DISUSUN OLEH:
Istikomah
220112210574
No. RM : 22005875
Umur : 74 tahun
Agama : Kristen
Suku : Sunda
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
2. RIWAYAT KESEHATAN
Klien mengatakan nyeri dada. Nyeri dirasakan di dada bagian sebelah kiri,
menjalar ke area bahu dan leher. Nyeri disertai keluhan mudah lelah dan
lemas. Saat dilakukan pengkajian, klien masih merasa lemas. Setelah
dikaji menggunakan skala nyeri visual analog scale, nyerinya 6/10.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
1) Psikologis
2) Hubungan Sosial
3) Spiritual
a. Kondisi Umum
Suhu : 36,5-36,7 C
c. Sistem Respirasi
Hidung simetris, tidak ada hambatan jalan napas, 18-27x/menit, tidak ada
PCH, pernapasan cepat dan dangkal, suara napas vesikuler.
d. Sistem Kardiovaskular
e. Sistem Gastrointestinal
Warna kulit rata, terdapat gigi tangal, mukosa kering, klien tidak
mengalami penurunan napsu makan, reflek menelan baik, tidak ada
keluhan mual muntah. Bising usus 7x/menit, klien makan 2 kali, BB 60
kg,TB 165 cm, balance cairan – 1926/10 jam.
f. Sistem Urinaria
Klien terpasang kateter urin. Saat dilakukan pengkajian warna urin kuning
dan tidak ada keluhan.
g. Sistem Reproduksi
Telinga: Terdapat sedikit serumen di kedua telinga, tidak terdapat lesi atau
kemerahan, tidak terdapat gangguan pendengaran.
Mulut: tidak ada lesi, mukosa bibir kering, tidak ada keluhan pengecapan.
i. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas Atas: Kedua tangan simetris , kekuatan otot 0/2, tidak ada nyeri
tekan.
Ekstremitas Bawah: Kaki simetris, tidak ada nyeri tekan, kekuatan otot
0/3.
j. Sistem Integumen
a. Hasil Laboratorium
b. Hasil Radiologi
1) Angiography Preoperasi
Berdasarkan hasil angiography terakhir terpasang PCI di semua otot jantung coroner,
yaitu di RCA LAD dan LCX
c. Pemeriksaan Resiko Jatuh (Morse Fall Scale)
4. Risiko jatuh ditandai dengan klien tirah baring, skor MFS risiko jatuh tinggi.
IV. Rencana Asuhan Keperawatan
5. Posisi semifowler
memaksimalkan asupan
pertukaran oksigen.
Kolaborasi
6. Untuk menghilangkan rasa
sakit dan antiaritmia.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan Perawatan Jantung (I.02075) Observasi
2. Penurunan curah jantung
selama 2x24 jam diharapkan curah
jantung meningkat dengan kriteria Observasi 1. Gejala primer penurunan
hasil: curah jantung dapat berupa
1. Identifikasi tanda atau gejala dispnea, kelelahan, edema,
Curah Jantung (L.02008)
primer penurunan curah ortopnea, peningkatan CVP.
jantung.
1. Kekuatan nadi perifer 2. Gejala sekunder penurunan
meningkat (5). 2. Identifikasi tanda atau gejala curah jantung dapat berupa
sekunder penurunan curah hepatomegali, distensi vena
2. Gambaran EKG normal.
jantung. jugularis, palpitasi, ronkhi
basah, oliguria, batuk, kulit
3. Tekanan darah membaik (4). 3. Monitor tekanan darah.
pucat.
Terapetik
Kolaborasi
1. Vasodilator melebarkan
pembuluh darah sehingga
aliran darah ke otot jantung
lebih lancar
Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen Jalan Napas Observasi
3. Pola napas tidak efektif
selama 2x24 jam diharapkan volume 1) Mengetahui apakah ada
Observasi
cairan membaik dengan kriteria kelainan pada suara napas.
1) Monitor bunyi napas
hasil: Terapeutik
tambahan.
1. Frekuensi nadi membaik (4). Terapeutik 1) Dapat mengoptimalkan
ekspansi paru
1) Posisikan semifowler.
2. Membran mukosa membaik (5). 2) Dapat mengencerkan dahak
2) Berikan minum hangat.
3) Dapat melegakan jalan napas
3) Berikan oksigen.
Observasi Observasi
4. Risiko Jatuh Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24 jam
1. Identifikasi faktor risiko jatuh. 1. Mengetahui hal-hal yang
diharapkan tingkat jatuh menurun
2. Identifikasi faktor lingkungan dapat menyebabkan jatuh.
dengan kriteria hasil:
yang meningkatkan risiko jatuh. 2. Memodifikasi lingkungan
1. Jatuh dari tempat tidur tidak
menjadi lebih aman
terjadi.
Terapetik
Terapetik
1. Pastikan roda tempat tidur
dalam kondisi terkunci. 1. Mengurangi faktor risiko.
Kolaborasi
Kolaborasi 1. Untuk memudahkan
pasien dalam meminta
bantuan sehingga
1. Anjurkan memanggil
meminimalisir terjadinya
perawat jika membutuhkan
jatuh
bantuan.
V. IMPLEMENTASI
Tanggal No. Dx Implementasi Respon Paraf
4. Klien mempertahankan
posisi tirah baring dan
tidak banyak bergerak
5. Tidak ada bengkak di area
penusukan.
P: Lanjutkan intervensi
manajemen nyeri oleh perawat
ruangan.
P: Lanjutkan intervensi
31/10/22 Pola napas S: Klien masih merasa sesak,
tidak efektif klien mengatakan sudah merasa
lebih baik dari pada kemarin.
A: Masalah teratasi.
P: Hentikan intervensi.
31/10/22 Risiko jatuh S: Klien mengatakan tidak pernah
turun dari tempat tidur dan tidak
pernah menurunkan handrall.
A: Masalah teratasi.
P: Hentikan intervensi.