Askeb Hipertensi Heti
Askeb Hipertensi Heti
OLEH :
HETI YULENDARI
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah, dan Karunia-
Nya,sehingga penyusunan “LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II’, dapat saya
selesaikan. Penyelesaian laporan ini juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada bapak/ibu
yang terhormat:
1. Sukarni,S.SiT.,M.Kes selaku Ketua Yayasan Aisyah Lampung
2. Wisnu Probo Wijayanto,S.Kep.,Ners,MAN selaku Rektor Universitas Aisyah Pringsewu
Lampung
3. Ikhwan Amirudin,S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Aisyah Pringsewu Lampung
4. Septika Yani Veronica,S.ST.,M.Tr.Keb selaku Kepala Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan sekaligus Ketua dan Pembimbing Akademik PKK
Komprehensif II.
5. Dan Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah diberikan. Penulis
menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan masukan serta saran yang membangun guna perbaikan selanjutnya. Semoga
Allah SWT senantiasa melindungi kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. v
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................
C. Manfaat......................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................
A. Kehamilan Dengan Anemia.......................................................................
B. Masa Nifas Dengan produksi ASI.............................................................
C. Remaja dengan desminore.........................................................................
D. Wanita Usia Subur Dengan Hipertensi......................................................
BAB III DOKUMENTASI SOAP.................................................................
A. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia................................
B. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan produksi ASI........................
C. Asuhan Kebidanan Pada Remaja dengan desminore.................................
D. Asuhan Kebidanan Pada WUS Dengan Hipertensi...................................
BAB IV PEMBAHASAN KASUS.................................................................
A. Asuhan Komplementer Pada Ibu Hamil Dengan Anemia.........................
B. Asuhan Komplementer Pada Ibu Nifas Dengan produksi ASI.................
C. Asuhan Komplementer Pada Remaja dengan desminore..........................
D. Asuhan Komplementer Pada WUS Dengan Hipertensi............................
BAB V PENUTUP..........................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asuhan kebidanan komprehensif adalah asuhan yang diberikan secara menyeluruh
dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan kebidanan yang mencakup
pemeriksaan berkesinambungan diantaranya asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,
nifas, Aseptor KB, Kesehatan pada wanita dengan gangguan system reproduksi termasuk
kasus-kasus inekologi, infertilitas dan ankologi dan kesehatan wanita masa klimakterium dan
menopause berdasar evidence based/ jurnal ilmiah, termasuk deteksi kesejahterahan janin dan
penerapan konsep fetomaternal .
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah
pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat.Hipertensi yang
tidak terkontrol dapat meningkatkan peluang untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler, antara
lain stroke, Congestive Heart Failure (CHF) dan 3 kali lebih besar serangan jantung.
Hipertensi bukan merupakan penyakit yang disebabkan oleh faktor penyebab tunggal, tetapi
banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah antara lain keturunan, jenis kelamin, umur,
merokok, konsumsi alkohol, stress dan asupan natrium. Faktor keturunan memiliki peranan
terhadap timbulnya hipertensi, seseorang yang mempunyai orang tua yang salah satunya
penyakit hipertensi, maka orang tua tersebut beresiko untuk penyakit hipertensi
Hipertensi menyebabkan kematian pada 45% pasien penyakit jantung dan 51%
kematian pada pasien stroke tahun 2008 ( WHO, 2013). Prevalensi hipertensi di Indonesia
sebesar 26,5% pada tahun 2013, tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya sebesar
9,5%. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum
terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan ( Kemenkes RI, 2013 ).
Penatalaksanaan hipertensi ada dua macam yaitu farmakologi dan nonfarmakologi.
