunakan metode pembelajaran yang tidak tepat;
2) Guru tidak menggunakan media / alat peraga dalam kegiatan
pembelajaran;

3
3) Guru kurang menguasai materi dalam pelajaran;
4) Guru belum melibatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut diatas penulis
mengambil altenatif pemecahan masalah yang akan digunakan di kelas agar
peserta didik dapat memahami pembelajaran yang diberikan.
1) Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPS
, guru harus melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran;
2) Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, guru harus menggunakan
media pembelajaran yaitu media gambar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
penulisan adalah “Bagaimana Penggunaan Media Gambar Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Tentang Keragaman Budaya
Indonesia Pada Mata Pelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 18
Pulau Rimau ?”

C. Tujuan Penulisan Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah
sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui media pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS;
2) Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS
melalui media gambar.

D. Manfaat Penulisan Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi Guru
1) Guru dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
melaksanakan perbaikan dalam mengajar;
2) Meningkatkan kualitas sebagai tenaga pendidik

4
2. Bagi Peserta Didik
1) Menambah semangat dan minat belajar peserta didik;
2) Meningkatkan kreatifitas, aktifitas dan pemahaman;
3) Meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik kelas IV SDN 18
Pulau Rimau

3. Bagi Sekolah
1) Sebagai acuan dalam melakukan inovasi pembelajaran guna
mengoptimalkan ketercapaian tujuan dalam pembelajaran;
2) Kualitas peserta didik menjadi lebih baik sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai, diharapkan dapat tercapai, sekaligus
dapat meningkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi Lembaga
1) Hasil penulisan dapat digunakan sebagai konstribusi dalam
meningkatkan minat, motivasi dan sikap dari peserta didik
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar bagi peserta
didiknya.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Hasil Belajar


Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan.
Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh peserta didik dan guru
terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduanya itu terjadi interaksi dengan
guru. Kemampuan yang dimiliki peserta didik dari proses belajar mengajar
saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu
tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.
Tingkat perkembangan anak di bagi menjadi ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor. Hasil belajar merupakan saat terealisasikan bahan
pelajaran. Hamalik (2006: 30) menyatakan hasil belajar merupakan ketika
seseorang telah belajar maka yang akan terjadi adalah pada perubahan

6
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan
dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar merupakan pengalaman
yang dimiliki peserta didik setelah mengalaminya (Sudjana, 2004 : 22).
Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi
tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2).
Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22).
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan sikap dan
keterampilan yang diperoleh peserta didik setelah peserta didik menerima
perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

2.2. Proses Belajar


Proses belajar mengajar merupakan aktivitas antara guru dengan
peserta didik di dalam kelas. Dalam proses itu terdapat proses pembelajaran
yang berlangsung akibat penyatuan materi, media, guru, peserta didik, dan
konteks belajar. Proses belajar mengajar yang baik adalah proses belajar
yang dapat mengenai pada sasaran melalui kegiatan yang tersusun secara
sistematis. Sangatlah diperlukan keaktifan guru dan peserta didik untuk
menciptakan proses belajar mengajar.
Oleh sebab itu, perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan yang
harus dilakukan oleh seorang guru. Dalam menetapkan hal-hal apa saja yang
harus dilakukan agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
Perencanaan pembelajaran yang mendidik perlu mengikuti prosedur yang
tepat agar rencana pembelajaran yang disusun sesuai dengan aturan yang
berlaku dan sesuai dengan teori belajar.

2.3. Pembelajaran IPS

Menurut Sardjiyo, Sugandi, Ichak (2008:126). IPS, seperti halnya


IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia merupakan bidang studi.
Dengan demikian, IPS sebagai bidang studi memiliki garapan yang
dipelajari cukup luas. Bidang garapannya itu meliputi gejala-gejala dan

7
masalah kehidupan manusia di masyarakat. Tekanan yang dipelajari IPS
berkenaan dengan gejala dan masalah kehidupan masyarakat bukan
pada teori dan keilmuannya, melainkan pada kenyataan kehidupan
kemasyarakatan. Dari gejala dan masalah tadi di telaah, dianalisis
faktor-faktornya sehingga dapat dirumuskan jalan pemecahannya.
Memperhatikan kerangka kerja IPS, seperti yang dikemukakan di atas
dapat ditarik pengertian IPS sebagai berikut.

IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis


gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai
aspek kehidupan atau satu perpaduan.

Jika diartikan, seperti di atas maka apakah bedanya dengan studi


sosial? Jawabannya adalah tidak ada bedanya atau apa yang diistilahkan
sebagai studi sosial negara-negara yang berbahasa inggris itu sama
dengan IPS di negeri kita. Oleh karena itu, sifat IPS sama dengan studi
sosial, yaitu praktis, interdisipliner dan mulai dari pendidikan dasar
sampai perguruan tinggi.

IPS yang diajarkan pada pendidikan dasar dan menengah, menjadi


dasar pengantar bagi mempelajari IPS/Studi Sosial ataupun ilmu Sosial
di Perguruan Tinggi. Bahkan dalam kerangka kerjanya dapat saling
melengkapi. Hasil penelaahan IPS dapat dimanfaatkan oleh ilmu sosial,
studi sosial, dan sebaliknya hasil kajian ilmu sosial, dapat dimanfaatkan
oleh IPS.

Dengan demikian, antar ilmu sosial, studi sosial, dan ilmu


pengetahuan sosial ternyata terdapat kaitan satu sama lainnya sehingga
terdapat persamaan dan perbedaan.

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial dalam penyelenggaraan pendidikan


di Indonesia masih relatif baru digunakan. Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah terjemahan dari social studies dalam konteks kurikulum
pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat. Edgar B. Wesley

8
dalam buku Teaching Social Studies (1952) mengartikan Studi Sosial
“those portions or aspect of social sciences that heve been selected and
adapted for used in the school or in other instructional situation”
(bagian atau aspek-aspek ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan
dengan maksud digunakan di sekolah atau situasi pengajaran lain.

Paul Mathias dalam buku The Teacher’s Handbook for Social


Studies memberikan penjelasan bahwa Studi Sosial merupakan
pelajaran tentang manusia dalam masyarakat pada masa lalu, sekarang,
dan yang akan datang. Karena itu Studi Sosial membahas ciri
kemasyarakatan yang mendasar dari manusia, meliputi studi banding
tentang perbedaan-perbedaan rasial dan lingkungan antara manusia
yang satu dengan yang lainnya, dan memerlukan penulisan rinci
terhadap berbagai pernyataan (perilaku) mengenai adaptasi manusia
terhadap lingkungan hidupnya, serta hubungan antara manusia yang
satu dengan lainnya.

John Jarolimek menulis Pengetahuan Sosial adalah bagian dari


kurikulum sekolah dasar yang mengambil subject matter content dari
ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, sosiologi, politik, psikologi, philosofi,
antropologi, dan ekonomi.

Leonard S. Kenworthy mengatakan Pengetahuan Sosial adalah


studi tentang manusia untuk menolong peserta didik mengenal dirinya
maupun orang lain, di dalam suatu masyarakat yang sangat bervariasi,
baik karena perbedaan tempat atau waktu sebagai individu maupun
kelompok dalam memenuhi kebutuhannya melalui berbagai institusi
seperti halnya manusia mencari kepuasan batin dan masyarakat yang
baik.

Diana Nomida Musnir dan Maas DP (1998) menjelaskan hakikat


pendidikan IPS adalah berbagai konsep dan prinsip yang terdapat dalam
ilmu-ilmu sosial, misalnya tentang kependudukan, kriminalitas, korupsi
dan kolusi dan sebagainya yang dikemas untuk kepentingan pendidikan

9
dalam rangka upaya pencapaian tujuan di berbagai jenjang pendidikan.
Berbagai realitas tersebut dijelaskan melalui pendekatan multi dimensi
arah dalam melakukan berbagai prinsip dan generalisasi yang terdapat
dalam ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi
sosial, geografi dan ilmu politik.

Dengan demikian IPS adalah ilmu pengetahuan tentang manusia


dalam lingkungan hidupnya, yaitu mempelajari kegiatan hidup manusia
dalam kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan
berbagai disiplin ilmu sosial, seperti sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah, antropologi, dan sebagainya.
2.4. Metode Pembelajaran
Metode secara harfiah berasal dari bahasa Yunani methodos, yang
artinya jalan atau cara. Menurut Amri (2013:113) metode belajar mengajar
dapat diartikan sebagai cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau
menanamkan pengetahuan kepada subjek didik, atau anak melalui sebuah
kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dan
lain-lain.
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru
dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Uno dan Nudin, 2011:7). Menurut Idris dan Barizi
(2009:109) metode pembelajaran merupakan cara guru mengorganisasikan
pembelajaran dan cara murid belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan metode pembelajaran
adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan suatu pembelajaran
agar dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik. Metode
pembelajaran memiliki banyak macam-macam dan jenisnya, setiap jenis
metode mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tidak hanya
menggunakan satu metode saja, mengkombinasikan penggunaan beberapa
metode yang sampai saat ini masih banyak digunakan dalam proses belajar
mengajar. Setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
menyerap pelajaran yang diberikan. Sehingga dalam dunia pendidikan

10
dikenal berbagai metode pembelajaran untuk memenuhi tuntutan perbedaan
tersebut (Shaffat, 2009:41). Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan
guru untuk melaksanakan pembelajaran. Berikut ini beberapa metode
pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan proses
belajar mengajar.

