Anda di halaman 1dari 4

A.

Perbedaan Hindu-Budha di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Salah satu karya seni rupa peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha di Indonesia dalam
bentuk arsitekturnya yang paling terkenal adalah candi. Candi yang ada di Indonesia dibagi
menjadi tiga corak, yaitu corak candi yang ada di Jawa Tengah bagian Utara, Jawa Tengah bagian
Selatan dan yang terkahir adalah corak candi di Jawa Timur. Dimana karakteristik yang ada pada
candi pada bagian Jawa Tengah bagian utara dengan Jawa Tengah bagian Selatan berbeda
menonjol pada kemegahannya.

Selain pada arsitektur bangunan candinya, karya seni rupa Indonesia pada zaman Hindu-
Budda pada Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah seni patung dan seni hias yang ditampakkan
pada corak atau relief candinya. Perbedaan gaya pada bangunan serta seni hias ini sendiri
berasal pada langgam Jawa Tengah yang berasal dari sebelum 1000 Masehi, sedangkan langgam
Jawa Timur berasal dari tahun sesudahnya.

Candi di Jawa Timur memiliki ciri berbeda dengan candi di Jawa tengah. Candi-candi di Jawa
Timur berukuran lebih kecil dan tidak seluas candi-candi yang ada di Jawa Tengah, seperti candi
Borobudur dan Prambanan. Satu-satunya candi Jawa Timur yang menempati kompleks yang
agak luas adalah Candi Panataran di Blitar. Akan tetapi, candi di Jawa Timur umumnya lebih
artistik. Tatakan atau kaki candi umumnya lebih tinggi dan berbentuk selasar bertingkat. Untuk
sampai ke bangunan utama candi, orang harus melintasi selasar-selasar bertingkat yang
dihubungkan dengan tangga.

Candi-candi Hindu di Jawa Timur umumnya dihiasi dengan relief atau patung yang berkaitan
dengan Trimurti, tiga dewa dalam ajaran Hindu, atau yang berkaitan dengan Syiwa (Durga,
Ganesha, dan Agastya). Relief dan hiasan yang berkaitan dengan ajaran Hindu seringkali
dihadirkan bersama dengan sosok dan hiasan yang berkaitan dengan ajaran Buddha, khususnya
Buddha Tantrayana. Ciri khas lain candi-candi di Jawa Timur adalah adanya relief yang
menampilkan kisah wayang.

B. Perbedaan Pada Seni Bangunan

Tubuh bangunan candi di Jawa Timur umumnya ramping dengan atap bertingkat mengecil
ke atas dan puncak atap berbentuk kubus. Penggunaan makara di sisi pintu masuk digantikan
dengan patung atau ukiran naga. Perbedaan yang mencolok juga terlihat pada reliefnya. Relief
pada candi-candi Jawa Timur dipahat dengan teknik pahatan yang dangkal (tipis) dan bergaya
simbolis. Objek digambarkan tampak samping dan tokoh yang digambarkan umumnya diambil
dari cerita wayang.

Rentang waktu pembangunan candi-candi di Jawa Timur lebih panjang dibandingkan dengan
yang berlangsung di Jawa Tengah, yang hanya berkisar antara 200-300 tahun. Pembangunanan
candi di Jawa timur masih berlangsung sampai abad ke-15. Berikut perbedaan candi di Jawa
Tengah dan Jawa Timur beserta contohnya.

A) Bentuk bangunan
Pada langgam Jawa Tengah bentuk bagunannya cenderung tambun dan terletak
ditengah pelataran sedangkan pada langgap Jawa Timur cenderung tinggi dan ramping.
Gambar candi Mendut-Jawa Tengah

Gambar candi Penataran-Jawa Timur

B) Atap Candi
Atap pada langgam Jawa Tengah menunjukkan undakan yang umumnya terdiri dari tiga
tingkatan. Sedangkan atap pada langgap Jawa Timur merupakan kesatuan tingkatan dan
memiliki undakan-undakan kecil yang banyak membentuk kesatuan atap.

Candi Gedong songo-Jawa Tengah


Candi Singosari-Jawa Timur

C) Puncak
Pada puncak candi dengan langgam jawa tengah memiliki bentuk stupa pada candi
Buddha dan berbentuk Ratna atau Vajra pada candi Hindunya. Sedangkan pada puncak
candi dengan langgam Jawa Timur berbentuk kubus pada kebanyakan candi Hindu dan
terkadang Dagoba yang berbentuk tabung pada candi budda.

Candi Borobudur(candi budda)-Jawa Tengah


Candi Bajang Ratu-Jawa Timur
D) Letak candi
Letak candi langgam jawa tengah berada ditengah halaman dan menghadap ke timur
sedangkan pada langgam candi jawa timur letak candinya di belakang halaman dan
menghadap ke barat.

C. Perbedaan pada Patung


D. Perbedaan pada Seni Hias
E. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai