PENDAHULUAN
Kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil yang ditandai dengan
lingkar lengan atas < 23,5 cm adalah salah satu masalah gizi nasional yang
selalu mendapat prioritas atau perhatian karena selain prevalensinya masih tinggi
dan bersifat fenomena gunung es (ice hild fenomena) juga menberikan dampak
tingginya prevalensi bayi lahir rendah, bayi lahir premature (tidak cukup bulan),
bahkan mengakibatkan tingginya kematian neonatal, neonatal dan kematian ibu,
sedangkan bayi berat badan lahir rendah.
Disparitas kematian ibu antar wilayah di Indonesia masih cukup besar dan
masih relatif labstraction. abstraction.ebih tinggi jika dibandingkan dengan
negara-negara anggota ASEAN misalnya resiko kematian ibu karena melahirkan
di Indonesia adalah 1 dari 65, dibandingkan dengan 1 dari 1.100 di Thailand.
Pada tahun 2002 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia angka 307 per 100.000
kelahiran hidup. Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap
tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau
persalinan (Yulia, 2009).
1
mengakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak sempurna
seperti yang seharusnya. Banyak anak yang bertubuh sangat kurus akibat
kekurangan gizi atau sering disebut gizi buruk. Jika sudah terlalu lama maka akan
terjadi Kekurangan Energi Kronik (KEK). Hal tersebut sangat memprihatinkan,
mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA (sumber daya alam)
(Chinue, 2009).
Dari data SUSENAS pada tahun 1999 menunjukkan bahwa status gizi
pada WUS yang menderita KEK (LILA < 23.5 cm) sebanyak 24.2 %. Hasil
analisis IMT pada 27 ibukota propinsi menunjukkan KEK pada wanita dewasa
(IMT< 18.5) sebesar 15.1 % (Raden, 2009).
Data SDKI tahun 1997 angka kematian bayi adalah 52.2 per 1000
kelahiran hidup dan dari data SDKI tahun 1994 angka kematian ibu adalah 390
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan dari data Susenas pada
tahun 1999, ibu hamil yang mengalami risiko KEK adalah 27.6 % (Khansima,
2010).
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
3
(KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan
Kab/Kota Musi Banyuasin.
e. Melaksanakan asuhan sesuai rencana pada keluarga Bp. Nazarudin
dengan Ny. Sartina (istri) hamil 12 minggu dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang
Wetan Kab/Kota Musi Banyuasin.
f. Mengevaluasi asuhan pada keluarga Bp. Nazarudin dengan Ny.
Sartina (istri) hamil 12 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis
(KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan
Kab/Kota Musi Banyuasin.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
4
1.4.4 Bagi Desa Ulak Paceh Jaya
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedara yang terdiri dari anak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
6
c. Matrialokal
d. Keluarga Kawinan
b. Ada kekerabatan
7
b. Keluarga Besar
c. Keluarga Berantai
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari 1 kali dan merupakan suatu keluarga inti.
d. Keluarga Duda/Janda
e. Keluarga Berkomposisi
f. Kabilas
b. Ibu
8
anak, pelindung sebagai salah satu kelompok dari lingkungannya di
samping itu juga berperan sebagai pencari nafkah tambah keluarga.
c. Anak
b. Fungsi Psikologis
1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
3. Memberikan identitas keluarga.
c. Fungsi Sosialisasi
1. Membina sosialisasi pada anak.
2. Membentuk norma-norma tingkah laku sampai dengan tingkat
perkembangan anak.
3. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
1. Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
9
2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhhan keluarga.
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuan keluarga yang akan
datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, tsb.
e. Fungsi Pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan
dan perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya
(Notoadmojo, 2003).
Tahap ini masuk ke tahap lanjutan usia dan kedua orang tua
mempersiapkan diri untuk meningkatkan dunia fana ini (Notoadmojo,
2003).
10
2.2 Konsep KEK
2.2.1 Pengertian KEK pada Ibu Hamil
2.2.2 Cara yang Digunakan Untuk Mengetahui Status Gizi Ibu Hamil
Ada beberapa cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara
lain:
11
e. Metline jangan terlalu ketat.
f. Metline jangan terlalu longgar.
g. Baca skala yang benar.