2.4.1. Metode Ceramah


Ceramah adalah suatu cara yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan informasi kepada para pendengar di suatu ruangan. Dimana
komunikasi yang terjadi hanya searah. Penceramah mendominasi seluruh
kegiatan Sedangkan pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan
seperlunya (Erman Suherman, 2001:169).
Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling sering
digunakan terutama untuk mengajarkan bidang studi yang bersifat non
ekstra. Hal tersebut mungkin dianggap sebagai metode yang mudah untuk
dilaksanakan oleh guru. Menurut Moedjiono dan Hasibuan (2012:13)
metode ceramah hanya cocok untuk beberapa hal antara lain: (1)
menyampaikan informasi, (2) bahan ceramah langka, (3) membangkitkan
minat, (4) bahan cukup diingat sebentar, (5) memberi pengantar atau
petunjuk bagi format lain.
 Metode ceramah memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1. Guru mudah menguasai kelas;
2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas;
3. Dapat diikuti oleh jumlah peserta didik yang besar;
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya;
5. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan.
 Metode ceramah juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu:
1. Menyebabkan peserta didik menjadi pasif atau tidak aktif;
2. Bila metode ini digunakan terlalu lama peserta didik cenderung
bosan;

11
3. Guru sulit menyimpulkan bahwa peserta didik mengerti dan
memahami materi pelajaran;
4. Materi yang dapat dikuasai peserta didik sebagai hasil dari ceramah
akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.

2.4.2. Metode Demonstrasi


Metode demonstrasi digunakan dalam pembelajaran aktif, karena
berbuhubungan dengan peserta didik saat berkegiatan memperagakan
suatu secara langsung sehingga kegiatannya memperlihatkan kepada
peserta didik apa yang akan dilakukan, diamati dan dibahas (Uno dan
Nudin 2011:98). Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan
proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya
sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen
yang membentuk sesuatu, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran
sesuatu. Tujuan pokok penggunaan metode ini dalam proses pembelajaran
adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara
melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.
 Metode Demonstrasi memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret;
2. Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari dengan cara
mengamati secara langsung;
3. Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
 Metode Demonstrasi juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu:
1. Memerlukan persiapan lebih matang;
2. Memerlukan peralatan bahan-bahan dan tempat yang memadai;
3. Memerlukan keterampilan guru secara khusus.

2.4.3. Metode Latihan (Drill)


Menurut Alma (2010:75) Metode latihan atau drill merupakan suatu

12
metode pembelajaran dengan memberikan latihan-latihan kepada peserta
didik untuk memperoleh suatu keterampilan. Metode dapat juga diartikan
sebagai suatu cara mengajar di mana peserta didik melaksanakan kegiatan-
kegiatan latihan, agar peserta didik memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Metode latihan ini biasanya digunakan bertujuan untuk:
1. Memiliki keterampilan motoris/gerak;
2. Mengembangkan kecakapan intelek.
 Metode Latihan (Drill) memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan
serta kecepatan pelaksanaan;
2. Memperoleh kecakapan motoris;
3. Memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat.

2.4.4. Metode Diskusi


Metode diskusi merupakan bentuk kegiatan belajar-mengajar yang
dilakukan guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta
didik dimana telah terjadi interaksi antara keduanya. Diskusi dilakukan
dengan menggunakan kelompok- kelompok kecil atau seluruh kelas.
Diskusi kelompok akan lebih bermanfaat bila setiap kelompok
melaporkan hasil kegiatannya kepada kelas secara keseluruhan.
Metode diskusi dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk:
1. Mendorong peserta didik untuk lebih berpikir kritis;
2. Mendorong peserta didik untuk mengekspresikan pendapatnya
secara bebas;
3. Mendorong peserta didik untuk menyumbangkan buah
pemikirannya untuk membantu memecahkan masalah;
4. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban
untuk memecahkan masalah sesuai dengan pertimbangan.
 Metode diskusi memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1. Peserta didik selalu aktif dalam kegiatan belajar;

13
2. Peserta didik memiliki kesempatan untuk berlatih mengemukakan
pendapatnya di depan kelas secara sistematik, mendengarkan dan
menunggu giliran secara tertib serta memberikan tanggapan pendapat
peserta didik yang lain secara kritis.
 Metode diskusi juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu:
1. Dalam kelompok yang heterogen maka peserta didik yang lebih
pandai akan mendominasi dalam kegiatan diskusi sedangkan peserta
didik yang kurang pandai cenderung pasif dan menjadi pendengar
saja;
2. Jika dalam kelompok tidak ada yang pandai maka proses belajar
tidak akan efektif;
3. Waktu yang diperlukan untuk melakukan metode diskusi sangat
banyak bahkan sangat membuang waktu bila topik tidak menarik
yang didiskusikan.

2.4.5. Metode Ekspositori


Metode ekspositori lebih terpusat dibandingkan dengan metode
ceramah dimana peserta didik belajar lebih aktif. Saling bertanya dan
mengajarkan tugas dengan peserta didik yang lain maupun di depan kelas
(Suherman, 2001:171). Metode ini lebih menekankan pada berakhirnya
proses pembelajaran dan peserta didik diharapkan dapat memahaminya
dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang
telah diuraikan.
 Metode ekspositori memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1. Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran;
2. Dapat digunakan untuk jumlah peserta didik dan ukuran kelas yang
besar;
3. Metode ini sangat efektif jika materi pelajaran yang harus dikuasai
peserta didik cukup luas.

14
 Metode ekspositori juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu:
1. Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap
peserta didik yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak
secara baik;
2. Sulit mengembangkan kemampuan peserta didik dalam hal
kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, dan kemampuan
berpikir kritis karena banyak diberikan melalui ceramah;
3. Gaya komunikasi metode pembelajaran ini lebih banyak terjadi satu
arah (one- way communication). (Majid, 2013:220-221)
2.4.6. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu metode untuk memberi
motivasi pada peserta didik agar membangkitkan pemikirannya untuk
bertanya selama mendengarkan pelajaran, atau guru yang mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan peserta didik yang menjawab. Metode tanya
jawab digunakan untuk merangsang berpikir peserta didik dan
membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan.
Metode tanya jawab memperlihatkan adanya hubungan timbal balik
secara langsung antara guru dan peserta didik (Majid, 2013:210). Metode
tanya jawab biasanya digunakan untuk: (1) bermaksud mengulang bahan
pelajaran, (2) ingin membangkitkan perhatian belajar peserta didik, (3)
sebagai selingan metode ceramah, (4) untuk mengarahkan proses berpikir
(Sabri, 2005:57)
2.4.7. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus menekankan pada pengembangan proses belajar
mengajar untuk mencari dan menemukan masalah, konteks, penjelasan
mengenai sebuah masalah sehingga peserta didik mampu memperoleh
penguatan dan pemahaman secara komprehensif dengan data-data yang
lengkap terhadap sebuah fenomena. Metode ini juga bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, kemampuan komunikasi
secara verbal dan tertulis serta melatih peserta didik untuk bekerja sama
dalam tim. Melalui metode ini diharapkan peserta didik terbiasa

15
mengungkapkan pendapatnya disertai dengan data yang lengkap baik data
dari perpustakaan (referensi) maupun data dari lapangan (Khilmiyah,
2005:86).

2.5. Media Pembelajaran


2.5.1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan peralatan yang digunakan oleh guru
untuk membantu proses penyampaian materi. Media pembelajaran sangat
dibutuhkan untuk membantu mempermudah dalam hal penyampaian materi.
Sadiman (2006: 7) mengemukakan bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Sedangkan Arsyad (2007: 4) menyatakan bahwa media adalah alat yang
menyampaikan pesan-pesan pembelajaran.
Menurut Hanafiah & Suhana (2010: 59) media pembelajaran
merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk
mendorong peserta didik belajar secara cepat, tepat, mudah, benar dan tidak
terjadinya verbalisme. Selain pendapat tersebut, Prihatin (2008: 50)
menerangkan bahwa media pembelajaran adalah media yang dapat
digunakan untuk membantu peserta didik di dalam memahami
pembelajaran.

2.5.2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran


Pembelajaran tematik pada dasarnya memerlukan optimalisasi
penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu
saswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak. Media pembelajaran
memiliki berbagai fungsi dan manfaat. Suprihatiningrum (2013: 320-321)
menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki enam fungsi utama
sebagai berikut:

16
1. Fungsi atensi, menarik perhatian peserta didik dengan menampilkan
sesuatu yang menarik dari media tesebut;
2. Fungsi motivasi, menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk lebih
giat belajar;
3. Fungsi afeksi, menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap peserta didik
terhadap materi pelajaran dan orang lain;
4. Fungsi kompensatori, mengakomodasi peserta didik yang lemah dalam
menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau
verbal;
5. Fungsi psikomotorik, mengakomodasi peserta didik untuk melakukan
suatu kegiatan secara motorik;
6. Fungsi evaluasi, mampu menilai kemampuan peserta didik dalam
merespons pembelajaran.
Selain memiliki berbagai fungsi, media pembelajaran juga memiliki
berbagai manfaat. Suprihatiningrum (2013: 321) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran juga memiliki manfaat antara lain: memperjelas proses
pembelajaran, meningkatkan ketertarikan dan interaktivitas meningkatkan
kualitas hasil belajar peserta didik.
Selain itu, Aqib (2013 :51) mengungkapkan manfaat umum media
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyeragamkan penyampaian materi;
2. Pembelajaran lebih jelas dan menarik;
3. Proses pembelajaran lebih interaksi;
4. Efisisensi waktu dan tenaga;
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar;
6. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja;
7. Menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi belajar;
8. Meningkatkan peran guru ke arah yang lebih positif.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli,
penulis menyimpulkan bahwa fungsi dan manfaat media pembelajaran
adalah memudahkan guru dalam proses pembelajaran yang memungkinkan

17
terjadinya pengalaman belajar pada diri peserta didik dengan menggerakkan
segala sumber belajar yang efektif dan efisien. Media yang ditampilkan
diharapkan membuat peserta didik merasa tertarik terhadap materi
2.5.3. Media Gambar dalam Pembelajaran
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini
dikarenakan peserta didik lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi
jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan gambar
yang baik, sudah barang tentu akan menambah semangat peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran. Media gambar adalah media yang
paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat
dimengerti dan dinikmati dimana-mana (Sadiman,1996:29). Media gambar
merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk,
rupa, serta ukurannya relatif terhadap lingkungan (Soelarko,1980:3).
2.5.4. Fungsi Media Gambar

Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam komponen metode


mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi
guru-peserta didik dan interaksi peserta didik dengan lingkungan
belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode
mengajar yang dipergunakan guru.

Melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat


mempertinggi kualitas proses belajar- mengajar yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kualitas hasil belajar peserta didik.

Secara garis besar, fungsi penggunaan media gambar adalah sebagai


berikut:
1. Fungsi edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan pengaruh
positif pada pendidikan;
2. Fungsi sosial, memberikan informasi yang autentik dan pengalaman
berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada
setiap orang;

18
3. Fungsi ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi
kerja secara maksimal;
4. Fungsi politis, berpengaruh pada politik pembangunan;
5. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan
menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi
kemediaan yang modern (Hamalik, 1994:12).
Adapun kelebihan dari media gambar adalah sebagai berikut.
1. Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok
masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal;
2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu;
3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita;
4. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang
tanpa memandang umur;
5. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang
tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan
kesalahpahaman;
6. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan.
(Sadiman,1996:31)
Selain kelebihan yang dimiliki, media gambar memiliki kelemahan,
diantaranya sebagai berikut.
1. Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya
dapat terlihat oleh sekelompok peserta didik;
2. Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif;
3. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang
efektif dalam pembelajaran. (Rahadi, 2003:27)

2.6. UPAYA GURU MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


TERHADAP PEMBELAJARAN IPS.
Dalam kegiatan belajar mengajar, interaksi antara guru dengan
peserta didik merupakan kegiatan yang dominan. Dalam kegiatan itu,
guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga mentransfer

19
nilai-nilai positif kepada peserta didik sebagai subjek yang belajar.
Sebagai wujud dari keprofesional sebagai guru maka dalam rangka
memotivasi guna meningkatkan minat peserta didik terhadap
pembelajaran IPS yang dianggap sangat kurang dapat dilakukan beberapa
upaya sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada peserta didik bahwa
IPS bukan merupakan pelajaran yang membosankan. Dan memberikan
penjelasan bahwa IPS merupakan ilmu yang sangat penting karena
secara langsung ataupun tidak langsung IPS mempunyai keterkaitan
dengan pelajaran yang lain.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
IPS, guru hendaknya memotivasi baik ekstrinsik maupun intrinsik.
Misalnya:
a. Kompetensi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan
diantara peserta didiknya untuk meningkatkan prestasi belajarnya,
berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan
mengatasi prestasi orang lain.
b. Pada awal kegiatan belajar mengajar guru hendaknya terlebih dahulu
menyampaikan kepada peserta didik tujuan pembelajaran IPS yang akan
dicapainya sehingga dengan demikian peserta didik berusaha untuk
mencapai tujuan pembelajaran IPS tersebut.
c. Guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk meraih sukses dengan usaha sendiri, tentu saja dengan
bimbingan guru.
d. Pada umumnya semua peserta didik mau belajar dengan tujuan
memperoleh nilai yang baik. Jadi angka atau nilai itu merupakan
motivasi yang kuat bagi peserta didik.
3. Pengajaran IPS hendaknya dimulai dari hal-hal yang kongkrit kehal
yang abstrak, dari hal-hal yang mudah menuju hal-hal yang sulit dan
akhirnya akan memotivasi peserta didik untuk belajar IPS karena
kemudahan tersebut. Pusat pengajaran lebih diutamakan kepada murid,

20
tidak lagi kepada guru.
4. Memberikan gairah dan semangat peserta didik untuk belajar IPS
dengan berbagai pendekatan dan metode serta penggunaan media
pengajaran.
5. Perencanaan pembelajaran yang terstruktur dengan baik diantaranya
dengan:
a. Guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk meraih sukses dengan usaha sendiri, tentu saja dengan
bimbingan guru.
b. Pada umumnya semua peserta didik mau belajar dengan tujuan
memperoleh nilai yang baik. Jadi angka atau nilai itu merupakan
motivasi yang kuat bagi peserta didik.
c. Pengajaran IPS hendaknya dimulai dari hal-hal yang kongkrit kehal
yang abstrak, dari hal-hal yang mudah menuju hal-hal yang sulit dan
akhirnya akan memotivasi peserta didik untuk belajar IPS karena
kemudahan tersebut. Pusat pengajaran lebih diutamakan kepada
murid, tidak lagi kepada guru.
d. Memberikan gairah dan semangat peserta didik untuk belajar IPS
dengan berbagai pendekatan dan metode serta penggunaan media
pengajaran.
e. Perencanaan pembelajaran yang tersturktur dengan baik diantaranya
dengan:

1. Keterampilan Mengelola Kelas

Sebelum kegiatan belajar mengajar guru lebih dahulu mengelola


kelas pada situasi kondisi belajar yang kondusif agar belajar
mengajar dapat berlagsung dengan efesien.

2. Keterampilan Membuka Pelajaran

Membuka pelajaran adalah kegiatan menciptakan kesiapan mental

21
dan menimbulkan perhatian peserta didik agar terpusat pada hal-hal
yang akan dipelajari. Guru dapat membuat kaitan antara materi
kegiatan yang telah dikuasai oleh peserta didik dengan bahan baru
yang akan dipelajari. Peserta didik yang siap belajar adalah peserta
didik yang mengetahui tujuan, masalah pokok, langkah kegiatan
belajar dan batas batas tugas yang harus dikerjakan, dan kebutuhan
akan minat peserta didik. Membuka pelajaran dengan menarik
perhatian peserta didik melalui gaya mengajar, penggunaan alat
bantu dan interaksi yang bervariasi.
3. Keterampilan Menjelaskan
Guru tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit dan guru
menghindari penggunaan kata-kata yang meragukan dan berlebih-
lebihan. Guru memberikan contoh yang cukup untuk menanamkan
pengertian dalam penjelasannya. Contoh yang digunakan guru sesuai
dengan usia, pengetahuan dan latar belakang peserta didik.
Guru menunjukan dengan jelas pola atau struktur sajian khususnya
hubungan antara contoh dengan generalisasi, hukum dan rumus IPS,
dan memberikan ikhtisar butir–butir yang penting dari suatu materi..
Guru mengadakan variasi suara dalam memberikan penekanan pada
hal-hal penting dalam penjelasannya. Penekanan yang berbeda
diberikan pula dengan mimik, isyarat ataupun dengan gerakan
selama pelajaran berlangsung. Dan guru mengajukan pertanyaan
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik, minat
peserta didik, atau sikap peserta didik tentang relevansi atau
kegunaan suatu penjelasan.
4. Keterampilan Bertanya
Guru memberikan pertanyaan disesuaikan dengan taraf psikologi,
pengetahuan anak, dalam mengajukan pertanyaan guru dapat
bertanya ke seluruh kelas, ke peserta didik tertentu dan giliran
respons jawaban teman. Keterampilan bertanya diharapkan
mendorong interaksi antar peserta didik ataupun interaksi antara

22
guru dengan peserta didik.
5. Keterampilan Menutup Pelajaran
Cara yang dapat dilakukan guru untuk menutup pelajaran adalah
meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti
pelajaran dan membuat ringkasan. Serta mengevaluasi pembelajaran
yang sudah disampaikan.

6. Melakukan variasi mengajar dengan menggunakan berbagai


komponen dan keterampilan yang dimiliki oleh guru sebagai fasilitator
guna meningkatkan semangat belajar anak terhadap IPS sehingga tujuan
pengajaran dapat tercapai. Variasi dalam gaya mengajar guru meliputi;
suara, mimik dan gerak, kesenyapan, kontak pandang, perubahan posisi,
memusatkan, variasi penggunaan media dan alat bantu pengajaran,
variasi ajaran, variasi visual, variasi pola interaksi dan variasi

23
BAB III
PELAKSANA PENULISAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penulisan, Pihak yang Membantu


1. Subjek dalam Penulisan
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 18 Pulau
Rimau Kabupaten Banyuasin, pada mata pelajaran IPS dengan materi
Keragaman Budaya Indonesia. Subjek kegiatan perbaikan pembelajaran ini
adalah peserta didik-siswi kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau dengan
jumlah peserta didik 21 orang, yang terdiri dari 13 Perempuan dan 8 laki-
laki. Adapun jarak rumah peserta didik ke sekolah kurang lebih berjarak 1
Km. Sebagian besar anak pergi kesekolah dengan berjalan kaki dan
sebagian diantar dengan kendaraan bermotor.
Latar Belakang peserta didik berasal dari keluarga yang sebagian
besar pekerjaan orang tua peserta didik adalah petani karet yang
berpenghasilan kecil dengan fasilitas kehidupan yang sederhana, sehingga
kebanyakan dari orang tua peserta didik sibuk menghabiskan waktunya
untuk bekerja memenuhi kebutuhan keluarga.
Karakteristik peserta didik kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau
berdasarkan pengamatan, selama penulis melakukan proses pembelajaran di
kelas atau sebelum adanya pandemi covid-19 ini yakni ada beberapa faktor
yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar peserta didik dilihat dari latar
belakang keluarga peserta didik sebagian besar anak adalah dari keluarga
sederhana yang pekerjaan orang tua peserta didik adalah petani dan lebih
banyak menghabiskan waktu untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan

24
keluarga, karena kesibukan orang tua bekerja peserta didik kurang mendapat
perhatian dan dukungan selama peserta didik menempuh pendidikan, serta
rendahnya pendidikan yang ditempuh orang tua juga sangat mempengaruhi
kesadaran orang tua dalam memberikan motivasi serta arahan kepada anak
selama mengenyam pendidikan. Sehingga hasil belajar peserta didik masih
terbilang rendah dalam proses pembelajaran.
2. Tempat Penulisan
Penulisan ini bertempat di SD Negeri 18 Pulau Rimau , yang
beralamatkan di Teluk Betung Kelurahan teluk Betung Kecamatan Pulau
Rimau Kabupaten Banyuasin.
3. Waktu Penulisan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPS dilaksanakan tanggal 11
April 2022 sampai dengan 16 April 2022 di kelas IV SD Negeri 18 Pulau
Rimau Kabupaten Banyuasin. Jadwal pelaksanaannya sebagai berikut,

