MB1218049YUDISUPRIYADI
MB1218049YUDISUPRIYADI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pertama. SMK tidak hanya berfokus pada pendidikan umum, SMK juga
serta dilakukan dalam waktu yang telah disesuaikan dengan kurikulum dan
penilaian akhir semester, laporan praktik dan sidang akhir. Kegiatan yang
tambahan di malam hari yang cukup berat dibanding yang lain. Gangguan
1
2
yang dialami siswa SMK ini adalah beban tugas dan kegiatan yang cukup
padat sehingga mereka terpapar cahaya lampu yang cukup lama sebelum
Kejadian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno dkk
lama pada malam hari akan memiliki kualitas tidur yang buruk.
data prevalensi kualitas tidur yaitu sekitar 5 - 15% dari dunia dan
berkembang menjadi salah satu masalah yaitu tingkat insomnia kronik yang
prevalensi gangguan tidur yang dialami pada remaja sekitar 38% untuk yang
Remaja yang mempunyai kualitas tidur yang buruk yaitu sebanyak 52,5%
melatonin dan juga sensitivitas irama sirkadian, baik itu terjadi pada hewan
atau manusia. Pengaruh yang akan ditimbulkan dari kejadian ini tidak hanya
diabetes, kanker dan juga hipertensi (Arief, 2021). Dampak yang dapat
ditimbulkan dari pengaruh cahaya ini juga bisa berdampak buruk pada
kesehatan yang dirasakan pada saat bangun di pagi hari (Trisusanto dkk,
2020). Kebutuhan tidur remaja pada usia 12-18 tahun membutuhkan waktu
selama 8-9 jam per hari Rusmiyati dalam (Benaroch, 2012). Kualitas tidur
terhambat yang diakibatkan oleh cahaya yang ada pada saat tidur (Sutrisno
dkk, 2017).
kerja irama sirkadian tidak stabil yang membuat tubuh dipaksa untuk terus
hingga malam hari (Rusmiyati, 2015). Masalah ini sejalan dengan penelitian
Ryan cho tahun (2013) menjelaskan bahwa penggunaan lampu saat tidur
akan mengakibatkan kualitas tidur yang buruk, hal ini diakibatkan oleh
dapat mempengaruhi ritme irama sirkadian, hal ini yang akan berdampak
dilakukan oleh Sutrisno dkk (2017) menjelaskan bahwa tidak ada perubahan
yang berkaitan dengan siswa SMK, dimana sekolah ini mempunyai tingkat
tugas cukup banyak dan kegiatan tambahan yang membuat mereka terpapar
cahaya lampu terlalu lama sebelum mereka tidur serta mempunyai gangguan
kualitas tidur seperti jam tidur yang kurang, dan kebiasaan menggunakan
waktu malam yang cukup berat karena adanya tuntutan untuk mengerjakan
tugas, persiapan ujian bulanan, ujian kenaikan kelas bahkan mereka yang
kualitas tidur yang buruk, mereka tidur kurang dari 7 jam, lama waktu untuk
Kondisi ini dibenarkan oleh guru yang mengatakan bahwa siswa SMK
mempunyai kualitas tidur yang buruk dengan sering menguap bahkan tidur
dikelas, hal ini juga di jelaskan bahwa di pesantren kondisi ruang kamar
6
cahaya lampu. Kejadian ini berdampak buruk juga terhadap nilai akademik
siswa yang mengalami penurunan serta angka kesakitan yang selalu ada
Dan Tidak Menggunakan Cahaya Lampu Saat Tidur Pada Siswa SMK
B. Rumusan Masalah
menggunakan dan tidak menggunakan cahaya lampu saat tidur pada siswa
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
b. Bagi guru
Adanya penelitian ini sebagai saran yang berharga bagi guru dalam
c. Bagi siswa
dalam menjaga kualitas tidurnya agar lebih efektif pada saat proses
pembelajaran.
cahaya lampu saat tidur terhadap kualitas tidur siswa SMK Daarul Abroor
cahaya lampu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Daarul
Abroor usia 15 – 18 tahun dengan jumlah 162 siswa yang sekolah dan juga
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Cahaya
Frekuensi cahaya yang dapat terlihat oleh manusia berkisar antara 400
Gambar 2.1
Panjang Gelombang
Sumber : Mallisa, 2021
9
10
2. Jenis Cahaya
a. Cahaya alami merupakan salah satu jenis cahaya, cahaya ini berasal
dari itu hanya warna kuninglah yang dapat terlihat dengan mata
3. Manfaat Cahaya
untuk foto rontgen atau biasa dikenal dengan sinar-X sebagai alat
2021).
