Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP RUMAH DAN PERMUKIMAN

SEHAT
Oleh : Habib Syaputra
A. LATAR BELAKANG

Perumahan adalah sebuah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungannya yang
lengkap, misalnya penyediaan air minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik,
telepon, jalan, yang memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana
mestinya.

Pemukiman bisa di sebut juga sebagai perumahan dan sebaliknya. Perumahan


memberikan kesan tentang rumah beserta sarana dan prasarana terhadap lingkungannya.
Perumahan menitikberatkan pada suatu fisik atau semacam benda mati. Di kawasan
Perumahan masyarakat hidup berkelompok dan bersosialisasi antara satu sama yang lain
(Suparno, 2006 dalam laman website lovescokelat.wordpress.com 13 09-2013)
A. PENGERTIAN RUMAH, PERUMAHAN,
DAN PERMUKIMAN.

1.1 PENGERTIAN RUMAH


Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, rumah
adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga. Menurut John F.C Turner, 1972, dalam bukunya Freedom To
Build mengatakan, “Rumah adalah bagian yang utuh dari permukiman, dan bukan
hasil fisik sekali jadi semata, melainkan merupakan suatu proses yang terus
berkembang dan terkait dengan mobilitas sosial ekonomi penghuninya dalam
suatu kurun waktu. Menurut Siswono Yudohusodo (Rumah Untuk Seluruh
Rakyat, 1991: 432), rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Jadi, selain berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim
dan makhluk hidup lainnya, rumah merupakan tempat awal pengembangan
kehidupan.
1.2 Fungsi Rumah
• Rumah sebagai tempat untuk menyendiri dan menyepi, maksudnya adalah
rumah merupakan tempat untuk melepaskan diri dari dunia luar, dari tekanan
dan ketegangan dan dari kegiatan atau rutinitas
• Rumah sebagai akar dan kesinambungan, maksudnya adalah rumah dilihat
sebagai tempat untuk kembali pada akar dan menumbuhkan rasa
kesinambungan dalam untaian proses kemasa depan
• Rumah berfungsi sebagai penunjang rasa aman yang berarti jaminan keamanan
atas lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan berupa
kepemilikan atau the form of tenure
• Rumah sebagai wadah kegiatan utama sehari-hari
• Rumah sebagai pusat jaringan social
• Rumah sebagai struktur fisik
Lanjutan
Seiring dengan adanya perkembangan teknologi terhadap peradaban manusia, berpengaruh
pula pada hilangnya beberapa fungsi rumah akibat adanya teknologi informasi, diantaranya:

• Fungsi rumah sebagai alamat (address) perlahan memudar, karena dengan surat
elektronis (e-mail), surat yang diterima dapat dibaca dimana saja.
• Fungsi rumah sebagai tempat berlindung dari gangguan luar sudah lama bobol
dengan masuknya jaringan telepon, fax, e-mail yang berpotensi mengganggu kita
kapan saja
• Fungsi rumah sebagai tempat mendidik anak sebagian besar telah diambil alih oleh
sekolah yang semakin lama semakin bertambah jamnya sehingga anak lebih banyak
menghabiskan waktu di sekolah.
• Fungsi merawat orang tua yang diambil alih oleh rumah jompo
Fungsi merawat si sakit diambil alih oleh rumah sakit karena banyak sekali orang
yang tinggal sendiri
Lanjutan
Perkembangan teknologi tidak hanya memudarkan beberapa fungsi rumah, tetapi
juga menambah beberapa fungsi baru bagi rumah, seperti:
• Sebagai tempat kerja, dimana kita bisa berhubungan dengan teman sekerja,
dengan atasan/bawahan melalui computer
• Sebagai tempat mengumpulkan segala macam informasi yang dahulu tidak
mungkin. Dengan komputer di rumah kita bisa mengakses berbagai sumber
informasi, melakukan transaksi dagang, mentransfer uang, belajar atau mengajar
dan seterusnya.
• Sebagai tempat rekreasi melalui media massa elektronok atau mengakses
program entertainment di seluruh dunia.
• Melakukan hubungan sosial dengan orang lain tanpa perlu mengenal dia secara
fisik
1.3 PENGERTIAN PERUMAHAN

Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, perumahan


berada dan merupakan bagian dari permukiman, perumahan adalah kelompok
rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan (pasal 1 ayat 2).
1.4 Fungsi Perumahan

Perumahan tidak hanya sebagai wadah secara fisik untuk tempat berlindung yang
dilengkapi sarana dan prasarana, tetapi juga merupakan bagian dari kehidupan
suatu komunitas. Beberapa fungsi perumahan, antara lain dapat digambarkan
sebagai suatu cerminan dan pengejawantahan dari diri pribadi manusia, baik
secara pribadi maupun dalam satu kesatuan lingkungan alam. Selain itu
perumahan dapat mencerminkan taraf hidup masyarakat, kesejahteraan,
kepribadian, dan peradaban manusia sebagai penghuninya.
1.5 PENGERTIAN PERMUKIMAN
Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1992 Pasal 3, Permukiman adalah bagian dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun
pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan
tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Satuan lingkungan
permukiman adalah kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan
penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan yang terstruktur. Sedangkan
dalam Pasal 4 menyebutkan bahwa penataan perumahan dan permukiman bertujuan untuk
a. Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, dalam rangka
peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat;
b. Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman,
serasi, dan teratur;
c. Memberi arah pada pertumbuhan wilayah dan persebaran penduduk yang rasional;
d. Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial , budaya, dan bidang-bidang lain.
B. ELEMEN PERMUKIMAN

1. Alam 3. Masyarakat
a. Geologi a. Kepadatan dan komposisi penduduk
b. Topografi b. Kelompok social
c. Tanah c. Adat dan kebudayaan
d. Air d. Pengembangan ekonomi
2. Manusia e. Pendidikan
f. Kesehatan
g. Hukum dan administrasi
Lanjutan
4. Bangunan (Rumah)
a. Rumah pelayanan masyarakat (contohnya sekolah, rumah sakit dan lain
sebagainya)
b. Fasilitas rekreasi atau hiburan
c. Pusat perbelanjaan/perdagangan dan pemerintahan
d. Industri
e. Pusat transportasi
5 Networks
a. Sistem jaringan air bersih
b. Sistem jaringan listrik
c. Sistem transportasi
d. Sistem komunikasi
e. Drainase dan air kotor
f. Tata letak fisik.
Lanjutan

Keterkaitan Antar lemen Permukiman


Doxiadis (1968) menjelaskan adanya lima prinsip hubungan antar elemen untuk
menciptakan hunian manusia dalam mencapai keseimbangan antar manusia dan manusia
dengan lingkungannya. Pertama, memaksimalkan potensi manusia berhubungan dengan
elemen-elemen dalam permukiman yaitu manusia berhubungan dengan unsur-unsur
alam, orang lain, dan bangunan dan prasarana. Kedua, meminimalkan upaya yang
diperlukan untuk pencapaian aktual manusia yang berhubungan secara langsung. Ketiga,
mengoptimalkan kenyamanan dalam ruang, dengan memperhatikan jarak dengan orang
lain atau jarak dengan benda lain. Keempat, mengoptimalkan kualitas manusia, yaitu
hubungan dengan lingkungannya yang terdiri dari alam, masyarakat, bangunan dan
rumah-rumah (shell) dan prasarana. Kelima, pengaturan permukiman dalam upaya untuk
mencapai keterpaduan empat prinsip lainnya, dan optimasi ini tergantung pada ruang dan
waktu.
C. HAK – HAK ATAS TANAH
3.1 Jenis-jenis Permukiman

Menurut Bintarto, ada beberapa macam pola-pola permukiman


Diantaranya:
1. Mengikuti Jalan
2. Mengikuti rel kereta api
3. Mengikuti alur sungai
4. Mengikuti garis pantai
5. Pola permukiman terpusat
Lanjutan

Berdasarkan sifatnya, permukiman dibagi menjadi beberapa jenis


Yaitu:
1. Pemukiman Perkampungan Tradisional
2. Permukiman Darurat
3. Permukiman Kumuh (Slum Area)
4. Pemukiman Transmigrasi
5. Perkampungan Untuk Kelompok-Kelompok Khusus
6. Permukiman Baru (real estate)
OK

Anda mungkin juga menyukai