Tabel 1.
Jadwal Kegiatan Penulisan Perbaikan Pembelajaran
No Tanggal Kegiatan Materi Keterangan
1. 11 April Siklus 1 Keragaman Budaya Peserta didik
2022 Indonesia Menonton Video
( Rumah Adat) Guru Melalui WA
Grup
2. 16 April Siklus 2 Keragaman Budaya Peserta didik
2022 Indonesia Menonton Video
( Rumah Adat) Guru Melalui WA
Grup

4. Pihak yang Membantu dalam Penulisan


Penulisan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan penulis dibantu
oleh bapak Akhmad Rizqi Turana.S.Pd.,M.A selaku Supervisor 1,
Fatmawati, M.Pd, selaku Kepala Sekolah tempat dilaksanakannya

25
penulisan, dan Bapak/Ibu guru di SD Negeri 18 Pulau Rimau yang telah
mendukung penulis dalam perbaikan kegiatan pembelajaran ini.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Classroom Action
Research atau metode Penulisan Tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto
(2008:58) penulisan tindakan kelas adalah penulisan tindakan yang
dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik
pembelajaran.
Penulisan ini dilakukan melalui dua siklus perbaikan pembelajaran,
dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) peserta didik kelas IV di SD Negeri 18 Pulau Rimau. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan pada setiap siklus dalam penulisan
tindakan kelas ini meliputi :
1. Perencanaan
Yaitu rencana tindakan yang dilakukan untuk perbaikan pembelajaran
dengan pokok bahasan pengaruh keragaman budaya berupa rumah adat
pada benda meliputi :
a. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran siklus 1 dan siklus 2;
b. Menentukan metode perbaikan pembelajaran yang akan digunakan;
c. Menyiapkan media perbaikan pembelajaran;
d. Menyiapkan lembar penilaian peserta didik .
Menurut Arikunto, (2006:17) dalam tahap ini dijelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut
dilakukan. PTK dilakukan secara berpasangan atau kolaborasi. Pihak
pertama melakukan tindakan dan pihak kedua yang mengamati proses
jalannya tindakan.
2. Pelaksanaan
Menurut Supardi, (2006:99) Tahap pelaksanaan merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan. Selama melaksanakan tindakan,
guru sebagai pelaksana tindakan harus mengacu pada program yang telah

26
dipersiapkan dan disepakati.
Dalam penulisan ini tindakan yang dilaksanakan sebagai upaya
perbaikan pembelajaran dengan prioritas pemecahan masalah meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
3. Observasi
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran,
namun karena adanya pandemi covid-19 ini pengamatan hanya dapat
dilakukan selama proses pembelajaran jarak jauh melalui Grup Whatsapp
peserta didik yaitu dengan memberikan soal evaluasi kepada peserta didik,
karena mengingat peserta didik harus belajar dirumah untuk kebaikan
bersama dan bukan di kelas.
4. Refleksi
Di dalam penulisan ini, desain prosedur penulisan dilaksanakan
dengan menggunakan siklus-siklus tindakan (daur ulang) yang diawali
dengan perencanaan (Planning), tindakan (Action), mengobservasi
(Observation), dan melakukan refleksi (Reflection), hingga mengalami
peningkatan yang diharapkan tercapai. Desain atau model yang diterapkan
dalam Penulisan Tindakan Kelas (PTK) di kelas IV SD Negeri 18 Pulau
Rimau ini mengacu pada Hopkins dalam Arikunto (2008:14) yang dapat
dilihat pada gambar 1 berikut:

Gambar 1.
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Sumber : Arikunto, (2010:17)

27
Secara rinci pelaksanaan penulisan tindakan kelas ini meliputi
langkah-langkah sebagai berikut

SIKLUS 1
Kegiatan pada siklus pertama diawali dengan pembuatan perangkat
pembelajaran, kemudian rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi agar efisien dan efektif dengan
memperhatikan hal-hal berikut:

1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus 1 adalah sebagai berikut :
1) Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1;
2) Guru menyiapkan perlengkapan dan peralatan pembelajaran
untuk demonstrasi sesuai yang dibuat dalam RPP sebagai
pendukung guru dalam penyampaian materi;
3) Guru menyiapkan instrumen pengumpulan data,seperti lembar tes
peserta didik, dan lembar penilaian peserta didik (daftar nilai).
2. Pelaksanaan
Kegiatan Siklus 1 dilakukan pada tanggal 11 April 2022
dengan materi keragaman budaya berupa rumah adat . Pada Siklus 1
metode yang digunakan yakni metode ceramah, demonstrasi, tanya
jawab dan penugasan. Guru memberikan materi pembelajaran dengan
menggunakan video agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Siklus 1 adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal
 Guru mengawali pembelajaran dengan membuka salam,
menanyakan kabar dan memberikan motivasi serta dukungan
agar peserta didik dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh
melalui Grup Whatsapp dengan baik dan tetap semangat;

28
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
setelah mempelajari materi keragaman budaya berupa rumah
adat .

2. Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan konsep materi tentang keragaman budaya
berupa rumah adat dan memberikan arahan agar melihat buku
tema agar mudah memahami;
 Guru mengajak peserta didik mengamati gambar yang ada di
buku tentang contoh keragaman budaya berupa rumah adat ;
 Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang pengertian
keragaman budaya berupa rumah adat ;
 Guru memberikan contoh nyata keragaman budaya berupa
rumah adat melalui dorongan dan tarikan pada penghapus.
3. Kegiatan Penutup
 Guru bersama peserta didik memberikan rangkuman materi
pembelajaran tentang keragaman budaya berupa rumah adat ;
 Guru melaksanakan penilaian berupa soal yang harus
dikerjakan oleh peserta didik dirumah dan dikumpulkan
melalui Grup Whatsapp kelas IV.

3. Pengamatan/ Observasi
Pengamatan dilakukan dengan melihat dan mengamati hasil belajar
peserta didik melalui WA Grup.

4. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi terhadap perbaikan
pembelajaran melalui video siklus 1 adalah sebagai berikut :
Kelebihan :

29
1. Intonasi penyampaian guru sudah baik;
2. Guru sudah menggunakan media gambar;
3. Guru sudah menggunakan apersepsi.

Kelemahan :
1. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran pada pendahuluan;
2. Kurang kurang menguasai kelas;
3. Guru hanya fokus pada buku paket;
4. Pembelajaran yang diberikan guru masih berfokus kepada guru .

SIKLUS 2
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus 1 adalah sebagai berikut :
 Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran tentang pokok
bahasan keragaman budaya masyarakat Indonesia;
 Guru menyiapkan materi pembelajaran dan media gambar serta
soal tes yang akan diberikan kepada peserta didik pada proses
pembelajaran daring.
2. Pelaksanaan
Kegiatan siklus 2 dilakukan pada tanggal 16 April 2022,
dengan materi keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia. Pada
siklus 2 metode yang digunakan yakni metode ceramah, tanya jawab
dan penugasan. Guru memberikan materi pembelajaran dengan
menggunakan video karena dampak dari covid-19 yang mengharuskan
proses belajar mengajar dari jarak jauh atau daring dan agar peserta
didik lebih mudah memahami materi yang diajarkan guru. Kegiatan
yang dilakukan pada tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus
2 adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal
 Guru mengawali pembelajaran dengan membuka salam,

30
menanyakan kabar dan memberikan motivasi serta dukungan
agar peserta didik dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh
melalui Grup Whatsapp dengan baik dan tetap semangat;
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
setelah mempelajari materi keragaman sosial budaya
masyarakat Indonesia.

2. Kegiatan Inti
 Guru mengajak peserta didik berdiskusi tentang keragaman
yang ada di Indonesia;
 Guru menampilkan gambar-gambar rumah adat dari berbagai
provinsi yang ada di Indonesia;
 Guru menjelaskan tentang rumah adat sebagai keragaman
budaya masyarakat Indonesia;
 Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi tentang
keunikan setiap rumah adat yang ada di Indonesia.
3. Kegiatan Penutup
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
hari ini;
 Guru melaksanakan penilaian berupa soal yang harus
dikerjakan oleh peserta didik dirumah dan dikumpulkan
melalui Grup Whatsapp kelas V.

3. Pengamatan/ Observasi
Pengamatan dilakukan dengan melihat dan mengamati hasil
belajar peserta didik melalui WA Grup.

4. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi terhadap perbaikan
pembelajaran melalui video siklus 2 adalah sebagai berikut :

31
Kelebihan
1) Guru sudah menggunakan media yang tepat;
2) Guru menggunakan media gambar yang besar.

Kelemahan
1) Dampak dari covid-19 membuat peserta didik belajar jarak jauh
dan guru membuat video untuk peserta didik agar peserta didik
belajar melalui video tersebut. Video tersebut terlihat agak kurang
jelas karena guru hanya menggunakan media hp untuk merekam
videonya.

C. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan ini yaitu teknik
kuantitatif berupa penghitungan berdasarkan data nilai hasil tes peserta didik
yang diperoleh pada setiap akhir pertemuan dan lembar observasi yang akan
dianalisis menggunakan metode kualitatif akan digunakan secara bersamaan
dalam penulisan ini.
Alat ukur dalam menilai penulisan ini adalah tes. Tes digunakan untuk
memperoleh data kognitif berupa data prestasi belajar peserta didik. Tes
diberikan dalam bentuk soal. Ketuntasan belajar peserta didik diperoleh
dengan rumus menurut Suharsimi Arikunto (dalam Ike Retnawati, 2010:18)
sebagai berikut :




Skor yang diperoleh
Ketuntasan Belajar= ❑ x 100 %


Skor Maksimal

Peserta didik dinyatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai > 70


sesuai dengan standar Nilai Ketuntasan Belajar (NKB) di SD Negeri 18

32
Pulau Rimau. Sedangkan ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal
dihitung dengan rumus sebagai berikut :




Siswa yang tuntas belajar
Ketuntasan Klasikal= ❑ x 100 %


Seluru h siswa

Indikator ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal apabila lebih


dari atau sama dengan 75% dari seluruh jumlah peserta didik dinyatakan
tuntas belajar.

BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
Pelaksanaan siklus ini memuat tentang skenario perbaikan yang
dilaksanakan pada Siklus I dan Siklus II serta pelaksanaan simulasi perbaikan
pembelajaran yang dilakukan.
 Skenario perbaikan yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II adalah
dengan menyiapkan perencanaan perbaikan pembelajaran sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I dan siklus II
dengan materi keragaman adat di Indonesia berupa rumah adat.
b. Guru menyiapkan instrumen berupa format refleksi siklus I, refleksi siklus
II dan format laporan simulasi.
c. Guru menyiapkan alat tes (evaluasi) dan lembar penilaian peserta didik.
 Sedangkan pelaksanaan simulasi perbaikan pembelajaran pada siklus I dan
siklus II yang dilakukan adalah sebagai berikut

33
a. Tanggal pelaksanaan : 11 April 2022 (Siklus I) dan 16 April 2022 (Siklus
II)
b. Kelas : IV (empat)
c. Sekolah : SDN 18 Pulau Rimau
d. Materi : Keragaman Adat di Indonesia (Rumah Adat)
e. Kegiatan : Perbaikan pembelajaran
f. Hasil : Video dikirim ke WA grup kelas
g. Alat tes : Soal dikirim ke WA grup kelas
Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran pada Siklus I dan
Siklus II berupa hasil evaluasi yaitu hasil belajar yang dilakukan dalam
pembelajaran matematika materi keragaman adat di Indonesia berupa rumah
adat di Kelas IV SDN 18 Pulau Rimau

1. Hasil Evaluasi Siklus


Pelaksanaan perbaikan pada siklus I ini dilakukan dengan guru
membuat video simulasi dan video tersebut dibagikan pada WA grup
peserta didik Kelas IV. Pada video simulasi tersebut guru memberi tahu
kepada peserta didik bahwa soal akan dikirimkan melalui WA grup dan
peserta didik mengerjakannya serta hasil jawaban peserta didik juga
dikirim ke WA grup berupa foto hasil pekerjaan. Hasil tes Siklus I ini
disajikan dalam bentuk soal tertulis untuk hasil belajar peserta didik.Hasil
evaluasi perbaikan pembelajaran Siklus I ini dapat dilihat pada Tabel 2
sebagai berikut.
Tabel. 2
Hasil Belajar Siklus 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV / 2
Hari/Tanggal : Senin, 11 April 2022

34
No Nama Peserta didik Siklus 1 Ket
1 Aditia Nur Alif 60 Tidak Tuntas
2 Afifa Syahira 80 Tuntas
3 Afivah Aurellia 80 Tuntas
4 Aldi Aditya 80 Tuntas
5 Alfian Pratama 80 Tuntas
6 Andriansyah 60 Tidak Tuntas
7 Anggun Nia Azzahra 60 Tidak Tuntas
8 Assifah Nurcahyani 40 Tidak Tuntas
9 Azalia Kayyasah Alsi 80 Tuntas
10 Dinda Putri Keysah 80 Tuntas
11 Hanim Ellyana Putri 80 Tuntas
12 M. Irham Romadhon 60 Tidak Tuntas
13 M. Rizky Alyando 60 Tidak Tuntas
14 Meysha Miftahul Jannah 80 Tuntas
15 Nanda Panhalen 60 Tidak Tuntas
16 Nandini Ayu Pratiwi 80 Tuntas
17 Nuzulia 60 Tidak Tuntas
18 Rani Novita Ronal 40 Tidak Tuntas ,
19 Susilawati 40 Tidak Tuntas
20 Zakiyyah Daniyah 80 Tuntas
21 Zul Hendri 80 Tuntas
Jumlah 1.420
Rata-Rata 67
Presentase Ketuntasan 52%
Presentase Tidak 48%
Tuntas
Keterangan KKM=70

Dari hasil perbaikan pembelajaran pada siklus 1 mata pelajaran


IPS berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar pada
peserta didik kelas IV SDN 18 Pulau Rimau masih rendah. Pada siklus 1
ini rentang nilai yang di peroleh peserta didik 20 - 49 sebanyak 3 peserta
didik (38% ), 50 - 69 sebanyak 7 peserta didik ( 38%) dan 70 - 89
sebanyak 11 (24%). Dari tabel diatas, dapat dilihat hasil rentang nilai
peserta didik pada grafik sebagai berikut:
Diagram 1
Rentang Nilai Peserta didik Siklus I

35
Rentang Nilai Peserta Didik
12
10
8
6 Jumlah Siswa
4
2
0
20 - 49 50 - 69 70 - 89 90 - 100
Nilai Siswa

Grafik. 1
Rentang Perolehan Nilai dan Presentase Ketuntasan Siklus 1

JUMLAH PESERTA DIDIK


20 - 49 (3
siswa ) 38% 20 - 49 (3 siswa)
50 - 69 (7 siswa)
70 - 89 70 - 89 (11 siswa)
(11siswa )
24% 50 - 69 (7 90 - 100
siswa) 38%

Keterangan KKM = 70
Ket:
T: Tuntas
TT: Tidak Tuntas
Dari data hasil belajar peserta didik yang berjumlah 21 (dua pulu
satu) peserta didik ketuntasan nilai yang mencapai KKM hanya 11 (sebelas)
peserta didik (52%) dan yang tindak mencapai ketuntasan sebanyak 10
(sepuluh) peserta didik (48%). Berdasarkan hasil penulisan yang telah
dilakukan hasil belajar peserta didik pada siklus 1 hasil belajar peserta didik
masih banyak yang belum mencapai ketuntasan sehingga dilakukan kembali
perbaikan di siklus II .

2. Hasil Evaluasi Siklus 2


Pelaksanaan perbaikan pada siklus II sama seperti pada pelaksanaan
perbaikan siklus I yaitu guru membuat video simulasi dan video tersebut
dibagikan pada WA grup peserta didik Kelas IV. Pada video simulasi

36
tersebut guru memberi tahu kepada peserta didik bahwa soal dikirimkan
melalui WA grup dan peserta didik mengerjakannya, hasil pekerjaan peserta
didikdikirim ke WA grup berupa foto. Hasil tes siklus II ini disajikan dalam
bentuk soal tertulis untuk memperoleh hasil belajar peserta didik.Data hasil
siklus II ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan perbaikan
pembelajaran yang telah dilakukan serta untuk mengetahui tingkat
pemahaman belajar peserta didik setelah mengikuti perbaikan
pembelajaran.Hasil evaluasi dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut.
Tabel . 3
Hasil Belajar Siklus II

Mata Pelajaran : IPS


Kelas/Semester : IV / 2
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 April 2022

No Nama Peserta didik Siklus Siklus Ket


1 II
1 Aditia Nur Alif 60 80 Tuntas ,ada peningkatan
2 Afifa Syahira 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
3 Afivah Aurellia 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
4 Aldi Aditya 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
5 Alfian Pratama 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
6 Andriansyah 60 80 Tuntas ,ada peningkatan
7 Anggun Nia Azzahra 60 80 Tuntas ,ada peningkatan
8 Assifah Nurcahyani 40 80 Tidak Tuntas ,ada peningkatan
9 Azalia Kayyasah Alsi 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
10 Dinda Putri Keysah 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
11 Hanim Ellyana Putri 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
12 M. Irham Romadhon 60 80 Tuntas ,ada peningkatan
13 M. Rizky Alyando 60 80 Tuntas ,ada peningkatan
14 Meysha Miftahul Jannah 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
15 Nanda Panhalen 60 80 Tuntas ,ada peningkatan
16 Nandini Ayu Pratiwi 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
17 Nuzulia 60 80 Tuntas ,ada peningkatan
18 Rani Novita Ronal 40 80 Tidak Tuntas ,ada peningkatan
19 Susilawati 40 60 Tidak Tuntas ,ada peningkatan
20 Zakiyyah Daniyah 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
21 Zul Hendri 80 100 Tuntas ,ada peningkatan
Jumlah 1.420 1.880
Rata-Rata 67 89,5

37
Presentase Ketuntasan 52% 95%
Presentase Tidak Tuntas 48% 5%
Keterangan KKM=70

Dari hasil perbaikan pembelajaran pada siklus 2 mata pelajaran


IPS berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar pada peserta
didik kelas IV SDN 18 Pulau Rimau sudah mengalami peningkatan yang
signifikan. Pada siklus 2 ini rentang nilai yang diperoleh peserta didik 50 –
69 sebanyak 1 peserta didik ( 5%) dan 70 – 89 sebanyak 9 peserta didik
(43% ) dan 90 – 100 sebanyak 11 peserta didik (52%). Dari tabel diatas,
dapat dilihat hasil rentang nilai peserta didik pada grafik 2 sebagai berikut :

Diagram. 2
Rentang Nilai Peserta didik Siklus 2

Rentang Nilai Peserta Didik


12
10
8
6 Jumlah Siswa
4
2
0
20 - 49 50 - 69 70 - 89 90 - 100
Nilai Siswa

Grafik. 2
Rentang Perolehan Nilai dan Presentase Ketuntasan Siklus 2

38
JUMLAH PESERTA DIDIK
50 - 69 (1 siswa)
5%
20 - 49 (0 siswa)
50 - 69 (1 siswa)
70 - 89 (9 siswa)
90 - 100 (11 70 - 89 (9 siswa
siswa) 52% ) 43% 90 - 100 (11 siswa)

Keterangan KKM = 70
Ket:
T: Tuntas
TT: Tidak Tuntas
Pada siklus II berdasarkan data hasil belajar peserta didik yang
berjumlah 21 (dua pulu satu ) peserta didik ketuntasan nilai yang mencapai
KKM 20 (Dua Puluh) peserta didik (95%) dan yang tidak mencapai
ketuntasan sebanyak 1 (satu) peserta didik (5%). Berdasarkan pada siklus II
hasil belajar peserta didik sangat meningkat terlihat dengan guru
mengunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran sehingga peserta didik termotivasi untuk
belajar.Sehingga perbaikan pembelajaran pada siklus II ini sudah dianggap
berhasil.

