Anda di halaman 1dari 17

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN PERKAWINAN DI KANTOR

URUSAN AGAMA GEDANGAN SIDOARJO


1
Nur Lailatul Musyafa’ah, 2Moch. Luthfir Rahman, 3Nurul Izzah Yan Bachtiar, 4Andi
Alfarisi, 5Aprilia Susanti, 6Lianal Khuluq
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
¹nurlailatul@uinsby.ac.id, 2lutfi.arrahman10@gmail.com, 3nizzahyb@gmail.com,
4
harumaroma25@gmai.com, 5apriliasusanti490@gmail.com, 6 Lianalchuluq@gmail.com
Abstract:
This article aims to determine the effectiveness of the Marriage Guidance program in KUA,
Gedangan District, Sidoarjo. This research is qualitative field research with inductive data
analysis. The result of this research is that the implementation of Marriage Guidance at KUA
Gedangan Sidoarjo is in line with the Decree of the Director-General of Islamic Community
Guidance Number 379 of 2018 concerning Guidelines for the Implementation of Prenuptial
Marriage Guidance for Prospective Brides. The program of Marriage Guidance at the KUA,
Gedangan District, which has only been implemented for the last two years, has been ineffective
because there are several inhibiting factors, including funding, facilities, and infrastructure,
and implementation time. After all, the bride and groom cannot attend due to work and the
lack of desire for the prospective bride to participate in Marriage Guidance. Therefore, the KUA
emphasizes the process of rafa ‘both’ administrative rafa’ and rafa’ of the future bride and
groom’s readiness, with the hope of reducing the number of divorces that occur in Gedangan
Sidoarjo.
Keywords: marriage guidance, KUA, Gedangan

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelaksanaan program
Bimbingan Perkawinan (Bimwin) di KUA Kecamatan Gedangan Sidoarjo. Penelitian ini
adalah penelitian lapangan dan bersifat kualitatif dengan analisis data secara induktif.
Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan Bimwin di KUA Gedangan Sidoarjo sudah
sejalan dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 379
Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Pranikah bagi Calon
Pengantin. Program Bimwin di KUA Kecamatan Gedangan yang baru terlaksana 2 tahun
terakhir ini, pelaksanaannya kurang efektif karena ada beberapa faktor penghambat
di antaranya faktor dana, sarana dan prasarana, waktu pelaksanaan karena calon
pengantin berhalangan hadir karena bekerja dan kurangnya keinginan calon pengantin
untuk mengikuti Bimwin. Oleh karena itu dari pihak KUA lebih menekankan di proses
rafa’ baik itu rafa’ administrasi maupun rafa’ kesiapan calon mempelai, dengan harapan
dapat menurunkan angka perceraian yang terjadi di Gedangan Sidoarjo.
Kata Kunci: bimbingan perkawinan, KUA, Gedangan.

A. Pendahuluan pada al-Qur’an surat an-Nisa: 1 dan surat


1. Latar Belakang Masalah ar-Rum: 21:
Pernikahan berasal dari kata an-nikah ِ ‫َفس َو‬
‫اح َد ٍة َو َخل ََق‬ ٍ ‫اس اتَّقُوا َربَّ ُك ُم ال َِّذي َخلَ َقكُم ِمن ن‬ ُ ‫يا يَّ َهاال َّن‬
dan al-tazwij yang memiliki arti melalui,
menginjak, berjalan di atas, menaiki, dan
‫ِمن َها زَو َج َها َوبَثَّ ِمن ُه َم ِر َج ًال كَ ِث ًريا َونِ َسا ًء َواتَّقُواالل َه ال َِّذي‬
bersenggama, atau bersetubuh. Dasar ‫ت ََسآ َءلُو َن ِب ِه َواألر َحا َم إِ َّن الل َه كَا َن َعلَيكُم َر ِقيبًا‬
hukum perkawinan dalam Islam terdapat

Nur Lailatul Musyafa’ah dkk, Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan 83


“Wahai manusia bertakwalah kepada berlaku di Indonesia khususnya bagi orang
Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari yang beragama Islam terdapat dalam Pasal
diri yang satu (Adam) dan (Allah) menciptakan 14 Kompilasi Hukum Islam dalam BAB IV
pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari tentang Rukun dan Syarat Perkawinan
keduanya Allah memperkembangbiakkan yang berbunyi:
laki–laki dan wanita yang banyak.
Untuk melaksanakan perkawinan
Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-
harus ada:
Nya kamu saling meminta dan (peliharalah)
a. Calon suami;
hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasimu”. (Q.S. An– b. Calon Isteri;
Nisa: 1)1 c. Wali Nikah;
d. Dua orang saksi dan;
‫َو ِمن آيَ ِت ِه أَن َخل ََق لَكُم ِمن أنف ُِسكُم أَز َوا ًجا لِتَس ُك ُنوا إِلَي َها‬ e. Ijab dan Kabul.4

‫َو َج َع َل بَي َنكُم َم َو َّد َة َو َرح َم ًة إِ َّن ِف ذَالِ َك َليَ ٍت لِقَومِ يَتَ َف َّك ُرو َن‬ Setelah itu jika rukun dan syarat
“Dan di antara tanda–tanda (kebesaran)Nya sudah terpenuhi maka proses prosedur
ialah Dia menciptakan pasangan–pasangan selanjutnya ialah:
untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu a. Pemberitahuan kehendak nikah;
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, b. Pemeriksaan nikah;
dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih c. Pengumuman kehendak nikah;
dan sayang. Sungguh, pada yang demikian d. Akad nikah;
itu benar–benar terdapat tanda–tanda
e. Penandatanganan kehendak
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir”.
nikah;
(Q.S. Ar–Rum: 21)2
f. Pembuatan kutipan akta nikah;
Menurut Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan: Langkah pertama yang dilakukan
para mempelai ialah datang ke RT/RW
“Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara untuk mengurus surat pengantar nikah
seorang pria dengan seorang wanita sebagai
untuk dibawa ke kelurahan. Setelah itu
pasangan suami isteri dengan tujuan
mendatangi kelurahan untuk mengurus
membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan asas
surat pengantar nikah untuk dibawa ke
Ketuhanan yang Maha Esa.”3 Kantor Urusan Agama kecamatan. Jika
perkawinan dilakukan di luar Kantor
Di Indonesia ada beberapa prosedur Urusan Agama maka KUA kecamatan
perkawinan yang harus dipenuhi agar mengurus surat pengantar nikah untuk
perkawinan dianggap sah ataupun dibawa ke KUA kecamatan tempat akad
legal menurut hukum perkawinan yang nikah, kemudian menuju ke Kantor Camat
berlaku. Sah atau tidaknya perkawinan guna mohon izin menikah jika kurang dari
tergantung pada rukun dan syarat yang 10 hari kerja.5
telah diregulasikan di Indonesia. Adapun Setiap insan yang akan melaksanakan
syarat dan rukun perkawinan yang telah perkawinan, pasti menginginkan ter-
ciptanya suatu keluarga yang bahagia
1
Kementrian Agama, Waqaf, Da’wah dan
Bimbingan Islam, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya dan sejahtera lahir maupun batin, serta
ke dalam Bahasa Indonesia, (Riyadh: Kementrian Agama,
Waqaf, Da’wah dan Bimbingan Islam, t.t.). H. 114. 4
Pasal 14 Bab IV, “Kompilasi Hukum Islam,”
2
Kementrian Agama, Waqaf, Da’wah dan Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Islam Ditjen
Bimbingan Islam , Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya ke Pembinaan Kelembagaan Islam Departemen Agama
dalam Bahasa Indonesia. H. 644. (2001).
3
Pasal 1, “Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 5
Ita Musarrofa, Pencatatan Perkawinan Di Indonesia,
Tentang Perkawinan” (1974). (Surabaya: UINSA Press, 2014). H. 45.

