Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANA LATIFATUL A’INI

NIM : 857708763

POKJAR : BOJONG

MATA KULIAH DAN KODE : PENDIDIKAN SENI DI SD (PDGK4207)

JAWABAN TUGAS TUTORIAL 2

1. Dalam penciptaan lagu untuk anak SD sebelumnya kita harus memahami karakteristik
lagu untuk anak SD. Pemahaman ini sangatlah penting agar lagu yang akan kita buat
nantinya dapat dinyanyikan oleh anak-anak. Adapun karakteristik lagu anak adalah
sebagai berikut
a. Melodi, melodi untuk lagu-lagu anak sangatlah berbeda dengan lagu-lagu untuk
orang dewasa. Melodi untuk lagu orang dewasa memiliki jangkauan nada yang lebih
luas dibandingkan dengan jangkauan suara anak-anak SD.
b. Ritme, ritme nyanyian untuk anak SD sebaiknya mudah untuk dinyanyikan. Ritme
melodi yang memilki nilai not yang hampir sama akan lebih mudah dinyanyikan
dibandingkan dengan ritme yang nilai-nilai notnya berbeda jauh atau kompleks.

Kemudian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan lagu untuk
anak, diantaranya adalah pembuatan tema lagu, pengemangan tema lagu, dan
penentuan teks lagu.

a. Pembuatan tema lagu


Tema lagu bisa dikatakan sebagai hal yang dasar yang menguasai seluruh jiwa
lagu, tema inilah yang membedakan antara lagu satu dengan lagu yang lainnya.
b. Pengembangan tema lagu
Setelah menentukan tema lagu, maka tema tersebut akan kita kembangkan. Jika
nada dan ritmenya beum sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diperbaiki
menjadi tema yang lebih baik. Dalam hal ini, kita perlu membuat beberapa tema
lain dan kemudian kita pilih yang terbaik. Adapun beberapa cara dalam
mengembangkan tema atau motif sebuah lagu, diantaranya adalah
 Repetisi atau pengulangan
 Sekuens atau pengulangan pada tingkat yang berbeda
 Augmentasi atau pembesaran
 Diminusi atau pengecilan interval
 Inversi atau pembalikan
c. Penentuan teks lagu
Teks lagu disusun berdasarkan cerita, pikiran, perasaan yang hendak
diungkapkan. Dalam teks lagu anak SD masih berkisar pada hal-hal yang
berkaitan dengan dunia anak, dengan bahasa yang realistis dan kongkrit.

2. Dalam menciptakan iringan lagu untuk anak SD ada tiga macam aspek yang perlu
diperhatikan yaitu pembuatan pola ritmik, pengembangan pola ritmik, serta pemilihan
instrument.
a. Pembuatan pola ritmik
Penciptaan music instrumental memiliki persamaan dan perbedaan dengan
musik vokal. Pada umumnya persamaan keduanya adalah sama-sama bermula
dari suatu gagasan atau ide. Adapun perbedaannya terletak pada medium yang
digunakan, yaitu satu menggunakan suara manusia sedangkan yang
instrumentalia menggunakan bunti dari alat musik buatan manusia. Dalam
pembuatan pola irama hal yang perlu kita perhatikan adalah tanda birama,
tempo, melodi dan harmoni.
b. Pengembangan pola ritmik
Pola dasar yang sebelumnya sudah dibuat dapat juga dikembangkan. Dalam hal
ini sudah menempatkan bagian-bagian dari pola ritmik ke dalam masing-
masing ketukan berat dan ringan. Mengembangkan pola irama dapat saja
dilakukan dengan berbagai macam variasi dan inilah yang menjadikan musik
tetap berkembang.
c. Pemilihan instrument
Musik yang kita kenal hingga saat ini memiliki ciri khas instrument musik yang
digunakan dalam memainkan pola iramanya. Ada suatu patokan dasar dalam
pemilihan instrument tersebut adalah
 Ketukan berat dimainkan oleh instrument besar atau beregister rendah.
 Ketukan ringan dimainkan oleh instrument kecil atau beregister tinggi.
 Sinkop dapat dimainkan oleh instrument dan atau besar.

3. Dalam penciptaan tari untuk anak SD terdapat tahap-tahap dalam proses


pembuatannya. Terlebih dahulu kita akan melalui tahapan proses kerja studio atau
kerja sendiri dan kerja kelompok.
Kerja studio atau biasa disebut kerja mandiri adalah tahapa ketika kita sebagai penata
tari melakukan eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan forming samapi pada pesnyusunan
gerak-gerak yang kemudian menjadi suatu bentuk tari yang utuh.
Kerja kelompok adalah kerja yang sifatnya koordinatif dengan aspek-aspek estetis yang
lain.
Sebelum melakukan tahap-tahap di atas terlebih dahulu kita harus melakukan tahap-
tahap sebagai berikut
a. Eksplorasi
Eksplorasi adalah tahap awal kita sebagai seorang yang akan menyusun tari
dalam proses penyusunan karya tari. Aktivitas dalam eksplorasi ini meliputi
berpikir, berimajinasi, merasakan, dan merespon alam sekitar, lingkungan fisik,
dunia binatang, tumbuhan, kejadian-kejadian sekarang maupun di masa lalu,
atau suatu ceritera.
b. Improvisasi
Improvisasi memberi kesempatan lebih luas dalam melakukan imajinasi,
pemilihan dan penciptaan dibandingkan dengan eksplorasi. Dalam improvisasi,
seseorang lebih memiliki kebebasan dalam mengungkapkan ekspresi gerak.
Proses improvisasi merangsang imajinasi, sedangkan imajinasi merupakan
elemen yang paling esensial dalam laku kreatif.
c. Evaluasi
Evaluasi atau pemilihan gerak-gerak yang sesuai dengan ide garapannya.
Pemilihan gerak juga didasarkan pada ide dasar yang meliputi tema, ceritera,
watak gerak, dan gerak-gerak yang menjadi ciri dari ide dasar. Pilihlah gerakan
yang benar-benar sudah sesuai dengan imajinasi dan juga sesuai dengan tingkat
kemampuan anak didik.
d. Forming (Pembentukan gerak/komposisi)
Forming atau composing adalah proses menyusun gerak tari yang sudah pasti
namun belum membentuk sbuah karya tari utuh. Kebutuhan membuat
komposisi lahir dari hasrat manusia untuk memberi bentuk pada apa yang
ditemukan dalam eksplorasi.

