Anda di halaman 1dari 5

Salam hormat untuk Calon guru di masa depan yang dirindukan zaman...

Wacana kritis

Ananda, tulisan ini akan lebih mulia jika dibaca dengan diawali doa, semoga

Tuhan Yang Maha Esa selalu menjaga kita dari segala mara bahaya baik yang

datangnya dari lisan atau perbuatan maupun yang tidak kita duga dari mana

datangnya, rahmat dan perlindunganNya semoga menjadi kekuatan kita untuk

menuju insan mulia. Rasa syukur yang tak pernah lelah kita haturkan kepadaNya

sebagai kontrak manusia yang religius dan meyakini akan ke-EsaanNya. Semoga

wujud doa ini tidak hanya berhenti pada ritual yang ditunaikan melainkan sampai

kepada daya spiritual yang menjadikan kita manusia yang mulia.

Izinkan saya menyampaikan beberapa hal melalui tulisan ini terkait

kesepakatan kita dalam pembahasan materi tertuang dalam modul yang saudara

pedomani dalam belajar secara mandiri. Semua itu usaha kita dalam melacak

konteks pembahasan tersebut mulai dari isu, fenomena sampai dengan kebijakan

dan literatur yang relevan. Pendekatan yang kita lakukan dalam kuliah kita adalah

kajian holistik, integratif dan futuristik. Mengenai kebutuhan kuliah dalam

bentuk belajar mandiri dan kolaborasi saya sangat mengapresiasinya karena

dalam kondisi perkuliahanjarak jauh disituasi pandemi, saudara berusaha

bersungguh-sungguh untuk memaksimalkan perkuliahan bisa berjalan dengan baik.

Terkait dengan tugas ini, saya akan memulai wacana pembahasan terlebih

dahulu sebagai pemantik agar dapat membangun gairah belajar mandiri ananda

dalam menemukan keidealan penelusuran materi. Di dalam wacana ini berfokus

pada guru karena ia selalu menjadi primadona bagi segala zaman khususnya masa

depan, dimana masa depan tidak tau akan seperti apa dan bagaimana, maka

ananda sebagai guru di masa depan berusaha memproyeksikan keadaan tersebut


melalui pemikiran kritis dan argumentatif dalam membaca isu-isu yang

berkembang. Sebagaimana kita telah bahas bersama di era digital telah

menyuguhkan organ tubuh manusia yang baru, dimana smartphone dengan sengala

perlengakapannya menjadi pemandu manusia dan nempel dimana ia berada, karena

ini prinsip teknologi diciptakan sebagai alat bantu manusia dalam beradaptasi

agar manusia bisa survival. Hidup di zaman distrubtion membutuhkan kepekaan

dan daya indera yang cekatan karena membaca perubahan yang begitu cepat dan

tak diduga-duga. Sebagai contoh kita masih merasakan kepungan pandemi sampai

hari ini, siapa yang menduga akan terjadi wabah tersebut dan bagaimana peran

manusia.

Kemampuan membaca keadaan akan membawa manusia pada kamapan sikap

dan perilaku sehingga ia dapat melaluinya, sebut saja manusia tersebut adalah

manusia yang layak untuk melangkah kedepan. Harapannya ananda sebagai guru di

masa yang akan datang sama halnya manusia yang layak dan mampu menunjukan

kualitas-kualitas kedirian yang survival. Untuk menuju kesana kita sedang

berproses (belajar) yang secara sadar sedang berusaha menyelenggarakan

secara perwujudan nyata dengan kaedah yang berlaku di dalam kehidupan

manusia dalam rangka menengakkan upaya sikap, perilaku dan tindakan yang baik

dan benar. Karenanya belajar tidak mengenal tempat, waktu maupun medianya.

Bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara menuturkan bahwa setiap tempat adalah

sekolah dan setiap orang adalah guru, artinya aktifitas manusia dalam

kehidupannya dalam interaksi maupun komunikasi dimanapun dan kapanpun

mengandung pesan rutinitas belajar. Informasi yang diserap merupakan sebuah

pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya, dan interaksi yang terjadi atau yang

dilakukan adalah tindakan belajar. Maka belajar berkaitan upaya menempa diri,

sebagai manusia yang pembelajar maka dirinya siap dengan tempaan yang dicetak

lewat pengetahuan dan pengalamannya.


Situasi dan kondisi yang menimpa pada manusia pembelajar merupakan

ruang pengetahuan yang mempola dirinya, ini sebuah keniscayaan dalam

melangsungkan kehidupan manusia. Lebih kritis lagi lingkungan adalah tempat

penjara bagi mereka manusia tak pembelajar, artinya keterkejutan akan

perubahan yang tidak diduga sebelumnya. Maka ruang publik yang dinamis dengan

sendirinya akan mendesain manusia itu sendiri. Kelayakan manusia yang

menempati ruang tersebut menjadi orang-orang pilihan bagi populasinya.