2.2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kurang energi kronis pada ibu hamil
a. Faktor Sosial Ekonomi
b. Pendidikan
12
c. Pendapatan
13
BAB III
3.1 KECAMATAN
1. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
CAMAT
SEKCAM
AS’AT, SE, M, Si
PEMBINA
NIP. 199641023 198503 1 004
14
2. Profil Wilayah Kecamatan Lawang Wetan
a. Lawang Wetan adalah sebuah Kecamatan yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin yang memiliki luas wilayah ± 232 Km2 / 48.016 Ha dan terbagi
menjadi 14 desa. Kecamatan Lawang Wetan merupakan daerah rawa dan
sungai besar serta kecil seperti sungai musi. Untuk aliran sungai musi
yang berada di bagian timur dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.
Disamping itu daerah ini juga terdiri dari lebak, dan danau-danau kecil.
Batas wilayah
1. Utara : Kecamatan Batanghari Leko
2. Timur : Kecamatan Sekayu
3. Selatan : Kecamatan Plakat Tinggi
4. Barat : Kecamatan Babat Toman
b. Data Demografi
c. Fasilitas Kesehatan
15
5 Koperasi Unit Desa (KUD) 1 Unit
3.2 KELURAHAN
1. Struktur Organisasi
SEKRETARIS DESA
INDRA JAYA
2. Profil Wilayah
3. Data Geografis
17
(%)
1 0-12 Bulan 25 19 44 1,2
2 1-5 tahun 98 112 210 5,5
3 6-15 tahun 278 262 540 14,1
4 16-25 tahun 325 373 698 18,3
5 26-45 tahun 711 789 1500 39,2
6 46-59 tahun 289 190 480 12,6
7 60 keatas 185 165 350 9,2
JUMLAH 1911 1910 3822 100,0
18
No Jenis pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1 Buruh 151 17,4
2 PNS 11 1,3
3 Pol PP 2 0,2
4 Sopir 3 0,3
5 Wiraswasta 54 6,2
6 Guru 4 0,5
7 Petani 610 70,3
8 Swasta 17 17,5
9 Pensiunan 4 0,5
10 Tidak Bekerja 12 5,6
Jumlah 868 100,0
19
2. Sarana Ibadah
Jumlah Masjid/Mushola : 2
3. Sarana Olahraga : 1 Lapangan Bola Voly
4. Sarana Pemerintahan : 1 Balai Desa, 1 Kantor Kepala Desa
VII. Angka Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir
1. Bayi : 0 Penyebab Kematian: -
2. Balita : 0 Penyebab Kematian: -
3. Ibu : 0 Penyebab Kematian: -
4. Lain-lain : 7 Penyebab Kematian: Kecelakaan
20
Total 61 100,0
21
No. Desa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Dulang
Jaya
Panjang
4. Napal 26 0 0 23 205
5. Tanjung 31 0 0 22 82
Durian
Ringin 1
13. Karang 24 0 0 24 46
Ringin 2
22
14. Ulak Teberau 45 1 0 40 364
Saat ini wilayah kerja Puskesmas Ulak Paceh meliputi daerah dari
Kecamatan Lawang Wetan dengan luas ± 48.016 Ha yang terdiri dari 14 desa
dengan kesuburan tanah yang cukup baik. Batas wilayah Kerja Puskesmas
Ulak Paceh terdiri dari sebagai berikut :
4. Napal 2.326 8 10
23
8. Ulak paceh 3.151 3 3
Jumlah 48.016
Askeskin)
24
7. Jumlah Poskesdes 15 unit
a. Pratama 0
b. Madya 1
c. Purnama 16
d. Mandiri 0
Dokter 1
Kesehatan Masyarakat 1
Sarjana Keperawatan 2
Akademi Perawat 20
Akademi Kebidanan 35
Akademi Farmasi 1
Pegawai Negeri Sipil
25
(PNS) Akademi Analisis 1
Jumlah 75
UKS
1. PAUD 14 -
2. Taman Kanak-kanak 3 -
3. SD/MI 26 26
4. SMP/MTs 6 6
5. SMA/SMK/MA 4 4
26
8. Sarana Umum dan Sarana Kesehatan Masyarakat Desa Di Wilayah Kerja
Puskesmas Ulak Paceh
2. Tempat Umum 27 24 15 63
3. Hotel 0 0 0 0
4. Restoran / Rmh. 17 14 5 36
Makan
5. Pasar 1 1 1 100
6. Sekolah 45 45 45 100
Sampah
27
BAB IV
28
4. Pendidikan : SD
5. Komposisi Keluarga
GENOGRAM
29
KETERANGAN :
= Laki-laki
= perempuan
= meninggal
= klien
6. Tipe keluarga
7. Tipe Bangsa
8. Agama
30
10. Aktivitas rekreasi keluarga
12. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi hingga saat ini
yaitu:
13. Riwayat kesehatan keluarga BP. Nazarudin, istri, dan kelima anaknya
tidak menderita penyakit menular maupun kronis.
