Amrina Yulfajar
Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Rofiaty
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Abstract: This study used qualitative method with phenomonlogy apparoach, to have a deep insight of
switching behavior of beauty cliniq consumer. The phonemena is describe as the pattern of first swithing
behavior of first decision of beauty cliniq and then switch into another beauty cliniq. The informant of this
study are collected by using snowball sampling method. Collecting data in this study through in-depth
interview process to each informant. Data analysis was done by coding. In the next phase, the researcher
makes the descriptive data from interviews with informants to obtain the switching berhavior patterns of
beauty clinic consumer according to the categories that have been found.Based on the data analysis, its
found there are two themes why consumers choose the beauty clinic for the first time, there are Reference
Group Influence and Availability of Doctor. When Switching to another beauty clinic, found four themes,
there are, Reference Group Influence, Convenience, Service, and Core Services Failure. At the end of the
study, there were no relationships between demographic data informants with the results of the study.
Abstrak: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, untuk menggali lebih dalam tentang
perilaku perpindahan pada konsumen klinik kecantikan. Fenomena ini disajikan dengan mendeskripsikan pola
perpindahan konsumen pada saat pertama kali memilih klinik kecantikan lalu kemudian berpindah klinik
kecantikan.Informan pada penelitian ini didapatkan dengan menggunakan metode snowball sampling.
Pengumpulan data pada penelitian ini melalui proses wawancara mendalam kepada setiap informan. Analisis
data dilakukan dengan cara pengkodingan. Pada tahap selanjutnya, peneliti membuat data deskriptif dari hasil
wawancara dengan informan untuk mendapatkan pola perpindahan perilaku konsumen klinik kecantikan sesuai
dengan kategori yang telah ditemukan. Berdasarkan analisis data penelitian, ditemukan bahwa ada dua tema
yang menjadi alasan konsumen pada saat pertama kali memilih klinik kecantikan, antara lain Pengaruh Kelompok
Referensi dan Ketersediaan Dokter. Pada saat melakukan perpindahan klinik kecantikan, ditemukan empat
tema antara lain, Pengaruh Kelompok Referensi, Kenyamanan, Pelayanan, dan Kegagalan Pemberian Jasa Inti.
Pada akhir dari penelitian ini, tidak ditemukan adanya hubungan antara data demografis informan dengan hasil
penelitian.
Perilaku berpindah konsumen merupakan suatu ben- evaluasi setelah menggunakan produk yang dikon-
tuk perilaku lebih lanjut konsumen sebagai hasil sumsi. Pada kenyataan sehari-hari, setiap individu atau
konsumen dihadapkan pada keputusan untuk memilih
Alamat Korespondensi: terhadap berbagai alternatif penawaran merek produk
Amrina Yulfajar, Pascasarjana FEB - UB Jl. MT Haryono atau jasa yang tersedia di pasar. Asumsi dasar tentang
165 Malang pemilihan adalah bahwa pembeli akan memilih merek
yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
42 JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 1 | MARET 2014
Switching Behavior pada Konsumen Klinik Kecantikan di Kota Surabaya
mempertahankan konsumen yang sudah ada agar tidak dan faktor dominannya hanya tingkat pendapatan dan
mengganti nomor teleponnya. Akan tetapi ditemukan pendidikan formal.
bahwa MNP belum signifikan berkontribusi dalam Hadiyan (2005), meneliti faktor-faktor yang mem-
menghilangkan hambatan berpindah yang lazim pada pengaruhi perilaku perpindahan merek pada penyedia
persepsi konsumen. jasa salon kecantikan di Surakarta. Pada penelitian
Ranganathan, et al. (2006) meneliti tentang peri- ini disarankan untuk para penyedia jasa salon kecan-
laku berpindah pada penyedia jasa layanan hand- tikan agar menyediakan angket, komunikasi langsung
phone dengan menganalisa dua variabel yakni hu- dengan pelanggan dan menyediakan kotak kritik dan
bungan kedekatan (pengguna layanan, durasi pema- saran untuk konsumen mengenai jasa inti yang diberi-
kaian, dan layanan bundling) dan pengguna penyedia kan.
layanan (usia dan jenis kelamin). Penelitian ini menun- Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Setiyaningrum
jukkan bahwa tingkat penggunaan yang cukup besar (2007) yang meneliti pengaruh ketidakpuasan konsu-
dan layanan bundling dapat mempengaruhi perilaku men dan variety seeking terhadap keputusan perpin-
berpindah, sedangkan jenis kelamin dan usia tidak dahan merek pada produk kosmetika. Hasil penelitian
memiliki hubungan kecenderungan untuk berpindah ini menemukan bahwa ketidakpuasan konsumen dan
layanan. variety seeking berpengaruh secara signifikan terha-
Penelitian Gerrard dan Cunningham (2004) ten- dap keputusan perpindahan merek untuk keempat
tang perilaku berpindah konsumen pada pasar bank produk kosmetika yang diteliti.
