Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil yang ditandai dengan
lingkar lengan atas < 23,5  cm adalah salah satu masalah gizi  nasional yang
selalu mendapat prioritas atau perhatian karena selain prevalensinya masih tinggi
dan bersifat fenomena gunung es (ice hild fenomena) juga menberikan dampak
tingginya prevalensi bayi lahir  rendah, bayi lahir premature (tidak cukup bulan),
bahkan mengakibatkan tingginya kematian neonatal,  neonatal dan kematian ibu,
sedangkan bayi berat badan lahir rendah.

Menurut data WHO, sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah


persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian
ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian
ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian
ibu di sembilan negara maju dan 51 negara persemakmuran (WHO, 2011).

Disparitas kematian ibu antar wilayah di Indonesia masih cukup besar dan
masih relatif labstraction. abstraction.ebih tinggi jika dibandingkan dengan
negara-negara anggota ASEAN misalnya resiko kematian ibu karena melahirkan
di Indonesia adalah 1 dari 65, dibandingkan dengan 1 dari 1.100 di Thailand.
Pada tahun 2002 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia angka 307 per 100.000
kelahiran hidup. Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap
tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau
persalinan (Yulia, 2009).

Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronis)


terutama yang kemungkinan disebabkan karena adanya ketidak seimbangan
asupan gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal tersebut

1
mengakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak sempurna
seperti yang seharusnya. Banyak anak yang bertubuh sangat kurus akibat
kekurangan gizi atau sering disebut gizi buruk. Jika sudah terlalu lama maka akan
terjadi Kekurangan Energi Kronik (KEK). Hal tersebut sangat memprihatinkan,
mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA (sumber daya alam)
(Chinue, 2009).

Dari data SUSENAS pada tahun 1999 menunjukkan bahwa status gizi
pada WUS yang menderita KEK (LILA < 23.5 cm) sebanyak 24.2 %. Hasil
analisis IMT pada 27 ibukota propinsi menunjukkan KEK pada wanita dewasa
(IMT< 18.5) sebesar 15.1 % (Raden, 2009).

Data SDKI tahun 1997 angka kematian bayi adalah 52.2 per 1000
kelahiran hidup dan dari data SDKI tahun 1994 angka kematian ibu adalah 390
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan dari data Susenas pada
tahun 1999, ibu hamil yang mengalami risiko KEK adalah 27.6 % (Khansima,
2010).

Di Sumatera Selatan persentase WUS yang mempunyai resiko KEK


sebesar 17,5%. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memerlukan
perhatian yang lebih besar dalam upaya peningkatan gizi masyarakat. Jenis dan
besaran masalah gizi di Indonesia tahun 2001-2003 menunjukkan 2 juta ibu hamil
menderita anemia gizi, 300 ribu BBLR setiap tahun, 5 juta balita gizi kurang, 8,1
juta anak setiap tahun dan 3,5 juta remaja dan wanita usia subur menderita anemia
gizi besi, dan 30 juta kelompok usia produktif KEK (Depkes, 2011).

Berdasarkan pengkajian data yang telah dilakukan, maka didapatkan Ny.


Sartina hamil 12 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Dusun III
Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin.

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang maka rumusan masalah adalah


Asuhan Kebidanan Keluarga Bp. Nazarudin dengan Ny. Sartina hamil 12 minggu
dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya
Kecamatan Lawang Wetan Kab/Kota Musi Banyuasin.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui asuhan kebidanan keluarga Bp. Nazarudin


dengan Ny. Sartina (istri) hamil 12 minggu dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang
Wetan Kab/Kota Musi Banyuasin.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Melakukan pengumpulan data pada keluarga Bp. Nazarudin dengan
Ny. Sartina (istri) hamil 12 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis
(KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan
Kab/Kota Musi Banyuasin.
b. Merumuskan diagnosa atau masalah kebidanan pada keluarga Bp.
Nazarudin dengan Ny. Sartina (istri) hamil 12 minggu dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya
Kecamatan Lawang Wetan Kab/Kota Musi Banyuasin.
c. Menetapkan kebutuhan sesuai dengan diagnosa pada keluarga Bp.
Nazarudin dengan Ny. Sartina (istri) hamil 12 minggu dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya
Kecamatan Lawang Wetan Kab/Kota Musi Banyuasin.
d. Menyusun rencana asuhan pada keluarga Bp. Nazarudin dengan Ny.
Sartina (istri) hamil 12 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis

3
(KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan
Kab/Kota Musi Banyuasin.
e. Melaksanakan asuhan sesuai rencana pada keluarga Bp. Nazarudin
dengan Ny. Sartina (istri) hamil 12 minggu dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang
Wetan Kab/Kota Musi Banyuasin.
f. Mengevaluasi asuhan pada keluarga Bp. Nazarudin dengan Ny.
Sartina (istri) hamil 12 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis
(KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan
Kab/Kota Musi Banyuasin.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mengerti tentang pelaksanaan pada keluarga dengan


ibu hamil 12 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK).

1.4.2 Bagi Keluarga Bp. Nazarudin

Mengetahui tentang keadaan kesehatan keluarganya. Dan dapat


memahami pentingnya gizi seimbang pada ibu saat hamil agar tidak
terjadi Kekurangan Energi Kronis (KEK).

1.4.3 Bagi Institusi

Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan


pengajaran yang terkait dengan asuhan kebidanan keluarga dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK).

4
1.4.4 Bagi Desa Ulak Paceh Jaya

Dapat menjadikan bahan masukkan bagi Desa Ulak Paceh Jaya


dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sehingga dapat
mengoptimalkan penurunan angka kematian ibu dan bayi.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga


2.1.1 Pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas


kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1982 ).

Keluarga adalah dua atau lebih dari 2 individu yang tergantung


karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga berinteraksi satu sama lain dan
dalam besarnya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Effendy, 1998).

Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga


yang mengangkut kehidupan masyarakat (Notoadmojo, 2003).

2.1.2 Struktur keluarga


Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam diantaranya:
a. Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sedaraah dalam


beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

b. Matrilineal
Adalah keluarga sedara yang terdiri dari anak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.

6
c. Matrialokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga


sedarah istri.

d. Keluarga Kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan


keluarga dan beberapa anak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami/istri (Notoadmojo, 2003).