3. Hasil Evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2

Perbaikan pembelajaran yang direncanakan dan dilaksanakan selama


2 siklus perbaikan. Pelaksanaan perbaikan tersebut dilakukan melalui
pembelajaran jarak jauh melalui WA grup dan untuk Siklus 1 dan Siklus 2
guru menjelaskan materi video simulasi tanpa peserta didik dan video
tersebut dibagikan ke Grup WA kelas IV.
Hasil dari evaluasi baik Siklus 1 ataupun Siklus 2 yaitu untuk
mengetahui tingkat pemahaman belajar peserta didik setelah mengikuti
perbaikan pembelajaran. Peningkatan ketuntasan hasil belajar peserta didik

39
pada siklus 1 dan siklus 2 tersebut dapat dilihat pada Diagram 3 Ketuntasan
Belajar Peserta didik Kelas IV Pada Perbaikan Pembelajaran di bawah ini :
Diagram 3

Ketuntasan Belajar Peserta Didik Kelas IV pada Siklus 1 dan Siklus 2

11 11
12
9
10
7
8
Jumlah Siswa6
3
4
1
2 0 0
0
Siklus 1 Siklus 2

20-49 50-69 70-89 90-100

B. Pembahasan dari setiap siklus


Berdasarkan data yang diperoleh selama penulisan perbaikan
pembelajaran yang telah dijelaskan pada pelaksanaan siklus maka
didapatkan hasil bahwasanya dengan menerapkan media gambar dalam
pembelajaran IPS di Kelas kelas IV SDN 18 Pulau Rimau Kabupaten
Banyuasin terdapat peningkatan keaktifan peserta didik selama proses
perbaikan pembelajaran yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar
peserta didik.
Sejak masuknya wabah virus corana (covid 19) ke Indonesia
memberikan dampak yang sangat besar bagi semua orang. Sebagai upaya
membantu Pemerintah dalam membuat kebijakan untuk mengatasi
penularan pendemi virus covid 19 dengan imbauan yaitu Sosial Distancing
dan berdiam dirumah maka pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini
dilakukan dengan cara guru membuat video simulasi tanpa peserta didik
dan video tersebut dibagikan pada WA Grup kelas IV sehingga peserta
didik masih bisa belajar meskipun dari rumah.

Pada perbaikan pembelajaran Siklus 1 diperoleh data hasil belajar

40
peserta didik yang kurang memuaskan karena dari 21 peserta didik hanya
11 peserta didik yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan persentase ketuntasan belajarnya 52% dengan
rerata hasil belajar peserta didik 67 yang belum mencapai indikator
ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal.
Pada siklus 1 ini masih ada kelemahan atau kekurangan dari video
simulasi yaitu tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, guru kurang
leluasa dalam penyampaian materi dan guru hanya berfokus pada buku
paket sehingga peserta didik kurang memahami materi yang diberikan
guru, serta guru yang tidak memberikan tugas secara rinci kepada peserta
didik. Sehingga banyak peserta didik yang belum tuntas KKM.
Pada perbaikan pembelajaran siklus 2 diperoleh data hasil belajar
peserta didik yang sudah memuaskan karena dari 21 peserta didik, 20
peserta didik yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dengan persentase ketuntasan belajarnya 95% sedangkan yang
tidak tuntas hanya 1 peserta didik dengan persentase ketidaktuntasan
sebesar 5% dan rerata hasil belajar peserta didik 80 di atas indikator
ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal.

41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Berdasarkan rancangan perbaikan pembelajaran yang telah disusun serta
hasil perbaikan yang telah dilaksanakan pada pelajaran IPS dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
a. Guru menggunakan media gambar untuk menjelaskan materi keragaman
budaya Indonesia berupa rumah adat.
b. Penggunaan media gambar memberikan manfaat bagi peserta didik.
c. Ketidaktuntasan hasil belajar peserta didik disebabkan ada beberapa yang
masih bingung teantang keragaman budaya Indonesia berupa rumah adat

42
sehingga mengalami kesulitan sehingga belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
d. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada materi keragaman budaya Indonesia berupa rumah adat di
kelas IV SDN 18 Pulau Rimau . Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
persentase ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I yaitu 52%
menjadi 93,3 % pada siklus II dengan kata lain meningkat sebesar 33,3 %.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
a. Bagi Guru
1. Guru harus mampu memilih metode yang tepat untuk mengajarkan
IPS. Sehingga kalau media menarik dan lebih mudah dipahami,
mereka akan lebih semangat dalam belajar.
2. Dengan suasana pandemi Covid-19, guru harus lebih kreatif lagi
misalnya membuat video simulasi pembelajaran yang kreatif dan
efektif serta mencari solusi yang terbaik untuk peserta didik yang
tidak memiliki smartphone ataupun paket internet.

b. Bagi Dunia Pendidikan


Guru diberikan Bimtek/pelatihan yang lebih untuk meningkatkan mutu
pendidikan khususnya di Sekolah Dasar.

c. Bagi Penulis Lanjutan


Penulis berkeyakinan hasil dari penulisan ini belum sempurna, oleh karena
ituperlu perbaikan.Hasil dari penulisan ini bisa dijadikan acuan untuk
penulisan selanjutnya.

43
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. (2010). Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil


Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Amri, Sofan. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum


2013. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Karya.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV
Mitra Karya.

Hamalik. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

44
Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hanfiah & Suhana. (2010). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Refika
Aditama.

Hasibuan & Moedjiono (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.

Idris, M. & Barizi, A. (2009). Menjadi Guru Unggul. Jogjakarta: Ar Ruzz Media.

Khilmiyah, dkk. (2005). Metode Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan.


Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Press.

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ischak, Sugandi,D, & Sardiyo (2008). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Sadiman, Arief. (2006). Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sadiman, Arief, dkk. (1996). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan


Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Shaffat, Idris. (2009). Optimized Learning Strategy Pendekatan Teoritis dan


Praktik Meraih Keberhasilan Belajar. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Soelarko. (1980). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Sudjana, Nana. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar


Baru Algensido Offset.

Suherman, Erman. (2001). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-


Universitas Pendidikan Indonesia..

Supardi. (2006). Metodologi Penulisan. Mataram: Yayasan Cerdas Press.

Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi..


Yogyakarta : AR- Ruzz Media.

Uno, B. Hamzah & Nurdin, M. (2011). Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM.


Jakarta : PT. Bumi Aksara.

45
LAMPIRAN

46
Lampiran 1. Format Refleksi Awal/Studi Pendahuluan

FORMAT REFLEKSI AWAL UNTUK MENEMUKAN MASALAH


PEMBELAJARAN

No. Hari/Tanggal Identifikasi Masalah Penyebab Rencana Solusi


1 Senin, 11 Siswa tidak bisa Guru menggunakan Guru menggunakan
April 2022 menjawab dan merespon metode metode yang tepat dan
pertanyaan guru saat pembelajaran yang menarik, sehingga
pembelajaran tidak tepat. siswa bisa menjawab
berlangsung. dan merespon
pertanyaan yang
diberikan guru.
2 Selasa, 12 Siswa kurang aktif dalam Guru tidak Guru menggunakan
April 2022 pembelajaran dan menggunakan media/ alat peraga
kurangnya minat serta media/ alat peraga yang menarik seperti
perhatian siswa terhadap dalam dalam media gambar agar
pembelajaran. kegiatan siswa lebih aktif dan
pembelajaran. minat belajar siswa
bertambah.
3 Rabu, 13 Hanya sebagian kecil Guru kurang Guru harus menguasai
April 2022 siswa yang bisa menjawab menguasai materi materi sebelum
pertanyaan dan ada siswa dalam menyampaikan
yang tidak mengerjakan menyampaikan pembelajaran agar
tugas. pembelajaran. siswa lebih bisa
memahami materi
yang disampaikan
guru.
4 Kamis, 14 Siswa kurang Guru belum Guru harus
April 2022 berpartisipasi dalam melibatkan siswa melibatkan siswa
menerima pembelajaran. dalam proses belajar dalam pembelajaran
mengajar. dan guru harus bisa
menguasai kelas
dengan baik.
5 Jum’at, 15 Sarana dan prasarana Kurangnya sarana Guru menggunakan
April 2022 kurang memadai. dan prasarana yang sarana yang ada.
ada disekolah.

47
Masalah yang Alasan pemilihan
Penyebab Rencana Solusi
dipilih masalah
Guru tidak Guru tidak Karena banyak Guru harus
menggunakan menggunakan yang ditemukan melakukan
media media lain selain masalah yang refleksi diri dan
pembelajaran yang buku dan sama sehingga menggunakan
tepat dalam melibatkan siswa harus segera di media
menyampaikan saat menjelaskan identifikasi pembelajaran
pelajaran tersebut materi. masalah yang yang tepat
sehingga ada di kelas sehingga siswa
kurangnya minat tersebut. mudah menyerap
dan perhatian materi pelajaran
siswa terhadap tersebut.
pembelajaran.

Rumusan Masalah Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Bagaimana meningkatkan hasil Untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS tentang
belajar siswa pada mata pelajaran
keragaman budaya masyarakat
IPS tentang keragaman budaya indonesia melalui penggunaan media
gambar di Kelas IV SD Negeri 18
masyarakat indonesia di kelas IV
Pulau Rimau
SD Negeri 18 Pulau Rimau ?

Pangkalan Balai, Mei 2022


Mahasiswa,

Eliza Oktalina
NIM 835032781

Lampiran 2. Rancangan 1 Siklus (R1S) Siklus 1 dan 2

48
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : 1 (Satu)
Semester : 2 (Dua)
Tema/ Sub Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku
2. Indahnya Keragaman Budaya Negeriku
Muatan Pelajaran : IPS
Hari/ Tanggal : Senin, 11 April 2022

I. Tujuan Perbaikan :
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang
Keragaman Budaya Masyarakat Indonesia melalui penggunaan media gambar di
Kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau.
II. Identifikasi Masalah :
1. Siswa tidak bisa menjawab dan merespon pertanyaan guru saat
pembelajaran berlangsung;
2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan kurangnya minat serta
perhatian siswa terhadap pembelajaran;
3. Hanya sebagian kecil siswa yang bisa menjawab pertanyaan dan ada siswa
yang tidak mengerjakan tugas;
4. Siswa kurang berpartisipasi dalam menerima pembelajaran;
5. Sarana dan prasarana kurang memadai.