Tabel 2.1
Manfaat Cahaya
Peneliti dan
No Judul Hasil
Tahun
1 Analisis kesulitan (Laia, 2021) Bidang kedokteran
belajar siswa mata memanfaatkan cahaya adalah
pelajaran ipa untuk melakukan foto rontgen
matateri cahaya dan
kegunaannya
12
Peneliti dan
No Judul Hasil
Tahun
2 Analisis Jumlah (Bakhri, Cahaya yang ada pada saat tidur
Leukosit Dan Jenis 2018) akan menghambat hormon
Leukosit Pada melatoni, hal itu yang akan
Individu Yang mempengaruhi sekresi
Tidur Dengan norepinefrin
Lampu Menyala
Dan Yang
Dipadamkan
3 Penyuluhan tentang Handika Cahaya atau sinar radiasi dari
manfaat serbuk dalam matahari akan merusak kulit
masker wajah di (Masluhiya
smk yapim biru- dkk, 2016)
biru
4 Pengembangan (Laili dkk, Cahaya bermanfaat untuk
Perencanaan 2015) tumbuhan fotosintesis
Pembelajaran
Energi Cahaya Pada
Madrasah
Ibtidaiyah
5 Pengaruh (Rusmiyati, Adanya cahaya lampu
penggunaan lampu 2015) mengakibatkan kerja irama
pada saat tidur sirkadian tidak stabil yang
terhadap kualitas membuat tubuh dipaksa untuk
tidur remaja di terus menerus bekerja atau
madrasah aliyah mengabaikan perintah tidur dan
negri 2 pontianak dipaksa beraktivitas hingga
malam hari
13
4. Pengaruh Cahaya
lampu saat tidur akan mengakibatkan kualitas tidur yang buruk, hal ini
dapat terhambat yang diakibatkan oleh cahaya yang ada pada saat
ada dapat mempengaruhi ritme irama sirkadian, hal ini yang akan
anak.
Tabel 2.2
Pengaruh Cahaya
Peneliti dan
No Judul Hasil
Tahun
1 pengaruh kualitas tidur (Chanellia, faktor cahaya yang minim dalam
terhadap konsentrasi 2021) ruangan dapat mempengaruhi
siswa kelas 5 sekolah terhadap kualitas tidur anak, yaitu
dasar di sdn unggaran untuk mempercepat proses tidur
1 yogyakarta anak
2 Pengaruh paparan (Nurlitasari Seseorang melakukan penelitian
cahaya terang terhadap dkk, 2021) dalam ruang ICU pencahayaan
kondisi fisiologis yang ada dapat mempengaruhi
pasien yang di rawat di ritme irama sirkadian, hal ini yang
ruang ICU akan berdampak buruk bagi
fisiologis pasien
3 Perbandingan kualitas (Sutrisno Hormone melantonin sangat
tidur mahasiswa dkk., 2017). berperan penting dalam kualitas
fakultas kedokteran tidur seseorang. Kinerja hormone
universitas padjadjaran melatonin dapat dipengaruhi oleh
yang menggunakan cahaya, sehingga hormone
dan tidak melatonin dalam darah dapat
menggunakan cahaya terhambat yang diakibatkan oleh
lampu saat tidur cahaya yang ada pada saat tidur
Peneliti dan
No Judul Hasil
Tahun
remaja di madrasah untuk terus menerus bekerja atau
aliyah negri 2 mengabaikan perintah tidur dan
pontianak dipaksa beraktivitas hingga malam
hari
5 Efek lampu samping (Ryan Cho Penggunaan lampu saat tidur akan
tempat tidur dan ritme 2013) mengakibatkan kualitas tidur yang
elektro ensefalo grafik buruk, hal ini karena cahaya lampu
yang mempunyai fungsi sebagai
penyelaras utama irama sirkadian
dan berpengaruh terhadap produksi
hormone melatonin
diakibatkan dari cahaya yang berasal dari cahaya lampu atau cahaya
5. Irama Sirkadian
setiap mahluk hidup yang lainnya. Jam biologis yang ada pada
keadaan paling tinggi dan akan tertidur disaat ritme dalam keadaan
agar otak tetap dalam keadaan tertidur selama satu malam sehingga
B. Kualitas Tidur
1. Pengertian Tidur
keberlangsungan hidupnya.
