Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAJARAN PKN DI SD

TUGAS 2

Salma Urfa
Nim 857758403
PGSD BI Kelas B

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1. Mata pelajaran PKN memiliki keterkaitan dengan bidang studi lain, khususnya
dengan mata pelajaran IPS. Sebelum menjadi bidang studi PKN yang menurut
kurikulum tahun 1994 diberi nama bidang studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (sebagai upaya mewujudkan pesan UU sistem Pendidikan
Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya pasal 39 ayat 2 dan 3, bidang studi PKN
adalah bagian dari bidang studi IPS. Bidang studi PKN adalah pengajaran yan erat
kaitannya dengan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan hal-hal yang
menyangkut warga negara serta pemerintahan menurut versi kurikulum tahun 1975
dan kurikulum tahun 1975 dan kurikulum tahun 1984.

2. Kelebihan pembelajaran terpadu.


a. Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak.
b. Kegiatan yang dipilih dengan dan bertolak dari minat dan kebutuhan.
c. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan
dapat bertahan lebih lama.
d. Pembelajaran terpadu menumbuh kembangkan keterampilan berpikir anak.
e. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui dalam lingkungan anak.
f. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak, seperti kerja sama,
toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain.
Kelemahan pembelajaran terpadu.
Pada umumnya guru lebih senang dengan apa yang sudah sering dikerjakan dalam
proses belajar mengajarnya dengan kata lain, guru agak sulit menerima
pembaharuan dan perubahan. Penerapan pembelajaran terpadu harus didukung
pelaksanaannya oleh guru dan petugas pendidikan non guru lainnya, sebab tanpa
dukungan mereka upaya tersebut tidak akan mencapai tujuannya. Dengan
demikian guru diharakan memiliki kemampuan profesional memadukan bidang-
bidang studi tertentu dengan kemampuan menyeleksi konsep, tema, dan topik yang
dapat melibatkan beberapa bidang studi dalam proses pembelajaran.

3. Secara historis, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan (Cina
Selatan). Perpindahan itu terjadi pada zaman es (Quartair), di mana saat itu daratan
Kalimantan, Jawa, dan Sumatera bersatu dengan Asia, sedangkan daratan Papua
bersatu dengan Australia. Secara geografis, kondisi kepulauan di Indonesia
berbeda, seperti perbedaan iklim, curah hujan, suhu, kelembaban udara, jenis
tanah, morfologi tata air, flora, dan faunanya. Secara sosiologis dan kultural,
dampak teknologi manusia yang berkembang selama berabad-abad mengahsilkan
peradaban yang berbeda. Perbedaan ini tampak dari beberapa hal berikut.
a. Di sebagian besar pedalaman pulau Jawa dan Bali, selama berabad-abad telah
ditanami secara intensif. Sistem pertanian umumnya bersifat subsistem, untuk
memenuhi kebutuhan sendiri, luas lahan relatif kecil/sempit dan umumnya
menggunakan tenaga hewan.
b. Di sepanjang pantai Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi berkembang kota-
kota, pantai, pusat pertemuan antar bangsa, perdagangan sutra, keramik, emas,
perak, dan rempah-rempah serta barang lain.
c. Di wilayah pedalaman Kalimantan, Sumatera, Papua, dan pulau lainnya, lahan
yang belum digarap masih luas, penduduknya masih jarang, pertanian, serta
hidupnya sering berpindah-pindah.

