Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN UJI LIPID

Dosen Pengampu :

Dra. Erlidawati, M.si

Dr. Rahmad Rizki Fazli, S.pd., M.si

Disusun Oleh :

Askap Ramadani

( 1906103040026 )
Kelas : 03

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2021/2022
UJI LIPID
Hari / tanggal : Selasa, 14 September 2021

I. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kelarutan lipida pada beberapa
pelarut, untuk mengetahui derajat ketidakjenuhan asam lemak dan untuk mengetahui
proses saponifikasi dengan menggunakan beberapa cara kerja.

II. Teori Percobaan


Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat di alam
dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non-polar. Lipid adalah
senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut organik (Hartono A, 2006).
Lemak adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang
utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar didalam tubuh diperoleh
dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan
didalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi (Madja, 2007).

Kolesterol berasal dari makanan dan biosintesis dengan jumlah yang kurang lebih sama,
sedikit lebih dari jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesis dan sisanya berasal dari
makanan sehari – hari. Pada hakekatnya semua jaringan yang mengandung sel – sel
berinti mampu menyintesis kolesterol. Retikulum endoplasma dan sitosol sel bertanggung
jawab atas sintesis kolesterol (Mayes Peter, 2003).

Kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh manusia terutama didalam liver (hati). Dari
segi kimia kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh
dengan bermacam – macam fungsi, antara lain membuat hormon seks, vitamin D dan
untuk membuat garam empedu yang membantu usus untuk menyerap lemak (Nilawati S,
2008).

Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamika dengan
kandungan paling sedikit dua fase cair yang tidak dapat bercampur, satu diantaranya
didispersikan sebagai globula dalam fase cair lain. Ketidakstabilan kedua fase ini dapat
dikendalikan menggunakan suatu zat pengemulsi/emulsifier atau emulgator. Terdapat
beberapa jenis emulsi, mulai dari yang sederhana hingga kompleks (Pawlik et al., 2013).
Sistem emulsi minyak dalam air (M/A) atau oil in water (O/W) adalah sistem emulsi
dengan minyak sebagai fase terdispersi dan airsebagai fase pendispersi. Emulsi tersebut
dapat ditemukan dalam beberapa bahan pangan yaitu mayonnaise, susu, krim dan adonan
roti. Berkebalikan dengan M/A, emulsi air dalam minyak (A/M) atau water in oil (W/O)
adalah emulsi dengan air sebagai fase terdispersi dan minyak sebagai fase pendispersi.
Jenis emulsi ini dapat ditemukan dalam produk margarin dan mentega (Winarno, 1997).

III. Alat dan Bahan


III.1 Alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes
- Gelas kimia
- Penjepit tabung
- Gelas ukur
- Pembakar bunsen
- Kaca arloji
- Kawat kasa

III.2 Bahan
- Minyak kelapa
- Minyak wijen ikan
- Minyak jelanta
- Pb asetat
- AgCl₂
- CH₃COOH
- CaCl₂
- Aquades
- Eter
- H₂SO₄
- Kloroform
- Alkohol
- Na₂CO₃

IV. Cara Kerja


IV.1 Uji Kelarutan Lipid

Minyak Kelapa
Aquades Alkohol Eter Kloroform Na₂CO₃

- Dimasukakan bahan-bahan kedalam masing-masing


tabung reaksi
- Ditambahkan beberapa tetes minyak kelapa
- Diamati hasilnya
- Dicatat hasilnya

Tidak berwarna Tidak berwarna Tidak berwarna Tidak berwarna Berwarna putih
keruh

MinyakIkan

Aquades Alkohol Eter Kloroform Na₂CO₃

- Dimasukakan bahan-bahan kedalam masing-masing


tabung reaksi
- Ditambahkan beberapa tetes minyak ikan
- Diamati hasilnya
- Dicatat hasilnya

Endapan Endapan Tidak ada Tidak ada Endapan


minyak diatas minyak endapan endapan minyak diatas
dibawah
Minyak jelanta

Aquades Alkohol Eter Kloroform Na₂CO₃

- Dimasukakan bahan-bahan kedalam masing-masing


tabung reaksi
- Ditambahkan beberapa tetes minyak jelanta
- Diamati hasilnya
- Dicatat hasilnya

Endapan Endapan Tidak ada Tidak ada


Menjadi keruh
minyak diatas minyak endapan endapan
dibawah

IV.2 Uji Pembentukan Emulsi

Minyak Kelapa

Aquades Larutan Protein Sabun Na₂CO₃

- Dimasukakan bahan-bahan kedalam masing-


masing tabung reaksi
- Ditambahkan beberapa tetes minyak kelapa
- Diamati hasilnya
- Dicatat hasilnya
Endapan Larutan Larutan
Endapan
minyak diatas berubah warna berubah warna
minyak diatas Minyak Jelanta
menjadi putih menjadi putih
keruh keruh