III. Analisis Masalah :


1. Guru menggunakan metode pembelajaran yang tidak tepat;
2. Guru tidak menggunakan media/alat peraga dalam kegiatan pembelajaran;
3. Guru kurang menguasai materi pelajaran;
4. Guru belum melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar.

IV. Perumusan Masalah :


Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang
Keragaman Budaya Masyarakat Indonesia di kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau
?

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : 2 (Dua)
Semester : 2 (Dua)
Tema/ Sub Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku
2. Indahnya Keragaman Budaya Negeriku

49
Muatan Pelajaran : IPS
Hari/ Tanggal : Selasa, 12 April 2022

I. Tujuan Perbaikan :
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang
Keragaman Budaya Masyarakat Indonesia melalui penggunaan media gambar di
Kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau
II. Identifikasi Masalah :
6. Siswa tidak bisa menjawab dan merespon pertanyaan guru saat
pembelajaran berlangsung;
7. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan kurangnya minat serta
perhatian siswa terhadap pembelajaran;
8. Hanya sebagian kecil siswa yang bisa menjawab pertanyaan dan ada siswa
yang tidak mengerjakan tugas;
9. Siswa kurang berpartisipasi dalam menerima pembelajaran;
10. Sarana dan prasarana kurang memadai.

III. Analisis Masalah :


5. Guru menggunakan metode pembelajaran yang tidak tepat;
6. Guru tidak menggunakan media/alat peraga dalam kegiatan pembelajaran;
7. Guru kurang menguasai materi pelajaran;
8. Guru belum melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar.

IV. Perumusan Masalah :


Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang
Keragaman Budaya Masyarakat Indonesia di kelas IV SD Negeri 18 Pulau Rimau
?

Lampiran 3. Skenario Perbaikan Siklus 1 dan 2

SKENARIO PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS 1

Mata Pelajaran : IPS


Materi Pokok : Keragaman Rumah Adat
Waktu Pelaksanaan : Rabu 13 April 2022
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan
Media : Gambar

50
A. Kompetensi Dasar :
3.2. Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di
provinsi setempat sebagai bangsa indonesia serta hubungannya dengan
karakteristik ruang dengan tepat.

B. Indikator :
3.2.1. Mengetahui dan memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan
agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya
dengan karakteristik ruang dengan tepat.

C. Materi Essensial :
Keragaman beberapa rumah adat di Indonesia

D. Media Belajar :
Media Gambar

E. Rincian Kegiatan Pembelajaran :

Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
- Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
- Selanjutnya doa dipimpin oleh ketua kelas.
- Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan kegiatan tanya jawab.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Kegiatan Inti 50 menit


- Guru menjelaskan tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia seperti
keragaman rumah adat.
- Siswa diminta mengamati gambar.
- Guru menanyakan kepada siswa tentang bentuk, bahan pembuat dan keunikan
dari rumah adat daerah mereka.
- Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
- Guru membimbing siswa mengamati gambar beberapa rumah adat di
Indonesia.
- Siswa mencari informasi daerah asal rumah adat tersebut serta keunikannya
melalui gambar yang di perlihatkan guru.
- Setelah siswa telah mengetahui daerah asal rumah adat. Kemudian, guru
meminta siswa menuliskan keunikan yang terlihat pada setiap rumah adat.

3. Penutup 10 Menit
- Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran.
- Guru melaksanakan penilaian.
- Guru memberikan pekerjaan rumah (PR).
- Guru menutup pelajaran.

51
Pangkalan Balai, Mei 2022

Mengetahui Mahasiswa,
Kepala SDN 18 Pulau Rimau

Fatmawati , M.Pd Eliza Oktalina


NIP. 196910282001032002 NIM 835032781

SUPERVISOR 1

Akhmad Rizqi Turnama


NIDP. 0004049009

SKENARIO PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS 2

52
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Keragaman Rumah Adat
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 12 April 2022
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan
Media : Gambar

A. Kompetensi Dasar :
3.2. Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di
provinsi setempat sebagai bangsa indonesia serta hubungannya dengan
karakteristik ruang dengan tepat.

B. Indikator :
3.2.1. Mengetahui dan memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan
agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya
dengan karakteristik ruang dengan tepat.

C. Materi Essensial :
Keragaman beberapa rumah adat di Indonesia

D. Media Belajar :
Media Gambar

E. Rincian Kegiatan Pembelajaran :

Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
- Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
- Selanjutnya doa dipimpin oleh ketua kelas.
- Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan kegiatan tanya jawab.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Kegiatan Inti 50 menit


- Guru menjelaskan tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia seperti
keragaman rumah adat.
- Siswa diminta mengamati gambar.
- Guru menanyakan kepada siswa tentang bentuk, bahan pembuat dan keunikan
dari rumah adat daerah mereka.
- Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
- Guru membimbing siswa mengamati gambar beberapa rumah adat di Indonesia.
- Siswa mencari informasi daerah asal rumah adat tersebut serta keunikannya
melalui gambar yang di perlihatkan guru.
- Setelah siswa telah mengetahui daerah asal rumah adat. Kemudian, guru
meminta siswa menuliskan keunikan yang terlihat pada setiap rumah adat.

3. Penutup 10 Menit
- Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran.
- Guru melaksanakan penilaian.

53
- Guru memberikan pekerjaan rumah (PR).
- Guru menutup pelajaran.

Pangkalan Balai, Mei 2021


Mengetahui
Mahasiswa,
Kepala SDN 18 Pulau Rimau

Fatmawati , M.Pd Eliza Oktalina


NIP.196910282001032002 NIM. 835032781

SUPERVISOR 1

Akhmad Rizqi Turnama .S.Pd .,M.A


NIDP. 0004049009

54
Lampiran 4. RPP Perbaikan Siklus 1 dan Siklus 2.

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SD Negeri 18 Pulau Rimau


Kelas / Semester : 4 /2
Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku
Sub Tema : 2. Indahnya Keragaman Budaya Negeriku

55
Muatan Terpadu : IPS
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit
Hari / Tanggal : Senin ,11 April 2022

1. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

2. KOMPETENSI DASAR

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di


provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan
karakteristik ruang.

3. INDIKATOR
3.2.1. Mengetahui dan memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis
dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia
serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat.

4. TUJUAN
1. Setelah mengamati gambar beberapa rumah adat di Indonesia, siswa
mampu menceritakan daerah asal dan keunikan dari setiap rumah adat
dengan tepat.

5. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


a. Bagi Siswa
Meningkatkan hasil belajar IPS siswa tentang keragaman budaya di Indonesia.
b. Bagi Guru
1. Meningkatkan kinerja guru dalam penyampaian materi di kelas.
2. Memotivasi guru untuk mengembangkan potensinya dalam
menggunakan media pembelajaran yang tepat.

6. MATERI
-Menunjukkan gambar dari rumah-rumah adat yang ada di Indonesia.
-Menceritakan daerah asal dan keunikan dari setiap rumah adat.

56
7. METODE PEMBELAJARAN
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Penugasan

8. MEDIA PEMBELAJARAN
- Media Gambar

9. LANGKAH – LANGKAH PERBAIKAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Awal (10 Menit)
- Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
- Selanjutnya doa dipimpin oleh ketua kelas.
- Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan kegiatan tanya jawab.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menjelaskan tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia seperti
keragaman rumah adat.
- Siswa diminta mengamati gambar.
- Guru menanyakan kepada siswa tentang bentuk, bahan pembuat dan keunikan
dari rumah adat daerah mereka.
- Siswa menjelaskan kepada siswa tentang bentuk, bahan pembuat dan keunikan
rumah adat seperti rumah adat sumatera selatan dan sumatera barat.
- Guru membimbing siswa mengamati gambar beberapa rumah adat di
Indonesia.
- Siswa mencari informasi daerah asal rumah adat tersebut serta keunikannya
melalui gambar yang di perlihatkan guru.
- Setelah siswa telah mengetahui daerah asal rumah adat. Kemudian, guru
meminta siswa menuliskan keunikan yang terlihat pada setiap rumah adat.
 Kegiatan Akhir (10 Menit)
- Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran.
- Guru melaksanakan penilaian.
- Guru memberikan pekerjaan rumah (PR).
- Guru menutup pelajaran.

10. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Tema 7 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
2. Buku siswa
3. Gambar rumah adat.

11.PENILAIAN
a. Prosedur Tes : Tes Akhir
b. Jenis Tes : Tes Tertulis
c. Bentuk Tes : Isian
d. Soal Tes

Jawablah soal-soal berikut!


1. Apa nama rumah adat yang berasal dari provinsi Sumatera Barat?

57
2. Bagaimana bentuk rumah adat tersebut?
3. Apa bahan pembuatnya?
4. Apa sajakah keunikan dari rumah adat tersebut?

e. Kriteria Penilaian

Nomor Soal Skor Soal


1 25
2 25
3 25
4 25
Jumlah 100

Nilai = Jumlah Benar Skor X 100


Jumlah Total

f. Kunci Jawaban
1. Rumah Gadang
2. Atap berbentuk runcing menyerupai tanduk kerbau
3. Sebagian besar terbuat dari kayu
4. Dalam pembuatannya tidak menggunakan paku dalam pembangunan rumah.

Pangkalan Balai, 11 April 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas IV,

Eliza Oktalina
NIM. 835032781

Fatmawati, M.Pd
NIP. 196910282001032002

58
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : SD Negeri 18 Pulau Rimau


Kelas / Semester : 4 /2
Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku
Sub Tema : 2. Indahnya Keragaman Budaya Negeriku
Muatan Terpadu : IPS
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit
Hari / Tanggal : Sabtu ,16 April 2022

1. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,

59
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

2. KOMPETENSI DASAR

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di


provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan
karakteristik ruang.