Asia. Penelitian ini menggunakan pengembangan Penelitian yang dibahas oleh peneliti adalah untuk
model berpindah Keaveney (1995). Hasil dari peneli- memahami bagaimana proses pengambilan keputusan
tian ini menemukan bahwa alasan utama nasabah konsumen dalam pemilihan klinik kecantikan dan alas-
berpindah adalah kegagalan layanan kemudian disusul an mengapa konsumen berpindah klinik kecantikan.
karena harga, kesulitan, kesengajaan, promosi, repu- Obyek klinik kecantikan ini termasuk di dalamnya
tasi, dan rekomendasi. adalah produk dan jasa perawatan yang ditawarkan
Penelitian lain yang juga berhubungan dengan pada klinik kecantikan. Penelitian ini menggunakan
penelitian ini adalah sebuah penelitian pada Inter- metode penelitian kualitatif.
national Journal of Management yang ditulis oleh
Lin, et al. (2005). Penelitian tersebut membagi konsu- METODE
men wanita ke dalam tiga kelompok yaitu, satisfied Penelitian ini memerlukan wawancara untuk
switchers, dissatisfied switchers, dan stayers. membantu proses pengumpulan data. Informan pada
Penelitian lain, dilakukan oleh Permatasari (2011), penelitian ini dipilih berdasarkan validitas penelitian.
yang menjelaskan pemahaman mengenai proses Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik non-
pengambilan keputusan konsumen dalam pemilihan probability sampling dengan metode snowball sam-
klinik kecantikan. Penelitian ini memaparkan adanya pling yang telah menggunakan syarat obyektif dalam
perbedaan keputusan antara klinik kecantikan yang menentukan sampel dan akan terus bertambah secara
dipilih saat pertama kali dengan klinik kecantikan berantai dari informan yang telah didapatkan sebelum-
selanjutnya. Lebih lanjut juga dijelaskan mengenai nya (Sugiyono, 2007). Kriteria sampling yang dipilih
harapan konsumen dengan perpindahan klinik kecan-
mengharuskan informan mengalami fenomena yang
tikan yang dilakukannya, mereka mendapatkan kecan- dibahas pada penelitian ini (Creswell, 1998). Karakte-
tikan yang lebih dari sebelumnya. ristik pemilihan informan pada penelitian ini adalah
Tanjaya dan Wijaya (2009) menganalisa faktor
sebagai berikut:
yang mempengaruhi alokasi dana kecantikan wanita • Informan merupakan konsumen klinik kecan-
karir di Surabaya dengan studi kasus pada wanita
tikan.
karir yang sekaligus anggota klinik kecantikan yang • Klinik kecantikan yang dipilih konsumen berada
ada di Surabaya. Kesimpulan penelitian ini adalah bah- di area Kota Surabaya.
wa tidak semua variabel memiliki keterkaitan dengan
• Usia 18 tahun.
dana yang dialokasikan untuk kebutuhan kecantikan
44 JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 1 | MARET 2014
Switching Behavior pada Konsumen Klinik Kecantikan di Kota Surabaya
• Telah menggunakan produk dan jasa perawatan • Pernah melakukan perpindahan klinik kecantikan.
dari klinik kecantikan selama lebih dari satu • Bersedia mengisi form kesediaan untuk wawan-
tahun. cara dengan peneliti.