84 Journal of Islamic Family Law | Vol. 5 No. 2 Juli 2021 | 83-99


memperoleh keselamatan hidup di dunia Pengantin (Bimcatin) dengan Peraturan
dan akhirat. Agar tujuan tersebut dapat Dirjen Masyarakat Islam Nomor DJ.
tercapai, maka suami istri yang memegang II /542 Tahun 2013 tentang Pedoman
peranan penting dalam mewujudkan penyelenggaraan Kursus Pra-nikah. Baru
keluarga yang ideal perlu meningkatkan pada tahun 2018 Bimcatin beralih nama
pengertian dan pengetahuan tentang menjadi Bimbingan Perkawinan Calon
bagaimana membina kehidupan keluarga Pengantin (Bimwin) didasarkan pada
yang sesuai dengan tuntunan agama Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan
dan norma-norma yang berlaku di Masyarakat Islam Nomor 379 Tahun 2018
masyarakat.6 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan
Keluarga sebagai komunitas terkecil Perkawinan Pranikah bagi Calon
dari struktur masyarakat memegang Pengantin. 8

peranan yang sangat urgen dan strategis Terciptanya peraturan tentang


dalam mewujudkan masyarakat bimbingan perkawinan calon pengantin
sejahtera. Karenanya keluarga diikat ini merupakan bentuk kepedulian
oleh beberapa peraturan agama, adat pemerintah terhadap keutuhan keluarga
dan tradisi. Manakala keluarga menjadi dan terwujudnya keluarga yang sakinah.
penopang masyarakat, maka pernikahan Diharapkan dengan adanya program ini
menjadi dasar yang menentukan posisi pasangan calon pengantin mempunyai
sebuah keluarga. Karenanya pemerintah bekal dan wawasan seputar keluarga
mengeluarkan kebijakan pembinaan dan rumah tangga, sehingga para calon
untuk mewujudkan keluarga berkualitas, pengantin dapat mewujudkan keluarga
melalui bimbingan pranikah maupun yang sakinah mawaddah wa rahmah.9 Adanya
pasca nikah.7 program Bimwin pada tahun 2018 telah
Pada tahun 2005 sampai dengan disertakan anggaran oleh pemerintah
tahun 2010 para calon pengantin setelah sehingga Bimwin mulai dilaksanakan akan
mendaftarkan ke KUA biasanya mereka tetapi tidak semua calon pengantin dapat
akan mendapatkan undangan Bimbingan mengikuti Bimwin dikarenakan berbagai
Pra-Nikah atau disebut dengan Kursus faktor.10
Calon Pengantin disingkat dengan Program Bimwin merupakan suatu
yang Suscatin. Suscatin diatur dalam kegiatan yang dilaksanakan sebelum
Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan pernikahan. Ia merupakan sebuah kegiatan
Masyarakat Islam Nomor DJ.II/491 pembekalan kepada para calon pengantin
Tahun 2009. Dalam periode ini Suscatin guna menciptakan keharmonisan dalam
tidak dapat berjalan dengan baik karena rumah tangga dan meminimalisir adanya
program yang diberikan oleh pemerintah perceraian.11
tidak disertakan dengan anggaran. Pada
tahun 2010 sampai tahun 2016, nama 8
“Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan
Suscatin diubah menjadi Bimbingan Calon Masyarakat Islam Nomor 379 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Pranikah
6
Siti Rugaya, “Efektifitas Pelaksanaan Kursus bagi Calon Pengantin” (2018).
Calon Pengantin (Studi Pada Kantor Urusan Agama 9
Abd. Basit Misbachul Fitri, “Polemik Sertifikasi
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar)”, Skripsi Pra-Nikah bagi Pasangan Calon Pengantin Ditinjau dari
(Makassar,:Universitas Negeri Makassar, 2015). Hukum Islam dan Hukum Positif,” Jurnal Samawa Vol 4,
7
Siti Rugaya dan Muhammad Sudirman, No. 1 (Januari 2020). H 16.
“Efektifitas Pelaksanaan Kursus Calon Pengantin (Studi 10
Khaidar, Kasi Bimas Islam Kemenag, Sidoarjo,
pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Biringkanaya Wawancara, 9 November 2019.
Kota Makassar),” Tomalebbi Vol.3, No. 4 (Desember, 11
Abdur Ro’uf Hasbullah, “Sertifikat Perkawinan
2016). H. 160. Analisis Maqāṣid Al-Syari‘ah dan Maslahah Mursalah

Nur Lailatul Musyafa’ah dkk, Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan 85


Sejatinya jika dalam keluarga ingin hak dan kewajiban masing-masing, karena
tercipta sebuah kerukunan baik di dunia minimnya pengetahuan tentang hakikat
maupun di akhirat maka perlu kesiapan perkawinan dan tujuannya. Mayoritas
dan kematangan dari kedua mempelai perkawinan terjadi didasarkan pada
dari segi reproduksi maupun mental, perasaan saling suka di antara kedua belah
sebagaimana batas usia minimal nikah pihak, tanpa harus mengetahui makna dan
yang terdapat dalam pasal 7 ayat (1) UU tujuan dari perkawinan tersebut, yakni
No. 16 Tahun 2019 Perubahan Atas UU No. terciptanya kehidupan rumah tangga yang
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang sakinah. Untuk meminimalisir perceraian,
menyebutkan bahwa: KUA Kecamatan Gedangan Sidoarjo terus
“Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan melakukan sosialisasi tentang pentingnya
wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan pengertian perkawinan, persiapan
belas) tahun” perkawinan, menjaga keharmonisan
rumah tangga dan hak kewajiban
Salah satu isi dari perubahan UU
suami istri melalui proses bimbingan
tentang perkawinan adalah dalam pasal
perkawinan.
7 ayat (1) yang membatasi minimal usia
Bimwin merupakan Program Kegiatan
nikah bagi wanita adalah 16 tahun, dengan
Nasional (Proknas) yang pada tahun 2020
adanya UU No. 16 Tahun 2019 perubahan
akan dijadikan sebuah program wajib
atas UU No. 1 Tahun 1974 Tentang
dalam memenuhi rangkaian administrasi
Perkawinan maka batas minimal usia
perkawinan. Terdapat sebuah sertifikat
nikah bagi wanita adalah 19 tahun untuk
yang didapatkan bagi calon pengantin
laki-laki dan perempuan. sehingga dengan
yang sudah mengikuti Bimwin secara
ketentuan ini tidak terdapat perbedaan
penuh, akan tetapi faktanya banyak para
usia keduanya.12 Batas usia yang dimaksud
calon pengantin yang tidak mengikuti
dinilai adalah telah matang jiwa dan
Bimwin dengan alasan tidak ada izin dari
raganya untuk dapat melangsungkan
tempat calon pengantin bekerja. Selain itu
perkawinan agar dapat mewujudkan
anggaran Bimwin yang masih belum dapat
perkawinan secara baik tanpa berakhir
dipastikan, menyebabkan calon pengantin
dengan perceraian serta mendapatkan
yang akan melangsungkan pernikahan di
keturunan yang sehat dan berkualitas.13
waktu dekat tidak bisa melangsungkan
Masyarakat Kecamatan Gedangan
pernikahannya dikarenakan belum
Sidoarjo merupakan masyarakat yang
mengikuti Bimwin. Hal ini masih menjadi
menjunjung nilai perkawinan. Meskipun
problematika dalam rencana tindak lanjut
demikian, perceraian yang terjadi masih
adanya program Bimwin.
banyak dan pemahaman masyarakat
Bimwin merupakan sebuah kegiatan
terhadap tujuan perkawinan cukup lemah.
pembekalan secara instan, yaitu 16 jam
Hal tersebut tampak dengan banyaknya
pelajaran atau setara dengan dua hari aktif
pasangan suami istri yang tidak memahami
jam pelajaran.14 Bimbingan Perkawinan
ini merupakan bimbingan pra nikah
terhadap Peraturan Dirjen Bimas Islam No 379 Tahun
2018,” Mahakim Vol 4, No. 1 (Januari 2020). H. 27.
yang meliputi sarana belajar mengajar:
12
Muhammad Andri, “Implementasi Bimbingan silabus, modul, dan bahan ajar lainnya
Perkawinan Sebagai Bagian dari Upaya Membangun yang dibutuhkan untuk pembelajaran.
Keluarga Muslim yang Ideal,” Adil Indonesia Jurnal Vol. 2,
No. 2 (Juli 2020). H. 3. 14
“Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan
13
“Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 tentang Masyarakat Islam Nomor 379 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang 1 Tahun 1974 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Pranikah
Perkawinan," (2019). bagi Calon Pengantin" (2018).