2.1.3 Ciri-ciri struktur keluarga


a. Terorganisasi

Saling berhubungan, saling ketergantungan, antara anggota


keluarga.

b. Ada kekerabatan

Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga


mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnyaa
masing-masing

c. Ada perbedaan dan kekhususan

Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya


masing-masing (Effendy, 1998).

2.1.4 Bentuk keluarga


a. Keluarga Inti

Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

7
b. Keluarga Besar

Adalah keluarga inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek,


kakek, keponakan, saudara, paman, bibi dan sebagainya.

c. Keluarga Berantai

Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari 1 kali dan merupakan suatu keluarga inti.

d. Keluarga Duda/Janda

Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga Berkomposisi

Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup


bersama.

f. Kabilas

Adalah 2 orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi tanpa


membentuk satu keluarga (Effendy, 1998).

2.1.5 Peranan Keluarga


a. Ayah

Ayah sebagai suami dan ayah bagi anak-anak berperan sebagi


pencari nafkah, pendidik, pelindung dan memberi rasa aman, sebagai
kepaala keluarga, dan sebagai anggota dari kelompoknya

b. Ibu

Sebagai istri dan ibu dari anak-anak. Ibu merupakan peranan


untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-

8
anak, pelindung sebagai salah satu kelompok dari lingkungannya di
samping itu juga berperan sebagai pencari nafkah tambah keluarga.

c. Anak

Anak-anak melaksanakan peranan psikologis sesuai dengan


tingkat perkembangan bik fisik, mental, sosial dan spiritual
(Notoadmojo, 2003).

2.1.6 Fungsi keluarga


a. Fungsi Biologis
1. Untuk meneruskan keturunan.
2. Memelihara dan membesarkan anak.
3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
4. Memelihara dan merawat anggota keluarga.

b. Fungsi Psikologis
1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
3. Memberikan identitas keluarga.

c. Fungsi Sosialisasi
1. Membina sosialisasi pada anak.
2. Membentuk norma-norma tingkah laku sampai dengan tingkat
perkembangan anak.
3. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

d. Fungsi Ekonomi
1. Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

9
2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhhan keluarga.
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuan keluarga yang akan
datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, tsb.

e. Fungsi Pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan
dan perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya
(Notoadmojo, 2003).

2.1.7 Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Berdua Kembali

Setelah anak besar dan menempuh kehidupan sendiri-sendiri,


tinggal suami istri berdua saja dalam tahap ini keluarga akan merasa
sepi dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat
menimbulkan depresi/stress.

b. Tahap Masa Tua

Tahap ini masuk ke tahap lanjutan usia dan kedua orang tua
mempersiapkan diri untuk meningkatkan dunia fana ini (Notoadmojo,
2003).

10
2.2 Konsep KEK
2.2.1 Pengertian KEK pada Ibu Hamil

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah


kekurangan gizi pada ibu hamil berlangsung lama (beberapa bulan atau
tahun) dengan ukuran LILA < 23,5 cm.

2.2.2 Cara yang Digunakan Untuk Mengetahui Status Gizi Ibu Hamil

Ada beberapa cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara
lain:

a. Memantau pertambahan berat badan selam hamil.


b. Mengukur LILA (Lingkar Lengan).
c. Mengukur kadar Hb.

Apabila ukuran ini rendah atau kecil menunjukkan keadaan gizi


kurang akibat kekurangan energi dan protein yang di derita pada waktu
pengukuran dilakukan.

2.2.3 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengukuran LILA


a. Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri.
b. Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam
keadaan tidak tegang atau kencang.
c. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah
dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata.

2.2.4 Cara pengukuran LILA


a. Tetapkan posisi bahu dan siku.
b. Letakkan metline antara bahu dan siku.
c. Tentukan titik tengah lengan sebelah kiri.
d. Letakkan lingkaran metlin pada tengah lengan.

11
e. Metline jangan terlalu ketat.
f. Metline jangan terlalu longgar.
g. Baca skala yang benar.

2.2.5 Cara Pengukuran Berat Badan

Berat badan merupakan ukuran antropometri yang paling penting


dan banyak digunakan karena parameter ini mudah di mengerti sekalipun
oleh mereka yang buta huruf. Berat badan adalah suatu parameter yang
memeberikan gambaran massa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan-
perubahan yang mendadak. Misalnya karena terserang penyakit menurunya
nafsu makan atau menurunya jumlah makan yang dikonsumsi

2.2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kurang energi kronis pada ibu hamil
a. Faktor Sosial Ekonomi

Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan


seseorang adalah tingkat sosial ekonomi. Ekonomi seseorang
mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsinya
sehari-hari. Seseorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil
maka kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi
ditambah lagi pemeriksaan membuat gizi hamil semakin terpadu.

b. Pendidikan

Faktor pendidikan mempengaruhi pada makan ibu hamil tingkat


pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi
tentang gizi yang dimiliki lebih baik sehingga bisa memenuhi asupan
gizinya.

12
c. Pendapatan

Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain


tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga. Pendapatan
merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas
hidangan/makanan

2.2.7 Manifestasi Klinis

Ukuran lila < 23,5 cm.

2.2.8 Dampak KEK pada Ibu Hamil


a. Beresiko melahirkan BBLR.
b. Beresiko melahirkan bayi premature.
c. Pertumbuhan janin terhambat.
d. Terancam bebbagai penyakit kegemukan, DM, hipertensi.

2.2.9 Pencegahan dan Cara Mengatasi KEK


a. Ibu hamil tidak diperbolekan untuk makan sembarang makanan.
b. Makan-makanan dengan gizi seimbang dengan pola makan yang sehat.
c. Mengikuti posyandu untuk mengetahui kenaikan berat badan.
d. Perilaku harus diubah menjadi perilaku hidup bersih dan sehat.