46 JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 1 | MARET 2014
Switching Behavior pada Konsumen Klinik Kecantikan di Kota Surabaya
Tabel 1. Resume Tema-tema yang Dihasilkan dari Alasan Konsumen Saat Pertama Kali Memilih Klinik Kecantikan
dan Alasan Perpindahannya
Referensi, Harga, Kenyamanan (Lokasi, Ruangan), informan tersebut sudah tidak lagi memberi informasi
Ketersediaan Dokter, Citra Merek, Kualitas Produk baru, artinya informan tersebut ”ceritanya” sama saja
dan Iklan sebagai tema mengenai alasan-alasan kon- dengan informan-informan sebelumnya.
sumen pada saat pertama kali memilih klinik kecan-
tikan. Lalu sub tema Pengaruh Kelompok Referensi, Pola Perbandingan Perilaku Keputusan
Kenyamanan (Lokasi, Ruangan), Ketersediaan Dok- Konsumen
ter, Harga, Pelayanan, Kegagalan Pemberian Jasa
Informan pertama memiliki pola perilaku perpin-
Inti, dan Keinginan Mencari Variasi (Variety Seeking)
dahan yang berbeda dibandingkan dengan keputusan
sebagai alasan-alasan mengapa konsumen berpindah
awal saat memilih klinik kecantikan. Pada saat awal
klinik kecantikan. Pada tabel 4.1 menggambarkan
memilih klinik kecantikan, alasan yang mempenga-
tema-tema penelitian yang mencerminkan alasan kon-
ruhinya adalah Pengaruh Kelompok Referensi,
sumen pada saat pertama kali memilih klinik kecan-
Ketersediaan Dokter dan Iklan. Namun pada kepu-
tikan dan kemudian melakukan perpindahan klinik
tusan selanjutnya, pada saat melakukan perpindahan
kecantikan.
klinik kecantikan, alasan yang mempengaruhinya
Setelah dilakukan dua kali wawancara, peneliti
adalah Pengaruh Kelompok Referensi, Kenyamanan,
mengerucutkan jumlah informan yang akan dibahas
Harga, dan Pelayanan.
pada sub bab selanjutnya. Pertimbangan ini dilakukan
Informan kedua juga memiliki pola perpindahan
karena tampak bahwa alasan-alasan yang dikemuka-
yang berbeda dibandingkan keputusannya saat perta-
kan kedua informan tersebut sama seperti alasan-
ma kali memilih klinik kecantikan. Disebutkan bahwa
alasan pada informan sebelumnya. Kembali pada apa
alasan awal saat memutuskan melakukan perawatan
yang diungkankan Hamidi (2004) pada awal bab ini,
di klinik kecantikan disebabkan Pengaruh Kelompok
bahwa pengumpulan data suatu penelitian kualitatif
Referensi dan Ketersediaan Dokter. Berubah lagi
mempunyai tujuan tercapainya kualitas data yang me-
pada saat melakukan perpindahan klinik kecantikan,
madai, sehingga sampai dengan informan yang kebe-
informan kedua ini menambahkan dua alasan menge-
rapa data telah dalam keadaan ”tidak berkualitas”
nai Kenyamanan, Pelayanan dan Kegagalan Pem-
lagi dalam arti sudah mencapai titik jenuh karena
berian Jasa Inti.
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 47
Amrina Yulfajar, Rofiaty
Informan ketiga menunjukkan pola perilaku yang lain pengaruh kelompok referensi, kenyamanan, pela-
juga berbeda pada saat pertama kali memutuskan yanan, dan kegagalan pemberian jasa inti.
perawatan di klinik kecantikan dan saat melakukan
perpindahan. Informan ketiga ini menyebutkan bahwa Alasan Konsumen Saat Pertama Kali Memilih
Pengaruh Kelompok Referensi, Harga, Ketersediaan Perawatan di Klinik Kecantikan
Dokter, Citra Merek (Brand Image), dan Kualitas
Pembahasan hasil penelitian mengenai alasan
Produk menjadi alasan-alasan awal saat perawatan
konsumen pada saat pertama kali memutuskan untuk
di klinik kecantikan, namun terjadi perubahan pada
melakukan perawatan di klinik kecantikan diperoleh
saat berpindah. Telah disebutkan bahwa, rasa nyaman
dua tema utama, yakni Pengaruh Kelompok Referensi
atau Kenyamanan dan Pelayanan yang didapatkan
dan Ketersediaan Dokter. Pembahasan mengenai
menjadi alasan yang penting pada saat melakukan
tema tersebut dibahas lebih rinci sebagai berikut.
perawatan di Klinik Kecantikan.