86 Journal of Islamic Family Law | Vol. 5 No. 2 Juli 2021 | 83-99


Silabus dan modul disiapkan oleh kemanusiaan, yang setiap manusia
Kementerian Agama untuk dijadikan mempunyai kecenderungan terhadap
acuan penyelenggara kursus pra nikah. lawan jenisnya.16 Allah swt telah
Materi Bimwin terdiri dari kelompok menciptakan rasa keindahan tersebut
dasar, kelompok inti, dan kelompok dalam hati setiap laki-laki dan perempuan,17
penunjang. Materi dapat diberikan dengan seperti dalam surat Ali-Imran ayat 14:
metode ceramah, diskusi, tanya jawab,
studi kasus (simulasi) dan penugasan yang ِ‫ات ِم َن ال ِّن َسا ِء َوالْبَ ِن َني َوالْ َق َن ِاطري‬ ِ ‫اس ُح ُّب الشَّ َه َو‬ ِ ‫ُزيِّ َن لِل َّن‬
pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan ِ‫الْ ُم َق ْنطَ َر ِة ِم َن ال َّذ َه ِب َوالْ ِفضَّ ِة َوالْ َخيْلِ الْ ُم َس َّو َم ِة َوالْ َنْعَام‬
kondisi dan kebutuhan di lapangan. ‫َوالْ َح ْر ِث ۗ َٰذلِ َك َمتَا ُع الْ َحيَا ِة ال ُّدنْيَا ۖ َواللَّ ُه ِع ْن َد ُه ُح ْس ُن ال َْم ِب‬
Di Pengadilan Agama Sidoarjo angka “Dijadikan indah pada (pandangan)
perceraian tiap tahun semakin meningkat, manusia kecintaan kepada apa–apa yang
yang pada akhir bulan November 2019 diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak,
tercatat 5.269 perkara yang masuk, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
dengan rata-rata dalam kisaran satu kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan
hari terdapat 30 perkara yang diputus sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
di Pengadilan Agama Sidoarjo.15 Hal ini dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
kontradiktif dengan harapan diadakannya yang baik (surga).”18
Bimwin di wilayah Gedangan Sidoarjo Perkawinan menurut hukum Islam
untuk bisa menekan angka perceraian. yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaqan
Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk ghalidzan untuk menaati perintah Allah
menulis tentang “Efektivitas Pelaksanaan dan melaksanakannya merupakan ibadah.19
Bimbingan Perkawinan di Kantor Urusan Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan
Agama Wilayah Gedangan Sidoarjo”. kehidupan rumah tangga yang sakinah,
mawaddah dan rahmah.20 Maka dari itu
2. Rumusan Masalah untuk mencapai tujuan perkawinan maka
Berdasarkan latar belakang di atas, diharapkan adanya pemahaman penuh
maka rumusan masalah dalam Penelitian tentang perkawinan bagi pasangan calon
ini adalah: suami istri tersebut.
a. Bagaimana pelaksanaan bimbing- Islam mengajarkan bahwa keluarga
an perkawinan di Kantor Urusan adalah salah satu sarana menjaga
Agama wilayah Gedangan
Sidoarjo? 16
Erni Istiani, “Penerapan Peraturan Dirjen Bimas
b. Bagaimana efektivitas pelaksanaan Islam No. DJ. II/491 Tahun 2009 Tentang Suscatin Di
bimbingan perkawinan di Kantor KUA Kecamatan Sidorejo Salatiga Dalam Membangun
Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah”, Skripsi
Urusan Agama wilayah Gedangan
(Salatiga: IAIN Salatiga, 2009).
Sidoarjo? 17
Pius Partanto and Dahlan Barry, Kamus Ilmiah
Populer (Surabaya: Arloka, 2001). H. 111.
3. Teori Penelitian 18
Kementrian Agama, Waqaf, Da’wah dan
Bimbingan Islam, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya ke
Pernikahan adalah suatu sarana dalam Bahasa Indonesia. H. 77.
untuk mengekspresikan sifat-sifat dasar 19
Pasal 2 Bab II “Kompilasi Hukum Islam,”
Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Islam Ditjen
15
Suparno, “Jelang Akhir Tahun Perceraian di Pembinaan Kelembagaan Islam Departemen Agama
Sidoarjo Meningkat, Didominasi Faktor Ekonomi,” (2001).
detikNews.com/berita, https://news.detik.com/berita-
jawa-timur/d-4801053/jelang-akhir-tahun-perceraian- 20
Pasal 3 Bab II , “ Direktorat Pembinaan Peradilan
di-sidoarjo-meningkat-didominasi-faktor-ekonomi. Agama Islam Ditjen Pembinaan Kelembagaan Islam
Diakes 28 November 2019., 10.00 WIB. Departemen Agama" (2001).

Nur Lailatul Musyafa’ah dkk, Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan 87


martabat dan kehormatan manusia.21 terapi pranikah. Konseling pra-nikah
Islam menolak praktik berkeluarga (premarital counseling) ialah upaya untuk
yang menistakan martabat manusia membantu calon suami dan istri oleh
sebagaimana dijalankan oleh masyarakat seorang konselor profesional, sehingga
Arab pra-Islam, misalnya mengubur bayi mereka dapat berkembang dan mampu
perempuan hidup–hidup, menjadikan memecahkan masalah yang dihadapinya
perempuan sebagai hadiah, jaminan melalui cara-cara yang menghargai,
hutang, jamuan tamu, mewariskan istri toleransi dan dengan komunikasi yang
pada kerabat laki–laki suami, mengawini penuh pengertian, sehingga tercapai
ibu, anak, saudara perempuan kandung, motivasi keluarga, perkembangan,
dan bibi, menuntut ketaatan mutlak istri, kemandirian dan kesejahteraan seluruh
memperlakukan istri dan anak perempuan anggota keluarga.
seperti budak termasuk budak seksual, Asas–asas konseling pra-nikah:
perilaku kekerasan dalam rmah tangga 1) Asas kebahagiaan dunia akhirat
(KDRT), mengawinkan anak perempuan Perkawinan bukan saja merupakan
sebelum mengalami haid, memaksa sebuah sistem hidup yang diatur
anak kawin, dan merampas mahar dari oleh negara tetapi juga merupakan
perempuan. Selain menghapus, Islam juga sistem kehidupan yang syarat dengan
membatasi dengan ketat beberapa praktik tuntutan agama. Karenanya setiap
berkeluarga lainnya. Islam membatasi kali muncul permasalahan dalam
jumlah istri dalam poligami dari yang tak perkawinan yang dijalani, segala upaya
terbatas menjadi maksimal empat dengan pemecahan masalah selalu diupayakan
syarat adil dan disertai dorongan kuat terselesaikannya masalah sekarang ini
untuk monogami, dan masih banyak lagi.22 dan mendapatkan kebaikan pula dari
Calon pasangan suami istri perlu sisi tuntunan agama.
memiliki landasan dan bekal pemahaman 2) Asas sakinah mawaddah wa rahmah
yang cukup tentang kehidupan keluarga Keluarga bahagia dan kekal merupakan
yang baik dan sesuai tuntutan agama. Hal tujuan dari sebuah perkawinan. Untuk
ini meliputi perencanaan yang matang, mencapai itu semua landasan cinta
tujuan yang jelas, dan bekal yang cukup dan kasih sayang dari orang-orang
agar perkawinan bisa kokoh dan mampu yang membentuk didalamnya menjadi
melahirkan keluarga sakinah.23 sangat penting. Karenanya proses
Konseling pranikah juga dikenal bimbingan konseling pranikah juga
dengan nama program persiapan harus tetap berpegang teguh pada
pernikahan, pendidikan pra-nikah, asas ini.
konseling edukatif pranikah dan 3) Asas komunikasi dan musyawarah
Komunikasi menjadi hal yang sangat
21
Fitriani Setyowati, “Hak dan Kewajiban Istri penting dalam kehidupan keluarga.
yang Membantu Mencari Nafkah Keluarga: Studi Kasus Banyaknya masalah yang muncul
pada Karyawan CV. Suho Garmindo Cileunyi Bandung. " sering kali karena komunikasi yang
Tesis (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2018).
22
Wardah Nuroniyah, “Perempuan Arabia dalam
terjalin antara anggota keluarga
Lingkaran Perkawinan di Era Pra-Islam: Sebuah Kajian tidak harmonis. Karenanya dalam
Sejarah untuk Memahami Posisi Perempuan dalam melakukan komunikasi dalam
Sistem Perkawinan Islam,” YinYang Vol. 14, No. 2 musyawarah antar kedua belah pihak
(Desember, 2019). H. 181
23
Adib Machrus, Fondasi Keluarga Sakinah (Bacaan
harus dilakukan sehingga segala
Mandiri Calon Pengantin) , (Jakarta: Ditjen Bimas Islam masalah dapat teratasi.
Kemenag RI, 2015). H 2.

