TUGAS 2
Salma Urfa
Nim 857758403
PGSD BI Kelas B
UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1. Mata pelajaran PKN memiliki keterkaitan dengan bidang studi lain, khususnya
dengan mata pelajaran IPS. Sebelum menjadi bidang studi PKN yang menurut
kurikulum tahun 1994 diberi nama bidang studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (sebagai upaya mewujudkan pesan UU sistem Pendidikan
Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya pasal 39 ayat 2 dan 3, bidang studi PKN
adalah bagian dari bidang studi IPS. Bidang studi PKN adalah pengajaran yan erat
kaitannya dengan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan hal-hal yang
menyangkut warga negara serta pemerintahan menurut versi kurikulum tahun 1975
dan kurikulum tahun 1975 dan kurikulum tahun 1984.
3. Secara historis, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan (Cina
Selatan). Perpindahan itu terjadi pada zaman es (Quartair), di mana saat itu daratan
Kalimantan, Jawa, dan Sumatera bersatu dengan Asia, sedangkan daratan Papua
bersatu dengan Australia. Secara geografis, kondisi kepulauan di Indonesia
berbeda, seperti perbedaan iklim, curah hujan, suhu, kelembaban udara, jenis
tanah, morfologi tata air, flora, dan faunanya. Secara sosiologis dan kultural,
dampak teknologi manusia yang berkembang selama berabad-abad mengahsilkan
peradaban yang berbeda. Perbedaan ini tampak dari beberapa hal berikut.
a. Di sebagian besar pedalaman pulau Jawa dan Bali, selama berabad-abad telah
ditanami secara intensif. Sistem pertanian umumnya bersifat subsistem, untuk
memenuhi kebutuhan sendiri, luas lahan relatif kecil/sempit dan umumnya
menggunakan tenaga hewan.
b. Di sepanjang pantai Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi berkembang kota-
kota, pantai, pusat pertemuan antar bangsa, perdagangan sutra, keramik, emas,
perak, dan rempah-rempah serta barang lain.
c. Di wilayah pedalaman Kalimantan, Sumatera, Papua, dan pulau lainnya, lahan
yang belum digarap masih luas, penduduknya masih jarang, pertanian, serta
hidupnya sering berpindah-pindah.
6. Ulasan
a. Pedidikan Kewargenegaraan merupakan salah satu solusi yang dapat diberikan
dalam membangun infrastruktur yang menunjang terwujudnya
demokratisasi dalam satu negara. Proses demokratisasi melalui pendidikan
formal maupuninformal, diperlukannya suatu perangkat pengalaman (learning
experiences) dalam memberikan pendidikan demokrasi maupun tekait dengan
pendidikan Hak Asasi Manusia. Learning Experience tersebut dapat
diwujudkan melaui kurikulum atau program belar ataupun pembelajaran yang
dapat memandu terjadinya proses pengembangan nilai, cita-cita, konsep
maupun prinsip demokrasi. Oleh karena itu upaya yang sistematis sangat
diperlukan dalam merancang sebuah kurikulum pendidikan yang dapat
menjadi sarana pendidikan demokrasi guna terciptanya tatanan masyarakat
yang dapat dikatakan sebagai masyarakat demokratis. Proses
rekonseptualisasi Pendidikan Pancasila dalam hal ini diperlukan guna
memberikan pendidikan terkait dengan demokrasi yang ada di Indonesia.
b. Pendidikan demokrasi sejatinya mengantarkan anak bangsa, baik pemimpin
maupun rakyat, untuk mengerti dan melaksanakan hak dan kewajiban
masing-masing. Pemegang kekuasaan menyadari bahwa kekuasaan yang
dimilikinya adalah tanggung jawabnya guna berbakti kepada negara dan
meningkatkan kehidupan masyarakat. Di sisi lain, pendidikan demokrasi
menempatkan warga negara sebagai subjek, bukan objek, berhadapan
dengan negara. Karena itu, pendidikan demokrasi akan menyadarkan warga
terhadap hak-hak mereka.
c. Membangun budaya demokrasi di sekolah adalah menjadikan sekolah menjadi
media inseminasi dan pemekaran nilai-nilai demokrasi bagi kehidupan individu
dan peran publiknya. Untuk itu, maka secara teoritis dan praktis, ada tiga hal
yang harus diwujudkan untuk membangun sekolah demokratis yakni proses
belajar mengajar, kepemimpinan dan manajemen sekolah, dan budaya sekolah
demokratis. Dalam konteks sekolah demokratis, aspek yang ketiga, yakni
kultur sekolah menjadi kekuatan penting. Kultur sekolah dapat dideskripsikan
sebagai pola nilai-nilai, norma-norma, sikap, ritual, mitos, dan kebiasaan-
kebiasaan yang dibentuk dalam perjalanan panjang sekolah.