Aquades Larutan Protein Sabun Na₂CO₃

- Dimasukakan bahan-bahan kedalam masing-


masing tabung reaksi
- Ditambahkan beberapa tetes minyak jelanta
- Diamati hasilnya
- Dicatat hasilnya

Larutan Larutan Larutan


Endapan
berubah warna berubah warna berubah warna
minyak diatas
menjadi kuning menjadi kuning menjadi kuning
pucat dan pucat dan pucat dan
terdapat sedikit terdapat sedikit terdapat sedikit
endapan endapan endapan

Minyak Ikan

Aquades Larutan Protein Sabun Na₂CO₃

- Dimasukakan bahan-bahan kedalam masing-


masing tabung reaksi
- Ditambahkan beberapa tetes minyak ikan
- Diamati hasilnya
- Dicatat hasilnya
Larutan Larutan Larutan
Endapan
menjadi menjadi menjadi
minyak diatas
berubah warna berubah warna berubah warna
kuning pucat kuning pucat kuning pucat

IV.3 Uji Keasaman Lemak

Plat tetes

Minyak Ikan Minyak Jelanta Minyak Kelapa

- Dimasukakan bahan-bahan kedalam masing-masing plat


tetes
- Ditambahkan beberapa kertas lakmus merah dan biru
- Didiamkan beberapa menit
- Diamati

Lakmus merah Lakmus merah Lakmus merah


menjadi coklat dan menjadi coklat dan menjadi coklat dan
akmus biru tidak akmus biru menjadi akmus biru tidak
berubah warna coklat berubah warna
IV.4 Uji Penyabunan Minyak / Saponifikasi

Minyak kelapa

- Ditambahkan beberapa ml minyak kelapa


- Ditambahkan beberapa ml NaOH
- Ditambahkan beberapa ml Alkohol
- Diaduk
- Diamati
- Dipanaskan

Berubah warna menjadi


pucat

Erlenmeyer

- Ditambahkan beberapa ml minyak


- Diaduk
- Diamati mengunakan kertas universal
- Diamati pHnya (pH 13)
- Ditambahkan CH3COOH
- Diaduk
- Diamati menggunakan kertas universal
- Diamati pHnya (pH 7)
- Dibagi menjadi 3 bagian

- Ditambahkan - Ditambahkan
- Ditambahkan
beberapa ml beberapa ml Pb
beberapa ml CaCl₂
MgSO2 asetat

Putih keruh Terbagi menjadi 2


Terbagi menjadi 2
bagian ,pada bagian
bagian ,pada bagian atas
bawah terdapat
terdapat endapan putih
endapan putih

IV.5 Uji Kolestrol


Kolestrol Minyak ikan Minyak kelapa

- Dimasukkan masing-masing ke dalam


tabung
- Ditambahkan Kloroform
- Diamati perubahannya

Terdapat endapan Terdapat minyak


Tidak berwarna
kuning pada bagian pada bagian atas
atas larutan

Kolestrol Minyak ikan Minyak kelapa

- Dimasukkan masing-masing ke dalam


tabung
- Ditambahkan asetat pekat
- Diamati perubahannya

Terdapat endapat Terdapat endapan Warna menjadi


kuning pada bagian hitam pada bagian keruh
atas bawah
V. Hasil Pengamatan

Uji kolestrol Pada uji kolestrol menghasilkan warna


Kolestrol + klorofom + putih sehingga tidak mengalami
asam asetat anhidrin + perubahan menurut
H₂SO₄ (budimarwanti,2012). Menurut hasil
yang diperoleh tidak sesuai dengan teori
bahwa larutan kolestrol akan bereaksi
positif terhadap pereaksi lieberman
karena sudah jelas larutan kolestrol
mengandung banyak kolestrol
seharusnya terjadi perubahan pereaksi
liebeman terhadap laruran kolestrol
yakni berubah warna menjadi hiajau
pekat.

Minyak ikan + Pada uji ini menghasilkan perubahan


klorofom+ asam asetat warna menajadi hijau pekat karena
aninhdrin + H₂SO₄ minyak ikan merupakan minyak hewani
pada penambahan asam asetat dan asam
sulfat pekat terjadi juga perubahan
warna hijau pekat menurut
(budimawanti:2012) terjadi perubahan
warna karena minyak ikan adalah
minyak hewani .

Minyak kelapa Pada uji kelapa yang ditanbahkan


+ klorofrom + asam dengan klorofom mengalami perubahan
asetat anhidrin + dari segi kejernian yakni menajadi lebih
H₂SO₄ bening, sehingga penambahan asam
asetat anhidrit dan assam sukfat pekat
terhadp minyak kelapa terjadi
perubahan warna yakni larutan menjadi
berwarna merah menurut
( budimarwanti,2012) minyak kelapa
yang direaksikan dengan pereaksi
liebemann burchad perubahan warna
larutan menjadi merah.