88 Journal of Islamic Family Law | Vol. 5 No. 2 Juli 2021 | 83-99


4) Asas sabar dan tawakkal 1. Saling Ridho, yaitu dalam suatu
Segala permasalahan dalam rumah perkawinan suami dan istri haruslah
tangga pada dasarnya dicari ada sifat saling ridho dalam segala hal
penyelesaiannya dengan baik. yang terkait rumah tangganya.
Kuncinya adalah usaha dari suami istri 2. Berusaha menciptakan kondisi
untuk terus mencari jalan keluar dan keluarga yang baik, yaitu seorang
berpasrah diri kepada Allah. Konselor suami sebagai pemimpin harusnya
dapat membantu pasangan untuk sebagai contoh dalam keluarganya dan
tetap tegar dan berusaha mencari menjadikan keluarga sebagai rumah
solusi terbaik dari setiap masalah yang yang nyaman dan aman.
ada.24 3. Musyawarah, yakni dalam keluarga
Bimwin adalah pemberian bekal pastilah terjadi suatu permasalahan
pengetahuan, pemahaman, keterampilan baik menyangkut hubungan suami
dan penumbuhan kesadaran kepada istri atau dalam kerabat atau keluarga
remaja usia nikah tentang kehidupan besar, dalam penyelesaiannya pun
rumah tangga dan keluarga.25 Keluarga sebaiknya dilakukan musyawarah.
sakinah adalah keluarga yang dibina
Tujuan dibentuknya lembaga Bimwin
atas perkawinan yang sah dan mampu
adalah meningkatkan pemahaman dan
memenuhi kebutuhan spiritual dan
pengetahuan tentang kehidupan rumah
material secara layak dan seimbang serta
tangga/keluarga dalam mewujudkan
diliputi suasana kasih sayang antar anggota
keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah
keluarga dan lingkungannya dengan
serta mengurangi angka perselisihan,
selaras, serasi serta mampu mengamalkan,
perceraian, dan kekerasan rumah tangga.27
menghayati dan memperdalam nilai–
nilai keimanan, ketakwaan dan akhlak
B. Metode Penelitian
mulia dalam kehidupan bermasyarakat.
Semua itu dilakukan bertujuan untuk Penelitian ini merupakan penelitian
mewujudkan keluarga yang sakinah, lapangan (field research) dan bersifat
mawaddah, wa rahmah melalui pemberian kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara,
bekal kepada calon pengantin tentang diantaranya wawancara dengan Khaidar
pengetahuan, peningkatan pemahaman, selaku Kasi Bimas Sidoarjo, Taufiq selaku
dan keterampilan tentang kehidupan Sekretaris Bimas Sidoarjo, dan Sururi selaku
rumah tangga dan keluarga. petugas administrasi KUA Gedangan. Selain
Ada beberapa prinsip dalam itu, penelitian ini didukung sumber data
membangun keluarga yang sakinah sekunder yang diperoleh dari dokumen atau
diantaranya:26 arsip.
Setelah data yang dihimpun terkumpul,
maka dianalisis dengan menggunakan metode
24
Hamzan Wadi, “Konseling Pra-Nikah dengan deskriptif analitis yaitu menggambarkan atau
Pendekatan Islami Bagi Remaja Menggunakan Al-Qur’an menguraikan suatu hal menurut apa adanya
Dalam Meminimalisir Perceraian,” Al-Irsyad: Jurnal yang sesuai dengan kenyataannya. Pola pikir
Bimbingan Konseling Islam Vol. 2, No. 1 (April, 2020). H.
yang dipakai adalah induktif yaitu metode yang
120.
25
Pasal 1 Ayat (1), “ Peraturan Direktur Jenderal digunakan untuk mengemukakan fakta-fakta
Bimbingan Masyarakat Islam No. DJ.II/542 Tahun 2013
tentang pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah” 27
Pasal 2 Bab II, “Peraturan Direktur Jenderal
(2013) . Bimbingan Masyarakat Islam No. DJ.II/542 Tahun 2013
26
Machrus, Fondasi Keluarga Sakinah (Bacaan tentang pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah”
Mandiri Calon Pengantin). H. 9. (2013).

Nur Lailatul Musyafa’ah dkk, Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan 89


atau kenyataan dari hasil penelitian di KUA Sesuai ketentuan pasal 3 ayat 1 Peraturan
Gedangan Sidoarjo tentang pelaksananaan Dirjen Masyarakat Islam Nomor DJ. II/542
Bimwin kemudian dianalisis keefektivan Tahun2013tentangPedomanPenyelenggaraan
pelaksanaan Bimwin tersebut terhadap Kursus Pra Nikah bahwa penyelengara Bimwin
pengurangan angka perceraian di Sidoarjo. adalah badan penasehatan, pembinaan,
pelestarian perkawinan (BP4) atau lembaga/
C. Pembahasan organisasi keagamaan Islam lainnya sebagai
1. Penyelenggaraan Bimbingan Perkawin- Bimwin yang telah mendapat akreditasi
an dalam Peraturan Perundang– dari Kementerian agama.31 Pada BAB II
Undangan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan
Sarana penyelenggaraan Bimwin meliputi Masyarakat Islam Nomor 379 Tahun 2018
sarana belajar mengajar: silabus, modul, dan tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan
bahan ajar lainnya yang dibutuhkan untuk Perkawinan Pranikah bagi Calon Pengantin
pembelajaran. Silabus dan modul disiapkan tertuang bahwa penyelenggara Bimwin adalah
oleh Kementerian Agama untuk dijadikan Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kantor
acuan penyelenggara kursus pra-nikah. Materi Urusan Agama dan lembaga lain yang telah
Bimwin terdiri dari kelompok dasar, kelompok memenuhi persyaratan dan mendapat izin
inti, dan kelompok penunjang. Materi penyelenggaraan dari Kementerian Agama.32
dapat diberikan dengan metode ceramah, Dengan ketentuan ini maka
diskusi, tanya jawab, studi kasus (simulasi) penyelenggaraan kursus pranikah dapat
dan penugasan yang pelaksanaannya dapat dilaksanakan oleh badan atau lembaga di
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di luar instansi pemerintahan dalam hal ini KUA
lapangan.28 Kecamatan, tetapi pelaksanaannya dilakukan
Di dalam penyelenggaraan kursus pra- oleh badan atau lembaga atau organisasi
nikah, terdapat narasumber yang terdiri dari keagamaan Islam yang telah memenuhi
konsultan keluarga, tokoh agama, psikolog, ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
dan profesional di bidangnya. Pembiayaan Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian
Bimwin sesuai ketentuan pasal 5 Peraturan Agama berfungsi sebagai legulator, pembina,
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Nomor dan pengawas.
DJ. II/542 Tahun 2013 tentang Pedoman Berbeda pelaksanaannya dengan kursus
Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah dapat calon pengantin yang pelaksanaannya
bersumber dari dana APBN dan APBD.29 Pada langsung oleh KUA atau BP4 kecamatan.
Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Penyelenggaraan Bimwin sebagaimana diatur
Masyarakat Islam Nomor 379 Tahun 2018 dalam pedoman ini memberi kesempatan
tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan yang luas kepada masyarakat untuk ikut
Perkawinan Pranikah bagi Calon Pengantin serta berpartisipasi dalam pembinaan dan
pada pasal IV dijelaskan bahwa biaya Bimwin pembangunan keluarga serta mengurangi
berasal dari APBN dan PNBP NR. Biayanya angka perceraian dan kekerasan dalam
adalah Rp. 200.000,- perorang atau Rp.400.000,- keluarga.
perorang.30 Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Pranikah
bagi Calon Pengantin" (2018).
28
Machrus, Fondasi Keluarga Sakinah (Bacaan 31
“Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan
Mandiri Calon Pengantin). H. 14. Masyarakat Islam Nomor DJ. II/542 Tahun 2013 tentang
29
“Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah” (2013).
Masyarakat Islam Nomor DJ. II/542 Tahun 2013 tentang 32
“Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan
Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah” (2013). Masyarakat Islam Nomor 379 Tahun 2018 tentang
30
“Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Pranikah
Masyarakat Islam Nomor 379 Tahun 2018 tentang bagi Calon Pengantin" (2018).