3. INDIKATOR
3.2.1. Mengetahui dan memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis
dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia
serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat.

4. TUJUAN
1. Setelah mengamati gambar beberapa rumah adat di Indonesia, siswa
mampu menceritakan daerah asal dan keunikan dari setiap rumah adat
dengan tepat.

5. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


a. Bagi Siswa
Meningkatkan hasil belajar IPS siswa tentang keragaman budaya di Indonesia.
b. Bagi Guru
1. Meningkatkan kinerja guru dalam penyampaian materi di kelas.
2. Memotivasi guru untuk mengembangkan potensinya dalam
menggunakan media pembelajaran yang tepat.

6. MATERI
-Menunjukkan gambar dari rumah-rumah adat yang ada di Indonesia.
-Menceritakan daerah asal dan keunikan dari setiap rumah adat.

7. METODE PEMBELAJARAN
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Penugasan

8. MEDIA PEMBELAJARAN
- Media Gambar

9. LANGKAH – LANGKAH PERBAIKAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Awal (10 Menit)

60
- Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
- Selanjutnya doa dipimpin oleh ketua kelas.
- Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan kegiatan tanya jawab.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menjelaskan tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia seperti
keragaman rumah adat.
- Siswa diminta mengamati gambar.
- Guru menanyakan kepada siswa tentang bentuk, bahan pembuat dan keunikan
dari rumah adat daerah mereka.
- Siswa menjelaskan kepada siswa tentang bentuk, bahan pembuat dan keunikan
rumah adat seperti rumah adat sumatera selatan dan sumatera barat.
- Guru membimbing siswa mengamati gambar beberapa rumah adat di
Indonesia.
- Siswa mencari informasi daerah asal rumah adat tersebut serta keunikannya
melalui gambar yang di perlihatkan guru.
- Setelah siswa telah mengetahui daerah asal rumah adat. Kemudian, guru
meminta siswa menuliskan keunikan yang terlihat pada setiap rumah adat.
 Kegiatan Akhir (10 Menit)
- Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran.
- Guru melaksanakan penilaian.
- Guru memberikan pekerjaan rumah (PR).
- Guru menutup pelajaran.

10. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Tema 7 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
2. Buku siswa
3. Gambar rumah adat.

11.PENILAIAN
a. Prosedur Tes : Tes Akhir
b. Jenis Tes : Tes Tertulis
c. Bentuk Tes: Isian
d. Soal Tes

Jawablah soal-soal berikut!


1. Apa nama rumah adat yang berasal dari provinsi Sumatera Barat?
2. Bagaimana bentuk rumah adat tersebut?
3. Apa bahan pembuatnya?
4. Apa sajakah keunikan dari rumah adat tersebut?

a. Kriteria Penilaian

Nomor Soal Skor Soal


1 25
2 25
3 25

61
4 25
Jumlah 100

Nilai = Jumlah Benar Skor X 100


Jumlah Total

b. Kunci Jawaban
1. Rumah Gadang
2. Atap berbentuk runcing menyerupai tanduk kerbau
3. Sebagian besar terbuat dari kayu
4. Dalam pembuatannya tidak menggunakan paku dalam pembangunan
rumah.

Pangkalan Balai, 16 April 2022


Guru Kelas IV,
Mengetahui
Kepala sekolah SDN 18 Pulau Rimau

Eliza Oktalina
NIM. 835032781

Fatmawati. M,PD
NIP .196910282001032002

Lampiran 5. Format Observasi Simulasi Siklus 1 dan Siklus 2

62
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP

Nama Mahasiswa : Eliza Oktalina


Nim : 835032781
Mata Pelajaran / Tema : IPS / Tema 7
Kelas : IV
Tujuan Pembelajaran : 1. Setelah mengamati gambar beberapa
rumah adat di Indonesia, siswa mampu
menceritakan daerah asal dan keunikan dari
setiap rumah adat dengan tepat.
Mengacu Pada RPPH/RPP Ke :1
Tempat Mahasiswa Mengajar : SD Negeri 18 Pulau Rimau
Tempat Kerja Pendamping : SD Negeri 18 Pulau Rimau
UPBJJ-UT : Palembang

ASPEK YANG DIAMATI KESESUAIAN SARAN/HASIL


DENGAN RPP DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI TIDAK
SESUAI
A. Kegiatan Pendahuluan/ A.Kegiatan
Awal Pendahuluan/ Awal
1. Memotivasi 
2. Memberi Acuan  Guru seharusnya
3. Melakukan Apersepsi  memberikan acuan seperti
menjelaskan tujuan
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti B. Kegiatan Inti
1. Penjelasan konsep/materi/ 
contoh/ ilustrasi Guru seharusnya
2. Pemberian Penguatan  menjelaskan tugas secara

63
3. Penggunaan Media  rinci agar siswa lebih
4. Pemberian Tugas/latihan  mudah dalam mengerjakan
5. Umpan Balik  tugas.
C. Kegiatan Penutup C. Kegiatan Penutup
1. Meringkas/Merangkum  Tugas harusnya dijelaskan
2. Evaluasi  secara rinci.
3. Pemberian Tugas 

KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/HASIL
TIDAK
DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan 
2. Alas kaki yang digunakan 
3. Ekspresi/ mimic wajah 
4. Sikap/ gerak tubuh saat 
Berdiri
5. Bahasa yang digunakan 

Pangkalan Balai, Mei 2022

Pendamping Mahasiswa

Sri Damayanti, S.Pd Eliza Oktalina


NIM. 835032781

Lampiran :
1. Foto Kegiatan Awal
2. Foto Kegiatan Inti
3. Foto Kegiatan Penutup
4. Foto Saat Aktivitas Diskusi Bersama Pendamping

64
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP

Nama Mahasiswa : Eliza Oktalina


Nim : 835032781
Mata Pelajaran / Tema : IPS / Tema 7
Kelas : IV
Tujuan Pembelajaran : 1. Setelah mengamati gambar beberapa
rumah adat di Indonesia, siswa mampu
menceritakan daerah asal dan keunikan dari
setiap rumah adat dengan tepat.
Mengacu Pada RPPH/RPP Ke :2
Tempat Mahasiswa Mengajar : SD Negeri 18 Pulau Rimau
Tempat Kerja Pendamping : SD Negeri 18 Pulau Rimau
UPBJJ-UT : Palembang

ASPEK YANG DIAMATI KESESUAIAN SARAN/HASIL


DENGAN RPP DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI TIDAK
SESUAI
A. Kegiatan Pendahuluan/ A.Kegiatan
Awal Pendahuluan/ Awal
1. Memotivasi 
2. Memberi Acuan 
3. Melakukan Apersepsi 
B. Kegiatan Inti B. Kegiatan Inti
1. Penjelasan konsep/materi/ 
contoh/ ilustrasi
2. Pemberian Penguatan 
3. Penggunaan Media 
4. Pemberian Tugas/latihan 
5. Umpan Balik 
C. Kegiatan Penutup C. Kegiatan Penutup
1. Meringkas/Merangkum 

65
2. Evaluasi 
3. Pemberian Tugas 

KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/HASIL
TIDAK
DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan 
2. Alas kaki yang digunakan 
3. Ekspresi/ mimic wajah 
4. Sikap/ gerak tubuh saat 
berdiri
5. Bahasa yang digunakan 

Pangkalan Balai, Mei 2021


Pendamping Mahasiswa

Sri Damayanti, S.Pd Eliza Oktalina


NIM. 835032781

Lampiran :
1. Foto Kegiatan Awal
2. Foto Kegiatan Inti
3. Foto Kegiatan Penutup
4. Foto Saat Aktivitas Diskusi Bersama Pendamping

66
Foto Guru Saat Membuat Video Simulasi RPPS1

67
Link Video Mengajar Simulasi RPPS1 :

Foto Guru Saat Membuat Video Simulasi RPPS2

68
Link Video Mengajar Simulasi RPPS2 :

Lampiran 7. Format Analisis Video dari GPO

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN


JUDUL VIDEO : Sulitnya Menarik Perhatian Siswa Pelajaran IPS
NAMA MAHASISWA : Eliza Oktalina
NIM : 835032781
SEMESTER/ KELAS : II / A- PGSD-BI
MASA REGISTRAS I : 2021.1
TANGGAL TUWEB : 21 April 2022

NO. JENIS TUGAS HASIL TUGAS


1 Analisis Video KEKUATAN/ KELEBIHAN

SIKLUS 1.
Guru tersebut sudah melakukan interaksi terhadap
siswa kelas 4 ,tetapi siswa di kelas tersebut kurang
merespon .

SIKLUS 2.
Guru tersebut sudah melakukan interaksi dan
berpenampilan dengan baik sehingga proses kegiatan
belajar mengajar menjadi aktif.

69
Guru tersebut sudah memiliki strategi menarik
perhatian anak didik dengan mengajak anak didik
untuk interaktif berpakaian rapi dan bersemangat
dalam membuka pelajaran berlangsung.

KELEMAHAN/ KEKURANGAN

SIKLUS 1.
Apa yang di lakukan guru tersebut tidak menunjukan
contoh yang baik kepada siswa dalam bersikap dan
berpenampilan rapi.

SIKLUS 2.
Guru tersebut sudah berpenampilan rapi tapi kurang
menguasai strategi pembelajaran yang baik sehingga
masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
apa yang di sampaikan.

2 Identifikasi Siswa tidak mengerjakan tugas,


masalah Kurangnya minat dan perhatian siswa saat proses
(Sesuaikan belajar mengajar,
dengan Judul Siswa kurang aktif dalam merespon saat
Penelitiannya) pembelajaran berlangsung,
Hanya sebagian kecil siswa yang bisa menjawab
pertanyaan,
Sarana dan Prasarana kurang memadai.
3 Lampiran :
Screenshoot /
foto diskusi
dengan
pendamping

Ket : Diskusi dengan pendamping

70
Lampiran 8. Jurnal Pembimbingan

71
72

Anda mungkin juga menyukai