PEMBAHASAN
norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman pelaku dalam lalu lintas atau
yaitu dengan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Pembinaan Terhadap Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang. Maka dari itu
1
Teguh Sulistia dan Aria Zurnetti, Hukum Pidana, Jakarta : PT. Grafindo Persada,
2011.hlm.41.
36
37
1. Upaya Pembinaan
Meskipun tidak semua fakir miskin adalah gelandangan dan pengemis tapi
pengemis yang berkeliaran di kota- kota besar seperti yang terjadi di Kota Palembang
implementasi dari Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan
bahwa Fakir miskin dan Anak terlantar dipelihara oleh Negara dan ayat (2)
menyatakan negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
Untuk melaksanakan amanat Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945
permasalahan gelandangan dan pengemis yang ada, pembinaan ini dilaksanakan oleh
ketertiban umum
2
Pasal 3 Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan
Terhadap Anak Jalanan, Gelandangan, dan Pengemis Di Kota Palembang.
38
c. Pemenuhan kebutuhan material, spritual dan sosial agar dapat hidup layak dan
dijalanan dan
untuk mencegah dan menangani resiko dari guncangan dan kerentanan sosial,
3
Pasal 4 Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan
Terhadap Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang.
4
Pasal 5 Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan
Terhadap Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang.
5
Lihat di Bab I Ketentuan Umum Pasal I Angkah 19 Tentang Pengertian Penjangkauan,
Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan Terhadap Anak
Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang.
39
Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis, Orang Gila dan Pengamen adalah
sebagai berikut :6
d. Denpom
Palembang yang di dapat dari Dinas Sosial Kota Palembang periode 2013-2014-
2015.
Jumlah
Hasil Rekap Penjangkauan Periode 2013-2014-2015
Gepeng7
Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total
2013 50 25 26 30 21 19 20 20 25 25 35 15 600
2014 49 2 22 26 46 28 13 50 66 80 38 17 437
2015 41 38 21 37 35 24 21 68 68 72 - - 446
6
Keputusan Walikota Palembang Tentang Pembentukan Tim Terpadu Penjangkauan,
Pembinaan dan Pemberdayaan Anak Jalanan, Gelandangan Pengemis, Orang Gila dan Pengamen
Tahun 2015
7
Menurut Bapak Yudhi Irawan selaku Kasi Perlindungan sosial dan Perberdayaan sosial
Dinas Sosial Kota Palembang ,Gepeng merupakan singkatan dari kata Gelandangan dan Pengemis .
41
Hasil penjangkauan ditempatkan pada penampungan sementara dan penampungan
tetap yaitu Panti Sosial UPDT di lingkungan Dinas Sosial Kota Palembang, yang
terdiri dari :8
1. Panti Sosial UPDT PSTWT adalah panti untuk gelandangan dan pengemis
penyandang cacat
2. Panti Sosial UPDT PRPCN adalah panti untuk gelandangan dan pengemis
3. Panti Sosial UPDT PRAN adalah panti untuk gelandangan dan pengemis usia
sekolah
4. Panti Sosial UPDT PSBAR adalah panti untuk gelandangan dan pengemis
sementara adalah gelandangan dan pengemis yang sehat jasmani dan masih berusia
produktif yaitu usia 19-59 tahun sedangkan untuk kriteria hasil penjangkauan yang
pengemis yang berusia lanjut, jika hasil penjangkauan yang berasal dari luar daerah
8
Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Irawan Selaku Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan
Sosial Dinas Sosial Kota Palembang yang dilaksanakan Pada Teanggal 24 November 2015 diwilayah
Hukum Palembang.
9
Pasal 7 Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan
Terhadap Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang
42
Jangka waktu penampungan sementara hasil penjangkauan dapat dilaksanakan
paling lama 4 (empat) bulan dan hasil pengjangkauan yang ditempatkan pada
penampungan sementara dan penampungan tetap diberikan hak hak dasarnya berupa
1. Rehabilitasi sosial
a. Diagnosis psikisosial
c. Bimbingan fisik
d. Rujukan
e. Bimbingan keterampilan
f. Bimbingan kewirausahaan
10
Pasal 8 Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan
Terhadap Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang
11
Pasal 9 Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan
Terhadap Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang
12
Lihat Pasal 1 Angkah 21 Bab I Tentang Ketentuan Umum mengenai Pengertian
Rehabilitasi Sosial Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan
Terhadap Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang.