90 Journal of Islamic Family Law | Vol. 5 No. 2 Juli 2021 | 83-99


Kementerian Agama sebagai regulator 9 Keboansikep 5.580 5.409 10.989
dan pengawas bertanggung jawab untuk 10 Gedangan 5.071 5.076 10.147
11 Ketajen 4.192 3.725 7.917
memberikan bimbingan pembinaan kepada
12 Wedi 2.628 2.533 5.161
badan/lembaga/organisasi keagamaan Islam 13 Semambung 3.506 3.572 7.078
penyelengara Bimwin agar pembekalan dapat 14 Sawotratap 7.240 7.208 14.448
terarah, tepat sasaran, dan berhasil sesuai 15 Bangah 3.424 3.434 6.858
dengan yang diharapkan, selain itu pembinaan Jumlah 60.442 58.829 119.271
Tabel 1.
dan pembangunan keluarga tidak lagi Jumlah Penduduk Wilayah KUA Gedangan
tertumpuk pada tanggung jawab pemerintah Sidoarjo35
secara sepihak tapi menjadi tanggung jawab
bersama masyarakat untuk bahu membahu Secara definisi Kantor Urusan Agama
meningkatkan kualitas keluarga dalam upaya Kecamatan sebagaimana dijabarkan dalam
menurunkan angka perceraian, dan kekerasan Keputusan Menteri Agama RI No. 517
dalam rumah tangga yang selama ini marak di Tahun 2001 tentang Pencatatan Nikah36
masyarakat.33 dan Keputusan Menteri Agama RI No. 477
Mengenai materi bimbingan perkawinan Tahun 2004 tentang Penataan Organisasi
ini meliputi mempersiapkan keluarga sakinah, Kantor Urusan Agama Kecamatan37
membangun hubungan dalam keluarga, adalah instansi Kementerian Agama yang
memenuhi kebutuhan keluarga, menjaga mempunyai tugas melaksanakan sebagian
kesehatan reproduksi, mempersiapkan tugas Kantor Kementerian Agama
generasi berkualitas.34 Kabupaten atau Kota di bidang Urusan
Agama Islam dalam wilayah Kecamatan.
2. Gambaran Umum Kantor Urusan Oleh karena itu, Kantor Urusan Agama
Agama Wilayah Gedangan Sidoarjo Kecamatan yang selanjutnya disingkat
Kantor Urusan Agama Kecamatan KUA Kecamatan adalah unit pelaksana
Gedangan adalah salah satu Kantor Urusan teknis pada Kementerian Agama,
Agama di wilayah Kabupaten Sidoarjo, yang berada dibawah dan bertanggungjawab
terletak di Jl. Rajawali No. 184 Pandewatan, kepada Direktur Jenderal Bimbingan
Punggul, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Masyarakat Islam dan secara operasional
Sidoarjo, Jawa Timur, dengan luas tanah dibina oleh Kepala Kantor Kementerian
sebesar 240 M2. Agama Kabupaten/Kota.38 Berpijak pada
No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
kedudukan dan tugas pokok tersebut, maka
KUA Gedangan Sidoarjo berkedudukan
1 Ganting 2.145 2.084 4.229
2 Karangbong 3.648 3.577 7.225
dalam wilayah Kecamatan masing–masing
3 Tebel 6.933 6.821 13.754 dan menjalankan tugas di bidang Urusan
4 Kragan 1.185 1.162 2.347 Agama Islam.39
5 Gemurung 2.323 2.346 4.669
6 Punggul 3.608 3.478 7.086
35
KUA, “Jumlah Penduduk Wilayah KUA Gedangan
7 Sruni 4.375 3.832 8.207 Sidoarjo” (KUA Gedangan, 2019).
8 Keboananom 4.584 4.572 9.156
36
“Keputusan Menteri Agama RI No. 517 Tahun
2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama
33
“Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kecamatan” (2001).
Islam Nomor 379 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan 37
“Keputusan Menteri Agama RI No. 477 Tahun
Bimbingan Perkawinan Pranikah bagi Calon Pengantin" 2004 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama
(2018). Kecamatan” (2004).
34
Maulidiyah Wati, Ahmad Subekti, dan Jazari, 38
Pasal 1 Ayat (1), “PMA No. 34 Tahun 2016
Ibnu, “Analisis Program Bimbingan Perkawinan dalam Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama
Mewujudkan Keluarga Sakinah Studi Kasus di KUA Kecamatan” (2016).
Lowokwaru Kota Malang,” Hikmatina: Jurnal Ilmiah Hukum 39
Pasal 1 Ayat (2), “PMA No. 34 Tahun 2016
Keluarga Islam Vol. 1, No. 2 (2019). H. 115. Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama

Nur Lailatul Musyafa’ah dkk, Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan 91


Berkaitan dengan tugas Kepala KUA, tangga. KUA sebagai penyelenggara
terdapat salah satu tugas yang berkaitan memasukkan Bimwin sebagai salah satu
dengan Bimwin yaitu melakukan syarat prosedur pendaftaran perkawinan.
pelayanan dan bimbingan di bidang Bimbingan Perkawinan atau yang
nikah, rujuk dan keluarga sakinah.40 lebih dikenal dengan Bimwin, dibagi
Bimwin juga merupakan bagian dari menjadi 2 tahapan:
fungsi Kantor Urusan Agama Kecamatan a. Bimbingan Pra Nikah
yaitu memberikan pelayanan bimbingan Sarana penyelenggaraan Bimwin
keluarga sakinah.41 meliputi sarana belajar mengajar:
silabus, modul, dan bahan ajar lainnya
3. Pelaksanaan Program Bimbingan yang dibutuhkan untuk pembelajaran.
Perkawinan (BIMWIN) di KUA Silabus dan modul disiapkan oleh
Gedangan Kementerian Agama untuk dijadikan
Keluarnya Keputusan Direktur Jenderal acuan penyelenggara kursus pra nikah.
Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 379 Materi Bimwin terdiri dari kelompok
Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan dasar, kelompok inti, dan kelompok
Bimbingan Perkawinan Pranikah bagi penunjang. Materi dapat diberikan
Calon Pengantin merupakan bentuk hasil dengan metode ceramah, diskusi,
revisi dari peraturan yang lama yaitu tanya jawab, studi kasus (simulasi)
peraturan DJ.II/542 Tahun 2013 Tentang dan penugasan yang pelaksanaannya
Pedoman Penyelenggaraan Kursus dapat disesuaikan dengan kondisi dan
Pranikah. Lahirnya peraturan tentang kebutuhan di lapangan.
kursus pra nikah tersebut, merupakan b. Bimbingan Pasca Nikah
bentuk kepedulian nyata pemerintah Sedangkan program kursus pasca
terhadap tingginya angka perceraian dan nikah ini diantaranya penyelenggaraan
kasus KDRT bagi masyarakat tersebut. praktik–praktik program pra nikah itu
Mayoritas perceraian di Indonesia saat sendiri atau bisa juga berupa media
ini banyak terjadi pada usia perkawinan controlling dari program-program
kurang dari 5 tahun. Hal tersebut bimbingan pra nikah.42
mengindikasikan bahwa di lapangan Kepala KUA Kecamatan Gedangan
masih sangat banyak pasangan pengantin Kabupaten Sidoarjo mengatakan
muda yang tidak sepenuhnya mengetahui bahwasanya:
tentang apa yang harus dilakukan dalam “Tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama
sebuah pernikahan. adalah untuk membuat keluarga sakinah
Karena itu Kementerian Agama maka dilakukannya bimbingan perkawinan
mengeluarkan peraturan untuk itu ada 2: pranikah dan pasca nikah. Yang
mengadakan Bimbingan Perkawinan. paling ditekankan adalah yang pranikah,
Pasangan calon pengantin sebelum ke bimbingan pranikah ini dilakukan oleh calon
jenjang pernikahan mengikuti Bimwin pengantin yang akan menikah dan sudah
dengan materi dasar pengetahuan dan terdaftar. Pada saat program ini dilaunching
keterampilan seputar kehidupan berumah oleh Kementerian Agama targetnya ini adalah
untuk mengurangi angka perceraian. Pada
Kecamatan” (2016).
tahun 2017 data perceraian di Pengadilan
40
Ita Musarrofa, Pencatatan Perkawinan Di Agama Sidoarjo angkanya mencapai 4800 dan
Indonesia. H. 40. di tahun 2018 angka perceraiannya mencapai
41
Pasal 3, “PMA No. 34 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama 42
Sururi, Kepala KUA Gedangan, Wawancara,
Kecamatan” (2016). Sidoarjo, 7 November 2019.