2. Fisiologi Tidur
menjadi 2 yaitu Rapid Eye Movement (REM) dan Non REM. Siklus
3. Manfaat Tidur
dalam tubuh yang berguna bagi proses mental, belajar, daya ingat, dan
Fungsi lain tidur adalah sebagai homestatik dalam diri seseorang dan
menyebabkan otak untuk fokus terhadap segala sesuatu, hal ini yang
(Gunarsa & Wibowo, 2021). Tidur merupakan salah satu hal yang
sangat penting bagi tubuh, dimana hal tersebut dapat memulihkan otak
terlalu lama juga akan berdampak buruk bagi seseorang, karena tubuh
akan menimbulkan tidak bersemangat saat bangun tidur dan juga loyo
tidur adalah tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
keadaan tubuh yang cukup lelah. Proses yang ditimbulkan pada saat
waktu selama 8-9 jam per hari . Tidur merupakan kebutuhan yang
Seseorang
(Sulistiyani, 2012).
aktivitas.
hasilkan oleh otak manusia ketika ruangan atau kamar tidur dalam
keadaan gelap.
mendapatkan kualitas tidur yang baik. Kualitas tidur yang baik ini
22
kualitas tidur
seseorang. Kualitas tidur yang baik mempunyai ciri tidak ada tanda
gangguan tidur, serta terasa segar saat bangun di pagi hari. Kualitas
tidur yang baik mempunyai beberapa aspek yaitu lamanya waktu saat
Kualitas tidur yang baik tidak hanya menjelaskan hal apa saja
yang menghambat dalam proses tidur, tetapi kualitas tidur yang baik
(Chanellia, 2021).
Tabel 2.3
Kualitas Tidur Yang Baik
Peneliti dan
No Judul Hasil
Tahun
1 pengaruh kualitas tidur (Chanellia, 2021) Kualitas tidur yang baik
terhadap konsentrasi siswa adalah kualitas tidur
kelas 5 sekolah dasar di sdn yang menghasilkan
unggaran 1 yogyakarta kesehatan fisik maupun
mental seseorang baik
untuk menjaga stamina
dan vitalitas
2 Manfaat kualitas tidur yang (Pramana & Kualitas tidur yang baik
baik dalam mencegah Harahap, 2020) mempunyai beberapa
demensia pada lansia aspek yaitu lamanya
waktu saat tertidur,
tidak ada gangguan saat
tertidur, dan kepuasan
yang dirasakan saat
bangun tidur
3 Perbandingan (Sutrisno dkk., Kualitas tidur
kualitas tidur 2017) merupakan kepuasan
mahasiswa individu terhadap
fakultas tidurnya sendiri dan
kedokteran dapat diukur dengan
universitas beberapa aspek
25
Peneliti dan
No Judul Hasil
Tahun
padjadjaran yang hambatan tidur,
menggunakan terbangun saat tidur,
dan tidak jumlah waktu tidur, dan
menggunakan faktor yang
cahaya lampu mengganggu saat tidur.
saat tidur
setiap orang, kualitas tidur yang baik adalah dimana seseorang ketika
tidur yang terganggu dalam tidur seseorang, hal ini yang akan
berdampak buruk bagi kualitas tidur itu sendiri. keadaan yang akan
akan mengalami stres yang meningkat dan sering lupa (Pramana &
Harahap, 2020).
baik dan kualitas tidur yang buruk bagi seseorang. Manfaat dari PSQI
tidurnya.
(Silvanasari, 2012).
C. Kerangka Konseptual
cahaya lampu terhadap siswa SMK. Penugasan menjadi salah satu tuntutan
dalam setiap pendidikan, tidak hanya itu peserta didik harus mempersiapkan
ujian, penilaian akhir semester, laporan praktik dan sidang akhir. Kegiatan
kegiatan diluar sekolah seperti pesantren, hal ini membuat peserta didik
mempunyai kegiatan di malam hari yang cukup berat dibanding yang lain.
Kejadian ini sejalan dengan apa yang ditemukan dalam penelitian yang
28
cahaya lampu lebih lama pada malam hari akan memiliki kualitas tidur yang
buruk.