13
BAB III

KEADAAN UMUM WILAYAH

3.1 KECAMATAN
1. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

KECAMATAN LAWANG WETAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

CAMAT

AKHMAD TOYIBIR, SSTP, MM


PENATA TK.I
NIP. 19830820 200212 1 001

SEKCAM

AS’AT, SE, M, Si
PEMBINA
NIP. 199641023 198503 1 004

SUBAG UMUM& SUBAG SUBAG


PERLENGKAPAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN
MUZALANI, SH ROZALI, SH
PENATA MUDA HERU KHARISMA, PENATA MUDA
NIP. 19741110 SIP NIP. 19741110
PENATA MUDA 200604 1 014
200604 1 014
NIP. 19920313
201206 1 003

KASI KASI TRANTIB KASI PPD/K KASI KESOS KASI P.UMUM


PEMERINTAHAN
Drs. TAMRIN, M,Si JON HERRY, SE MARIANAH, SE AMRINAH, SKM AL AKIDI
PENATA TK. I PENATA TK.I PENATA TK. I PENATA MUDA PENATA TK. I
NIP. 19650718 INIP.19620507 NIP. 19650712 TK. I NIP. 19640222
199312 1 001 198603 1 010 198612 2 001 NIP. 198903 1 006
19790606199803
2 001

14
2. Profil Wilayah Kecamatan Lawang Wetan
a. Lawang Wetan adalah sebuah Kecamatan yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin yang memiliki luas wilayah ± 232 Km2 / 48.016 Ha dan terbagi
menjadi 14 desa. Kecamatan Lawang Wetan merupakan daerah rawa dan
sungai besar serta kecil seperti sungai musi. Untuk aliran sungai musi
yang berada di bagian timur dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.
Disamping itu daerah ini juga terdiri dari lebak, dan danau-danau kecil.
Batas wilayah
1. Utara : Kecamatan Batanghari Leko
2. Timur : Kecamatan Sekayu
3. Selatan : Kecamatan Plakat Tinggi
4. Barat : Kecamatan Babat Toman

b. Data Demografi

Di Kecamatan Lawang Wetan terdapat 3.594 KK dengan Jumlah


penduduk Kecamtan Lawang Wetan adalah 26.389 orang, terdiri dari
Laki-Laki 12.342 Jiwa dan Perempuan 12.868 jiwa.

c. Fasilitas Kesehatan

No Data Peran Serta Masyarakat Jumlah


.

1 Jumlah Desa 14 Desa

2 Jumlah Kepala Keluarga 7.038 KK

3 Jumlah Kepala Keluarga Miskin (Berdasarkan 1.870 KK


Askeskin)

4 Pondok Pesantren 1 Unit

15
5 Koperasi Unit Desa (KUD) 1 Unit

6 Jumlah Pustu 7 Unit

7 Jumlah Poskesdes 15 Unit

8 Jumlah desa dengan Poskesdes 14 Desa

9 Jumlah Posyandu : 17 Unit


a. Pratama 0
b. Madya 1
c. Purnama 16
d. Mandiri 0

10 Jumlah Desa dengan TOGA 0

3.2 KELURAHAN
1. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

BPD KEPALA DESA

BUDIMAN ZULWANDI DULI

SEKRETARIS DESA

INDRA JAYA

KAUR KAUR KAUR


PEMERINTAHAN UMUM KESEJAHTERAA
N SOSIAL
EFEENDI HUSEIN
16 MAKSUM RROZY
KADUS I KADUS II KADUS III KADUS IV

ISKANDAR EDI HERMAN RUSLAN WANCIK

2. Profil Wilayah

Ulak Paceh Jaya adalah sebuah desa di Kecamatan Lawang Wetan


Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Desa ini adalah tipe Desa
Siaga. Memiliki kontur topografi yang memiliki 25 dataran rendah dan
ketinggiannya 25 M dari Permukaan laut. Terdapat aliran sungai musi di
pinggiran desa. Iklim atau cuaca sebagaimana umumnya pulau di sumsel.
Daerah ini cenderung kering pada musim kemarau dan basah atau lembab
pada musim penghujan.

3. Data Geografis

Desa Ulak Paceh Jayah memiliki Luas Wilayah 1000  1000 m2 .


Terbagi menjadi 4 Dusun yaitu Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3, dan Dusun 4.
Batas wilayah : Utara : Desa Ulak Paceh

Barat : Desa Bumi Ayu,Desa Napal

Selatan : Karang Waru

Timur : Desa Simpang Sari


4. Data Demografi
I. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin

No JUMLAH Laki-laki Perempuan Jumlah


KEPENDUDUKAN Persentase

17
(%)
1 0-12 Bulan 25 19 44 1,2
2 1-5 tahun 98 112 210 5,5
3 6-15 tahun 278 262 540 14,1
4 16-25 tahun 325 373 698 18,3
5 26-45 tahun 711 789 1500 39,2
6 46-59 tahun 289 190 480 12,6
7 60 keatas 185 165 350 9,2
  JUMLAH 1911 1910 3822 100,0

II. Tenaga Kesehatan Yang Berasal Dari Masyarakat


1. Kader Kesehatan : 25 Orang (Aktif)
2. Dukun Bayi : 6 Orang Terlatih
3. Guru UKS : 2 Orang
4. Dokter Kecil :-

III. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)


1 Tidak Sekolah 358 9,4
2 SD 1511 39,5
3 SMP 967 25,3
4 SMA 638 16,7
5 SARJANA 72 1,9
6 Belum Sekolah 276 7,2
  Jumlah 3822 100,0

IV. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

18
No Jenis pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1 Buruh 151 17,4
2 PNS 11 1,3
3 Pol PP 2 0,2
4 Sopir 3 0,3
5 Wiraswasta 54 6,2
6 Guru 4 0,5
7 Petani 610 70,3
8 Swasta 17 17,5
9 Pensiunan 4 0,5
10 Tidak Bekerja 12 5,6
  Jumlah 868 100,0

V. Distribusi Penduduk Menurut Agama

No Agama Jumlah Persentase (%)


1 Islam 3822 100
2 Kristen 0 0
3 Katolik 0 0
4 Budha 0 0
5 Hindu 0 0
  Jumlah 3822 100

VI. Data Sumber Daya


1. Sarana Pendidikan Formal
a. Jumlah TK :1
b. Jumlah SLTP :1
c. Jumlah SD :2
d. Jumlah SLTA :1

19
2. Sarana Ibadah
Jumlah Masjid/Mushola : 2
3. Sarana Olahraga : 1 Lapangan Bola Voly
4. Sarana Pemerintahan : 1 Balai Desa, 1 Kantor Kepala Desa
VII. Angka Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir
1. Bayi : 0 Penyebab Kematian: -
2. Balita : 0 Penyebab Kematian: -
3. Ibu : 0 Penyebab Kematian: -
4. Lain-lain : 7 Penyebab Kematian: Kecelakaan