14. Riwayat keluarga lainnya
Dari pihak keluarga asal KK : tidak ada yang menderita penyakit
menular atau kronis.
Dari pihak asal keluarga istri : tidak ada yang menderita penyakit
menular atau kronis.
C. Pengkajian Lingkungan
31
1. Karakteristik Rumah:
Luas tanah : 5 x 5 m2 , luas rumah :3 x 4 m2.
Tipe rumah permanen dengan lantai papan.
Jumlah ruang 1 ruang tamu, 1 kamar, 1 dapur, 1 WC.
Jumlah jendela rumah 3 dan ada ventilasi di tiap-tiap ruang.
Tidak ada ruangan yang tidak di manfaatkan.
Keadaan ruangan : ruangan secara umum nampak bersih.
Perletakkan perabotan sebagian tertata rapi tetapi tidak menghalangi
keluar masuk anggota keluarga.
Pencahayaan baik.
WC : keluarga membuang air di sungai.
Sumber air menggunakan dari ledeng. Air digunakan untuk memasak
dan kegiatan sehari-hari.
DENAH RUMAH
1
Keterangan:
1. Ruang tamu
2 2. Kamar
3. Dapur
3 4 4. WC
32
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
33
Pengambilan keputusan utama kepala keluarga dan setiap
keputusan dirembung berdua dengan istri.
3. Struktur Pran
BP. Nazarudin sebagai kepala keluarga menjadi sumber penghasilan
utama dalam keluarga. Dan pengahsilan utama dalam keluarga dengan
bekerja sebagai petani, menjadi pengambilan keputusan utama.
Ny. Sartina sebagai istri dan ibu rumah tangga yang mengurus rumah
tangga sehari-hari, selain itu membantu perekonomian keluarga
dengan menjadi buruh petani.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi sosial
34
Interaksi dalam keluarga berjalan baik dan belum pernah terjadi
konflik keluarga maupun konflik dengan tetangga. Keluarga selalu
berusaha membina hubungan baik dengan tetangga, terlibat dalam setiap
kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan terutama karena sekitar adalah
keluarga.
4. Fungsi Reproduksi
Saat ini Ny. Sartina sedang hamil 3 bulan dimana berat badannya
hanya 35 kg pada trimester 1 ini ibu sangat membutuhkan makanan
yang bergizi untuk pertumbuhan janin di dalam rahimnya.
Ny. Sartina hamil 3 bulan tetapi belum pernah melakukan pemeriksaan
kehamilan maupun pemeriksaan kesehatan ibu sendiri.
5. Fungsi Ekonomi
35
1. Ny. Sartina tidak merasa stress ataupun cemas dengan kondisi dirinya
dengan kehamilannya.
2. Respon keluarga terhadap Ny. Sartina biasa saja dan tidak sama sekali
mengkhawatirkan.
3. Strategi adaptasi yang digunakan tidak berjalan dengan baik. Karena bapak
dan ibu tidak mampu mengenali apa yang dapat terjadi pada ibu dan
kehamilannya.
Tenaga kesehatan dapat melayani dengan baik dan Bidan serta tenaga
kesehatan lainnya diharapkan berada ditempat karena pada saat dibutuhkan
dapat segera.