Informan keempat meyebutkan bahwa Pengaruh
Kelompok Referensi menjadi satu-satunya alasan
Pengaruh Kelompok Referensi
mengapa dia memilih klinik kecantikan sebagai tempat Semua konsumen klinik kecantikan yang menjadi
perawatan. Namun setelah itu, terjadi pergeseran informan pada penelitian ini menyatakan bahwa pada
keinginan sehingga yang menjadikan alasannya untuk saat pertama kali melakukan perawatan di klinik
berpindah klinik kecantikan adalah Kenyamanan, kecantikan, mereka mendapatkan referensi dari orang
Kegagalan Pemberian Jasa Inti dan adanya Keinginan terdekat, seperti teman, saudara, pacar, orang tua,
Mencari Variasi (Variety Seeking). dan orang terdekat lainnya. Meskipun memiliki perma-
Informan terakhir, yakni informan kelima menya- salahan kulit wajah yang berbeda-beda pada saat me-
takan bahwa alasannya melakukan perawatan di klinik milih klinik kecantikan, kecenderungan untuk meminta
kecantikan pada saat pertama kali adalah disebabkan pendapat dari orang terdekat menjadi pertimbangan
alasan bahwa Ketersediaan Dokter dan Citra Merek yang dianggap perlu untuk mengambil keputusan.
(Brand Image). Namun mengalami perubahan ketika Seperti yang diungkapkan Kotler (2006) yang
yang bersangkutan memutuskan berpindah klinik ke- menjelaskan bahwa keluarga, organisasi, ataupun
cantikan. Alasan-alasan yang disebutkan saat berpin- kelompok-kelompok baik dalam unit kecil maupun
dah antara lain, Pengaruh Kelompok Referensi, Ke- besar dapat memberikan pengaruh bagi seseorang
nyamanan, Harga, Kegagalan Pemberian Jasa Inti, dalam pemilihan produk dan keputusan pembelian.
dan Keinginan Mencari Variasi. Proposisi yang dibentuk dari tema ini adalah:
P1 : Pengaruh kelompok referensi (reference
group) menentukan pola pikir konsumen pa-
PEMBAHASAN da saat pertama kali memilih klinik kecan-
Relevansi Hasil Penelitian dengan Literatur tikan.
dan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan pengkategorian pada bab sebelum- Ketersediaan Dokter
nya dihasilkan beberapa tema utama yang didapatkan Konsumen klinik kecantikan yang menjadi infor-
dari analisis hasil wawancara dari para informan. Te- man pada penelitian ini memiliki kecenderungan untuk
ma utama ini merupakan tema-tema yang mendomi- memilih klinik kecantikan yang menyediakan seorang
nasi dari seluruh alasan informan. Sehingga pada bab dokter kulit untuk berkonsultasi segala permasalahan
ini, peneliti memangkas beberapa tema yang muncul kulit yang sedang dialaminya. Konsumen membutuhkan
kurang dari sebagian jawaban informan. Tema terakhir perasaan aman dalam memakai produk dan jasa yang
yang dihasilkan pada saat konsumen pertama kali ditawarkan oleh klinik kecantikan apabila klinik terse-
memilih perawatan di klinik kecantikan adalah penga- but sudah memiliki dokter yang benar-benar ahli di
ruh kelompok referensi dan ketersediaan dokter. bidangnya (Nurjanah, 2012). Lebih lanjut dikatakan
Sedangkan pada saat melakukan perpindahan klinik bahwa dokter yang berkompeten telah memiliki surat
kecantikan, tema-tema dominan yang muncul antara ijin praktik dan legalitas lainnya yang sah, sehingga
48 JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 1 | MARET 2014
Switching Behavior pada Konsumen Klinik Kecantikan di Kota Surabaya
konsumen percaya bahwa klinik kecantikannya tidak Kenyamanan menjadi faktor penentu seseorang
merugikan baik dalam hal keuangan dan bahkan meru- ketika melakukan perpindahan klinik kecantikan. Pada
sak wajah ataupun bahkan membahayakan kese- penelitian yang dilakukan Keaveney (1995) menyebut-
hatan. kan alasan kenyamanan sebagai alasan berpindahnya
Proposisi yang dibentuk dari tema ini adalah konsumen, seperti lokasi yang terjangkau, kenyaman-
sebagai berikut: an ruang dan waktu menunggu untuk dilayani. Lokasi
P2 : Ketersediaan dokter menyebabkan konsumen dan ruangan yang strategis diharapkan semakin mem-
lebih tertarik melakukan perawatan di klinik permudah konsumen untuk menerima layanan dari
kecantikan penyedia jasa, dan apabila sebaliknya, konsumen akan
memutuskan mencari penyedia jasa yang lainnya.