VIII. Fasilitas Kesehatan


1. Poskesdes :1
2. Pustu :1
3. Bidan Desa :1
4. Bidan Praktek Swasta :2

IX. Data Sepuluh Penyakit Terbesar

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH %


1. Gastritis 5 8,2
2. Rheumatic artritis 7 11,5
3. Hipertensi 7 11,5
4. Ispa 15 24,6
5. Dermatitis 4 6,6
6. Cephalgia 7 11,5
7. Gangguan Pendengaran 5 8,2
8. Ggn penglihatan 2 3,3
9. Asam urat 2 3,3
10. Diare 7 11,5

20
  Total 61 100,0

3.3 PUSKESMAS UPT


1. Struktur Organisasi
(Tertuang Di Lampiran)

2. Pelaksanaan Program Kesehatan Bayi Di Puskesmas Ulak Paceh Dan


Distribusi Akseptor Kb

21
No. Desa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

Kelahiran kematian Bayi peserta Peserta

Bayi BBLR KB Baru KB

1. Pandan 28 0 0 203 139

Dulang

2. Ulak Paceh 80 0 0 94 344

Jaya

3. Rantau 50 0 0 118 232

Panjang

4. Napal 26 0 0 23 205

5. Tanjung 31 0 0 22 82

Durian

6. Karang Waru 25 0 0 18 107

7. Rantau Kasih 34 0 0 34 191

8. Ulak Paceh 75 0 0 140 173

9. Bumi Ayu 39 0 0 32 220

10. Karang Anyar 40 0 0 72 74

11. Simpang Sari 49 0 0 28 126

12. Karang 26 0 0 30 526

Ringin 1

13. Karang 24 0 0 24 46

Ringin 2
22
14. Ulak Teberau 45 1 0 40 364

Jumlah 572 1 0 878 2829


3. Analisis Demografi

Saat ini wilayah kerja Puskesmas Ulak Paceh meliputi daerah dari
Kecamatan Lawang Wetan dengan luas ± 48.016 Ha yang terdiri dari 14 desa
dengan kesuburan tanah yang cukup baik. Batas wilayah Kerja Puskesmas
Ulak Paceh terdiri dari sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Batang Hari Leko ( Puskesmas Tanah


Abang ).
b. SebelahTimur : Kecamatan Sekayu (Puskesmas Kota dan Puskesmas
Lumpatan ).
c. Sebelah Selatan : Kecamatan Pelakat Tinggi ( Puskesmas Cinta Karya).
d. Sebelah Barat : Kecamatan Babat Toman ( Puskesmas Babat Toman ).

4. Luas Wilayah Desa Dan Jarak Tempuh Ke Puskesmas Ulak Paceh

No Nama Desa Luas / Ha Jarak Dari Waktu tempuh

puskesmas (Km) (menit)

1. Pandan dulang 2.868 18 20

2. Ulak paceh jaya 4.328 5 5

3. Rantau panjang 3.727 13 15

4. Napal 2.326 8 10

5. Tanjung durian 1.019 4 5

6. Karang waru 1.578 8 10

7. Rantau kasih 4.875 10 12

23
8. Ulak paceh 3.151 3 3

9. Bumi ayu 8.694 8 10

10. Karang anyar 2.397 10 12

11. Simpang sari 1.642 25 30

12. Karang ringin 1 3.454 12 8

13. Karang ringin 2 3.500 14 25

14. Ulak teberau 4.454 10 10

Jumlah 48.016

5. Data Peran Serta Masyarakat Puskesmas Ulak Paceh

No Data peran serta masyarakat Jumlah

1. Jumlah desa 14 Desa

2. Jumlah Kepala Keluarga 7.038 KK

3. Jumlah Kepala Keluarga Miskin (berdasarkan 1.870 KK

Askeskin)

4. Pondok pesantren 1 unit

5. Koperasi Unit Desa (KUD) 1 unit

6. Jumlah Pustu 7 unit

24
7. Jumlah Poskesdes 15 unit

8. Jumlah Desa dengan Poskesdes 14 Desa

9. Jumlah posyandu : 17 unit

a. Pratama 0

b. Madya 1

c. Purnama 16

d. Mandiri 0

10. Jumlah Desa dengan TOGA 0

6. Data Pegawai Puskesmas Ulak Paceh Menurut Jenis Pendidikan

Tenaga Kesehatan Jenis Pendidikan Jumlah(orang)

Dokter 1

Magister Kesehatan Mayarakat 1

Kesehatan Masyarakat 1

Sarjana Keperawatan 2

Akademi Perawat 20

Akademi Kebidanan 35

Akademi Farmasi 1
Pegawai Negeri Sipil

25
(PNS) Akademi Analisis 1

Dan Akademi Gigi 1

Pegawai Tidak Tetap Akademi Lingkungan 2

(PTT) Akademi Gizi 1

Sekolah Pembantu Para Medis 1

Sekolah Perawat Kesehatan 3

Sekolah Menengah Farmasi 1

Sekolah Menengah Atas 2

Sekolah Lanjut Tingkat Pertama 2

Jumlah 75

7. Sarana Pendidikan Di Wilayah Puskesmas Ulak Paceh

No Sarana/Prasarana Jumlah Ketersediaan

UKS

1. PAUD 14 -

2. Taman Kanak-kanak 3 -

3. SD/MI 26 26

4. SMP/MTs 6 6

5. SMA/SMK/MA 4 4

26
8. Sarana Umum dan Sarana Kesehatan Masyarakat Desa Di Wilayah Kerja
Puskesmas Ulak Paceh

No. Sarana Umum dan jumlah Jumlah Jumlah Persentase

Sarana Kesehatan yang Yang Sehat(%)

Masyarakat Diperiksa Sehat

1. Rumah 4.639 3.910 2.797 72

2. Tempat Umum 27 24 15 63

3. Hotel 0 0 0 0

4. Restoran / Rmh. 17 14 5 36

Makan

5. Pasar 1 1 1 100

6. Sekolah 45 45 45 100

7. Jamban Keluarga 3.812 2.321 2.321 68,5

8. Pembuangan 3.812 1.889 1.522 39,9

Sampah

27
BAB IV

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BAPAK NAZARUDIN

DUSUN III DESA ULAK PACEH JAYA KECAMATAN LAWANG WETAN


KAB/KOTA MUSI BANYUASIN

4.1 Pengkajian (Tanggal : 17 Februari 2015 Jam : 16.00 WIB)


A. Data Umum
1. Nama KK : Nazarudin
2. Alamat : Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya
3. Pekerjaan : Petani

28
4. Pendidikan : SD
5. Komposisi Keluarga

No. Nama L/P Umur Hub.dg Pendidikan Pekerjaan Status


KK Kesehatan
1. Nazarudin L 30th Suami SD Petani Baik
2. Sartina P 30th Istri SD Petani Tidak
Baik
3. Dana L 9th Anak SD Pelajar Baik
Saputra
4. Sepri L 6th Anak TK Pelajar Baik
Ariansyah

GENOGRAM

29
KETERANGAN :
= Laki-laki

= perempuan

= meninggal

= klien

6. Tipe keluarga

Keluarga termasuk keluarga inti (nuclear family) yang terdiri


dari suami, istri dan anak.