Siswa
Keterangan:
: Dihubungkan di teliti
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
deduktif dengan pengumpulan data dan dapat di analisa dengan data berupa
kuantitatif tidak hanya menjelaskan tentang data berupa angka saja, pada
29
30
Kualitas Tidur
Cahaya Lampu
Keterangan:
Gambar 3.1
Kerangka Konseptual
C. Hipotesa Penelitan
didasarkan pada teori – teori yang relevan, belum didasarkan dengan fakta –
fakta yang terjadi pada fenomena yang diperoleh dari pengumpulan data
penelitian.
menggunakan cahaya lampu saat tidur pada siswa SMK Daarul Abroor
Kabupaten Tasikmalaya.
menggunakan cahaya lampu saat tidur pada siswa SMK Daarul Abroor
Kabupaten Tasikmalaya.
31
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel yang akan diteliti,
yaitu :
variabel lain atau biasa yang disebut dengan variabel bebas. Variabel
dipengaruhi dari variabel lain dan biasa yang disebut dengan variabel
1. Definisi Konseptual
a. Cahaya Lampu
b. Kualitas Tidur
2020).
2. Definisi Operasional
agar data tersebut tetap konsisten dari data yang satu dengan data yang
33
a. Variabel
b. Definisi operasional
c. Alat Ukur
pertanyaan
mempunyai skor 0-21, jika PSQI > 5 kualitas tidur buruk, jika
• Ya
• Tidak
3) Skala pengukuran
ordinal.
35
Tabel 3.1
Definisi Operasional
lampu siswa SMK ketika tidur tentang tidur seseorang dengan l Tidak
2 Kualitas Kondisi dimana siswa PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Ordina PSQI > 5
tidur berdasarkan
dalam tidurnya
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
penelitian ini adalah siswa yang sekolah di SMK Daarul Abroor dan
juga pesantren yaitu sebanyak 162 orang atau 59% dari total
keseluruhan.
2. Sampel
N
n=
1+ Ne2
Keterangan :
N : Jumlah populasi
kecil
adalah :
N
n=
1+ Ne2
162
n= 2
1+162(0,1)
162
n=
1+162(0,01)❑
162
n= ❑
1+1,62
162
n=
2,62
n=61,83
n=62
orang.
Kriteria Sampel :
a. Kriteria Inklusi
(Notoatmodjo, 2012).
b. Kriteria Eksklusi
pelaksanaan
G. Pengumpulan Data
1. Instrumen penelitian
a. Uji Validitas
ukur yang digunakan dan benar – benar mengukur apa yang akan di
b. Uji Reliabilitas
atau alat – alat yang digunakan oleh peneliti dalam penelitiannya yang
suatu bahan mentah yang digunakan dalam penelitian dan perlu untuk
para responden atau siswa SMK. Hasil dari data tersebut merupakan
pertanyaan. Tujuan dari metode tes ini adalah untuk mengetehui data
penelitian.
maksud dan tujuan penelitian serta membawa surat yang ditunjukan dari
KESBANGPOL.
9. Setelah itu peneliti meminta izin dan memperkenalkan diri, menjelaskan
10. Setelah meminta izin dan mendapatkan izin dari pihak SMK dan
11. Peneliti mengikuti arahan sesuai dari pihak SMK untuk melakukan
13. Data yang telah di isi dan selanjutnya dikumpulkan, kemudian akan
dilakukan pengolahan data dan juga akan dilakukannya analisa data dari
responden tersebut.
1. Pengolahan Data
dibutuhkan.
b. Coding ( pengkodean )
c. Tabulasi
diberi kode sesuai dengan apa yang diperlukan dalam penelitian ini,
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
x
Rumus : P = × 100%
n
Keterangan :
P : Persentase ( %)
Adapun data yang akan dihasilkan dari analisa univarit ini adalah :
b. Analisa Bivariat
2
n
( Oi−Ei )
X =∑
2
i=1 Ei
Keterangan :
X2 = Distribusi Chi-Square
variabel
H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara dua variabel
Adapun data yang akan dihasilkan dalam analisa bivariat ini adalah
J. Etika Penelitian
1. Informed consent
a. Anonymity
b. Confidentiality
Peneliti dalam melakukan penelitian ini menjamin kerahasiaan
dilaporkan.
c. Fair treatment
5. Protect from dscompfort and harm (dilindungi dari rasa tidak nyaman
dan dirugikan)
kekeluargaan.
Tasikmalaya.