Alasan Konsumen Melakukan Perpindahan Proposisi yang dibentuk pada tema ini adalah:
Klinik Kecantikan P4 : Kenyamanan pada lokasi dan ruangan klinik
kecantikan menjadikan konsumen klinik ke-
Pengaruh Kelompok Referensi cantikan di kota Surabaya menjadi loyal dan
Sesuai dengan Lin, et al. (2003) menyatakan hal sebaliknya ketidaknyamanan menjadikan
yang sama ketika sedang meneliti perilaku perpin- konsumen untuk berpindah klinik kecantikan.
dahan pada produk tabir surya pada konsumen di Tai-
pei, bahwa faktor yang mempengaruhi perpindahan- Pelayanan
nya adalah adanya kelompok referensi. Permatasari
Klinik kecantikan, yang tidak hanya menjual kos-
(2011) menyimpulkan bahwa faktor penentu ketika
metika estetika, namun juga jasa layanan kecantikan
memilih klinik kecantikan adanya rasa emosional
seperti facial. Pada bisnis klinik kecantikan, pela-
seorang wanita ketika orang terdekat mengajak untuk
yanan merupakan hal yang paling diperhatikan, apabila
mencoba-coba dari satu klinik kecantikan ke klinik
konsumen merasa kecewa dengan sikap dokter,
kecantikan yang lain. Penelitian Permatasari lebih
beauty theraphist, ataupun layanan dari para front-
mengarah pada keputusan emosional yang diambil
liner, maka hal tersebut menjadikan penilaian dan
seorang wanita pada saat memilih klinik kecantikan,
membuat konsumen berpikir ulang untuk meneruskan
sedangkan arah pada penelitian ini tidak hanya konsu-
menggunakan jasa klinik kecantikan tersebut. Pada
men klinik kecantikan yang berjenis kelamin wanita
tema perpindahan klinik kecantikan, tampak bahwa
saja, namun juga laki-laki. Proposisi pada tema ini
alasan pelayanan yang mengecewakan dan pelayanan
adalah:
yang lebih baik pada klinik kecantikan selanjutnya
P3 : Pengaruh kelompok referensi menyebabkan
menjadi pertimbangan yang mendominasi jawaban
terjadinya perilaku perpindahan pada konsu-
dari para informan penelitian ini
men klinik kecantikan di Surabaya
Pada umumnya, penelitian terdahulu yang terkait
mengenai pelayanan yang mempengaruhi keputusan
Kenyamanan berpindah konsumen adalah yang terjadi pada peru-
Penelitian terdahulu yang dilakukan seorang arsi- sahaan perbankan ataupun perusahaan penyedia kartu
tek lulusan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya layanan seluler. Namun demikian, beberapa faktor
Malang mengenai perancangan interior pada klinik yang disebutkan pada penelitian terdahulu ternyata
kecantikan memang disesuaikan dengan aktifitas dan berkaitan juga pada penelitian dengan sektor industri
fungsi pada tiap ruang tunggu, sehingga pengunjung klinik kecantikan. Gerrard dan Cunningham (2004)
mendapatkan kesan hangat dan santai dan bisa menerima menyatakan bahwa faktor utama pada perilaku ber-
kondisi yang ada disana (Nanda, 2008). Penelitian pindah nasabah pada Bank Asia adalah buruknya fak-
tersebut menunjukkan bahwa klinik kecantikan me- tor layanan yang diterima nasabah. Pada industri klinik
mang secara sengaja menciptakan kenyamanan pada kecantikan, pelayanan yang dimaksud adalah bagai-
desain ruangan klinik kecantikannya agar konsumen mana para tenaga medis yang ada di klinik kecantikan
dapat merasakan suasana nyaman, hangat dan bersa- dapat melayani konsumen dengan baik, ramah, dan
habat ketika sedang melakukan perawatan kecantikan. tidak menyinggung perasaan konsumen.