7. Tipe Bangsa

Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Sumatera Selatan.

8. Agama

Semua anggota keluarga menganut agama islam dan taat


beribadah.

9. Status sosial ekonomi keluarga :


 KK : Rp 800.000
 Istri : Rp 300.000
Menurut istri (Ny. Sartina) penghasilan keluarga dari KK dan istri
cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam keluarga dalam sebulan.

30
10. Aktivitas rekreasi keluarga

Semua anggota keluarga setiap hari menonton TV sebagai


sarana rekreasi dan jika libur mereka menghabiskan waktu untuk
jalan-jalan.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap Perkembangan keluarga saat ini :

Keluarga mempunyai 2 anak, anak pertama dan kedua berusia


9 dan 6 tahun. Maka tahap perkembangan keluarga Bp. Nazarudin saat
ini memasuki tahap keluarga dengan anak sekolah Family With School
Children.

12. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi hingga saat ini
yaitu:

Berperan sebagai ayah dan ibu yang baik dan dapat


menempatkan pada posisi yang sesuai dengan usia anak.

13. Riwayat kesehatan keluarga BP. Nazarudin, istri, dan kelima anaknya
tidak menderita penyakit menular maupun kronis.
14. Riwayat keluarga lainnya
 Dari pihak keluarga asal KK : tidak ada yang menderita penyakit
menular atau kronis.
 Dari pihak asal keluarga istri : tidak ada yang menderita penyakit
menular atau kronis.

C. Pengkajian Lingkungan

31
1. Karakteristik Rumah:
 Luas tanah : 5 x 5 m2 , luas rumah :3 x 4 m2.
 Tipe rumah permanen dengan lantai papan.
 Jumlah ruang 1 ruang tamu, 1 kamar, 1 dapur, 1 WC.
 Jumlah jendela rumah 3 dan ada ventilasi di tiap-tiap ruang.
 Tidak ada ruangan yang tidak di manfaatkan.
 Keadaan ruangan : ruangan secara umum nampak bersih.
 Perletakkan perabotan sebagian tertata rapi tetapi tidak menghalangi
keluar masuk anggota keluarga.
 Pencahayaan baik.
 WC : keluarga membuang air di sungai.
 Sumber air menggunakan dari ledeng. Air digunakan untuk memasak
dan kegiatan sehari-hari.

DENAH RUMAH

1
Keterangan:
1. Ruang tamu
2 2. Kamar
3. Dapur

3 4 4. WC

32
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas

Keluarga tunggal didesa dengan jarak rumah cukup dekat.


Lingkungan sekitar rumah BP. Nazarudin tergolong bersih dan rapi.
Sebagian besar tentangga adalah penduduk setempat. Mayoritas warga
bekerja sebagai petani dan buruh tani.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga BP.Nazarudin sejak menikah tinggal di rumah sendiri.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Keluarga sering berkumpul dengan masyarakat tetangga sambil


menghabiskan waktu luang.

5. Sistem Penduduk Keluarga

Jumlah keluarga 4 orang termasuk KK, 1 orang istri dan 2 orang


anak.

D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga menggunakan bahasa daerah, waktu komunikasi setiap


saat, terutama malam hari dan waktu semua anggota keluarga berkumpul.
Bentuk komunikasi langsung, saat tidak ada dirumah komunikasi
menggunakan telepon/sms. Jika ada masalah keluarga dimusyawarahkan
bersama.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

33
Pengambilan keputusan utama kepala keluarga dan setiap
keputusan dirembung berdua dengan istri.

3. Struktur Pran
 BP. Nazarudin sebagai kepala keluarga menjadi sumber penghasilan
utama dalam keluarga. Dan pengahsilan utama dalam keluarga dengan
bekerja sebagai petani, menjadi pengambilan keputusan utama.
 Ny. Sartina sebagai istri dan ibu rumah tangga yang mengurus rumah
tangga sehari-hari, selain itu membantu perekonomian keluarga
dengan menjadi buruh petani.

4. Nilai dan Norma Keluarga yang Berhubungan dengan Kesehatan

Keluarga menyakini bahwa kesehatan sangat penting sehingga jika


ada anggota keluarga yang sakit akan segera berobat ke Pelayanan
kesehatan terdekat.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif

Keluarga memandang keluarga mereka keluarga yang sederhana


yang dapat mencukupi kebutuhan keluarga, bahagia dalam kehidupan
keluarga rumah tangganya, tidak ada kekerasan dalam rumah tangganya.

2. Fungsi sosial

34
Interaksi dalam keluarga berjalan baik dan belum pernah terjadi
konflik keluarga maupun konflik dengan tetangga. Keluarga selalu
berusaha membina hubungan baik dengan tetangga, terlibat dalam setiap
kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan terutama karena sekitar adalah
keluarga.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan


 Keluarga tidak menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dengan baik.
Misalnya Poskesdes dan Bidan desa.
 Keluarga mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat ditunjukan
dengan lingkungan sekitar rumah BP. Nazarudin yang bersih.

4. Fungsi Reproduksi
 Saat ini Ny. Sartina sedang hamil 3 bulan dimana berat badannya
hanya 35 kg pada trimester 1 ini ibu sangat membutuhkan makanan
yang bergizi untuk pertumbuhan janin di dalam rahimnya.
 Ny. Sartina hamil 3 bulan tetapi belum pernah melakukan pemeriksaan
kehamilan maupun pemeriksaan kesehatan ibu sendiri.

