Anda di halaman 1dari 3

REVIEW MATERI PRAKTIKUM

Praktikum hidrogeologi acara I merupakan praktikum mengukur debit air tanah

dan volume air hujan. Pada praktikum ini dipelajari mengenai air tanah dan air hujan.

Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat di dalam ruang-ruang

antara butir-butir tanah yang membentuk itu dan didalam retak-retak dari batuan ,

yang terdahulu disebut air lapisan dan yang terakhir disebut air celah (fissure water),

sedangkan hujan atau presipitasi adalah turunnya air dari atmosfer ke permukaan

bumi, dapat berupa hujan, salju, kabut, embun maupun es. Pada praktikum ini

dilakukan analisis pengaruh debit, volume, dan juga kemiringan atau elevasi terhadap

tinggi muka air tanah. Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume) yang

melewati suatu penampang melintang per satuan waktu. Volume atau bisa juga

disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati

dalam suatu objek. Selain kedua variabel tersebut variasi kemiringan juga sangat

berpengaruh terhadap tinggi muka air tanah. Ketiga variabel tersebut berbanding lurus

terhadap ketinggian muka air tanah.

Praktikum hidrogeologi acara II merupakan praktikum mengukur penurunan

muka air tanah dari sumur pemompaan. Pada praktikum ini dipelajari mengenai

pengaruh pemompaan terhadap tinggi muka air tanah. Pumping test disebut juga

dengan uji akuifer, dimana maksud dari uji akuifer ini adalah untuk mengetahui

ketetapan akuifer seperti koefisien permeabilitas dan koefisien penampungan (storage

coefficient). Tinggi muka air tanah sebelum dan sesudah pemompaan berbeda. Tinggi

muka air tanah akan semakin berkurang setelah pemompaan jika dibandingkan

dengan tinggi muka air tanah sebelum dilakukan pemompaan. Lama waktu

pemompaan juga sangat berpengaruh terhadap penurunan tinggi muka air tanah.

Semakin lama waktu pemompaan dengan debit yang konstan dilakukan, maka tinggi
muka air tanah akan semakin berkurang. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi

yaitu debit pemompaan, semakin besar debit air pemompaan maka tinggi muka air

tanah akan semakin menurun.

Praktikum hidrogeologi acara III merupakan praktikum mengukur muka air

tanah akibat penambahan curah hujan di pinggir simulator. Pada praktikum ini

dipelajari mengenai pengaruh curah hujan terhadap muka air tanah. Curah hujan

adalah besarnya hujan pada periode ulang tertentu. Besarnya curah hujan pada suatu

daerah sangat berpengaruh terhadap tinggi muka air tanah pada daerah tersebut.

Semakin tinggi curah hujan maka muka air tanah akan juga akan semakin tinggi. Muka

air tanah pada tempat jatuhnya air hujan cenderung lebih tinggi dibandingkan pada

daerah yang jarang terjadi hujan.

Praktikum hidrogeologi acara IV merupakan praktikum mengukur muka air

tanah akibat penambahan variasi debit air tanah. Pada praktikum ini dipelajari

mengenai pengaruh laju aliran air tanah terhadap ketinggian muka air tanah. Aliran air

tanah merupakan suatu proses aliran yang terjadi di bawah air tanah dari satu titik

elevasi ke titik elevasi lainnya yang lebih rendah hingga kemudian menuju sungai atau

laut. Laju aliran air tanah sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya muka air

tanah. Semakin besar laju aliran air tanah maka muka air tanah akan semakin tinggi.

Laju aliran berbading lurus dengan besarnya debit air tanah. Selain pengaruh laju

aliran pada praktikum ini juga dipelajari mengenai kondisi muka air tanah pada

recharge area dan discharge area. Daerah imbuhan (recharge area) adalah daerah

resapan air yang mampu menambah air tanah secara alamiah pada suatu cekungan air

tanah. Daerah luahan (discharge area) adalah daerah keluaran air tanah yang

berlangsung secara alamiah pada suatu cekungan air tanah. Kenaikan muka air tanah

lebih besar pada daerah imbuhan (recharge area) dibandingkan pada Daerah luahan

(discharge area).
MOTO HIDUP

“KITA AKAN MENDAPATKAN SESUATU DARI KEHILANGAN”

Anda mungkin juga menyukai