50 JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 1 | MARET 2014
Switching Behavior pada Konsumen Klinik Kecantikan di Kota Surabaya
didapatkan empat tema, antara lain Pengaruh • Pada saat pertama kali memilih klinik kecantikan,
Kelompok Referensi, Kenyamanan Pelayanan, konsumen dipengaruhi oleh orang terdekat dan
dan Kegagalan Pemberian Jasa Inti. ketersediaan dokter yang ada pada klinik terse-
• Bila dikaitkan dengan data demografi informan, but. Oleh karena itu harus dipastikan bahwa dok-
penelitian ini tidak mencerminkan kecenderungan ter harus selalu ada dan ada dokter pengganti
pada usia, tingkat pendidikan, profesi, dan peng- apabila dokter jaga yang bertugas sedang absen.
hasilan konsumen dalam menentukan klinik • Pada saat melakukan perpindahan klinik kecan-
kecantikan pada saat pertama kali dan pada saat tikan, alasan pengaruh dari orang terdekat, kenya-
konsumen melakukan perpindahan. manan, pelayanan, dan kegagalan pemberian jasa
inti adalah penyebab berpindahnya layanan klinik
Saran Penelitian kecantikan. Utamanya adalah dalam hal kenya-
manan, para penyedia jasa klinik kecantikan diha-
Saran bagi Penelitian Selanjutnya
rapkan meningkatkan sisi kenyamanan bagi kon-
Berikut adalah saran yang bisa peneliti berikan sumen agar dapat memberikan kesan dan nilai
guna penelitian selanjutnya: lebih bagi konsumen sekaligus pengunjung yang
• Penelitian selanjutnya dapat memperluas konsep hanya sekedar survey ke klinik kecantikan terse-
dengan menemukan informan berjenis kelamin but.
laki-laki agar dapat memberikan gambaran me- • Perlunya kotak saran dan kritik pada klinik kecan-
nyeluruh tentang perilaku perpindahan pada kon- tikan. Namun tidak hanya itu, dapat disediakan
sumen klinik kecantikan. nomor pengaduan dan alamat email dimana
• Penelitian mendatang dapat meneliti penyebab konsumen dapat melakukan komplain pada klinik
perpindahan klinik kecantikan secara lebih spe- kecantikan tersebut apabila mengalami kejadian
sifik pada produk tertentu atau pada jenis pera- yang kurang berkenan dan pihak manajemen
watan tertentu. klinik kecantikan hendaknya tanggap dan mem-
• Penelitian berikutnya dapat dilakukan di kota- berikan respon cepat atas adanya pengaduan
kota lain seluruh Indonesia dengan kategori kota- tersebut.
kota kecil ataupun kota besar selain Kota Sura- • Para pelaku bisnis di industri klinik kecantikan
baya untuk mendapatkan gambaran yang jelas hendaknya terus melakukan inovasi dan selalu
mengenai perbandingan di setiap kota tersebut. siap dalam menghadapi persaingan pada industri
• Penelitian selanjutnya dapat melakukan perilaku klinik kecantikan dengan tetap memperhatikan
perpindahan merek pada obyek lain yang sedang kualitas produk dan layanan yang diberikan.
menjadi fenomena di masyarakat.
DAFTAR RUJUKAN
Saran bagi Para Pelaku Bisnis
Assael, H. 1998. Consumer Behaviour and Marketing
Selain dapat memberikan manfaat bagi penelitian Action. 8th Edition. Massachusetts: Kent Publishing
selanjutnya, penelitian ini juga dapat memberikan wa- Company.
wasan bagi para pelaku bisnis khususnya pada bisnis Bogdan, Robert, C., dan Sari, K.B. 1998. Qualitative Re-
klinik kecantikan. Beberapa saran yang peneliti dapat search in Education: An Introduction to Theory and
bagikan antara lain: Methods. 3rd ed. Allyn and Bacon.
Creswell, J.W. 1998. Qualitative Inquiry and Research De-
• Penelitian ini memberikan gambaran mengenai
sign: Choosing Among Five Tradition. London: Sage
apa yang menjadi ketertarikan konsumen pada Publication.
klinik kecantikan, sehingga para pelaku bisnis da- Gerrard, P., dan Cunningham, J.B. 2004. Consumer Switch-
pat mereview kembali pelayanan yang telah dibe- ing Behavior in The Asian Banking Market. The
rikan agar tercapai kepuasan konsumen secara Journal of Service Marketing. Vol 18 No. 3 pp 215–
menyeluruh. 213. Emerald Group Publishing Limited.