H. Pemeriksaan Fisik
36
tidak ada sariawan tidak ada sariawan
Telinga bersih, tidak ada bersih, tidak ada
radang, pendengaran radang, pendengaran
baik baik
Leher :
Kelenjar tyroid tidak teraba tidak terabab
Vena jugularis tidak ada bendungan tidak ada bendungan
Dada :
Paru-paru bunyi vesikuler bunyi vesikuler
Jantung denyut teratur, tidak denyut teratur, tidak
ada suara tambahan ada suara tambahan
Payudara - membesar, tidak ada
benjolan abnormal,
puting menonjol
Abdomen : tidak ada luka bekas tidak ada luka bekas
operasi, tidak ada operasi, tidak ada
tekanan nyeri pada tekanan nyeri pada
area hati dan jantung area hati dan jantung
Ekstremitas :
Atas tidak pucat, tidak ada tidak pucat, tidak ada
sianosis, sianosis,
Bawah tidak pucat, tidak ada tidak pucat, tidak ada
sianosis sianosis,
37
Denyut nadi 85x/m 82x/m
Respirasi 22x/m 23 x/m
Status present :
Kepala : rambut dan bersih, tidak rontok, bersih, tidak rontok,
kulit kepala tidak ada ketombe tidak ada ketombe
Mata simetris, konjungtiva simetris, konjungtiva
merah muda, sklera merah muda, sklera
putih putih
Hidung tidak ada polip, tidak tidak ada polip, tidak
ada edema ada edema
Mulut dan tenggorokan tidak ada tanda radang, tidak ada tanda radang,
tidak ada sariawan tidak ada sariawan
Telinga bersih, tidak ada bersih, tidak ada
radang, pendengaran radang, pendengaran
baik baik
Leher :
Kelenjar tyroid tidak teraba tidak terabab
Vena jugularis tidak ada bendungan tidak ada bendungan
Dada :
Paru-paru bunyi vesikuler bunyi vesikuler
Jantung denyut teratur, tidak denyut teratur, tidak
ada suara tambahan ada suara tambahan
Payudara -
Abdomen : tidak ada luka bekas tidak ada luka bekas
operasi, tidak ada operasi, tidak ada
tekanan nyeri pada tekanan nyeri pada
area hati dan jantung area hati dan jantung
Ekstremitas :
38
Atas tidak pucat, tidak ada tidak pucat, tidak ada
sianosis, sianosis,
Bawah tidak pucat, tidak ada tidak pucat, tidak ada
sianosis sianosis,
39
anak Ny. kehamilan.
Sartina tidak
pernah
melakukan
ANC.
DS:
Ny. Sartina
belum pernah
melakukan
pemeriksaan
kehamilan dan
ibu mengatakan
bahwa
kehamilannya
baik-baik saja.
B. Perumusan Diagnosa
1. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang gizi selama kehamilan.
2. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang pemeriksaan kehamilan
(ANC).
C. Penentuan Prioritas
1. Diagnosa : Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang gizi selama
kehamilan.
40
keluarga. Dimana
ibu dan keluarga
tidak mengetahui
tentang gizi yang
dapat
mempengaruhi
selama
kehamilan.
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 1 Pengetahuan
dapat diatasi tentang gizi
Skala: mudah selama
kehamilan dapat
diperoleh dengan
mudah.
Mengingat
sumber daya
yang ada cukup
memenuhi dan
fasilitas
kesehatan mudah
dijangkau.
3. Potensial masalah untuk 3/3 x 1 = 1 Dampak yang
dicegah timbul akibat
Skala : tinggi tidak mengetahui
tentang gizi pada
kehamilan adalah
ancaman
kesehatan pada
41
ibu dan bayi.
Misalnya bagi
ibu dapat terjadi
anemia
kehamilan dan
penyakit infeksi.
Bagi janin dapat
terjadi kecacatan
dan kematian
pada bayi serta
Berat Bayi Lahir
Rendah (BBLR).
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 1 = 0 Keluarga tidak
Skala: masalah tidak tahu tentang
dirasakan masalah
kesehatan yang
dialami oleh ibu
karena kurangnya
pengetahuan
tentang gizi
selama
kehamilan
Total skor 3
42
No. Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Kurangnya
Skala : ancaman pengetahuan ibu
kesehatan tentang
pemeriksaan
kehamilan
(ANC) itu dapat
mengakibatkan
ibu tidak tahu
tentang kesehatan
dan masalah yang
dapat terjadi pada
ibu dan janin
selama
kehamilan.
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 1 Sumber daya
dapat diatasi yang cukup untuk
Skala: mudah melakukan ANC
selama
kehamilan
mengingat tenaga
kesehatan yang
ada mudah
dijangkau.
3. Potensial masalah untuk 3/3 x 1 = 1 Dampak yang
dicegah timbul akibat
Skala : tinggi tidak mengetahui
tentang
pentingnya ANC
dapat
mengakibatkan
ancaman
kesehatan bagi
ibu dan bayi
mengingat berat
43 badan ibu kurang
dari normal.
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 1 = 0 Keluarga tahu
44
Berdasarkan rumusan prioritas diatas maka prioritas rumusan Bp.
Nazarudin adalah sebagai berikut :
D. Perencanaan Tindakan
1. Diagnosa : Kurangnya pengetahuan tentang gizi selama kehamilan
45
2. Diagnosa : Kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan
(ANC)
E. Implementasi
46
mengkonsumsi kehamilan
makanan gizi terutama ibu.
seimbang seperti 2. Keluarga
nasi, sayur, buah, dapat
ikan, daging, susu. menjelaskan
2. Menjelaskan kembali tentang
tentang manfaat manfaat gizi
gizi selama selama
kehamilan yaitu kehamilan baik
untuk bagi ibu maupun
pertumbuhan ibu janin.
dan janin. 3. Keluarga
3. Menjelaskan dapat
kepada keluarga menjelaskan
tentang resiko tentang resiko
kesehatan yang kesehatan yang
dapat terjadi dapat terjadi
karena kurang gizi karena kurang
selama kehamilan gizi selama
seperti dapat kehamilan.
terjadi anemia 4. Keluarga
pada ibu dan dan ibu bersedia
penyakit infeksi tyeuntuk
serta dapat terjadi memperbaiki gizi
kecacatan dan keluarganya
kematian bayi. terurama ib u
4. Mendorong yang sedang
keluarga terutama hamil.
47
ibu untuk
mengkonsumsi
gizi seimbang
seperti nasi, sayur,
ikan, daging, buah
dan susu..
17 Kurang 1. Mendiskusikan 1. Keluarga
Februari pengetahuan pada ibu dan dan ibu
2015 tentang keluarga tentang dapat
Jam pemeriksaan pentingnya ANC. menjelaskan
16.45 kehamilan 2. Menjelaskan pada kembali
(ANC) ibu bahaya yang tentang
dapat terjadi pentingya
selama kehamilan ANC.
seperti anemia, 2. Keluarga
abortus dan dan ibu
penglihatan kabur. dapat
3. Memberitahu ibu menjelaskan
tentang jadwal kembali
minimal tentang
kunjungan ANC tanda
yaitu 1 x pada bahaya yang
trimester 1, 1 x dapat
pada trimester 2, 2 terjadi.
kali pada trimester 3. Keluarga
3. dan ibu
4. Mendorong ibu dapat
agar mau mengulangi
48
melakukan jadwal
pemeriksakan kunjungan
kehamilan (ANC). ANC.
4. Ibu
mengatakan
akan
memeriksak
an dirinya
ke tenaga
kesehatan.
49
A:
Keluarga sudah punya
pengetahuan tentang gizi
dan ibu sudah
mengkonsumsi gizi yang
baik.
P:
Memberikan motivasi
terus-menerus pada ibu
dan keluarga.
20 februari 2015 pengetahuan S:
Jam 16.30 tentang Keluarga menyatakan
kunjungan telah mengerti tentang
pemeriksaan ANC dan ibu telah
kehamilan (ANC) melakukan kunjungan
ANC 1 kali.
