Anda di halaman 1dari 5

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Pengetahuan Keperawatan
Ilmu keperawatan adalah bagian dari ilmu yang mempelajari tentang
kebutuhan dasar manusia dengan menerapkan kaedah nilai-nilai keperawatan yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Nursalam,2008). Ilmu keperawatan
mengacu pada hubungan manusia terhadap kesehatan dan penyakit serta
penanganannya berdasarkan lingkup biologis perilaku sosial dan budaya. Ilmu
keperawatan bertujuan untuk memahami dan menjelaskan sikap dasar keperawatan
dalam memberikan pelayanan keperawatan untuk kepentingan manusia. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa segala aspek tentang pengetahuan keperawatan
bersumber dari ilmu keperawatan itu sendiri (Barrett, 2002; Hotzemer,2007 dalam
McEwen 2011).
Mark Risjord 2010 menjelaskan bahwa hal yang menarik dari pengetahuan
keperawatan adalah batang tubuh filosofis dalam keperawatan itu sendiri. Pandangan
baru tentang perkembangan dari teori keperawatan sains dan prkatik berdasarakan
ilmu pengetahuan. Perkembangan disiplin ilmu keperawatan profesional mencakup
asal usul dari keperawatan itu sendiri, bagaimana perkembangan konsep pelayanan
keperawatan eksis melalui penelitian hingga menghasilkan pengetahuan yang empiris.
Ada banyak pendapat tentang konsep pelayanan keperawatan, namun melalui
pembuktian dari penelitian maka kejelasan dari setiap konsep bisa di
pertanggungjawabkan.
Dalam proses pemahaman tentang pengetahuan ilmu keperawatan melibatkan
perhatian pada pertanyaan penting tentang apa yang seharusnya diketahui dan
dikembangkan dalam disiplin ilmu keperawatan (Carper, 1978).

