Anda di halaman 1dari 2

ARTIKEL PENDEK WEBINAR

Oleh: Eka Ratana Candra

[candraekaratana@gmail.com]

Borobudur merupakan sebuah Candi Buddha yang terletak di kota Magelang, Jawa
Tengah. Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia. Dengan
kemegahan dan keagungan Candi Borobudur telah ditetapkan oleh UNESCO
sebagai salah satu warisan dunia. Candi Borobudur dibangun pada masa
pemerintahan Syailendra yang menganut ajaran agama Buddha. Candi Borobudur
dibangun dalam waktu yang hampir bersamaan dengan candi-candi lain seperti
Prambanan. Awal mula terbentuknya Candi Borobudur dulunya adalah sebuah
rancangan stupa tunggal yang sangat besar, kemudian akibat terlalu besarnya stupa
tersebut diubah menjadi barisan stupa kecil dan stupa besar. Pembangunan Candi
Borobudur dibangun melalui empat tahapan yaitu.

Tahap Pertama pembangunan Candi Borobudur dilakukan dengan meletakan


fondasi dasar Candi. Dulunya Borobudur adalah sebuah bukit yang lebat dengan
pepohonan dan sekarang sudah diratakan dengan luas. Borobudur terbuat dari
susunan batu andesit, bagian bukit dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga
menyerupai cangkang yang membungkus tanah. Awalnya Borobudur dibangun
dengan beberapa tingkatan seperti piramida, tetapi susunan tersebut diubah dan
diganti dengan undakan pertama.

Tahap Kedua pembangunan hanya dilakuakan dengan penambahan dua undakan


persegi, pagar dan satu undak melingkar kemudian stupa tunggal yang sangat
besar. Tahap Ketiga pembangunan candi ini dirubah undak atas berbentuk lingkaran
dengan stupa induk besar dibongkar dan diganti undak lingkaran. Stupa kecil
dibangun melingkar pada pelataran undak-undak ini dengan satu stupa induk besar
di tengahnya. Tahap Keempat pembangunan dilakukan dengan sedikit perubahan
finishing mulai dari pennyempurnaan gambar relief, penambahan pagar luar,
perubahan tangga, serta pelebaran jalan. Dalam Candi Borobudur ini memiliki
banyak makna pada setiap undakan terutama untuk yang bagain bawah, tingkatan
pertama Candi Borobudur adalah Kamadhatu (Alam Bawah) tingkatan ini berada
paling bawah candi. Kamadhatu dimaknai dengan kondisi dunia yang masih dikuasai
oleh hawa nafsu duniawi manusia, tingkatan ini terdapat sekitar 160 relief
Karmawibhangga. Tingkatan selanjutnya adalah Rupadhatu (Alam Antara)
Rupadhatu dimaknai sebagai gambaran dunia yang terbebas dari nafsu tetapi masih
memiliki bentuk (Rupa). Dalam ajaran Buddha tingkatan ini merupakan alam antara
yang berarti orang suci yang memisahkan alam bawah (Kamadhatu) dengan alam
atas (Arupadhatu). Setelah tingkatan Rupadhatu selanjutnya adalah tingkatan
Arupadhatu (Alam Atas) Aruphadhatu memiliki makna yaitu mengenai alam atas
(Nirwana). Dalam ajaran Buddha, dunia adalah tempat para Buddha bersemayam
dan kebebasan yang mutlak yang berarti terbebas dari segala ikatan bentuk rupa
dan nafsu duniawi.

Anda mungkin juga menyukai