Uji penyabunan minyak Uji penyabunan minyak untuk


(sponifikasi) terjadinya hidrolisis pada minyak alkali,
penambahan basa kuat pada minyak
Minyak kelapa + NaOH yaitu NaOH kemudian dipanaskan
+ Alkohol menghasilkan gliserol dan sabun.
Larutan yang ditambah dan di pasanya
sampai semua sabun larut dan hasilnya
terbentuk larutan warna putih menurut
(peodjaji 2002)

Uji penyabunan minyak Pada uji CaCl₂ pada sabun cair dan
(kesadahan) deterjen menghasilkan sedikit endapan,
endapan ini terbentuk akibat adanya
Minyak kelapa + penambahan ion Ca₂ + yang dapat larut
alkohol + asam asetat + dalam air menyebabkan buih pada
sabun cair + CaCl₂ sabun berkurang dan akhirnya
membentuk endapan dan menyebabkan
Minyak kelapa air menjadi keruh menurut
+ alkohol + asam asetat (peadjajji:2009).
+ deterjen + CaCl₂

Minyak kelapa + Pada uji pb asetat sabun cair dan


alkohol + asam asetat + deterjen menghasilkan banyak buih dan
sabun cair + Pb asetat endapan sehingga larutan berwarna
putih. Hal ini karena timbal bukan unsur
Minyak kelapa + yang mendukung kesadahan air. Dari
alkohol + asam asetat + uji ini maka diperoleh sifat kesadahan
deterjen + Pb asetat larutan disebabkan oleh ca dan mg
yang bereaksi dengan air sehingga
mengurangi jumlah buih pada sabu
menurut (prejjo 2009).

Minyak kelapa + alkhol Pada uji MgSO₄ pada sabun cair dan
+ asam asetat + sabun deterjen tidak meghasilkan endapan dan
cair + MgSO₄ tetap jernih hal ini dikarenakan adanya
penambahan ion Mg+ yang dapat
Minyak kelapa + alkhol bereaksi dengan sabun sehingga tidak
+ asan asetat + deterjen menghasilkan buih, menurut (pejjjo
+ MgSO₄ 2009).
Uji Keasaman Pada uji ini pada kertas berwarna merah
berubah menadi coklat sedangkan pada
sample minyak kelapa dan minyak
jelanta hanya pada lakmus merah yang
mengalami perubahan warna coklat dan
biru.

Uji kelarutan Pada uji ini minyak kelapa hanya dalam


tabung e yang mengalami perubahan
Ditambahkan laruran sedangkan yang lain tidak, dan pada uji
bahan dan minyak minyak ikan tabung a dan b mengalami
kelapa perubahan sedangkan yang lain tidak
terjadi perubahan, pada minyak jelanta
Uji minyak ikan hanya tabung c dan d mengalami
ditambah larutan bahan perubahan sedangkan yang lain tidak.
dan minyak ikan

Uji minyak jelanta


ditambah bahan dan
minyak jelanta

Uji Emulsi Uji pembentukan emulsi pada minyak


kelapa, terdapat perubahan warna pada
Na₂CO₃ sedangkan yang lain tidak
terdapat perubahan warna, pada minyak
ikan klorofon dan ester tidak terjadi
perubahan warna sedangkan sample lain
terdapat perubahan warna dan terdapat
endapan, dan pada minyak kelapa
semua sample terjadi perubahan warna
dan menghassilkan endapan
VI. Kesimpulan

1. Lipid atau lemak bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut nonpolar.

2. Uji lemak pada minyak kelapa, terdapat perubahan warna pada Na2CO3 sedangkan yang lain
tidak terdapat perubahan warna.

3. Pada uji lemak di kertas lakmus merah terdapat warna coklat untuk seriap sample, sedangkan
kertas warna biru terdapat warna coklat pada minyak jelantah sedangkan yang lain tidak terdapat
perubahan warna.

4. Pada uji elmusi terdapat di bagian uji minyak jelantah terdapat perubahan untuk setiap
samplenya pada minyak ikan juga setiap sample mengalami perubahan warna dan endapan.

5. Pada uji kolestrol pada minyak ikan tidak terdapat perubahan warna sedangkan yang lain
terdapat endapan.

VII. Daftar Pustaka


Nilawati, Sri, et al.2008.Care Yourself Kolestrol.Jakarta: Penebar Plus.
Pawlik, T. M., D. J. Lucas, A. Haut, E. Dodson, R. Wolfgang and C. L. Ahuja. 2013.
Assesing Readmission jv after general, vascular and thoracic surgery using
ACS-NSQIP. Annals of surgery.
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Hartono, A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit Edisi 2. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta
Madja, 2007, Lemak dalam Tubuh, http// madja. Wordpress.com/2007/12/20 emak –
dalam- tu

Anda mungkin juga menyukai