52 JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 1 | MARET 2014
Switching Behavior pada Konsumen Klinik Kecantikan di Kota Surabaya
Guiltinan, Joseph, P., dan Paul, Gordon, W. 1987. Market- Klinik Kecantikan, Tesis, Program Ma-gister
ing Management: Strategic and Programs. 6th Edi- Manajemen Universitas Airlangga Surabaya
tion. New York: McGraw Hill International Edition. Peter, J.P., dan Jerry, C.O. 2000. Consumer Behaviour:
Hadiyan, R. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mem- Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jilid
pengaruhi Perilaku Perpindahan Merek pada 1. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Penyedia Jasa Salon Kecantikan di Surakarta. Poerwandari, E.K. 2007. Pendekatan Kualitatif untuk
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Prak- Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
tis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Ranganathan, C., et al. 2006. Switching Behavior of Mo-
Malang: UMM Press. bile Users: do Users Relational Investements and
Ina. 2011. Beauty Line Skin Care. Pustaka Magazine. Edisi Demographics Matter? European Journal of Infor-
Januari Vol.2. mation Systems. Operational Research Society Ltd.
Ismail, M. 2012. Klinik Kecantikan dan Perawatan Kulit. Schiffman, L.G., dan L.L. Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen.
Majalah Fit edisi Januari 2012 h.45. Terjemahan. Jakarta: Indeks.
Keaveney. 1995. Customer Switching Behavior in Service Setiyaningrum, A. 2007. Pengaruh Ketidakpuasan
Industries: An Exploratory Study. Journal of Mar- Konsumen dan Variety Seeking terhadap Keputusan
keting Vol 59, 71–82. ProQuest. Perpindahan Merek. Jurnal Telaah Manajemen
Kotler, P. 2003. Marketing Management. NewJersey: (TEMA), volume 2 No.2, Universitas Kristen Atmajaya
Prentice-Hall, Inc. (UNIKA), Yogyakarta.
Kotler, P., dan K.L. Keller. 2006. Marketing Management. Shin, D.H., dan Kim, W.Y. 2007. Mobile Number Portabil-
12th Edition. New Jersey: Pearson Education. ity on Customer Switching Behavior: in the Case of
Lin, C.T., dan Su-Man Wang, Huei-Ying Hsieh. 2005. The the Korean Mobile Market. Emerald Publishing Lim-
Brand Switching Behaviour of Taipei Female Con- ited Vol 9 No. 4 pp 38–54.
sumers When Purchasing UV Skincare Products. In- Solomon, M.R. 2007. Consumer Behaviour: Buying, Hav-
ternational Journal of Management, Vol. 20, No. 4. ing, and Being. 7th Edition. New Jersey: Pearson
Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori Prentice Hall.
dan Praktik. 1st Edition. Jakarta: Salemba Empat. Srinivasan, M. 1996. New Insight Into Switching Beha-
Malhotra, Naresh, K. 2007. Marketing Research: An Ap- viour. Marketing Research: A Magazine of Manage-
plied Orientation. 5th Edition. Upper Saddle River: ment and Applications, Vol. 8, No. 1
Prentice Hall. Srinuan, P., Annafari, M.T., dan Bohlin, E. 2011. An analy-
Nanda, I.D. 2008. Penerapan unsur dan Prinsip Desain sis of Switching Behavior in the Thai Cellular Market.
Interior pada Ruang Pelayanan Klinik Kecantikan Emerald Group Publishing Limited, ISSN 1463-6697.
di Malang. Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur VOL. 13 NO. 4 2011, pp. 61-74,
Universitas Brawijaya Malang. Sugiyono. 2007. ”Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Nurjanah. 2011. Memilih Klinik Kecantikan. pakarkulit. com/ dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
tag/klinik-kecantikan/ Tanggal akses 10 Februari 2012. Tanjaya, L., dan Wijaya, S.D. 2009. Analisa Faktor yang
Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mempengaruhi Alokasi Dana Kecantikan Wanita
Brawijaya (PPS FEB UB). 2011. Buku Panduan Tesis Karir di Surabaya: Studi Kasus pada Wanita Karir
dan Disertasi. Malang. Anggota Klinik Kecantikan Surabaya. Bachelor
Permatasari, L. 2011. Pemahaman terhadap Proses Thesis, Petra Christian University.
Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Pemilihan Zhang, et al. 2012. Online Service Switching Behavior: The
Case of Blog Service Providers. Journal of Electronic
Commerse Research, Vol 13 No 3.