92 Journal of Islamic Family Law | Vol. 5 No. 2 Juli 2021 | 83-99


5100, sehingga dengan adanya bimbingan “Semua produk pernikahan yang telah ter-
pranikah ini belum bisa dikoneksikan dengan Bimwin belum bisa diketahui dengan jelas
peristiwa perceraian dalam rumah tangga, karena masih belum ada isyarat tentang sudah
jadi yang perlu ditekankan adalah bagaimana dilakukan Bimwin terhadap pasangan atau
mencegah daripada terjadinya perceraian. tidak, maka dari itu kami Bimas Islam Kemenag
Mencegah ini sudah dilakukan oleh KUA Kabupaten Sidoarjo menginisiatifkan bahwa
apa itu? Rafa’, pada saat rafa’ ada 2, yaitu akan diberikan stempel pada surat nikah
kesiapan administrasi dan kesiapan calon di bagian belakang (status) atau langsung
pengantin. Pada saat rafa’ itu lebih diberikan diketik supaya jika terdapat perceraian dapat
pengetahuan bagaimana membentuk diketahui bahwasannya apakah banyaknya
keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. angka perceraian merupakan presentase dari
Tidak hanya bagi pengantin yang pernah pasangan produk Bimwin atau tidak.”
nikah terus cerai lalu nikah lagi, namun apa
Dalam melakukan Bimwin biasanya
yang terjadi sekarang kan laju di IT medsos
di KUA wilayah Kecamatan Gedangan
tingkat pengaruhnya itu ternyata lebih tinggi
tingkatan pengaruhnya daripada bimbingan Sidoarjo melakukannya dalam satu
perkawinan. Bimbingan yang dilakukan angkatan yang jumlahnya per-angkatan
pemerintah itu cuma dua hari, jadi tidak 100% adalah 25 pasangan dan dalam 1 tahun
artinya katakanlah di Gedangan ini ada 800 harus ada yang ter-Bimwin sekitar 30
peristiwa nikah dalam setahun, mestinya ada angkatan. Dalam dana yang dikelola oleh
800 pengantin faktanya tidak 800 tapi hanya Bimas Islam dalam pelaksanaan Bimwin
ada dua angkatan dalam satu tahun. Dalam masih menunggu dari MP (Minimal
satu angkatan itu 50 orang yang artinya 25 Pencairan) yang diberikan oleh PNBP
pasangan sehingga apa yang terjadi dengan (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang
sistem sampling seperti ini? Tidak bisa untuk disetorkan oleh calon pengantin yang
dijadikan ukuran, makanya tadi saya bilang menikah di luar KUA dengan uang
tidak korelasi signifikan antara perceraian
sejumlah Rp. 600.000,- dan yang menikah
dengan Bimwin. Jadi sifatnya pemerintah
di KUA secara gratis. Bimwin dilaksanakan
memang berupaya untuk mengurangi dengan
dalam 16 JPL dengan dipandu oleh tutor
cara seperti ini kan barangkali anggarannya
ditingkatkan atau bagaimana atau polanya yang sudah mendapatkan sertifikat TOT
yang dirubah karena ternyata sekarang (Trainer of Training).
ini jumlahnya tambah naik, dan sekarang Materi yang disampaikan dalam
ini 2019 perceraian terjadi 5400 ini belum Bimwin diantaranya tentang cara
ditutup tahun. Bagaimana ini kita itu bingung mengarungi kehidupan suami istri di
sebagai orang yang paham agama bahwa masa yang akan datang dan diajarkan
sesungguhnya perceraian itu suatu yang halal tentang pilar-pilar pernikahan yang sudah
tapi yang dibenci Allah, dan disinilah tugas tertulis dalam modul Bimwin. Kendala
beratnya KUA dan Pengadilan Agama dengan yang didapatkan selama adanya Bimwin
keterbatasan tenaga dengan peristiwa yang adalah angka kehadiran dari peserta
begitu banyaknya, maka mau nggak mau Bimwin. Ada yang hanya mengikuti hari
harus mempunyai kemampuan yang lebih.
pertama dan ada yang hanya menghadiri
Maka langkah yang kami tempuh selama ini
hari terakhirnya saja maka materi yang
adalah optimalisasi pada rafa’ ini niatnya
didapatkan oleh peserta Bimwin kurang
harus serius, yaitu ibadah.”43
maksimal. Bimwin ini merupakan Pronas
Maka dari itu beliau berinisiatif (Program Nasional) dan masih belum
sebagai berikut: menjadi program wajib.44
43
Sururi, Kepala KUA Gedangan, Wawancara, 44
Sururi, Kepala KUA Gedangan, Wawancara,
Sidoarjo, 7 November 2019. Sidoarjo, 7 November 2019.

Nur Lailatul Musyafa’ah dkk, Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan 93


4. Kendala dan Hambatan Program Pengantin yang menyatakan bahwa
Bimwin di KUA Gedangan materi kursus calon pengantin
Kendala Implementasi Bimwin diberikan sekurang-kurangya 16 JPL
DJ.II/ 542 Tahun 2013 Tentang Pedoman (jam pelajaran) oleh karena itu tak
Penyelenggaraan Kursus Pranikah yang jarang mayoritas masyarakat Sidoarjo
ada di KUA diantaranya:45 yang enggan mengikuti kegiatan
1. Dana Bimwin ini.
Bimwin bisa terlaksana ketika 4. Waktu Pelaksanaan
anggaran dari Pemerintah turun, dan Waktu pelaksanaan kegiatan Bimwin
apabila anggarannya belum cair maka ini menjadi kendala tersendiri bagi
BIMWIN pun tidak akan terealisasi. terselenggaranya kegiatan tersebut.
Hal ini merupakan masalah utama Mayoritas peserta Bimwin memiliki
dari berjalan atau tidaknya Bimwin, aktivitas atau pekerjaan yang terikat.
karena biaya tersebut menyangkut Sehingga ketika kegiatan Bimwin
berbagai aspek kegiatan Bimwin mulai diselenggarakan tidak jarang peserta
dari administrasi, silabus materi, calon pengantin memilih untuk
konsumsi, dan akomodasi pemateri tidak menghadiri kegiatan Bimwin
dan lain–lain. tersebut karena lebih memilih
2. Sarana Prasarana untuk melaksanakan kegiatan
Dalam melaksanakan suatu kegiatan atau aktivitasnya seperti biasa,
sarana prasarana menjadi suatu dibandingkan dengan mengikuti
komponen yang penting, dikarenakan kegiatan Bimwin. Karena kegiatan
tidak memungkinkan kegiatan kursus tersebut juga belum berakibat pada
calon pengantin diselenggarakan persyaratan pendaftaran perkawinan.
di KUA, karena mengingat kondisi Data orang yang mengikuti Bimwin
kantor yang kecil dengan beberapa terhitung mulai angkatan 21 dan 22 KUA
ruang yang salah satunya digunakan Kecamatan Gedangan Sidoarjo pada tahun
sebagai ruang kepala, ruang staf, 2019 sebanyak 50 pasangan. Bimwin
ruang pelaksanaan nikah dan lain– terlaksana 1 bulan sebelum pernikahan
lain. Hal ini menyebabkan kegiatan terjadi, yang mana di KUA Kecamatan
Bimwin calon pengantin tidak dapat Gedangan lebih menekankan kepada rafa’
diselenggarakan di KUA Gedangan karena seperti apa yang dikatakan oleh
Sidoarjo. Sururi bahwasanya dalam Bimwin sendiri
3. Keinginan masyarakat rendah itu dananya tidak mencukupi dan itu
Hal ini disebabkan banyak masyarakat terlaksana selama 2 hari.
Sidoarjo yang terikat terhadap Dari Pemerintahan Pusat itu sendiri
pekerjaan mereka dikarenakan ketika dana turun, maka dana itu terbagi
mayoritas masyarakat Sidoarjo adalah ke beberapa Provinsi, dari Provinsi
buruh pabrik, sedangkan dalam itu dibagi lagi ke beberapa Kecamatan
keterangan Keputusan Direktur sedangkan yang mendaftar nikah itu
Jenderal Bimbingan Masyarakat bisa dibilang tidak sedikit, maka dari itu
Islam Nomor 379 Tahun 2018 tentang pelaksanaan BIMWIN tidak optimal dalam
Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan pelaksanaannya, maka dari itu pasangan
Perkawinan Pranikah bagi Calon yang tidak kebagian Bimwin ditekankan
wajib mengikuti rafa’. Karena dalam rafa’
45
Sururi, Kepala KUA Gedangan, Wawancara,
Sidoarjo, 7 November 2019. setiap pasangan diberi penekanan bahwa