4. Prinsip-prinsip nasionalisme bangsa Indonesia.


a. Bangsa Indonesia berpandangan
1) Monodualistik, yaitu suatu paham yang menganggap bahwa hakikat
sesuatu merupakan dua unsur yang terikat menjadi suatu kebulatan.
2) Monopluralis, yaitu mengakui bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai
unsur yang berbeda dan tetap merupakan satu kesatuan yang utuh, yaitu
bagian dari bangsa Indonesia.
3) Integralistik, kebersamaan, dan kekeluargaan.
b. Bhineka tunggal ika
Masyarakat Indonesia memeluk agama yang berbeda-beda sesuai dengan
keyakinan masing-masing. Kemudian di Indonesia ditemukan sedikitnya 35
suku bangsa, masing-masing dengan bahasa dan adat istiadat yang berbeda di
antaranya Jawa, Sunda, Madura. Untuk memelihara agar persatuan dan
kesatuan tetap tetap utuh maka seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia
diharapkan dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan pancasila secara
bulat dan utuh. Prinsip Bhineka Tunggal Ika mengharuskan kita untuk
mengakui keanekaragaman bangsa Indonesia, baik dari suku bangsa, bahasa,
agama. Hal ini mewajibkan kita untuk tetap bersatu (tunggal ika) sebagai
bangsa Indonesia. Prinsip-prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan
prinsip wawasan nusantara yang mengandung makna sebagai berikut.
1) Indonesia merupakan satu kesatuan politik.
2) Indonesia merupakan satu kesatuan sosial budaya.
3) Indonesia merupakan satu kesatuan ekonomi.
4) Indonesia merupakan satu kesatuan pertahanan keamanan.

5. Deklarasi Universal HAM (Universal Declaration of Human Right) yang


dicetuskan pada tanggal 10 Desember 1948 telah merumuskan pengertian HAM,
yatu merupakan pengakuan akan martabat dan harkat manusia yang menyatu
dalam diri setiap manusia yang meliputi kebebasan, keadilan, dan perdamaian
dunia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM,
khususnya dalam pasal 1 ayat 2 menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh hukum negara, hukum pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.

6. Ulasan
a. Pedidikan Kewargenegaraan merupakan salah satu solusi yang dapat diberikan
dalam membangun infrastruktur yang menunjang terwujudnya
demokratisasi dalam satu negara. Proses demokratisasi melalui pendidikan
formal maupuninformal, diperlukannya suatu perangkat pengalaman (learning
experiences) dalam memberikan pendidikan demokrasi maupun tekait dengan
pendidikan Hak Asasi Manusia. Learning Experience tersebut dapat
diwujudkan melaui kurikulum atau program belar ataupun pembelajaran yang
dapat memandu terjadinya proses pengembangan nilai, cita-cita, konsep
maupun prinsip demokrasi. Oleh karena itu upaya yang sistematis sangat
diperlukan dalam merancang sebuah kurikulum pendidikan yang dapat
menjadi sarana pendidikan demokrasi guna terciptanya tatanan masyarakat
yang dapat dikatakan sebagai masyarakat demokratis. Proses
rekonseptualisasi Pendidikan Pancasila dalam hal ini diperlukan guna
memberikan pendidikan terkait dengan demokrasi yang ada di Indonesia.
b. Pendidikan demokrasi sejatinya mengantarkan anak bangsa, baik pemimpin
maupun rakyat, untuk mengerti dan melaksanakan hak dan kewajiban
masing-masing. Pemegang kekuasaan menyadari bahwa kekuasaan yang
dimilikinya adalah tanggung jawabnya guna berbakti kepada negara dan
meningkatkan kehidupan masyarakat. Di sisi lain, pendidikan demokrasi
menempatkan warga negara sebagai subjek, bukan objek, berhadapan
dengan negara. Karena itu, pendidikan demokrasi akan menyadarkan warga
terhadap hak-hak mereka.
c. Membangun budaya demokrasi di sekolah adalah menjadikan sekolah menjadi
media inseminasi dan pemekaran nilai-nilai demokrasi bagi kehidupan individu
dan peran publiknya. Untuk itu, maka secara teoritis dan praktis, ada tiga hal
yang harus diwujudkan untuk membangun sekolah demokratis yakni proses
belajar mengajar, kepemimpinan dan manajemen sekolah, dan budaya sekolah
demokratis. Dalam konteks sekolah demokratis, aspek yang ketiga, yakni
kultur sekolah menjadi kekuatan penting. Kultur sekolah dapat dideskripsikan
sebagai pola nilai-nilai, norma-norma, sikap, ritual, mitos, dan kebiasaan-
kebiasaan yang dibentuk dalam perjalanan panjang sekolah.

Anda mungkin juga menyukai