13
Pasal 9 ayat (2) Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang
43
g. Pendidikan
Sakit Jiwa bagi penderita psikotik dan Rumah sakit umum Daerah Palembang BARI
2. Pemberdayaan Sosial
warga negara yang mengalami masalah sosial mempunyai daya sehingga mampu
a. Pendampingan
d. Bimbingan lanjut
3. Jaminan sosial
pembinaan agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. 17 Jaminan
14
Pasal 9 ayat (3) Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang
15
Lihat Pasal 1 Angkah 23 Bab I Tentang Ketentuan Umum mengenai Pengertian
Pemberdayaan Sosial Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan
Terhadap Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang.
16
Pasal 10 Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Gelandangan
dan Pengemis di Kota Palembang
17
Lihat Pasal 1 Angkah 24 Bab I Tentang Ketentuan Umum mengenai Pengertian
Pemberdayaan Sosial Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan
Terhadap Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang
44
sosial diberikan kepada penghuni panti dalam bentuk pemenuhan hak-hak dasarnya
Hasil Penjangkauan
Penampungan Penampungan
Tetap Sementara
Jaminan Sosial
2. Ketentuan Pidana
terakhir karena tujuannya adalah untuk menghukum pelaku dengan penjara atau
denda. Penegakan hukum pidana ini dapat menimbulkan faktor penjera (detterant
factor) yang sangat efektif oleh kerena itu, dalam prakteknya penegakan hukum
ayat (1) diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 ( tiga) bulan atau denda
Adapun yang dimaksud ketentuan Pasal 20 ayat (1) yaitu “ Setiap orang,
kegiatan :20
wilayah Daerah
c. Memberi atau menerima infaq sedekah di jalan dan atau di taman dalam
wilayah Daerah
merupakan upaya terakhir yang diberikan kepada gelandangan dan pengemis apabila
diatur didalam didalam Pasal 20 ayat (2) Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013
Tentang Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang yang berbunyi
: Setiap orang, keluarga, organisasi baik secara sendiri-sendiri atau berkelompok yang
20
Pasal 20 ayat (1) Tentang Larangan, Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Pembinaan Terhadap Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang.
46
melanggar ketentuan larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,b,c
dilakukan proses pembinaan sementara dan atau tetap sesuai dengan ketentuan
menggelandang dan mengemis maka dapat diberikan sanksi pidana dengan syarat
gelandangan dan pengemis tersebut dalam keadaan sehat secara jasmani maupun
rohani dan masih berusia produktif yaitu usia 19-59 tahun. Sanksi pidana ini
bertujuan untuk menimbulkan efek jera sehingga gelandangan dan pengemis tersebut
Kota Palembang meliputi proses penyidikan yang diatur didalam Pasal 21 Peraturan
Pidana
(2) Selain Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyidik Pegawai
ketertiban
sanksi
pemeriksaan
penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan
keluarga dan
dipertanggungjawabkan.
Reskrim mengatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan maupun pengaduan dari
Palembang, data yang terkait dengan tindak pidana gelandangan dan pengemis di
48
Kota Palembang tidak ada, sampai sejauh ini belum ada gelandangan dan pengemis
yang sudah diberikan sanksi pidana sebagaimana yang diatur didalam Pasal 22 ayat
(1) Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pembinaan
Pasal 22 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Palembang Tentang Pembinaan Terhadap
Psychologische Zwang (tekanan jiwa) bila setiap orang telah mengetahui akan
diancam pidana maka akibatnya secara psikologis orang akan takut berbuat jahat,
Terhadap Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota Palembang tidak benar-
yang dimaksud bertujuan untuk memberikan efek rasa takut kepada gelandangan dan
sebagaimana yang diatur didalam Pasal 20 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Palembang
Kota Palembang.
49
B. HAMBATAN- HAMBATAN DALAM PENEGAKAN HUKUM PIDANA
1. Penjangkauan dan patroli yang dilakukan oleh pihak Dinas Sosial Kota
sulit untuk ditangkap karena mereka sudah mengetahui adanya petugas yang
akan berpatroli sehingga mereka dapat melarikan diri dari kejaran petugas.
sosial yang diberikan oleh Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Sosial
3. Sejauh ini belum ada laporan dari masyarakat kepada pihak kepolisian atau ke
dan pengemis sehingga proses penyidikan tidak dapat dilakukan dalam hal
Palembang.