Pengobatan farmakologi yang diberikan pada pasien hipertensi adalah dengan menggunakan
obat antihipertensi.Obat antihipertensi yang digunakan salah satunya adalah Captropil yang
merupakan golongan obat angiotensin converting enzyme (ACE)
inhibitor. (Raharja & Tjay, 2010). Beberapa obat herbal atau non farmakologi untuk penyakit
hipertensi diantaranya adalah daun seledri, mentimun, air kelapa muda, dan termasuk juga
bawang putih dapat mengobati penyakit hipertensi tersebut.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan komprehenshif patologis berdasarkan
evidence based/ jurnal ilmiah
2. TUJUAN KHUSUS
Memberikan asuhan pada lansia kasus hypertensi dengan penanganan berdasarkan
evidence based pemberian air rebusan bawang putih
C. MANFAAT
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
a. Bagi Responden
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau sumber informasi serta
dasar pengetahuan bagi para mahasiswa dan dapat dijadikan sebagai materi
A. HIPERTENSI
1. Pengertian
Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016),
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes (2018), hipertensi
merupakan silent killer dimana gejalanya sangat bermacam-macam pada setiap individu dan
hampir sama dengan penyakit lain. Gejala-gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat
ditengkuk. Vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga
berdenging atau tinnitus dan mimisan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas (Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016) :
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan
atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan distolik lebih besar
dari 160 mmHg da tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada (Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016):
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
2. Klasifikasi Hipertensi
Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. 2016),
klasifikasi hipertensi klinis berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik yaitu :
Klasifikasi derajat hipertensi secara klinis
No Kategori Sistolik Diastolik
1 Optimal <120 <80
2 Normal 120-129 80-84
3 High normal 130-139 85-89
4 Hipertensi
5 Grade 1 (ringan) 140-159 90-99
6 Grade 2 (sedang) 160-179 100-109
7 Grade 3 (berat) 180-209 100-119
8 Grade 4 (sangat berat) >210 >210
Sumber : Tambayong dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016).
Menurut World Health Organization (dalam Noorhidayah, S.A. 2016) klasifikasi
hipertensi adalah :
1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama
dengan 140 mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan
90 mmHg.
2. Tekanan darah perbatasan (border line) yaitu bila sistolik
141-149 mmHg da n diastolik 91-94 mmHg.
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih
besar atau sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar
atau sama dengan 95 mmHg
1. Identitas
Umur : 50 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Suku/Bangsa : Lampung
Agama : Islam
Ibu mengatakan sering merasa sakit kepala dan susah untuk tidur
3. Riwayat kesehatan
b. Perilaku kesehatan
( ) Tifoid, (√ ) Hipertensi, ( ) TB
( ) Lain-lain, jelaskan : …………………………..
( ) Tidak ada :
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
( ) Sopor, ( ) Koma
c. TB : 152 cm
d. BB : 64 kg
e. TTV
TD : 150/90 mmHG
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36C
2. Pemeriksaan Fisik : Tidak dilakukan
a. Mata
(√ ) Normal
d. Dada
e. Payudara
pariver :
C. ASSESMENT
D. PLANNING OF ACTION
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami hipertensi karena tekanan
darah ibu 150/90 mmHg
2. Menjelaskan bahaya hipertensi kepada ibu serta penanganannya
3. Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak minimal 8 gelas per hari dan
istirahat yang cukup.
4. Menganjurkan ibu untuk rutin minum obat yang sudah diberikan tenaga kesehatan
5. Menganjurkan ibu untuk minum air rebusan bawang putih pada pagi hari selama 7
hari untuk menurunkan tekanan darah
6. Menjelaskan manfaat bawang putih untuk penderita darah tinggi
7. Mengajarkan ibu cara membuat air rebusan bawang putih
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ke bidan bila ada keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengaruh Pemberian Air Rebusan Bawang Putih Terhadap Tekanan Darah Pada
Pasien Hipertensi
pemberian air rebusan bawang putih pada pasien hipertensi terhadap Ny. M sebelumnya
dilakukan pengakjian serta pemeriksaan tekanan darah dengan hasil 150/90 mmHg.
Kemudian diberikan KIE pola makan dan hidup sehat pasien dianjurkan untuk
mengkonsumsi air rebusan bawang putih rutin setiap pagi selama 7 hari. Kemudian
dilakukan evaluasi dari intervensi pada hari ke 7 didapatkan tekanan darah Ny.M 130/80
mmHg.
dengan jurnal terhadap Ny.M yang mengkonsumsi air rebusan bawang putih rutin setiap
pagi selama 7 hari terbukti efektif untuk menurunkan tekanan darah dan diperlukan KIE
(komunikasi ,informasi dan edukasi ) terhadap pengetahuan pasien tentang hipertensi dan
PENUTUP
Penulis telah mampu melakukan pengkajian dan memberikan asuhan pada Ny. M
dengan hipertensi menggunakan asuhan pemberian air rebusan bawang putih setiap
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada semua pihak pada kasus ini adalah sebagai
berikut :
terdekat.
pembuatan tugas.
dalam memberikan asuhan kebidanan pada remaja, ibu hamil, lanjut usia (lansia)
DAFTAR PUSTAKA