Vitamin dan mineral adalah zat gizi mikro yang memperlancar proses
pembuatan energi dan proses biologis lainnya yang diperlukan untuk
mempertahankan kesehatan. Vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah sedikit
namun tubuh tidak mampu dihasilkan oleh tubuh, harus diperoleh dari luar tubuh
yaitu makanan. Ada banyak vitamin dan mineral yang dikenal luas, tetapi yang saat
ini menjadi masalah kesehatan masyarakat jumlahnya terbatas. Masalah kekurangan
vitamin dan mineral merupakan masalah utama yang dialami negara berkembang,
termasuk Indonesia.Vitamin-vitamin yang menjadi masalah kesehatan masyarakat
adalah vitamin A, berbagai vitamin B, khususnya folat, vitamin B1, B2, dan B12,
sedangkan mineral-mineral yang menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah
yodium, zat besi, dan zat seng. Jenis mineral lain seperti kalsium, mungkin
merupakan masalah bagi sekelompok orang yang secara klinik terkait dengan risiko
penyakit, tetapi bukan masalah kesehatan masyarakat.Vitamin dan mineral terutama
banyak terdapat dalam sayur dan buah, khususnya yang berwarna kuning dan hijau
gelap. Untuk mempertahankan kandungan vitamin dan mineral, sayur sebaiknya
dihidangkan dalam bentuk mentah setelah dicuci bersih atau setengah matang sebagai
salad atau lalapan. Masyarakat, terutama anak-anak, yang kekurangan vitamin A
antara lain karena sayur umumnya merupakan makanan yang kurang disukai di dalam
keluarga. Oleh sebab itu di dalam TGS, sayuran dan buah-buahan dianjurkan
dikonsumsi sesering mungkin tiap hari. Sehubungan pentingnya konsumsi sayur dan
buah, salah satu pesan dari 10 pesan gizi seimbang bagi remaja yang
merekomendasikan konsumsi buah sebanyak 150 gram dan sayur sekitar 250 gram
per hari atau setara dengan 3-5 porsi per hari.
Air
Air merupakan zat gizi dan unsur yang paling berlimpah dalam tubuh. Makin
muda seseorang, makin banyak kandungan air dalam tubuhnya. Janin mengandung air
kira-kira 98 persen, tubuh bayi sekitar 75 persen, dan tubuh orang dewasa 50-65
persen.Air penting untuk kehidupan dan kondisi masing-masing sel, serta unsur setiap
cairan tubuh. Air penting untuk fungsi tubuh, seperti pengatur suhu tubuh, “bantal”
sistem saraf, cairan otak dan sumsum tulang belakang. Air diperlukan untuk
melakukan banyak reaksi kimia penting pencernaan dan metabolisme. Kekurangan air
dalam tubuh 1-2 persen saja sudah dapat mengganggu kesehatan. Bila terjadi
kekurangan air lebih besar, sehingga tubuh mengalami kekurangan cairan (dehidrasi),
dapat menimbulkan kematian. Pada keadaan normal, rasa dahaga menandakan bahwa
kemungkinan konsumsi air tidak memenuhi kebutuhan. Kelebihan air dikeluarkan
dari tubuh, khususnya berupa urin, dan sebagian kecil berupa keringat, tinja, dan uap
air dari paru-paru.Kebutuhan air untuk menjaga keseimbangan air dapat dipengaruhi
oleh umur, aktivitas fisik, suhu, pola makan dan status kesehatan (seperti saat hamil
dan menyusui), serta demam. Pada masyarakat umum, jumlah air yang dikonsumsi
minimum 2 liter atau 8 gelas per hari. Namun, dalam kondisi beraktivitas berat pada
suasana panas, kebutuhan konsumsi air dapat meningkat. Sebagian besar kebutuhan
air dipenuhi dari minuman, sisanya dari makanan yang kita makan. Khusus untuk bayi
usia 0-6 bulan, sumber air hanya berasal dari ASI dan tidak diperlukan
minuman/makanan lain, karena ASI adalah satu-satunya minuman/makanan tunggal
yang memenuhi Gizi Seimbang untuk bayi 0-6 bulan. Air yang memenuhi syarat
untuk diminum adalah air yang tidak berasa, tidak berbau dan jernih, tidak
mengandung zat berbahaya bagi tubuh, seperti cemaran pestisida, cemaran logam
berat, serta cemaran kotoran biologis (kotoran hewan, jamur, dan bakteri). WHO telah
menentukan standar air minum yang baik, pemerintah juga menetapkan SNI (Standar
Nasional Indonesia) untuk air mineral dan air minum dalam kemasan. Apabila
keamanan air diragukan, dianjurkan untuk selalu merebus air sampai mendidih
sebelum diminum.
Tuntunan praktis menghitung kebutuhan gizi oleh: Dr. Betty Betty Yosephine,
S.K.M.,M.K.M. 2018