1. Identifikasi ilmu keperawatan berdasarkan 4 pola dasar penegetahuan


Secara analisis struktur konseptual dari pengatahuan keperawatan dapat
mengidentifikasi dengan menggunakan empat pola dasar pengetahuan. Secara
logis dibedakan antara lain :
a. Secara empiris yaitu ilmu keperawatan
Ilmu keperawatan sangat jarang dikenal hingga akhir tahun 1950an. Dalam
literatur dijelaskan bahwa ilmu keperawatan mulai berkembang karena
didasari pada penegetahuan empiris secara spesifik yang menjelaskan
penomena dalam dunia keperawatan. Upaya pengembangan ilmu keperawatan
didasari dengan melakukan penelitian untuk mencari dan menghasilkan
penjelasan yang sistematis tentang pengetahuan keperawatan. Oleh karena itu
suatu penelitian dijalankan dengan harapan untuk menguji validitas dari
konsep keperawatan sehingga menghasilkan pengetahuan yang empiris.
Dengan demikian ilmu keperawatan yang pada awalanya dijelakan secara
abstrak dan teoritis dapat dibuktikan secara empiris, faktual, dan deskriptif
melalui sebuah penelitian.
b. Secara estetika yaitu seni keperawatan
Pola estetika memaparkan bahwa keperawatan melibatkan persepsi tentang
hal-hal yang universal dimana keperawatan memberikan pelayanan kepada
manusia yang memiliki latar belakang unit secara biologis, fisiologi, spritual
dan kultural sehingga akan terdapat perbeadaan dalam setiap pemberian
asuhan keperawatan yang dalam pelayanannya tetap didasari ilmu
pengetahuan keperawatan itu sendiri (Carper & Learning, 1978)
c. Komponenen pengetahuan individu dalam keperawatan
Pengetahuan individu merupakan pola dasar dari pengetahuan keperawatan
yang paling membutuhkan perhatian, kerena merupakan bagian yang paling
silit untuk dipahami. Pengetahuan individu diharapkan menjadi dasar dalam
memahami arti kesehatan dan kesejahteraan manusia. Keperawatan adalah
proses interpersonal yang melibatkan interaksi antara perawat dengan perawat
dan perawat dengan pasien. Dalam sebuah penelitan memaparkan bahwa
semakin berkualitas proses interpesonal maka akan berpengaruh pada proses
kesembuhan orang yang sakit, dimana keperawatan membantu individu
mengatasi penyakitnya hingga menjadi sehat. Dalam beberapa literatur
dijelaskan bahwa penggunaan komunikasi terapeutik sangat dibutuhkan dalam
proses pemberian asuhan keperawatan sehingga perawat mampu menjalin
hubungan terapeutik.
Dalam dunia keperawatan ilmu pengetahuan empiris sangatlah penting, namun
keperawatan juga mengharuskan perawat untuk memahami sifat-sifat keunikan
dari setiap individu. Dalam memberikan asuhan keperawatan ada banyak
pertimbangan yang harus diperhatikan perawat, baik secara pribadi maupun
secara ilmu pengetahuan. Sehinnga perawat dituntuk untuk mampu
mengintegrasikan pengetahuan individu dan ilmu pengetahuan kepeerawatan
itu sendiri.
d. Etika sebagai komponen moral dalam keperawatan
Dalam proses keperawatan yang modern dan kompleks, seorang perawat akan
dihadapkan pada pilihan yang sulit. Dari pilihan pilihan ini akan muncul
pertanyaan yang mendasar tentang tindakan yang benar dan salah baik secara
moral yang berkaitan dengan proses keperawatan dan pengobatan. Dalam
situasi yang tidak pasti akan muncul dilema moral ketika konsekuensi tindakan
kperawatan sulit diprediksi sementara kode etik tidak dapat membantu dalam
memutuskan pilihan tindakan yang benar. Prinsip moral yang menjadi dasar
sikap etis seorang perawat adalah kewajiban dalam memberikan pelayanan
pada manusia serta penghormatan terhadap manusia. Disiplin ilmu
keperawatan diartikan sebagai pelayanan sosial yang sangat penting dan
berharga yang dapat dipetanggung jawabkan dalam melestarikan kehidupan
manusia mengurangi penderitaan dan meningkatkan perilaku hidup sehat.
Meskipun dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan dihadapkan dengan
berbagai macam dilema moral, perawat diharuskan mampu menemukan
jawaban dari setiap pertimbangan.
Pola etika yang bersumber dari pengetahuan keperwatan sangatlah
membutuhkan pemahaman tentang berbagai pemikiran filosofi tentang apa
yang baik, apa yang diinginkan, dan apa yang benar. Kerangka etika yang
berbeda dibuat untuk menangani kompleksitas penilaian moral dan berbagai
orientasi terhadap gagasan terhadap suatu kewajiban. Pilihan moral tentunya
harus dapat dipertimbangkan secara khusus sebelum diaplikasikan berdasarkan
kejadian yang nyata, dalam proses menganalisa standar kode dan nilai secara
moral harus menghasilkan kesadaran yang lebih besar tentang apa yang
terlibat dalam membuat pilihan moral dan bertanggung jawab atas pilihan
tersebut.
2. Sejarah ilmu keperawatan
Pada awal abad ke 20, perawat mulai mengungkapkan eksistensinya terhadap
profesi lain dalam proses perbaikan praktik keperawatan. Salah satu contoh
kesadaran untuk keperawatan dapat dilihat dalam pertemuan perawat yang
dilakukan pertama kali di Chicago pada tahun 1893 dan dipublikan pertama kali
pada American Journal of Nursing (AJN), pada bulan oktober 1900 (Kalisch,
(2004) dalam Alligood,(2013)). Hal ini meupakan upaya yang dilakukan oleh
perawat dalam memulai transisi menuju sebuah profesi. Beberapa pengakuan
dibutuhkan dalam proses pengembangan pengetahuan khususnya dalam
membimbing proses praktek keperawatan. AJN merupakan simbol awal gerakan
keperawatan menuju status profesional. AJN menjadi satu alat berkomunikasi
antar perawat dalam proses praktik keperawatan.
Secara singkat sejarah pengetahuan perawat diringkas dalam tabel berikut
(Alligood, 2013)

Era Pertanyaan Penekanan Hasil Tujuan yang


bersejarah utama berkembang
Era Apa isi Mata kuliah Kurikulum Mengembangkan
kurikulum: kurikulum yang standar pengetahuan
1900 hingga yang harus termasuk untuk khusus dan
1940an mahasiswa dalam diploma pendidikan yang
keperawatan program lebih tinggi
pelajari untuk keperawatan
menjadi
perawat
Era Apa fokus Peran Studi Studi terisolasi
penelitian penelitian perawat dan masalah dan tidak
1950- keperawatan apa yang studi tentang menghasilkan
1970an harus diteliti perawat pengetahuan
terpadu
Era Penegtahuan Menuliskan Perawat Pendidikan pasca
pendidikan apa yang peran yang memiliki sarjana fokus pada
pasca diperlukan lebih maju peran pengembangan
sarjana untuk praktek dan dasar penting penegetahuan
1950-1970s keperawatan untuk dalam
praktik perawatan
keperawatan kesehatan
Era teori: Bagaimana Ada banyak Karya Teori memandu
1980 hingga kerangka cara untuk teoritis penelitian dan
1990an kerja ini berpikir keperawatan praktek
memandu tentang mengalihka keperawatan
penelitian keperawatan n fokus pada
dan praktik pasien
Era Apa teori Teori Teori Kerangka kerja
pemanfaatan baru yang keperawatan middle keperawatan
teori: abad diperlukan memandu range bisa menghasilkan
ke 21 untuk penelitian berasal pengetahuan
menghasilkan praktik dalam (bukti) untuk
perawatan pendidikan pendekatan keperawatan
yang dan kuantitatif berkualitas
berkualitas administrasi dan
kualitatif

Anda mungkin juga menyukai