Candi Borobudur merupakan candi Buddha yang sekelilingnya merupakan taman luas dan
berada di tengah gunung-gunung menjulang tinggi. Candi Borobudur diIndonesia merupakan
hasil dari akulturasi budaya Hindu- Budha. Unsur asli kebudayaan Indonesia dalam bidang
bangunan yaitu bentuknya punden berundak.
Sementara itu, unsur kebudayaan Hindu dan Budha dalam bidang bangunan yakni terdapat
patung perwujudan Dewa atau Buddha, bangunan bersifat megah, dan terdapat stupa pada
bagian candi. Tentunya tidak semua bangunan candi di Indonesia merupakan hasil dari
percampuran dua kebudayaan tersebut. Salah satu contoh candi hasil dari Akulturasi
kebudayaan Hindu-Budha asli yakni Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah.
Candi Borobudur termasuk kuil Buddha terbesar di dunia. Tujuan dibangun Candi Borobudur
untuk memuliakan raja-raja Syailendra (775-850 M) yang telah bersatu kembali dengan dewa
yang menjadi asal beliau.Candi dibangun sebagai ungkapan nyata dan rasa hormat mendalam
pada leluhur. Selain itu, bangunan candi dipakai sebagai kesadaran terhadap kebesaran
agama.
Pembuat candi Borobudur bernama Gunadarma. Candi ini dibangun dalam 5 tahapan :
Pembangunan awal dilakukan di atas bukit. Bagian bukit diratakan dan pelataran diperluas.
Tidak semua bahan pembuat candi dari batu andesit. Proses pembangunan bukit memakai
tanah yang dipadatkan dan ditutup struktur batu.
Struktur batu ini menyerupai cangkang dan membungkus bukit tanah. Sementara itu sisa
bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi lapis. Awal pembangunan candi disusun
bertingkat seperti piramida berundak.
Tahap kedua, terdapat penambahan dua undakan berbentuk persegi. Bagian pagar langkan
dan satu undak melingkar di atasnya. Bagian undak memiliki stupa tunggal yang besar.
Bagian ketiga terjadi perubahan rancangan bangunan. Bagian undak atas lingkaran dengan
stupa tunggal induk dibongkar. Stupa diganti tiga undak lingkaran, sementara stupa-stupa
kecil dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak. Stupa besar berada di bagian
tengah.
Awalnya Borobudur dirancang berupa stupa tunggal yang sangat besar. Sehingga stupa itu
seperti mahkota yang berada di tengah. Tetapi stupa besar itu terlalu berat, sehingga
mendorong struktur bangunan.
Stupa yang terlalu besar ini dapat menggeser bangunan. Inti Borobudur hanyalah bukit tanah,
sehingga tekanan bagian atas dapat menyebar ke bawah sehingga Borobudur terancam
longsor dan runtuh.
Akhirnya stupa induk diganti dengan teras-teras melingkar yang dihiasi stupa kecil. Stupa
induk hanya satu yang berfungsi menopang dinding candi dan mencegah pergeseran.
Bangunan candi mengalami perubahan kecil, seperti penambahan pagar langkan terluar,
penyempurnaan relief, perubahan tangga, pelebaran ujung kaki, dan pelengkung atas gawang
pintu.dalam agama Buddha, semesta dibagi menjadi tiga tingkat yaitu kamadhatu (dunia
keinginan), rupadhatu (dunia berbentuk) dan arupadhatu (dunia tak terbentuk).
Ketiga tingkat ini dibedakan berdasarkan relief-relief candi. Relief ini dibentangkan
sepanjang 3 meter. Terdapat 1.460 pigura yang diselingi bidang-bidang pemisah berjumlah
sekitar 1.212 buah.
Sumber gambar
https://images.app.goo.gl/185kJcwZWCkpaEg57
Sumber fakta
1) https://www.google.nl/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://katadata.co.id/amp/
intan/berita/6155a8764482c/mengenal-sejarah-dan-fungsi-candi-
borobudur&ved=2ahUKEwiDif2K-
Nn1AhWz6XMBHZwgAEYQFnoECAUQBQ&usg=AOvVaw18Kc_aBZKjqvIc3LSx
G2nY
2.) https://sumbersejarah1.blogspot.com/2017/06/akulturasi-kebudayaan-nusantara.html?m=1
NB: fakta dan data dari sumber tersebut di edit dengan bahasa yang lebih mudah
dipahami dan lebih ringkas