5. Fungsi Ekonomi

Keluarga merasa mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan,


papan yang dapat dilihat dari perabotan serta sarana komunikasi yang
dimiliki oleh keluarga.

F. Stress dan Koping Keluarga :

35
1. Ny. Sartina tidak merasa stress ataupun cemas dengan kondisi dirinya
dengan kehamilannya.
2. Respon keluarga terhadap Ny. Sartina biasa saja dan tidak sama sekali
mengkhawatirkan.
3. Strategi adaptasi yang digunakan tidak berjalan dengan baik. Karena bapak
dan ibu tidak mampu mengenali apa yang dapat terjadi pada ibu dan
kehamilannya.

G. Harapan Keluarga Terhadap Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan dapat melayani dengan baik dan Bidan serta tenaga
kesehatan lainnya diharapkan berada ditempat karena pada saat dibutuhkan
dapat segera.

H. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Bp. Nazarudin Ny. Sartina


Umum: tekanan darah 130/90 mmHg 100/70 mmHg
Suhu badan 36,9 C 36,6 C
Denyut nadi 75x/m 68 x/m
Respirasi 22x/m 18 x/m
Status present :
Kepala : rambut dan bersih, tidak rontok, bersih, tidak rontok,
kulit kepala tidak ada ketombe tidak ada ketombe
Mata simetris, konjungtiva simetris, konjungtiva
merah muda, sklera pucat, sklera putih
putih
Hidung tidak ada polip, tidak tidak ada polip, tidak
ada edema ada edema
Mulut dan tenggorokan tidak ada tanda radang, tidak ada tanda radang,

36
tidak ada sariawan tidak ada sariawan
Telinga bersih, tidak ada bersih, tidak ada
radang, pendengaran radang, pendengaran
baik baik
Leher :
Kelenjar tyroid tidak teraba tidak terabab
Vena jugularis tidak ada bendungan tidak ada bendungan
Dada :
Paru-paru bunyi vesikuler bunyi vesikuler
Jantung denyut teratur, tidak denyut teratur, tidak
ada suara tambahan ada suara tambahan
Payudara - membesar, tidak ada
benjolan abnormal,
puting menonjol
Abdomen : tidak ada luka bekas tidak ada luka bekas
operasi, tidak ada operasi, tidak ada
tekanan nyeri pada tekanan nyeri pada
area hati dan jantung area hati dan jantung
Ekstremitas :
Atas tidak pucat, tidak ada tidak pucat, tidak ada
sianosis, sianosis,
Bawah tidak pucat, tidak ada tidak pucat, tidak ada
sianosis sianosis,

Lanjut Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Dana Saputra Sepri Ariansyah


Umum: berat badan 30kg 25
Suhu badan 36,9 C 36,6 C

37
Denyut nadi 85x/m 82x/m
Respirasi 22x/m 23 x/m
Status present :
Kepala : rambut dan bersih, tidak rontok, bersih, tidak rontok,
kulit kepala tidak ada ketombe tidak ada ketombe
Mata simetris, konjungtiva simetris, konjungtiva
merah muda, sklera merah muda, sklera
putih putih
Hidung tidak ada polip, tidak tidak ada polip, tidak
ada edema ada edema
Mulut dan tenggorokan tidak ada tanda radang, tidak ada tanda radang,
tidak ada sariawan tidak ada sariawan
Telinga bersih, tidak ada bersih, tidak ada
radang, pendengaran radang, pendengaran
baik baik
Leher :
Kelenjar tyroid tidak teraba tidak terabab
Vena jugularis tidak ada bendungan tidak ada bendungan
Dada :
Paru-paru bunyi vesikuler bunyi vesikuler
Jantung denyut teratur, tidak denyut teratur, tidak
ada suara tambahan ada suara tambahan
Payudara -
Abdomen : tidak ada luka bekas tidak ada luka bekas
operasi, tidak ada operasi, tidak ada
tekanan nyeri pada tekanan nyeri pada
area hati dan jantung area hati dan jantung
Ekstremitas :

38
Atas tidak pucat, tidak ada tidak pucat, tidak ada
sianosis, sianosis,
Bawah tidak pucat, tidak ada tidak pucat, tidak ada
sianosis sianosis,

4.2 DIAGNOSA KEBIDANAN


A. Analisa data

DATA (S & O) PENYEBAB MASALAH


DO :  Kurangnya Berat badan ibu
 Menurut data pengetahuan ibu tidak sesuai
yang telah saya tentang gizi dengan berat
lakukan Ny. selama hamil. badan ibu hamil
Sartina hamil 12 normal.
minggu dengan
berat badan
kurang dari
normal.
DS:
 Ibu mengatakan
belum pernah
melakukan
pemeriksaan
kesehatan diri di
tenaga
kesehatan.
DO:  Kurangnya Ibu belum pernah
 Dari data yang pengetahuan ibu melakukan ANC.
telah saya ambil tentang

39
anak Ny. kehamilan.
Sartina tidak
pernah
melakukan
ANC.
DS:
 Ny. Sartina
belum pernah
melakukan
pemeriksaan
kehamilan dan
ibu mengatakan
bahwa
kehamilannya
baik-baik saja.

B. Perumusan Diagnosa
1. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang gizi selama kehamilan.
2. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang pemeriksaan kehamilan
(ANC).

C. Penentuan Prioritas
1. Diagnosa : Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang gizi selama
kehamilan.

No. Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Kurangnya
Skala : tidak sehat pengetahuan baik
ibu maupun

40
keluarga. Dimana
ibu dan keluarga
tidak mengetahui
tentang gizi yang
dapat
mempengaruhi
selama
kehamilan.
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 1 Pengetahuan
dapat diatasi tentang gizi
Skala: mudah selama
kehamilan dapat
diperoleh dengan
mudah.
Mengingat
sumber daya
yang ada cukup
memenuhi dan
fasilitas
kesehatan mudah
dijangkau.
3. Potensial masalah untuk 3/3 x 1 = 1 Dampak yang
dicegah timbul akibat
Skala : tinggi tidak mengetahui
tentang gizi pada
kehamilan adalah
ancaman
kesehatan pada

41
ibu dan bayi.
Misalnya bagi
ibu dapat terjadi
anemia
kehamilan dan
penyakit infeksi.
Bagi janin dapat
terjadi kecacatan
dan kematian
pada bayi serta
Berat Bayi Lahir
Rendah (BBLR).
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 1 = 0 Keluarga tidak
Skala: masalah tidak tahu tentang
dirasakan masalah
kesehatan yang
dialami oleh ibu
karena kurangnya
pengetahuan
tentang gizi
selama
kehamilan
Total skor 3