Kemudian, di dalam menciptakan karya tari, kita harus memiliki konsep karya tari yang
akan dibuat. Kita perlu menyusun konsep-konsep garapan dengan mempertimbangkan
berbagai unsur konsep garapan yang meliputi unsur-unsur judul, sumber garapan, tipe tari,
mode penyajian, konsep gerak, konsep iringan, konsep tata teknik pentas atau
dekor/backdrop, tata panggung, properti, tata rias, tata busana, tata lampu, tata suara,
penari dan arena.

4. Penciptaan karya seni rupa pada anak SD ditekankan kepada kebutuhan dan kebiasaan
anak dalam kehidupan anak dalam berkarya seni. Ada dua jenis karya seni rupa yang cocok
dipraktekan disesuaikan dengan tujuan pendidikan anak di usia sekolah dasar. Karya
tersebut adalah
a. Karya seni rupa dwimatra atau dua dimensi
Karya seni rupa dwimatra adalah jenis karya seni rupa yangditandai dengan
ukuran atau dimensi luas, yaitu panjang dan lebar, oleh karena itu bentukkarya
ini berupa bidang datar. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah
 Menggambar, prinsip menggambar adalah memindahkkan objek
dengan mencoret dalam medium dua dimensi, berupa kertas, kanvas,
atay media datar lainnya. Adapun beberapa teknik menggambar yaitu
menggambar alam benda, menggambar model, menggambar binatang,
menggambar ilustrasi, menggambar pemandangan, menggambar
teknik, dan menggambar ornamen atau hias.
 Melukis, di dalam melukis, perupa diperbolehkan membayangkan dan
mengubah warna, bentuk jika perlu sehingga yang digambar adalah
bayangan terhadap objek yang dihadapi. Melukis memiliki sifat yang
lebih bebas dari ada menggambar. Berdasarkan sifat kebebasannya,
melukis dapat dimanfaatkan untuk mendidik anak mengungkapkan
kreatifitas, misalnya finger painting, teknit tutup, teknik gores, teknik
campur warna, teknik gesek benang, melipat atau folder painting, dan
menempel.
 Menera atau mencetak, kegiatan ini paa hakikatnya adalah membuat
gambar dengan cara yang tidak langsung, yaitu dengan cara
memindahkan gambar melalui teknik atau alat tera atau klise. Bentuk
klise untuk mencetak gambar ini mempunyai karakteristik hasil dan
nantinya juga memberikan nama yang berbeda-beda, misalnya cetak
tinggi, cetak sablon, cetak klise hilang.
b. Karya seni rupa trimarta
Karya seni rupa trimarta atau tiga dimensi adalah karya yang mempunyai nilai
ruang dan ini, karyaini ditandai dengan ukuran panjang, tinggi, dan lebar. Serta
bentuknya bervariasi seperti bentuk teratur maupun bentuk tidak beraturan
sesuai dengan rancangannya.
 Membentuk adalah membuat bentuk. Membuat bentuk dapat dilakukan
dengan berbagai cara misalnya memahat, mengukir maupun merakit
dan melipat.
 Memahat relief dan ukir teknik pahat adalah membentuk dengan
memahat medium yang berupa kayu, batu, atau lain sebagainya.
 Merakit dan membangun, teknik ini adalah dengan menyusun benda-
benda yang sudah dibentuk terlebih dahulu maupun benda yang belum
dibentuk menjadi susunan dan arti baru dari benda tersebut.
 Melipat dan menempel, teknik ini yang dimaksud dalam penciptaan
karya seni trimarta adalah dengan membentuk benda dasar seperti
kotak, kerucut dan lainnya yang akan dikembangkan dengan teknik
tempel bentuk ini hampir sama dengan teknik kolase.

5. Upaya-upaya dan implementasi yang saya lakukan di dalam proses pembelajaran


pendidikan seni untuk anak SD atau mata pelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP)
dalam pengapresiasian karya seni diantaranya adalah
a. Di dalam pembelajaran SBdP yang saya berikan, dalam kegiatan praktek
menyanyi anak SD, saya mendengarkan dengan baik lagu yang sedang anak
nyanyikan, kemudian memberikan pujian dan penilaian.
b. Di dalam pembelajaran SBdP yang saya berikan, terkadang saya mengajak anak
untuk mendengarkan sebuah lagu kemudian mengajak anak untuk
mengidentifikasi lagu tersebut, seperti siapa pencita lagu tersebut, tema lagu
tersebut, serta mengidentifikasi makna dari lagu tersebut.
c. Saya mengajak anak untuk melihat pertunjukan tari, baik tari tradisonal dan
tari modern untuk anak, kemudian saya meminta mereka untuk memberikan
tanggapan tentang tarian tersebut dan mengajak mereka untuk sedikit
mempraktekan tarian tersebut

Anda mungkin juga menyukai