O:
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 37 o C
Nadi : 88 x/m
Rr: 21 x/m
Lila: 22,5 cm
TFU: 3 jari diatas
simfisis.
A:
Ibu dan keluarga merasa
senang karena kehidupan
50
lebih baik.
P:
Pantau kemajuan
keluarga melalui
kunjungan rumah
Anjurkan ibu bapak untuk
kontrol kepetugas
kesehatan terdekat.
51
BAB V
PEMBAHASAN
Cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan cara
Memantau pertambahan berat badan selama hamil. Mengukur LILA (Lingkar
Lengan atas), Mengukur kadar Hb. Apabila ukuran ini rendah atau kecil
menunjukkan keadaan gizi kurang akibat kekurangan energi dan protein yang di
derita pada waktu pengukuran dilakukan. Dampak dari kekurangan energi kronis
ini adalah pada persalinan yaitu dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan prematur / sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan
dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat. Sedangkan, janin pada ibu
hamil yang mengalami KEK dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR)
(Zulhaida, 2003).
52
kekurangan energi kronis (KEK) adalah memberi tahu dan menjelaskan kepada
ibu dan keluarga bahwa Ny. Sartina keadaannya dalam faktor resiko dimana berat
badan ibu dibawah normal yaitu 35 kg dan lingkar lengan atas ibu juga berada
dibawah keadaan normal yaitu 22,5 cm, memberitahu ibu tentang dampak yang
kemungkinan terjadi pada ibu. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
gizi seimbang, memberitahu ibu makanan apa saja yang termasuk gizi seimbang,
menganjurkan ibu untuk sering-sering memeriksakan diri ke tenaga kesehatan.
53
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Pengumpulan data telah dilakukan pada Keluarga Bp. Nazarudin pada
Ny. Sartina G3P2A0 hamil 12 minggu dengan faktor resiko kehamilan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya
Kecamatan Lawang Wetan Kab/Kota Musi Banyuasin.
6.1.2 Perumusan diagnosa atau masalah kebidanan adalah:
1. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang gizi selama
kehamilan.
2. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang pemeriksaan
kehamilan (ANC).
6.1.3 Menetapkan kebutuhan pada Ny. Sartina yaitu informasi tentang gizi dan
pentingnya pemeriksaan kehamilan.
6.1.4 Menyusun rencana asuhan pada Ny. Sartina yaitu:
1. Diskusikan tentang gizi dan pentingnya ANC selama kehamilan.
2. Menjelaskan tentang manfaat gizi selama kehamilan.
3. Menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan.
4. Menjelaskan pada ibu resiko kesehatan yang akan terjadi karena
kurang gizi selama hamil.
5. Beritahu ibu jadwal kunjungan ANC.
6. Dorong ibu agar mau mengkonsumsi gizi seimbang dan mau
melakukan pemeriksaan ANC.
6.1.5 Melakukan asuhan kebidanan pada Ny. Sartina sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun yaitu:
54
1. Memberitahu ibu tentang gizi seibang seperti nasi, sayur, buah, ikan,
daging, susu.
2. Menjelaskan tentang manfaat gizi selama hamil yaitu untuk
pertumbuhan ibu dan janin.
3. Menjelaskan tentang resiko kesehatan akibat kurang gizi selama hamil
seperti pada ibu penyakit infeksi dan pada bayi berdampak kecacatan
atau kematian.
4. Mendorong ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang.
5. Memberitahu ibu tentang pentingnya ANC.
6. Menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan yaitu anemia, abortus
dan penglihatan kabur.
7. Memberitahu ibu tentang jadwal minimal kunjungan ANC.
8. Mendorong ibu agar mau melakukan pemeriksaan ANC.
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Mahasiswa
55
Diharapkan ibu untuk mengetahui tentang kondisi dirinya dan
bahaya yang mungkin akan terjadi pada dirinya, sehingga ibu dapat dapat
mencegahnya.
Dapat menjadi bahan masukkan bagi Desa Ulak Paceh Jaya dalam
rangkan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
56
Daftar Pustaka
Depkes RI. 1996. Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Rochjati, Poeji. 2003. Skrinning Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya:FK UNAIR
57