2. Diagnosa : Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang pemeriksaan


kehamilan (ANC)

42
No. Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Kurangnya
Skala : ancaman pengetahuan ibu
kesehatan tentang
pemeriksaan
kehamilan
(ANC) itu dapat
mengakibatkan
ibu tidak tahu
tentang kesehatan
dan masalah yang
dapat terjadi pada
ibu dan janin
selama
kehamilan.
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 1 Sumber daya
dapat diatasi yang cukup untuk
Skala: mudah melakukan ANC
selama
kehamilan
mengingat tenaga
kesehatan yang
ada mudah
dijangkau.
3. Potensial masalah untuk 3/3 x 1 = 1 Dampak yang
dicegah timbul akibat
Skala : tinggi tidak mengetahui
tentang
pentingnya ANC
dapat
mengakibatkan
ancaman
kesehatan bagi
ibu dan bayi
mengingat berat
43 badan ibu kurang
dari normal.
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 1 = 0 Keluarga tahu
44
Berdasarkan rumusan prioritas diatas maka prioritas rumusan Bp.
Nazarudin adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang gizi selama


kehamilan.
2. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang pemeriksaan
kehamilan (ANC).

D. Perencanaan Tindakan
1. Diagnosa : Kurangnya pengetahuan tentang gizi selama kehamilan

Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan


Kurangnya pengetahuan tentang 1. Diskusikan tentang gizi
gizi selama kehamilan selama kehamilan
Kriteria : 2. Menjelaskan tentang
1. Keluarga tidak tahu manfaat gizi selama
tentang gizi selama kehamilan
kehamilan 3. Menjelaskan kepada
2. Keluarga tidak tahu keluarga tentang resiko
manfaat gizi selama kesehatan yang dapat
kehamilan terjadi karena kurang gizi
3. Keluarga tidak tahu selama kehamilan.
tentang resiko kurang gizi 4. Dorong keluarga terutama
ibu untuk mengkonsumsi
gizi seimbang.

45
2. Diagnosa : Kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan
(ANC)

Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan


Kurangnya pengetahuan tentang 1. Diskusikan pada ibu dan
pemeriksaan kehamilan (ANC) keluarga tentang
Kriteria : pentingnya ANC.
1. Usia kehamialn ibu sudah 2. Menjelaskan pada ibu
12 minggu tetapi ibu bahaya yang dapat terjadi
belum pernah selama kehamilan.
memeriksakan kehamilan 3. Memberitahu ibu tentang
ke tenaga kesehatan. jadwal kunjungan ANC.
2. Ibu menganggap 4. Dorong ibu agar mau
pemeriksaan kehamilan melakukan pemeriksakan
(ANC) tidak perlu. kehamilan (ANC).
3. Sejauh ini ibu menganggap
kesehatan ibu dan bayi
baik-baik saja.

E. Implementasi

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Respon


dan
Waktu
17 Kurangnya 1. Mendiskusikan 1. Keluarga
Februari pengetahuan tentang gizi dapat
2015 tentang gizi selama kehamilan. menjelaskan
Jam selama Misalnya ibu kembali tentang
16.30 kehamilan harus gizi selama

46
mengkonsumsi kehamilan
makanan gizi terutama ibu.
seimbang seperti 2. Keluarga
nasi, sayur, buah, dapat
ikan, daging, susu. menjelaskan
2. Menjelaskan kembali tentang
tentang manfaat manfaat gizi
gizi selama selama
kehamilan yaitu kehamilan baik
untuk bagi ibu maupun
pertumbuhan ibu janin.
dan janin. 3. Keluarga
3. Menjelaskan dapat
kepada keluarga menjelaskan
tentang resiko tentang resiko
kesehatan yang kesehatan yang
dapat terjadi dapat terjadi
karena kurang gizi karena kurang
selama kehamilan gizi selama
seperti dapat kehamilan.
terjadi anemia 4. Keluarga
pada ibu dan dan ibu bersedia
penyakit infeksi tyeuntuk
serta dapat terjadi memperbaiki gizi
kecacatan dan keluarganya
kematian bayi. terurama ib u
4. Mendorong yang sedang
keluarga terutama hamil.

47
ibu untuk
mengkonsumsi
gizi seimbang
seperti nasi, sayur,
ikan, daging, buah
dan susu..
17 Kurang 1. Mendiskusikan 1. Keluarga
Februari pengetahuan pada ibu dan dan ibu
2015 tentang keluarga tentang dapat
Jam pemeriksaan pentingnya ANC. menjelaskan
16.45 kehamilan 2. Menjelaskan pada kembali
(ANC) ibu bahaya yang tentang
dapat terjadi pentingya
selama kehamilan ANC.
seperti anemia, 2. Keluarga
abortus dan dan ibu
penglihatan kabur. dapat
3. Memberitahu ibu menjelaskan
tentang jadwal kembali
minimal tentang
kunjungan ANC tanda
yaitu 1 x pada bahaya yang
trimester 1, 1 x dapat
pada trimester 2, 2 terjadi.
kali pada trimester 3. Keluarga
3. dan ibu
4. Mendorong ibu dapat
agar mau mengulangi

48
melakukan jadwal
pemeriksakan kunjungan
kehamilan (ANC). ANC.
4. Ibu
mengatakan
akan
memeriksak
an dirinya
ke tenaga
kesehatan.

F. Evaluasi dan Kunjungan Ulang

Tanggal dan Diagnosa Evaluasi


waktu
20 februari 2015 Kurangnya S:
jam 16.00 pengetahuan  Keluarga mengatakan sudah
tentang gizi tahu tentang gizi seimbang
selama kehamilan dan telah mengkonsumsi gizi
yang baik.
 O:
 TD : 120/80 mmHg
 Suhu : 37 o C
 Nadi : 88 x/m
 Rr: 21 x/m
 Lila: 22,5 cm
 TFU: 3 jari diatas
simfisis.