94 Journal of Islamic Family Law | Vol. 5 No. 2 Juli 2021 | 83-99


pernikahan itu adalah ibadah, dan setiap Sarana penyelenggaraan Bimwin
pasangan diberi semacam les privat meliputi sarana belajar mengajar: silabus,
tentang apa yang mesti harus dilakukan modul, dan bahan ajar lainnya yang
dalam rumah tangga selama 15 menit dibutuhkan untuk pembelajaran. Silabus
rafa’ administrasi seperti surat–surat, dan dan modul disiapkan oleh Kementerian
rafa’ kesiapan dari masing-masing calon Agama untuk dijadikan acuan
pengantin.46 penyelenggara Bimwin. Materi Bimwin
terdiri dari kelompok dasar, kelompok
5. Analisis terhadap Pelaksanaan inti, dan kelompok penunjang. Materi
Bimwin di KUA Gedangan Sidoarjo dapat diberikan dengan metode ceramah,
Bimbingan Perkawinan diadakan diskusi, tanya jawab, studi kasus (simulasi)
bertujuan untuk memberikan bekal dan penugasan yang pelaksanaannya
pengetahuan, peningkatan pemahaman, dapat disesuaikan dengan kondisi dan
dan keterampilan tentang kehidupan kebutuhan di lapangan.48
rumah tangga dan keluarga agar terbentuk Di dalam penyelenggaraan Bimwin,
keluarga yang sakinah, mawaddah, wa terdapat narasumber yang terdiri dari
rahmah. Bimbingan perkawinan ini konsultan keluarga, tokoh agama, psikolog
diberikan kepada calon pengantin sebelum dan profesional di bidangnya. Pembiayaan
melangsungkan akad nikah. Bimwin sesuai ketentuan pasal IV dapat
Bimbingan perkawinan ini akan bersumber dari dana APBN dan PNBP NR.
terealisasi secara baik, jika pasangan Dana pemerintah berupa APBN atau PNBP
suami istri mempunyai dasar agama NR bisa diberikan kepada penyelenggara
yang kuat dan mempunyai bekal dalam dalam bentuk bantuan kepada badan
berumah tangga. Oleh karena itu ketika atau lembaga penyelenggara dapat
akan menikah, perlu persiapan sejak dini dibenarkan sepanjang untuk peningkatan
memiliki pengetahuan tentang pengertian kesejahteraan dan pembinaan umat sesuai
pernikahan, tujuan dan mengetahui dengan peraturan perundangan yang
peran masing–masing antara suami berlaku, pemerintah dapat membantu
istri, sehingga dibutuhkan bimbingan badan atau lembaga swasta dari dana
pranikah. Dalam bimbingan pranikah APBN atau PNBP NR.
dijelaskan kewajiban suami terhadap istri Bimbingan Perkawinan adalah
dan sebaliknya kewajiban istri terhadap pemberian bekal pengetahuan,
suami. Kewajiban suami sebagai kepala pemahaman, keterampilan dan kesadaran
keluarga harus menafkahi keluarga sesuai kepada remaja usia nikah tentang
kemampuan, dan kewajiban istri melayani kehidupan rumah tangga dan keluarga.
suami, menerima dan menghormati Tujuan diadakannya Bimwin ialah
pemberian suami walaupun sedikit, serta untuk mengantisipasi, menghindari dan
mencukupkan nafkan yang diberikan mengatasi terjadinya perselisihan dan
suami sesuai dengan kekuatan dan percekcokan antara suami istri di dalam
kemampuannya, mengatur dan mengurus sebuah rumah tangga dan menjadikan
rumah tangga serta menjadikan rumah kehidupan perkawinan yang sejati. Bimwin
tangga bahagia dunia dan akhirat.47 juga bertujuan meningkatkan pemahaman
dan pengetahuan tentang kehidupan
46
Sururi, Kepala KUA Gedangan, Wawancara, Ciputat Kota Tangerang Selatan”, Skripsi (Jakarta:
Sidoarjo, 7 November 2019. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2013).
47
Okta Hapipah, “Peran Bimbingan Pranikah Bagi 48
Khaidar, Kasi Bimas Islam Kemenag, Sidoarjo,
Calon Pengantin Di Kantir Urusan Agama Kecamatan Wawancara., 9 November 2019.

Nur Lailatul Musyafa’ah dkk, Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan 95


rumah tangga dan keluarga serta tangga. Di antara perceraian tersebut bisa
dapat mengurangi angka perselisihan, terjadi juga pada pasangan yang sudah
perceraian dan Kekerasan Dalam Rumah mengikuti Bimwin sebelum menikah.51
Tangga (KDRT). Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan
Dalam praktiknya, adanya Bimwin Bimwin di KUA Kecamatan Gedangan
tidak terlalu berpengaruh terhadap ini belum sepenuhnya berjalan dengan
kelangsungan dan keharmonisan keluarga. baik walaupun dari pihak KUA sudah
Hal itu disebabkan prognas ini hanya berupaya untuk mengimplementasikan
menurunkan anggaran tentang program program Bimwin ke calon pengantin di
pra pernikahan sedangkan program pasca wilayah Gedangan. Pada tahun 2019, tidak
pernikahan tidak mendapatkan anggaran.49 semua calon pengantin bisa mengikuti
Sebagaimana yang disampaikan Khaidar: Bimwin, karena baru ada satu angkatan
Program ini sebenarnya kurang membawa yang diundang mengikuti Bimwin. Hal
dampak yang besar dalam mengurangi tingkat tersebut dikarenakan beberapa faktor, di
perceraian khususnya di masyarakat Kota antaranya dana, sarana dan prasarana,
Sidoarjo. Hal itu dikarenakan pembekalan rendahnya keinginan calon pengantin
perkawinan hanya dilakukan di awal sebelum untuk mengikuti Bimwin dan waktu
melangsungkan perkawinan tanpa adanya pelaksanaan.
tindak lanjut dari program Bimwin itu sendiri, Bimbingan perkawinan (Bimwin)
sehingga kurang menunjang keefektifan merupakan proses pemberian bekal
dan harapan yang dicita-citakan dari terhadap calon pasangan suami istri
kegiatan tersebut yaitu berkurangnya angka guna memberikan pengetahuan tentang
perceraian di wilayah Sidoarjo.50 hak dan kewajiban per-individu dalam
Para staf Bimas Islam Kemenag menjalankan bahtera rumah tangga.
Sidoarjo yang diketuai oleh Khaidar Bimwin merupakan program kerja
membuat sebuah program pasca-menikah nasional yang diinstruksikan oleh
yang diharapkan dapat benar–benar presiden untuk mengurangi tingkat
mengurangi angka perceraian yang perceraian di berbagai penjuru Indonesia
bernama Pusaka Sakinah. Dalam program khususnya masyarakat Islam, akan tetapi
ini terdapat beberapa rangkaian kegiatan program tersebut tidak terlaksana secara
yang harus dijalankan secara sistematis menyeluruh dikarenakan anggaran yang
oleh para calon pengantin diantaranya: turun dari pemerintah hanya anggaran
Aman program Bimbingan Pra–Nikah, sedangkan
Berkah program pasca pernikahan belum
Kompak terlaksana karena tidak adanya anggaran
Sakinah. dari pemerintah padahal program
bimbingan setelah pernikahan merupakan
Banyaknya perceraian yang terjadi
program yang paling urgen dan sangat
di wilayah Sidoarjo disebabkan oleh
menentukan terhadap kelangsungan dan
berbagai aspek, bisa disebabkan oleh
keharmonisan kedalam rumah tangga.
faktor ekonomi, faktor perselingkuhan,
Di dalam Keputusan Direktur Jenderal
atau faktor salah seorang pasangan yang
Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 379
terlalu dominan mengatur urusan rumah
Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Bimbingan Perkawinan Pranikah bagi
49
Sururi, Kepala KUA Gedangan, Wawancara,
Sidoarjo, 7 November 2019.
50
Khaidar, Kasi Bimas Islam Kemenag, Sidoarjo, 51
Khaidar, Kasi Bimas Islam Kemenag, Sidoarjo,
Wawancara., 9 November 2019. Wawancara., 9 November 2019.