Jika di lihat masa post pandemi ini, manusia ditantang mampu bertahan

hingga lolos dari seleksi ruang publik yang dinamis. Kesiapsiagaan manusia

menjadi pondasi kuat dalam kepekaan dan mawas diri untuk mampu melewati

masa perubahan yang dinamis dan pasti. Sebut saja era distrubtion yang kini

menyelimuti aktivitas manusia yang sedang gencar memilah-milah manusia canggih

dan inovatif. Maka dari itu peran manusia pembelajar dengan bekal pengetahuan

yang selalu di upgrade menjadi syarat utama. Terutama ananda hendak menjadi

guru masa depan yang dirindukan yang akan mencetak peradaban bangsa yang

smart and good citizen.

Maka dalam tulisan ini saya menyampaikan kepada saudara, manusia

intelektual masa depan yang akan disiapkan menjadi agen perubahan dimana umat

akan tertuju pada saudara dan peradaban manusia berada ditangan anda. Jika

kelak sampai pada dinding kelas dan melihat murid-murid yang beragam maka

kenalilah dinamikanya, pahamilah kebutuhan belajarnya sehingga anda menjadi

guru yang mampu menerjemahkan masa depan kepada mereka secara terang-

benerang agar kelak mereka tau akan menjadi apa. Gunakan strategi dan teknik

PBM yang mempesona agar terbangun ruang kelas yang menggembirakan bagi

mereka.
Tantangan belajar dimasa depan akan mendaur bagaimana tatap muka dan

tatap layar (luring/daring), ananda akan berfikir keras bagaimana meracik

keduanya menjadi sesuatu yang dapat mendukung keberhasilan mereka meraih

niat belajar untuk membaca masa depan. Meminjam pemikirian Soren

Keirkegaard “masa depan apakah aku akan berada disana?”... pertanyaan ini harus

hadir dan nempel pada dinding kelas ananda agar mereka (murid) tahu alasan

mengapa berada di kelas ananda. Fenomena aktivitas belajar secara online dan

offline menjadi projek kita bersama untuk tetap menuntun dan mengarahkan

meraka meraih kehendaknya. Semoga mereka para murid yang menjadi

warganegara hipotetik menjadi bagian dari gererasi penerus tetap dan dapat

tumbuh berkembang sebagai modal dan aset bangsa dalam pembangunan di masa

mendatang agar Indonesia tetap mencatatkan namanya di peta dunia dan tetap

siap bergaul di Internasional dalam hal ini bagaimana memahamkan konsep

wawaasan nusantara sebagai pengetahuan dasar tentang kesadaran warga negara

dalam rasa nasionalisme dan cinta tanah air.

Melalui kacamata pendidikan dapat mengungkap kita sebagai manusia

pembelajar, bagaimana mampu menelaah hambatan dan tantangan dalam

fenomena yang terjadi di era pandemi, khususnya generasi bangsa yang akan

diduga menjadi pewaris peradaban manusia dimasa depan. Warga negara

hipotetik (yang diduga) harus didesain kearah bekal diri yang mampu memahami,

meyakini dan melakukan dalam upaya baik, benar dan kepatutan dalam dimensi isi,

wadah dan ruang lingkup wawasan nusantara.

Menjadi manusia pembelajar yang menelusuri jendela pengetahuan di era

digital, mengfokuskan bagaimana kemapanan untuk mengelola informasi menjadi

perioritas penting bagi sipengguna (tamu digital) maka kemandirian dan

kemapanan tersebut menjadi bekal diri yang harus disiapkan apalagi dalam

bingkai masyarakat yang Pancasilais. Mengenai isu-isu publik yang berseliweran


dalam jagad digital menjadi perhatian khusus bagi para tamunya yang berbusana

Pancasila, dengan melihat beberapa fenomena dan kasus yang terjadi, isu

berkaitan dengan wawasan nusantara, sehingga ini menjadi wacana pembuka

saudara dalam menjawab tantangan manusia yang smart and good citizen hari ini

dan masa yang akan datang. Silahkan saudara tentukan isu mana yang dijadikan

kajian melalui pendekatan materi perkuliahan wawasan nusantara dan pertahanan

nasional

Dikerjakan Minimal 10 halaman dengan sistematika penulisan yang sudah

saya siapkan dan silahkan diunduh. saudara tinggal menulis saja didalam template

yang sudah ada gunakan referensi yang relevan dan sertakan biodata saudara

beserta fotonya.

Kemukakan tulisan saudara dengan pendekatan analisis kritis dan

argumentatif berdasarkan literatur yang relevan. Harapanya dengan modal

HOTS dan berdoa, saudara dapat menoreh kata menjadi kalimat yang ilmiah dan

akademik,

Semoga saudara berbahagia dan selalu dalam Lindungan Tuhan Yang Maha

Esa. Mengakhiri dengan ucapan terima kasih, semoga saudara menjadi guru yang

siap dan dirindukan masa depan....

Jamaludin

Anda mungkin juga menyukai