49
A:
 Keluarga sudah punya
pengetahuan tentang gizi
dan ibu sudah
mengkonsumsi gizi yang
baik.
P:
 Memberikan motivasi
terus-menerus pada ibu
dan keluarga.
20 februari 2015 pengetahuan S:
Jam 16.30 tentang  Keluarga menyatakan
kunjungan telah mengerti tentang
pemeriksaan ANC dan ibu telah
kehamilan (ANC) melakukan kunjungan
ANC 1 kali.
O:
 TD : 120/80 mmHg
 Suhu : 37 o C
 Nadi : 88 x/m
 Rr: 21 x/m
 Lila: 22,5 cm
 TFU: 3 jari diatas
simfisis.
A:
 Ibu dan keluarga merasa
senang karena kehidupan

50
lebih baik.
P:
 Pantau kemajuan
keluarga melalui
kunjungan rumah
 Anjurkan ibu bapak untuk
kontrol kepetugas
kesehatan terdekat.

51
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Diagnosa dan Permasalahan

Berdasarkan hasil pengkajian data tentang Ny. Sartina menunjukan bahwa


Ny. Sartina hamil 12 minggu dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis). Dimana
hasil pengkajian didapat Ny. Sartina memiliki berat badan tidak normal yaitu 35
kg dan lingkar lengan atas dibawah normal yaitu 22,5 sedangkan usia kehamilan
sudah berjalan 12 minggu, dari diagnosa diatas dapat disimpulkan bahwa Ny.
Sartina mengalami kehamilan dengan faktor resiko.

Cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan cara
Memantau pertambahan berat badan selama hamil. Mengukur LILA (Lingkar
Lengan atas), Mengukur kadar Hb. Apabila ukuran ini rendah atau kecil
menunjukkan keadaan gizi kurang akibat kekurangan energi dan protein yang di
derita pada waktu pengukuran dilakukan. Dampak dari kekurangan energi kronis
ini adalah pada persalinan yaitu dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan prematur / sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan
dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat. Sedangkan, janin pada ibu
hamil yang mengalami KEK dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR)
(Zulhaida, 2003).

5.2 Penanganan dan Penatalaksanaan

Berdasarkan diagnosa diatas penanganan asuhan keluarga kebidanan yang


dapat diberikan pada Ny. Sartina hamil 12 minggu dengan faktor resiko

52
kekurangan energi kronis (KEK) adalah memberi tahu dan menjelaskan kepada
ibu dan keluarga bahwa Ny. Sartina keadaannya dalam faktor resiko dimana berat
badan ibu dibawah normal yaitu 35 kg dan lingkar lengan atas ibu juga berada
dibawah keadaan normal yaitu 22,5 cm, memberitahu ibu tentang dampak yang
kemungkinan terjadi pada ibu. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
gizi seimbang, memberitahu ibu makanan apa saja yang termasuk gizi seimbang,
menganjurkan ibu untuk sering-sering memeriksakan diri ke tenaga kesehatan.

53
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
6.1.1 Pengumpulan data telah dilakukan pada Keluarga Bp. Nazarudin pada
Ny. Sartina G3P2A0 hamil 12 minggu dengan faktor resiko kehamilan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya
Kecamatan Lawang Wetan Kab/Kota Musi Banyuasin.
6.1.2 Perumusan diagnosa atau masalah kebidanan adalah:
1. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang gizi selama
kehamilan.
2. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang pemeriksaan
kehamilan (ANC).
6.1.3 Menetapkan kebutuhan pada Ny. Sartina yaitu informasi tentang gizi dan
pentingnya pemeriksaan kehamilan.
6.1.4 Menyusun rencana asuhan pada Ny. Sartina yaitu:
1. Diskusikan tentang gizi dan pentingnya ANC selama kehamilan.
2. Menjelaskan tentang manfaat gizi selama kehamilan.
3. Menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan.
4. Menjelaskan pada ibu resiko kesehatan yang akan terjadi karena
kurang gizi selama hamil.
5. Beritahu ibu jadwal kunjungan ANC.
6. Dorong ibu agar mau mengkonsumsi gizi seimbang dan mau
melakukan pemeriksaan ANC.
6.1.5 Melakukan asuhan kebidanan pada Ny. Sartina sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun yaitu:

54
1. Memberitahu ibu tentang gizi seibang seperti nasi, sayur, buah, ikan,
daging, susu.
2. Menjelaskan tentang manfaat gizi selama hamil yaitu untuk
pertumbuhan ibu dan janin.
3. Menjelaskan tentang resiko kesehatan akibat kurang gizi selama hamil
seperti pada ibu penyakit infeksi dan pada bayi berdampak kecacatan
atau kematian.
4. Mendorong ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang.
5. Memberitahu ibu tentang pentingnya ANC.
6. Menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan yaitu anemia, abortus
dan penglihatan kabur.
7. Memberitahu ibu tentang jadwal minimal kunjungan ANC.
8. Mendorong ibu agar mau melakukan pemeriksaan ANC.

6.1.6 Mengevaluasi asuhan yang dilakukan yaitu:


1. Ny. Sartina dan keluarga sudah tahu tentang gizi seimbang dan telah
mengkonsumsi gizi yang baik.
2. Ny. Sartina dan keluarga menyatakan telah mengerti tentang ANC dan
ibu telah melakukan kunjungan ANC 1 kali.

6.2 Saran
6.2.1 Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan menerapkan ilmu


kebidanan pada Asuhan Kebidanan Keluarga yaitu kehamilan 12 minggu
dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK).

6.2.2 Bagi Keluarga Bp. Nazarudin

55
Diharapkan ibu untuk mengetahui tentang kondisi dirinya dan
bahaya yang mungkin akan terjadi pada dirinya, sehingga ibu dapat dapat
mencegahnya.

6.2.3 Bagi Institusi

Diharapkan laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan


pembelajaran Asuhan Komunitas untuk mahasiswa DIII Kebidanan STIK
Siti Khadijah Palembang.

6.2.4 Bagi Desa Ulak Paceh Jaya

Dapat menjadi bahan masukkan bagi Desa Ulak Paceh Jaya dalam
rangkan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

56
Daftar Pustaka

Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:EGC

Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan.Yogyakarta: Mutia Medika

Depkes RI. 1996. Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat

Effendy, Rasrul. 1998. Ilmu Keperawatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Notoadmodjo, Soedjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Jakarta: Rineka Cipta

Rochjati, Poeji. 2003. Skrinning Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya:FK UNAIR

Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Mutia Medika

Yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitra Maya

57

Anda mungkin juga menyukai