96 Journal of Islamic Family Law | Vol. 5 No. 2 Juli 2021 | 83-99


Calon Pengantin, dalam peraturan ini sakinah adalah keluarga yang dibina
hanya mengatur tentang bimbingan atas perkawinan yang sah dan mampu
pra–nikah sedangkan peraturan tentang memenuhi kebutuhan spiritual dan
pasca pernikahan belum diatur padahal material secara layak dan seimbang serta
kegiatan pasca-nikah merupakan kegiatan diliputi suasana kasih sayang antar anggota
yang sangat penting. Karena program keluarga dan lingkungannya dengan
pasca nikah bisa dikatakan sebagai selaras, serasi serta mampu mengamalkan,
program tindak lanjut dari bimbingan menghayati dan memperdalam nilai-nilai
pra–nikah, dengan program pasca nikah keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia
kita bisa mengetahui keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
dan perkembangan keluarga yang telah Pada pelaksanaan di lapangan bahwa
melakukan bimbingan pra–nikah. Untuk program Bimwin ini masih terlaksana
program pasca nikah sendiri sebenarnya sekitar 2 tahun belakangan ini di KUA
sudah ada programnya akan tetapi belum Gedangan belum berjalan secara efektif
terlaksana karena lagi-lagi terkendala di karena beberapa hal di antaranya berkaitan
anggaran. dengan dana, sarana dan prasarana, waktu
Pada pelaksanaan di lapangan bahwa dan keinginan yang rendah dari calon
program Bimwin ini masih terlaksana pengantin untuk mengikuti Bimwin.
sekitar 2 tahun belakangan ini di
KUA Gedangan sehingga masih belum
dipastikan tentang seberapa banyak DAFTAR PUSTAKA
tingkat perceraian yang terjadi pada
pengantin yang melaksanakan program Andri, Muhammad. “Implementasi
ini, juga ada hambatan pada program Bimbingan Perkawinan Sebagai Bagian
ini yakni tentang anggaran yang turun dari Upaya Membangun Keluarga
sehingga tidak semua orang yang akan Muslim yang Ideal.” Adil Indonesia
menikah melakukan Bimwin, karena Jurnal 2, no. 2. Juli 2020).
Bimwin juga masih belum diwajibkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan
pemerintah. Masyarakat Islam Nomor 379 Tahun
Oleh karena itu untuk mengatasi 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan
adanya tingkat perceraian maka dari Bimbingan Perkawinan Pranikah bagi
pihak KUA lebih menekankan pada proses Calon Pengantin. (2018).
rafa’, yang mana dalam proses rafa’ ini ada
Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan
2 kategori yakni yang pertama adalah rafa’
Masyarakat Islam Nomor DJ. II/542
administrasi dan yang kedua yakni rafa’
Tahun 2013 tentang Pedoman
persiapan calon mempelai, dalam proses
Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah
rafa’ ini calon mempelai benar-benar
(2013).
dibimbing dan juga diberi pengetahan
tentang kehidupan berumah tangga. Fitri, Abd. Basit Misbachul. “Polemik
Sertifikasi Pra-Nikah bagi Pasangan
D. Kesimpulan Calon Pengantin Ditinjau dari Hukum
Bimwin adalah pemberian bekal Islam dan Hukum Positif.” Jurnal
pengetahuan, pemahaman, keterampilan Samawa Vol. 4, No. 1. Januari, 2020.
dan penumbuhan kesadaran kepada Hapipah, Okta. “Peran Bimbingan
remaja usia nikah tentang kehidupan Pranikah Bagi Calon Pengantin di
rumah tangga dan keluarga. Keluarga Kantir Urusan Agama Kecamatan

Nur Lailatul Musyafa’ah dkk, Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan 97


Ciputat Kota Tangerang Selatan.” Organisasi Kantor Urusan Agama
Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Kecamatan (2001).
Negeri Syarif Hidayatullah, 2013. Musarrofa, Ita. Pencatatan Perkawinan di
Hasbullah Rouf, Abdur. “Sertifikat Indonesia. Surabaya: UINSA Press, 2014.
Perkawinan Analisis Maqāṣid Al- Nuroniyah, Wardah. “Perempuan Arabia
Syari‘ah dan Maslahah Mursalah dalam Lingkaran Perkawinan di Era
terhadap Peraturan Dirjen Bimas Pra-Islam: Sebuah Kajian Sejarah
Islam No 379 Tahun 2018.” Mahakim untuk Memahami Posisi Perempuan
Vol. 4, No. 1. Januari 2020. dalam Sistem Perkawinan Islam.”
Istiani, Erni. “Penerapan Peraturan Dirjen YinYang Vol. 14, No. 2. Desember, 2019.
Bimas Islam No. DJ. II/491 Tahun 2009 Partanto, Pius, dan Dahlan Barry. Kamus
Tentang Suscatin di KUA Kecamatan Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka, 2001.
Sidorejo Salatiga Dalam Membangun
Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rugaya, Siti. “Efektifitas Pelaksanaan
Rahmah.” Skripsi. Salatiga: IAIN Kursus Calon Pengantin (Studi Pada
Salatiga, 2009. Kantor Urusan Agama Kecamatan
Biringkanaya Kot Makassar).”
Kementrian Agama, Waqaf, Da’wah dan Skripsi. Makassar: Universitas Negeri
Bimbingan Islam. Al-Qur’an Al-Karim Makassar, 2015.
dan Terjemahnya ke dalam Bahasa
Indonesia. Riyadh: Kementrian Agama, Rugaya, Siti, dan Muhammad Sudirman.
Waqaf, Da’wah dan Bimbingan Islam, “Efektifitas Pelaksanaan Kursus Calon
t.t. Pengantin (Studi pada Kantor Urusan
Agama Kecamatan Biringkanaya Kota
Khaidar, Kasi Bimas Islam Kemenag, Makassar).” Tomalebbi Vo. 3, No. 4.
Sidoarjo. Wawancara, 9 November Desember 2016.
2019.
Setyowati, Fitriani. “Hak dan Kewajiban
Pasal 2 Bab II. Kompilasi Hukum Islam. Istri yang Membantu Mencari Nafkah
Direktorat Pembinaan Peradilan Keluarga: Studi Kasus pada Karyawan
Agama Islam Ditjen Pembinaan CV. Suho Garmindo Cileunyi
Kelembagaan Islam Departemen Bandung.” Tesis. Bandung: UIN Sunan
Agama (2001). Gunung Djati, 2018.
KUA Sidoajo. Jumlah Penduduk Wilayah Suparno. “Jelang Akhir Tahun Perceraian
KUA Gedangan Sidoarjo. Sidoarjo: KUA di Sidoarjo Meningkat, Didominasi
Gedangan, 2019. Faktor Ekonomi.” detikNews.com/
Machrus, Adib. Fondasi Keluarga Sakinah berita.. https://news.detik.com/
(Bacaan Mandiri Calon Pengantin). berita-jawa-timur/d-4801053/jelang-
Jakarta: Ditjen Bimas Islam Kemenag akhir-tahun-perceraian-di-sidoarjo-
RI, 2015. meningkat-didominasi-faktor-
Keputusan Menteri Agama RI No. 477 ekonomi. Diakses 28 November 2019.
Tahun 2004 tentang Penataan 10.00 WIB.
Organisasi Kantor Urusan Agama Sururi, Kepala KUA Gedangan. Wawancara,
Kecamatan (2004). Sidoarjo, 7 November 2019.
Keputusan Menteri Agama RI No. 517 Undang-Undang No. 16 Tahun 2019
Tahun 2001 tentang Penataan tentang Perubahan Atas Undang-

98 Journal of Islamic Family Law | Vol. 5 No. 2 Juli 2021 | 83-99


Undang 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan (2019).
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan (1974).
Wadi, Hamzan. “Konseling Pra-Nikah
dengan Pendekatan Islami Bagi
Remaja Menggunakan Al-Qur’an
Dalam Meminimalisir Perceraian.” Al-
Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam
Vol. 2, No. 1. Juni, 2020.
Wati, Maulidiyah, Ahmad Subekti, dan
Jazari, Ibnu. “Analisis Program
Bimbingan Perkawinan dalam
Mewujudkan Keluarga Sakinah
Studi Kasus di KUA Lowokwaru Kota
Malang.” Hikmatina: Jurnal Ilmiah
Hukum Keluarga Islam 1, No. 2. 2019.
-

Nur Lailatul Musyafa’ah dkk, Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan 99

Anda mungkin juga menyukai